• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Upaya memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis memilih perusahaan PT. Asuransi Ramayana Tbk, sebuah perusahaan yang terletak di jalan Dr. Sam Ratulangi Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Waktu penelitian untuk memperoleh data, maka penulis perkirakan kurang lebih 2 bulan lamanya, yaitu bulan April sampai Mei 2014.

B. Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data melalui penelitian pustaka (library research) dan penelitian lapang (field research) guna memecahkan masalah yang timbul dalam pembahasan skripsi ini, sebagai berikut :

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penulis mengadakan penelitian dengan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku-buku literatur lainnya yang erat hubungannya dengan penulisan skripsi ini dan dapat mendukung pokok pembahasan. Di samping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulis.

2. Penelitian lapang (field research), adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini dengan meninjau langsung objek penelitian. Untuk hal tersebut, maka penulis mengadakan:

33 37 37 37 41 24

a. Teknik observasi, Penelitian dilakukan dengan cara observasi yaitu dengan datang dan mengamati secara langsung objek penelitian secara lebih fokus dan relevan .

b. Wawancara, Dengan mengadakan tanya jawab dengan karyawan sehubungan dengan pengambilan data tentang objek yang diteliti.

C. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik secara tertulis maupun secara lisan.

b. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan yang ada kaitannya dengan

penulisan skripsi ini.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan data lainnya yang ada, khususnya dengan masalah yang akan dibahas.

D. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode analisis deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menjelaskan perhitungan premi asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Rumus Perhitungan Premi :

Premi = Jumlah uang pertanggungan × suku premi (%) pertahun

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Asuransi Ramayana Tbk. Adalah Perusahaan asuransi kerugian yang memiliki cabang asuransi dengan prinsip Syariah.

PT. Asuransi Ramayana Tbk. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 september 1956 No. J.A.5/67/16 dengan nama PT Maskapai Asuransi Ramayana. Tujuan didirikannya perseroan asuransi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan proteksi atas barang-barang impor dan ekspor NV. Agung yang saat itu dipimpin oleh F.S. Harjadi dan R.G. Doeriat.

Perseroan memperoleh ijin sebagai perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Keuangan dengan surat No. Kep-311/DDK/V/11/71 tanggal 4 November 1971. Perseroan beroperasi secara komersial sejak tahun 1956.

Nama PT. Asuransi Ramayana mulai digunakan setelah diadakan perubahan nama dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan disahkan dengan keputusan Menteri Kehakiman No. C.2.5040-HT01.04.TH 86 tanggal 19 Juli 1986.

Pada tanggal 30 September 1989, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa memutuskan untuk meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp 5.000 juta menjadi Rp. 15.000 juta. Perubahan tersebut dinyatakan dalam Akta

44

Notaris Amrul Partoman Pohan, SH, LLM No. 19 tanggal 8 November 1989, dan addendum tanggal 4 Desember 1989.

B. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan

Mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi b. Misi Perusahaan

Membangun perusahaan yang kokoh dan terpercaya dengan:

1) Memberikan layanan yang berkualitas kepada tertanggung.

2) Memastikan hasil yang optimal bagi pemegang saham.

3) Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis perusahaan.

4) Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra bisnis.

5) Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan lingkungan kerja yang kondusif.

6) Memastikan kesejahteraan karyawan.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

D. Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing- masing bagian Yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar:

1. Kepala Cabang

a. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar;

b. Mengikuti Meeting bersama staf Pemasaran;

c. Menandatangani Dokumen yang ada;

d. Menandatangani polis-polis Asuransi yang selesai.

2. Bagian Umum

a. Mengirim surat keluar;

b. Mengagenda surat yang masuk;

c. Membuat Polis Asuransi.

3. Bagian Pemasaran

Mengikuti Meeting keluar Prospek Nasabah 4. Bagian Tekhnik

a. Membuat polis asuransi kendaraan b. Membuat polis Marine Cargo

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penetapan Tarif Premi pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor 1. Ketentuan Umum

a. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan, sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

b. Perusahaan Asuransi Umum adalah perusahaan asuransi kerugian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian termasuk yang menjalankan usaha atau unit usaha berdasarkan prinsip Syariah.

c. Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian termasuk yang menjalankan usaha atau unit usaha berdasarkan prinsip Syariah.

d. Agen Asuransi adalah agen asuransi sebagaiman dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian.

e. Perusahaan Pialang Auransi adalah perusahaan pialang asuransi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian.

48

f. Asuransi Kendaraaan Bermotor adalah produk asuransi kerugian yng melindungi tertanggung dari resiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor.

g. Biaya Akuisisi adalah biaya-biaya yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada pihak ketiga dalam rangka perolehan bisnis.

h. Komisi adalah komponen Biaya Akuisisi yang menjadi hak agen asuransi atau perusahaan Pialang Asuransi atau Bank atau Perusahaan Pembiayaan sebagai imbalan jasa keperantaraan yang telah diberikan.

i. Diskon adalah potongan harga premi yang hanya diberikan langsung kepada tertanggung jika tidak ada klaim pada periode polis sebelumnya.

2. Tarif Premi

Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor sesuai dengan ketentuan dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) untuk periode 12 bulan wajib memberlakukan tarif premi sebagaimana tercantum dalam tabel I.A.

Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor dengan perluasan jaminan banjir termasuk angin topan, gempa bumi, tsunami, huru hara dan kerusuhan (SRCC), terorisme dan sabotase, tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga kendaraan penumpang dan sepeda motor), tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga (kendaraan niaga, truk dan bus), kecelakaan diri untuk penumpang, tanggung jawab hukum terhadap penumpang wajib memberlakukan tarif premi tambahan sebagaimana tercantum dalam tabel I.B.

Perusahaan Asuransi Umum dilarang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor dengan tarif di bawah atau di atas tarif atas sebagaimana tercantum dalam tabel I.A dan I.B. penerapan tarif di bawah tarif bawah hanya dapat dilakukan dalam rangka pemberian diskon yang diatur dalam surat edaran ini. Penerapan tarif premi lebih tinggi dari tarif atas hanya dapat dilakukan dalam rangka pemberian fitur-fitur layanan tambahan.

Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan Asuransi Kendaraan Bermotor wajib mencantumkan tarif premi dalam ikhtisar polis atau dokumen yang merupakan bagian dari polis yang wajib diketahui oleh tertanggung dan atau pembayar premi. Perusahaan Asuransi Umum dilarang membuat perjanjian dengan pihak ketiga yang memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk menjual tarif premi asuransi yang lebih tinggi dari tarif premi yang ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Umum yang bersangkutan. Pihak ketiga yang berhubungan dengan perolehan bisnis asuransi antara lain Pialang Asuransi, Agen Asuransi, Bank atau Perusahaan Pembiayaan dan atau pihak lainnya dilarang menjual tarif premi asuransi yang lebih dari tarif premi yang ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Umum.

3. Biaya Akuisisi

a. Perusahaan Asuransi Umum hanya dapat memberikan komisi kepada Perusahaan Pialang asuransi, Agen Asuransi, Bank dan Perusahaan Pembiayaan yang berhubungan dengan perolehan bisnis.

b. Biaya akuisisi yang diperkenankan hanya dalam bentuk komisi dan imbalan jaasa (fee).

c. Besarnya biaya akuisisi secara kumulatif tidak boleh melebihi 25% dari tarif premi bruto yang ditetapkan oleh Perusahaan Asuransi Umum.

4. Diskon

Perusahaan Asuransi Umum hanya dapat memberikan diskon kepada tertanggung langsung. Pemberian diskon hanya dapat dilakukan untuk polis perpanjangan dengan objek asuransi yang sama di Perusahaan Asuransi Umum yang sama apabila tidak terjadi klaim di periode sebelumnya.

Besarnya diskon sebagaimana dimaksud dalam rangka 1 dan 2 tidak boleh melebihi 10% dari tarif premi. Perusahaan Asuransi Umum tidak diperkenankan memberikan diskon atas dasar perpanjangan untuk pertanggungan jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Premi yang dibukukan untuk polis perpanjangan adalah nilai premi setelah diskon.

5. Resiko Sendiri

Perusahaan Asuransi wajib memberlakukan resiko sendiri untuk setiap kejadian atas klaim yang telah disetujui. Besaran resiko sendiri ditetapkan sesuai yang tercantum pada tabel tarif premi.

6. Ketentuan Khusus

a. Perusahaan Asuransi Umum yang menyelenggarakan seluruh usahanya dengan prinsip syariah atau bagi unit syariah dari Perusahaan Asuransi Umum yang menyelenggarakan sebagian usahanya dengan prinsip syariah wajib memberlakukan tarif premi beserta ketentuannya untuk

Asuransi Kendaraan Bermotor sebagaimana dicantumkan dalam tabel I.A dan I.B.

b. Perusahaan Asuaransi Umum yang bertindak sebagai penanggung ulang dan Perusahaan Reasuransi hanya dapat memberikan komisi reasuransi proporsional yang mengacu kepada On Gross Rate (OGR) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Maksimal 37,50% untuk treaty proporsional;

2) Maksimal 35,00% untuk facultative.

c. Perusahaan Asuransi Umum tidak diperkenankan menempatkan resiko berbasis On Nett Rate (ONR) atau rate as agreed.

7. Ketentuan Penutup

a. Ketentuan ini mulai berlaku efektif 1 januari 2014.

b. Perusahaan Asuransi Umum diberikan masa transisi untuk melakukan penyesuaian paling lambat 28 Februari 2014.

c. Perusahaan Asuransi Umum melakukan kerjasama dengan Bank atau Perusahaan Pembiayaan harus memberlakukan ketentuan tarif ini mulai tanggal 1 Maret 2014. Perusahaan Asuransi Umum wajib menyesuaikan perjanjian kerjasama dengan Bank atau Perusahaan Pembiayaan sesuai dengan ketentuan ini paling lambat tanggal 28 Februari 2014.

d. Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi wajib memberlakukan ketentuan komisi reasuransi treaty proporsional dan facultative proporsional efektif tanggal 28 Februari 2014.

Tarif premi yang digunakan oleh PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar ditetapkan berdasarkan ketentuan dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) untuk periode 12 bulan.

TABEL I.A TARIF PREMI

PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR a. Pertanggungan Comprehensive

KATEGORI UANG PERTANGGUNGAN WILAYAH 1 WILAYAH 2 WILAYAH 3

Batas Batas Batas Batas Batas Batas

bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas

jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk

kategori 1 0 s/d Rp125.000.000 3,82% 4,20% 3,44% 3,78% 2.53% 2,78%

kategori 2

>Rp125.000.000 s/d

Rp200.000.000 2,67% 2,94% 2,47% 2,72% 2,07% 2,28%

kategori 3

>Rp200.000.000 s/d

Rp400.000.000 1,71% 1,88% 1,71% 1,88% 1,40% 1,54%

kategori 4

>Rp400.000.000 s/d

Rp800.000.000 1,20% 1,32% 1,20% 1,32% 1,20% 1,32%

kategori 5 >Rp800.000.000 1,05% 1,16% 1,05% 1,16% 1,05% 1,16%

Jenis Kendaraan Bus, Truk dan Pick up

kategori 6 Truck & Pick up semua uang 1,33% 1,46% 1,33% 1,46% 1,33% 1,46%

pertanggungan

kategori 7 Bus, semua uang pertanggungan 0,71% 0,78% 0,71% 0,78% 0,71% 0,78%

Jenis Kendaraan Roda 2 (dua)

kategori 8 Semua uang pertanggungan 2,11% 2,32% 2,11% 2,32% 2,11% 2,32%

b. Pertanggungan Total Loss Only

KATEGORI UANG PERTANGGUNGAN WILAYAH 1 WILAYAH 2 WILAYAH 3

Batas Batas Batas Batas Batas Batas

bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas

jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk

kategori 1 0 s/d Rp125.000.000 0,47% 0,56% 0,65% 0,78% 0,36% 0,43%

kategori 2

>Rp125.000.000 s/d

Rp200.000.000 0,44% 0,53% 0,44% 0,53% 0,31% 0,37%

kategori 3

>Rp200.000.000 s/d

Rp400.000.000 0,29% 0,35% 0,29% 0,35% 0,29% 0,35%

kategori 4

>Rp400.000.000 s/d

Rp800.000.000 0,25% 0,30% 0,25% 0,30% 0,25% 0,30%

kategori 5 >Rp800.000.000 0,20% 0,24% 0,20% 0,24% 0,20% 0,24%

Jenis Kendaraan Bus, Truk dan Pick up

kategori 6 Truck & Pick up semua uang 0,53% 0,64% 1,05% 1,26% 0,49% 0,59%

pertanggungan

kategori 7 Bus, semua uang pertanggungan 0,18% 0,22% 0,18% 0,22% 0,18% 0,22%

Jenis Kendaraan Roda 2 (dua)

kategori 8 Semua uang pertanggungan 1,76% 2,11% 1,80% 2,16% 0,67% 0,80%

Sumber: PT.Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Penerapan tarif premi pada tabel I.A dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tarif premi berdasarkan lokasi kendaraan bermotor beroperasi dengan pembagian sebagai berikut:

a. WILAYAH 1 : Sumatera dan Kepulauan disekitarnya b. WILAYAH 2 : DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten c. WILAYAH 3 : Selain WILAYAH 1 dan WILAYAH 2

2. Perusahaan Asuransi Umum wajib mengenakan premi tambahan apabila usia kendaraan diatas 5 tahun dengan nilai sekurang-kurangnya sebesar 5% pertahun untuk jenis pertanggungan comprehensive.

TABEL I.B

TARIF PREMI PERLUASAN JAMINAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

No Jaminan Rate Premi Minimum Resiko Sendiri

Comprehensive TLO Comprehensive TLO

1

Banjir termasuk angin topan

Merujuk lampiran

III Merujuk

Tabel III.B

lampiran

IV

Tabel III.B

2 Gempa Bumi, Tsunami

Merujuk lampiran

IV Merujuk

10% dari nilai klaim yang dietujui, minimum

Tabel IV.F

lampiran IV

Rp500.000 perkejadian

Tabel IV.F

3 Huru Hara dan 0,05% 0,035%

Kerusuhan (SRCC)

4 Terorisme dan 0,05% 0,035%

Sabotase

5 Tanggung jawab Hukum a. UP* hingga Rp25 juta : 1% dari UP terhadap Pihak ketiga b. UP > Rp25 juta s.d. Rp50 juta : 0,75% dari UP

(Kendaraan Penumpang

dan c. UP > Rp50 juta s.d. Rp100 juta : 0,50% dari UP sepeda motor)

d. UP > Rp100 juta : ditentukan oleh underwriter perusahaan

Tanggung jawab Hukum a. UP* hingga Rp25 juta : 1,50% dari UP terhadap pihak ketiga b. UP > Rp25 juta s.d Rp 50 juta : 1,125% dari UP

(Kendaraan Niaga, Truk

dan c. UP > Rp50 juta s.d.Rp100 juta : 0,75% dari UP Bus

d. UP > Rp100 juta : ditentukan oleh underwriter perusahaan

6 Kecelakaan Diri untuk

a. Untuk Pengemudi : 0,50% dari uang

pertanggungan

Penumpang kecelakaan diri

b. Untuk Penumpang : 0,10% dari uang pertanggungan

kecelakaan diri untuk setiap tempat duduk penumpang

7 Tanggung jawab Hukum a. UP hingga Rp25 juta : 0,50% dari UP terhadap penumpang b. UP > Rp25 juta s.d. Rp50 juta : 0,375% dari UP c. UP > Rp50 juta s.d. Rp100 juta : 0,25% dari UP

d. UP > Rp100 juta : ditentukan oleh underwriter perusahaan

*UP = Uang Pertanggungan

Sumber : PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Penerapan tarif premi pada tabel I.B dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Perusahaan Asuransi Umum wajib mengenakan premi tambahan apabila:

a. Memberikan perluasan jaminan seperti perluasan jaminan gempa bumi, banjir, resiko kerusuhan dan huru hara, terorisme dan sabotase, tanggung jawab hukum pihak ketiga, kecelakaan diri pengemudi/penumpang, tanggung jawab hukum terhadap penumpang sesuai ketentuan tabel I.B.

b. Memberikan fitur-fitur layanan tambahan seperti layanan darurat (emergency road assistance), mobil pengganti, penggunaan bengkel authorized, penggunaan bengkel khusus yang lebih mahal atau fitur tambahan lainnya.

2. Perusahaan Asuransi Umum wajib memberlakukan ketentuan resiko sendiri minimum sebesar Rp500.000,00 setiap kejadian.

3. Besaran premi serta syarat dan ketentuan (terms & conditions) untuk kendaraan memiliki profil khusus dengan portofolio dengan resiko yang lebih tinggi seperti kendaraan truk tangki, taksi, kendaraan dengan penggunaan komersil dan sejenisnya dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan profesional underwriter.

B. Penentuan Masa Pembayaran Premi Asuransi

Masa pembayaran premi pada PT.Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar untuk asuransi kendaraan bermotor 15 hari setelah terbitnya polis.

Jika masa pembayaran tersebut belum diselesaikan dan terjadi klaim pada

asuransi kendaraan bermotor, maka klaim tersebut tidak dapat diproses dan klaim “ditolak” atau polis dinyatakan “batal”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi premi asuransi pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar diantaranya adalah:

1. Jenis jaminan yang dipilih (komprehensif atau kerugian total).

2. Jenis kendaraan (roda dua, roda empat atau lebih).

3. Harga kendaraan atau pertanggungan.

C. Analisis Perhitungan Premi Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Berikut akan dikemukakan perhitungan premi asuransi kendaraan bermotor :

Ilustrasi penerapan diskon :

PT. Asuransi ABC menutup polis perpanjangan Asuransi Kendaraan Bermotor tertanggung XYZ dengan uang pertanggungan sebesar Rp 150.000.000,- di wilayah 1 dengan tarif sebesar 2,67% (tarif premi batas bawah) dan tidak terjadi klaim pada periode sebelumnya. Perusahaan memberikan diskon 10%

dan membayar akuisisi sebesar 25%. Jurnal pencatatan atas transaksi dimaksud adalah sebagai berikut:

Rate Premi Bruto : 2,67%

Rate Premi setelah diskon (10%) : 2,67% x 90% = 2,403%

Premi bruto perpanjangan : 2,403% x 150 jt = Rp3.604.500,- Biaya akuisisi (25%) : 25% x Rp3.604.500 = Rp901.125,- Premi : Rp3.604.500 – Rp901.125 = Rp2.703.375

Keterangan Debet Kredit

Tagihan Premi Rp2.703.375,-

Biaya Akuisisi Rp901.125,-

Pendapatan Premi Rp3.604.500

Jadi, besarnya premi yang akan dibayar pertahunnya adalah sebesar Rp3.604.500,-

Akuntansi Asuransi Kerugian ditetapkan dalam PSAK 28. Penyajian Laporan Keuangan Neraca. Dalam penyajian Neraca, Aktiva dan Kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun kewajiban kepada tertanggung. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada tertanggung. Aktiva disajikan dengan menempatkan akun investasi pada urutan pertama diikuti akun-akun aktiva yang lain. Akun-akun aktiva yang lain disajikan berdasarkan urutan likuiditas. Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun kewajiban kepada tertanggung pada urutan pertama dan diikuti oleh akun-akun kewajiban yang lain. Akun-akun kewajiban yang lain disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo. Pinjaman subordinasi disajikan setelah kewajiban lain dan sebelum ekuitas.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi disajikan dalam bentuk multiple step. Pendapatan premi disajikan sedemikian rupa, sehingga menunjukkan jumlah premi bruto,

premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Bagian reasuradur atas klaim yang telah disetujui dan atau dibayar, dan estimasi bagian reasuradur atas klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, disajikan sebagai pengurang beban klaim. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi merupakan pengurang beban komisi.

Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi.

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi pengungkapan sebagaimana ditentukan dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali dinyatakan lain.

Pendapatan Pendapatan Premi

Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode resiko. Apabila jumlah premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai pertanggungan, maka pendapatan premi diakui sebagai berikut :

a. Apabila jumlah premi dapat diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui selama periode kontrak dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya.

b. Apabila jumlah premi tidak dapat diestimasi secara layak, maka premi diperlakukan dengan menggunakan metode uang muka (deposit method) sampai jumlah premi dapat diestimasi secara layak.

Premi dan polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diterima oleh perusahaan. Perusahaan asuransi (ceding company) dapat memperoleh ganti rugi atas klaim sehubungan dengan kontrak asuransi yang ditutupnya, dengan melakukan kontrak reasuransi dengan asuradur lain atau reasuradur.

Selanjutnya, reasuradur dapat mengadakan kontrak reasuransi dengan reasuradur lain yang dikenal sebagai proses retrosesi.

Perlakuan akuntansi terhadap transaksi reasuransi tergantung pada apakah suatu kontrak reasuransi tersebut merupakan reasuransi prospektif atau retroaktif. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama sisa periode kontrak yang jumlahnya proporsional dengan proteksi yang diberikan. Jika bagian premi reasuransi masih dapat disesuaikan dan jumlahnya dapat diestimasi secara layak, maka jumlah premi reasuransi yang diakui selama sisa periode kontrak adalah sebesar estimasi premi yang akan dibayar tersebut.

Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar jumlah kewajiban yang dicatat sehubungan

dengan kontrak reasuransi yang mendasari. Apabila kewajiban yang dicatat melebihi jumlah yang dibayar, maka piutang reasuransi harus dinaikkan untuk mencerminkan perbedaan tersebut dan menimbulkan keuntungan ditangguhkan. Keuntungan ditangguhkan diamortisasi selama estimasi sisa periode penyelesaian (settlement period). Apabila pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif melebihi jumlah kewajiban yang dicatat, ceding company harus menaikkan kewajiban yang bersangkutan atau mengurangi piutang reasuransi, atau keduanya pada saat kontrak reasuransi dilakukan.

Perbedaan tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Perubahan dalam estimasi jumlah kewajiban sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari diakui dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Piutang reasuransi harus mencerminkan perubahan yang berhubungan dengan jumlah klaim yang dapat diperoleh dari reasuradur dan keuntungannya ditangguhkan dan diamortisasi. Apabila kontrak reasuransi mencakup baik reasuransi prospektif maupun reasuransi retroaktif, maka transaksi reasuransi tersebut dipertanggung- jawabkan secara terpisah.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan berkenaan dengan analisis perhitungan premi asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar, dapat disimpulkan bahwa:

1. Asuransi Kendaraan Bermotor merupakan bagian dari asuransi umum yang menjamin kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor yang dipertanggungkan terhadap resiko tabrakan, perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran dan sambaran petir, sesuai dengan kondisi yang tercantum dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI).

2. Penentuan masa pembayaran premi pada PT. Asuransi Ramayana Tbk adalah jika masa pembayaran belum diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan dan terjadi klaim, maka klaim tersebut tidak dapat diproses dan klaim ditolak atau polis batal.

3. Perhitungan premi asuransi yang telah dilakukan, diketahui bahwa penetapan tarif premi sangat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu premi. Hal ini tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat resiko dan jumlah nilai pertanggugan.

62

Dokumen terkait