• Tidak ada hasil yang ditemukan

32

Gambar 3. 1 Sound Level Meter Type Sound Analyzer 4077790

Sumber: Data Primer, 2023

32

2) Meteran

2. Bahan Praktikum

a. Pengukuran Kebisingan

D. Prinsip Kerja

Sound Level Meter Type 4077790 merupakan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan di area parkiran Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Alat ini terdiri dari display monitor, microphone, windscreen ball, operation keys dan tombol on/off. Alat ini berfungsi untuk menerima bunyi dimana akan ditangkap melalui microphone yang kemudian diubah menjadi energi listrik dan akan ditampilkan pada display monitor dalam bentuk data digital sehingga dapat langsung dibaca. Windscreen ball

Gambar 3. 2 Meteran Sumber: Data Primer, 2023

Gambar 3. 3 Gerinda Tangan Doliz BA730 Sumber: Data Primer, 2023

33

memiliki fungsi untuk menjernihkan suara yang masuk melalui microphone dan terakhir yaitu tombol on/off berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan alat.

E. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pengukuran intensitas kebisingan yang dilakukan dengan menggunakan Sound Level Meter Type 4077790 yaitu sebagai berikut:

1. Pasangkan microphone pada alat ukur

2. Sound Level Meter dipegang sejajar dengan posisi tinggi telinga pekerja.

3. Jarak pengukuran diberikan sejauh satu meter dari sumber bising.

4. Sound Level Meter dinyalakan dengan menekan tombol power on.

5. Alat diatur pada pengaturan slow karena sumber bising relatif konstan dan kemudian ditunggu hingga angka pada layar stabil

6. Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing- masing 8 titik.

7. Hasil intensitas kebisingan dihitung pada setiap titik selama 10 detik kemudian angka yang tertera pada display monitor dicatat.

8. Untuk mematikan alat Sound Level Meter tekan tombol power off.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Praktikum

Lokasi praktikum kebisingan untuk mata kuliah praktikum K3 dilaksanakan di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Area ini sangat strategis untuk dijadikan sebagai lokasi praktikum kebisingan, karena pada area tersebut terdapat alat yang menimbulkan kebisingan dengan intensitas yang terbilang cukup tinggi yaitu alat gerinda.

B. Hasil

Berdasarkan praktikum yang dilakukan di area parkiran Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin diketahui bahwa sumber kebisingan utama ialah berupa mesin gerinda yang digunakan oleh pekerja. Adapun hasil pengukuran intesitas kebisingan dengan menggunakan alat ukur Sound Level Meter type 4077790 dapat dilihat pada tabel berikut:

34

35

35

Tabel 4. 1

Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan pada Pekerja di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin 2023

Sumber: Data Primer 2023

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil pengukuran intesitas kebisingan berbeda-beda yang dilakukan pada 8 titik sebanyak 3 kali perlakuan dengan masing-masing jarak yaitu 1, 2, dan 3 meter dari sumber kebisingan pada pekerja di area parkiran Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Hasil pengukuran kebisingan tertinggi terdapat di jarak I titik 8 dengan 98,6 dBA sedangkan pengukuran kebisingan terendah terdapat di jarak III titik 4 dan 6 dengan71,7 dBA.

C. Pembahasan

Pengukuran menggunakan alat Sound Level Meter pada kebisingan area parkiran Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Dari hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan Kontinyu, intensitas kebisingan tertinggi pada jarak I di titik 8 yaitu 98,6 dBA.

Sedangkan, intensitas kebisingan terendah pada jarak III di titik 4 dan 6 yaitu sebesar 71,7 dBA. Berdasarkan pengukuran, didapat nilai rata-rata intensitas

Titik Pengukuran

Hasil Percobaan Jarak I

(dBA)

Jarak II (dBA)

Jarak III (dBA)

1 90,2 84,8 85,6

2 86,6 86,8 85,6

3 88,0 88,3 72,5

4 89,6 82,8 71,7

5 89,1 83,4 72,7

6 87,7 83,7 71,7

7 85,7 85,8 75,9

8 98,6 80,9 76,3

Jumlah 707,5 676,5 612,0

Rata-Rata 88,4 84,6 76,5

36

kebisingan sebesar 88,4 dB dimana bisa disimpulkan bahwa ini dapat dikategorikan kondisi yang tidak aman dimana frekuensi kebisingan melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan pada Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 yaitu 85 dB dengan waktu pemaparan yaitu 8 jam per hari.

Pada jarak I titik 1 jarak yang diberikan yaitu 1 meter dari sumber kebisingan hingga pada percobaan terakhir yaitu pada titik 8 jarak yang diberikan yaitu 3 meter dari sumber kebisingan. Pengukuran ini memiliki hasil yang bervariasi dimana ada yang melebihi dari NAB dan ada yang tidak melebihi dari NAB. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja untuk Nilai Ambang Batas (NAB) telah ditetapkan yaitu sebesar 85 dBA untuk waktu kerja 8 jam per hari. Sumber kebisingan utama pada lokasi dilakukannya pengukuran intensitas kebisingan adalah gerinda.

Dalam penggunaan alat gerinda, pada saat akan memotong sebuah benda atau alat konstruksi pekerja dapat terpapar kebisingan secara terus menerus dengan jangka waktu yang cukup lama, sehingga kebisingan yang didapatkan ini termasuk dalam jenis kebisingan kontinyu. Selain itu, berdasarkan pengamatan kondisi yang ada dilokasi kerja tidak didapatkan satupun pekerja baik itu pada pekerja yang memegang atau menggunakan alat ataupun pada pekerja lain di sekitarnya yang menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa earplug atau earmuff. Intensitas kebisingan yang melebihi NAB di tempat kerja dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi para pekerja.

37

Dampak tersebut tidak hanya dapat berupa gangguan pendengaran dari seorang pekerja, namun

35

juga dapat memengaruhi gangguan psikologis para pekerja. Hal ini sejalan dengan penelitian Sari et al (2021) yang menemukan bahwa sekitar 17 orang (81.0%) pekerja yang memiliki intensitas kebisingan tidak memenuhi syarat (>85dB) mengalami gangguan psikologis. Kemudian sebanyak 15 orang (71,4%) pekerja yang memiliki intesnsitas kebisingan yang tidak memenuhi syarat mengalami gangguan pendengaran. Berdasarkan data yang di peroleh dari penelitian pada pekerja di PT. Maruki International Indonesia Makassar bahwa semakin tinggi kebisingan yang diterima seseorang maka risiko untuk untuk terkena dampak dari kebisingan tersebut akan semakin besar. Intensitas kebisingan yang tinggi berdampak langsung pada kesehatan seseorang bahkan secara langsung dapat merusak indera pendengaran. Oleh karena itu dalam rangka menanggulangi dampak yang dapat timbul akibat dari paparan bising pada area parkiran Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin dimana dilakukan kegiatan konstruksi dapat dilakukan upaya dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti ear plug atau ear muff atau gabungan dari keduanya. Upaya lain yang juga dapat diterapkan ialah dengan pengaturan shift kerja agar pekerja yang menggunakan alat gerinda ini tidak terpapar kebisingan secara terus menerus sehingga paparan kebisingan juga dapat diminimalisir.

36

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pengukuran intensitas kebisingan yang telah didapatkan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kebisingan digambarkan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi. Yang dimana jika terpapar dalam jangka waktu yang panjang dan berulang memiliki dampak negatif pada indera pendengaran, sistem saraf pusat dan otonom yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan memicu penyakit kardiovaskular yang signifikan, terutama ketika ada paparan harian jangka panjang atau paparan akut terhadap kebisingan dengan intensitas tinggi.

2. Pengukuran intensitas kebisingan di parkiran Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menggunakan Sound Level Meter Type 407790. Alat ini terdiri dari beberapa bagian yaitu display monitor, microphone, dan windscreen. Yang pertama ada tombol on/off yang berfungsi untuk menyalakan dan mematikan alat, windscreen berfungsi untuk menjernihkan bunyi yang masuk melalui microphone.

Alat ini akan menerima bunyi melalui microphone dan kemudian energi tersebut akan diubah menjadi energi listrik, dan

36

37

3. ditampilkan pada display monitor, dalam bentuk data digital, sehingga dapat langsung dibaca.

4. Pengukuran intensitas kebisingan di parkiran Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Berdasarkan pengukuran, didapat nilai rata-rata intensitas kebisingan sebesar 88,4 dB dimana bisa disimpulkan bahwa ini melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan pada Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 yaitu 85 dB dengan waktu pemaparan yaitu 8 jam per hari.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan, sebagai berikut:

1. Dosen

Membimbing mahasiswa sebagai praktikan saat melakukan praktikum agar dapat mengerti dan juga memahami dengan baik jalan praktikum yang ada.

2. Asisten Laboratorium

Memperhatikan dan menuntun praktikan pada saat melakukan praktikum dengan menggunakan alat dan bahan agar dapat berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang ada.

3. Pekerja

38

Menjaga dan memperhatikan keselamatan, keamanan, dan juga kesehatan pada saat melaksanakan praktikum dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Aamir,M.P., Danish Ail, M., Aqeel Ahmed, B., Qadir, B.J., 2018. Impact of Noise Pollution on Human Health at Industrial Site Area Hyderabad. Indian Journal of Science Technology 11, 1–6.

Ahmad, F., Handayani, I., Margiantono, A., 2018. Analisis Tingkat Kebisingan di Universitas Semarang dengan Peta Kontur menggunakan Software Golden 14. Jurnal Elektrikal 10, 22–27.

Akal, D., 2019. Noise Induced Workplaces and Noise Related Occupational Risks. Environment and Ecology Research 7, 259–263.

Aliyah, Q.R., Cahyadi, B., 2022. Pemetaan Tingkat Kebisingan pada Bengkel Pipa dan Mess Karyawan I dengan Metode Peta Kontur. Jurnal Teknik Industri 1-6

Alyan, E., Saad, N.M., Kamel, N., Yusoff, M.Z., Zakariya, M.A., Rahman, M.A., Guillet, C., Merienne, F., 2021. Frontal Electroencephalogram Alpha Asymmetry During Mental Stress Related to Workplace Noise. Sensors 21, 1–12.

Amri, Erliana, C., Lubis, R., 2019. Analisis Pengaruh Kebisingan terhadap Kelelahan Karyawan di Bagian Operasi-1 Pt. Pupuk Iskandar Muda, Krueng Geukuh, Aceh Utara. Industrial Engineering Journal 8, 22–29.

Aprilla, B.F., Yulhendra, D., 2023. Penerapan Metode Hirarc dalam Menganalisis Risiko Bahaya dan Upaya Pengendalian Kecelakaan Kerja di Area Crusher dan Belt Conveyor PT. Semen Padang. Jurnal Bina Tambang 8, 202–212.

Aruan, K., Singgih, M., 2021. Pengendalian Risiko Kecelakaan HSSE pada Proses Pembuatan Pipa Baja. Jurnal Teknik ITS 10, 52–57.

Azhari, M., Soplan, M., 2020. Analisa Displacement Pompa Roda Gigi Luar pada Unit Sistem Hidrolik Forklift . Isu Teknologi STT Mandala 15, 75–83.

Bachtiar, V.S., Afrianita, R., Zamzamy, A., 2018. Evaluasi Tingkat Kebisingan Kawasan Selatan Universitas Negeri Padang. Jurnal Dampak 15, 7-15 Bagaskara, E., Nadia Rachmat, A., Maisarah, 2020. Evaluasi Kebisingan dan

Noise Mapping di Bengkel Non-Metal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Jurnal Teknologi Maritim 5, 1–3.

Bahri, S., Saputra, A., Razali, M.R., 2019. Pengaruh Distansi terhadap Tingkat Kebisingan yang Bersumber dari Bunyi Mesin Kendaraan (Studi Kasus pada Jalan Suprapto Kota Bengkulu). Inersia Jurnal Teknik Sipil 11, 34–40.

Balirante, M., Lefrandt, L.I.R., Kumaat, M., 2020. Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas di Jalan Raya Ditinjau dari Tingkat Baku Mutu Kebisingan yang Diizinkan. Jurnal Sipil Statik 249–256.

Barrero, J.P., García-Herrero, S., Mariscal, M.A., 2022. Influence of Noise Level and Seniority in The Workplace On The Sal, Eli and Percentage of Hearing Loss Indices in The Diagnosis and Prevention of Hearing Loss in The Working Population. Journal of Safety Research 80, 428–440.

Basri, M., Lakawa, I., Sulaiman, S., 2020. Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas terhadap Ketergangguan Pegawai Kantor Bkd Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sultra Civil Engineering Journal 1, 1–15.

Dewi, A.H., K.H., 2021. Analisis Hubungan Kebisingan terhadap Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja di Departemen Spinning, Weaving, dan Dyeing PT. X Tahun 2020, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. Jurnal Nasional Kesehatan Lingkungan Global 2, 133–140.

Ella Anastasya Sinambela, Rahayu Mardikaningsih, 2022. Efek Tingkat Kebisingan pada Masalah Pendengaran pada Pekerja. Paduraksa: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa 11, 240–244.

Endrianto, E., 2023. Upaya Pencegahan Kebisingan di Industri Petrokimia.

Journal Of Education 5, 16478–16493.

Erliana, C., 2020. Pengukuran Tingkat Kebisingan pada Stasiun Kamar Mesin di Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Adolina.

Industrial Engineering Journal 9.

Fauzi, M., Ssmabui, D., 2020. Pengukuran Tingkat Kebisingan akibat Aktifitas Pesawat di Bandar Udara Sentani Jayapura. Dintek Jurnal Teknik 13, 2589–

8891.

Fink, D., Mayes, J., 2021. Too Loud! Non-Occupational Noise Exposure Causes Hearing Loss, in: Proceedings of Meetings on Acoustics. Acoustical Society Of America 43, 1-13.

Gasparina Sinamude, M., Nugroho, A., Alfanan, A., 2022. Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stres pada Pekerja Bagian Weaving di PC GKBI Medari Sleman Yogyakarta. Jurnal Forum Ilmiah 7, 1-13.

Haris Prasetyo, G., Gamela Saldy, 2022. Studi Tingkat Kebisingan di Area Limestone Crusher VI (LSC VI) di PT. Semen Padang. Jurnal Bina Tambang 7, 102–112.

Iannace, G., Ciaburro, G., Trematerra, A., 2018. Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) Noise Detection in Open-Plan Offices Using Recursive Partitioning. Journal Buildings 8, 1-14.

Kashyap, G.C., 2021. Work-Related Injury and Disability Among Tannery Workers of Kanpur, India. Journal Med Public Health 11, 103–107.

Kemnaker, 2018. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/2018 K3 Lingkungan Kerja, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018.

Mario, S., Widiawan, K., 2022. Upaya Pengurangan Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC) di PT. X. Jurnal Titra 10, 649-656

Me, M., Kenwa, L., Made Wiranadha, I., Asthuta, A.R., 2019. Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tingkat Stres Kerja pada Pekerja Bengkel Motor dan Dealer Dwijati Motor Denpasar, Jurnal Medika 8.

Mlynski, R., Kozlowski, E., 2023. Impulse Noise Measurement in View of Noise Hazard Assessment and Use of Hearing Protectors. International Journal Of Occupational Safety and Ergonomics 29, 528-537.

Mustafa, Nugroho, B.S., Dewadi, F., Putera, D., 2023. Keselamatan Kerja dan Lingkungan Industri. PT Global Eksekutif Teknologi, Padang.

Nasution, M., 2019. Ambang Batas Kebisingan Lingkungan Kerja agar Tetap Sehat dan Semangat dalam Bekerja. Buletin Utama Teknik 15, 87-90

Ögren, M., Molnár, P., Barregard, L., 2018. Road Traffic Noise Abatement Scenarios in Gothenburg 2015 – 2035. Environmental Research 164, 516–

521.

Prasetyaningtyas, H., Suwandi, T., 2018. Nilai Ambang Dengar pada Karyawan Bagian Air Separation Plan Di PT. X. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health 3.

Pretzsch, A., Seidler, A., Hegewald, J., 2021. Health Effects of Occupational Noise. Current Pollution Report 7, 344–358.

Prihastuti, S., 2019. Pengaruh Kebisingan Mesin Kompresor Terhadap Jarak Aman Kebisingan dan Upaya Pengendaliannya. Geoplanart 2, 27–35.

Putri, B.A., Halim, R., Nasution, H.S., 2021. Studi Kualitatif Gangguan Pendengaran Akibat Bising / Noise Induced Hearing Loss (NIHL) Pada

Marshaller di Bandar Udara Sultan Thaha Kota Jambi Tahun 2020. Jurnal Kesmas Jambi 5, 41-53.

Raj Chandra, M., 2019. Analisis Ergonomi Lingkungan Kerja Fisik Berdasarkan Temperatur, Pencahayaan dan Tingkat Kebisingan Mesin Studi Kasus PTPN VIII Dayeuhmanggung. Prosiding Seminar Mahasiswa Nasional 2, 585-595.

Ramadhani, P.N., Firdausiana, Y.D., 2020. Noise Exposure and Hearing Loss on Field Operator Compressor House Area. Jurnal Kesehatan Lingkungan 12, 126-135.

Sari, V., Yullati, Nugrahayu, 2021. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Gangguan Pendengaran, Gangguan Psikologis dan Gangguan Komunikasi pada Pekerja. Window Of Public Health Journal 2, 1384–1394.

Silviana, N.A., Siregar, N., Banjarnahor, M., 2021. Pengukuran dan Pemetaan Tingkat Kebisingan pada Area Produksi. Journal Of Industrial and Manufacture Engineering 5, 161-166.

Sinaga, S., 2020. Sosialisasi Keselamatan Kerja Di PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II Medan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Maju Universitas Darma Agung 1, 42–45.

Situngkir, D., Rusdy, M.D.R., Ayu, I.M., Nitami, M., 2021. Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sebagai Upaya Antisipasi Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (Pak). Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat 2, 64–72.

Wiyanti, S.W., Prawesthi, E., Mujiwati, M., 2021. The Relationship Between Noise Intensity and Worker Characteristics with Hearing Disorders in Dental Laboratory Jakarta. Journal Of Vocational Health Studies 5, 80-86.

Yuliandi, C.D., Ahman, E., 2019. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Lingkungan Kerja Balai Inseminasi Buatan (BIB). Jurnal Manajerial 18, 98-109

Yusmardiansyah, Z.G., 2019. Hubungan Kebisingan dengan Stres Kerja pada Perkerja Bagian Produksi Di PT. Mitra Bumi. Prepotif Jurnal Kesehatan Masyarakat 3, 23–30.

Zahrany, F., Kinasih, L., Pamungkas, U., Yanitama, A., 2022. Analisis Kebisingan pada Ruang Kuliah dan Lingkungan Kampus Universitas Negeri Semarang. Proseding Seminar IPA XII 254–261.

Zaw, A.K., Myat, A.M., Thandar, M., Htun, Y.M., Aung, T.H., Tun, K.M., Han, Z.M., 2020. Assessment of Noise Exposure And Hearing Loss Among

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG KEBISINGAN (Halaman 41-45)

Dokumen terkait