• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodelogi Penelitian

Dalam dokumen Alat Komunikasi Identitas Pribadi (Halaman 58-66)

Subjek, Objek, dan Metodelogi Penelitian

3.1 Subjek, Objek, dan Metodologi .1 Subjek Penelitian

3.1.3 Metodelogi Penelitian

Metode adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain metodologi adalah suatu pendekatan unuk mengkaji topik penelitian. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, serta memiliki langkah-langkah sistematis, Sugiyono mengatakan bahwa :

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2017)

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu :

1. Penelitian berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum diketahui.

2. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.

3. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada (Sugiyono, 2017, h3)

59

Metode penelitian yang digunakan yiatu metode penelitian kualitatif, Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D mendefinisikan bahwa :

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2017, h9)

Peneliti mengambil jenis pendekatan deskriptif dalam menyusun penelitian ini. Deskriptif artinya melakukan variabel demi variabel, satu demi satu. Metode deskriptif bertujuan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melakukan gejala yang ada.

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Hasan, 2002, h22).

Metode deskriptif kualitiatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana alamaiah (natural setting). Peneliti terjun langsung kelapangan, bertindak sebagai

60

pengamat. Ia membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi (Ardianto, 2011, h.60).

3.1.3.1Desain/Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami komplektitas dunia nyata. Menurut Mulyana (2003), Paradigma menununjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistemologis yang panjang.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Menurut Gunawan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik mengenai penelitian kualitatif yaitu: Desain penelitian kualitatif bersifat sementara dan penelitian kualitatif naturalistic menyusun desain secara terus-menerus disesuaikan dengan realita di lapngan, dan tidak menggunakan desain yang telah

Paradigma yang digunakan didalam penelitian ini adalah paradigma interpretif yang dimana merupakan paradigma yang bertujuan untuk mencari penjelasan tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan pengalaman orang yang diteliti. Pendekatan interpretif diadopsi dari orientasi praktis. Jika secara umum interpretatif yaitu sebuah sistem sosial yang memaknai perilaku secara detail langsung mengobservasi. Newman (1997).

Interpretif melihat fakta sebagai sesuatu yang unik dan memiliki konteks dan makna yang khusus dalam memahami makna sosial.

61

Interpretif merupakan paradigma yang memandang bahwa kebenaran, realitas atau kehidupan nyata tidak memiliki satu sisi, sehingga dapat dikaji dari berbagai sudut pandang. Fakta merupakan tindakan spesifik dan kontekstual yang bergantung pada pemaknaan sebagaian orang dalam situasi sosial. Menurut Newman (2000), perilaku dan pernyataan dpat memiliki makna yang banyak dan dapat diinterprestasikan dengan berbagai cara.

Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana fashion thrifting sebagai bentuk ekspresi diri dikalangan mahsiswa universitas pasundan. Peneliti juga telah bekerja sama dengan informan untuk bisa mendapatkan informasi.pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

3.1.3.2.Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan.

Teknik pengumpulan data sebagai salah satu bagian dari penelitian meupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal tersebut dilakukan secara sadar dan terarah, karena berbagai informasi yang tersedia tidak seluruhnya digali oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1) Studi Kepustakaan

Penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis berupa buku ilmiah untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian. Sebagai alat

62

sekunder dan sebagai penunjang penelitian. Diantaranya studi literature mendapatkan kerangka pemikiran teoritis dan untuk mendapatkan kerangka konseptual, memperkaya latar belakang penelitian melalui teknik pengumpulan data yang menggunakan buku atau referensi dengan melengkapi data-data yang dibutuhkan literatur, referensi, buku, situs/internet dan juga lainnya. Sehingga peneliti memperoleh data-data yang tertulis melalui telaahbacaan yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

2) Studi Lapangan

Studi lapangan merupakan salah satu pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.studi lapangan digunakan untuk memutuskan kearah mana penelitiannya berdasarkan konteks. Studi lapangan biasa diadakan diluar ruangan baik yang berupa keadaan fisik maupun yang terjadi selama berlangsungnya penelitian ini. Studi lapangan dapat digunakan sebagai pengamatan secara sistematis terhadap fenomena yang diamati.

3) Observasi Lapangan

Observasi adalah dasar dasar semua ilmu pengetahuan Nasution (1998).

Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi deskriptif dilakukam peneliti pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Observasi lapangan merupakan teknik

63

penelitian pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala- gejala subjek yang diselidiki, bak pengamatan itu dilakukan dalam keadaan sebenarnya, maupun dalam situasi buatan yang khusus diadakan.

4) Wawancara mendalam

Wawancara digunakan untuk mengingat peneliti mengenai aspek- aspek yang harus digali serta apa yang sudah atau belum ditanyakan. Adanya pedoman wawancara juga akan memudahkan peneliti membuat kategorisasi dalam melakukan analisis data. Wawancara mendalam ialah tatap muka berulang antara peneliti dan subjek penelitian dalam rangka memahami pandangan subjek penelitian mengenai hidupnya, pengalamannya, ataupun situasi sosial yang ada disekelilingnya.

3.1.3.3 Rancangan Analisis Data

Analisi data merupakan langkah yang terpenting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Analisis data yaitu proses pengumpulan data agar dapat ditafsirkan. Analisis data dilakukan pada saat mengumpulkan data dan setelah pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis kualitatif yaitu metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis (Adi : 2004)

64

Menurut Sugiyono dalam bukunya Memahami Penelitian Kualitatif menjelaskan tentang analisis data model interaksi Miles dan Huberman sebagai berikut

1) Reduksi merupakan sebagai analisis, reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun, data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga akhir.

2) Data display merupakan suatu kesimpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3) Kesimpulan/verifikasi dari permulaan pengumpulan data, penelitian kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi-proposisi. (2014, h.91)

Dapat disimpulkan bahwa reduksi data adalah menyusun dan memilih apa saja yang perlu ataupun tidak perlu diambil untuk mengambil kesimpulan akhir.

Penarikan kesimpulan akan dilakukan terus menerus oleh peneliti selama dilapangan. Dalam penyajian data semua informasi yang didapatkan kemudian disusun sehingga akan nada penarikan kesimpulan. Proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian bahkan pada saat akhir penelitian dilakukan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasanpenjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi

65

3.1.3.4 Kredibilitas dan Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan akan memperoleh hasil dan hasil dari penelitian inilah harus akurat maka dari itu dilakukan teknik keabsahan data. Untuk mendapatkan keabsahan data, peneliti harus memperoleh informasi yang akurat.

Peneliti memperoleh informasi dari Mahasiswa Fisip Universitas Pasundan dan juga beberapa narasumber atau informan yang terkait dalam Fashion thrifting sebagai bentuk ekspresi diri.

Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif menyatakan bahwa “Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari hasil berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.” (2012, h.273)

Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi atau studi pustaka sebagai sumber data serempak. Wawancara dilakukan dengan sumber yang berbeda-beda. Uji keabsahan data digunakan untuk memastikan kebenaran dari data yang diperoleh. Teknik-teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini adalah:

1. Ketekunan / Keajegan Pengamatan

Meningkatkan ketekunan dalam penelitian atau melakukan pengamatan secara terus menerus (continue) dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, dengan memusatkan penelitian pada objek penelitian secara rinci dan focus.

66 2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan dan sebagai pembanding terhadap data yang didapat.

Menurut Wiliam Wiersma dalam Sugiyono (2007, h.372) menyatakan bahwa Triangulasi merupakan pemeriksaan data dari berbagai sumber melalui berbagai cara dan berbagai waktu, dengan begitu triangulasi bisa dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan terakhir triangulasi waktu.

3.2 Membuka Akses dan Menjalin Hubungan Dengan Subjek Penelitian

Dalam dokumen Alat Komunikasi Identitas Pribadi (Halaman 58-66)

Dokumen terkait