• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang terdiri dari data non angka yang bersifat deskriptif, berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi, serta data data lain yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian ini.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dimakassar tepatnya pada PT. Bank BTN Cabang Makassar Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 sampai tanggal 28 September 2020.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Data primer dari penelitian ini yaitu dengan cara melakukan wawancara tentang sistem informasi akuntansi serta pengendalian internal pemberian kredit pada para nasabahnya.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk data dan dokumen. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian pada PT. Bank BTN Cabang Makassar ini adalah berupa dokumen tentang profil dan penjelasan singkat, struktur organisasi, serta laporan pengkreditan atas prosedur pemberian kredit.

D. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dalam penulisan ini, metode pengumpulan data dan pengolahan data yang digunakan adalah :

1. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT Bank BTN Cabang Makassar, dengan tujuan untuk mendapatkan data data yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berdasarkan dokumen-dokumen dan laporan tertulis lainnya yang terkait langsung dengan penelitian ini.

3. Wawancara, yaitu melakukan wawancara langsung terhadap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Dalam hal ini, alat yang digunakan berupa :

1. Alat tulis

2. Referensi jurnal

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh di lapangan, sehingga nantinya dapat dengan mudah dipahami dan diinformasikan kepada orang lain.

Dalam penelitian deskriptif ini, menunjukkan penelitian non hipotesis yang bersifat melukiskan atau menggambarkan suatu fenomena sebagaimana adanya. Analisa data dilakukan berdasarkan data data yang telah diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh dianalisa dan di evaluasi dengan membandingkan dengan teori yang ada untuk menemukan kemungkinan adanya permasalahan atas pengendalian internal yang ada di PT. Bank BTN Cabang Makassar.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank BTN adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Cikal bakal Bank BTN dimulai dengan didirikannya postspaar bank dibatavia pada tahun 1897, pada masa pemerintah Belanda. Pada 1 April 1942 postspaar bank diambil alih pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tykin Kyoku.

Setelah kemerdekaan diproklamasikan, maka Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI. Usai dikukuhkannya, Bank Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada tanggal 9 Februari 1950, pemerintah mengganti namanya dengan nama Bank Tabungan Pos. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal Bank BTN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti namanya menjadi Bank Tabungan Negara. Dalam periode ini posisi Bank BTN telah berkembang dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri. Kemudian sejarah Bank BTN mulai diukir kembali dengan ditunjukannya oleh pemerintah Indonesia pada tanggal

29 Januari 1974 melalui Surat Menteri Keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Sejalan dengan tugas tersebut, maka mulai 1976 mulailah reaksi KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) pertama kalinya oleh Bank BTN di negeri ini. Waktu demi waktu akhirnya terus mengantar Bank BTN sebagai satu-satunya Bank yang mempunyai konsentrasi penuh dalam pengembangan bisnis perumahan di Indonesia melalui dukungan KPR BTN.

Sayap Bank BTN pun makin melebar pada tahun 1989, Bank BTN sudah mengeluarkan obligasi pertamanya. Pada tahun 1992 status Bank BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) karena sukses Bank BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR tersebut. Status persero ini memungkinkan Bank BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum (komersial). Demi mendukung bisnis KPR tersebut, Bank BTN mulai mengembangkan produk produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum (komersial). Sukses Bank BTN dalam bisnis KPR juga telah meningkatkan status Bank BTN sebagai Bank Konvensional menjadi Bank Devisa pada tahun 1994.

Layanan Bank dalam bentuk penerbitan Letter of Credit (L/C), pembiayaan usaha dalam bentuk Dollar, dan lain lain bisa diberikan Bank BTN dengan status tersebut. Dengan status baru ini tidak membuat Bank BTN lupa akan fungsi utamanya sebagai penyedia KPR untuk masyarakat menengah ke bawah. Bank BTN pun makin melebar pada tahun 1989 Bank BTN sudah mengeluarkan obligasi pertamanya. Pada tahun 1992 status Bank BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) karena sukses Bank BTN dalam bisnis Perumahan melalui

fasilitas KPR tersebut. Status persero ini memungkinkan Bank BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai Bank umum (komersial). Demi mendukung bisnis KPR tersebut, Bank BTN mulai mengembangkan produk produk layanan perbankan sebagaimana layaknya Bank umum (komersial).

Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5- 544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank umum dengan focus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan pernyataan efektif terhadap produk investasi baru berbaris sekuritas.

Produk itu adalah EBA Danareksa sarana Multi griya finansial I- kredit kepemilikan rumah Bank Tabungan Negara (SMF I-KPR BTN). Di tahun yang sama juga Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia.

Kepercayaan masyarakat dan pemerintah terhadap Bank BTN telah mengantarkan kami mendapatkan penghargaan dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia VI 2017 sebagai peringkat 1 Bank terbaik Indonesia 2017. Dengan adanya penghargaan tersebut, akan mengukuhkan optimisme perseroan untuk mampu melanjutkan catatan kinerja positif dan mencapai target bisnis perseroan pada tahun tahun berikutnya.

b. Visi dan Misi Perusahaan Visi

Terdepan dan terpercaya dalam memfasilitasi sektor perumahan dan jasa layanan keuangan keluarga.

Misi

1. Berperan aktif dalam mendukung sektor perumahan, baik dari sisi penawaran maupun dari sisi permintaan, yang terintegrasi dalam sektor perumahan di Indonesia

2. Memberikan layanan unggul dalam pembiayaan kepada sektor perumahan dan kebutuhan keuangan Negara

3. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis digital

4. Menyiapkan dan mengembangkan human capital yang berkualitas, professional, dan memiliki integritas yang tinggi

5. Meningkatkan shareholder value dengan fokus kepada peningkatan pertumbuhan profitabilitas sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance

c. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Bank BTN Cabang Makassar

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

a. Prosedur Pemberian Kredit Pada PT Bank BTN Cabang Makassar

Ada 3 prosedur pemberian kredit yang ada pada Pt. Bank BTN Makassar yaitu :

1. Prosedur permohonan dan persetujuan kredit 2. Prosedur pencairan kredit

3. Prosedur pelunasan kredit

Tabel 4.1 Prosedur pemberian Kredit PT. Bank BTN Cabang Makassar Sumber : PT. Bank BTN Cabang Makassar

1. Prosedur permohonan dan persetujuan kredit

Dalam tahap permohonan kredit, pemohon kredit atau calon debitur harus memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan agar permohonan kreditnya dapat diproses. Persyaratan yang dimaksud adalah calon debitur memiliki :

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) b. Kartu Keluarga

c. Akta Nikah d. Kartu NPWP

e. Rekening (terisi saldo minimal tiga bulan terakhir) f. Slip Gaji (bagi karyawan)

Ketika segala persyaratan tersebut telah dimiliki, calon debitur kemudian diminta untuk mengisi sendiri daftar isian permohonan kredit di tempat lalu mengumpulkannya ke petugas dengan melampirkan salinan salinan persyaratan tersebut. Setelah itu, petugas akan mencatat surat permohonan kredit calon debitur tersebut ke dalam register.

Permohonan Kredit Pemberian Kredit (Bank)

2. Permohonan kredit 1. Persetujuan Permohonan Kredit

3. Pencairan Fasilitas Kredit

4. Pelunasan Fasilitas Kredit

Dalam tahap persetujuan kredit, apabila semua prosedur tidak disetujui termasuk apabila secara teknis pemohon kredit tidak memenuhi syarat maka petugas menyampaikan keputusan penolakan secara tertulis serta mengembalikan semua berkas yang telah disetorkan oleh calon debitur. Tetapi apabila semua prosedur disetujui maka ditindak lanjuti.

Adapun prosedur lanjutan yang dilakukan adalah :

a. Petugas menegaskan syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus di tempuh oleh debitur

b. Petugas memeriksa kesalahan dokumen jaminan yang biasanya ditentukan berdasarkan penjadwalan wawancara antara pihak debitur dengan pihak petugas (analis kredit) mengenai kredit perjanjian/surat keputusan dan penandatanganan warkat warkat yang berisi jumlah pinjaman kredit, tujuan penggunaan kredit, jangka waktu kredit yang diajukan, pola angsuran, besarnya kewajiban per bulan (pokok dan bunga) dan barang-barang angsuran.

2. Prosedur pencairan kredit

Cara pencairan kredit yang telah disetujui di awali dengan customer service menghubungi nasabah/debitur untuk datang kembali ke bank. Customer service akan menyiapkan surat pengakuan hutang (SPH) untuk menandatangani akad kredit oleh nasabah/debitur dan menyiapkan kuitansi realisasi kredit untuk pencairan pinjaman kredit.

Pencairan dapat dilakukan pada hari itu juga, pencairannya langsung mendatangi bagian teller (kasir). Bukti pencairan kredit akan dibuatkan copy atau salinannya oleh teller.

3. Prosedur pelunasan kredit

Pelunasan kredit yaitu dipenuhinya semua hutang debitur terhadap bank yang mengakibatkan hapusnya perikatan perjanjian kredit. Semua kewajiban debitur harus diselesaikan sampai tanggal pelunasan yang meliputi utang pokok dan utang bunga. Bank akan mengatakan kepada debitur bahwa kredit telah lunas, apakah ingin dipakai lagi atau tidak. Bila debiturnya memakai lagi setelah dilakukan evaluasi oleh analis kredit dan pimpinan yang berwenang maka bank akan memperpanjang kreditnya.

Namun jika tidak diperpanjang lagi maka bank harus mengembalikan semua dokumen milik debitur dalam keadaan bersih dan begitu pula bank akan menerima tanda terima serta memberi tanda kredit lunas.

b. Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit PT. Bank BTN Cabang Makassar

Sistem pengendalian internal merupakan proses yang dapat dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya, diterapkannya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak. Dalam tahap pengendalian internal kredit pada PT Bank BTN Cabang Makassar bisa dikatakan bahwa PT Bank BTN Cabang Makassar telah memenuhi ke lima komponen pokok suatu sistem pengendalian internal yang efektif. Hal ini dapat dinilai dari komponen komponen sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian menekankan pada semua faktor kunci yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian. Lingkungan pengendalian meliputi integritas dan nilai etika, komitmen atas kompetensi, filosofi manajemen dan gaya kepemimpinan, dan struktur organisasi.

Secara umum, lingkungan pengendalian PT. Bank BTN Cabang Makassar dalam kaitannya dengan pemberian kredit digambarkan sebagai berikut :

a. Integritas dan nilai etika

PT. Bank BTN Cabang Makassar sangat menjunjung tinggi integritas. PT Bank BTN Cabang Makassar memiliki kebijakan dan prosedur pemberian kredit dan hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang kompoten. Selain itu, PT Bank BTN Cabang Makassar juga memiliki kode etik yang mengatur tentang perilaku. Kode etik tersebut komprehensif dan mencakup hal- hal seperti pertentangan kepentingan, hal-hal illegal atau tidak benar. Dengan demikian, pihak manajemen akan melakukan tindakan secara intensif untuk mengurangi tindakan pegawai atau karyawan yang berbuat tidak jujur.

b. Komitmen atas kompetensi

Komitmen menjadi pertimbangan manajemen untuk melaksanakan tugas tugas tertentu pada PT Bank BTN Cabang Makassar. Kompetensi merupakan suatu pengetahuan dan keahlian yang di persyaratkan. Adanya

uraian tugas yang menguraikan tugas tertentu menjadi salah satu bukti komitmen manajemen kompetensi para pegawai atau karyawannya, seperti pada PT Bank BTN Cabang Makassar memiliki flowchart prosedur pemberian kredit yang dipahami oleh setiap karyawan yang berada di sana.

c. Filosofi dan gaya manajemen

Filosofi dan gaya manajemen akan berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian terutama bila manajemen didominasi oleh satu atau beberapa orang individu. Pada PT Bank BTN Cabang Makassar, manajemen memiliki filosofi dan gaya operasi tertentu yang cukup menunjukkan tindakan-tindakan kreatif, termasuk dalam pemberian kredit kepada nasabah atau debitur.

d. Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi formal berkaitan dengan lingkungan pengendalian. PT bank BTN Cabang Makassar memiliki struktur organisasi yang jelas yang menerangkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab bagi semua direksi maupun karyawan.

Misalnya dalam hal pemberian kredit, hanya pejabat yang berwenang yang berhak untuk memberikan keputusan kredit.

2. Penafsiran Risiko (Risk Assessment)

Setiap organisasi atau perusahaan tentunya akan menghadapi berbagai risiko yang dapat menghalangi pencapaian tujuannya, baik risiko yang berasal dari eksternal perusahaan maupun risiko yang

berasal dari internal perusahaan. Risiko ini terkait dengan penetapan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau perusahaan, yaitu efisiensi dan efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan dan kepatuhan. Olehnya itu, setiap organisasi atau perusahaan harus melakukan penafsiran risiko secara memadai.

PT. Bank BTN Cabang Makassar telah melakukan penafsiran risiko atas kemungkinan salah saji laporan keuangan yang meliputi kejadian-kejadian internal dan eksternal yang timbul karena :

a. Penempatan karyawan baru dalam aktivitas pemberian kredit b. Perubahan dalam sistem informasi pemberian kredit

c. Peningkatan aktivitas pemberian kredit

d. Sosialisasi penggunaan teknologi informasi baru dalam aktivitas pemberian kredit

e. Perubahan pada penggunaan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memastikan bahwa arahan pimpinan dilaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh PT Bank BTN Cabang Makassar dalam kaitannya dengan pemberian kredit adalah :

a. Pemberian kredit hanya diberikan otorisasi oleh pejabat yang berwenang.

b. Bukti pemberian kredit masuk dibuat menjadi beberapa rangkap dan didistribusikan kepada bagian yang berbeda guna kepentingan pengawasan internal.

c. Saldo kredit yang ada dijamin perlindungannya dari kemungkinan besar adanya penipuan.

d. Pencatatan dalam jurnal pemberian kredit didasarkan pada bukti kredit masuk yang telah di otorisasi oleh pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen lengkap.

e. Fungsi pemberian kredit dilengkapi oleh alat-alat yang dapat mencegah tindakan penipuan terhadap aktivitas kredit yang dilaksanakan.

f. Kredit yang sedang dalam proses dan yang sedang berjalan masing-masing mendapatkan perlindungan asuransi.

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communciation)

Informasi dan komunikasi diperlukan pada tiap level didalam organisasi atau perusahaan. Informasi dan komunikasi akan mempengaruhi kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengolah dan mengendalikan kegiatan organisasi.

Pengendalian internal pemberian kredit PT. Bank BTN Cabang Makassar dalam hal informasi dan komunikasi meliputi :

a. Adanya sistem informasi yang mencakup metode metode dan catatan catatan yang menunjukkan semua transaksi pemberian kredit yang sah.

b. Adanya sistem informasi yang mencakup metode metode dan catatan untuk menggambarkan dengan dasar yang tepat atas

transaksi transaksi yang cukup rinci untuk membenarkan pengklasifikasian dari transaksi dalam laporan keuangan secara wajar.

c. Adanya sistem informasi yang mencakup metode metode dan catatan catatan untuk mengukur nilai transaksi pemberian kredit yang benar dalam mencatat nilai moneternya didalam laporan keuangan yang wajar.

d. Adanya sistem informasi yang mencakup metode metode dan catatan catatan untuk transaksi pemberian kredit yang berhubungan dengan laporan keuangan secara wajar dalam perusahaan.

e. Adanya sistem informasi yang mencakup metode metode dan catatan catatan dalam hal posting dan pengikhtisaran yang benar atas transaksi transaksi pemberian kredit

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan merupakan proses penilaian struktur pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan struktur pengendalian internal, khususnya dalam hal pemberian kredit pada PT Bank BTN Cabang Makassar dilaksanakan oleh pihak manajemen yaitu bagian analis kredit. Analis kredit melakukan pemantauan dalam rangka menilai efektivitas rancangan dan operasi pengendalian internal pemberian kredit.

Selain itu, PT Bank BTN Cabang Makassar memiliki komite kebijakan perkreditan yang bertugas untuk :

a. Memutuskan seluruh kebijakan perkreditan yang berlaku,

b. Melakukan kajian berkala atas seluruh kebijakan perkreditan dan melakukan revisi apabila diperlukan,

c. Menetapkan target market kredit sektor sektor yang harus dihindari,

d. Menetapkan metode dan batasan pengukuran risiko kredit (credit risk methodology and limit),

e. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perkembangan dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan.

59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT.

Bank BTN Cabang Makassar terdiri atas beberapa prosedur yaitu prosedur permohonan dan persetujuan kredit, prosedur pencairan kredit, dan prosedur pelunasan kredit.

Sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT Bank BTN Cabang Makassar tersebut telah didukung oleh penerapan sistem pengendalian internal yang efektif, dan telah memenuhi kelima komponen komponen pokok sistem pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian (control environment), penafsiran risiko (risk assessment), aktivitas pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information and communication), dan pemantauan (monitoring).

Adanya prosedur pemberian kredit yang jelas serta sistem pengendalian internal pemberian kredit yang efektif pada PT. Bank BTN Cabang Makassar menjadi sebuah bukti nyata atas usahanya untuk mencapai visi dan misinya, serta menjadi alasan bagi calon debitur memilih PT. Bank BTN untuk memfasilitasi kebutuhan mereka di bidang perkreditan

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam hal penafsiran risiko (risk assessment), sebaiknya PT Bank BTN Cabang Makassar tidak hanya melakukan penafsiran risiko dalam hal kemungkinan salah saji laporan keuangan, tetapi sebaiknya menetapkan sebuah mekanisme khusus untuk mengetahui dan menelusuri ketidakwajaran yang terjadi dengan nasabah atau debitur maupun pihak luar lainnya baik dalam hal operasional, keuangan maupun ketaatan terhadap kebijakan yang berlaku karena hal ini dapat berpengaruh terhadap efektivitas pemberian kredit secara keseluruhan.

2. Sebaiknya lebih berinovasi dan membuat program program yang dibutuhkan oleh nasabah, debitur ataupun masyarakat umum.

61

DAFTAR PUSTAKA

Arens (2008). Tujuan Pengendalian Internal. Tinjauan Pustaka Sistem

Pengendalian internal, (online)

(http://eprints.polsri.ac.id/613/3/BAB%20II%20yg%20ng%20diprint.pd f

Azhar Susanto (2008). Tujuan Dan Komponen Sistem Informasi Akuntansi.

Tinjauan Pustaka Sistem Informasi Akuntansi, (online) (http://eprints.polsri.ac.id/449/3/BAB%20II.pdf

Azhar Susanto (2008). Unsur-Unsur Yang Terdapat Dalam Sistem Informasi Akuntansi. Tinjauan Pustaka Sistem Informasi Akuntansi, (online) (http://eprints.polsri.ac.id/449/3/BAB%20II.pdf

Budi Sutedjo (2002). Faktor-Faktor Yang Menentukan Kualitas Informasi.

Tinjauan Pustaka Sistem Informasi Akuntansi, (online) (http://eprints.polsri.ac.id/449/3/BAB%20II.pdf

Hasibuan (2006). Pertumbuhan Perekonomian Bangsa Dan Negara.

Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit, (online) ( https://core.ac.uk/download/pdf/25493733.pdf

Irham Fahmi (2010). Pengantar Manajemen Perkreditan. Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit, (online), Vol. 3, (https://core.ac.uk/download/pdf/25493733.pdf

IAPI (2011). Komponen Pengendalian Internal. Tinjauan Pustaka Sistem Pengendalian Internal, (online)

(http://eprints.polsri.ac.id/613/3/BAB%20II%20yg%20ng%20diprint.pd f

Kasmir (2002). Tujuan Pemberian Kredit, Fungsi Pemberian Kredit, Jenis Pemberian Kredit. Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Pemberian Kredit,(online)

https://core.ac.uk/download/pdf/25493733.pdf

Krismiaji (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit, (online)

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.03 14.pdf

Mahmudi (2005). Efektivitas Hubungan Timbal Balik Antara Output Dengan Tujuan. Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit, (online), Vol. 3,

(https://core.ac.uk/download/pdf/25493733.pdf

Siti Nur Aeni (2015). Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mendukung Pengendalian Internal Pemberian Kredit (online) (http://repository.unmuhjember.ac.id/189/2/ARTIKEL%20JURNAL.p df

Suyanto dkk (2003). Prosedur Pemberian Kredit Yang Ditangani Oleh Bank.

Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit, (online)

(https://core.ac.uk/download/pdf/25493733.pdf

Widjadja (2012). Analisis Sistem Informasi AKuntansi Dalam Mendukung

Pengendalian Internal, (online)

(https://media.neliti.com/media/publications/2530-ID-analisis- penerapan-sitem-informasi-akuntansi-dalam-mendukung- pengendalian-intern.pdf

L A M P

I

R

A

N

1. Alur penerimaan dan persetujuan kredit

2. Alur pencairan kredit

3. Alur pelunasan kredit

4. Formulir aplikasi kredit

5. Data permohonan kredit dan pembukaan rekening

6. Data fasilitas, data agunan dan data aset

7. Data pinjaman dan penggunaan informasi nasabah

8. Lampiran checklist kelengkapan dokumen pengajuan KPR BTN bersubsidi

Dokumen terkait