• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen M Sahrul I - etheses UIN Mataram (Halaman 30-35)

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam peneletian pustaka atau penelitian (library research) yakni penelitian yang membahas tentang suatu kepustakaan atau buku-buku dan literatur tertulis, studi pustaka dapat dikatakan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.22

Studi lapangan dan studi kepustakaan memiliki perbedaan yang tidak terlalu mencolok dan tetep memiliki persamaan,

22 Mestika Zed, Metodologi Kepenelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2008) hlm 1

16

persamaan diantara keduanya adalah sama-sama memerlukan penelusuran pustaka namun pada studi lapangan penelusuran pustaka dimaksudkan sebagai langkah awal dalam menyusun kerangka penelitian agar mendapatkan hasil penelitian yang sejenis, memperdalam kajian teoritis atau mempertajam kajian metodologi sedangkan penelitian lebih kedalam melayani fungsi- fungsi yang telah disebutkan diatas namun penelusuran pustaka juga digunakan sebagai data penelitianya dan penelitian pustaka tidak perlu mencari data lapangan seperti penelitian lapangan.23 2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat perbandingan teori dari tokoh Thomas Hobbes dan Ibnu Khaldun dimana penulis akan memamparkan tentang teori yang dikemukakan oleh tokoh diatas. Perbandingan teori Kontrak Sosial dan Asobiyah menurut Thomas Hobbes dan Ibnu Khaldun.

3. Sumber Data

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang dimana sumber datanya dari buku Laviethan dari karya Thomas Hobbes dan Muqoddimah karya Ibnu Khaldun untuk mendukung penelitian ini penulis juga menggunakan data dari literatur lain sebagai pendukung dari masalah yang akan penulis teliti.

a. Data primer dalam penelitian ini penulis ambil dari

Buku karya Thomas hobes yang berjudul Laviethan dan Mukoddimah karya Ibnu Khaldun.

b. Data sekunder

Buku-buku, jurnal, skripsi dan literatur lain yang berkaitan dari maslah yang sedang penulis teliti saat ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, penelitian dan pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi yakni mengumpulkan berbagi literatur sebagai pendukung dalam penelitian ini. dalam pengumpulan data sebuah penelitian harus sebisa mungkin disesuaika dengan jenis penelitian yang akan dikerjakan, karena penelitian kepustakaan merupakan jenis penelitian kualitatif maka

23 Mestika Zed, Metodologi ,hlm 1-2

17

biasanya sumber data utamanya manusia dan benda-benda empiris yang sesuai dengan tema penelitian.24

Dalam pengumpulan data ada beberapa cara yang tepat untuk mencari data atau mengumpulkan refrensi salah satunya adalah a. membuat ide umum tentang topik yang akan dibahas, b. mencari informasi pendukung

c. cari dan temukan bahan yang diperlukan

d. mengelompokan dan menyusun bahan serta membuat catataan penelitian yang paling sentral

e. susun lagi bahan catatan dan mulailah menulis.25

Sebagai langkah awal penulis menemukan topik utama penelitian, kemudian mngumpulkan bahan penlitian berupa buku- buku sebagai bahan primer dan kemudian membaca litertur- literatur yang terkait dengan masalah penelitian yang sesuai jenisnya. Literatur yang penulis kumpulkan digunakn sebagai data pendukung dalam penulisan penelitian ini, setelah itu data akan dikerucutkan untuk mendapatkan kefokusan penelitian dan masalah yang diteliti tidak melebar, setelah pengumpulan data selesai.

5. Analisis Data

Analisis data adalah langkah yang digunakan dalam sebuah penelitian terutama dalam hal ini, dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan memaparkan dan menguraikan pokok-pokok permasalahan secara menyeluruh dan komperantif dengan perbandingan cara menganalisis data data yang ada, kemudian penulis mengkobinasikan untuk menghasilkan sebuah pemikiran yang padu dan menemukan titik temu dari kajian yang difokuskan didalam proposal skripsi ini.

Teknik pengolahan data adalah menimbang, menyaring dan mengklasifikasikan, menyaring dan mengkalsifikasikan data sehingga benar-benar memilih dan memilah secara hati-hati data relevan yang berkaitan tentang masalah yang sedang diteliti.

24A.Rifqi Amin, Penelitian Kepustakaan dalam hhtps://www.banji-rembun.com/2012/04/penelitian-kepustakaan.html. diakses tanggal 24 Desember ,2021, pukul 1:29.

25 Mestika Zed, Metodelogi hlm. 18.

18

mengatur dan mengklasifikasikan, menyusun menurut aturan tertentu, setelah sumber data terkumpul dan sudah mulai terkumpul poin-poin inti dari yang ini diteliti maka langkah berikutnya adalah pengolahan data yang akan diproses sesuai dengan aturan aturan penelitian.

a. Editing

Editing data merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meneliti kembali catatan data yang sudah dikumpulkan oleh pencari data dalam suatu penelitian dari hasil catatan tersebut akan menemukan hasil apakah data tersebut cukup baik dan dapat dipersiapkan untuk proses lebih lanjut atau perlu dilakukan peninjauan kembali agar mendapatkan hasil yang bisa dipakai untuk proses lebih lanjut.26

b. Tabulansi Data

Tabulasi adalah proses penyusunan data dan fakta yang telah diedit dan diberikan kode dalam bentuk table dari berbagai data dan teori yang telah dikumpulkan sebelumnya apabila dalam pembahasan tersebut diperlukan untuk membuat tabel, maka hal tersebut berguna untuk mempermudah bagi semua pembaca dalam memahami pembahasan yang akan dijelaskan dalam penelitian ini.27

c. Rekonstruksi Data

Rekonstruksi data adalah menyusun ulang data secara teratur, berurutan dan logis sehingga mudah difahami dan di interpretasikan, dari data yang telah dikumpulkan tadi maka akan disusun kembali secara teratur yang tujuannya untuk dipahami dari pembaca dalam alur pembahasan

d. Sistematika Data

Sistematika data adalah menempatkan data menurut kerangka sistematika pembahasan berdasarkan urutan masalah data yang sudah dikumpulkan, penulis kan mengurutkan

26 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi:Teori Dan Praktek, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2001) hlm.173-174.

27 Ibid, hlm. 180

19

permasalahan penelitian ini sesuia dengan sistematika penulisan pedoman skripsi.28

G. Sistematika Pembahasaan

Pada bagian awal terdiri dari sampul depan, halaman judul, persetujuan pembimbig,nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian skripsi, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, dan daftar isi. Pada BAB I dimulai dengan pendahuluan bab yang berisi beberapa sub bab meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah yang menjadi fokus kajian pada penelitian tersebut, tujuan dan manfaat dari penelitian, telaah pustaka kerangka teori metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II Deskripsi biografi dan intelektual tokoh Thomas Hobbe dan Ibnu Khaldun. BAB III Pembahasan mengenai Kontrak Sosial menurut Thmas Hobbes. Dan konsep Asobiyah menurut Ibnu Khaldun. BAB IV : Hubungan Kontrak Sosial dan Asobiyah menurut Thomas Hobbes dan Ibnu Khaldun. BAB V Penutup yang terdiri atas kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, serta dilengkapi dengan saran.

28 Suharismi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta, Rineka Cipta 1993).

Hlm. 126

20 BAB II

BIOGRAFI TOKOH

A. Biografi Tokoh Thomas Hobbes Dan Ibnu Khaldun 1. Thomas Hobbes

Thomas Hobbes, lahir pada tanggal 5 April Tahun 1588 Malmesbury wesport Inggris. dan meninggal pada tanggal 4 Desember 1679, di Hardwick Hall, Derbyshire. Thomas Hobbes adalah seorang Filsuf, Ilmuan dan Sejarawan yang terkenal dengan pemikiranya tentang salah satu filsafat politik yang dimana diinterpretasikan dalam karyanya yang bejudul Leviathan29.

Kontribusi Thomas Hobbes yang sangat abadi dalam bidang filsuf politik yang membenarkan kekuasaan sistem pemerintahan yang luas atas dasar kesepakatan bersama yang lebih mementingkan diri sendiri dari warga Negara, sikap ego yang dimiliki sangatlah tinggi dan meyakini jika hanya satu penguasa maka tidak akan terjadi adu argumentasi terhadap persoalan- persoalan yang akan terjadi.

Ayahnya adalah seorang pendeta dan memiliki sifat yang tempramen dari gereja Paroki kecil Wiltshire.30 ketika berumur empat tahun Thomas Hobbes kemudian bersekolah di Wesport sekolah swasta dan menghabiskan masa belajarnya disana.

kemudian ketika berumur 15 tahun Thomas Hobbes melanjutkan ke Magdalen hall di Universitas Oxford, dengan mengambil jurusan kesenian. Thomas Hobbes mengambil gelarnya di Offord pada tahun 1608, dan bekerja sebagai pengajar bagi William Cavendish muda selama beberapa dekade.31

a. Kondisi Sosial

Thomas Hobbes merupakan pemikir yang lahir dan besar dengan kondisi atau proses intelektualisasi. Thomas Hobbes bersentuhan langsung dengan situasi politik anarkis abad ke XVII, dari awal kehidupanya sampai akhir hayatnya masih

29 Nurasanik, Ida Mursidah. Kritik Nalar Pemikiran Thomas Hobbes Vol.11 2, Jul-Des 2020 hlm 21

30Ibid hlm. 22

31 Nursanik, Ida Mursidah. Kritik.., Hlm. 21

21

dalam gejolak peperangan antar agama, perang sipil, perebutan kekuasaan antar raja dengan parlemen yang terjadi terus menerus. ketidak adilan, kekejaman dendam dan ketakutan yang diakibatkan dalam perang agama dan sipil yang mempengaruhi kehidupan Thomas Hobbes.32

Thomas Hobbes dilahirkan dalam keadaan prematur, rasa takut ibunya akan marabahaya yang akan terjadi saat itu, ketika Spanyol mulai memasuki armada Inggris dan Ratu Elizabeth I sedang sibuk menaklukan golongan Katolisisme, dan sedang terjadinya penaklukan Irlandia dan Skotlandia menjadi bagian dari inggris-Raya. Sehingga dia harus keluar dari kandungan ibunya lebih dahulu dari tanggal yang sudah ditentukan oleh medis. Thomas Hobbes dilahirkan dalam keadaan miskin lalu ayahnya mengirim Thomas Hobbes ke pamanya yang kaya raya, Thomas Hobbes kemudian dirawat dan dibesarkan oleh pamanya sehingga bisa menginjakan kaki di Univeritas Oxford.33

b. Kondisi Politik

Peristiwa sosial dan politik yang mempengaruhi pemikiran dari Thomas Hobbe antara lain konflik yang terjadi dengan Gereja Anglikan Resi, kaum puritan dan golongan katolik serta konfrontasi raja dengan parlemen, semua terekam dengan jelas oleh Thomas Hobbes muda sampai masa tuanya.

Thomas Hobbes juga sempat menyaksikan konflik yang terjadi antara Raja Charles I dengan parlemen yang dimenangkan oleh parlemen saat itu, akibat kekalahanya maka Raja Charles I dipenggal kepalanya atas perintah Oliver Cromwell. sehingga kematian Raja Charles I menandakan Negara yang diperintah oleh komisi tidak lagi dipandang sebagai Negara adikuasa dan sangat lemah34

Kejadian yang selama ini alami oleh Thomas Hobbes membuatnya terobsesi mencari pemecahan masalah,

32 Ahmad Suhelmi, Pemikiran , Hlm. 166

33 Nursanik, Ida Mursidah. Kritik.., hlm. 23.

34 Ahmad Suhelmi, Pemikiran , hlm. 167.

22

bagaimana perang dan konflik bisa dihindarkan agar menciptakan perdamaian yang sesungguhnya.

c. Karya Thomas Hobbes antara lain yaitu :

1) The Elements of Law, Natural and Politic adalah karya pertama dari Thomas Hobbes yang masih berupa naskah mentah yang dikeluarkan pada 1640, yang menjelaskan tentang unsur unsur hukum alam dan politik, dan menjadi titik mula pemikiran filsafatnya tentang hubungan manusia dengan moral, keadilan dan hukum-hukum rasionalitas.35 2) De Cive(On the citizen). Buku ini diterbitkan aslinya dalam

bahasa Latin dari Paris pada tahun 1642, diikuti oleh dua edisi Latin lebih lanjut pada tahun 1647 dari Amsterdam.

Terjemahan bahasa Inggris dari karya tersebut membuat penampilan pertamanya empat tahun kemudian (London 1651) dengan judul Philosophicall rudiments tentang pemerintah dan masyarakat. Ini mengantisipasi tema-tema Leviathan yang lebih terkenal. Frase yang terkenal, bellum omnium contra omnes (perang melawan semua) muncul pertama kali di De Cive .De Cive adalah yang pertama dari trilogi karya-karya yang ditulis oleh Hobbes berurusan dengan pengetahuan manusia, dua karya lainnya dalam trilogi adalah De Corpore (On the body), diterbitkan pada 1655 dan De Homine (On man), diterbitkan pada 1658.

Karena kekacauan politik saat itu, yaitu kerusuhan menjelang Perang Saudara tahun 1642, Hobbes buru-buru

"matang dan memetik" pekerjaan yang secara sistematis akan datang terakhir: De Cive . Karya ini terdiri dari tiga bagian: Libertas (liberty), Imperium (dominion), dan Religio (agama). Pada bagian pertama, dia menggambarkan kondisi alami manusia, berurusan dengan hukum alam; di bagian kedua, dia menulis tentang perlunya membangun pemerintahan yang stabil. Akhirnya, di bagian ketiga, dia menulistentang agama.36

35 Ahmad Suhelmi, Pemikiran. Hlm. 167.

36 Ahmad Suhelmi, Pemikiran , hlm. 168.

23

3) De Corpore sebagian besar dikhususkan untuk hal-hal mendasar. Ini terdiri dari empat bagian. Bagian I mencakup logika. Bagian II dan Bagian III menyangkut "tubuh abstrak", bagian kedua adalah repertoar konsep ilmiah, dan ketiga geometri. Bab 16 hingga 20 Bagian III sebenarnya dikhususkan untuk matematika secara umum, dengan cara reduktif, dan terbukti kontroversial. Mereka mengusulkan fondasi kinematika untuk geometri, yang Hobbes ingin menyamakan dengan matematika; geometri itu sendiri, yaitu, adalah "ilmu gerak". Hobbes di sini mengadopsi gagasan dari Galileo dan Cavalieri . Itu ada di Bagian IV, pada fenomena alam, bahwa ada diskusi fisika seperti itu.Thomas Hobbes di De Corpore menyatakan bahwa subjek filsafat dikhususkan untuk "tubuh". Dia menjelaskan ini dengan pembagian: dalam terjemahan bahasa Inggris, filsafat alam berkaitan dengan konsep "tubuh alami"

(bahasa Latin: corpus naturale), sedangkan tubuh yang disebut persemakmuran adalah perhatian "filsafat sipil". Ia kemudian menerapkan "tubuh" sebagai sinonim dengan substansi , melanggar tradisi skolastik.37

4) Leviathan or The Matter, Forme and Power of a Common Wealth Ecclesiasticall and Civil - biasanya disebut Leviathan saja - adalah buku Thomas Hobbes yang diterbitkan pada tahun 1651, ini sebenarnya adalah rangkaian dari karya-karya sebelumnya yang disempurnakan. Judulnya berasal dari monster Leviiathan dalam kitab suci. Penerbitnya adalah Andrew Crooke.

Buku ini merupakan salah satu karya klasik yang terkenal dan sejajar dengan The Prince karya Machiavelli.

Leviathan ditulis pada masa Perang Saudara Inggris (1642 1651). Buku ini berbicara tentang struktur masyarakat, pemerintahan resmi, dan Kontrak Sosial. Thomas Hobbes mendukung Kontrak Sosial dan kekuasaan oleh penguasa yang absolut. Ia menulis bahwa kekacauan atau perang

37 Ibid hlm. 179

24

saudara hanya bisa dihindari dengan mendirikan pemerintahan pusat yang kuat38

2. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun, seorang tokoh sosiologi dengan nama lengkap Abu Zayd Abd Ar-Ra man Ibn Mu ammad Ibn Khaldun Al-

a rami. Ibnu Khaldun lahir di Tunisia, Afrika Utara, pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 M, dan wafat di Kairo pada 25 Ramadhan 808 H/19 Maret 1406 M pada usianya yang ke-76 tahun (menurut perhitungan Hijriyah). 39

Nasab Ibnu Khaldun digolongkan kepada Muhammad bin Muhammad bin Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Khalid. Beliau dikenal dengan nama Ibnu Khaldun karena dihubungkan dengan garis keturunan kakeknya yang kesembilan, yaitu Khalid bin Usman. Nenek moyang Ibnu Khaldun berasal dari Hadramaut yang kemudian hijrah ke Sevilla (Spanyol) pada abad ke 14 M setelah wilayah tersebut dikuasai oleh muslim. Keluarganya yang dikenal dekat dengan dinasti Umayyah memberi kesempatan panjang dalam menduduki posisi tinggi dalam politik pemerintahan Spanyol sampai akhirnya hijrah ke Maroko beberapa tahun sebelum Sevilla jatuh ke penguasa Kristen.40

Ayah Ibnu Khaldun bernama Abu Abdullah Muhammad, yang wafat pada tahun 749 H/1348 M akibat wabah pes yang melanda Afrika Utara dengan meninggalkan lima orang anak.

Ketika itu Ibnu Khaldun masih berusia sekitar 18 tahun. Ayahnya ini merupakan seorang yang ahli dalam bahasa dan sastra Arab.

Setelah memutuskan untuk berhenti dalam menggeluti bidang politik, lalu beliau menekuni bidang ilmu pengetahuan dan kesufian serta mendalami ilmu-ilmu agama. Sehingga dia dikenal

38 Ahmad Suhelmi, Pemikiran , 180

39 Muhammad Abdullah, Biografi Ibnu Khaldun, terj. Machnun Husein, Cet I, (Jakarta: Zaman, 2013),hlm. 32.

40 Zainal al-Khudhairi, Filsafat Sejarah Ibnu Usmani, (Bandung: Penerbit Putaka, 1987), hlm 9.

25 keilmuan lainnya.41

a. Riwayat Pendidikan Ibnu Khaldun,

Ibnu Khaldun memulai pendidikan di Tunisia dalam jangka waktu 18 tahun, yaitu antara tahun 1332-1350 M. Ibnu Khaldun mengawali pendidikannya dengan membaca dan menghafal al-

masanya, pendidikan Ibnu Khaldun dimulai pada usia yang dini, dengan pengajaran yang ketat dari guru pertamanya, yaitu orang tuanya sendiri, kemudian barulah beliau menimba berbagai ilmu dari guru-guru yang terkenal pada masanya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Misalnya, mempelajari bahasa Arab dengan sastranya, al-

tafsirnya, hadis dengan ilmu-ilmunya, ilmu tauhid, fikih, filsafat dan ilmu berhitung.42

Beberapa gurunya yang berjasa dalam perkembangan intelektualnya, yaitu: Abu 'Abdullah Muhammad ibnu Sa'ad bin Burral al-Anshari dan Abu al-'Abbas Ahmad bin Muhammad al-Bathani dalam ilmu al-

- Abdillah Muhammad bin

Bahr dalam ilmu gramatika Arab (bahasa Arab), Syamsuddin Muhammad bin Jabir bin Sulthan al-Wadiyasyi dan Abu Muhammad bin Abdul Muhaimin bin Abdul Muhaimin al-

- Jiyani dan Abu al-Qasim Muhammad al-Qashir dalam ilmu fikih, serta mempelajari kitab al-

pada Abdullah Muhammad bin Abdussalam. Sedangkan ilmu- ilmu rasional seperti filsafat, teologi, mantik, ilmu kealaman, matematika, dan astronomi dipelajari dari Abu

Muhammad bin Ibrahim al-Abili. Ibnu Khaldun selalu mendapatkan pujian dan kekaguman dari guru-gurunya.

Dari sekian banyak guru-gurunya, Ibnu Khaldun menempatkan dua orang gurunya pada tempat yang istimewa

41 Ibnu Khaldun, Muqaddimah, terj. Masturi Irham, Cet. I, (Jakarta : Pustaka Al-qausar, 2011), hlm 1081-1082.

42 Ibnu Khaldun, Muqaddimah hlm. 33.

26

dan memberikan apresiasi (penghormatan) yang sangat besar karena keluasan ilmu kedua gurunya ini, yaitu: Pertama, Abu Muhammad bin Abdul Muhaimin bin Abdul Muhaimin al- Hadhramy, yang merupakan imam para ahli hadis dan ilmu nahwu dalam ilmu-ilmu agama di Maroko. Ibnu Khaldun sangat menghargai gurunya ini karena keluasan ilmunya dalam bidang hadis, musthalah hadis, sirah, dan ilmu linguistik/bahasa. Darinya beliau pun mempelajari kitab-kitab hadis, seperti al-Kutub al-Sittah dan al- Abu -Abili, yang banyak memberikannya pelajaran tentang ilmu-ilmu filsafat, meliputi ilmu mantik, biologi, matematika, astronomi, dan juga musik.43

Dapat dikatakan bahwa jenjang pendidikan yang ketat dengan bimbingan banyak guru dan sejumlah kitab yang pernah dipelajari oleh Ibnu Khaldun menggambarkan keluasan ilmu dan kecerdasan beliau yang sangat luar biasa, serta memperlihatkan betapa beliau menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas ilmiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ibnu Khaldun adalah orang yang memiliki ambisi tinggi, yang tidak puas dengan satu disiplin ilmu saja.

Pada tahun 749 H, Tunisia dilanda wabah pes yang dahsyat. Padahal saat itu, Tunisia merupakan pusat ulama dan sastrawan besar kota-kota di Timur dan Barat, karena menjadi tempat berkumpulnya para ulama Andalusia yang tersingkir dan lari menuju Tunisia akibat dari berbagai peristiwa politik atau karena Negara mereka sendiri yang tidak ramah kepada mereka. Akibat dari wabah penyakit pes yang mematikan ini, ketika berusia 18 tahun Ibnu Khaldun kehilangan kedua orangtua dan beberapa orang gurunya. Sehingga beliau kesulitan dalam melanjutkan pendidikannya karena sangat berduka cita tersebut. Melihat dampak yang begitu besar, maka Ibnu Khaldun pun menamakan tragedi penyebaran wabah pes

membabi buta).44

43Ibnu Khaldun, Muqaddimah..., hlm 182.

44Dahlan Malik, Pemikiran PolitikIbnu Khaldun, (Jakarta: Pustaka Al-qausar, 2011), hlm 33.

27

Akhirnya pada tahun 1354 M, Ibnu Khaldun ikut serta hijrah mengikuti sebagian besar ulama dan sastrawan yang selamat dari wabah penyakit tersebut dan telah lebih dulu hijrah menuju Maroko pada tahun 1349 M. Selanjutnya beliau kembali memulai studinya kepada para ulama yang ada di Maroko. Adapun gurunya di Maroko adalah Muhammad bin al-Saffar, Muhammad bin Muhammad al-Maqqari, Muhammad bin Ahmad al-

Muhammad bin Abdul Razaq, Muhammad bin Yahya al-Barji, Ibnu al-Khatib, Ibrahim bin Zarrar, dan Abdul Barakat Muhammad al-Ballafiqi. Pada masa pendidikannya di Maroko, Ibnu Khaldun terlibat aktif dalam kegiatan ilmiah. Banyak buku dan karya-karya ilmiah yang beliau hasilkan yaitu: al-

Ibar, Muqaddimah, dan al- if. 45 b. kondisi Politik Pada Masa Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun hidup pada abad ke-14 M atau abad ke-8 H. Abad ini merupakan periode terjadinya perubahan- perubahan historis besar, baik dibidang politik maupun pemikiran. Bagi Eropa, periode ini merupakan periode tumbuhnya cikal bakal zaman Renaisans. Sementara bagi dunia Islam, periode ini merupakan periode kemunduran dan disintegrasi.46

Ibnu Khaldun menghabiskan lebih dari dua pertiga umurnya di kawasan Afrika Barat Laut, yang sekarang ini berdiri Negara-Negara Tunisia, Aljazair dan Maroko, serta Andalusia yang terletak diujung selatan Spanyol. Pada masa itu kawasan tersebut menjadi kancah perebutan dan pertarungan kekuasaan antar dinasti, serta pemberontakan sehingga kawasan tersebut sering berpindah tangan dari satu dinasti ke dinasti lain. Ibnu Khaldun pun berperan dalam percaturan politik yang sarat dengan perebutan kekuasaan. Beliau seringkali berpindah jabatan dan bergeser loyalitas dari seorang penguasa ke penguasa yang lain dari dinasti yang sama.

45. Dahlan Malik, Pemikiran hlm 27.

46 Ibid, hlm 28

28

Jabatan pemerintahan pertama yang cukup berarti baginya adalah menjadi keanggotaan majelis ilmuwan Sultan Abu Inan dari Bani Marin di Ibukota Negara itu, yaitu Fez. Kemudian diangkat menjadi sekretaris Sultan dengan tugas mencatat semua keputusan Sultan terhadap semua permohonan rakyat, juga dokumen- dokumen lain yang diajukan kepada Sultan.47

Kesenangan menuntut ilmu serta terjun ke dunia politik menjadi salah satu ambisinya untuk memegang jabatan penting agar bisa menguasai dan memerintah suatu daerah.

Sebagaimana pemikir Islam lainnya, Ibnu Khaldun ikut serta menyaksikan keruntuhan peradaban Islam yang sudah tidak lagi utuh seperti pada masa-masa sebelumnya. Peradaban Islam yang dulunya mengalami kejayaan, pada masa Ibnu Khaldun telah berubah menjadi Negara-Negara kecil yang saling memusuhi. Hal ini terjadi diakibatkan oleh lemahnya pemerintahan, sering terjadinya pemberontakan, perang antar etnis, serta kerakusan Negara-Negara Eropa dalam menaklukkan wilayah-wilayah Arab Islam. Hal tersebut secara otomatis mempengaruhi pemikiran Ibnu Khaldun Setelah berkarir politik dengan berbagai jabatan seperti penulis naskah pidato Sultan, duta keliling kerajaan, penasehat, dan sebagai hakim kepala pengadilan di berbagai Negara dalam perjalanan yang panjang, akhirnya Ibnu Khaldun memutuskan untuk berhenti mengejar karir politik yang nampaknya tidak pernah memuaskan dan meminta maaf kepada raja Talmishan karena tidak mampu melaksanakan perintah yang telah dititahkan kepadanya. Beliau pun meminta izin kepada raja untuk mengasingkan diri di benteng Ibnu Salamah (sebuah wilayah di Provinsi Tojin) agar bisa berkonsentrasi dalam memikirkan realita peradaban Islam dan menulis sebuah karya ilmiah.48

Melalui pemahaman terhadap sejarah masa lalu, Ibnu Khaldun berusaha mengetahui penyebab problematika peradaban Islam yang sedang terjadi pada masanya. Kajian

47 Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Ed. 5 (Jakarta: UI-Press, 1993). hlm 91-92.

48Dahlan Malik, Pemikira hlm 36.

Dalam dokumen M Sahrul I - etheses UIN Mataram (Halaman 30-35)

Dokumen terkait