3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Turi Raya No.1, Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 255 peserta didik yang terbagi dalam 11 kelas. Sampel yang dicuplik dari populasi adalah berjumlah 29 peserta didik dari kelas VIII B. Sampel dicuplik dari populasi dengan teknik cluster random sampling yang mengambil sampel secara random dari
kelompok-kelompok individu/cluster(Azwar, 2010: 87).
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design yaitu rancangan yang terdiri dari satu kelompok dengan diberikan uji tanpa adanya kontrol apapun. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2. The One-Group Pretest-Posttest Design
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2017: 110-111).
Keterangan:
O1 = Test awal sebelum perlakuan.
24 O2 = Test akhir setelah perlakuan.
X = Perlakuan dengan pembelajaran Google Classroom.
3.4 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Meminta persetujuan kepada Kepala Program Studi dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung.
b. Meminta izin kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum unutk melaksanakan penelitian.
c. Meminta izin kepada Pendidik Mata Pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung
d. Melakukan studi pendahuluan memperoleh informasi mengenai peserta didik, jadwal, dan sarana-prasarana yang ada disekolah tersebut yang dapat digunakan sebagai sarana pendukung pelaksanaan penelitian dengan membagikan angket serta wawancara langsung.
e. Menentukan populasi dan sampel penelitian
f. Menyiapkan instrumen penelitian seperti silabus RPP,LKPD, soal pretes, dan soal postes sertalembar observasi.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pretestuntuk mengukur hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan menggunakan bantuan media berupa Google Classroom.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran inkuiri terbibing pada pembelajaran dengan menggunakan bantuan media berupa Google Classroom dan peserta didik membuat video praktikum sederhana mengenai materi sistem pernapasan pada manusia yang dikumpulkan melalui media sosial Whatsapp.
25 c. Memberikan posttestuntuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta
didik sesudah diberi perlakuan.
3. Tahap Akhir
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Mengolah data hasil tes awal (pretes)dan tes akhir (postes).
b. Membandingkan hasil analisis data instrumen tes antara sebelum dan setelah diberi perlakuan.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari langkah-langkah menganalisis data.
3.5 Jenis dan Teknik Pengambilan Data
Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat diuraikan secara lengkap sebagai berikut:
3.5.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini ada 2 jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif pada materi sistem pernapasan pada manusia yang diperoleh dari nilai pretes dan postes. Pengambilan data pretes dan postes dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran.Data kualitatif dalam penelitian ini berupa angket tanggapan peserta didik terhadap metode diskusi melalui Google
Classroom.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.2.1 Pretes-Postes
Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep peserta didik, yaitu melalui pengerjaan soal dalam bentuk tes objektif sebanyak 10 soal dengan 4 alternatifjawaban pada setiap butir soal.Tes yang digunakan adalah tes tertulis aspek kognitif.Terdapat dua tes yang digunakan yaitu pretest dan posttest. Pertanyaan pada soal tes pengetahuan tentang
26 sistem pernapasan manusia dibuat berdasarkan materi dan luasannya yang disesuaikan dengan materi IPA kelas VIII tahun ajaran 2019/2020.
3.5.2.2 Perhitungan N-gain
Gain adalah peningkatan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah kegiatan pembelajaran. Gain diperoleh dari selisih antara hasil pretest dan posttest.N-gain adalah gain yang
ternormalisasi, perhitungan N-gain ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain dari seorang peserta didik. N-gain dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
N- gain = NB - NA
NMAX - NA
Keterangan:
NB = Nilai posttes peserta didik NA = Nilai pretes peserta didik NMAX= Nilai maksimal peserta didik.
Hasil skor n-gain yang ternormalisasi dibagi ke dalam tiga kriteria yang terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3. Kriteria Indeks n-gain n-gain Kriteria 0-0,30 Rendah 0,31-0,69 Sedang 0,70-1,00 Tinggi Sumber: Hake (1991:55).
3.5.2.3 Angket Tanggapan Peserta Didik Terhadap Keterlaksanaan Metode Diskusi Melalui Google Classroom
Selain instrumen tes, pada penelitian ini digunakan juga angket untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom pada
27 materi pokok sistem pernapasan manusia.Pernyataan dalam angket menggunakan skala Likert.Setiap peserta didik diminta menjawab pertanyaan dengan jawaban setuju, kurang setuju, atau tidak setuju. Format tanggapanpeserta didik disajikan pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Angket Tanggapan Peserta Didik
No Pernyataan Tanggapan
Setuju Kurang setuju
Tidak setuju
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen tes kemampuan hasil belajar kognitif digunakan untuk mendapatkan data, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid dan realibel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan realibel.Menurut Arikunto (2005: 65) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkantingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen tertentu.Uji validitas digunakan untuk menentukan kevalidan butir-butir pada instrumen.Instrumen yang di uji validitas merupakann soal pretest- posttest.Data yang diperoleh dari uji cobatersebut akan diolah
menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Menurut Arikunto (2011:
87), untuk menginterpretasi validitassuatu butir soal, maka digunakan kriteria yang disajikan.
Tabel 5. Kriteria Validitas
Koefisien Validitas (rxy) Kriteria 0,81 <rxy≤ 1,00 Sangat tinggi
0,61 <rxy≤ 0,80 Tinggi
28 0,41 <rxy≤ 0,60 Cukup
0,21 <rxy≤ 0,40 Rendah 0,00 <rxy≤ 0,20 Sangat rendah
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana instrumen tes dapat dipercaya dalam suatu penelitian. Suatu instrumen tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memiliki nilai yang tetap atau konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Tes yang digunakan pada
penelitian ini adalah tes berbentuk pilihan jamak, sehingga untuk
menghitung koefisien reliabilitasnya digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2011: 109).
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item pertanyaan/ butir soal
2b = varians item ke-i
2t = varians total.
Tabel 6. Kriteria Uji Reliabilitas Indeks Reabilitas Kategori
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,60 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah Sumber: Arikunto (2011: 210).
Kriteria pengujian ini yaitu rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 0,05 memenuhi syarat reabel. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen pretes dan postes dengan jumlah soal 12, maka diperoleh
29 hasil r-Hitung sebesar 0,860 dan r-Tabel sebesar 0,576 dengan kriteria sangat tinggi.
3.7 Teknik Analisis Data
Data hasil belajar kognitif yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diuji menggunakan perbedaan pretes dan postes yang signifikan dengan N-gain, lalumelakukan uji tersebut. Dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis sebelumnya dilakukannya perhitungan N-gain. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusinormal atau tidak normal. Uji normalitas dilakukan dengan OneSample Shapir Wilk Test dengan kriteria uji menggunakan tarafsignifikansi 0,05. Pengambilan keputusan uji normalitas dilihatberdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikansi, yaitudengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai sig <0,05 maka data berdistribusi tidak normal b. Jika nilai sig >0,05 maka data berdistribusi normal (Sugiyono,2008:389).
3.7.2 Data Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik
Data tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran dianalisis secara deskriptif kualitatif dalam bentuk persentase.Tanggapan peserta didik diberi skor 2 jika menjawab “setuju”; diberi skor 1 jika menjawab
“kurang setuju”; diberi skor 0 jika menjawab “tidak setuju”. Setelah itu dilakukan penghitungan persentase tanggapan peserta didik dengan rumus:
Persentase tanggapan (%) =𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 (𝑓)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 (𝑁) x 100%
Untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran dapat ditentukan dan dilihat pada persentase hasil penelitian dengan
klasifikasi angka sebagai berikut:
30 Tabel 7. Interpretasi Tanggapan Peserta didik terhadap Pembelajaran
Persentase (%) Kriteria
76-100 Baik
56-75 Cukup
40-55 Kurang Baik
0-39 Tidak Baik
(Sumber: Tohirin,2003: 48).
31
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran Metode Diskusi Melalui Aplikasi Google Classroom
Hasil Belajar kognitif peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 19 Bandar Lampung antara sebelum dan sesudah pembelajaran menunjukkan adanya perbedaan. Berdasarkan analisis data nilai pretest dan posttest peserta didik dalam pembelajaran diskusi menggunakan Google Classroom pada materi sistem pernapasan pada manusia diketahui adanya peningkatan yang signifikan. Adapun hasil belajar kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran serta peningkatannya ditunjukkan dengan nilai N-gain disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8.Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Nilai Rata-
Rata Standar deviasi Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Jumlah Peserta Didik
Pretest 46,42 15,9 80 20
29
Postest 72,5 16,01 100 40
N-gain 0,469 0,366 1 -0,5
Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dinyatakan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dilihat dari rerata N-gain adalah
berkriteria sedang sebesar 0,469. Pada Tabel 8 pula terlihat bahwa skor rata-rata pretes yang diperoleh sebelumdilakukannya perlakuan berupa metode diskusi melalui aplikasi Google Classroom dalam pembelajaran yaitu 46,42 dengan Sd ±15,9, lalu setelah dilakukan
pembelajaranmeningkat menjadi 72,5dengan Sd ± 16,01. Namun demikian, jika dilihat dari proporsinya ternyata nilai N-gain peserta didik dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria, yaitu: tinggi, sedang,
32 dan rendah. Proporsi nilai N-gain peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Proporsi Nilai N-gain Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik.
Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa proporsi nilai N-gain peserta didik tertinggi adalah pada kriteria sedang yaitu sebesar 52%, pada kriteria tinggi dan rendah didapatkan persentase yang sama yaitu
sebesar 24%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran diskusi melalui aplikasi Google Classroom efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dari hasil pengalaman belajarnya.
Selanjutnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas taraf nyata 5%
untuk variabel dependen hasil belajarkognitif disajikan pada tabel 9 berikut.
Tabel 9 . Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif
No. Hasil Belajar Kognitif
Uji Normalitas One-SampleShapiroWilk
Statistic Sig
1 Pretest 0,952 0,223
2 Postest 0,939 0,105
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa hasil uji normalitas hasil belajar kognitif memiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,223 dan 0,105. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan data hasil belajar kognitif berdistribusi normal.
24
52
24
0 10 20 30 40 50 60
Tinggi Sedang Rendah
Persentase
Kategori
N-Gain
33 4.1.2 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Diskusi Melalui
Aplikasi Google Classroom.
Hasil analisis tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran diskusi menggunakan Google Classroom ditunjukkan pada Tabel 10.
Tabel 10 . Tanggapan Peserta Didik Terhadap Pembelajaran diskusi Melalui Aplikasi Google Classroom.
No Pernyataan Tanggapan (%) Kriteria 1 Saya mampu
mengidentifikasi pertanyaan dan mempertimbangkan jawaban yang mungkin dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 59 Cukup Kurang
Setuju
17 Tidak Baik Tidak
Setuju
24 Tidak baik
2 Saya mengecek
kebenarannya, ketika ragu dengan jawaban orang lain dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 62 Cukup Kurang
Setuju
24 Tidak baik Tidak
Setuju
14 Tidak Baik 3 Saya berpikir secara
sistematis dalam
menanggapi masalah dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 65 Cukup Kurang
Setuju
11 Tidak baik Tidak
Setuju
24 Tidak baik
4 Saya membuat jawaban cadangan untuk sebuah pertanyaan dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 52 Kurang Baik Kurang
Setuju
21 Tidak baik Tidak
Setuju
27 Tidak baik 5 Saya mampu
mengungkapkan ide atau gagasan secara rinci dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 55 Kurang baik Kurang
Setuju
14 Tidak baik Tidak
Setuju
31 Tidak baik 6 Saya dapat menarik
kesimpulan sesuai fakta yang relevan dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 41 Kurang Baik Kurang
Setuju
28 Tidak baik Tidak
Setuju
31 Tidak baik 7 Saya mampu menyanggah
pendapat orang lain yang saya anggap tidak benar dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 69 Cukup Kurang
setuju
14 Tidak baik Tidak
Setuju
17 Tidak baik
34 No Pernyataan Tanggapan (%) Kriteria
8 Saya dapat memberikan bukti bila berpendapat dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 28 Tidak baik Kurang
Setuju
35 Tidak baik Tidak
Setuju
37 Tidak baik 9 Saya melakukan upaya
serius untuk menjadi analitis untuk membuat suatu keputusan yang dapat saya perkirakan hasilnya dalam diskusi melalui Google Classroom
Setuju 58 Cukup Kurang
Setuju
21 Tidak baik Tidak
Setuju
21 Tidak baik
10 Diskusi melalui Google Classroom mampu mengembangkan kemampuan saya dalam menganalisa dan
mengevaluasi penyelesaian masalah
Setuju 65 Cukup Kurang
Setuju
14 Tidak baik Tidak
Setuju
21 Tidak baik
Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan peserta didik pada Tabel menunjukkan bahwa mereka memberikan tanggapan cukup pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 7, 9, 10, tanggapan kurang baik pada pernyataan nomor 4, 5 dan 6, serta tanggapan tidak baik pada pernyataan nomor 8.
35 V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun simpulan dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Metode pembelajarandiskusi melalui aplikasi Google Classroom efektifdalam meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dilihat dari hasil rerataan N- gainsebesar 0,469 dengan kategori sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai beriku:
1. Peneliti selanjutnya hendak menggali pengetahuan lebih mengenai metode diskusi melalui aplikasi Google Classroom agar saat pelaksanaan dalam pembelajaran mampu mengorganisir keadaan pembelajaran yang tetap teratur dan kondusif dalam proses diskusi secara daring.
2. Diusahakan untuk peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian ini dalam beberapa kali pembelajaran, sehingga ada pengulangan data yang didapatkan.
36 DAFTAR PUSTAKA
Abdul, B. H. 2016. Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan Edmodo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. 2001. Pembelajaran, pengajaran, dan asesmen (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2005. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.
. 2011.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Pendidikan ( Edisi Revisi), Jakarta:
Bumi Aksara.
Arief, A. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Penerbit Ciputat Pers.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Brock, A. 2015. Introduction To Google Classroom: An Easy-To-Use Guide To Taking Your Classroom Digital. Createspace Independent Publishing Platform.
Djemari, M. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Offset.
Dwikoranto. 2011. Aplikasi Metode Diskusi Dalam Mengembangkan
Kemampuan Kognitif, Afektif, dan Sosial Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya, 1. doi:10.26740/jpfa.v1n2.p40-49.
Endah, W. S. M. 2019. Persepsi Peserta Didik terhadap Metode Blended Learning dengan Google Classroom. Jurnal Inovasi Matematika, 1(2), 110–121. Retrieved from
https://doi.org/10.35438/inomatika.v1i2.156.
37 Ernawati. 2018. Pengaruh Penggunaan Aplikasi Google classroom Terhadap
Kualitas Pembelejaran dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI MAN 1 Kota Tanggerang. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 15(4). Retrieved from http://ieeexplore.ieee.org/
articleDetails.jsp?arnumber=6751036%0Awww.ijesrr.org%0Ahttp://iee xplore.ieee.org/document/6114690/.
Hamdayama, J. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hosnan. 2014. Pendekatan scientifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Iftakhar, S. 2016. Google Classroom: What Works and How? Journal of Education and Social Sciences, 3, 12–18.
Isjoni, dkk. 2007. Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isman, Mhd. 2016. Pembelajaran media dalam jaringan (Moda jaringan). The Progressive and Fun Education Seminar, 586.
Istamar, dkk. 2007.Biologi Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga.
Jamil, 2013.Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Mardiasmo.2017. Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta: Andy.
Muhibbin, S. 2011. Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Nana, S. 1990. Teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
. 2004. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Oemar, H. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Paul, S. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Pradana, D. B. P.dan Harimurti, R. 2017. Pengaruh Penerapan Tools Google Classrom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning 69 Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal IT-Edu Universitas Negeri