• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yaitu cara-cara yang pakai oleh peneliti untuk mendekati obyek yang akan diteliti, cara tersebut merupakan petunjuk bagi peneliti untuk menjalankan penelitian sehingga dapat dikumpulkan secara efektif dan efesien guna dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk ucapan atau tulisan yang dapat diamati dari orang (subyek) itu sendiri.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini yakni difokuskan kepada pemecahan masalah terkait dengan penerapan strategi yang digunakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Makassar dalam upaya meningkatkan penjualan produk IndiHome. Selain itu peneliti juga memfokuskan kepada bentuk strategi yang digunakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Makassar dalam upaya meningkatkan penjualan produk IndiHome.

C. Lokasi dan situs Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Wilayah Telekomunikasi Jl. Balaikota No. 4 Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90171. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2021.

D. Sumber Data

Sumber data utama penelitian kualitatif yaitu berupa perkataan dan tindakan, selebihnya yaitu data tambahan seperti dokumen perusahaan tempat penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam kata-kata, tindakan, dan sumber data tertulis.

Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diambil dari sumber utama yang ada di lokasi penelitian. Sumber data primer berasal dari informan penelitian yakni bapak Nasrum Bahar selaku Asisten Manger (ASMAN Sales Support 1), Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur selaku Asisten Manager (ASMAN) Sales Operation, ibu Fadhilah Hamzah selaku Off-3 Sales, dan Ibu Ade Indriany selaku Consumer Account Manager.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua setelah data primer. Data ini berasal dari sumber tulisan seperti sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga cara yaitu:

1. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan data dan informasi yang dianggap relevan dengan objek penelitian.

2. Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada Bapak Nasrum Bahar selaku Asisten Manger (ASMAN Sales Support 1), Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur selaku Asisten Manager (ASMAN) Sales Operation, dan Ibu Ade Indriany selaku Consumer Account Manager. Alasan dipilihnya informan tersebut karena peneliti meyakini bahwa informan tersebut dapat memberikan data dan informasi yang lebih dalam terhadap apa yang menjadi kebutuhan peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif, yaitu data yang bersumber dari pernyataan jawaban atau gambaran tentang sesuatu yang berasal dari jawaban informan berdasarkan pedoman wawancara. Jawaban dari narasumber dianalisis dan dijabarkan secara deskriptif.

Metode analisis data adalah sebuah prosedur pengumpulan data untuk memudahkan peneliti dalam menyimpulkan atau menafsirkan hasil penelitiannya. Adapun metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman (1992:19-20) ada tiga alur kegiatan yang dilakukan dalam model analisis ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari ketiga alur tersebut, berikut penjelasannya:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini merupakan proses pemilihan, pemberian fokus terhadap hal yang dianggap penting dengan memperbaharui data-data kasar yang ditemui selama meneliti agar dapat menentukan informasi sesuai permasalahan penelitian. Data yang tereduksi akan memberi gambaran secara jelas sehingga peneliti dimudahkan dalam melakukan pengumpulan data berikutnya jika perlu.

2. Penyajian Data

Pada tahapan ini merupakan susunan informasi yang terorganisir yang mudah dipahami dan memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir dari metode analisis ini merupakan tinjauan kembali pada data atau informasi yang diperoleh dari penelitian sehingga kesimpulan yang dibuat teruji kebenarannya.

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah PT. Telkom

PT. Telkom dalam perjalanannya sudah melewati begitu banyak problem dan dinamika bisnis serta telah melewati berbagai fase perubahan, yaitu lahirnya telepon, perubahan organisasi jawatan yang merupakan kelahiran Telkom, tumbuh dan berkembangnya teknologi seluler, tumbuhnya era digital, pengembangan bisnis yang sampai ke internasional, dan juga proses perubahan menjadi perusahaan telekomunikasi yang berbasis digital.

Sejak kemunculannya, Pada 1882 lahirnya telepon menjadi saingan bagi layanan pos dan telegraf yang pada masa itu dipakai pada tahun 1856. Dengan kehadiran teknologi telepon menjadikan masyarakat lebih memilih untuk menggunakan teknologi baru tersebut. Selain Telkom, pada waktu itu banyak perusahaan swasta yang juga mencetuskan bisnis telepon. Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang telkomunikasi khususunya telepon, hal ini menjadikan industri telepon sangat cepat prose perkembangannya. Buktinya saja, pada 1892 teknologi telepon ini telah dimanfaatkan secara interlokal dan pada tahun 1929 tersambung secara internasional.

Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) pada tahun 1961. Namun, seiring pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat terkait layanan

telepon dan telex, maka Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 terkait pemisahan industri pos dengan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi. Berdasarkan adanya pemisahan tersebut, maka masing- masing perusahaan bisa fokus untuk menjalankan bisnisnya masing- masing. Dengan dibentuknya PN Telekomunikasi ini, kemudian belakangan menjadi cikal-bakal lahirnya Telkom. Oleh karena itu, dimulai dari tahun 2016, manajemen PT. Telkom Indonesia memutuskan bahwa tanggal 6 Juli 1965 adalah hari lahirnya PT. Telkom Indonesia.

2. Visi dan Misi PT. Telkom a. Visi

“Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”

“To be the most preferred digital telco to empower the society”

b. Misi

1) Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

2) Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.

3) Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.

3. Struktur Organisasi dan Job Description a. Struktur Organisasi

b. Job description

a) General Manager

Tugas general Manager antara lain:

1) Menjabarkan strategi unit bisnis dan program strategis, dan kontrak kinerja unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan witel, dengan menyusun program kerja beserta indikator indikator kinerjanya, mengalokasikan sumberdaya mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota tim atau staf secara proporsional, memonitor dan mereview pencapaiannya secara periodic.

2) Mencapai kinerja fungsi secara impresif, dengan mengidentifikasi hal-hal diisyaratkan dalam peningkatan kinerja, membangun sistem kerja yang sistematis, Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Witel Makassar

merekomendasi solusi-solusi, dan mengembangkan kapabilitas solusi.

3) Mengendalikan pelaksanaan internal control dan risk Control pada semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten, dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasan melekat secara konsisten atas proses kerja, Review risk pada proses kerja, mengevaluasi implementasi mitigation plan dan menyetujui pelaporan risk secara periodic

4) Pengelola seluruh sumber daya (anggaran, SDM, alat produksi dan sarana) pendukung yang berada atau dialokasikan dilingkup geografis wilayahnya secara optimal dalam rangka pencapaian target program bisnis atau program utama Telkom secara grup serta upaya pemenangan kompetisi

5) Melakukan eksekusi seluruh program bisnis agar tetap berada pada tingkat speed dan produktifitas yang menandai untuk merespon dinamika kompetisi

b) Deputy General Manager

Tugas Deputy General Manager antara lain:

1) Memberi penjabaran terkait dengan strategi unit bisnis serta program strategis, dan kontrak kinerja unit sebagai arah untuk pencapaian kinerja pengelolaan witel, dengan melakukan penyusunan program kerja yang disertai dengan indikator kinerjanya, memberi alokasi bagi sumber

daya, membagi pekerjaan secara profesional kepada para anggota tim atau staf, melakukan monitoring dan mereview pencapaiannya secara periodic.

2) Membuat pengendalian pelaksanaan internal control dan Bridge Control pada semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten, mengevaluasi implementasi mitigation plan, dan menyetujui pelaporan secara periodic.

3) menjalankan aktivitas-aktivitas budaya organisasi

4) membentuk jaringan dengan unit kerja lain dan ”key person eksternal” atau internal untuk mendukung penyelesaian pekerjaan

c) Manager Logistik & General Support

Tugas Manager Logistik & General Support antara lain:

1) Membuat sajian program kerja unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan Logistik & General Support, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan kontrak manajemen (KM) FUNGSIONAL, dan menyusun indicator-indikator kinerja unit

2) Mencapai kinerja unit secara ekspansif, Dengan mendesiminasikan program kerja program kerja unit kepada staf atau tim, merumuskan sasaran kinerja individu (ski) staf atau tim, mengalokasikan sumber daya secara tepat, mengimplementasikan program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim atau staf secara periodic”

3) Menjamin pelaksanaan internal control dan risk control secara konsisten

4) Menyajikan dokumen PR/PO/GR dengan melakukan evaluasi nodin pelimpahan input PR/ PO/GR sehingga sesuai dengan tolak ukur yang berlaku

5) Menyajikan laporan Po outstanding, pengadaan in progress sampai dengan akhir TW

6) Menyajikan laporan verifikasi dan updating aset per TW 7) Menyajikan laporan hasil pemenuhan kebutuhan sarana

kerja regional dengan melakukan evaluasi justifikasi kebutuhan dan usulan penyiapan alat kerja dan sarana pendukung bekerjasama dengan manajemen building terkait

8) Menyajikan laporan eksekusi COE Witel

9) Menyajikan laporan proses pengadaan dengan melakukan evaluasi terhadap justifikasi kebutuhan dari user atau unit terkait dan comply dengan aturan yang berlaku

10) Memastikan Dokumen untuk penyediaan kebutuhan barang atau jasa, yang meliputi justifikasi kebutuhan barang dan jasa, justifikasi pengadaan barang dan jasa SPPH, berita acara klarifikasi negosiasi, penetapan pemenang digunakan untuk menerbitkan PO ke vendor 11) Mereview dokumen BAUT dan BAST

12) Memastikan hasil create PR ditindaklanjuti dengan melakukan reales PR untuk melakukan keep anggaran di SAP

13) Memastikan justifikasi kebutuhan barang dan jasa unit, harga referensi (OE), mengelola procurement support

14) Memastikan pemenuhan kebutuhan sarana kerja witel dengan Mengkompulir, menghitung dan melaksanakan pengadaan kebutuhan sarana kerja karyawan secara cepat dan tepat

15) Memastikan semua tagihan kontrak (inBound/

outbound) logistik diverifikasi dan terlaksana pembayarannya

16) Menyajikan laporan aset manajemen dengan mendownload, dan mengelola data SAP

17) Melaksanakan implementasi aktivitas-aktivitas budaya organisasi

18) Membangun relasi dengan unit kerja lain key person (eksternal/ internal) untuk mendukung penyelesaian pekerjaan

19) Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pekerjaan ditingkatkan, dengan mempelajari keahlian atau pengetahuan yang sesuai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan menciptakan inovasi kerja

d) Manager War Room

Tugas Manager War Room antara lain:

1) Memberikan sajian program kerja unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan War Room, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan kontrak manajemen fungsional, dan menyusun indikator - indikator kinerja unit

2) Memberi capaian kinerja unit secara ekstensif, dengan mendesiminasikan program kerja unit kepada staf atau tim, merumuskan sasaran kinerja individu staff atau tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim secara periodic

3) Memberikan jaminan pelaksanaan internal control dan risk control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan mitigation plan, dan membuat laporan riset secara risk periodic

4) Melaksanakan implementasi aktivitas-aktivitas budaya organisasi

5) Menyajikan rekomendasi pemenangan bisnis, dengan mengidentifikasi indikator performansi bisnis, melakukan

analisa daerah operasi, dan analisa kapabilitas dan tingkat kompetensi produk dan layanan

e) Manager Finance

Tugas Manager Finance antara lain:

1) Memberikan sajian program kerja unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan Finance, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan kontrak manajemen fungsional, dan indikator - indikator kinerja unit 2) Memberika kepastian bahwa pembayaran kepada pihak eksternal terpenuhi sesuai dengan data tagihan pihak eksternal berdasarkan skala prioritas pemenuhan kebutuhan kas dengan anggaran yang tersedia

3) Memastikan kesesuaian data antara data penerimaan pendapatan dengan bank incoming berdasarkan review semua penerimaan pendapatan tunai dan nontunai

4) Memastikan semua penerimaan titipan teridentifikasi si sesuai dengan data penerimaan titipan pendapatan berdasarkan hasil reviu daftar penerimaan titipan secara periodic

f) Manager HR & CDC (PGS)

Tugas Manager HR & CDC (PGS) antara lain:

1) Memberikann kepastian implementasi system pengelolaan kinerja di CD area sesuai kebijakan yang berlaku

2) Memberikann kepastian kebijakan dan informmasi yang terkait dengan CD area telah didesiminasikan dan dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya

3) Memastikan pelaksanaan administrasi piutang dan tunggakan dengan tertib

4) Memastikan pelaksanaan pembinaan mitra binaan untuk menumbuh kembangkan usaha mitra binaan

5) Memastikan pelaksanaan penagihan pinjaman dengan efektif

6) Memastikan pelaksanaan survey dan evaluasi calon penerimaan PKBL untuk bahan pemberiaan bantuan g) Manager Payment collection

Tugas Manager Payment Collection antara lain:

1) Memberikann kepastian bukti transfer dan Tel-75 dievaluasi dalam mengelola review ikhtisar penerimaan pendapatan (KKP Tel.75/penerimaan) dibandingkan dengan bukti transfer/RC

2) Memastikan data complain dan SLG complain digunakan sebagai referensi dalam mengelola layanan complain handling yang berkaitan dengan tagihan dan pembaayaran pelanggan

3) Menjamin pelaksanaan internal control dan risk control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasan melekat secara konsisten atas semua proses kerja,

memetakan risk pada proses kerja, merencanakan mitigation plan, dan membuat laporan risk periodic

h) Manager SAS (Security and Safety) Tugas Manager SAS antara lain:

1) Memastikan laporan pelaksanaan pengamanan objek vital (gedung dan asset di luar gudang) tersedia sesuai dengan penilaian checklist rutin bulanan dari area: Data portal SAS berdasarkan laporan kegiatan dan kejadian disekitar TKP 2) Memastikan penerimaan sertifikat/piagam dari DEPNAKER

sesuai dengan hasil audit dari SAS sebagai dasar pemberian sertifikasi oleh DEPNAKER

3) Memastikan laporan terjadinya bencana sesuai dengan informasi kejadian bencana berdasarkan investigasi CMT mulai dari tingkat pusat s/d wilayah sebagai penanggung jawab

i) Manager access optima & construction

Tugas Manager Acces optima & consruction antara lain:

1) Memastikan usulan program QE dan modernisasi infrastruktur akses dikelola untuk merancang program peningkatan kemampuan dan kualitas infrastruktur

2) Memastikan projek infrastruktur akses lingkup regional diperantarai atau dimediasi untuk memberi dukungan penyelesaiannya (termasuk SITAC)

3) Memastikan projek akses yang sudah tergelar dimonitor untuk mengawal, mengawasi, dan mengendalikan

deployment projek akses sesuai dengan rencana yang ditetapkan

4) Memastikan audit terhadap implementasi kebijakan akses dilakukan secara periodik untuk mengawasi pengimplementasian kebijakan operasi akses regional j) Manager CCAN

Tugas manager CCAN antara lain:

1) Memberikan sajian program kerja unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan CCAN, dengan menjalankan strategi fungsional, menjabarkan kontrak manajemen fungsional

2) Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja unit kepada staf atau tim, merumuskan sasaran kinerja individu, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplemntasikan program kerja unit yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim secara periodic 3) Memastikan kebutuhan pasar dan permintaan layanan

teknis BGES diidentifikasi dan dianalisis untuk memberikan dukungan operasi akses berdasarkan segmen pelanggan dengan optimal

4) Memastikan pengawalan penyerapan Opex untuk program operasional yang efektif

5) Memastikan program pengembangan kompetensi petugas akses diidentifikasi dan dianalisis kebutuhannya untuk meningkatkan kompetensi khusus petugas CCAN area k) Manager Home Service

Tugas Manager Home Service antara lain:

1) Menyajikan program kerja unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan Home Service, dengan menjalankan strategi fungsional, menjabarkan kontrak manajemen fungsional

2) Memastikan kebijakan dan strategi penjualan TELKOM yang ditetapkan oleh perusahaan, demand potensial area, customer profiling, dan ketersediaan alat produksi digunakan sebagai kajian atau sumber data untuk menyusun rencana penjualan dan promosi Home Service Memastikan target sales wilayah harus dicapai sebagai pedoman dalam mendesign dan menyediakan kebutuhan material promosi.

B. Hasil penelitian

1. Penerapan komponen strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan penjualan IndiHome pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Wilayah Telekomunikasi Makassar

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur selaku Asisten Manager (ASMAN) Sales Operation terkait dengan pertanyaan strategi pemasaran apa yang pertama diterapkan

oleh perusahaan sehingga IndiHome tetap eksis sampai sekarang beliau mengatakan bahwa:

Ya, kalau mau ngomong strategi pemasaran maka kami di Telkom tidak lepas dari 4P (marketing mix), yaitu produk, price, promotion, dan place. Terkait produk kita ada namanya customer journey. Pertama itu dari pelanggan itu tertarik dulu, habis itu beli habis itu bayar setelah itu menikmatinya, kemudian ia berhenti berlangganan. Nah disini kita mempelajari bagian apa yang sekiranya dari produk ini yang menjadi konsen dari pelanggan yaitu terutama dari sisi after sales nya. Jadi saat menikmati dari IndiHome ini si pelanggan benar-benar merasa puas, sesuai dengan paket yang ia beli, kemudian harganya sebanding dengan apa yang ia dapat, pelayanannya kemudian kalau misalnya ada gangguan respondnya jadi lebih cepat, itulah yang kita substitusi dari segi price nya. Sama sekarang kan juga kita mengarah ke digital yaa, jadi dari pasang baru sampai dengan pemutusan, itu nanti semua serba digital semua itu yang bagian dari produk yang akan kita kembangkan dari IndiHome ini. Yang kedua terkait dengan harga, sebenarnya bisa dibilang tidak main diperan harga yaa kalau sekarang yaa jadi kita harga memang cenderung di atas kompetitor, tapi nanti kita substitusi dengan pelayanan yang lebih baik daripada kompetitor khususnya seperti itu. Jadi kalau memang dari sisi price kita di atas dari pada pesaing. Kemudian yang kedua produk, Kemudian yang ketiga ada sisi promotion, nah kalau promotion ini kan sama ya basisnya kita sudah digital yaa lebih banyak mengiklan di sosmed, lebih banyak memang di Facebook Adds, kemudian di Search Engine, YouTube juga kita ada iklannya kadang-kadang ada jeda iklannya itu kita masukkan juga itu memang kita sengaja untuk promotion ini sesuai dengan target market kita, kita arahkan untuk yang memang terbiasa menggunakan internet, menggunakan data untuk aktifitasnya, seperti itu. Kemudian yang terakhir ada place ya, place itu distribusi ya. Kalau place itu kebanyakan memang di teknisi yaa, berarti bagaimana mengenakan produk itu ke pelanggan ya. Jadi biasanya kita eee kalo place itu bagaimana caranya teknisi itu memasang IndiHome itu sesuai dengan estetika atau istilahnya tidak underspec ya, sesuai dengan spec yang memang dari S.O.P dari si Telkom itu”. (Wawancara dilakukan di ruangan Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur pada hari Senin, 16 Agustus 2021 Pukul 13:30).

Lebih lanjut terkait dengan pertanyaan bagaimana usaha perusahaan dalam mepertahankan produk IndiHome menghadapi pesaing baru, beliau mengatakan bahwa:

“Jadi kalau untuk mempertahankan IndiHome yaa, jadi sekarang ini kan di Makassar sudah banyak kompetitor yang masuk, nah kita harus lebih siap jadi kebanyakan kompetitor yang meniru kita, tapi kita tidak boleh lengah, jadi kita harus tetap bagaimana membuat variasi-variasi pada paket, kalau misalnya pesaing bikin harga murah yaa jadi kita bagaimana usahanya juga buisa menyaingi walaupun kita tidak bersaing di harga, misalnya kita eeee upgrade ke layanan yang lebih prima dalam sisi pelayanan gitu. Nah sekarang kan juga IndiHome sudah ada paket landing page nya juga yang harganya hamper mirip dengan kompetitor harga Rp. 275.000. Jadi dalam menghadapi pesaing ini tentu kita harus lebih siap. Kalau misalnya kita melihat kelemahan kompetitor misalnya nggak ada apa nah kita perkuat disitu. Contoh misalnya XL HOME misalnya kurang ditemukan teknisi, nah kita perkuat di pelayanan teknisi, tapi dari sisi paket kita juga harus lebih variatif kalau misalnya XL lemah di layanan di sisi tv, nah kita buat layanan sisi channel tv lebih dominan gitu. Kalau harga sih kita juga sudah mendekati kompetitor, yang tadinya harga Rp.300an, sekarang di paket landing page itu ada Rp.275.000.” (Wawancara dilakukan di ruangan Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur pada hari Senin, 16 Agustus 2021 Pukul 13:30).

Terkait dengan pertanyaan apakah strategi bauran produk yakni strategi pengembangan produk IndiHome mengakibatkan adanya kenaikan penjualan pada tiap bulannya, belia menjawab bahwa:

Jadi kita sebenarnya gimana ya, tidak terlalu besar sih kenaikan, misalnya kita eee ada kenaikan memang, mislnya dulu ada IndiHome seharga Rp. 240.000 ada, namu n sekarang sudah minimal Rp. 315.000, sudah tidak ada lagi harga 200ribuan. Sebenarnya ini bukan kenaikan harga sih, cuman kita ganti dengan speed yang lebih kencang atau tinggi, jadi di samping tadi ada awalnya cuman 10 mbps ya, jadi nambah sedikit tetapi pelanggan sudah bisa puas menikmatinya, terutama FUP yakni akronim dari Fair Usage Policy kalau kita ngomongin berarti batas pemakaian normal bahkan lebih besar ya sampai 700 GB dan juga, yaa lebih lancarlah kalau pemakaian di atas lima orang. Itu yang kita tingkatkan pelayanannya di samping kita naikkan sedikit sih sebenarnya, dan itu melalui informasi pelanggan pastinya.” (Wawancara dilakukan di ruangan Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur pada hari Senin, 16 Agustus 2021 Pukul 13:30).

Dokumen terkait