METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Berdasarkan UU RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas bahwa perusahaan berkewajiban mempublikasikan laporan keuangannya kepada masyarakat setelah di audit oleh akuntan publik, jika perseroan merupakan perseroan terbuka dan menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia cabang Makassar. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 April hingga 13 Mei 2014.
B. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara penelitian pustaka baik berupa referensi dalam bentuk jurnal, hasil penelitian, buku cetak maupun elektronik, dan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia di PT Bursa Efek Indonesia yang diakses www.idx.co.id.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, berupa data laporan keuangan konsolidasi yang didapatkan secara tidak langsung dari objek penelitian (sekunder) yaitu data yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia di PT Bursa Efek Indonesia, Makassar.
D. Populasi dan Sampel
Untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal dengan objek penelitian yang layak, maka perlu ditetapkan populasi dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data laporan keuangan konsolidasi yang diambil melalui website Bank Indonesia di PT Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk tahun 2012-2013.
E. Metode Analisis
Adapun metode analisis dalam penelitian ini mencakup analisis deskriptif dan analisis komparatif yaitu, sebagai bersikut :
1. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang menguraikan perkembangan persyaratan dalam pengungkapan laporan keuangan konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2. Analisis komparatif adalah menganalisis perbandingan yang digunakan untuk membandingkan rata-rata antara dua atau lebih kelompok sampel data.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel bertujuan agar tercapainya pemahaman yang sama antara peneliti dengan pembaca. Adapun veriabel independen dan variabel dependen penelitian ini bersumber dari Laporan Keuangan Konsolidasi Bank Mandiri (Tbk) Berdasarkan PSAK 4 Revisi 2009 laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan adalah laporan akhir suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2. Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang dibuat berdasarkan penggabungan usaha antara induk perusahaan dan anak perusahaan.
3. Persyaratan pengungkapan laporan keuangan konsolidasi merupakan pengungkapan yang dipersyaratkan untuk masing-masing pos wajib laporan posisi keuangan konsolidasi pada akhir periode.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian skripsi ini, di uraikan sistematika pembahasan skripsi yang terdiri dari 6 (enam) BAB. Pada bagian pendahuluan berisi: halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan skripsi, surat pernyataan orisinalitas skripsi, moto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.
BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II : Tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang laporan keuangan konsolidasi, prosedur laporan keuangan konsolidasi, laporan laba ditahan konsolidasi, laporan arus kas konsolidasi, pengungkapan laporan keuangan konsolidasi, kerangka pikir dan hipotesis penelitian.
BAB III : Metode penelitian yang berisi tentang lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode analisis data dan sistematika pembahasan.
BAB IV : Menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Entitas anak.
BAB V : Hasil penelitian dan pembahasan, menguraikan tentang deskriptif variabel penelitian, uraian penelitian dan hasil penelitian.
BAB VI : Kesimpulan dan saran, menguraikan persyaratan pengungkapan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selanjutnya disebut Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto,S.H., No. 10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2- 16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) selanjutnya secara bersama-sama disebut Bank Peserta Penggabungan.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Anggaran dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan anggaran dasar terakhir adalah sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pelaksanaan penawaran umum terbatas dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu yang telah dieksekusi sampai
dengan tanggal 24 Februari 2011. Perubahan anggaran dasar ini dilaksanakan dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM, No. 15 tanggal 25 Februari 2011 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU- AH.01.10-07446 tanggal 10 Maret 2011 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0019617.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 10 Maret 2011.
B. Struktur dan Manajemen
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.
36-38 Jakarta Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, struktur dan jumlah kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri
2013 2012
Kantor wilayah dalam negeri 12 12
Cabang dalam negeri:
1. Kantor Area 2. Kantor Branch
3. Kantor Mandiri Mitra Usaha 4. Cash Outlet
70 992 687 301
68 949 502 291
2.050 1.810
Cabang luar negeri 5 5
Sumber:Laporan Keuangan Bank Mandiri Tbk 2013
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai (Republik Rakyat Cina). Bank Mandiri telah memperoleh ijin pendirian cabang dari China Banking Regulatory Commission
pada tanggal 3 November 2010. Kantor cabang Shanghai mulai beroperasi pada tanggal 17 November 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan dewan komisaris dan direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Edwin Gerungan Wakil Komisaris Utama : -
Komisaris : -
Komisaris : Wahyu Hidayat
Komisaris Independen : Pradjoto
Komisaris Independen : Gunarni Soeworo Komisaris Independen : Krisna Wijaya Komisaris : Agus Suprijanto
Komisaris : Abdul Aziz
2. Direksi
Direktur Utama : Budi Gunadi Sadikin
Wakil Direktur Utama : Riswinandi Direktur Institutional Banking : Abdul Rachman Direktur Risk Management : Sentot A. Sentausa Direktur Compliance & Human Capital : Ogi Prastomiyono Direktur Finance & Strategy : Pahala N. Mansury Direktur Corporate Banking : Fransisca N. Mok Direktur Commercial & Business Banking : Sunarso
Direktur Technology & Operations : Kresno Sediarsi Direktur Treasury, Financial Institution &
Special Asset Management : Royke Tumilaar Direktur Micro & Retail Banking : Hery Gunardi
Pada tanggal 31 Desember 2013, komite audit Bank Mandiri terdiri dari:
Ketua merangkap anggota : Gunarni Soeworo
Anggota : Krisna Wijaya
Anggota : -
Anggota : Wahyu Hidayat
Anggota : Agus Suprijanto
Anggota : Zulkifli Djaelani
Anggota : Imam Soekarno
Pada tanggal 31 Desember 2013, komite remunerasi dan nominasi Bank Mandiri terdiri dari:
Ketua merangkap anggota : Edwin Gerungan
Anggota : Pradjoto
Anggota : -
Anggota : Gunarni Soeworo
Anggota : Krisna Wijaya
Anggota : -
Anggota : Wahyu Hidayat
Anggota : Agus Suprijanto
Anggota : Abdul Aziz
Sekretaris (ex-officio) : Alex Denni
Pada tanggal 31 Desember 2013, komite pemantau risiko dan good corporate governance Bank Mandiri terdiri dari:
Ketua merangkap anggota : Pradjoto
Anggota : Edwin Gerungan
Anggota : -
Anggota : -
Anggota : Krisna Wijaya
Anggota : Tama Widjaja
Sekretaris (ex-officio) : Lisana Irianiwati
Pada tanggal 31 Desember 2013, ketua audit internal Bank Mandiri adalah Riyani T.Bondan. Pada tanggal 31 Desember 2013, sekretaris perusahaan Bank Mandiri adalah Nixon L.P.Napitupulu (2012: Sukoriyanto Saputro). Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing- masing adalah 33.982 orang dan 30.762 orang (tidak diaudit).
C. Penggabungan Usaha Bank Mandiri
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan. Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat
restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi diakui dalam program rekapitalisasi.
Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:
1. Restrukturisasi kredit yang diberikan
2. Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan 3. Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri 4. Rasionalisasi sumber daya manusia
Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C- 13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.
Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No.
09031827089 tanggal 31 Juli 1999.
D. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi 1. PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di
Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955 dengan nama PT Bank Industri Nasional (PT Bina). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 12 September 1968 dan kemudian berubah menjadi PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 6 Juni 1974, yang merupakan Anak Perusahaan dari BDN. Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 23 tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri. BSM memperoleh ijin usaha sebagai bank umum berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 275122/U.M.II pada tanggal 19 Desember 1995 dan memulai kegiatan operasionalnya secara syariah pada tahun 1999.
Tanggal 18 Maret 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam bentuk tunai pada anak perusahaan, BSM sebesar Rp200.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Januari 2011 dan keputusan pemegang saham di luar rapat (circular resolution) tertanggal 28 Februari 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut. Pada tanggal 29 Desember 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam bentuk tunai pada anak perusahaan, BSM sebesar Rp300.000.000.000,00. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 27 Desember 2011 dan keputusan pemegang saham di luar rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Tanggal 21 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam bentuk tunai pada anak perusahaan, BSM sebesar
Rp300.000.000.000,00. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 21 Desember 2012 dan keputusan pemegang saham di luar rapat (circular resolution) tertanggal 21 Desember 2012 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Kantor pusat bank berlokasi di jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, bank memiliki 125 kantor cabang, 406 kantor cabang pembantu, 38 kantor kas, 85 payment point, dan 15 kantor layanan syariah. Berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H.,M.Kn. Notaris di Jakarta, susunan dewan pengawas syariah pada tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan penutupan rapat umum pemegang saham tahunan tahun ke 5 (lima) setelah pengangkatannya adalah sebagai berikut (Anonim, 2011):
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.,MA.
Anggota : Drs. Mohammad Hidayat, MBA.,MH.
Anggota : Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang bank umum syariah, dewan pengawas syariah bertugas dan bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri tanggal 29 Mei 2013 yang berita acaranya telah dituangkan dalam Akta No. 24 tanggal 29 Mei 2013 dibuat oleh Badarusyamsi, S.H., M.Kn., dan selanjutnya
dibuat akta pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan PT Bank Syariah Mandiri No. 14 tanggal 20 Juni 2013, dibuat oleh Badarusyamsi, S.H., M.Kn., susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Dewan komisaris
Komisaris utama merangkap komisaris independen : Achmad Marzuki Komisaris independen : Ramzi A. Zuhdi
Komisaris independen : Bambang Widianto
Komisaris : Sulaeman
Komisaris : Agus Fuad
Direksi
Direktur utama : Yuslam Fauzi
Direktur : Hanawiyah
Direktur : Amran P. Nasution
Direktur : Zainal Fanani
Direktur : Sugiharto
Direktur : Achmad Syamsuddin
Berdasarkan PSAK No. 101, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
a. Neraca;
b. Laporan laba rugi;
c. Laporan perubahan ekuitas;
d. Laporan arus kas;
e. Laporan perubahan dana investasi terikat;
f. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;
g. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
h. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan i. Catatan atas laporan keuangan.
2. PT Usaha Gedung Mandiri
PT Usaha Gedung Mandiri (UGM) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, didirikan berdasarkan akta notaris Abdul Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta dan memulai kegiatan operasionalnya pada tahun tersebut. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Hadijah, SH No.11 tanggal 9 Mei 2011 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-32285.AHA.01.02 Tahun 2011 tanggal 28 Juni 2011. UGBDN memiliki 25,00% modal saham di PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan ex-legacy yang kepemilikannya sudah dialihkan menjadi kepemilikan atas nama PIM. Perubahan nama UGBDN menjadi UGM dilaksanakan pada tanggal 9 November 2012, sesuai akta perubahan anggaran dasar No. 44 tanggal 26 September 2012 yang ditandatangani oleh Notaris Hadijah, S.H., MKn mengenai perubahan logo entitas dan perubahan nama perseroan, dari semula bernama PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara menjadi bernama PT Usaha Gedung Mandiri. Anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-57420.AH.01.02 pada tanggal 9 November 2012.
3. PT Bumi Daya Plaza
PT Bumi Daya Plaza (BDP) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo Reksodipuro,S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978 dan memulai kegiatan operasionalnya pada tahun tersebut.
Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dimana perubahan terakhir telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-27050.AH.01.02. Tahun 2010, tanggal 26 Mei 2010.
Perubahan tersebut telah terdaftar di Daftar Perseroan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0040061.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 26 Mei 2010. BDP memiliki 75,00% modal saham PIM.
4. Bank Mandiri (Europe) Limited
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan dan efektif beroperasi sejak 31 Juli 1999. BMEL yang berlokasi di London bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri.
5. PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas didirikan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto,
S.H., No. 116 melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas (BDS), PT Exim Sekuritas (ES) dan PT Merincorp Securities Indonesia (MSI) yang ditempuh dengan cara meleburkan BDS dan ES ke dalam MSI. MSI memperoleh ijin usaha sebagai perantara perdagangan portofolio efek dan penjamin emisi portfolio efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-12/PM/1992 dan No. KEP-13/PM/1992 dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 23 Januari 1992. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan surat keputusan No. C-18762.HT.01.01- TH.2000 dan ijin usaha yang diperoleh MSI sebelumnya masih bisa tetap digunakan oleh PT Mandiri Sekuritas. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,90%
dari total saham PT Mandiri Manajemen Investasi, anak perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 dan bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi.
Tanggal 28 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam bentuk tunai pada anak perusahaan Mandiri Sekuritas sebesar Rp29.512.000.000,00. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Oktober 2012 dan keputusan pemegang saham di luar rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2012 atas penambahan penyertaan modal tersebut. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Mandiri Sekuritas meningkat dari 95,69% menjadi 99,99% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan Mandiri Sekuritas.
6. PT Bank Sinar Harapan Bali
PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) didirikan pada tanggal 3 November 1992 berdasarkan akta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika,S.H., No. 4 di Denpasar.
BSHB memperoleh ijin usaha berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 77/KMK.017/1994 dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 10 Maret 1999. Pada tanggal 3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan akta akuisisi antara pemegang saham BSHB dan Bank Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan akta akuisisi ini menandai awal kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, selanjutnya pengelolaan BSHB akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (standalone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis mikro dan usaha kecil.
Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar Rp1.460.657.000.000,00 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang dimiliki oleh direktur utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam akta jual beli saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Ni Wayan Widastri,S.H., Notaris di Denpasar, Bali. Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang good corporate governance yang antara lain mensyaratkan direktur utama bank harus berasal dari pihak yang independen.
Penambahan penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada BSHB meningkat dari 80,00%
menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461.000.000,00 dari semula Rp80.000.000.000,00 Goodwill yang timbul dari akuisisi BSHB sebesar Rp19.219.000.000,00 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp3.844.000.000,00 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian. Saldo goodwill yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp8.969.000.000,00. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menghentikan amortisasi goodwill dan secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK 22 (Revisi 2010) tentang kombinasi bisnis.
7. PT Mandiri Tunas Finance
PT Mandiri Tunas Finance (MTF), dahulu PT Tunas Financindo Sarana (TFS) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen.
MTF didirikan berdasarkan akta notaris Misahardi Wilamarta,S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta diumumkan dalam lembaran berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.
Kegiatan komersial MTF dimulai tahun 1989. MTF memperoleh ijin usaha sebagai perusahaan pembiayaan dalam bidang sewa menyewa biasa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusan No. 1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September 1989, No. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001.
Sesuai dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal 6 Februari 2009, dilakukan penandatanganan akta jual beli antara pemegang saham MTF (PT Tunas Ridean Tbk dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri mengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000 lembar saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga Rp290.000. Pengalihan 51,00%
kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah dicatatkan dalam sistem administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHUAH. 01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009. Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.
Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No.
181 tanggal 26 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak