BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
30 Fitri Andriani dan Imam Zulfitri, Berakhirnya Kontrak Dalam Hukum Islam dan Hukum Perdata, Al-Ahkam Jurnal Syariah dan Peradilan Islam, Vol. 1, No. 2, Tahun 2021, hlm. 19.
31 Henry Halim, Ifan Yunir Azhari, Prinsip Ilahiyah Dalam Perjanjian Mudharabah, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 1, No. 1, Tahun 2020, hlm. 5-6.
32 Arif Fauzan, Kontrak Penyertaan Dalam Bisnis: Mudharabah, Jurnal Atsar Unisa, Vol. 1, No. 1, September 2020, hlm. 15.
20
Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis studi kasus ini, semua kesimpulan akan dijabarkan dengan bentuk diskripsi yang dikaitkan dengan teori dan temuan. Penelitian ini bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan penelitian tentang apa objek yang diteliti, namun lebih menyeluruh dan komprehensif yaitu tentang bagaimana dan mengapa hal tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus.
Alasan Peneliti menggunakan jenis pendekatan ini adalah untuk menghasilkan hasil kajian yang lebih mendalam dan komprehensip perlu melakukan pendekatan yang intensif dalam mencari data informasi penelitian di lokasi.33
2. Kehadiran peneliti
Peneliti sebagai orang yang melakukan observasi mengamati dengan cermat terhadap objek penelitian. Untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka peneliti terjun langsung kelapangan. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrumen yang berperan sebagai pengamat non partisipan, jadi peneliti turun kelapangan tidak melibatkan diri secara langsung dalam kehidupan objek penelitian.
Sesuai dengan ciri pendekatan kualitatif diatas, dengan itu peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau terjun langsung dalam melakukan penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam mengumpulkan data peneliti berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang diperoleh betul-betul valid.34
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan hadir di lapangan sejak diizinkannya melakukan penelitian, yaitu
33 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian (Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas, dan Studi Kasus), (Kota Bima: CV Jejak, 2017), hlm. 209.
34 Djam’an Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-6, (Bandung: Alfabeta, CV, 2014), hlm. 111.
21
dengan cara mendatangi lokasi penelitian pada waktu-waktu tertentu, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
3. Lokasi Penelitian
Peneltian ini dilaksanakan pada masyarakat yang sebagai pemilik modal dengan pengelola modal usaha di Kelurahan Pagesangan Barat Kota Mataram. Penentuan lokasi penelitian sangat penting bagi peneliti untuk mendapatkan data-data secara praktek yang kemudian nanti akan dibandingkan dengan teorio peneltian yang digunakan. Kemudian, alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena berbagai alasan, diantaranya adalah lebih dekat dengan tempat tinggal, mudah dijangkau dan ekonomis.
4. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder, yaitu:
a. Jenis data primer, yaitu jenis data yang langsung diperoleh dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan ataupun penyimpanan dokumen atau sumber data pokok yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian.35 Adapun yang menjadi sumber data atau informasi dalam penelitian ini adalah pihak yang berkaitan tentang perjanjian kerja sama perdagangan pengusaha usaha kecil, data ini diperoleh dari informan.
b. Jenis data sekunder, yaitu jenis informasi yang tidak secara langsung diperoleh orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi yang ada padanya, atau sumber data tambahan yang menurut peneliti dapat menunjang data pokok.36 Adapun sumber datanya diperoleh dari hasil dokumentasi tertulis atau berupa foto yang terkait dengan implementasi kegiatan
35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm.
114.
36 Ibid, hlm. 115.
22
perjanjian kerja sama terhadap perdagangan pengusaha usaha kecil di Kelurahan Pagesangan Barat Kota Mataram.
5. Prosedur pengumpulan data
Perosedur pengumpulan data yang digunakan, diantaranya:37
a. Wawancara
Teknik wawancara adalah sebuah bentuk percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atas data yang valid, yang didalamunya berisi sebuah pertanyan dan jawaban yang diberikan secara verbal.
Teknik wawancara dapat dibedakan menjadi 2, sebagai berikut:38
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah pertanyaan struktural, yaitu sebuah pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara lebih rinci, sehingga akan tampak kaitan satu dengan yang lain dan merupakan struktur tertentu.39
2. Wawncara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah sebuah pertanyaan yang diajukan secara tidak struktural, akan tetapi selalu terpusat pada satu pokok tertentu.40
Dalam hal ini, peneliti menggunakan Teknik wawancara tidak struktur, yaitu tidak keluar dari pertanyaan yang terfokus kepada penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti. Informan atau responden yang peneliti hadirkan yaitu pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelola modal (mudharib) terhadap perdagangan pengusaha usaha
37 I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 1, (Bandung:
Nilacakra, 2018), hlm. 55.
38 Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi aksara, 2016), hlm. 113.
39 Ifit Novita Sari, dkk, Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: Unisma Press, 2022), hlm. 194.
40 Ibid, hlm. 195.
23
kecil di Kelurahan Pagesangan Barat Kota Mataram.
Teknik wawancara ini akan diperkuat dengan foto-foto atau dokumen-dokumen berupa surat perjanjian apabila ada pada para responden atau informan yang disebutkan identitasnya diatas.
b. Observasi
Teknik Observasi dibedakan menjadi 2 yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan, sebagai berikut:
1. Observasi Partisipan
Dalam observasi ini, pengumpulan datanya didapatkan dengan cara peneliti akan terlibat secara langsung dengan kegiatan yang akan dilakukan dan mendapatkan dan memperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam.41
2. Observasi Non Partisipan
Observasi ini adalah suatu bentuk observasi dimana peneliti tidak ikut terlibat secara langsung dalam melakukan kegiatan tersebut dari subjek yang akan di teliti dan hanya sebagai pengamat.42
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan Teknik observasi non partisipan yaitu peneliti tidak ikut terlibat secara langsung terhadap subjek yang akan diteliti, akan tetapi peneliti hanya sebagai pengamat. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi di Kelurahan Pagesangan Barat Kota Mataram beserta pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan usaha kecil pada perjanjian kerja sama. Oleh karena itu, observasi ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
41 Dr. Ajat Rukajat, M.,MPd, Pendekatan Penelitian kualitatif, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), hlm. 22.
42 Ibid, hlm. 22.
24 c. Dokumentasi
Teknik ini merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.43 Dalam hal ini peniliti menggunakan untuk memperoleh data, khususnya gambaran umum tentang Kelurahan Pagesangan Barat Kota Mataram dan mengumpulkan dokumentasi yang relevan sesuai dengan tema penelitian yakni dokumen-dokumen surat perjanjian kerja sama anatar para pihak dan lain-lain.
6. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992), yakni reduksi data, penyajian data/display dan verifikasi data, penjelasannya sebagai berikut:44
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap data yang dianggap kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan data yang dirasa masih kurang. Data yang diperoleh di lapangan mungkin jumlahnya sangat banyak.
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang akan direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.45
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang terus memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
43 Ibid, hlm. 24.
44 Adi Fadli, Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri Mataram, (UIN Mataram: UIN Press, 2021), hlm. 31.
45 Ahmad Rijali, Analisis Data Kualitatif, Jurnal Al-Hadharah, Vol. 17, No. 33, Januari - Juni 2018, hlm. 91.
25 c. Verifikasi Data
Dalam tahap verifikasi ini, peneliti meneliti kembali keabsahan datanya dengan cara mendengarkan kembali hasil wawancara peneliti dengan para informan dan mencocokkannya dengan hasil wawancara yang sudah ditulis oleh peneliti. Hal ini bertujuan diperolehnya data- data secara mendalam dan melengkapi data yang sifatnya sementara.46
7. Pengecekan Keabsahan Data
Setelah data dianalisi, kemudian pengecekan keabsahan data adalah proses yang sangat penting dalam sebuah penelitian yang harus dilakukan oleh setiap penelitian. Selain itu, pengecekan keabsahan data memiliki manfaat agar peneliti mengetahui ketidakmampuan dari hasil penelitian, sehingga dapat dilakukan penyempurnaan terhadap kekurangan yang ada.47
Keabsahan data disini bertujuan untuk membuktikan bahwa yang diamati oleh peneliti sesuai denga napa yang diberikan tentang kenytaan dan sesuai dengan yang terjadi.