BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
Metode dalam suatu penelitian merupakan komponen strategis untuk memberikan rambu-rambu dan berfungsi sebagai pedoman dalam memahami baik subjek maupun objek penelitian, sehingga kesesuaian dan konsistensi metode kelancaran proses penelitian mulai dari tahap penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil. Melalui metode yang tepat atau memadai diharapkan penelitian akan mendapatkan hasil yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Konteks penelitian ini, metode dimaknai sebagai suatu cara untuk memecahkan masaah yang ada dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan dan menginterpretasi data lapangan.
32 Fauziah, Mita Rahmawati. Investasi Logam Mulia (Emas) Di Penggadaian Syariah Dalam Persfektif Hukum Ekonomi Syariah, Jurnal Tahkim, Vol. XV, No. 1, Juni 2019, hal. 63-73
44
Terkait tema yang diangkat dalam penelitian ini yaitu tentang implementasi fatwa DSN-MUI No. 25 Tahun 2002, studi di lembaga Pegadaian Syariah Unit Gelang Selong Lombok Timur, untuk memdapatkan pemahaman yang utuh, maka digunakan penelitian yang bersifat deskriptif dalam bentuk penelitian evaluatif, yaitu suatu kajian yang dilaksanakan jika seorang peneliti akan menilai program-program, kebijakan, atau keputusan yang dijalankan,33 oleh suatu lembaga. Adapun menurut jenisnya penelitian ini termasuk metode atau pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diteliti. Pendekatan atau metode kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang pernyataan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi dan atau institusi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.34
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pegadaian Syariah Unit Gelang Selong Lombok Timur sebagai bagian dari pengembangan dan perluasan PT. Pegadaian Syariah Cabang Praya Lombok Tengah. Dasar penentuan lokasi penelitian di Unit Gelang, tepatnya Kelurahan Pancor-Kecamatan Selong-Kabupaten Lombok Timur-Nusa Tenggara Barat, dengan beberapa alasan sebagai berikut: pertama, lembaga pegadaian syariah (lembaga keuangan non perbankan) pertama yang didirikan di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Kedua, Kabupaten Lombok Timur merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar di NTB dan mayoritas beragama Islam (90% lebih). Ketiga, berada pada lokasi strategis di jantung ekonomi ibu kota kabupaten, yang dikenal masyarakat luas sebagai kota santri
33 Setiono. Pemahaman Terhadap Metodologi Penelitian Hukum, Materi Kuliah pada Program Studi Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, (Surakarta:
Universitas Sebelas Maret, 2005), hal. 6
34 Bogdan & Biklen. Qualitatif Research for Education. (Boston, MA: Allyn and Bacon, 1992), hal. 21-22
45
tempat lahir dan berkembangnya organisasi sosial keagamaan terbesar di Nusa Tenggara Barat yaitu Nahdlatul Wathan (NW).
3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini akan menggali dan mengumpulkan 2 (dua) jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Adapun dta yang digali dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Data Primer.
Data primer merupakan keterangan atau informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yaitu pihak-pihak yang terlibat langsung sebagai pelaku sosial-ekonomi yang dipandang mengetahui obyek penelitian. Penentuan subjek penelitian yang dipilih menjadi informan ini didasarkan pada kriteria sebagai berikut: pertama, ahli hukum Islam yang memahami dan menguasasi secara mendalam ketentuan-ketentuan hukum ekonomi syariah, terutama yang terkait dengan akad rahn. Kedua, Dewan Pengawas Syariah atau Pimpinan Cabang atau Pimpinan Unit Pegadaian Syariah yang memahami sistem pembiayaan pada lembaga pegadaian syariah dengan akad rahn. Ketiga, masyarakat yang menjadi nasabah atau pemanfaat produk-produk pegadaian syariah seperti Ketiga, masyarakat yang menjadi nasabah atau pemanfaat produk-produk pegadaian syariah seperti Rahn, Arrum dan Mulia dengan akad rahn pada Pegadaian Syariah Unit Gelang Selong Kabupaten Lombok Timur.
b. Data Sekunder.
Data sekunder merupakan data yang sifatnya mendukung data primer, yang bersumber dari: a) dokumen, yaitu arsip-arsip Pegadaian Syariah Unit Gelang Selong Lombok Timur yang berkaitan dengan akad rahn, b) produk-produk hukum lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, c) referensi pendukung seperi jurnal, majalah, berita cetak maupun online yang relevan dengan tema atau permasalahan penelitian.
4. Teknik Penentuan Informan
Penentuan informan dalam penelitian ini akan menggunakan metode snowball sampling yaitu penentuan subjek penelitian dengan model bola salju, karena peneliti tidak memiliki informasi memadai tentang anggota populasi. Oleh karena itu peneliti akan mencari satu anggota populasi
46
(informan kunci) yang dapat mengantarkan peneliti ke anggota populasi lainnya.35 Dari satu anggota populasi ini akan ditemukan anggota-anggota populasi yang lain sampai jumlahnya menjadi besar, sehingga data atau informasi yang diperoleh mendekati kejenuhan. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nasabah dan masyarakat yang pernah atau sering memanfaatkan lembaga Pegadaian Syariah Unit Gelang Selong Kabupaten Lombok Timur.
Penentuan informan penelitian berikutnya yang digunakan adalah purposive sampling atau sampel bertujuan sesuai tujuan penelitian, yaitu suatu starategi apabila seseorang menginginkan agar dapat memahami sesuatu mengenai kasus-kasus terpilih tanpa bermaksud menggeneralisasi semua kasus tersebut. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu baik dari sisi subjek penelitian maupun objek yang diteliti.36 Informan yang dibutuhkan adalah pengelola usaha atau pihak manajemen dan karyawan, ahli hukum Islam khususnya ekonomi syariah.
5. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, dikumpulkan melalui tiga cara, yaitu:
a. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan oleh peneliti, karena penelitian ini berkaitan dengan perilaku sekelompok orang, proses kerja, sikap, dan tindakan serta jika informan yang diamati tidak terlalu besar.37 Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan, karena peneliti tidak terlibat secara langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati dan peneliti berperan sebagai pengamat independen.
b. Wawancara
Teknik wawancara yang akan digunakan adalah wawancara mendalam yang dilakukan secara intensif, terbuka, dan mendalam kepada
35 Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), hal. 66
36 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:
Penerbit Alfabeta, 20120), hal. 218-219
37 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D………, hal. 145
47
informan terpilih dengan suatu perencanaan, persiapan dan menggunakan pedoman wawancara semiterstruktur, agar lebih leluasa dalam menggali informasi, sehingga menghasilkan data yang sahih dan lengkap. Informan sebagai subjek penelitian diberikan keleluasaan untuk mengungkapkan pikiran, pandangan, pendapat, persepsi, perasaan secara luas dan mendalam tanpa diatur secara ketat oleh peneliti38. Wawancara dilakukan kepada informan yang terdiri dari: 1) pihak manajemen Pegadaian Syariah unit Selong Kabupaten Lombok Timur, yang ditentukan secara purposive sampling, 2) nasabah yang ditentukan secara proporsional dan snowball sampling berdasarkan data nasabah yang ada di unit Pegadaian Syariah Gelang Selong Lombok Timur, dan 3) akademisi dan/atau praktisi ekonomi-keuangan syariah.
c. Dokumentasi.
Dokumentasi dipergunakan untuk mendukung kelengkapan data primer hasil observasi dan wawancara atau data yang lain.39 Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen fisik serta bahan-bahan lain yang relevan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, yaitu implementasi fatwa DSN-MUI No. 25 Tahun 2002 terkait dengan Gadai Syariah (Rahn) di lembaga Pegadaian Syariah Unit Gelang Selong Kabupaten Lombok Timur. Dokumen atau data-data yang dimaksud antara lain: petunjuk umum dan peraturan teknis pelaksanaan gadai syariah pada objek penelitian, produk-produk lembaga yang ditawarkan kepada masyarakat calon nasabah atau yang sudah menjadi nasabah, dan program-program inovatif yang dikembangkan pihak pegadaian.
6. Teknik Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan atau validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dengan cara membandingkan dan mengecek informasi yang diperoleh, serta
38 Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. (Bandung:
Tarsito, 1996), hal. 72
39 Suharsimi Ariunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,cet. ke-14, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 274
48
triagulasi teknik yakni dengan cara mengecek data dari informan penelitian terpilih dengan bukti dokumen yang didapat.
7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Analisa data yang dimaksud dalam penelitian merupakan upaya mengorganisasi data, memilah data dan menjadikan satuan yang dapat dikelola, mensistesa, mencari den menemukan pola, menemukan hal penting dan hal yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diinformasikan kepada orang lain.40
Proses pengolahan data penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut: 1) melakukan pencatatan terhadap semua data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang relevan dengan tema penelitian; 2) mereduksi data sehingga tidak ada data yang tumpang tindih; 3) mengelompokkan data berdasarkan tema; 4) mengidentifikasi data dengan cara mengecek ulang kelengkapan transkrip wawancara dan catatan lapangan; dan 5) menggunakan data yang benar- benar relevan dan valid.41
Analisis data dalam penelitian kualitatif bergerak secara induktif yaitu data/fakta dikategorikan menuju tingkat abstraksi yang lebih tinggi.
Setelah data dikumpulkan dari lokas penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumen, maka dilakukan pengelompokan dan pengurangan yang tidak penting. Setelah itu dilakukan analisis penguraian dan penarikan kesimpulan tentang makna perilaku subjek penelitian dalam latar serta fokus penelitian.42
Data lapangan hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari: a) reduksi data; b) penyajian data, dan c) penarikan kesimpulan, dimana prosesnya berlangsung secara sirkuler selama penelitian berlangsung.43
Adapun langkah-langkah dari analisis model interaktif Miles dan Huberman sebagai berikut :
40 Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya hal. 248
41 Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian,………, hal. 91
42 Salim & Sahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Citapustaka Media, 2012), hal. 145
43 Salim & Sahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif,………., hal. 147
49 1. Reduksi data (data reduction).
Reduksi data adalah proses berupa membuat singkatan, coding, memusatkan tema, dan membuat batas-batas permasalahan. Reduksi data merupakan bagian dari anlisis yang mempertegas, memperpendek dan membuat fokus sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.
2. Penyajian data (data display).
Penyajian data (data display) adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat Penyajian data (data display), peneliti akan mengerti apa yang terjadi dalam bentuk yang utuh.
3. Penarikan kesimpulan (conclusi data).
Dari awal pengumpulan data, peneliti harus sudah mengerti apa arti dari hal-hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan-pencatatan data. Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif untuk ditarik suatu kesimpulan.
H. Sistematika Pembahasan