BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif ad alah pendekatan yang mendasari suatu gejala sosial yang ada di dalam kehidupan manusia atau pola-pola yang dianalisis terhadap gejala sosial biasa dengan menggunakan kebudayaan masyarakat yang bersangkuta n atau memperoleh gambaran mengenai aturan yang berlaku.29
Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini karena pendekata n kualitatif menekan pada empiris. Sehingga peneliti akan lebih memaha mi situasi sosial secara mendalam. Selain dari alasan tersebut, pendekat an kualitatif deskriptif merupakan sebuah pendekatan yang bersifat me nggambarkan data yang terkumpul dalam bentuk kalimat maupun gam bar. Sehingga peneliti bermaksud untuk menyajikan suatu pandangan yang mendetail tentang “praktik penentuan belis dalam praktik penentu an belis/mahar yang sebenarnya”.
28Alimandan, Diferensiasi sosial, (PT Bina Aksara: Jakarta, 2010), hlm. 4.
29Anwar Yes mil Adang, Pengantar Sosiologi Hukum, (Bandung: PT Grasindo, 2008), hlm.
12.
24
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dilokasi sebagai instrument kunci dan sebag ai pengumpul data, peneliti berusaha mengumpulkan data-data yang di peroleh baik dari hasil-hasil interview (wawancara), dan metode dokumentasi. Selain itu kehadiran peneliti di lokasi penelitian bertindak mengamati fenomena-fenomena yang terjadi dilokasi penelitian.30
Dalam rangka mengumpulkan data yang valid peneliti harus hadir dalam lokasi penelitian. Dengan kehadiran peneliti dilokasi penelitian, maka peneliti dapat melihat secara langsung tentang segala bentuk kegiatan dan aktifitas keseharian yang tampa pada obyek yang akan diteliti oleh peneliti dan peneliti dapat menganalisis keadaan yang ada dan dapat menarik kesimpulan dan menjadikan kekuatan data atau sumber data.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah berada di Desa Nuca Molas, Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai NTT, Alasan penulis memilih lokasi ini adalah karena penulis ingin mengetahui praktik tentang penentuan belis dalam adat perkawinan lari di Desa Nuca Molas. Belis telah menjadi kekayaan kearifan lokal yang dimiliki oleh desa nuca molas, yang banyak diketahui oleh dunia luar. Sehingga dapat untuk memudahkan penulis dalam mendapatkan atau memperoleh data penelitian sesuai yang diinginkan.
30Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori &Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 81.
25
4. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah subjek darimana data diperoleh. Menurut Suharsimi Arikunto, ada tiga klasifikasi sumber data yaitu: person (orang), place (tempat), dan paper (kertas/simbol).31
Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh yang berupa benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca atau bertanya tentang data. Dalam pendekatan ini peneliti menggunakan sumber data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama baik dari individu maupun perseorangan seperti hasil dari wawancara. Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah di olah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer.
5. Prosedur Pengumpulan Data 1. Metode observasi
Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Sedangkan observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan lingkungan (sosial atau material) individu yang sedang diamati. Ada dua jenis observasi yang di gunakan oleh obsever atau peneliti adalah sebagai berikut:
31Suharsimi Arikunto,Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.88.
26
a. Observasi Partisipatif
Merupakan seperangkat strategi penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu kelompok individu dan perilaku mereka melalui satu keterlibatan.32
Peneliti turut serta atau berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang di lakukan oleh subyek yang sedang diobservasi. Observasi partisipan ini memiliki kelebihan yaitu observasi tidak bisa mengetahui bahwa mereka sedang di observasi, sehingga perilaku yang nampak di harapkan wajar atau tidak di buat-buat. Disisi lain observasi partisipan mengandung kelemahan, utamanya berkaitan dengan kecermatan dalam melakukan pengamatan dan pencatatan, sebab ketika obsever terlibat langsung dalam aktivitas yang sedang dilakukan obsever, sangat mungkin peneliti tidak bisa melakukan pengamatan dan pencatatan secara detail. Peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui praktik penentuan belis dalam tradisi perkawinan masyarakat Desa Nuca Molas.
b. Metode wawancara (interview)
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.
hlm. 70.
32Malsem Van. Ilmu Pengetahuan Dan Tanggung Jawab Kita. (Jakarta: Gramedia, 1992),
27
Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara atau dengan tanya jawab secara langsung. Menurut Patton, dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara, interview di lengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.33
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan wawancara yang tak terstruktur, penelitian dalam penelitiannya, menggunakan wawancara yang tak terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Dalam teknik ini, peneliti menggunakanny a untuk memperoleh data dari narasumber yakni beberapa konselor yang akan menjadi objek penelitian dengan cara menanyakan hal-hal yang di inginkan peneliti sesuai tujuan penelitian. Dalam melakukan wawancara ini peneliti menanyakan secara langsung kepada konselor /Kepala Desa Nuca Molas Manggarai NTT, tentang praktik penentuan belis dalam adat perkawinan lari masyarakat Desa Nuca Molas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memproleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
33Beni Ahmad Saebani, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), hlm. 131.
28
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, vidio dokumentar, data yang relevan penelitian.34
Merupakan cara mengumpulkan data yang di perlukan dalam permasalahan penelitian lalu di telaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan karya berpikir.Dengan menggunakan teknik ini, peneliti akan mengumpulkan data-data atau arsip-arsip penelitian secara langsung dari Kepala Desa Nuca Molas Manggarai NTT.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik interaktif menurut Miles dan Huberman diterapkan melalui tiga alur, yaitu:
a) Reduksi Data
Sebagaimana dimaklumi, ketika peneliti memulai melakukan penelitian tentu saja akan mendapatkan data yang banyak dan relatif beragam dan bahkan sangat rumit. Itu sebabnya, perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.Data yang diperoleh ditulis dalam
34Riduwan, Variabel-Variabel Penelitian. (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), hlm. 31.
29
bentuk laporan atau data yang terperinci.Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal- hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.35
b) Penyajian Data
Langkah selanjutnya sesudah mereduksi data adalah menyajikan data.Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sejenisnya.Lebih dari itu, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.Dengan demikian yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks naratif.
c) Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah ketiga dalam menganalisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
35Djam’an Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2014),hlm. 218-220.
30
7. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan atau kevalidan data adalah merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk membuktikan data yang diperoleh dilokasi penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya.
Nasution dalam bukunya menyebutkan bahwa “suatu alat pengukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu”. Dan kredibilitas data itu sendiri bertujuan untuk membuktikan apa yang di amati oleh peneliti sesuai dengan pernyataan yang sebenar-benarnya. Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang di kumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian.36
Hal ini perlu dilakukan dalam upaya untuk memenuhi informasi yang dikemukakan oleh peneliti sehingga mengambil nilai kebenaran. Penelitian berangkat dari data. Data adalah segala-galanya dalam penelitian. Oleh karena itu, data harus benar-benar valid. Ukuran validitas suatu penelitian terdapat pada alat untuk menjaring data apakah sudah tepat, benar, sesuai dan mengukur apa yang seharusnya di ukur.
Untuk mendapatkan validitas data yang sesungguhnya, maka peneliti melakukan:
a. Pengamatan secara sungguh-sungguh
36Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif ... , hlm. 164-165
31
Ketekunan pengamatan, yaitu pengamatan yang bertujuan untuk menggambarkan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isi yang sedang di teliti kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut yang secara rinci.
Dalam hal ini, ketekunan atau kesungguhan penelitian ini dapat melakukan ketika mengamati proses penentuan adat belis di Desa Nuca Molas Manggarai NTT.
b. Menggunakan bahan referensi
Referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi, catatan lapangan yang tersimpan. Dengan referensi, peneliti dapat mengecek kembali data-data dan informasi-informasi penelitian yang peneliti dapatkan di lapangan.
c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik ini peneliti gunakan untuk membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, sehingga peneliti bisa mendapatkan data yang benar-benar valid.