• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 37-45)

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Turi Raya No.1, Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 255 peserta didik yang terbagi dalam 11 kelas. Sampel yang dicuplik dari populasi adalah berjumlah 29 peserta didik dari kelas VIII B. Sampel dicuplik dari populasi dengan teknik cluster random sampling yang mengambil sampel secara random dari

kelompok-kelompok individu/cluster(Azwar, 2010: 87).

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design yaitu rancangan yang terdiri dari satu kelompok dengan diberikan uji tanpa adanya kontrol apapun. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2. The One-Group Pretest-Posttest Design

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 2017: 110-111).

Keterangan:

O1 = Test awal sebelum perlakuan.

24 O2 = Test akhir setelah perlakuan.

X = Perlakuan dengan pembelajaran Google Classroom.

3.4 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Meminta persetujuan kepada Kepala Program Studi dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung.

b. Meminta izin kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum unutk melaksanakan penelitian.

c. Meminta izin kepada Pendidik Mata Pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung

d. Melakukan studi pendahuluan memperoleh informasi mengenai peserta didik, jadwal, dan sarana-prasarana yang ada disekolah tersebut yang dapat digunakan sebagai sarana pendukung pelaksanaan penelitian dengan membagikan angket serta wawancara langsung.

e. Menentukan populasi dan sampel penelitian

f. Menyiapkan instrumen penelitian seperti silabus RPP,LKPD, soal pretes, dan soal postes sertalembar observasi.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pretestuntuk mengukur hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan menggunakan bantuan media berupa Google Classroom.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran inkuiri terbibing pada pembelajaran dengan menggunakan bantuan media berupa Google Classroom dan peserta didik membuat video praktikum sederhana mengenai materi sistem pernapasan pada manusia yang dikumpulkan melalui media sosial Whatsapp.

25 c. Memberikan posttestuntuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta

didik sesudah diberi perlakuan.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Mengolah data hasil tes awal (pretes)dan tes akhir (postes).

b. Membandingkan hasil analisis data instrumen tes antara sebelum dan setelah diberi perlakuan.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari langkah-langkah menganalisis data.

3.5 Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat diuraikan secara lengkap sebagai berikut:

3.5.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini ada 2 jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif pada materi sistem pernapasan pada manusia yang diperoleh dari nilai pretes dan postes. Pengambilan data pretes dan postes dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran.Data kualitatif dalam penelitian ini berupa angket tanggapan peserta didik terhadap metode diskusi melalui Google

Classroom.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.2.1 Pretes-Postes

Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep peserta didik, yaitu melalui pengerjaan soal dalam bentuk tes objektif sebanyak 10 soal dengan 4 alternatifjawaban pada setiap butir soal.Tes yang digunakan adalah tes tertulis aspek kognitif.Terdapat dua tes yang digunakan yaitu pretest dan posttest. Pertanyaan pada soal tes pengetahuan tentang

26 sistem pernapasan manusia dibuat berdasarkan materi dan luasannya yang disesuaikan dengan materi IPA kelas VIII tahun ajaran 2019/2020.

3.5.2.2 Perhitungan N-gain

Gain adalah peningkatan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah kegiatan pembelajaran. Gain diperoleh dari selisih antara hasil pretest dan posttest.N-gain adalah gain yang

ternormalisasi, perhitungan N-gain ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain dari seorang peserta didik. N-gain dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

N- gain = NB - NA

NMAX - NA

Keterangan:

NB = Nilai posttes peserta didik NA = Nilai pretes peserta didik NMAX= Nilai maksimal peserta didik.

Hasil skor n-gain yang ternormalisasi dibagi ke dalam tiga kriteria yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3. Kriteria Indeks n-gain n-gain Kriteria 0-0,30 Rendah 0,31-0,69 Sedang 0,70-1,00 Tinggi Sumber: Hake (1991:55).

3.5.2.3 Angket Tanggapan Peserta Didik Terhadap Keterlaksanaan Metode Diskusi Melalui Google Classroom

Selain instrumen tes, pada penelitian ini digunakan juga angket untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap

pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom pada

27 materi pokok sistem pernapasan manusia.Pernyataan dalam angket menggunakan skala Likert.Setiap peserta didik diminta menjawab pertanyaan dengan jawaban setuju, kurang setuju, atau tidak setuju. Format tanggapanpeserta didik disajikan pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Angket Tanggapan Peserta Didik

No Pernyataan Tanggapan

Setuju Kurang setuju

Tidak setuju

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen tes kemampuan hasil belajar kognitif digunakan untuk mendapatkan data, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid dan realibel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan realibel.Menurut Arikunto (2005: 65) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkantingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen tertentu.Uji validitas digunakan untuk menentukan kevalidan butir-butir pada instrumen.Instrumen yang di uji validitas merupakann soal pretest- posttest.Data yang diperoleh dari uji cobatersebut akan diolah

menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Menurut Arikunto (2011:

87), untuk menginterpretasi validitassuatu butir soal, maka digunakan kriteria yang disajikan.

Tabel 5. Kriteria Validitas

Koefisien Validitas (rxy) Kriteria 0,81 <rxy≤ 1,00 Sangat tinggi

0,61 <rxy≤ 0,80 Tinggi

28 0,41 <rxy≤ 0,60 Cukup

0,21 <rxy≤ 0,40 Rendah 0,00 <rxy≤ 0,20 Sangat rendah

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana instrumen tes dapat dipercaya dalam suatu penelitian. Suatu instrumen tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memiliki nilai yang tetap atau konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Tes yang digunakan pada

penelitian ini adalah tes berbentuk pilihan jamak, sehingga untuk

menghitung koefisien reliabilitasnya digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2011: 109).

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item pertanyaan/ butir soal

2b = varians item ke-i

2t = varians total.

Tabel 6. Kriteria Uji Reliabilitas Indeks Reabilitas Kategori

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah Sumber: Arikunto (2011: 210).

Kriteria pengujian ini yaitu rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 0,05 memenuhi syarat reabel. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen pretes dan postes dengan jumlah soal 12, maka diperoleh

29 hasil r-Hitung sebesar 0,860 dan r-Tabel sebesar 0,576 dengan kriteria sangat tinggi.

3.7 Teknik Analisis Data

Data hasil belajar kognitif yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diuji menggunakan perbedaan pretes dan postes yang signifikan dengan N-gain, lalumelakukan uji tersebut. Dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis sebelumnya dilakukannya perhitungan N-gain. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusinormal atau tidak normal. Uji normalitas dilakukan dengan OneSample Shapir Wilk Test dengan kriteria uji menggunakan tarafsignifikansi 0,05. Pengambilan keputusan uji normalitas dilihatberdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikansi, yaitudengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai sig <0,05 maka data berdistribusi tidak normal b. Jika nilai sig >0,05 maka data berdistribusi normal (Sugiyono,2008:389).

3.7.2 Data Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik

Data tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran dianalisis secara deskriptif kualitatif dalam bentuk persentase.Tanggapan peserta didik diberi skor 2 jika menjawab “setuju”; diberi skor 1 jika menjawab

“kurang setuju”; diberi skor 0 jika menjawab “tidak setuju”. Setelah itu dilakukan penghitungan persentase tanggapan peserta didik dengan rumus:

Persentase tanggapan (%) =𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 (𝑓)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 (𝑁) x 100%

Untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran dapat ditentukan dan dilihat pada persentase hasil penelitian dengan

klasifikasi angka sebagai berikut:

30 Tabel 7. Interpretasi Tanggapan Peserta didik terhadap Pembelajaran

Persentase (%) Kriteria

76-100 Baik

56-75 Cukup

40-55 Kurang Baik

0-39 Tidak Baik

(Sumber: Tohirin,2003: 48).

31

IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran Metode Diskusi Melalui Aplikasi Google Classroom

Hasil Belajar kognitif peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 19 Bandar Lampung antara sebelum dan sesudah pembelajaran menunjukkan adanya perbedaan. Berdasarkan analisis data nilai pretest dan posttest peserta didik dalam pembelajaran diskusi menggunakan Google Classroom pada materi sistem pernapasan pada manusia diketahui adanya peningkatan yang signifikan. Adapun hasil belajar kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran serta peningkatannya ditunjukkan dengan nilai N-gain disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8.Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik

Nilai Rata-

Rata Standar deviasi Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Jumlah Peserta Didik

Pretest 46,42 15,9 80 20

29

Postest 72,5 16,01 100 40

N-gain 0,469 0,366 1 -0,5

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dinyatakan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dilihat dari rerata N-gain adalah

berkriteria sedang sebesar 0,469. Pada Tabel 8 pula terlihat bahwa skor rata-rata pretes yang diperoleh sebelumdilakukannya perlakuan berupa metode diskusi melalui aplikasi Google Classroom dalam pembelajaran yaitu 46,42 dengan Sd ±15,9, lalu setelah dilakukan

pembelajaranmeningkat menjadi 72,5dengan Sd ± 16,01. Namun demikian, jika dilihat dari proporsinya ternyata nilai N-gain peserta didik dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria, yaitu: tinggi, sedang,

32 dan rendah. Proporsi nilai N-gain peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Proporsi Nilai N-gain Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik.

Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa proporsi nilai N-gain peserta didik tertinggi adalah pada kriteria sedang yaitu sebesar 52%, pada kriteria tinggi dan rendah didapatkan persentase yang sama yaitu

sebesar 24%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran diskusi melalui aplikasi Google Classroom efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dari hasil pengalaman belajarnya.

Selanjutnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas taraf nyata 5%

untuk variabel dependen hasil belajarkognitif disajikan pada tabel 9 berikut.

Tabel 9 . Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif

No. Hasil Belajar Kognitif

Uji Normalitas One-SampleShapiroWilk

Statistic Sig

1 Pretest 0,952 0,223

2 Postest 0,939 0,105

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa hasil uji normalitas hasil belajar kognitif memiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,223 dan 0,105. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan data hasil belajar kognitif berdistribusi normal.

24

52

24

0 10 20 30 40 50 60

Tinggi Sedang Rendah

Persentase

Kategori

N-Gain

33 4.1.2 Tanggapan Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Diskusi Melalui

Aplikasi Google Classroom.

Hasil analisis tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran diskusi menggunakan Google Classroom ditunjukkan pada Tabel 10.

Tabel 10 . Tanggapan Peserta Didik Terhadap Pembelajaran diskusi Melalui Aplikasi Google Classroom.

No Pernyataan Tanggapan (%) Kriteria 1 Saya mampu

mengidentifikasi pertanyaan dan mempertimbangkan jawaban yang mungkin dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 59 Cukup Kurang

Setuju

17 Tidak Baik Tidak

Setuju

24 Tidak baik

2 Saya mengecek

kebenarannya, ketika ragu dengan jawaban orang lain dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 62 Cukup Kurang

Setuju

24 Tidak baik Tidak

Setuju

14 Tidak Baik 3 Saya berpikir secara

sistematis dalam

menanggapi masalah dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 65 Cukup Kurang

Setuju

11 Tidak baik Tidak

Setuju

24 Tidak baik

4 Saya membuat jawaban cadangan untuk sebuah pertanyaan dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 52 Kurang Baik Kurang

Setuju

21 Tidak baik Tidak

Setuju

27 Tidak baik 5 Saya mampu

mengungkapkan ide atau gagasan secara rinci dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 55 Kurang baik Kurang

Setuju

14 Tidak baik Tidak

Setuju

31 Tidak baik 6 Saya dapat menarik

kesimpulan sesuai fakta yang relevan dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 41 Kurang Baik Kurang

Setuju

28 Tidak baik Tidak

Setuju

31 Tidak baik 7 Saya mampu menyanggah

pendapat orang lain yang saya anggap tidak benar dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 69 Cukup Kurang

setuju

14 Tidak baik Tidak

Setuju

17 Tidak baik

34 No Pernyataan Tanggapan (%) Kriteria

8 Saya dapat memberikan bukti bila berpendapat dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 28 Tidak baik Kurang

Setuju

35 Tidak baik Tidak

Setuju

37 Tidak baik 9 Saya melakukan upaya

serius untuk menjadi analitis untuk membuat suatu keputusan yang dapat saya perkirakan hasilnya dalam diskusi melalui Google Classroom

Setuju 58 Cukup Kurang

Setuju

21 Tidak baik Tidak

Setuju

21 Tidak baik

10 Diskusi melalui Google Classroom mampu mengembangkan kemampuan saya dalam menganalisa dan

mengevaluasi penyelesaian masalah

Setuju 65 Cukup Kurang

Setuju

14 Tidak baik Tidak

Setuju

21 Tidak baik

Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan peserta didik pada Tabel menunjukkan bahwa mereka memberikan tanggapan cukup pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 7, 9, 10, tanggapan kurang baik pada pernyataan nomor 4, 5 dan 6, serta tanggapan tidak baik pada pernyataan nomor 8.

35 V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Adapun simpulan dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Metode pembelajarandiskusi melalui aplikasi Google Classroom efektifdalam meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dilihat dari hasil rerataan N- gainsebesar 0,469 dengan kategori sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai beriku:

1. Peneliti selanjutnya hendak menggali pengetahuan lebih mengenai metode diskusi melalui aplikasi Google Classroom agar saat pelaksanaan dalam pembelajaran mampu mengorganisir keadaan pembelajaran yang tetap teratur dan kondusif dalam proses diskusi secara daring.

2. Diusahakan untuk peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian ini dalam beberapa kali pembelajaran, sehingga ada pengulangan data yang didapatkan.

36 DAFTAR PUSTAKA

Abdul, B. H. 2016. Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan Edmodo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. 2001. Pembelajaran, pengajaran, dan asesmen (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

. 2005. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

. 2011.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Pendidikan ( Edisi Revisi), Jakarta:

Bumi Aksara.

Arief, A. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Penerbit Ciputat Pers.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brock, A. 2015. Introduction To Google Classroom: An Easy-To-Use Guide To Taking Your Classroom Digital. Createspace Independent Publishing Platform.

Djemari, M. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:

Mitra Cendikia Offset.

Dwikoranto. 2011. Aplikasi Metode Diskusi Dalam Mengembangkan

Kemampuan Kognitif, Afektif, dan Sosial Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya, 1. doi:10.26740/jpfa.v1n2.p40-49.

Endah, W. S. M. 2019. Persepsi Peserta Didik terhadap Metode Blended Learning dengan Google Classroom. Jurnal Inovasi Matematika, 1(2), 110–121. Retrieved from

https://doi.org/10.35438/inomatika.v1i2.156.

37 Ernawati. 2018. Pengaruh Penggunaan Aplikasi Google classroom Terhadap

Kualitas Pembelejaran dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI MAN 1 Kota Tanggerang. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 15(4). Retrieved from http://ieeexplore.ieee.org/

articleDetails.jsp?arnumber=6751036%0Awww.ijesrr.org%0Ahttp://iee xplore.ieee.org/document/6114690/.

Hamdayama, J. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hosnan. 2014. Pendekatan scientifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Iftakhar, S. 2016. Google Classroom: What Works and How? Journal of Education and Social Sciences, 3, 12–18.

Isjoni, dkk. 2007. Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isman, Mhd. 2016. Pembelajaran media dalam jaringan (Moda jaringan). The Progressive and Fun Education Seminar, 586.

Istamar, dkk. 2007.Biologi Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga.

Jamil, 2013.Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Mardiasmo.2017. Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta: Andy.

Muhibbin, S. 2011. Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Nana, S. 1990. Teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

. 2004. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Oemar, H. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Paul, S. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.

Pradana, D. B. P.dan Harimurti, R. 2017. Pengaruh Penerapan Tools Google Classrom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning 69 Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal IT-Edu Universitas Negeri

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 37-45)

Dokumen terkait