• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data pada penelitian ini penulis memilih CV.REMAJA TEKNIK Kota Makassar sebagai tempat penelitian. Sedangkan waktu penelitian diperkirakan selama dua bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Penelitian pustaka(library research)adalah penulis mengumpulkan berbagai literatur dan bahan kuliah yang relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian lapang (field research), yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung kepada obyek penelitian dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian yang akan diteliti.

b. Interview, yaitu melakukan wawancara dengan pimpinan atau karyawan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk menunjang kelengkapan data dari penulisan skripsi ini, maka penulis mencoba memperoleh data yang terdiri dari atas:

1. Jenis Data

Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah:

22

a. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.

b. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.

2. SumberData

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada CV.REMAJA TEKNIK Kota Makassar melalui wawancara secara langsung dengan bagian yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa dokumen- dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional, sebagai berikut:

1. Analisis sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.Sedangkan orang atau kelompok yang melakukan perancangan dan perbaikan pada suatu sistem disebut Sistem Analis. Sistem analis merupakan individu ataupun kelompok dalam melakukan pengembangan

sistem, sistem analis mempelajari permasalahan maupun kebutuhan pada suatu sistem dan sistem analis juga merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap proses analisa maupun perancangan pada sistem informasi.

2. Prosedur audit adalah suatu perintah yang dapat dilaksanakan untuk mengadakan pemeriksaan untuk mengumpulkan bukti-bukti tertentu yang harus dilaksanakan dalam memperoleh informasi secara langsung terhadap penggunaan keuangan yang secara wajar dan benar.

3. Penggunaan dana adalah pengeluaran-pengeluaran yang dapat dibuktikan dengan pengalokasiannya pada pos-pos tertentu dan dapat dibuktikan dengan laporan penggunaan dana tersebut.

4. Audit operasional adalah merupakan suatu review secara sistematis mengenai kegiatan organisasi atau bagian dari padanya dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.

5. Laporan keuangan adalah pertanggungjawaban keuangan sejumlah uang diterima dan dipergunakan untuk tujuan apa, sehingga diperlukan adanya laporan keuangan agar supaya dapat diketahui penggunaannya.

E. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Jadi metode ini yang dipakai untuk menjelaskan tentang prosedur audit biaya yang dilakukan pada CV.REMAJA TEKNIK KotaMakassar.

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat CV.Remaja Teknik

CV. Remaja Teknik kota Makassar merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang kontraktor. CV. Remaja Teknik kota Makassar didirikan pada tanggal 12 Januari 2011 dihadapan Notaris Unang Tjemerlang, SH dengan Nomor Akte: 145 dengan pendiri awal Bapak Arifin Kusuma dan selanjutnya dilakukan perubahan akte pendirian dengan Nomor: 23 pada tanggal 21 April 2003 dihadapan notaris yang sama karena adanya penambahan anggota komisaris/sekutu perusahaan yakni:

1. Bapak Sahrul, S.Pd

2. Bapak Rischal Pratama, SE

Modal dasar perusahaan ini berjumlah Rp. 600.000.000. Adapun maksud dan tujuan perusahaan ini didirikan berdasarkan akte notaris tersebut diatas antara lain :

1. Menjalankan usaha dibidang perdagangan umum termasuk perdagangan untuk ekspor, impor maupun perdagangan lokal dan antar propinsi.

2. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang angkutan, diantaranya angkutan darat dengan menggunakan bus, mobil dan truk.

3. Menjalankan usaha dibidang keagenan, diantaranya dagang dan komisi atau sebagai leveransir atau penyalur chemical dan distributor bahan- bahan pokok

25

kebutuhan rakyat. bahan-bahan bangunan dan alat-alat bangunan.

4. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan, antara lain menjadi kontraktor pembangunan, perumahan, real estate, gedung-gedung, jalan dan jembatan, dermaga-dermaga, landasan, pengairan, sebagai developer, arsitektur, menjadiinstalatir pemasangan instalasi listrik dan air, instalasi alat-alat pendingin ruangan dan alat-alat komunikasi.

B. VISIdanMISI Visi

Menjadi perusahaan kontraktor dibidang jasa kontruksi yang meliputi bidang perumahan, gedung, konstruksi baja dan jalan, interior serta developer dengan ditunjang total quality management yang memberikan total quality services bagi para penggunajasa di seluruh Indonesia.

Misi

1. Memberikan pelayanan, mutu, dan kepuasan yang terbaik kepada pelanggan.

2. Membangun serta menciptakan citra terbaik perusahaan.

3. Serta turut berpartisipasi dalam pembangunan negara Republik Indonesia.

C. Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat suatu system yang mengatur masalah pembagian kerja, wewenang dan tanggungjawab dari masing- masing anggotanya. Struktur organisasi menunjukkan tanggungjawab dan pembagian wewenang (authority) dan hubungan antara bagian-bagian dalam perusahaan secara jelas.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan tercipta suatu koordinasi kerja yang evektif yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan dipengaruhi tujuan dan kegiatan operasi perusahaan.

Organisasi timbul atau terjadi apabila dua orang atau lebih bersama-sama menjalankan pekerjaan untuk kepentingan bersama. Organisasi merupakan penggabungan manusia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan sebagai fungsi suatu proses merincikan tugas dan kewajiban serta memberikan pendelegasian kekuasaan dengan mengadakan kerjasama baik secara vertikal maupun horizontal. Adapun struktur organisasi pada CV.Remaja Teknik Kota Makassar adalah struktur organisasi yang mengikuti perkembangan usaha dengan melihat situasi dan keadaan dari perusahaan. Dalam hal pembagian tugas bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh tetapi juga dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tepat dalam rangka pengawasan dari atasan.

D. Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab 1. Direktur

Membuat rencana kerja untuk kegiatan operasi perusahaan sesuai dengan garis kebijakan yang telah ditetapkan oleh Komisaris, mengawasi dan mengevaluasi jalannya kegiatan operasi perusahaan dan kemudian mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Secara terperinci tugas dan tanggimgjawab Direktur adalah;

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan sehingga semua kegiatan usaha dan pekerjaan tidak menyimpang dari tugas rutin yang telah ditentukan

b. Menandatangani dan memberi persetujuan terhadap usulan kontrak dan surat penting menyangkut perusahaan.

c. Mengkoordinir secara langsung seluruh kegiatan sehari-hari para staff

d. Menetapkan program kerja dan anggaran pembelanjaan perusahaan secara keseluruhan melalui masukan dan usulan para staff

e. Ikut serta dalam pengurusan dan berusaha untuk mendapatkan penawaran kerja.

2. Administrasi/Keuangan

Bagian ini mengatur dan melaksanakan pemeriksaan catatan-catatan keuangan dan melaporkan posisi keuangan kepada Pimpinan/Atasan. Bagian ini juga bertanggungjawab terhadap pembukuan keuangan dan menyediakan data mengenai kegiatan bidang keuangan dalam rangka menyusun laporan keuangan yang baik bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Dalam bagian administrasi keuangan ini ada orang yang diberi wewenang untuk menagih penjualan kredit kepada para pembeli apabila jatuh masa tempo piutang tersebut.

3. Ahli Sipil

a. Bertanggungjawab kepada Direktur

b. Melaksanakan kegiatan atau proyek sipil seperti jalan. jembatan dan bangunan

4. Drafter

a. Bertanggungjawab kepada Direktur

b. Melaksanakan kegiatan proyek perusahaan seperti perancangan atau desain bangunan

5. Team Leader

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan sehingga semua kegiatan usaha dan pekerjaan tidak menyimpang dari tugas rutin yang telah ditentukan

b. Menandatangani dan memberi persetujuan terhadap usulan kontrak dan surat penting menyangkut perusahaan.

c. Mengkoordinir secara langsung seluruh kegiatan sehari-hari para staff

d. Menetapkan program kerja dan anggaran pembelanjaan perusahaan secara keseluruhan melalui masukan dan usulan para staff

e. Ikut serta dalam pengurusan dan berusaha untuk mendapatkan penawaran kerja

6. Pelaksana Lapangan

Bertanggungjawab kepada team leader dalam pelaksanaan kegiatan atau proyek perusahaan di lapangan 14.

E. Aktivitas Perusahaan

Tujuan dan aktivitas didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh manfaat ekonomi yang layak dan menguntungkan. Dalam hal ini usaha yang dipilih harus benar-benar memiliki peluang untuk dikembangkan dan memberikan

keuntungan bagi perusahaan. Adapun dalam akte notaris pendirian perusahaan dinyatakan bahwa maksud dan tujuan serta aktivitas usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Maksud dan tujuan adalah berusaha dalam bidang perindustrian. kontraktor, perdagangan, pengadaan barang, jasa dan percetakan.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Merencanakan, memborong dan mengerjakan pekerjaan bangunan termasuk pembuatan dan perbaikan gedung-gedung, jembatan-jembatan, saluran- saluran dan pemasangan instalasi listrik

b. Berdagang pada umumnya, baik atas tanggungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain secara komisi, termasuk perdagangan ekspor dan impor.

Aktivitas utama CV.Remaja Teknik Kota Makassar adalah bergerak dalam bidang jasa kontruksi untuk pembangunan jalan, jembatan, gedung danlain-lain.

BAB V

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

A. Perencanaan dan Program Audit

Sebelum pelaksanaan audit operasional, dimulai Pengandali Mutu membuat perencanaan kegiatan pengawasan yang disusun menjadi program pengawasan yang kemudian mengkomunikasikan program pengawasan tersebut dengan Pengendali Teknis (PT) dan Ketua Tim (KT).

Perencanaan kegiatan pemeriksaan ini dimaksudkan untuk merencanakan kegiatan yang memadai untuk mengumpulkan informasi dan bukti-bukti atas sasaran audit selama pelaksanaan tiap-tiap tahap fungsi audit (persiapan pemeriksaan, pengujian pengendalian manajemen sampai dengan pemeriksaan lanjutan) dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pemeriksaan. Dalam penyusunan perencanaan audit operasional ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh CV.Remaja Teknik demi kelancaran pelaksanaan audit operasional:

1. Perencanaan waktu dan tugas audit

Perencanaan ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pembagian tugas untuk pelaksanaan audit. Lama waktu dan banyaknya jumlah anggota tim fungsional auditor CV.Remaja Teknik tergantung pada volume kegiatan audit operasional yang tercantum dalam program audit operasional instansi yang bersangkutan. Semakin besar volume kegiatan yang tercantum dalam program

31

audit maka semakin lama waktu dan banyak jumlah anggota tim yang direncanakan, dan sebaliknya.

2. Pertimbangan perencanaan lainnya

Dalam perencanaan ini auditor perlu merencanakan informasi yang banyak yang harus diperoleh auditor mengenai organisasi tersebut, staff dan operasinya sebelum auditor melakukan audit.

3. Perencanaan pelaporan

Dalam perencanaan ini auditor merencanakan apa yang harus dilaporkan.

Dalam perencanaan pelaporan. auditor harus membuat outline laporan akhir dengan detail yang cukup agar dapat diketahui apa yang harus dilaporkan.

Perencanaan akan baru dimulai setelah suatu tugas audit memperoleh otorisasi dari atasan yang berwenang.

Untuk mendukung hal-hal yang ada dalam perencanaan maka harusmenyusun program audit, untuk setiap tahap audit harus disiapkan program audit secara tertulis yang meliputi:

1. Program audit untuk tahap persiapan audit.

Programaudit pada tahap ini mencakup pembicaraan pendahuluan dan pengumpulan informasi umum tentang obyek yang diperiksa, cara pelaksanaan prosedur dan sistem yang digunakan dalam operasional.

2. Program audit untuk tahap Pengujian Pengendalian Manajemen.

Programaudit pada tahap ini berisikan langkah-langkah audit yang dimaksudkan untuk menemukan bagian-bagian yang mengandung kelemahan-

kelemahan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

3. Programaudit untuk tahap Pemeriksaan Lanjutan

Program audit pada tahap ini memuat langkah-langkah audit terperinci dan terarah, untuk mendapatkan bukti yang cukup material, relevan guna mendukung temuan-temuan yang menjadi dasar rekomendasi perbaikan.

Adapun susunan dan isi program audit operasional yang dibuat oleh tim fungsional auditor Perwakilan CV.Remaja Teknik Kota Makassar mengandung empat bagian pokok:

1. Pendahuluan

a. Memuatinformasi latar belakang mengenai kegiatan atau program yang diaudit yang berguna bagi auditor untuk dapat memahami dan melaksanakan program kerja auditnya.

b. Komentar mengenai kegiatan atau program yang sedang diaudit dari berbagai pihak.

2. Pernyataan tujuan audit

Pernyataan ini dimaksudkan untuk memaparkan:

a. Tujuan-tujuan audit mengingat permasalahan yang menentukan arah audit dan tiap perbaikan yang diharapkan dapat tercapai sebagai hasil audit

b. Cara pendekatan audit yang dipilih.

c. Pola laporan yang dikehendaki.

d. Hal-hal penting lainnya yang menyangkut manajemen dan tahap audit yang perlu diperhatikan.

3. Instruksi-instruksi khusus

Bagian ini memuat instruksi-instruksi khusus kantor Perwakilan CV.Remaja Teknik Kota Makassar yang perlu mendapat perhatian khusus dari auditor, seperti masalah koordinasi audit, penyampaian laporan dan sebagainya.

4. Langkah-langkah kerja

Bagian ini memuat pengarahan khusus dalam pelaksanaan tugas audit operasional, meliputi:

a. Langkah-langkah pada tahap Persiapan Audit

b. Langkah-langkah pada tahap Pengujian Pengendalian Manajemen c. Langkah-langkah pada tahap Pemeriksaan Lanjutan.

d. Langkah-langkah penyusunan konsep Laporan Hasil Audit.

B. Prosedur Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Instansi 1. Persiapan Audit

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Audit Operasional untuk tahap Persiapan Audit adalah:

a. Pengawas bersama-sama tim fungsional auditor mengadakan pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan obyek audit mengenai tanggungjawab auditor, sasaran audit secara umum dan metode pelaksanaan audit.

b. Tim melaksanakan langkah-langkah kerja yang tersebut dalam program audit (survei pendahulan) guna mengumpulkan informasi umum tentang obyek audit, cara pelaksanaan prosedur dan sistem yang digunakan untuk

kegiatan operasional obyek audit.

c. Atas dasarinformasi yang diperoleh, kemudian tim harus melakukan tes pendahuluan untuk mengidentifikasi aktifitas yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Informasi yang diperoreh dari hasil tes pendahuluan kemudian dituangkan dalam kertas kerja audit. Atas dasar kertas kerja audit kemudian tim menetapkan langkah kerja spesifik (program audit) untuk tahap Pengujian Pengendalian Manajemen.

d. Pengawas audit melakukan review atas hasil tes pendahuluan terhadap informasi yang diperoleh dan kemudian melakukan pembicaraan dengan pimpinan obyek audit mengenai hasil temuan guna memperoleh komentar atau tanggapan.

Informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tahap ini adalah;

a. Informasi tentang latar belakang umum obyek audit dan program atau kegiatan yang dikelolanya kebutuhan utama dalam audit adalah mendapatkan informasi umum tentang pekerjaan untuk semua aspek penting dari obyek audit, program atau kegiatan yang diperiksa. Auditor perlu mendapatkan pengetahuan tentang cara-cara melaksanakan program atau kegiatan yang dikelola obyek audit, pengorganisasiannya, penetapan staf-stafnya, metode operasinya, alokasi pembiayaannya, seta jumlah uang yang dibelanjakan.

b. Tingkat kewenangan dan tanggimgjawab obyek audit Informasi ini diperlukan agar auditor dapat menilai apakah obyek audit gagal mengikuti

ketentuan atau pembatasan-pembatasan yang ditentukan oleh peraturan, atau sebaliknya. Informasi ini dapat diperoleh dari hukum, sejarah perundang-undangan.

c. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh undang-undang atau peraturan-peraturan yang berlaku dan oleh obyek audit, Informasi ini memuat sasaran dan tujuan yang akan dicapai manajemen, dan kriteria yang digunakan untuk mengukur kemajuan pekerjaan yang dicapai.

d. Pengamatan atau observasi awal atas tingkat pencapaian tujuan yang diinginkan. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu kondisi yang menunjukan bahwa tujuan tidak sepenuhnya tercapai, atau tidak jelas apa tujuan sebenamya. atau hasil apa yang telah dicapai. Informasi ini dapat diperoleh dengan cara mencari kelemahan pengendalian manajemen, yang dapat menuntun auditor pada kegiatan yang tidak efisien dan menghambat pencapaian program.

Cara memperoleh informasi dalam tahap Persiapan audit:

a. Pembicaraan dengan Pimpinan obyek pemeriksaan Auditor harus memberikan penjelasan kepada pemimpin obyek mengenai tanggungjawab audit, sasaran audit secara umum dan metode pelaksanaan audit.

b. Wawancara dengan pihak lainnya Melakukan wawancara secara langsung kepada pihak lain yang secara langsung dipengaruhi oleh program dari obyek audit.

c. Pemeriksaan fisik melakukan pengamatan setempat yang berkaitan dengan

keekonomisan dan efisiensi pada obyek audit.

d. Mereview laporan hasil audit sebelumnya melakukan review terhadap hasil pemeriksaan intern dan memakai informasi yang telah dibebankan oleh pihak lain apabila sebelumya obyek audit diaudit oleh pihak lain.

e. Pengujian transaksi Menelusuri beberapa pekerjaan mulai dari awal sampai akhir agar memperoleh pengertian praktis mengenai pelaksanaan kegiatan, efisiensi dan hasilnya.

f. Mereview laporan manajemen Menganalisis informasi yang tersedia bagi manajemen seperti anggaran. laporan operasi, laporan biaya masing- masing bagian. Informasi ini dapat memberikan pengertian tentang sejauh mana tujuan kegiatan obyek audit telah tercapai.

g. Data flow diagram dan sistem flow card Informasi ini berguna untuk memudahkan dalam meringkas informasi yang diperoleh dalam suatu survai.

h. Bagan arus Memungkinkan auditor untuk menggambarkan dan memahami dengan mudah proses pekerjaan, dengan menyajikan dalam satu sajian grafik tentang arus kegiatan dan struktur pengendalian manajemen.

2. Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada dasamya kegiatan tim fungsional auditor Kantor CV.Remaja Teknik Kota Makassar pada tahap ini adalah menentukan tingkat resiko penyalahgunaan sumberdaya dan melakukan penilaian terhadap penilaian pengendalian manajemen. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap Pengujian Pengendalian Manajemen adalah sebagai berikut: Pertama tim

auditor menentukan tingkat penting sesuatu yang ingin dinilai yang merujuk pada item-item, kejadian-kejadian, informasi hal-hal atau masalah-masalah.

Kemudian menentukan tingkat kepekaan sesuatu yang merujuk pada persepsi yang mungkin timbul dan reaksi emosional oleh pihak-pihak lain terhadap kondisi setiap kasus.

Setelah menentukan tingkat penting dan pekanya, kemudian auditor menilai tingkat resiko yang merujuk pada kecenderungan untuk menyalahgunakan sumber daya, kegagalan mencapai sasaran program, dan ketidaktaatan terhadap hukum dan peraturan perudang-undangan yang berlaku.

Untuk menentukan tingkat resiko. sebelumnya tim audior menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang melekat pada pokok yang diperiksa. Dalam pelaksanaannya tim auditor harus memperhatikan beberapa hal antara lain:

a. Memperhatikan setiap lampu merah yang dilihat dalam informasi mengenai instansi yang diaudit.

b. Memperhatikan dukungan dari manajemen apakah manajemen meyakini pentingnya pengendalian-pengendalian manajemen dan sudah membuat suatu komitmen untuk mengimplementasikannya.

c. Memperhatikan tingkat kecukupan para pimpinan dan karyawan dari instansi yang diaudit. Setelah mempertimbangkan unsur-unsur diatas kemudian tim menilai apakah tingkat resiko keseluruhan tinggi, sedang ataukah rendah. Setelah menilai tingkat resiko, tim audit menilai efektivitas sistem pengendalian obyek audit. Tim mengidentifikasi dan memahami

pengendalian-pengendalian manajemen yang relevan yang meliputi sasaran- sasaran pengendalian, prosedur-prosedur pengendalian, sistem akuntansi, dan sistem pemantauan.

Selanjutnya tim menetapkan apa yang diketahui tenang efektivitas pengendalian dengan mempertimbangkan informasi yang dikembangkan selama penilaian tingkat resiko dan memikirkan apa yang paling mungkin menimbulkan kesalahan. Kemudian memeriksa pengendalian manajemen apakah pengendalian manajemen tersebut logis, cukup lengkap dan mungkin menghalangi/mendeteksi penyalahgunaan yang mungkin terjadi.

Disamping itu tim juga harus menetapkan apakah pengendalian manajemen tersebut layak digunakan dan apakah transaksi-transaksi didokumentasikan dengan layak juga.

Selanjutnya ketua tim menyusun laporan pengujian pengendalian manajemen dan mendiskusikan hasil termasuk tindakan-tindakan perbaikan apa yang diperlukan. Demi kelancaran pelaksanaan audit tim fungsional auditor harus memperhatikan unsur-unsur pengendalian manajemen dalam pengujian pengendalian manajemen:

a. Organisasi. Dalam melakukan pengujian unsur pengendalian manajemen berupa struktur organisasi yang perlu diperhatikan adalah:

1. Apakah struktur organisasi telah sesuai dengan kegiatan yang harus dilaksanakan dan apakah persyaratan tenaga sesuai dengan fungsi dan tanggungjawab yang telah ditentukan.

2. Apakah ada pembagian tugas dan tanggungjawab sehingga tidak seorang pun diperkenankan melaksanakan suatu kegiatan tanpa capur tangan orang lain.

3. Apakah dalam pembagian fungsi, tugas dan tanggungjawab dihindarkan terjadinya tumpang tindih, duplikasi dan pertentangan.

b. Kebijaksanaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengujian pengendalian terhadap kebijaksanaan-kebijaksanan instansi antara lain:

1. Apakah kebijaksanaan dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tertulis dan sistematis serta dikomunikasikan keseluruh fungsionaris dan pegawai dengan sistematis dan tepat waktu.

2. Kebijaksanaan dibuat untuk melaksanakan kegiatan yang telah digariskan secara efektif.

3. Ditetapkan kebijaksanaan khusus bagi setiap unsur pengendalian manajemen lain yang relevan.

c. Perencanaan.Dalam pengujian terhadap perencanaan manajemen berupa perencanaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikutt:

1. Apakah untuk setiap kegiatan dibuat rencana terlebih dahulu.

2. Apakah dalam pembuatan rencana telah dipilih alternatif yang saling menguntungkan bagi organisasi dan telah diperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku.

3. Apakah ada penelaahan oleh atasan langsung mengenai rencana kerja yang diajukan kepadanya.

d. Prosedur-Prosedur. Langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis maupun administratif untuk menjamin terselenggaranya kebijaksanaan yang telah ditentukan.

e. Pencatatan/Akuntansi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian terhadap pencatatan/akuntansi adalah:

1. Apakah setiap kegiatan telah dicatat dengan teliti, tepat waktu, dan dapat diandalkan.

2. Apakah pencatatan yang ada telah menjamin pengendalian yang cukup atas aset, kewajiban. serta penggunaan atas sumber daya dan dana obyek.

f. Pelaporan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian terhadappelaporan adalah:

1. Apakah pelaporan yang dibuat dapat memberikan informasi mutakhir yang dibutuhkan oleh pejabat yang bertanggungjawab untuk kepentingan tindakan-tindakan manajemen.

2. Apakah ada keharusan bagi pegawai untuk melaporkan secara tertulis setiap hasil kerjanya.

3. Apakah laporan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang benar dan tepat waktu.

g. Personalia. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian terhadap personalia adalah:

1. Apakah tugas dan tanggungjawab telah diberikan kepada pegawai yang

Dokumen terkait