• Tidak ada hasil yang ditemukan

MetodePenelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian karena peneliti melihat sifat dari masalah yang diteliti dapat berkembang secara alamiah sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. Peneliti juga berkeyakinan bahwa dengan pendekatan alamiah, penelitian ini akan menghasilkan informasi yang lebih kaya. Jadi, dipilihnya pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian karena peneliti berkeinginan untuk memahami secara mendalam kasus yang terjadi di lokasi.20 Tindakan subjek dan respon dari objek yang berkaitan dengan tata rias salon di Desa Ketara Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Pada pendekatan kualitatif sering disebut

19HR. Abu Dawud, dalam Al-Hafidz Ibnu Hajar al Asqolani, Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al- Bukhari: 10/461)

20 Ajat Rukajat, Pendekatan penelitian kualitatif (Qualitative research approach), Yogyakarta: Deepublish, Juli 2018.

sebagai penelitian Naturalistic sebab penelitian ini diadakan pada kondisi yang alamiah.21

2. Kehadirian peneliti

Dalam penelitian ini, selaku peneliti melibatkan diri di lapangan dalam melakukan observasi untuk menelaah secara langsung bagaimana proses praktik salon di Desa Ketara. Dalam hal ini peneliti sebagai sarana mengumpulkan data melalui wawancara dengan klien yang berhias ataupun pemilik salon kecantikan mengenai Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tata Rias Salon, kehadiran peneliti di Lapangan sedapat mungkin dilaksanakan dengan cara epektif dan efisien untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

3. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini sumber data dan informasi diperoleh dari pemilik salon, karyawan, dan klien salon. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah:

a. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian exploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi.22 Penelitian yang diguanakan disini adalah data berupa survei.

21 Nurtini, dalam metode penelitian,“Pemahaman Masyarakat Terhadap Praktik Bagi Hasil pada perjanjian Mudharobah”.(Skrkipsi Fakultas Syariah Jurusan Muamalah UIN Mataram), hlm. 31.

22 Asep hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma kuantitatif, PT Grasindo: Jakarta 2005, hlm. 168

Adapun sumber primer dalam penelitian ini adalah

1. Wawancara dengan perias mencukur bulu alis, mengunakan shoft lens, menyambung rambut di salon di Desa Ketara.

2. Wawancara dengan orang yang di rias untuk kecantikan.

Dengan tujuan mendapatkan data yang kongkrit, maka dalam hal ini dilakukan dengan cara wawancara terhadap perusahaan tata rias dan orang-orang yang pernah melakukan mencukur bulu alis untuk kecantikan atau acara besar lainnya

b. Data skunder, adalah data dari pihak lain atau data yang secara tidak langsung didapatkan dari penelitian. Merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data skunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet Websites, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, memberi dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data skunder, dan lain-lain.23

Data sekunder yaitu sumber yang mendukung atau melengkapi dari sumber primer yang dapat berupa referensi-referensi dan literatur yang mempunyai kolerasi dengan data penelitian ini. Data pendukung itu diperoleh dari data kepustakaan, Al-Qur’an, Al-Hadist, buku, dokumen, dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan penelitian yaitu meliputi:

23Ibid., hlm. 168

1) Ibnu Majah. Sunan Ibnu Majah. Kairo: Darul Fikri, t.t.

2) Miftahul Arifindan A. Faishol Haq,Ushul Fiqh, Kaidah-Kaidah 3) Penerapan Hukum Islam. Surabaya: Citra Media, 1997.

4) Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Rajawali pers : 2011

5) Sohari Sahrani, Ru’fah Abdullah, Fiqih Muamalah, Ghalia Indonesia Maret 2011

6) Alquran Surat Al-baqarah : 208

7) H.R Ahmad 2/187, Al Baihaqi 2/229. SyaikhSyu’aib Al ArnauthmenyatakansanadHadits inihasan

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Survei

Survei merupakan prosedur penelitian untuk mengumpulkan data mentah (raw data) dalam jumlah besar dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.24 Survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan.

Oleh karena itu dalam beberapa buku tentang metode penelitian, survei dibahas dalam topik teknik pegumpulan data, karena titik tekan kata

”survey” adalah pada cara perolehan data.25

Penelitian survei dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu: survei deskriptif (descriptive survey) dan survei analitis (analytical survey).

Suatu survei deskrptif berupaya menjelaskan atau mencatat kondisi atau

24Ibid., hlm. 173

25 Ameliya Zuliyanti, Nurliana Harahap, Strategi dan Teknik Penulisan karya tulis Ilmiah dan Publikasi, CV Budi Utama: Yogyakarta 2019, hlm. 76

sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini. suatu survei analitis berupaya menggambarkan dan menjelaskan atau mencatat kondisi atau sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini. suatu survei analitis berupaya mengambarkan dan menjelaskan mengapa suatu situasi ada.

Survei analitis mempelajari dua atau lebih variabel dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis penelitian. Hasil survei memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan diantara variabel dan menarik kesimpulan dari hubungan tersebut.26

b. Wawancara (interview)

Percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung. Penelitian-penelitian (survey research)banyak mempergunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data, wawancara merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi tetang suatu denga cara bertanya langsung kepada informan,27 dalam wawacara ini digunakan teknik wawancara tidak terstruktur yaitu wawanacara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa praktik rias salon di Desa Ketara, yang menjadi informan dalam wawancara ini adalah pemilik salon masyarakat dan pegawai salon tersebut.

26 Morissan, Metode Penelitian Survei, PT. Fajar Interpratama Mandiri, Jl. Tambra Raya:

Jakarta 13220, hlm. 233

27 Didin fatihudin, lis holisin, Kapita selekta Metodologi Penelitian, CV. Penerbit Qiara Media: Jawa Timur,hlm. 121

Ada bermacam-macam cara pembagian jenis wawancara yang dikemukakan dalam kepustakaan. Dua diantaranya dikemukakan disini.

1) Wawancara pembiacaraan informal

Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada pewawancara itu sendiri, bergantung dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Hubungan pewawancara dengan terwawancara adalah dalam suasana biasa, wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari saja. Sewaktu pembicaraan berjalan, terwawancara malah barang kali tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai.

2) Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara

Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar dirumuskan ditanyakan secara berurutan.

Demikian pula penggunaan dan pemilihan kata-kata petunjuk tertentu tidak perlu dilakukan secara garis besar wawancara hanyalah berisi petunjuk agar tentang proses dan isi untuk menjaga pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Petunjuk itu mendasarkan diri atas anggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden, tetapi yang jelas tidak ada perangkat pertanyaan baku yang disiapkan terlebih dahulu. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara yang sebenarnya.

3) Wawancara baku terbuka

Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan buku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajiannya pun sama untuk setiap responden. Keluasan mengadakan pertanyaan pendalaman terbatas, dan hal itu bergntung pada situasi wawancara dan kecakapan wawancara. Wawancara demikian digunakan jika dipandang sangat perlu untuk mengurangi sedapat-dapatnya variasi yang bisa terjadi antara seorang terwawancara dengan yang lainnya. Maksud pelaksanaan tidak lain merupakan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya kekeliruan.28

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik memperoleh data melalui arsip, buku-buku atau catatan yang berhubungan dengan maslah yang akan diteliti, cara ini untuk mendapatkan berkas atau profil dari Desa Ketara dan memperoleh bagaimana praktik rias salon di Desa Ketara.

5. Analisis Data

Analisis adalah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung, dilakukan mulai dari mengumpulkan data sampai pada tahap akhir penelitian, analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Para peneliti

28Albi anggito, johan setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, CV. Jejak Jln. Bojong Ganteng Nomor 18 : Kab. Sukabumi Jawa Barat, hlm. 72

berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolut untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data karena itu, maka prosedur analisis data dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian.

6. Penegecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan keabsahan atau kredibilitas data, maka dalam hal ini maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Memperpanjang waktu penelitian, hal ini untuk memudahkan peneliti mengamati lebih lama untuk mendapatkan data yang lebih falid, dalam hal ini juga peneliti lebih santai tampa harus terburu-buru untuk mendapatkan data yang berrelefansi tinggi.

b. Peer review atau pengecekan teman sejalan, hal ini untuk memudahkan peneliti untuk mengetahui kesalahan data atau koreksi dari teman penelti, karena kesalahan akan lebih mudah diketahui orang lain dari pada d iri sendiri.

I. Sisitematika Pembahasan

Penelitian ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian awal

Halaman sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian skripsi, pengesahan dewan penguji, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan abstrak.

2. Bagian isi

Bab I yaitu pendahuluan, pada bab ini adalah bagian konteks penelitian diterangkan secara jelas berhubungan dengan latar belakang penulis meneliti atau mengangkat tema ini, selanjutnya dijelaskan berupa konteks penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, telaah pustaka yang sesuai dengan tema penelitian, kerangka teoritik yaitu menjelaskan dalil diperbolehkan dan dilarangnya perkara dalam penelitian ini, metode penelitian yang di dalamnya membahas terkait peneliti, kehadiran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, jenis penelitian, dan validasi data.

Bab II paparan data dan temuan, pada bab ini peneliti akan menjelaskan secara menyeluruh hasil penelitian baik data berupa primer dan skundernya beserta mendeskrifsikan berkenaan dengan lokasi penelitian diselenggarakan.

Bab III pembahasan, disini akan membahas mengenai analisis data- data yang ditemukan di lapangan yang dimana sudah tercantum di bab II untuk kemudian diinterfretasikan secara mendalam menggunakan teori-teori pada bagian kerangka teoritik yang diterangkan pada bab I sebelumnya.

Bab III penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang berupa jawaban dari fokus penelitian dan saran-saran peneliti.

3. Bagian akhir mencangkup

Daftar pustaka, daftar lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN LAPAGAN

Dokumen terkait