3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2018:8), penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Variabel yang dihubungkan yaitu: Pengalaman pelanggan (X1) dan Kepercayaan konsumen (X2) sebagai variabel independen, dan Kepuasan Belanja Online (Y) sebagai variabel dependen.
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2018:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Stanbuk 2018dengan jumlah 624 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Menurut Arikunto (2014;174) mengatakan bahwa Sampel merupakan sebahagian atau wakil dari populasi yang hendak diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non probabling sampling dengan
38 cara teknik purposive sampling (metode secara sengaja) yaitu menentukan sampel berdasarkan tujuan peneliti sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Stanbuk 2018 yang memiliki aplikasi Shopee dan pernah membeli produk ataupun jasa melalui aplikasi Shopee tersebut.Jumlah sampel dalam penelitian ini menurut Hair et.al (2007) dikutip dari Aditi dan Hermansyur (2018 : 66 ) menyarankan untuk menggunakan sampel minimal 100 responden untuk memberikan hasil yang lebih baik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel sebanyak 100 responden, dengan kriteria pengambilan sampel sebagai berikut:
1. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Stanbuk 2018 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan 2. Memiliki aplikasi Shopee
3. Pernah membeli produk atau jasa melalui aplikasi Shopee
4. Pernah berbelanja di aplikasi lain (Lazada, Tokopedia, Blibli, dll)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini untuk membantu memecahkan masalah yaitu:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perorangan. Data primer dapat berupa hasil wawancara, data kuesioner atau bukti transaksi (Umar,2002:84). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dihasilkan dari kuesioner.
2. Data Sekunder
39 Data sekunder merupakan data yang didapat dari data primer yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi seperti bentuk tabel, diagram, grafik, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif oleh pihak lain (Umar, 2002:84). Data sekunder dari penelitian ini adalah buku, jurnal, dan internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data informasi yang mendukung guna membahas masalah, peneliti menggunakan teknik pegumpulan data sebagai berikut:
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kusioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono 2012:199).
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari penelitian yang sudah ada sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.5 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian ini dapat di lihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator
No Variabel Defenisi Indikator Skala
40
Penelitian Pengukuran
1 Pengalaman pelanggan (X1)
Menurut Susanto (2016:196)
Pengalaman Belanja adalah dampak komunikasi persuasif
dan perasaan
konsumen setelah menggunakan produk
1.Sense (Sensory Experience) 2.Feel (Emotional Experience) 3.Think (Cognitive Experience) 4.Act (Physical Experience) 5.Relate (Social Experience)
Skala Likert
2 Kepercayaan konsumen
(X2)
Menurut Rangkuti (2016) Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan suatu pihak untuk menerima tindakan dari pihak lain berdasarkan pengharapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan suatu tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memberikan kepercayaan, terhadap kemampuan
memonitor atau mengendalikan pihak lain
1.Kehandalan 2.Kejujuran 3.Kepedulian 4.Kredibilitas
Skala Likert
3 Kepuasan Belanja Online (Y)
Menurut Tjiptono (2012:146) Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
1.Kesesuaian Harapan 2.Minat Menggunakan Kembali
41 antara persepsi
terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapan- harapannya
3.Kesediaan Merekomendasi kan
Skala Likert
3.6 Metode Pengukuran
Menurut Sugiyono (2018:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Adapun skala likert yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Skala Likert
No Notasi Pertanyaan Bobot
1 SS Sangat Setuju 5
2 S Setuju 4
3 N Ragu-ragu/Netral 3
4 TS Tidak Setuju 2
5 STS Sangat Tidak Setuju 1
3.7 Uji Asumsi Klasik
42 3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data yang digunakan berdistribusi normal. Pengujian ini dlakukan dengan carakolmogrov smirnov digunakan dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.
Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk zscore dan diasumsikan normal. Jika signifikan di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal. Dan juga melakukan uji normal probabilitas plot untuk melihat kenormalan dari nilai residual dan melihat pada titik-titik ploting yang terdapat pada hasil output SPSS. Menurut Ghozali (2011:160-161). Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:
- Jika titik-titik atau data berada di dekat atau mengikuti garis diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
- Sementara, jika titik-titik menjauh atau tersebar dan tidak mengikuti garis diagonal maka hal ini menunjukkan bahwa nilai residual tidak berdistribusi normal.
3.7.2.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas atau tidak tetrjadi gejala multikolinearitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilakukan dengan menganalisis nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan kriteria sebagai berikut:
1. Keputusan Berdasarkan Nilai Tolerance
43 a. Jika nilai tolerance lebih besar 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
b. Jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10 maka terjadi multikolinearitas 2. Keputusan Berdasarkan Nilai VIF (Variance Inflation Factor)
a. Jika nilai VIF lebih kecil 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas
b. Jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00 maka terjadi multikolinearitas.
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dan residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan glejser yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yakni: jika nilai signifikansi >α = 0,005 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika nilai signifikansi
<α = 0,005 maka terjadi heteroskedastisitas (Duli, 2019:112-123).
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh antara Pengalaman (X1), Kepercayaan (X2) dan Kepuasan Belanja Online (Y). Di dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan aplikasi software SPSS 24.0For Windows. Adapun persamaan regresinya adalah:
Y= a+ b1X1 + b2X2 + e
44 Dimana :
Y = Kepuasan Belanja Online a = Konstanta
X1 = Pengalaman Pelanggan X2 = Kepercayaan Konsumen b1 = Koefisien Regresi Pengalaman b2 = Koefisien Regresi Kepercayaan e = Standar Error
3.8.2 Uji Instrumen
Analisis data merupakan kegiatan berupa mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, setiap data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab perumusan masalah dan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2017:147).
3.8.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jika menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya (Umar, 2002:103).
Uji validitas ini berpedoman pada nilai rtabel dan rhitung, untuk nilai rtabel dapat diketahui dengan nilai degree of freedom (df), dimana df=n-2 (n=jumlah data responden). Untuk nilai rhitung dapat diketahui dari corrected item total correlation. Untuk pengambilan keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut (Riyanto, 2020:64):
45 1. Apabila > dan bernilai positif, maka indikator tersebut dinyatakan valid.
2. Apabila < atau bernilai negative, maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Umar, 2002:113). Menurut Ghozali (2016) untuk pengujian reliabilitas dapat mengacu pada nilai cronbach alpha (α), dimana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliable apabila memiliki cronbach alpha (α) > 0,6 (Riyanto, 2020:75).
3.9 Pengujian Hipotesis
Adapun untuk pengujian hipotesis sebagai berikut;
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Dalam penelitian ini dilakukan uji signifikansi parsial dimaksudkan untuk mengetahui hubungan signifikan antara masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). yang hendak di uji adalah nilai dari parameter dari masing-masing variabel bebas (X). Untuk melihat signifikansi parsial yaitu bisa dengan melihat , caranya adalah membandingkan nilai dengan nilasi pada derajat kebebasan (dk) = n-2 dan alpha tertentu, misalnya 0,005. Sedangkan dapat dilihat di tabel t, pada alpha 0,005 dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Ketentuannya adalah jika nilai lebih besar atau sama dengan nilai berarti terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga Ha diterima, tetapi jika nilai lebih kecil dari nilai berarti tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat sehingga Ha ditolak berarti menerima Ho (Seran, 2020:188).