METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan yaitu pada tanggal 20 April – 20 juni Tahun 2022. Tempat atau lokasi penelitian dilakukan di Desa Uluway, Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja tentang peran pemerintah desa dalam mendistribusikan bantuan langsung tunai pada masa pandemi covid 19.
B. Jenis dan Tipe Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang cukup lengkap agar digunakan sebagai dasar pembahasan dalam penelitian ini. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian.
2. Tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yaitu fenomenologi yang merupakan bentuk penelitian yang meneliti mengenai fenomena khusus yang terjadi dalam suatu konteks yang terbatas. Dengan tujuan peneliti mendapatkan dan mengumpulkan data yang mendalam secara langsung dari lokasi penelitian sehingga memberi gambaran secara jelas mengenai masalah yang diteliti.
C. Sumber Data
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan pada penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung tanpa melalui suatu perantara seperti pengamatan dan wawancara
2. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek penelitian yang dapat berupa dokumen, laporan-laporan dan informasi tertulis lainnya yang berkaitan dengan objek peneltian.
D. Informan Penelitian
Informan penelitian merupakan orang yang memberikan informasi mengenai kondisi serta situasi latar belakang penelitian. Informan yaitu orang- orang yang mengetahui permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti, dalam penelitian ini terdapat dua orang informan yaitu:
Tabel 3.1 Informan Penelitian
No Informan Peneliti Ket
1 Kepala Desa Uluway Ada
2 Sekretaris Desa Uluway Ada
3 Relawan Covid 19 Desa Uluway Ada
4 Masayarakat Penerima Bantuan Covid-19 Desa Uluway
Ada
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data atau informasi. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancra indra telinga, hidung, lidah, kulit dan indra mata sebagai alat bantu utama.
2. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara wawancara secara langsung kepada pihak yang akan diwawancara untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan.
3. Dokumentasi yaitu pengumpuan data dengan melihat langsung data-data yang telah ada serta tersedia di lokasi penelitian yaitu berupa dokumen- dokumen yang dapat memberikan informasi terkait data penelitian.
F. Teknik Analisi Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif. Analisi deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami serta diinterpretasikan.
Langkah-langkah yang tepat dilakukan adalah:
1. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data yang telah dikumpulkan.
2. Membaca data secara keseluruhan serta membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting.
3. Menemukan serta mengelompokkan pernyataan yang dirasakan oleh responden terhadap topik serta pertanyaan atau pernyataan yang bersifat repetitif maupun tumpang tindih dihilangkan.
4. Mereduksi data, memilah, memfokuskan dan menyederhanakan data yang telah diperoleh dari penelitian yang masih mentah yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
G. Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, sangat diperlukan teknik pemeriksaan untuk menetapkan keabsahan data, maka peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu:
1. Triangulasi Dengan Sumber Data,
Dilakukan dengan cara membandingkan serta mengecek derajat kepercayaan suatu informasi. Dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Triangulasi dengan metode
Dilakukan dengan (1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian bebrapa teknik pengumpulan data, dan (2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3. Triangulasi penyidik/peneliti
Dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas serta kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan.
35 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Kondisi Geografis Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak pada bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° - 3°
Lintang Selatan dan 119° - 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi. Dengan batas-batas, yaitu:
a) Sebelah utara: Kabupaten Toraja Utara dan Propinsi Sulawesi Barat b) Sebelah Selatan: Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang c) Sebelah Timur: Kabupaten Luwu
d) Sebelah Barat: Propinsi Sulawesi Barat
Secara administratif, Kabupaten Tana Toraja memiliki 19 Kecamatan, 112 lembang serta 47 kelurahan. Sebagian besar penduduk Kabupaten Tana Toraja beragama Kristen. Perkembangan pembangunan di bidang spiritual di daerah ini dapat dilihat dari besarnya sarana peribadatan masing-masing agama.
Ibukota Kabupaten Tana Toraja terletak sekitar 329 km arah Utara Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan yang bisa melalui Kabupaten Enrekang, Kabupaten Sidrap, Kota Pare-pare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep serta Kabupaten Maros. Tana Toraja adalah ikon budaya serta pariwisata di Propinsi Sulawesi Selatan serta merupakan salah satu daya tarik industri pariwisata di Indonesia, hal ini merupakan potensi bagi
pengembangan berbagai kegiatan produksi serta ekonomi di Kabupaten Tana Toraja.
Kondisi topografi Kabupaten Tana Toraja adalah dataran tinggi yang dikelilingi oleh pegunungan dengan keadaan lerengnya curam yakni rata-rata kemiringannya diatas 25 %. Kabupaten Tana Toraja terdiri dari pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan sungai dengan ketinggian yang berkisar antara < 300 m – > 2.500 m di atas permukaan laut. Bagian terendah Kabupaten Tana Toraja berada di Kecamatan Bonggakaradeng, sedangkan bagian tertinggi berada di Kecamatan Bittuang.
2. Sejarah Desa Uluway
Dahulu, Lembang Uluway ini berada di tengah sebelah bukit bagian timur yang mana pada waktu itu bernama Lembang Uluway Diantara beberapa masyarakat kampung perbukitan tersebut selalu turun melaut mencari kebutuhan hidup dekat pantai. sampai pada Zaman Belanda Lembang Uluway Dan One melangka Berpindah menuju pesisir Pantai. Bersatunya dua kampung tersebut menjadi rukun, sehingga mejadikan keduanya menyatu menjadi Lembang Uluway yang mana dan pada waktu itu masih disebut sebagai Lembang Uluway yang masih masuk dalam Wilayah pemerintahan Lembang Uluway, tidak lama kemudian masyarakat Lembang Uluway mengusulkan pemekaran ke Lembang Uluway di tahun 1996 untuk berpisah dari Lembang Uluway, proposal tersebut terealisasi pada Tahun 1997.
Lembang Uluway merupakan salah satu desa dari 20 Desa/Kel di kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja yang berdiri sejak tahun 1997
dengan luas wilayah kurang lebih 287.697 Ha. Desa ini mempunyai jarak 10 Km dari Ibu kota kecamatan Mengkendek. Lembang Uluway dimekarkan menjadi Desa dengan pembagian wilayah menjadi empat dusun yaitu Dusun Uluway, Dusun Buntu Leon, Dusun Roni dan Dusun Ra'tuk.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nama Kepala Desa
Tahun Nama Kades Keterangan
1997-1999 Armi Plt
1999-2013 Alimasi Kepala Desa Definitif
Sumber: Kantor Desa Uluway 3. Visi dan Misi Desa Uluway
Visi: “Gotong royong membangun Lembang Uluway yang jujur, adil, sejahtera, berbudaya, bermartabat, dan berakhlak mulia.”
Misi:
a. Meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah Lembang Uluway yang berkualitas, professional dan berjiwa pelayanan prima.
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pelaksanaan ekonomi berbasis pada potensi Lembang.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lembang dengan mewujudkan Badan Usaha Milik Lembang (BUMLEM) dan program lainnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
d. Meningkatkan pembangunan saran dan prasarana fisik, ekonomi, pertanian, perkebunan, pendidikan, kesehatan, olahraga, kebudayaan, dan wisata Lembang.
e. Meningkatkan kehidupan yang harmonis, toleransi, saling menghargai, dan menghormati antar umat beragama.
f. Mengedepankan kejujuran, keadilan, transparansi dalam kehidupan sehari hari baik dalam pemerintahan maupun dalam masyarakat.
g. Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
h. Mengoptimalkan pengelolaan dan penggunaan dana Lembang, alokasi dana Lembang, serta bantuan pemerintah lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.
i. Meningkatkan pembinaan sosial dan pemberdayaan masyarakat Lembang.
j. Melanjutkan program yang belum tuntas pada periode sebelumnya.
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber: Kantor Desa Uluway
B. Hasil Penelitian
Sebagaimana penelitian yang sudah dilakukan peneliti tentang Peran Pemerintah Desa Dalam Mendistribusika Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pada Masa Pandemi Covid-19.
1. Pendistribusian Bantuan Covid-19
Pendistribusian bantuan tunai covid-19 di Desa Uluway Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis yang dilaksanakan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia, dimana bantuan langsung tunai tersebut di salurkan melalui bank yang mana kemudian daftar nama-nama penerima bantuan disampaikan kepada pemerintah desa untuk disampaikan kepada masyarakat yang penerima.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Desa Uluway Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja menjelaskan bahwa:
“Sistem BLT secara khusus di tana toraja sistemnya disalurkan melalui bank, masyarakat yang menerima BLT difasilitasi untuk membuka rekening di bank pembangunann daerah dan yang menyalurkan bank itu sendiri langsung ke masyarakat penerima bantuan tunai.” (Hasil wawancara Tanggal 26 April 2022)
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Kepala Desa Uluway Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja dilaksanakan atau disalurkan dengan melalui bank, dan masyarakat difasilitasi untuk membuka rekening. Kemudian pihak bank akan menyalurkan langsung ke masyarakat penerima bantuan tunai.
Selain pernyataan Kepala Desa Uluway diatas juga diketahui bahwa pendistribusian Bantuan Tunai Langsung (BLT) covid 19 di Desa Uluway juga didapat informasi melalui salah satu panitia.
“Dalam proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) covid 19 pelaksanaannya cukup lancar dikarenakan dibantu oleh berbagai
sektor yang sangat membantu yaitu Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa sampai dengan lingkungan sekitar, sehingga pada saat pendistribusiannya berjalan dengan lancar.” (Hasil wawancara Tanggal 27 April 2022)
Kemudian untuk mengetahui mengenai bagaimana pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Uluway Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja maka peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada beberapa masyarakat Desa Uluway. Hal ini dimaksud agar mengetahui proses pendistribusian Bantuan Tunai Langsung (BLT).
“Peran serta pemerintah desa dalam memberikan bantuan kepada masyarakat sudah maksimal, untuk di Desa Uluway sudah sangat bagus karena telah dianggarkan di anggaran pendapatan uluway kemudian bantuan langsung tunai langsung dibagikan kepada masyarakat dan masyarakat mendapatkan manfaatnya.” (Hasil wawancara Tanggal 27 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara, pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Uluway berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan telah di anggarkan pada pendapatan Uluway serta langsung dibagikan kepada masyarakat dan masyarakat pun mendapatkan manfaatnya.
Pada saat proses pendistribusian di beberapa daerah maupun desa sering kali terjadi beberapa kendala yaitu pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) covid 19 yang tidak tepat sasaran, baik dikarenakan data yang tidak valid maupun adanya kendala lainnya.
“Selama ini di Uluway secara khusus tidak ada namanya tidak tepat sasaran, semuanya tepat sasaran. Memang betul betul yang penerima dia yang menerima tidak ada yang tidak tepat sasaran.
Kendala yang terjadi di Desa Uluway biasa yang lansia yang tidak bisa berjalan dan tidak bisa datang ke tempat penyaluran yang biasanya disalurkan di kantor Uluway menjadi diantarkan langsung
oleh pihak bank dengan kerja sama pemerintah Desa Uluway.”
(Hasil wawancara Tanggal 26 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) covid 19 di Desa Uluway telah tepat sasaran. Kendala yang dialami oleh pemerintah desa setempat yaitu bagi para lansia yang tidak dapat berjalan ke kantor Uluway, tetapi aparat desa setempat telah bekerja sama oleh pihak bank untuk diantarkan langsung ke rumah warga yang lansia.
“iya sudah tepat sasaran, karena pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah memenuhi sasaran, karena masyarakat desa Uluway sudah mendapat bantuan kecuali PNS (Pegawai Negri Sipil) dan pensiunan serta yang memperoleh bantuan lain selain BLT.” (Hasil wawancara Tanggal 27 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa Uluway menjelaskan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) telah tepat sasaran kepada masyarakat Desa Uluway terkecuali Pegawai Negri Sipil (PNS) dan Pensiunan.
2. Peran Pemerintah
Peran dapat diartikan sebagai bentuk pola dari perilaku yang diharapkan ada oleh masyarakat terhadap suatau individu yang menjabat suatu kedudukan atau jabatan tertentu.
a. Sebagai Regulator
Peran pemerintah sebagai regulator ialah mempersiapkan arah keseimbangan bagi perkembangan regulasi. Sebagai regulator pemerintah memberikan landasan kepada masyarakat sebagai sarana agar mengontrol semua kegiatan. Diakibatkan adanya kasus covid 19,
maka pemerintah menjadi undang-undang mengenai stabiitas kebijakan moneter pada negara dan sitem keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan nasional.
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan sebagai upaya untuk memfasilitasi pelaksanaan BLT- Dana Desa diantaranya yaitu Permendagri Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanganann Covid 19 Desa melalui anggaran dan peraturan desa. Menteri Keuangan Nomor 40 Tahun 2020 tentang Revisi Peraturan Menteri.
Berdasarkan hasi wawancara peneliti dengan Kepala Desa Uluway mengatakan bahwa:
“Pemerintah Desa Uluway dengan cepat melaksanakan sosialisasi mengenai Program Bantuan Tunai selanjutnya menyusun laporan pendataan calon penerima Bantuan Langsung Tunai lalu diserahkan kepada Bupati dengan melalui Camat.” (Hasil wawancara Tanggal 26 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah Desa Uluway sangat sigap dalam melaksanakan sosialisasi tentang program BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan segera menyusun laporan pendataan calon penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang bertujuan agar masyarakat mampu menghadapi krisis ekonomi di masa pandemi covid dan memperoleh manfaat dari adanya program BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Relawan covid 19 Desa Uluway, yang mengatakan bahwa:
“Sesudah Kepala Desa Uluway menerbitkan SK penunjukan Relawan covid 19 yang bertugas sebagai tim pendata bantuan
langsung tunai, maka kami langsung segera melakukan pendataan di Desa Uluway.” (Hasil wawancara Tanggal 27 April 2022) Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan relawan covid 19 di Desan Uluway merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Kepala Desa Uluway agar program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dapat diterima oleh masyarakat dengan tepat dan cepat.
b. Sebagai Dinamisator
Peran pemerintah sebagai dinamisator yaitu untuk menggerakkan partisipasi agar dapat memajukan dan memelihara dinamika pembanguan daerah ketika dalam proses pembangunan mengalami kendala.
Pemerintah akan memberikan pembinaan serta pelatihan terhadap masyarakat selama pandemi covid 19 melalui tim penyulu maupun melalui instansi tertentu. Pemerintah diharapkan mampu memberi arahan terhadap masyarakat terkait program Bantuan Langsung Tunai sehingga dapat diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
Calon penerima BLT-Dana Desa sesuai dengan PMK 222/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa. Aturan lainnya adalah Permendesa PDTT 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa ialah keluarga miskin baik yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun yang tidak terdata yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di desa bersangkutan
b) Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
c) Rincian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berdasarkan keluarga pekerjaan ditetapkan dengan peraturan kepala desa
d) Pendataan KPM Bantuan Langsung Tunai Dana Desa mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Kementerian Sosial.
Tim pendata harus memastikan bahwa kelompok rentan seperti perempuan, lansia, dan keluarga miskin yang dipimpin oleh penyandang disabilitas terdaftar sebagai calon penerima manfaat Keluarga Penerima Manfaat BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Desa Uluway mengatakan bahwa:
“Pemerintah Desa mendorong partisipasi warga dalam pengambilan keputusan penentuan calon penerima Bantuan Langsung Tunai serta musyawarah pertanggung jawaban Pemerintah Desa dalam menggunakan anggaran dalam penanganann covid 19.” (Hasil wawancara Tanggal 26 April 2022) Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Desa mengajak warga dalam pengambilan keputusan penentuan calon penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) sehingga program Bantuan Langsung Tunai (BLT) menjadi lebih transparan dan anggaran yang dikeluarkan pemerintah desa untuk program ini dapat dipertanggung jawabkan.
Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan selaku Relawan covid 19 Desa Uluway, mengatakan bahwa:
“Relawan covid 19 Desa Uluway melakukan verifikasi, validasi, serta tabulasi data calon penerima Bantuan Langsung Tunai sehingga kemudian ditetapkan, dalam penandatanganan daftar calon penerima Bantuan Langsung Tunai ditanda tangani langsung oleh kepala desa lalu kemudian kami segera mempublikasikan calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di tempat umum yang strategis sehingga masyarakat bisa mengetahuinya.”(
Hasil wawancara Tanggal 27 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan maka dapat disimpulkan bahwa relawan covid 19 Desa Uluway mempunyai tugas yang cukup besar dalam mendata calon penerima Bantuan Langsung Tunai Relawan Covid 19 juga melakukan verifiksi, validasi, serta tabulasi data calon penerima Bantuan Langsung Tunai lalu ditetapkan serta penandatanganan daftar calon penerima Bantuan Langsung Tunai dilakukan langsung oleh kepala desa dan kemudian dipublikasikan calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di tempat umum yang strategis sehingga masyarakat dapat mengetahuinya.
c. Sebagai Fasilitator
Peran pemerintah adalah sebagai fasilitator yaitu membuat kondisi fasilitatif untuk pelaksanaan pembangunan dalam menjembatani berbagai kepentingan masyarakat agar mengoptimalkan pembangunan daerah. Sebagai fasilitator, pemerintah juga memberikan pendampingan melalui pelatihan, pendidikan serta peningkatan keterampilan, dan bekerja pada bidang pembiayaan serta permodalan
dengan cara memberi bantuan keuangan terhadap masyarakat yang berdaya.
Dalam masa pandemi covid 19 pemerintah telah mengeluarkan berbagai jenis bantuan seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Jaring Pengaman Sosial (JPS), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris Desa Uluway, mengatakan bahwa:
“Kepala Desa Uluway mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam melaksanakan sosialisasi mengenai Program Bantuan Langsung Tunai yang berlokasi di kantor Desa Uluway agar masyarakat bisa mengetahui kriteria atau syarat calon penerima Program Bantuan Langsung Tunai” (Hasil wawancara Tanggal 27 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan maka dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa Uluway sudah memberikan sosialisai kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui bahwa Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) ialah program perlindungan kesejahteraan dimasa pandemi covid 19 di Indonesia.
Kepala Desa Uluway sudah memberikan sosialisai terhadap masyarakat agar masyarakat bisa mengetahui bahwa Program Bantuan Langsung Tunai ini ialah program perlindungan kesejahteraan dimasa pandemi covid 19 di Indonesia. Informasi tentang daftar calon penerima serta kriteria yang telah di rundingkan kemudian akan disebarluaskan oleh Pemerintah Desa Uluway dan Relawan covid 19 Desa Uluway kepada masyarakat di papan informasi yang telah
disediakan oleh pemerintah desa yang ada di setiap tempat yang dianggap strategis serta mudah dijangkau oleh masyarakat.
3. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tepat Sasaran
Ketentuan serta mekanisme pendataan sampai pada pelaksanaan pemberian BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) tercantum pada Peraturan Menteri Desa Nomor 6 Tahun 2020 yang diterbitkan pada 14 april 2020 mengenai perubahan atas Peraturan Menteri Desa, pembangunan daerah tertinggal serta transmigrasi nomor 11 Tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun anggaran 2020.
Pada Pasal 8A dalam aturan itu menetapkan beberapa syarat penerima bantuan, misalnya seperti keluarga yang telah kehilangan mata pencaharian, belum terdata menerima menerima berbagai bantuan sosial, serta memiliki anggota keluarga yang rentan terhadap sakit.
Mekanisme serta alur pendataan calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), dapat ditentukan sendiri oleh desa serta mengikuti kriteria yang telah ditentukan, selain daripada itu proses pengusulan data penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) juga sudah melalui proses musyawarah desa. Pada beberapa desa juga mengusulkan sejumlah relawan dalam membantu proses pendataan calon keluarga penerima manfaat. Oleh Karena itu maka diperlukan adanya kesiapan serta kesigapan pemerintahan desa agar segera mendistribusikan BLT secara tertib, adil, serta tepat yaitu tepat sasaran, tepat waktu, tepat orang, dan tepat proses. Maka pada intinya
masyarakat yang berhak menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) ialah keluarga miskin dan masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau mata pencarian.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan selaku Kepala Desa Uluway mengatakan bahwa:
“Ada beberapa kriteria yang dikeluarkan dari pemerintah pusat, diantaranya ialah tercatat sebagai orang yang miskin atau tidak mampu dan tidak termasuk dalam kategori penerima bantuan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) serta tidak termasuk penerima kartu prakerja”. (Hasil wawancara Tanggal 26 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah pusat telah mengeluarkan beberapa kriteria bagi masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), diantaranya yaitu tercatat sebagai orang yang miskin atau tidak mampu serta tidak termasuk sebagai orang yang menerima bantuan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) serta tidak termasuk penerima kartu prakerja. Jika calon penerima Bantuan Langsung Tunai tercatat namanya pada BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) serta kartu prakerja maka dikeluarkan dari daftar penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Uluway untuk tahun 2019 dan tahun 2020 sekitar 73 KK sedangkan untuk tahun 2021 yaitu sekitar 80 KK.” (Hasil wawancara Tanggal 26 April 2022)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat diketahui penerima Bantuan Langsung Tunai di Desa Uluway pada