METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, karya ilmiah ini akan mendeskripsikan dengan terperinci bagaimana siswa mampu berpikir secara kreatif saat menjawab soal berbentuk open ended khususnya pada pokok bahasan pola bilangan kelas VIII Smp Muhammadiyah 1 Makassar.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, Jln. Urip Sumaharjo Lr.81/ Maccini Sawah. 3 orang dipilih sebagai subjek yang ketiganya dari kelas delapan. Pemilihan subjek didasarkan ulangan harian pada materi pola bilangan. Pengambilan subjek juga didasarkan oleh saran guru dari bidang studi matematika dengan kriteria subjek telah mempelajari materi pola bilangan dan juga bisa bekerja sama dengan peneliti selama proses penelitian berlangsung. Ketiga subjek yang dipilih adalah subjek dengan kemampuan matematika rendah, kemampuan matematika sedang dan kemampuan matematika tinggi. Subjek yang telah dipilih kemudian diberikan tes soal open ended dengan materi pola bilangan yang berbentuk essay sebanyak 3 nomor. Setelah mengerjakan soal, subjek kemudian diwawancarai untuk lebih mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematisnya.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yaitu serangkaian kegiatan yang akan dilakukan mulai dari awal sampai akhir penelitian. Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Tahap Persiapan a. Perizinan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengurus surat penelitian dengan mengisi data diaplikasi persuratan mahasiswa FKIP Unismuh Makassar untuk mendapat surat pengantar penelitian. Kemudian peneliti mengurus surat permohonan izin penelitian di kantor LP3M Unismuh Makassar dengan melampirkan surat pengantar penelitian. Setelah mendapat surat izin penelitian dari kantor LP3M Unismuh Makassar, peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada pihak sekolah untuk disetujui oleh pihak sekolah.
b. Persiapan soal tes
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat instrumen penelitian berupa soal open ended dengan materi pola bilangan dengan model soal essay sebanyak 3 nomor. Setelah itu, peneliti melakukan bimbingan instrumen ke pembimbing 1 dan 2 sebelum dilanjutkan ke tahap validasi. Setelah pembimbing 1 dan pembimbing 2 menyetujui instrumen yang telah dibuat, instrumen siap untuk divalidasi. Instrumen pada penelitian ini, selanjutnya
divalidasi oleh 2 orang validator. Setelah disetujui oleh kedua validator, maka instrumen ini siap digunakan untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan a. Pemberian tes
Pada penelitian ini, pemberian tes kepada siswa dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom. Peneliti menjelaskan tentang tes yang akan diberikan kepada siswa kemudian hasil pekerjaan masing-masing siswa dikirim ke peneliti melalui aplikasi whatsapp.
b. Wawancara dan dokumentasi
Setelah peneliti memeriksa jawaban dari masing-masing siswa, peneliti kemudian memilih 3 subjek untuk di wawancara. Proses wawancara dilakukan secara langsung disekolah dengan meminta izin kepada pihak sekolah. Pada saat proses wawancara, peneliti mengambil foto sebagai dokumentasi.
c. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Skripsi
Setelah peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan yaitu hasil tes siswa dan hasil wawancara, selanjutnya data tersebut dianalisis sesuai dengan indikator pada penelitian ini.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri sebagai instrumen utama dan instrumen tes soal open ended sebagai instrument bantu, dan wawancara. Pengumpulan data tes tertulis bertujuan
mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal open ended khususnya pada materi pola bilangan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur sehingga yang tanyakan hanya garis besar dari permasalahan yang kemudain disusun sesuai dengan pekerjaan siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan peneliti untuk menggabungkan data hasil penelitian adalah:
1. Pemberian Soal Sebagai Tes Proses Berpikir Kreatif
Tes proses berpikir kreatif dibagikan kepada 3 orang dari kelas VIII Smp Muhammadiyah 1 Makassar yang telah dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini. Tes yang diberikan berupa soal open ended dengan materi pola bilangan.
2. Wawancara
Kegiatan wawancara merupakan kegiatan tanya jawab langsung yang dilakukan oleh peneliti. Proses wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan melakukan komunikasi langsung dengan subjek penelitian. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu tentang kemampuan berpikir kreatif. Sebelum pedoman wawancara tersebut digunakan, peneliti terlebih dahulu mendiskusikan pedoman wawancara tersebut dengan dosen pembimbing dan kemudian divalidasi oleh validator.
Wawancara digunakan untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang kemampuan berpikir kreatif subjek.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi pada saat melakukan penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto pada saat peneliti melakukan wawancara dengan subjek.
F. Keabsahan Data
Data yang dihasilkan setelah melakukan penelitian, harus diuji keabsahannya. Tujuan dilakukannya cek keabsahan data untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan pada saat mengambil data yang tentunya akan berpengaruh kepada hasil akhir dari penelitian yang dilakukan. Selain itu, keabsahan data dilakukan agar kita mendapatkan data yang valid sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara objektif.
Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data penelitian dilakukan dengan triangulasi metode. Triangulasi metode yaitu proses mengambil data dari subjek yang berbeda dengan teknik atau metode yang sama.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan pada saat pengambilan data sedang berlangsung dan setelah mengambil data. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik penelitian menurut Miles dan Huberman (Prastowo, 2012:242) yaitu data reduction (reduksi data), data
display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (kesimpulan/verifikasi).
1. Data reduction (reduksi data)
Proses mereduksi data yaitu proses mengolah, mengelompokkan, menfokuskan dan memisahkan data-data yang tidak diperlukan setelah mengambil data. Proses mereduksi data dalam penelitian ini dengan cara mengelompokkan atau menfokuskan data mengenai kemampuan siswa dalam berpikir kreatif pada saat menyelesaikan soal berbentuk open ended yang sudah dibagikan kepada subjek.
2. Data display (penyajian data)
Proses penyajian data meliputu mengidentifikasi data, mendeskripsikan dan proses memilah data yang telah direduksi untuk bisa ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, data dikelompokkan dan dijelaskan menurut 3 indikator dari kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas serta kebaruan. Berdasarkan dari ketiga indikator tersebut, data kemudian dapat diklasifikasikan menjadi lima tingkat kemampuan berpikir kreatif yaitu tidak kreatif, kurang kreatif, cukup kreatif, kreatif dan sangat kreatif.
3. Conclusion drawing/Verification (Penarikan kesimpulan/verifikasi) Langkah terakhir yang dilakukan adalah menarik kesimpulan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan berdasarkan dari hasil penyajian data yang telah dibuat.
24 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Untuk mempermudah peneliti menganalisis data maka peneliti melakukan pengkodean kepada setiap subjek. Pengkodean subjek didasarkan pada inisial nama subjek yaitu kemampuan matematika tinggi NA (π1), tingkat kemampuan matematika sedang IF (π2), dan tingkat kemampuan matematika rendah NA (π3).
Berikut ini data hasil penelitian dari 3 subjek yang telah mengerjakan soal open ended pada materi pola bilangan dan telah diwawancarai.
1. Data subjek πΊπ (NA) dengan kemampuan matematika tinggi a. Subjek (πΊπ) soal nomor 1
Soal Tes:
Satu dos batang korek api dimiliki oleh Ana. Ada beberapa susunan pola yang dibuat menggunakan korek api tersebut. Sebagaimana pada pola bilangan sebagai berikut.
π1 π2 π3 π4
Buat pola susunan batang korek api sebanyak-banyaknya yang bisa dibuat Ana!
Jawaban subjek π1 pada soal nomor 1:
Gambar 4.1 Hasil Tes Subjek π1 Soal Nomor 1 Hasil wawancara dengan π1 sebagai berikut:
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π1 : Iye kak. Kita diminta untuk membuat pola bilangan.
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π1 : Tidak ada kak karena sudah pernah diajarkan oleh ibu
Peneliti : Selain jawabanta yang pertama, apakah ada cara lain?
π1 : Ada kak Peneliti : Coba jelaskan!
π1 : Untuk cara yang kedua, saya buat pola berbentuk segi empat dengan pola 1, 2, 3, dst. Kemudian saya buat pola berbentuk segitiga dengan pola 3, 9, 18, 30, dst.
Peneliti : Selain dari cara tersebut apakah ada cara lain?
π1 :Mungkin sudah tidak ada kak.
1) Fluency (kefasihan)
Dari hasil jawaban dan hasil wawancara dengan π1, dapat dilihat bahwa π1 mampu memahami maksud soal karena dapat memberikan jawaban yaitu membuat pola bilangan yang berbeda dan bernilai benar. Serta tidak mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal. Maka dari itu subjek π1 sudah memenuhi indikator kefasihan.
2) Fleksibilitas
Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara, subjek π1 sudah memenuhi indikator fleksibilitas. Dikatakan sudah memenuhi indikator fleksibilitas karena subjek mampu memberikan banyak jawaban dan bisa menjelaskan jawabannya sendiri.
3) Kebaruan
Berdasarkan hasil tes dan wawancara dengan subjek π1, sudah memenuhi indikator kebaruan karena π1 memberikan jawaban dengan cara sendiri dan berbeda dari jawaban orang lain. π1 juga bisa menjelaskan jawabannya sendiri.
b. Subjek (πΊπ) soal nomor 2
Soal tes : Buatlah berbagai macam pola bilangan dan tentukan masing- masing bagaimana cara menentukan suku ke-n!
Jawaban π1 no. 2
Gambar 4.2
Dialog wawancara dengan π1 sebagai berikut:
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π1 : Iye kak. Kita diminta untuk membuat pola bilangan sama cara menentukan suku ke-n.
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π1 : Tidak terlalu sulit kak Peneliti : Coba jelaskan jawabannya!
π1 : Saya membuat pola bilangan kemudian kucari ππ nya pake persamaan yang ππ = a +(n β 1)b
Peneliti : Apakah masih ada jawaban lain?
π1 : Itu saja jawaban yang saya ketahui kak.
1) Fluency (kefasihan)
Didasarkan hasil jawaban dan hasil wawancara dengan π1, dapat dilihat bahwa π1 lancar dalam menjawab soal dan mampu menjelaskan jawabannya sendiri. Oleh karena itu subjek π1 bisa memenuhi indikator fleksibilitas.
2) Fleksibilitas
Subjek π1 pada soal nomor 2 memenuhi indikator fleksibilitas. Dapat dilihat dari hasil tes, π1 yang mampu memunculkan berbagai macam jawaban yang berbeda dan bernilai benar. Pada saat wawancarapun π1 bisa menjelaskan prosedur jawabannya.
3) Kebaruan
Berdasarkan hasil tes, π1 masih belum memenuhi indikator kebaruan karena π1 sudah memberikan jawaban dengan benar tetapi caranya masih lazim digunakan oleh orang lain.
c. Subjek (πΊπ) soal nomor 3 Soal Tes:
Adi ingin beternak burung. Adi akan membuat kerangka kandang yang berbentuk kubus dengan ukuran 30cm x 30cm x 30cm. Adi akan membuat kerangka kandangnya menggunakan sejumlah potongan kayu. Kerangka kandang terlihat seperti pada gambar dibawah.
30cm 30cm 30cm
Apabila di tiap-tiap kandang hanya diisi sepasang burung, maka : a) Buatlah berbagai ragam pola susunan kandang yang bisa Adi buat!
b) Berdasarkan pola susunan kerangka kandang yang Adi buat, hitunglah berapa banyak potongan kayu yang digunakan Adi untuk membuat kerangka kandang tersebut!
Hasil π1 no.3
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Hasil wawancara dengan π1 sebagai berikut:
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π1 : Iye kak. Kita diminta membuat pola susunan kandang.
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π1 : Awalnya saya bingung, tapi saya bisa menjawabnya.
Peneliti : Bagaimana carata menjawab nomor 3?
π1 : Pertama saya membuat susunan kandangnya, baru saya hitung jumlah rusuk kubusnya untuk mengetahui jumlah potongan kayunya.
Peneliti : Apakah masih ada jawaban lain?
π1 : Saya sudah tidak tau kak 1) Fluency(kefasihan)
Dengan melihat hasil tes dan hasil wawancara, subjek π1 mampu memenuhi indikator kefasihan karena π1 mampu menjawab soal dengan menampilkan lebih dari satu jawaban dan bernilai benar. π1 juga mampu menjelaskan jawaban yang dia tulis dengan lisan.
2) Fleksibilitas
Dari hasil tes, π1 sudah memenuhi indikator fleksibilitas karena dapat memberikan lebih dari satu ide atau jawaban yang berbeda.
3) Kebaruan
π1 sudah memenuhi indikator kebaruan karena π1 memberikan jawaban yang lain dari orang lain dan bernilai benar. π1 juga bisa menjelaskan dengan lisan pada saat wawancara.
2. Data subjek πΊπ (IF) dengan kemampuan matematika sedang a. Subjek (πΊπ) soal nomor 1
Soal Tes:
Satu dos batang korek api dimiliki oleh Ana. Ada beberapa susunan pola yang dapat dibuat menggunakan korek api tersebut. Sebagaimana pada pola bilangan sebagai berikut.
π2 π2 π3 π4
Buat pola susunan batang korek api sebanyak-banyaknya yang bisa dibuat Ana!
Jawaban subjek π2 no. 1
Gambar 4.5
Hasil wawancara dengan subjek π2
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π2 : Iye kak saya tahu. Kita diminta membuat pola bilangan Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π2 : Tidak terlalu sulit kak karena sudah pernah dikasi oleh ibu
Peneliti : Berapa pola bilangan yang anda buat?
π2 : 4 cara kak Peneliti : Coba jelaskan!
π2 : Saya tidak tau cara menjelaskannya kak
1) Fluency(kefasihan)
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, subjek π2 sudah memenuhi indikator kefasihan karena π2 mampu menjawab soal nomor 1 dengan beberapa cara meskipun π2 tidak bisa menjelaskan jawaban yang dia tulis.
2) Fleksibilitas
Pada soal nomor satu, subjek π2 dapat memenuhi indikator fleksibilitas karena π2 mampu menampilkan jawaban yang berbeda dan bernilai betul.
3) Kebaruan
Subjek π2 belum bisa memenuhi indikator kebaruan karena sudah memberikan jawaban yang benar tetapi pola bilangan yang dibuat masih seperti contoh pada soal.
b. Subjek (πΊπ) soal nomor 2
Soal tes : Buatlah berbagai macam pola bilangan dan tentukan masing- masing bagaimana cara menentukan suku ke-n!
Jawabanπ2no. 2
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Hasil wawancara dengan subjekπ2
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π2 : Disuruh membuat pola bilangan
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π2 : Agak sedikit bingung kak untuk menentukan ππ nya Peneliti : Coba jelaskan jawabannya!
π2 : Saya membuat pola bilangan kemudian saya tentukan ππ
Peneliti : Menurut anda masih ada jawaban yang bisa dibuat?
π2 : Tidak tau kak 1) Fluency (kefasihan)
π2 dikatakan sudah memenuhi indikator kefasihan karena π2 masih memahami maksud soal dan bisa memberikan berbagai macam jawaban meskipun tidak sesuai dengan prosedur penyelesaian yang benar.
2) Fleksibilitas
Subjek π2 pada soal nomor dua sudah memenuhi indikator fleksibilitas meskipun π2 memberikan jawaban yang berbeda tetapi cara menentukan ππ nya kurang tepat karena dia kesulitan dalam mencari ππ nya.
3) Kebaruan
Pada soal nomor dua, π2belum memenuhi indikator kebaruan karena π2memberikan jawaban sendiri tetapi tidak dipahami dan π2 tidak sudah tidak mengetahui jawaban selain yang ditulis.
c. Subjek (πΊπ) soal nomor 3 Soal Tes:
Adi ingin beternak burung. Adi akan membuat kerangka kandang yang berbentuk kubus dengan ukuran 30cm x 30 cm x 30cm. Adi akan membuat kerangka kandangnya menggunakan sejumlah potongan kayu.
Kerangka kandang terlihat seperti pada gambar dibawah.
30cm 30cm 30 cm
Apabila di tiap-tiap kandang hanya berisi sepasang burung, maka:
a) Buatlah berbagai ragam pola susunan kerangka kandang yang bisa Adi buat!
b) Berdasarkan pola susunan kerangka kandang yang Adi buat, hitunglah berapa banyak potongan kayu yang digunakan Adi untuk membuat kerangka kandang tersebut!
Jawaban subjek π2 no. 3
Gambar 4.9
Gambar 4.10 Dialog wawancara dengan subjek π2
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π2 : Diminta membuat pola susunan kandang.
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π2 : Awalnya bingung kak
Peneliti : Coba jelaskan jawabannya!
π2 : Saya gambar susunan kandang dengan pola susunan1, 2, 3 dan pola susunan 2, 4, 6. Kemudian saya hitung rusuknya.
Peneliti : Menurut anda masih ada susunan pola yang bisa dibuat?
π2 : Saya sudah tidak tahu kak 1) Fluency(kefasihan)
. Dari hasil tes dan wawancara π2 memahami maksud dari soal dan mampu memberikan jawaban yang berbeda tetapi perhitungannya kurang tepat. Maka dari itu, subjek dapat memenuhi indikator kefasihan.
2) Fleksibilitas
Dari hasil tes dan wawancara, π2memberikan jawaban lebih dari satu ide yang relevan dengan soal tetapi masih ada yang bernilai salah. π2 masih bingung dengan soal tetapi masih bisa menjelaskan jawaban yang ditulis. Maka indikator fleksibilitas dapat dipenuhi subjek π2.
3) Kebaruan
Dengan melihat hasil tes , π2 memberikan jawaban sendiri tetapi kurang tepat dan π2 tidak memiliki ide lain selain jawaban yang ia tulus.
Oleh karena itu, subjek π2 belum bisa memenuhi indikator kebaruan.
3. Data subjek πΊπ (NA) dengan kemampuan matematika rendah.
a. Subjek (π3) soal nomor 1 Soal Tes:
Satu dos batang korek api dimiliki oleh Ana. Ada beberapa susunan pola yang dapat dibuat menggunakan korek api tersebut. Sebagaimana pada pola bilangan sebagai berikut.
π1 π2 π3 π4
Buat pola susunan batang korek api sebanyak-banyaknya yang bisa dibuat Ana!
Jawaban subjek π3 no. 1:
Gambar 4.11
Gambar 4.12 Dialog wawancara dengan subjek π3
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π3 : iye kak. Diminta membuat pola bilangan
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π3 : Awalnya sulit kak
Peneliti : Berapa alternatif jawaban yang anda buat?
π3 : 2 kak.
Peneliti : Menurut anda masih ada pola yang bisa dibuat?
π3 : Saya sudah tidak tahu kak
1) Fluency(kefasihan)
Dari hasil tes dan wawancara, π3 sudah memenuhi indikator kefasihan karena π3 mengetahui maksud soal dan memberikan alternatif jawaban yang berbeda tetapi π3 hanya memberikan 1 jawaban yang dianggap bernilai benar.
2) Fleksibilitas
Indikator fleksibilitas belum dipenuhi subjek π3 karena π3memberikan jawaban yang berbeda tapi salah satu dari jawaban yang dibuat sudah ada pada soal.
3) Kebaruan
Subjek π3 belum memenuhi indikator kebaruan karena pada hasil tes π3 hanya memberikan 2 jawaban yang salah satu jawabannya sudah ada di soal dan tidak bisa menemukan ide lain selain dari jawaban yang di tulis.
b. Subjek (ππ) soal nomor 2
Soal tes : Buatlah berbagai macam pola bilangan dan tentukan masing- masing bagaimana cara menentukan suku ke-n!
Jawaban π3 pada soal nomor 2
Gambar 4.13 Hasil Tes Subjek π3 Soal Nomor 2
Gambar 4.14 Hasil Tes Subjek π3 Soal Nomor 2 Hasil wawancara dengan subjek π3
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π3 : Tahu kak. Diminta membuat pola bilangan
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π3 : Sulit kak menentukan ππ nya
Peneliti : Berapa alternatif jawaban yang anda buat?
π3 : 2 kak tapi saya tidak tahu cara menentukan suku ke-n nya
Peneliti : Menurut anda masih ada pola yang bisa dibuat selain yang kita buat ?
π3 : Saya sudah tidak tahu kak
1) Fluency(kefasihan)
Berdasarkan hasil tes dan wawancara π3 memahami dengan baik maksud soalnya dan bisa memberikan beberapa jawaban yang berbeda tetapi kurang tepat. Oleh karena itu, π3 dapat memenuhi indikator kefasihan.
2) Fleksibilitas
Dari hasil tes dapat dilihat bahwa π3 memberikan jawaban yang berbeda tetapi tidak bernilai benar dan π3 tidak bisa memberikan jawaban yang lain. Maka dari itu, π3 belum bisa memenuhi indikator fleksibilitas.
3) Kebaruan
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, subjek π3 belum memenuhi indikator kebaruan karena π3 memberikan jawaban yang masih banyak digunakan oleh orang lain.
c. Subjek (πΊπ) soal nomor 3 Soal Tes:
Adi ingin beternak burung. Adi akan membuat kerangka kandang yang berbentuk kubus dengan ukuran 30cm x 30cm x 30cm. adi akan membuat kerangka kandagnya menggunakan sejumlah potongan kayu. Kerangka kandang terlihat seperti pada gambar dibawah.
30cm
30cm 30cm
Apabila di tiap-tiap kandang hanya diisi sepasang burung, maka :
a) Buatlah berbagai ragam pola susunan kerangka kandang yang bisa Adi buat!
b) Berdasarkan pola susunan kerangka kandang yang Adi buat, hitunglah berapa banyak potongan kayu yang digunakan Adi untuk membuat kerangka kandang tersebut!
Jawaban subjek π3 no. 3:
Gambar 4.15
Gambar 4.16 Dialog wawancara dengan subjek π3
Peneliti : Apakah anda tahu maksud dari soalnya?
π3 : Menurut saya kita diminta membuat pola susunan
kandang kak
Peneliti : Pada saat anda menjawab soal, apakah ada kesulitan?
π3 : lumayan sulit
Peneliti : Berapa alternatif jawaban yang anda buat?
π3 : satu kak.
Peneliti : Menurut anda masih ada jawaban yang lain?
π3 : Tidak tahu kak,bingung 1) Fluency(kefasihan)
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, π3 bisa memenuhi indikator kefasihan meskipun π3 memahami maksud soal tetapiπ3hanya memberikan satu jawaban dan juga π3 kesulitan saat mengerjakan soal.
2) Fleksibilitas
Pada hasil tes soal nomor 3, subjek π3 tidak memenuhi indikator fleksibilitas karena π3 hanya memberikan satu jawaban yang relevan dengan soal dan tidak memeiliki ide lain selain jawaban tersebut.
3) Kebaruan
Berdasarkan hasil tes, π3 hanya memberikan satu jawaban dan masih lazim digunakan oleh orang lain. Maka dari itu, π3 belum memenuhi indikator kebaruan.
B. Pembahasan
Pada bagian ini, akan dibahas mengenai kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan soal open ended pada materi pola
bilangan berdasarkan hasil dari analisis data yang telah dilakukan pada π1, π2, dan π3 dengan kemampuan matematika tinggi, kemampuan matematika sedang, dan kemampuan matematika rendah. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai kemampuan berpikir kreatif yang dicapai masing-masing subjek.
1. Subjek πΊπ (NA) dengan matematika tinggi.
Berikut ini rincian siswa dengan kemampuan matematika tinggi.
a. Kefasihan (fluency)
Dengan melihat hasil tes dan hasil wawancara, subjek mampu memahami maksud dari setiap soal dan bisa memberikan jawaban yang berbeda dan bernilai benar. Fakta tersebut sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif kefasihan yaitu mampu memberikan jawaban dengan lancar dan memberikan berbagai jawaban yang benar. Oleh karena itu, subjek NA mampu memenuhi indikator kefasihan.
b. Fleksibilitas
Pada setiap nomor soal, subjek sudah memperlihatkan indikator fleksibilitas karena subjek bisa memberikan lebih dari satu jawaban yang sesuai dengan permasalahan(soal) serta mampu menjelaskan jawabannya dengan lisan. Hal ini sesuai dengan indikator fleksibilitas.
c. Kebaruan
Subjek menjawab semua nomor soal berbeda dengan jawaban orang lain dan bernilai benar. Subjek juga mampu menjelaskan jawabannya
dengan lisan. Maka dapat dikatakan bahwa subjek sudah memenuhi indikator kebaruan meskipun masih ada jawaban yang masih lazim digunakan oleh orang lain.
Berdasarkan pembahasan diatas, subjek NA dengan kemampuan matematika tinggi sudah memenuhi ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Karena subjek sudah memenuhi ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif maka subjek dapat dikatakan sangat kreatif atau dikategorikan kedalam (TKBK) 4.
2. Subjek πΊπ (IF) dengan kemampuaan matematika sedang.
Berikut ini rincian siswa dengan kemampuan matematika sedang.
a. Kefasihan (fluency)
Subjek IF mampu memahami soal dengan baik dan memberikan jawaban yang berbeda walaupun jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan prosedur penyelesaian. Akan tetapi subjek sudah bisa memenuhi indikator kefasihan .
b. Fleksibilitas
Subjek IF mampu memberikan berbagai ide/jawaban yang relevan dengan soal meskipun mengalami kesulitan tetapi subjek masih bisa menjelaskan jawaban yang dia tulis. Dengan fakta ini, subjek bisa memenuhi indikator fleksibilitas.