• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kajian Pustaka

3. Minat Baca

a. Pengertian Minat Baca

Minat membaca pada anak tidak muncul begitu saja, tetapi melalui proses yang panjang dan tahapan perubahan yang muncul secara teratur dan berkesinambungan. Pengertian minat baca adalah adanya perhatian atau keinginan untuk membaca, inilah yang perlu dibina pada anak atau peserta didik karena

membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan apabila seseorang telah gemar membaca maka pembaca tidak hanya memperoleh informasi tetapi juga kesenangan dan kepuasan tersendiri.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan melalui perbaikan pengajaran pemahaman membaca. Umumnya para guru menganggap bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorangpeserta didik dapat membaca dan menulis. Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, manusia harus terus menerus memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut sebagian besar diperoleh melalui membaca.

Farida Rahim (2011: 28) mengemukakan bahwa “minat baca ialah keinginan yang kuat akan diwujudkannya dengan kesediaan untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri”. Seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri atau dorongan dari luar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada kegiatan membacayang ditunjukkan dengan keinginan dan kecenderungan untuk memperhatikan aktivitas tersebut tanpa ada yang menyuruh atau dilakukan dengan kesadarannya, menimbulkan perasaan senang serta adanya usaha-usaha seseorang untuk membaca yang dilakukan karena adanya motivasi dari dalam diri.

b. Faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca menurut Lamb dan Arnol dalam Farida Rahim (2011: 16) ada 3 (tiga) yaitu;

1. Faktor Fisiologis

Mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologi, dan jenis kelamin.

Beberapa ahli mengemukakan bahwa keterbelakangan neurologis (misalnya berbagai cacat otak) dan kekurangan matang secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka.

2. Faktor Intelektual

Istilah intelegensi didefinisikan sebagai suatu kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat. Secara umum ada hubungan antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial membaca. Tingkatan intelegensi membaca itu sendiri pada hakikatnya proses berfikir dan memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacanya.

3. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan ikut mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca peserta didik yang mencakup latar belakang dan pengalaman peserta didik dirumah serta sosial ekonomi keluarga peserta didik.

Terdapat beberapa unsur dalam minat baca yaitu: unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca. Minat baca adalah suatu kecenderungan kepemilikan keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas keinginannya sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang tersebut mengerti atau memahami yang dibacanya dengan dipengaruhi beberapa faktor berupa faktor psikologi, intelektual dan lingkungan.

Dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah salah satu dorongan yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri setiap individu untuk membaca dikarenakan adanya motivasi yang mendorong individu tersebut. Dengan adanya minat baca yang kuat yang dimiliki oleh siswa maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan pengetahuan siswa serta tingkat kecerdasan siswa, karena dari kebiasaan membaca yang dilakukan oleh siswa dapat memberi pengaruh kepada otak untuk terbiasa berpikir dan mengolah informasi dan menemukan hal-hal penting terkandung didalamnya.

c. Penelitian Relevan

a. Jurnal berjudul “Pengaruh Program Gerakan Literasi Sekolah terhadap Minat Baca Siswa di SD Islam Terpadu Muhammadiyah An-Najah Jatinom Klaten” karya Nindya Faradina, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun, 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya: 1) program gerakan literasi sekolah terhadap minat baca siswa di SD Islam Terpadu Muhammadiyah An-Najah Jatinom Klaten, dengan = 0,550, =

0,302, (7,332)> (1,657) ; atinya pengaruh gerakan literasi sekolah terahadap minat baca siswa signifikan. 2) hambatan terjadi pada membaca nyaring, membaca dalam hati, kegiatan pojok baca kelas dan penghargaan sebagai peminjam buku teraktif, dari 126 sampel 36,06%

menjawab ya dan 63,94% menjawab tidak.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nindya Faradina dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah sampel penelitian yaitu pada kelas IV, V, VI sedangkan pada penelitian yang saya lakukan fokus pada kelas V dan memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindya Faradina yaitu variabel independennya (literasi) dan dependennya (minat baca), dan menggunakan pendekatan kuantitatif.

b. Jurnal berjudul “Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Lukman Al Hakim Iternasional” karya Ranti Wulandari, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan 1). Program yang menunjang kebijakan gerakan literasi di SDIT LHI: reading group, morning motivation, mini library, pengadaan perpustakaan dan kegiatan yang menunjang. 2). Implementasi didukung komunikasi agen pelaksana melalui rapat elemen sekolah. Sumber daya didukung adanya potensi guru, dana dari orang tua, sekolah, dan pemerintah serta sponsor. Komitmen para agen pelaksana, serta struktur birokrasi dari pihak sekolah; 3). Faktor pendukung tersedianya sarana untuk mensosialisasikan kebijakan, hibah buku dari orangtua, waktu dan dana, guru mempunyai semangat belajar. Faktor penghambatnya buku

yang kaya akan nilai serta gambar-gambar menarik sulit didapatkan di Indonesia.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ranti Wulandari dengan penelitian yang saya lakukan yaitu terletak pada teknik analisis data (reduksi data dan sajian deskripsi data), subjek penelitian (kepala sekolah, kepala perpustakaan, guru kelas 1, dan siswa kelas 1), dan teknik pengumpulan data (wawancara, observasi dan dokumentasi) dan instrumen penelitian (peneliti itu sendiri), sedang pada penelitian yang saya lakukan teknik analisis data (analisis data statistik deskriptif dan analisis data statistik inferensial), subjek penelitian (siswa kelas V), teknik pengumpulan data (pre-angket, treatment (perlakuan), post-angket), dan instrumen penilaian (angket). Memiliki persamaan dengan penelitian yang lakukan oleh Ranti Wulandari yaitu pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah.

c. Jurnal berjudul “Analisis Gerakan Literasi Sekolah terhadap Minat Baca Siswa-Siswa Sekolah Dasar” karya Aini Salma, Universitas PGRI Semarang. hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dampak positif dari adanya program gerakan literasi sekolah pada minat baca siswa, melalui perhitungan angket minat baca dari siswa kelas III dan V yang tergolong tinggi.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Aini Salma dengan penelitian yang saya lakukan yaitu terletak pada pendekatan kualitatif sedangkan pada penelitian yang saya lakukan menggunakan pendekatan kuantitaf.

Memiliki persamaan dengan penelitian dengan yang di lakukan oleh Aini Salma terdapat pada instrumen penilaian yaitu menggunakan angket.

d. Jurnal berjudul “Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar” karya Muhammad Hilal Hidayat, Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan GLS di dua sekolah tersebut belum terlaksana secara optimal karena masih memiliki beberapa faktor penghambat yang masih kurang teratasi sehingga belum memiliki dampak positif terhadap gairah membaca siswa, hal tersebut terindikasi dari kurang terlihatnya aktivitas membaca buku bacaan oleh siswa selama berada di lingkungan sekolah.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hilal Hidayat dengan penelitian yang saya lakukan yaitu pada teknik pengumpulan data ( wawancara mendalam terstruktur, observasi, studi dokumentasi) dan menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan penelitian yang saya lakukan yaitu teknik pengumpulan data (pre-angket, treatment (perlakuan), post-angket), dan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hilal Hidayat yaitu mengenai literasi di sekolah dasar.

Dokumen terkait