• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis pilih adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu penulis secara langsung terjun ke lapangan (lokasi penelitian) untuk mengamati keseluruhan situasi sosial yang ada mulai dari aspek tempat, pelaku hingga aktivitas yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lain.

Penelitian dengan judul “pola pengembangan religiusitas siswa di MI Kalisabuk 02 Kesugihan Cilacap” ini termasuk jenis penelitian kancah atau lapangan. Penelitian kancah atau penelitian lapangan (field research) adalah jenis penelitian yang dilakukan di lapangan, dalam dunia nyata(Umi Zulfa, 2011:11).

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, karena proses untuk melakukan penelitian dan data yang diperoleh dari kegiatan tersebut berupa data kualitatif. pendekatan kualitatif, dengan melakukan kategorisasi yang kemudian diinterpretasikan secara deskriptif analisis, yaitu menggambarkan data yang telah terkumpul kemudian memilih dan memilah data yang diperlukan yang sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini.

39

Pendekatan kualitatif disini merupakan suatu pendekatan dengan menggunakan data non angka atau dokumen-dokumen manuskrip maupun pemikiran-pemikiran yang ada dimana data tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan relevansinya dengan pokok permasalahan yang dikaji.

B. Tempat dan waktu Penelitian a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah di MI Kalisabuk 02 Kesugihan Cilacap.

b. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari-maret 2016.

C. Obyek dan Subyek Penelitian

Subyek dan obyek penelitian ini adalah:

a. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memberi informasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun subyek dalam penelitian ini meliputi kepala MI, Dewan guru dan siswa di MI Kalisabuk 02 Kesugihan Cilacap.

a. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah pola pengembangan religiusitas di MI Kalisabuk 02.

40 D. Teknik Pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik : 1. Observasi

Metode Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standar (Suharsimi Arikumto, 2010:265). Penulis secara langsung terjun ke lapangan yaitu Madrasah Ibtidaiyah(MI) 02 Kalisabuk untuk mengamati dan mencatat kejadian-kejadian yang ada, baik tempat, aktor maupun aktifitas yang berlangsung. Dalam hal ini, observasi yang penulis lakukan dinamakan observasi partisipatif.

2. Wawancara

Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikumto,2010:198). Untuk melengkapi data penelitian, penulis mewawancarai kepala madrasah, dewan guru, karyawan dan siswa MI Kalisabuk 02 terkait pola pengembangan religiusitas siswa di MI tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barng tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sembagainya (Suharsimi arikumto, 2010:201). Dengan teknik dokumentasi ini, penulis

41

mengumpulkan data-data terkait pola pengembangan religiusitas siswa di MI Kalisabuk 02 berupa jadwal kegiatan keagamaan dan lain sebagainya.

E. Teknik Analisis Data

Dalan penelitaian ini penulis menggunakan metode analisis melalui serangkaian proses analisis berupa reduksi data, display data, dan interpretasi data.

1. Reduksi data yaitu merangkum, mamilih hal-hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membunga yang tidak perlu (Sugiyono,2010:338).

2. Display data yaitu menyajikan data setelah direduksi (Sugiyono,2010:41).

3. Trianggulasi data yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagi cara da berbagai waktu (Sugiyono,2010:372). Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda- beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal.

Karena itu, triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

42 BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MI Kalisabuk 02 Kesugihan Cilacap

Sesuai dengan judul penelitian Pengembangan Religiusitas ini, maka tempat penelitian yang menjadi wilayah peneliti adalah MI Ya BAKII Kalisabuk 02 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Selanjutnya sub bab ini mengemukakan gambaran secara umum keadaan MI Ya BAKII Kalisabuk 02 sebagai berikut :

1. Sejarah singkat berdirinya

Keberadaan MI Ya BAKII Kalisabuk 02 pada waktu itu tanggal 1963 didaerah pringtutul kalisabuk yang tidak terlalu terpencil pada saat itu pendidikannya yang bertempat di mushola. Murid yang belajar saat itu berfariatif umumnya,sedangkan para guru /dewan asatidznya kebanyakan dari lulusan pesantren baik dari pesantren lokal maupun luar daerah seperti jawa timur. Sementara kurikulum yang di pakai adalah sebatas pendidikan agama yang diajarkan dalam kegiatan pendidikan di mushola tersebut. Seiring berjalannya zaman pendidikan yang diajarkan di mushola mendapat respon dan minat yang positif dari masyarakat sehingga banyak anak dari warga masyarakat menitipkan anaknya dipendidikan mushola tersebut selain untuk mengenyam pendidikan umum. Karena terjadi respon dan minat yang positif dari masyarakat Pringtutul waktu itu mengharapkan sekolah dasar berbasis pendidikan agama Islam.

43

Sehingga mau tidak mau lembaga yang tadinya di surau harus berpindah tempat karena penyesuaian dengan jumlah anak dan kelas dibutuhkan wadah atau tempat untuk menampung anak untuk proses pendidikan MI semula di mushola milik K. Mukhson kemudian berpindah tempat ke Masjid Darul Hikmah yang diasuh oleh Bapak K.

Akhmad Khafadhoh. Karena belum memiliki saran dan prasaran untuk menampung anak dalam proses kegiatan pendidikan, kemudian para pendiri dan tokoh dan masyarakat untuk ikut andil dalam wakaf bersama, sehingga pada saat itu terkumpul atau terhimpun wakaf berupa sebidang tanah di samping kiri Masjid Darul Hikmah seluas + 470 . Dengan modal tanah tersebut sehingga untuk membuat gedung dengan jumlah 4 lokal dengan 1 ruang kantor. Sedangkan untuk siswa yang belum tertampung dalam kelas masih menggunakan serambi dan pewastren masjid berpindah ke suatu tempat sebagai tempat KBM. Setelah sekian lama proses pembelajaran dilaksanakan, baru pada tahun 1978 tepatnya tanggal 14 Januari 1978 MU ini yang memperoleh ijin dan diakui oleh pemerintah (Departemen Agama) dengan diberikannya sebuah Piagam Madrasah yang ditertibkan oleh kepala bidang pendidikan agama Islam Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa Tengah. MI Pringtutul di bawah naungan yayasan Bakii Kesugihan yang diketuai oleh KH.

Chasbulloh Badawi, BA. Oleh karena itu mulai sejak itu MI Pringtutul berganti nama menjadi MI Ya Bakii Kalisabuk 02 yang beralamat di Jalan Protokol 232 A Kalisabuk Kesugihan.

44

Dengan piagam tersebut maka resmilah berdiri lembaga MI Ya BAKII Kalisabuk 02 sebagai lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan agama Islam dan pendidikan umum.

Dengan kata lain MI adalah sekolah dasar plus atau sekolah dasar Islam yang berada di bawah pembinaan Departemen Agama.

MI Ya BAKII Kalisabuk 02 adalah sekolah yang berdiri di atas Yayasan BAKII berstatus sekolah swasta tetapi akreditasi tetap berjalan untuk mengetahui maka keberadaan, eksistensi dan meningkatkan mutu sekolah. Sehingga terakhir diakreditasi mendapatkan nilai akreditasi B.

Setelah berjalannya waktu MI Ya BAKII Kalisabuk 02 banyak mengalami peningkatandan kemajuan prestasi maupun meningkatnya minat anak terhadap sekolah tersebut sehingga diakreditasi mendapat nilai akreditasi A sebagai sekolah favorit di desa Kalisabuk.

2. Letak Geografis

MI Ya BAKII Kalisabuk 02 Kesugihan terletak di Jalan Protokol No. 232 di samping Masjid Darul Hikmah Grumbul Pringtutul Desa Kalisabuk.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini profil letak lembaga MI Ya BAKII Kalisabuk Kesugihan sebagai berikut:

Nama : MI Ya BAKII Kalisabuk 02

NIS : 110090

NSS : 60710240

Propinsi : Jawa Tengah Otonomi : Cilacap

45 Kecamatan : Kesugihan Desa/Kelurahan : Kalisabuk

Jalan dan Nomor : Jl. Protokol No. 232 A Kalisabuk Kode Pos : 53274

Telepon : 081327069926 3. Keadaan Guru dan Karyawan

Berikut ini daftar tenaga pengajar di MI Ya BAKII Kalisabuk 02. Tenaga pengajar MI Ya BAKII Kalisabuk 02 terdiri dari 15 orang. Kepala Madrasah, 14 guru/tenaga pengajar, 1 orang penjaga sekolah.

a. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kalisabuk 02 memiliki 14 orang tenaga pendidik dan kependidikan yang terdiri dari 7 orang tenaga pendidik laki-laki dan 8 orang tenaga pendidik perempuan, 1 orang penjaga sekolah.

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan data personalia tenaga pendidik Madrasah Ibtidaiyah MI Ya BAKII kalisabuk 02 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 3.4

Daftar Tenaga Pengajar MI Ya BAKII Kalisabuk 02 Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nama/NIP/NIKY L/P Status Ijazah Jabatan Mengampu Kelas 1. Khuelis Nuri, S.Pd.I.

NIP.

1197907272007101002 L DPK

Kemenag S1 Kepala

Madrasah V, VI 2. Faizun Yusup, S.Pd.I. L DPK S1 Guru VI.A

46 NIP.

198008022007011020 Kemenag 3. Anwar Sadat, S.Pd.I.

NIP.

198202232007011020

L DPK

Kemenag S1 Guru VI.B

4. Ah. Khoirul Anwar, S.Pd.I.

NIP.

197906262005011006

L DPK

Kemenag S1 Guru III.A

5. Muhammad Toha, S.Pd.I.

NIK. 071 003 383 L GTY S1 Guru VI.B

6. Naili Nihayah, S.Pd.I.

NIK. 071 003 384 P GTY S1 Guru I.A

7. Bariyatul Hikmah

NIK. 071 003 521 P GTY S1 Guru I.B

8. Siti Kholilah, S.Pd.I.

NIK. 071 003 522 P GTY S1 Guru III.B

9. Moh. Sugeng Marrifat, S.Pd.I.

NIK. 071 003 755

P GTY S1 Guru V.A

10. Zulfah Ngainiyah, S.Pd.I.

NIK. 071 003 756

P GTY S1 Guru II.A

11. Siti Khotimah, S.Pd.I.

NIK. 071 003 908 P GTY S1 Guru IV.B

12. Inarotul Izzati, S.Pd.I.

NIK. 071 003 909 P GTY S1 Guru IV.A

13. Siti Chanifah, S.Sos.I.

NIK. 071003 1000 P GTT S1 Guru II.B

14. Naeli Uswatun Zahro,

S.Pd.I P GTT S1 Guru V.A

15. Moch. Chisnil Fachad L PTY SMK Karyawan -

(Sumber: Data Dokumen MI Ya BAKII Kalisabuk Kesugihan. Dikutip tanggal 31 Maret 2016.)

b. Pengurus dan Komite Madrasah

Dalam membantu memperlancar kegiatan belajar mengajar, maka dibutuhkan peran masyarakat dan wali murid. Untuk itu mutlak dibutuhkan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ya BAKII Kalisabuk 02 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.

47

Mengingat pentingnya Komite Madrasah, serta berdasarkan hasil rapat Kepala MI Ya BAKII Kalisabuk 02 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, maka Kepala MI Ya BAKII Kalisabuk 02 beserta para tokoh masyarakat dan wali murid mengadakan musyawarah dengan hasil terbentuknya susunan kepengurusan MI Ya BAKII Kalisabuk 02 masa bakti 2014-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Daftar Komite di MI Ya BAKII Kalisabuk 02

No Nama Pendidikan Masa Jabatan Keterangan

1. K. Khafadhoh MA Pendiri

2. K. Misbahul Munir MA 1984-1992

3. Rohmatulloh MA 1992-1997

4. Maksus SMA 1997-1998

5. Sri Sugiarti PGA 1998-1999

6. Nasibun SMA 1999-2000

7. Igbal Al-Basith, S.Ag. S1 2000-2010 8. Khuelis Nuri, S.Pd.I. S1 2010-Sekarang

(Sumber: Data Dokumen MI Ya BAKII Kalisabuk Kesugihan. Dikutip tanggal 31 Maret 2016.)

Daftar komite sekolah di MI Ya BAKII Kalisabuk 02 berjumlah 8 orang. Terdiri dari komite, kepala, narasumber, sekretaris, bendahara, anggota.

4. Visi dan Misi MI Ya BAKII Kalisabuk 02 a. Visi

MI Ya BAKII Kalisabuk 02 sebagai lembaga Pendidikan Dasaryang berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orangtua murid yang mengharapkan terbentuknya perkembangan pola piker dan tingkah laku yang unggul dalam IPTEK, IMTAO, dan AKHLAQ. Lembaga pendidikan MI Ya BAKII Kalisabuk 02 yang berkembang di lingkungan banyak atau mayoritas Islam di

48

masyarakat setempat sehingga para guru sangat berperan penting untuk mendidik danmeluluskan perkembangan perilaku religius yang sesuai harapan masyarakat karena semakin bertambahnya pengetahuan semakin lebih modern ataupun masuknya globalisasi yang bebas di masyarakat. Dalam hal ini lembaga sekolah guru maupun pihak karyawan sekolahmengikutsertakan masyarakat guna untuk merumuskan visinya. MI YaBAKII juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi era informasi danglobalisasi yang sangat cepat. MI Ya BAKII ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi sebagai berikut:

“Membentuk Generasi Islam yang “UNGGUL DALAM IPTEKS, IMTAQ DAN AKHLAQ”

IPTEKS = Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni IMTAQ = Iman dan Tagwa

AKHLAQ = Budi Pekerti

1) Terwujudnya generasi umat yang membantu ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang berkaitan seni keislaman.

2) Terwujudnya umat yang tekun dalam mencapai cita-citanya terbentuk iman dan tagwanya.

3) Terwujudnya generasi Islam yang berprestasi umum maupun budi pekertinya.

49 b. Misi

1) Mengamalkan ajaran agama Islam dalam keseharian.

2) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas serta mampu pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

3) Mewujudkan keseimbangan pembelajaran dalam mempelajari ilmu agama dan umum diikutsertakannya program ekstrakurikuler komputer secara rutin.

4) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel yang melibatkan warga lingkungan madrasah.

5) Menjalin hubungan masyarakat yang bermartabat dan proaktif untuk kepentingan pendidikan.

c. Tujuan Madrasah

Mempersiapkan generasi muslim yang bertauhid, berakhlagul karimah, cakap dan terampil, percaya diri dan berguna bagi agama, masyarakat, Negara Republik Indonesia serta mampu mengamalkan ajara agama Islam dalam kehidupan sehari-hari berdasar manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah.

d. Keadaan Siswa

NO KELAS

JUMLAH SISWA

Jumlah ROMBEL KET Laki-laki Perempuan Jumlah

1 I.A 19 17 36

72 2

2 I.B 18 18 36

50

3 II.A 17 14 31

61 2

4 II.B 16 14 30

5 III.A 16 9 25

52 2

6 III.B 10 17 27

7 IV.A 13 14 27

52 2

8 IV.B 12 13 25

9 V.A 12 12 24

50 2

10 V.B 10 16 26

11 VI.A 13 9 22

44 2

12 VI.B 8 14 22

Jumlah 164 167 331 331 12 0

(Sumber: Data Dokumen MI Ya BAKII Kalisabuk Kesugihan. Dikutip tanggal 31 Maret 2016.)

B. Pengembangan Religiusitas Siswa

Untuk mengembangkan religiusitas siswa perlu adanya dukungan dari berbagi pihak. Misalnya keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah memiliki peran penting dalam mengembangkan religiusitas siswa setelah keluarga. Karena biasanya anak akan lebih patuh terhadap peraturan yang dibuat sekolah dari pada peraturan di rumah. Dengan begitu anak akan menjadikan peraturan tersebut menjadi kebiasaan yang harus dilakukan.

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, pengembangan religiusitas siswa di MI Kalisabuk 02 Kesugihan Cilacap yaitu:

51 1. Shalat Duha Berjamaah

Kegiatan ini dilakukan setiap hari mulai pukul 06.45 sampai pukul 07.00. kegiatan ini dilakukan mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas VI yang dipimpin langsung oleh Bapak Sugeng Ma'rifat sebagai imam sholat duha (Wawancara dengan bapak Sugeng Marrifat, tanggal 21 Maret 2016).

Kegiatan ini tak lain bertujuan untuk menumbuhkan jiwa religius pada diri peserta didik, agar setelah mereka lulus dari MI mereka masih bisa membiasakan sholat duha.

Menurut Bapak Sugeng bahwasanya,

Shalat duha yang dilaksanakan di MI Kalisabuk 02 bertujuan untuk menumbuhkan jiwa religius pada peserta didik agar setelah mereka lulus dari MI mereka masih bisa membiasakan shalat duha.

Program shalat duha berjamaah ini sangat bagus bagi kepribadian para siswa di MI. Karena kalau melihat anak pada zaman sekarang tanpa adanya penanaman pembiasaan dalam hal ibadah membuat mereka ketika dewasa enggan melakukan kewajibannya dalam hal ibadah wajib.

2. Shalat Dhuhur Berjamaah

Kegiatan sholat dhuhur berjama'ah mulai diprogramkan disekolah sejak tahun 2006. Sholat Dhuhur berjama'ah dilaksanakan setiap hari selain hari Jumat, Adapun pelaksanaannya hanya diikuti oleh kelas III sampai kelas VI dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk kelas I-II tidak mengikuti kegiatan shalat dhuhur berjama'ah karena jumlah jam pelajaran mereka lebih sedikit dari pada kelas III sampai VI

52

sehingga waktu pulang mereka lebih awal. Siswa yang mendapat jadwal shalat berjama'ah wajib membawa perlengkapan shalat. Jika imam shalat yang sudah ditentukan berhalangan, maka digantikan oleh guru lainnya. Pelaksanaan shalat dhuhur berjama'ah berjalan dengan tertib sehingga guru dan murid dapat melaksanakan sholat dhuhur berjama'ah dengan baik. (Wawancara dengan Bapak Sugeng Marrifat tanggal 21 Maret 2016).

Menurut Bapak Sugeng

Pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah diikuti dari mulai kelas III sampai kelas VI yang dipimpin langsung oleh imam yang sudah dijadwalkan. Para siswa yang sudah mendapat jadwal shalat berjamaah wajib membawa perlengkapan alat shalat.

Kemudian untuk kelas I dan II tidak mengikuti shalat dhuhur berjamaah dikarenakan jumlah jam pelajarannya lebih sedikit daripada kelas III sampai VI.

3. Hafalan Doa-doa Harian

Kegiatan ini dilakukan setiap hari Sabtu pukul 11.20 sampai 11.55 yang dilakukan untuk seluruh kelas, yaitu mulai dar Kelas I sampai kelas VI. Kegiatan pembacaan doa-doa harian berjalan dengan efektif karena guru selalu memantau dan mengarahkan ketika berlangsung pembacaan doa-doa harian (Wawancara dengan bapak Faizun Yusuf, tanggal 25 Maret 2016).

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang bisa direalisasikan oleh para peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. agar peserta didik membiasakan berdoa ketika melakukan aktivitas dan lain sebagainya.

53 Menurut Bapak Faizun Yusup,

Kegiatan pembacaan doa-doa harian dilaksanakan setiap hari Sabtu. Mulai pukul 11.20 sampai 11.55 WIB. Kegiatan ini diikuti dari mulai kelas I sampai kelas VI dengan tujuan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang bisa direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Doa-doa yang dihafalkan berbeda dari kelas I sampai kelas VI.

Jadwalnya adalah sebagai berikut:

Doa-doa yang dihafalkan di kelas I adalah doa untuk kedua orang tua, doa sebelum tidur, doa ketika bangun tidur, doa sebelum makan, doa sesudah makan, doa sebelum masuk toilet, doa ketika keluar toilet dan doa memakai pakaian.

Untuk kelas II doa-doa yang dihafalkan adalah doa ketika bercermin, doa ketika keluar rumah, doa ketika lupa baca basmalah, doa sebelum mandi, doa penutup majlis, dan doa ketika melepas pakaian.

Di kelas III doa-doa yang dihafalkan adalah doa sebelum wudlu, doa sesudah wudlu, doa masuk masjid, doa keluar masjid dan doa belajar.

Kelas IV menghafalkan doa ketika bepergian, doa ketika tertimpa musibah, doa naik kendaraan darat, doa meminta ilham, dan shalawat munjiyat.

Untuk kelas V menghafalkan doa menjenguk orang sakit, doa mendengar petir, doa mohon diberi kecerdasan dan shalawat nariyah.

Untuk kelas VI doa-doa yang dihafalkan adalah doa pembuka hati, doa selesai belajar, doa mohon ilmu yang bermanfaat dan doa sayyidul istighfar.

54 4. Hafalan Surat Pendek (Juz „Amma)

Kegiatan hafalan surat pendek diprogramkan pada tahun 2006.

Hafalan surat pendek ini dilakukan setiap hari yang diikuti oleh semua siswa madrasah. Hafalan surat pendek ini dilaksanakan pada pukul 07.00 sampai 07.35 dengan dibimbing oleh guru kelas. Kegiatan hafalan surat pendek ini berjalan dengan kondusif karena guru benar- benar membimbing siswa-siswinya dengan penuh perhatian. Para guru sangat bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tugasnya di kelas.

Para guru berkeinginan agar siswa-siswi madrasah cakap dalam hal hafalan surat pendek.

Menurut Bapak Anwar Sadat:

Program hafalan surat pendek ini bertujuan untuk melatih agar siswanya cakap dalam hal hafalan surat-surat pendek yang bias dipraktikkan dalam ibadah shalat.

5. Pembacaan Tahlil

Kegiatan pembacaan tahlil diprogramkan pada tahun 2006.

Kegiatan pembacaan tahlil dilakukan pada hari Jumat pada pukul 07.00 sampai pukul 08.00 yang diimami oleh Bapak Sugeng Marrifat.

Kegiatan tahlil ini bertujuan untuk bekal para siswa agar nanti ketika berada di masyarakat bisa digunakan ketika ada acara tahlilan.

(Wawancara dengan Bapak Faizun Yusuf tanggal 22 Maret 2016).

Menurut Bapak Faizun Yusuf,

Kegiatan pembacaan tahlil dimulai pukul 07.00 sampai 08.00 yang dilakukan pada setiap hari Jumat. Kegiatan ini bertujuan untuk sebagai bekal bagi siswa agar nanti berada di masyarakat bias digunakan acara tahlil berlangsung.

55 6. Infaq

Kegiatan infaq mulai diprogramkan pada tahun 2006. Kegiatan ini dilakukan pada hari jum'at pagi sekitar pukul 09.00 sampai 09.20.

Kegiatan ini rutin dilakukan oleh siswa MI 02 Kalisabuk sebagai wahana untuk melatih siswa berderma,agar mereka (siswa) tidak menjadi orang yang kikir pada saat dewasa nanti. Kegiatan infak pada hari jum'at pagi efektif karena sebagian besar murid menyisihkan sebagian uang sakunya untuk berinfak (wawancara bapak Anwar Sadat, 25 Maret 2016).

Menurut Bapak Anwar Sadat,

Kegiatan infaq ini sangat baik dilakukan untuk melatih jiwa siswa untuk suka bersedekah dan melatih kedermawanan agar nanti ketika tumbuh besar tidak menjadi orang yang kikir supaya mereka tumbuh menjadi orang yang suka memberi terhadap sesama.

7. Istighotsah

Kegiatan ini mulai diadakan sejak tahun 2006.Kegiatan ini dilakukan ketika akan menjelang ujian nasional,tentang waktunya biasanya dlakukan satu minggu menjelang ujian nasional (wawancara dengan bapak Anwar Sadat, 25 Maret 2016).

Kegiatan istighosah bersama sebelum ujian bertujuan untuk menjadikan mentalitas siswa kelas VI lebih stabil sehingga berpengaruh pada kelulusan dan nilai pada diri siswa.

Menurut Bapak Anwar Sadat,

Kegiatan istighotsah dilakukan bertujuan untuk melatih jiwa spiritual anak agar mereka ketika menghadapi ujian nasional Jiwanya lebih stabil dan semoga dimudahkan oleh Allah swt dalam mengerjakan soal-soal ujian.

56 8. Pembacaan Asmaul Husna

Kegiatan ini mulai diprogramkan di MI sejak tahun 2006.

Kegiatan pembacaan asmaul husna dilakukan setiap hari ketika akan memulai pelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk semua kelas yaitu mulai dari kelas I sampai kelas VI. Siswa dalam membaca asmaul husna sudah hafal di luar kepala jadi mereka tidak melihat teks asmaul husna. (Wawancara dengan Bapak Sugeng Marrifat pada tangal 21 Maret 2016)

Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik hafal nama-nama Allah yang indah dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari- hari.

Menurut Bapak Sugeng Marrifat:

Pembacaan asmaul husna dilakukan untuk semua kelas sebelum mereka memulai pelajaran. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik hafal nama-nama Allah yang indah dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Peringatan Hari Besar Islam

Kegiatan ini mulai diprogramkan mulai tahun 2002. Kegiatan Hari Besar Islam diperingati setiap bulan Muharom, Robi'ul Awwal dan Rajab.Kegiatan ini dilakukan oleh semua kelas, mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas VI. Kegiatan Hari Besar Islam biasanya menyertakan wali murid dalam peringatannya( Wawancara dengan Bapak Sugeng Marrifat, 14 April 2016). Seperti yang dikatakan oleh Bapak Sugeng Marrifat :

kelas. Di MI Kalisabuk 02 diadakan Hari Besar Islam yaitu setiap bulan Muharom, Robi 'ul Awal dan Rajab untuk semua.

Dokumen terkait