METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan, Menurut Abdurrahmat Fathoni, penelitian lapangan yaitu “suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk penyusunan laporan ilmiah”.52
Penelitian lapangan (field research) dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan penelitian tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan ilmiah. Perihal demikian, maka pendekatan ini terkait erat dengan pengamatan-berperan serta. Peneliti lapangan biasanya membuat catatan secara ekstensif yang kemudian dibuatkan kodenya dan dianalisis dalam berbagai cara.53
Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan yaitu di Showroom Motor Bekas Dhika Motor Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur).
52 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), 96
53 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h26.
2. Sifat Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Lexy J.
Moleong, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian”.54 Sifat penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. “Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu.”55 Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi “Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasi”.56
Penelitian ini bersifat deskriptif, karena penelitian ini berupaya mengumpulkan fakta yang ada. Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagimana praktik makelar dalam jual beli motor bekas di Showroom Motor Bekas Dhika Motor Desa Jojog Kecamatan Pekalogan Kabupaten Lampung Timur perspektif hukum ekonomi syariah.
B. Sumber Data
Sumber dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti tempat keluar atau asal.57 Sedangkan data dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti kenyataan yang
54 Ibid., 6
55 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian., 97
56 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 44
57 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1551
ada yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat;
keterangan yang benar; pengumpulan untuk memperoleh keterangan;
keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran atau penyelidikan.58 Dalam buku metode penelitian kualitatif Lexy J. Moleong sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata kata dan tindakan atau data primer, selebihnya adalah data tambahan data sekunder.59 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yang berkaitan. Adapun suatu data yang dimaksud ialah sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber asli dan dikumpulkan sepesial untuk tugas tertentu.60 Sedangkan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objeknya yaitu data pertama yang diperoleh dari pihak pertama, dari sumber asalnya yang belum diolah dan diuraikan orang lain.61 Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari Pemilik Showroom Dhika Motor dan Beberapa Konsumen Dhika Motor, dan Beberapa Makelar.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber dari bahan bacaan. Sumber- sumber sekunder terdiri atas berbagai macam, dari surat-surat pribadi, kitab
58 Ibid., 319
59 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.6
60 Mustopa Marlin Baturaja, Metode Penelitian Sosial Ekonomi ,(Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang, 2011),109
61 Suraya Murcitaningrum, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Edisi Revisi, (Bandar Lampung: Ta‟lim Press, 2013), 26
harian, notulen rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah.62
Data-data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku sebagai berikut:
a. Dimyauddin Djuwaini. Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
b. Hendi Suhendi. Fiqh Mu‟amalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
c. Imam Mustofa. Fiqih Mu‟amalah Kontemporer. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2014
d. M. Ali Hasan. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.
e. Rachmat Syafe‟i. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.63 Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian kualitatif. “Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seorang yang ingin memperoleh
62 S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 143
63 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi Tesis Disentrasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 138.
informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu”.64
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa wawancara adalah tanya jawab yang dilakukan seorang peneliti kepada seorang narasumber dari penelitian yang akan diteliti untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ada macam-macam wawancara yang dapat digunakan untuk memperoleh data dari narasumber, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur dan wawancara tak berstruktur65. Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur, yaitu pokok-pokok masalah yang dipersiapkan sementara pertanyaannya diungkapkan pada saat terjadinya wawancara66. Wawancara ini dilakukan kepada Bapak Asep selaku Pemilik Showroom Dhika Motor, Bapak Edi (konsumen), Ibu Sulastri (konsumen), Bapak Parjo (makelar), Bapak Apri (makelar), dan Bapak Dedi (makelar).
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah motode untuk mencari data mengenai hal-hal baru variabel yang berupa catatan-catatan, buku , agenda , dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang Praktik Makelar Jual beli Motor Bekas Dalam Presfektif Hukum Ekonomi Syariah ( Studi Kasus di Showroom Motor Bekas Dhika Motor Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur) yang berkaitan dengan penelitian ini.
64 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), 180
65 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian., 73
66 Ibid
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.67 Analisis data yang digunakan adalah analisa data kualitatif dengan cara berfikir induktif, karena data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan dalam bentuk uraian. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan tingkah laku yang diobservasikan dari manusia.68
Cara berfikir induktif, yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan konkrit, peristiwa konkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus dan konkrit tersebut ditarik secara generalisasi yang mempunyai sifat umum. Cara berfikir induktif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.69
Berdasarkan keterangan di atas, maka dalam menganalisis data, peneliti menggunakan data yang telah diperoleh kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan cara berfikir induktif yang berangkat dari informasi mengenai praktik makelar jual beli motor bekas menurut pandangan Islam di Showroom Motor Bekas Dhika Motor Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
67 Sugiyono, Metode Penelitian., 244
68 Burhan Ashafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 16.
69 Sugiyono, Metode Penelitian., 245
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Tentang Dhika Motor 1. Sejarah Dhika Motor
Showroom Dhika motor merupakan tempat jual beli mobil bekas yang cukup terkenal di desa jojog, walaupun Showroom Dhika Motor bukan merupakan Showroom yang dapat dikategorikan Showroom yang besar namun banyak penjual dan pembeli yang melakuan transaksi di Dhika Motor tersebut, dengan fakta yang dibuktikan di lapangan.
Showroom Dhika Motor beralamat di Desa Jojog Rt 18 Rw 07 Kecamatan Pekalongan Kabupaten lampung timur. Showroom yang dimiliki oleh bapak asep ini mulai beroperasi pada tahun 2012 seiring berjalannya waktu showroom milik Bapak Asep ini sudah berjalan selama 7 tahun dan berkembangnya usaha yang beliau geluti membuat Showroon tersebut menjadi ramai diminati.
Showroom Dhika Motor beraktifitas setiap hari dari hari senin sampai minggu yang dibuka dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.30 WIB. Showroom Dhika motor memiliki prinsip kekeluargaan yang sangat kuat dengan artian pegawai hanya dalam lingkup garis keluarga saja, bukan berarti pihak Showroom tidak terbuka terhadap usahanya namun lebih bertujuan kepada menjaga keberlangsungan hidup keluarga dan menjaga rasa kepercayaan dalam menjalankan usahanya.
2. Letak Geografis Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukadana.
Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada posisi 105°15' sampai dengan 106°20' Bujur Timur dan 4°37' sampai dengan 5°37' Lintang Selatan dengan batas wilayah:
a. Sebelah Utara Berbatasan Dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
b. Sebelah Barat Berbatasan Dengan Kecamatan Metro Timur, Kota Metro
c. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Kecamatan Batanghari Nuban d. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Kecamatan Batanghari
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur (2012), Kecamatan Pekalongan mempunyai luas wilayah 10.012, 81 Ha atau 100, 13 km2, dengan ketinggian wilayah 29 m di atas permukaan laut.
Mayoritas penduduk di Kecamatan Pekalongan beragama Islam. Ibukota Kecamatan Pekalongan berkedudukan di Desa Pekalongan dengan jumlah penduduk sekitar 45.578 jiwa. Wilayah Kecamatan Pekalongan memiliki 10 (sepuluh) desa, yaitu: Adirejo, Gondang Rejo, Siraman, Pekalongan, Tulus Rejo, Jojog, Gantiwarno, Kali Bening, dan Wonosari .
Jumlah keadaan sosial dan keadaan ekonomi Desa Jojog Kecamatan Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan 4.2.
Tabel 4.1.
Keadaan Sosial70
No. Uraian Jumlah Satuan Ket
1 Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 20 Jiwa
2 Tamat SD/Sederajat 647 Jiwa
3 Tamat SMP/Sederajat 1.875 Jiwa
4 Tamat SMA/Sederajad 1.602 Jiwa
5 Tamat S1/Sederajad 60 Jiwa
Tabel 4.2 Keadaan Ekonomi71
No. Mata Pencarian Jumlah Satuan Ket.
1. Pertanian 1125 Jiwa
2. Buruh/Swasta 482 Jiwa
3. Pns 46 Jiwa
4. Pengrajian 215 Jiwa
5. Pedagang 150 Jiwa
6. Peternak 302 Jiwa
7. Montir 10 Jiwa
8. Tni/Polri 9 Jiwa
9. Sopir 17 Jiwa
10. Tukang Batu/Kayu 115 Jiwa
11. Guru Swasta 9 Jiwa
Desa jojog merupakan desa yang memiliki letak yang strategis.
Letak yang strategi ini sangat baik untuk melakukan pengembangan daerah pembibitan, sehingga daerah ini dapat dijangkau dengan mudah.
Desa jojog merupakan desa yang cukup ramai karena sangat dekat dengan pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pekalongan.
70 Monografi Desa Jojog, Data Kelurahan Desa Jojog.
71 Monografi Desa Jojog, Data Kelurahan Desa Jojog.
B. Praktik Makelar dalam Jual Beli Motor Bekas Presfektif Hukum Ekonomi Syariah di Showroom Motor Bekas Dhika Motor
Jual beli dalam Islam sebagai suatu alat atau sarana untuk menjadikan manusia itu semakin dewasa dalam berpola pikir dan bertindak dalam melakukan aktivitas ekonomi. Dalam aktivitas ekonomi terdapat penjual dan pembeli yang terkadang membutuhkan makelar (perantara). Makelar dalam bahasa Arab disebut samsarah yang berarti perantara perdagangan atau perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan jual-beli.72
Jual beli merupakan akad umum digunakan oleh masyarakat, karena dalam setiap pemenuhan kebutuhannya, masyarakat tidak bisa berpaling untuk meninggalkan akad ini. Untuk mendapatkan makanan atau minuman misalnya, terkadang ia tidak mau memenuhi kebutuhan itu dengan sendirinya, tapi akan membutuhkan dan berhubungan dengan orang lain, sehingga kemungkinan besar akan terbentuk akad jual beli.73
Hukum Islam tidak mengharamkan atau tidak memperbolehkan praktek makelar, dikarenakan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Hukum Islam, dan fiqh justru memberikan arahan dalam bermuamalah, hal yang demikian itu disebabkan oleh adanya kenyataan dalam masyarakat setempat mengenai pemakaian dan penggunaan jasa makelar, serta tidak ada cacat dan celanya sesuai dengan hukum Islam (fiqh).Kedudukan seorang makelar adalah sebagai orang tengah, dan dari batasan-batasan tentang kemakelaran yaitu bahwa pemakelaran dilakukan oleh seseorang terhadap
72 Masyfuk Zuhdi, Masailul Fiqhiyah, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1993), 122.
73 Dimyauddin Djuwani, Pengantar Fiqh Muamalah, 69
orang lain, yang berstatus sebagai pemilik. Bukan dilakukan oleh seseorang terhadap sesama makelar yang lain atau memakelarkan makelar.
Menurut Bapak Asep, mengatakan bahwa tugas dari makelar ketika melayani para penjual dan pembeli adalah menerima pekerjaan dari pengguna jasa makelar yaitu penjual dan pembeli, menanyakan barang yang dipesan biasanya meliputi harga, jenis, dan kualitas dari motor bekas.74 Dalam urusan ini makelar berperan aktif dan segala urusan dari pemilian kualitas motor, harga, sampai kesepakatan terjadinya transaksi semuanya ditangan makelar.
Jadi antara penjual dan pembeli itu tidak saling bertemu.
Setelah menentukan subjek yang akan diteliti untuk dijadikan responden dalam penelitian ini, yaitu dengan kriteria beragama Islam dan cakap melakukan perbuatan hukum. Peneliti menentukan kriteria tersebut sebagai dasar bahwa informasi dan data yang di ambil dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya peneliti melakukan pendekatan kepada setiap subyek yang telah ditentukan sebagai responden sebelum melakukan wawancara agar wawancara dapat berjalan dengan baik dan dapat berjalan dengan lancer sesuai harapan peneliti. Subjek penelitian ini adalah Pemilik Showroom, , Makelar yang berasal dari Showroom, dan konsumen.
Data yang dipaparkan yaitu berdasarkan hasil wawancara dengan masing-masing responden sesuai dengan pertanyaan yang terlampir mengenai Praktik Makelar Jual Beli Motor Bekas Presfektif Hukum Ekonomi Syariah Di Dhika Motor Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Lampung Timur.
74 Bapak Asep. Wawancara Pemilik Showroom. 20 November 2019
Sejak tahun 2015 Bapak Dedi sudah menjadi makelar, dan beliau hanya menjadi makelar motor bekas saja, dalam sebulan beliau menjual belikan motor bekas tidak tentu sekitar 4-5 motor kurang lebih. Dalam menjual belikan motor bekas pernah terjadi complain yang dilakukan konsumen tetapi itu jarang sekali terjadi hanya sesekali. Sebelum pihak pembeli meminta jasa dari makelar untuk dicarikan motor bekas yang diminta.
Seorang makelar tersebut sudah terlebih dahulu tahu tentang informasi mengenai motor bekas dari seorang penjual yang akan memasarkan motor bekasnya. Dengan cara pihak penjual terlebih dulu menghubungi makelar, hal ini bila yang meminta lebih dulu datang dari penjual. Penjual adalah pihak yang memiliki motor bekas.75
Selanjutnya Bapak Apri, beliau sudah menjadi makelar sekitar 3 tahun yaitu sejak 2016, dan tidak hanya menjadi makelar motor bekas saja tetapi motor yang masih baru juga, dalam sebulan beliau menjual belikan motor bekas tidak tentu sekitar 5-6 motor kurang lebih. Dalam menjual belikan motor bekas pernah terjadi complain yang dilakukan konsumen tetapi itu jarang sekali terjadi hanya sesekali. Menurutnya, upah makelar atas jasanya dalam mencarikan motor bekas, ketika makelar sudah menjalankan pekerjaannya dan seorang pemesan sudah mendapatkan motor bekas tersebut dari jasa makelar maka, hak seorang makelar adalah mendapatkan upah atas jerih payahnya dari seorang penjual dan pembeli.76
75 Bapak Dedi. Wawancara Makelar. 10 November 2019
76 Bapak Apri. Wawancara Makelar. 10 November 2019
Tapi kalau yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu makelar gagal atau tidak mendapatkan motor bekas, maka makelar itu tidak mendapatkan upah walaupun ia sudah mencari kesana kemari. Jika saat awal sudah ada patokan harga, maka seorang makelar dalam menawarkan kepada pembeli biasanya lebih tinggi dari harga awal.77 Dengan maksud makelar mencari untung dalam transaksi dan sebagai upah makelar.Yang demikian hanya diketahui oleh pihak penjual dan makelar.
Apabila di awal perjanjian tidak ada patokan harga, maka upah seorang makelar diberikan ketika sudah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk menjual dan membeli motor bekas yang ditransaksikan Bahkan, makelar bisa mendapatkan upah dari pihak penjual dan pembeli sekaligus.
Makelar bisa mendapat komisi atau upah dari tiga sumber yakni dari penjual, pembeli dan dari pengambilan untung hasil penjualan motor bekas tadi.78 Tetapi terkadang penjual tidak memberi upah lagi kepada makelar kalau si penjual sudah mematok harga pas.
Oleh sebab itu, makelar juga harus jeli dan cermat dalam menjualkan motor bekas. Praktik yang terjadi dilapangan sang pembeli atau penjual yang menggunakan jasa makelar terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan menggunakan jasa seorang makelar, kemudian menentukan kesepakatan upah utuk jasa seorang makelar. Jika makelar sudah menjalankan tugasnya dan mendapatkan apa yang telah disepakati maka seorang makelar tadi mendapat upah dari pembeli atau penjual.
77 Bapak Dedi, Wawancara Makelar. 10 November 2019
78 Bapak Parjo. Wawancara Makelar. 10 November 2019
Sedangkan menurut bapak Asep, ia mengatakan kalau makelar itu tugasnya hanya menjadi perantara, jadi secara teknis mekanismenya sang penjual itu mempunyai lapak sendiri dan kemudian kalau motor bekasnya tidak laku barulah meminta jasanya dari makelar untuk memasarkan motor bekasnya. Kalau soal komisi diberi persenan, tetapi sebelum terjadi kesepakatan untuk dipasarkan oleh makelar, penjual tersebut sudah mematok harga pas, kalau bisa menjual lebih dari harga yang diberikan oleh penjual tadi selebihnya buat makelar. Alasan Bapak Asep menggunakan jasa makelar agar motornya cepat terjual, karena seorang makelar itu berkeliling mencari pembeli sedangkan penjual hanya berdiam diri menunggu motornya di showroomnya.79
Menurut Bapak Edi dan Ibu Sulastri, beliau mengatakan pernah membeli motor bekas melalui seorang makelar, dalam hal ini Bapak Edi dan Ibu Sulastri tidak mengetahui penjual tersebut, dan mereka memberikan tambahan fee untuk makelar. Selanjutnya mengatakan bahwa tugas dari makelar ketika melayani para penjual dan pembeli adalah menerima pekerjaan dari pengguna jasa makelar yaitu penjual dan pembeli, menanyakan barang yang dipesan biasanya meliputi harga, jenis, dan kualitas dari motor bekas.
Dalam urusan ini makelar berperan aktif dan segala urusan dari pemilian kualitas motor, harga, sampai kesepakatan terjadinya transaksi semuanya ditangan makelar. Jadi antara penjual dan pembeli itu tidak saling bertemu.80 Dalam hal ini ternyata Bapak Edi merasa dikecewakan oleh seorang makelar
79 Bapak Asep. Wawancara Pemilik showroom. 20 November 2019
80 Bapak Edi. Wawancara Pembeli(Konsumen). 10 November 2019
dimana motor yang ia beli mengalami kerusakan dibagian knalpot setelah dikonfirmasi kepada makelar ternyata makelar mengelak bawasanya knalpot tersebut baik-baik saja sebelum dijual ke Bapak Edi.
Selanjutnya kasus yang dialami Ibu Sulasti beliau membelikan motor tersebut untuk anaknya setelah dicek oleh anak Ibu Sulastri yaitu ternyata onderdil dari motor tersebut sudah diganti atau sudah tidak asli bawaan dari motor tersebut sebelumnya makelar mengatakan bahwa mesin motor tersebut masih original, kemudian Ibu Sulastri mengkonfirmasi kepada seorang makelar ternyata jawabanya tidak sesuai dengan yang Ibu Sulastri inginkan dengan berat hati beliau mengiklaskan.81Banyak dari penjual dan pembeli ketika tidak menggunakan jasa dari seorang makelar, dalam mencari motor bekas merasa kesulitan, baik masalah harga, kualitas barang (motor bekas), lebih-lebih jenis dari barang yang akan di beli dikarenakan belum paham dengan situasi dan kondisi pasar.
Oleh karena itu, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan memang diperlukan menggunakan jasa makelar agar dapat meminimalisir resiko.
C. Analisis Praktik Makelar Dalam Jual Beli Motor Bekas Presfektif Hukum Ekonomi Syariah
Dalam jual beli, ada kalanya penjual dan pembeli kesulitan dalam menjual atau memasarkan barang mereka. Mereka kerap kali kesulitan dalam memasarkan atau mencari barang. Untuk memudahkan kesulitan yang dihadapi, muncul orang-orang yang menawarkan jasanya sebagai perantara perdagangan atau yang lebih dikenal dengan makelar. Kedudukan seorang
81 Ibu Sulastri. Wawancara Pembeli(Konsumen). 10 November 2019.
makelar adalah sebagai orang tengah, dan dari batasan-batasan tentang kemakelaran yaitu bahwa pemakelaran dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain, yang berstatus sebagai pemilik. Bukan dilakukan oleh seseorang terhadap sesama makelar yang lain atau memakelarkan makelar.
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1457 dan 1458 disebutkan bahwa jual beli adalah suatu perjanjian, dimana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain untuk membayar harga yang sudah diperjanjikan. Jual beli itu dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai kata sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar.82Menurut ulama Malikiyah jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan Syara dan disepakati. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Baqarah ayat 275, telah dijelaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba: “Sesungguhnya Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba”.83
Desa jojog yang terdapat di kabupaten lampung timur ini merupakan salah satu kota/Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung dan memiliki penduduk yang padat. Di tengah pesatnya penjualan sepeda motor, banyak warga jojog maupun warga lampung timur yang membeli motor bekas dengan
82 KUHPerdata Pasal 1457, 1458
83 Q.S Al-Baqarah ayat 275
bantuan makelar karena keterbatasan kemampuan warga masyarakat dalam mencari motor bekas yang sesuai dengan keinginan.84
Sebagaimana hasil dari wawancara yang peneliti lakukan dapat dikatakan bahwa jual beli dengan menggunakan jasa perantara atau makelar diperbolehkan oleh syariat. Namun apabila dalam akad dan transaksinya bertentangan dari apa yang telah ditetapkan oleh syariat Islam, maka transaksi dikatakan tidak sah atau tidak dibenarkan oleh syara. Kaitannya dengan Praktik Makelar Dalam Jual Beli Motor Bekas ialah bahwa makelar dalam melakukan jual beli tidak mengikuti ketentuan Hukum Ekonomi Syariah sehingga tidak diperbolehkan dan tidak sah, seperti terdapat penipuan dan kecurangan serta saling menjatuhkan. Dalam jual beli menurut Hukum Ekonomi Syariah harus memiliki prinsip kerelaan, prinsip keadilan, prinsip kejujuran, prinsip keridhaan, prinsip tolong menolong, prinsip bermanfaat dan prinsip tidak terlarang. Pada praktiknya makelar tidak bersikap jujur dalam melakukan jual beli yaitu menambahkan harga barang tanpa sepengetahuan penjual dan menutupi cacat barang sehingga merugikan pihak pembeli. Hal yang menjadi penyebabkan makelar tidak diperbolehkan dalam Islam jika pemakelaran tersebut memberikan mudharat dan mengandung kezhaliman terhadap penjual, misalnya seorang makelar dengan sengaja menjatuhkan harga barang yang akan dijual dan menipu penjual dikarenakan penjual kurang memahami kondisi pasar dan barang yang akan dijual.85Selanjutnya mengenai rukun dan syarat jual beli dianggap sah apabila memenuhi rukun dan syarat,
84 Bapak Asep. Wawancara Pemilik Shwroom. 20 November 2019.
85 Ad-Duwaisyi, Kumpulan Fatwa-Fatwa Jual Beli, (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, 2004), 124