BAB I PENDAHULUAN
F. Kerangka Teori
3. Minat
Minat dalam KKBI diartikan sebagai “sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah atau keinginan”.28 Sedangkan menurut Pandji minat adalah rasa ketertarikan pada suatu objek atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh dan biasanya ada kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah dorongan yang berasal dari diri sendiri yang di miliki oleh seseorang sehingga menimbulkan rasa ketertarikan terhadap sesuatu dan mampu mempengaruh orang tersebut.
Minat dalam dunia transaksi dikenal sebagai keputusan atau pembelian terhadap suatu produk atau jasa tertentu. Ada beberapa tahapan minat di antaranya:
a. Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah.
b. Melakukan pertimbangan yang mendalam sebelum menjadi nasabah.
c. Keputusan yang tepat menjadi nasabah.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Faktor merupakan suatu hal (Keadaan, Peristiwa) yang dapat mempengaruhi (menyebabkan) terjadinya sesuatu.29
28Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hlm. 225
29Poerwadaminta, W.J.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hlm.769
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Menurut Kotler 30: a. Faktor Budaya
Faktor Budaya termasuk penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor Budaya memberikan pengaruh paling luas pada tingkah laku konsumen.
Faktor budaya terdiri dari beberapa sub yang berkaitan, antara lain:
1. Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar yang terdiri dari kumpulan nilai, preferensi dan perilaku yang memberikan pengaruh kepada pelanggan.
2. Sub Budaya
Banyaknya sub-budaya yang membentuk segmen pasar yang penting, dan perusahaan sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
3. Kelas social
Kelas sosial berkaitam dengan preferensi produk dan merek yang berbeda dalam banyak hal.31
30Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Indeks, 2005), hlm.202
31 Lili Adi Wibowo, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi dan Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 295.
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis serta anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial ditentukan oleh faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu32:
1. Kelompok Acuan
Kelompok Acuan merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.
Beberapa kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi
32Ibid,,hlm.204
informal seperti Teman, Tetangga dan Rekan Satu Pekerjaan.
Beberapa kelompok sekunder yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang regular seperti kelompok keagamaan, pekerja, dll.
2. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh keluarga mengenai pembelian berbagai produk dan jasa.
3. Peran dan Status
Peran atau Status merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang seringkali akan memilih suatu produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian .33
1. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Pelanggan mengkonsumsi produk yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup
33 Lili Adi Wibowo, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi dan Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 297.
keluarga. Perusahaan sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
2. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan pelanggan juga mempengaruhi pola konsumsinya.
Perusahaan pada umumnya berusaha mengidentifikasikan profesi yang memiliki minat diatas rata-rata atas produk mereka.
Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok profesi tertentu. Pilihan produk juga disangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, misalnya penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktu), tabungan, dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri pelanggan yang berinteraksi dengan lingkungannya. Perusahaan mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. dengan demikian, perusahaan dapat dengan jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
4. Kepribadian
Kepribadian adalah bagian dari karakter seseorang yang secara tidak langsung bisa menyebabkan respon yang konsisten.
Kepribadian dapat menentukan perilaku konsumen untuk memilih produk dan merek tertentu.34
d. Faktor Psikologis
Faktor psikologis dipengaruhi oleh empat faktor:
1. Motivasi
Perilaku seseorang dimulai dengan adanya suatu motif yang menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan.35 Secara definisi motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.
Tanpa motivasi seseorang tidak akan terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap dirinya.
2. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh pelanggan untuk memilih, mengorganisasi, dan atau menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, namun juga rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu pelanggan tersebut.
3. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku pelanggan yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah
34Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2006), jld 1, hlm.156
35Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service), 2012), hlm. 265.
hasil belajar. Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan atas sebuah produk dengan mengaitkannya kepada dorongan atau motivasi, dan memberikan penguatan yang positif.36
4. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan pelanggan tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Jika beberapa keyakinan keliru dan menghambat pembelian, maka perusahaan akan meluncurkan kampanye untuk mengoreksi keyakinan-keyakinan tersebut.
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari pelanggan terhadap suatu obyek atau gagasan.
G. Metode Penelitian