• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi dari tempat dan waktu penelitian pengembangan, desain penelitian pengembangan, prosedur penelitian pengembangan, spesifikasi produk yang dikembangkan, subjek uji coba penelitian pengembangan, instrumen penelitian, uji coba produk, dan teknik analisi data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian pengembangan, deskripsi dan analisis data hasil uji coba, dan kajian produk akhir.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang simpulan dan rekomendasi.

3. Bagian akhir skripsi

Bagian akhir dari daftar rujukan dan lampiran

17 BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Penelitian Pengembangan

Implementasi dalam bidang Pendidikan, penelitian dan pengembangan atau yang kita kenal dengan istilah Research and Development (R & D), umumnya berfokus pada proses pengembangan dan validasi produk penelitian.1 Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektifan produk tertentu. Metode ini diawali dengan studi pendahuluan dan sampai uji produk.2 Tahap proses dalam penelitian dan pengembangan biasanya membentuk siklus yang konsisten untuk menghasilkan suatu produk uji coba produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, perbaikan kelemahan, diuji coba kembali, perbaiki sampai akhirnya ditemukan produk yang dianggap ideal. Jadi, penelitian dan pengembangan bersifat logitudinal (bertahap bisa multi years).3

2. Teori Belajar Yang Mendukung Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Google Sites

Tujuan dari pendidikan termasuk dalam pembelajaran yang pada hakekatnya yaitu diperolehnya perubahan tingkah laku individu. Perubahan tersebut adalah akibat dari perubahan belajar, bukan sebagai akibat kematangan. Teori yang membahas tentang tingkah laku belajar, psikologi belajar yaitu teori behavioristik.4

1 Antomi Saregar Yuberti, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, Ke-1. (Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2017).

2 aliangga Kusumam And Bachtiar Hasan, ―Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran‖ 23 (2016).

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2017).

4 novi Irwan Nahar, ―Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran,‖ Jurna Ilmu Pengetahuan Sosial 1, No. 3 (2016).

Menurut teori belajar beavoristik aliran tingkah laku belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.

Belajar menurut Psikologi behavioristik suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan.5

Beberapa ilmuan yang termasuk pendiri sekaligus penganut behavioristik antara lain adalah Throndike Warson berpendapat bahwa toeri behaviorisme yang lebih dikenal dengan nama contemporary behaviorist ini memandang bahwa belajar akan terjadi pada diri anak, jika anak mempunyai ketertarikan terhadap masalah yang dihadapi. Sedangkan, menurut Hull Guthrie an Skinner bahwa belajar pada diri peserta didik terjadi tidak harus mengulang-ulang urutan antara hubungan stimulus dengan respons, serta tidak memerlukan adanya hadiah. Dia menyatakan bahwa belajar itu akan terjadi oleh karena adanya contiguity (hubungan kontak antara stimulus dengan respons).6

Teori belajar behavioristik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:7

a. Perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman batin di kesampingkan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.

b. Segala perbuatan dikembalikan kepada refleks.

Behaviorisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan bukan kesadaran yang dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu pengarang. Manusia dianggap sesuatu yang kompleks refleks atau suatu mesin.

5 Yuberti, Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan (Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2014).

6 Muh. Hizbul Muflihin, ―Aplikasi Dan Implikasi Teori Behaviorisme Dalam Pembelajaran (Analisis Strategis Inovasi Pembelajaran)‖ (2020).

7 Novi Irwan Nahar, ―Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran‖, Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol. 1 (2016)

c. Behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama. Menurut behaviorisme pendidikan adalah maha kuasa, manusia hanya makhluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat mempengaruhi reflek keinginan hati.

Pada pengembangan media pembelajaran berbasis web google sites dibutuhkan nya suatu penilaian agar media yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yaitu terdiri atas layak validasi ahli media, validasi ahli materi, dan respon pengguna media:

1. Validasi ahli

Penilaian layak atau tidaknya media, dinilai oleh ahli media dan ahli materi. Dimana lembar validasi ahli media berbasis web google sites yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar angket penilaian tentang aspek kegunaan, aspek fungsionalitas, aspek kualitas teks, aspek gambar/video, aspek kualitas warna, aspek kualitas desain, aspek kompatibilitas dan penggunaan bahasa.8 Sedangkan validasi ahli materi berupa lembar angket penilaian tentang aspek desain pembelajaran, aspek isi materi serta bahasa dan komunikasi. Aspek-aspek yang diuji tersebut diadaptasi dari contoh instrumen evaluasi bahan ajar online oleh kustandi.9

2. Respon Pengguna

Untuk mengetahui respon pengguna yaitu peserta didik yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar penilaian yang diberikan kepada peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis web google sites.

8 Nyi Nyoman Supraningsih Muhammad Rusli, Dadang Hermawan, Multimedia Pembelajaran Yang Inovatif, ke-1. (Yogyakarta: CV Andi Offset, 157AD).

9 Bambang Sutjipto Cecep Kustandi, Media Pembelajaran Manual Dan Digital, kedua. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).

Lembar angket berisi penilaian tentang aspek motivasi belajar, efektivitas serta bahasa dan komunikasi.

3. Penggunaan Pembelajaran Fisika Secara Online

Internet adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi.

Sedangkan pengertian internet bila dilihat dari segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lainnya dalam bentuk media elektronik.10 Penggunaan internet diindonesia meningkat menjadi 196,7 juta jiwa hingga kuarta II 2020 dan menduduki peringkat keenam penggunaan internet di dunia. Jika pada tahun 2018 lalu, jumlah pengguna internet diindonesia hanya 171,2 juta jiwa. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi penyelenggara jasa internet indonesia (APJII), yang dilakukan pada 2 samapai 25 juni 2020.11 Dengan menggunkan internet, faktor jarak dan waktu tidak menjadi masalah, komunikasi dan penyebaran pun semakin cepat.

Sumber informasi dunia bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun berada melalui jaringan internet.

Pembelajaran secara online tidak bisa lepas dari yang namanya jaringan internet. Menurut william horton pembelajaran secara online (e-learning) merupakan pembelajaran berbasis web yang bisa diakses internet.12

10 Jurnal Ilmiah Et Al., ―Keamanan Http Dan Https Berbasis Web Menggunakan Sistem Operasi Kali Linux Program Studi Teknik Komputer – FTIK Universitas Komputer Indonesia Jurnal Ilmiah Komputer Dan Informatika ( KOMPUTA )‖ 4, No. 2 (2015).

11 Kompas.com, ―Pengguna Internet Indonesia Hingga Kuartal II 2020 Capai 196,7 Juta Orang,‖ Www.Kompas.Com, last modified 2020, accessed January 24, 2021, https://money.kompas.com/read/2020/11/09/213534626/pengguna-internet- indonesia-hingga-kuartal-ii-2020-capai-1967-juta-orang.

12 Rangka Mengoptimalkan and Kreativitas Belajar, ―Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa‖ (2015).

Dalam pembelajaran online terdapat wadah yang digunakan sebagai tempat membuat, mengirim ataupun menerima data yaitu google. Pada google terdapat ekosistem google yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online. Ekosistem google merujuk ke istilah pada sebuah kondisi dimana kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari sistem google.13 Pada zaman ini manusia tak terlepas dari yang namanya ekosistem google, contohnya saja pada saat bangun tidur atau melakukkan aktivitas lain dan menggunakan smarthphone android, android merupakan buatan google. Kelebihan dari ekosistem google adalah (a) memudahkan pencarian menggunakan kata kunci yang relevan, hanya bebrapa detik saja. (b) google melakukan pengindexan suatu halaman website secara berkala, sehingga saat kita update web google dipastikan akan datang berkunjung untuk melakukan indexing. (c) sumber informasi kita dapat mencari seluruh informasi untuk segala bidang. (d) alat komunikasi kita dapat membuat suatu e-mail dan gmail.

(d) media publikasi dimana kita dpat mempublikasikan suatu karya tulis ataupun website kita agar banyak user yang melihat dengan cara mendaftarnya pada google.14 Didalam ekosistem google terdapat maps, chrome, google drive, youtube, dan lain sebagainya, yang digunakan oleh manusia untuk mendapatkan informasi dan lainnya.

Menurut Dabbagh dan Ritland, ada tiga kunci komponen dari pembelajaran online bekerjasama untuk mengangkat arti pembelajaran dan saling timbal balik, yaitu (a) model pedagogi atau gagasan-gagasan; (b) strategi pendidikan dan pembelajaran; dan (c) alat-alat

13 Hamid Anwar, ―Kita Hidup Dalam Ekosistem Besar Bernama Google,‖

Kompasiana, last modified 2018, accessed January 24, 2021,

https://www.kompasiana.com/hamidanwar/5a7a6b16caf7db05fa412ec4/sebuah- ekosistem-besar-bernama-google?page=2.

14 Dinar Putri, ―Kelebihan Dan Kekurangan Google,‖ Blogger, last modified 2012, accessed January 26, 2021,

https://dinarputri24.wordpress.com/2012/10/27/kelebihan-dan-kekurangan-google/.

pedagogi, atau teknologi pembelajaran online seperti internet dan teknologi berbasis jaringan.15 Dabbaghdan Ritland menggambarkan tiga komponen tersebut seperti di bawah ini:16

(Gambar 2.1 Tiga komponen utama Dari Pembelajaran Online) a) Model pedagogik atau gagasan-gagasan

Model pedagogik dapat di deskripsikan sebagai pandangan terhadap proses pembelajaran, yaitu model atau konstruksi teoritis yang berasal dari teori-teori belajar yang dapat di implementasikan ke dalam strategi pembelajaran yang spesifik. Dalam memahami model pedagogik hal pertama yang harus dipahami adalah cara bagimana individu belajar dan bagaimana sebuah pengetahuan dibangun, disimpan, dan kemudian ditarik kembali. Teori pedagogik terdiri atas pedagogik teori behaviorisme, Pedagogik teori kognitivis, dan Pedagogik teori konstruktivis.

b) Strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai teknik dan rencana yang di digunakan oleh pendidik sebagai upaya untuk memfasilitasi dan melibatkan

15 Jalan Ikpn Bintaro and Tanah Kusir, ―Penerapan E-Learning Di Perguruan Tinggi Santi Maudiarti Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti‖ 32, No. 1 (2018).

16 Syaiputra Wahyuda and Meisa Diningrat, ―Desain Model Pembelajaran Online‖ (2008).

peserta didik dalam kegiatan belajar. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, menurut Carey dan Carey secara umum strategi pembelajaran meliputi pemilihan sistem penyampaian, mengurutkan dan mengelompokkan isi pembelajaran. hingga memilih media untuk penyampaian isi pembelajaran. Oleh karena itu, hasil dari strategi pembelajaran dapat berupa sebuah rencana, metode, atau prosedur belajar yang dapat digunakan untuk memperoleh hasil belajar spesifik. Dalam memahami strategi pembelajaran yang terdapat pada komponen model pembelajaran online. akan disajikan contoh strategi pembelajaran yang sesuai dengan model pedagogik konstruktivis.

Adapun contoh startegi pembelajaran yang dapat menunjang model pedagogik konstructivis yaitu, mendorong aktivitas belajar yang riil, mendorong keterampilan pemecahan masalah, mendorong keterampilan berkolaboasi dan bersosial, mendorong scaffolding, mendorong keterampilan belajar mandiri.

c) Teknologi belajar online.

Teknologi belajar online dapat dikategorikan kedalam komunikasi asynchronous dan synchronous, hypermedia dan multimedia, serta web.

Pembelajaran dalam konsep teknologi pendidikan yang diartikan sebagai usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu.

Pendidik, desain pembeljaran, dan peserta didik adalah tiga hal yang berkaitan tentang proses pembelajaran karena tiga hal tersebutlah yang menjadi motor dalam pergerakan sebuah roda pembeljaran.

Proses pembelajaran yang diharapkan jika desain pembeljaran dibuat dengan benar, efektif, efisien,

menyenangkan atau yang sering disebut PAKEM.17 Adapun cara mendesain pembeljaran fisika secara online adalah sebagai berikut:

(Gambar 2.2 Cara Mendesain Pembelajaran Online) 1) Tahap pertama yaitu eksplorasi di mana

kegiatan utamanya adalah mengidentifikasi dan memeriksa informasi yang berkaitan dengan kondisi pembelajaran, termasuk peserta didik.

Dengan kata lain, pendidik atau pengembang pembelajaran online memiliki tugas utama dalam mengumpulkan dan mengidentifikasi informasi yang berkaitan dengan karakteristik peserta didik, lingkungan, materi, dan tujuan belajar, yang pada akhirnya informasi tersebut akan mengantarkan pendidik atau pengembang pembelajaran online dalam memilih strategi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2) Tahap kedua yaitu perancangan dimana kegiatan utamanya adalah memetakan informasi yang didapat dalam tahap eksplorasi tentang tujuan, proses, materi belajar dengan model pedagogik yang sudah ada, dan juga

17 Bintaro and Kusir, ―Penerapan E-Learning Di Perguruan Tinggi Santi Maudiarti Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti‖ Persefektif Ilmu Pendidikan, Vol. 32, No.1 (2018).

mempertimbangkan model pedagogik yang akan diplih, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi media pembelajaran online yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

3) Tahap ketiga yaitu evaluasi di mana kegiatan utamanya adalah menentukan tujuan, hasil yang diharapkan, dan cara mengevaluasi desain pembelajaran online, menggabungkan evaluasi formatif dengan siklus revisi yang menghasilkan keefektifitasan hasil penerapan pembelajaran. Dengan kata lain, pendidik atau desainer pembelajaran harus mampu mengaplikasikan kemampuan pengampilan

keputusan yang baik dengan

mempertimbangkan faktor yang berkaitan dengan konteks pembelajaran. Selain itu, melalui evaluasi pendidik dan desainer pembelajaran mampu mengetahui efektifitasan desainnya dari hasil evaluasi formatif dan biasanya menggunakan para ahli.

4. Media Pembelajaran Berbasis Web Google Sites a. Media pembelajaran Online

Media pembelajaran online adalah salah satu bentuk media pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan fasilitas internet sehingga mereka dapat saling berkomunikasi secara online. Menurut Arif S.

Sadiman menyatakan bahwa Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of education and communication technology/ AECT) di Amerika, membatasi pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Media pembelajaran online dapat dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer

yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik.18

Hal ini berkaitan dengan ayat al-qur‘an Al-Zumar ayat 9 sebagai berikut:

ٍَّۡ يَأ

َّ َءٓاََاَءَّ ٌدََُِٰقَّ َىُه َّ

َِّمٍۡ ن ٱ

َّ ُزَر ۡحٌََّ ا ًِٗئٓاَقَوَّ ا ٗدِجاَس َّ

ََّجَسِخٓ ۡلۡ ٱ

َّ

َِّهأتَزََّحًَ ۡحَزَّْاىُج ۡسٌََو

َّهۦ

َّيِىَر ۡسٌََّ ۡمَهَّ ۡمُق َّ

ٌٍََِّر ن ٱ

ََّوَّ ٌَىًَُه ۡعٌَ َّ

ٌٍََِّر ن ٱ

َّ

َّْاىُنْوُأَُّس كَرَرٌََّاًَ َِإَّ هٌَىًَُه ۡعٌََّ َلَ

َِّةََٰثۡنَ ۡلۡ ٱ

َّ

٩

“(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu- waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rakmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajarannya.

Dalam pembelajaran menggunakan media sudah barang tentu merupakan hal yang sangat penting sekali dalam memberikan sebuah penjelasan atau pengetahuan kepada peserta didik, dengan menggunakan media, peserta didik akanlebih mudah dengan demikian media adalah sarana atau penunjang kegiatan pembelajaran yang dirancang manusia untuk kemudahan.

Kelebihan dalam media pembelajaran online menurut Bates dan Wulf adalah diantaranya (1) meningkatkan interaksi pembelejaran (enchange interactivity), (2) mempermudah interaksi pembelajaran di mana dan kapan saja (time and place flexibility), (3) memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience), dan (4) mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran

18 Nurita, ―Cara Membuat Media Pembelajaran Online Menggunakan Edmodo,‖ Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains 2, no. 2 (2013): 139–147, https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/saintek/article/view/224/223.

(easy updating of content as well as archivable capabilities).19

Keuntungan dari penggunaan media pembelajaran online yaitu dimana pembelajaran bersifat mandiri dan interaksi yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga memberikan kemudahan menyampaikan, meng-update isi, mengunduh, peserta didik juga bisa mengirim komentar atau pertanyaan pada materi yang disampaikan.20

b. E-learning

1) Pengertian E-learning

E-learning berasal dari huruf ‗e‘ (electronic) dan ‗learning‘ (pembelajaran). Dengan demikian E- learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika. Secara umum definisi E-learning adalah pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video 63 tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer- based training (CBT) secara lebih fleksibel demi mendukung dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Sedangkan, secara lebih khusus E-learning didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga peserta didik dapat mengakses dari mana saja.21

19 Ibid.

20 Novita Arnesti and Abdul Hamid, ―Penggunaan Media Pembelajaran Online – Offline Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris,‖ Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pendidikan 2, no. 1 (2015).

21 Suryati, ―Sistem Manajemen Pembelajaran Online , Melalui E-Learning,‖

Jurnal raden fatah, no. Pembelajaran Online (2016).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer atau biasanya disebut internet.22

Adapun definisi E-learning menurut beberapa para ahli:

a) Definis menurut Simamora pada pada penelitiannya tahun 2003 mendefinisikan bahwa e-learning adalah suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika.23

b) Definisi lain tentang e-learning disampaikan oleh Dodd pada buku perencanaan dan pembangunan informasi tahun 2002, mendefinisikan bahwa e-learning adalah kegiatan belajar melalui perangkat elektronika komputer yang tersambung pada internet.

Sehingga adanya media pembelajaran yang berbasis websites, diharapkan bisa meningkatkan kinerja dalam pembelajaran terutama kelemahan pada metode pembelajaran tradisional. Metode pembelajaran tradisonal lebih menekankan pendidik yang aktif, sehingga mengakibatkan peserta didik kurang aktif dan pendidik lebih mendominasi dalam pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran berbasis websites, sehingga bukan hanya pendidik yang berperan tetapi buku dan teknologi. Selain itu, pelajar mandiri pada waktu tertentu akan bertanggungjawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran e-learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam

22 Euis Karwati, ―Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Terhadap Mutu Belajar Mahasiswa,‖ Jurnal Penelitian Komunikasi 17, no. 1 (2014): 41–54.

23 Rulin Swastika Teuku Fadjar Shadek, ―Pengembangan Aplikasi Sistem E- Learning Pada Seluruh Mata Kuliah Dengan Menggunakan Program Hypertext Prepocessor ( Php ) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Proses Dan Hasil Pembelajaran,‖ Jurnal ProTekInfo 4 (2017): 1–18.

pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.24

Jadi e-learning adalah media pembelajaran yang menggunakan internet dan teknologi elektronik sebagai sarana utama bisa terjadinya pembelajaran.

Pembelajaran e-learning dapat dilakukan tanpa adanya batasan waktu, ruang, dan lainnya. Sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana saja.

a) Karakteristik E-Learning

Adapun karakteristik dari e-learning adalah sebagai berikut:

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana pendidik dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau pendidik dan sesama pendidik dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi waktu, ruang dan tempat.

2) Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer).

3) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (selflearning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan Peserta Didik kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

4) Jenis materi ajar berupa multimedia (teks, audio, video, gambar).

5) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal- hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.25

24 Rahmi Eka Putri, ―Model Interaksi Dalam E-Learning,‖ Seminar Nasional Informatika 2013, no. semnasIF (2013): 209–214.

25 Ibid.

Dari beberapa penjelasan karakteristik diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran e-learning pembelajaran dapat dilakaukan tanpa adanya batasan ruang, waktu, dan tempat. Dengan menggunakan teknologi internet dan jaringan internet, pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi langsung, materi yang mudah diakses, dan meningkatkan rasa tanggungjawab peserta didik terhadap pembelajaran terutama pada tugas.

b) Fitur E-Learning

Adapun fitur-fitur yang ada di e-learning adalah sebagai berikut:

1) Konten yang relevan dengan tujuan belajar 2) Menggunakan metode instruksional seperti

contoh dan praktek untuk membantu belajar.

3) Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.

4) Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous).

5) Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.26 Dari penjelasan di atas, di e-learning telah ada fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan media pembelajaran.

26 Ani Oktarini Sari, ―Perancangan Media Pembelajaran Siswa Berbasis E- Learning Dengan Metode WaterfalL Studi Kasus : Sman 44 Jakarta,‖ Jurnal Paradigma XVII, no. 1 (2015.,

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/paradigma/article/view/744.

c) Manfaat E-Learning

E-learning merubah model pembelajaran tradisional menjadi visual dan tanpa tatap muka. Para pengajar dapat menyediakan bahan- bahan pelajaran untuk peserta didik (Peserta Didik), mengontrol materi yang diajarkan, mengeksplorasi kegiatan masing-masing peserta seperti kita absensi online, pengumpulan tugas, dan lain-lain. Kadang- kadang, pengajar juga dapat mengatur chat online dengan peserta, mengumumkan beberapa informasi, dan memberikan masukan berharga bagi Peserta didiknya.27

Dari hal tersebut maka media sebagai salah satu yang mendukung pembelajaran tanpa adanya batasan waktu, ruang, dan keadaan.

Dengan adanya e-learning pendidik mempermudah untuk melakukan pembelajaran kepada peserta didik. Sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, peserta didik menjadi lebih aktif, dan meningkatkan rasa tanggungjawab peserta didik terhadap materi yang sedang di pelajari.

d) Pengembangan E-Learning

Ada tiga kemungkinan cara untuk dapat mengembangkan e-learning:

1) Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan pembelajaranlainnya

27 Suharyanto and adele B. L. Mailangkay, ―Penerapan E-Learning Sebagai Alat Bantu Mengajar Dalam Dunia Pendidikan,‖ Jurnal Ilmiah Widya 3 (2016): 17–

21.

sepenuhnya disampaikan melalui internet.

Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

2) Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional).

Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada Peserta Didik untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Peserta Didik juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

3) web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.28

Dari penjelasan tiga model pengembangan e- learning, peneliti menggunakan konsep web centric course sebagai media pembelajaran berbasis web google sites. Dimana model konsep pembelajaran dengan jarak jauh dan tatap muka. Pembelajaran web centric course memiliki kelebihan dan kekurangan:

28 Silahuddin Silahuddin, ―Penerapan E-Learning Dalam Inovasi Pendidikan,‖ CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1, no. 1 (2015): 48–

59.

Dokumen terkait