• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis faktor penyebab rendahnya minat masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis faktor penyebab rendahnya minat masyarakat"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI BANK SYARI’AH ( Studi Kasus

Masyarakat Desa Kuripan Selatan Kec. Kuripan Lombok Barat )

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

DIAN LESTARI NIM 170.502.294

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM TAHUN 2021

(2)

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI BANK SYARI’AH ( Studi Kasus

Masyarakat Desa Kuripan Selatan Kec. Kuripan Lombok Barat )

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

DIAN LESTARI NIM 170.502.294

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM TAHUN 2021

(3)
(4)
(5)

(6)

MOTTO

Setiap orang mempunyai proses yang berbeda-beda untuk menggapai kesuksesannya. Jangan pernah berkecil hati melihat orang yang lebih tinggi dari kita

JALANI NIKMATI dan SYUKURI prosesnya. Karena Allah tidak akan mempersulit hamba-Nya di luar batas kemampuannya.

Tetap semangat jangan pernah menyerah.

(Penulis)

(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tuaku atas do’a, motivasi dan dukungan penuh sampai bisa berada pada titik saat ini

Terimakasih untuk teman-teman terdekatku yang sudah support

Terimakasih untuk keluarga-keluargaku atas do’anya

Terimakasih untuk dosen pembimbing yang sudah membimbing ku sampai saat sekarang ini

Untuk Almamaterku, semua dosen dan guru terimakasih atas ilmu dan bimbingannya kepadaku

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M, Ag selaku Rektor UIN Mataram

2. Bapak Dr. H. Ahmad Aziz, M, Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram

3. Ibu Dewi Sartika Nasution, M.Ec selaku ketua jurusan Perbankan Syari’ah dan Ibu Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si

4. Bapak Muhammad Baihaqi, S.H.I., M.SI sebagai dosen pembimbing skripsi I dan Ibu Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi II yang memberikan bimbingan, motivasi dan koreksi secara terus menerus dan tanpa bosan ditengah kesibukannya , namun tetap meluangkan waktu untuk menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah banyak memberikan bimbingan selama peneliti melaksanakan studi di UIN Mataram 6. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan dorongan do’a serta memberikan

motivasi dan dukungan kepadaku

(9)

7. Kepala Desa Kuripan Selatan yang telah memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini

8. Semua pihak yang memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung 9. Almamaterku tercinta UIN Mataram

10. Kepada Kelas G Perbankan Syari’ah 2017 dan teman-teman terdekatku terimakasih atas do’a dan dukungan kalian semua

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berluipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta Aamiin

Mataram, 9 April 2021 Penulis

Dian Lestari

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ic PENGESAHAN SKRIPSI ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 8

E. Telaah Pustaka ... 9

F. Kerangka Teori ... 12

(11)

1. Bank Syari’ah ... 12

a. Pengertian Bank Syari’ah ... 12

b. Produk-Produk Bank Syari’ah ... 13

2. Pengertian Masyarakat ... 20

3. Minat ... 21

a. Pengertian Minat ... 21

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ... 21

G. Metode Penelitian ... 28

1. Jenis Penelitian ... 28

2. Pendekatan Penelitian ... 28

3. Kehadiran Peneliti ... 29

4. Lokasi Penelitian ... 29

5. Sumber Data ... 29

6. Prosedur Pengumpulan Data ... 30

7. Teknik Analisis Data ... 34

8. Keabsahan Data ... 35

H. Sistematika Pembahasan ... 36

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN DATA ... 37

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37

1. Kondisi Alam ... 37

2. Analisis Potensi ... 42

B. Pemahaman Masyarakat Tentang Bank Syari’ah ... 47 C. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk

(12)

Pembiayaan di Bank Syari’ah ... 52

BAB III PEMBAHASAN ... 60

A. Pemahaman MasyarakatBank Syari’ah... 60

B. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan di Bank Syari’ah ... 63

BAB IV PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70 L AMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Wilayah Desa Kuripan Selatan ... 38

Tabel 2.2. Data Jumlah Penduduk Desa Kuripan Selatan ... 39

Tabel 2.3. Data Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Kuripan Selatan ... 39

Tabel 2.4. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kuripan Selatan ... 41

Tabel 2.5. Lembaga Pendidikan Desa Kuripan Selatan ... 41

Tabel 2.6. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan di Bank Syari'ah ... 58

(14)

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI BANK

SYARI’AH (Studi Kasus Masyarakat di Desa Kuripan Selatan Kec.Kuripan Lombok Barat)

Oleh:

Dian Lestari 170502295 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan di bank syari’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurangnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan di bank syari’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 12 warga masyarakat yang ada di Desa Kuripan Selatan Kec.Kuripan. Berdasarkan analisis data dari peneliti tersebut bahwa pemahaman masyarakat tentang bank syari’ah dan bagi hasil masih beragam, Sebagian besar masyarakat tingkat pengetahuannya masih kurang tentang perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Sedangkan untuk faktor penyebab rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan di bank syari’ah terdapat 3 faktor yaitu, kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh bank syari’ah, administrasi yang berbelit-belit pada saat mengajukan pembiayaan di bank ssyari’ah dan perbedaan persepsi pada setiap individu.

Kata Kunci : Minat, Produk Pembiayaan dan Bank Syari’ah

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Salah satu ciri khas bank syariah adalah tidak menerima atau membebani bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima atau membebankan bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad yang diperjanjikan.1

Bank Syariah merupakan lembaga keuangan dengan usaha pokok memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang dengan prinsip dasar syariah, demi menyelamtkan umat Islam dari praktek riba.2 Meskipun terjadi perbedaan pendapat atas hukum bunga bank, tetapi hal ini menjadi salah satu faktor pendorong tumbuhnya bank syariah di negara-negara dengan penduduk masyoritas muslim, termasuk di Indonesia. Di Mesir berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank pada tahun 1963, merupakan eksperiman pendirian bank syariah paling sukses dan inovatif di masa modern.

Kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat Mesir, terutama oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah. Jumlah deposan banknya

1Ismail, Perbankan Syariah (Kencana : PRENADA MEDIA, 2011 ), hlm.29

2Haris H., Manajemen Dana Bank Syariah (Sleman: Asnalitera, 2003), hlm. 2

(16)

meningkat dari 17,560 pada tahun 1963/1964 menjadi 251,152 pada tahun 1966/1967.3

Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan bank sebagai tempat untuk melakukan transasksi keuangannya. Mereka menganggap bank merupakan lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat dinegara maju dan berkembang antara lain aktivitas penyimpanan dan penyaluran dana.4

Salah satu produk perbankan syariah adalah produk pembiayaan, pembiayaan di berikan atas dasar kepercayaan, berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. dan dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus di sertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, Sesuai dengan kakrakteristiknya bank syariah yang berbeda dengan bank konvensional, karena bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil.5

Pembiayaan yang sehat merupakan tujuan utama yang hendak dicapai oleh setiap lembaga keuangan syariah, penyelenggaraan administrasi dapat didefinisikan sebagai rancangan untuk pengajuan

3 A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm.23.

4Ismail, Perbankan Syari’ah, hlm. 29

5Wiroso, Penghimpuan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, ( Jakarta: PT Raja Grapindo Persada,2005) , hlm. 2

(17)

pembiayaan yang lengkap efesien dan sesuai dengan syariat Islam. Dalam administrasi pengajuan pembiayaan meliputi kegiatan berupa informasi, penyajian data-data pecatatan, penguasaan dokumen yang berkaitan dengan proses kegiatan pembiayaan, sistem atau prosedur dalam pembiayaan.6

Desa Kuripan Selatan terdiri dari 1.600 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga laki-laki sebanyak 2.587 orang dan jumlah warga perempuan sebanyak 2.679 orang, total dari keseluruhan warga Desa Kuripan Selatan adalah 5.266 orang.7 Dari total keseluruhan warga yang ada di Desa Kuripan Selatan yang menggunakan pembiayaan Bank Konvensional sebanyak 333 orang dengan tingkat ekonomi bawah dan menengah yang memiliki banyak potensi usaha yang bisa di kembangkan baik dari sektor industri rumah tangga, pertanian maupun usaha perkebunan. Jika di lihat dari kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat di Desa Kuripan Selatan banyak warga yang mempunyai usaha berupa usaha batu bata yang telah di rintis masyarakat sejak lama dan jumlah warga yang mempunyai usaha batu bata sebanyak 10 orang, dari 10 orang ternyata yang menggunakan pembiayaan di Bank Syari’ah hanya 2 orang dan yang lainnya menggunakan pembiayaan di Bank Konvensional.

Alasan mereka memilih menggunakan di Bank Syari’ah maupun Bank Konvensional agar mereka bisa mengembangkan usahanya. Beberapa masyarakat berprofesi sebagai petani dan adapula masyarakat yang

6Veithzal Rivai, Islamic financial Management, (Jakarta: Rajagrapindo Persada, 2008), hlm. 416

7Zulkarnain, ( Kepala Desa Kuripan Selatan), Wawancara 29 Januari 2021

(18)

memiliki usaha kecil berupa warung, yaitu warung kebutuhan sehari-hari.

Melihat potensi usaha yang ada masyarakat mampu mengembangkan usaha yang dimiliki sehingga mampu meningkatkan perekonomian keluarga. Masyarakat yang mempunyai usaha Pengrajin industry rumah tangga seperti pembuatan Kasur kapuk di Desa Kuripan Selatan sebanyak 5 orang dan 1 orang yang mengajukan pembiayaan pada bank syariah. Jika usaha kecil yang ada di Desa Kuripan Selatan mengajukan pembiayaan tentunya usaha kecil yang ada mampu mengembangkan dan manfaatkan kegiatan usahanya secara optimal, lemahnya keinginan masyarakat untuk memperbaiki ekonomi hal ini membuat kegiatan ekonomi masyarakat tidak berjalan secara optimal.

Desa kuripan selatan atau dulu yang disebut dengan Desa Mandiri Pangan merupakan salah satu desa pemekaran dari Desa Kuripan Induk pada tahun 1996. Kemudian pada tahun 2010 Desa Kuripan Selatan pemekaran dengan Desa Giri Sasak pada tahun 2010. Sumber mata pencaharian utama pada tahun 2010 sebagian besar adalah usaha serabutan dan buruh tani. Maka dari itu diperlukan banyak pembangunan dari berbagai sektor salah satunya sektor perekonomian yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di Desa Kuripan Selatan (Desa Mandiri Pangan). Ciri khas Desa Kuripan Selatan yaitu mayoritas penduduknya beragama islam, pekerjaan masyarakat lebih banyak bergantung pada sektor pertanian, perkebunan dan peternakan dan tingkat pengetahuannya tentang perbankan syari’ah sangat minim. Karakteristik pribadi

(19)

masyarakat meliputi pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri nasabah serta faktor pribadi untuk kebutuhan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup dan untuk kepentingan lainnya bersifat pribadi serta mereka melakukan peminjaman sesuai dengan kebutuhan mereka ataupun ada kebutuhan yang mendesak. Mata pencaharian masyarakat desa Kuripan Selatan beragam, sebagian besar bekerja menjadi pengrajin industry rumah tangga (pembuat batu bata, kasur), peternak dll. Rata-rata penduduk masih berada dalam status sosial menengah.

Pemahaman masyarakat yang ada di Desa Kuripan Selatan terhadap bank syari’ah cukup beragam, baik mengenai bunga bank,bagi hasil dan pembiayaan di bank syari’ah. Sebagian besar masyarakat tingkat pengetahuannya masih kurang tentang perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Pandangan masyarakat terhadap bank syari’ah tergantung dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan masyarakat rendah tentang bank syari’ah maka dalam memandang bank syariah pastinya rendah pula.8

Pemahaman serta pengetahuan masyarakat yang ada di Desa Kuripan Selatan terhadap suatu produk sangat diperlukan karena akan mempengaruhi mereka dalam keputusan menjadi nasabah, yaitu semakin tinggi pemahaman masyarakat terhadap produk bank syari’ah maka semakin yakin masyarakat tersebut untuk menggunakan layanan

8Marsamsuma, Wawancara, Kuripan Selatan, 29 Januari 2021

(20)

pembiayaan yang ada di Bank Syari’ah. Oleh karena itu, sangat penting dari pihak bank untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan tentang produk pembiayaan bank syari’ah, khususnya kepada masyarakat yang ada di Desa Kuripan Selatan. Dengan memahami tentang produk pembiayaan yang ada di Bank Syari’ah, maka Bank Syari’ah memiliki peluang yang kuat untuk mendesain produk yang ditawarkan agar lebih unggul dibandingkan dengan bank lainnya.

Masyarakat merupakan orang yang memiliki pengetahuan umum.

Disini mereka tidak asing lagi mendengar tentang perbankan syariah.

Akan tetapi banyak masyarakat yang mengetahui tentang perbankan syariah tetapi sedikit sekali orang yang mengetahui bagaimana praktek dan cara kerja bank syariah. Sehingga pada saat ini masih banyak orang yang menggunakan layanan Bank konvensional dibandingkan dengan bank syariah.

Pada umumnya, masyarakat yang ada di lingkungan tersebut sudah terbiasa dengan adanya bank konvensional. Selain tidak adanya bank syari’ah di lingkungan tersebut, penggunaaan produk pembiayaan di Bank Syariah tergolong rendah. Minat masyarakat menggunakan produk pembiayaan dibank konvensional ternyata lebih tinggi dibanding Bank Syari’ah. Hal inilah yang menjadi fokus utama dari penelitian ini, dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab masyarakat tidak mengajukan pembiayaan di Bank Syari’ah.

(21)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat judul penelitian “ Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan di Bank Syari’ah (Studi Kasus Desa Kuripan Selatan Kec. Kuripan Lombok Barat)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah peneliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pemahaman Masyarakat di Desa Kuripan Selatan Tentang Bank Syari’ah ?

2. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Minat Masyarakat Di Desa Kuripan Selatan Memilih Produk Pembiayaan di Bank Syari’ah ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang Bank Syari’ah b. Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya minat masyarakat

memilih produk pembiayaan dibank syari’ah dan untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan masyarakat tidak mengajukan pembiayaan dibank syari’ah.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Bagi UIN Mataram

Penelitian ini diharapkan memberikan literature serta referensi yang dapat dijadikan informasi bagi mahasiswa Universitas Islam

(22)

Negeri Mataram yang akan melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama.

b. Manfaat Bagi Masyarakat

1. Sebagai sarana bagi masyarakat di Kuripan Selatan untuk mengetahui tentang praktik dan cara kerja perbankan syari’ah 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat di Desa Kuripan

Selatan untuk melakukan pembiayaan di Bank Syari’ah c. Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan peneliti dan menambah wawasan latihan dalam menganalisis serta memecahkan masalah-masalah yang ada.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah berkaitan dengan bagaimana pemahaman masyarakat yang ada di Desa Kuripan Selatan tentang perbankan syari’ah dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan di Bank Syariah dan peneliti ingin mencari tahu seberapa jauh tingkat pengetahuan masyarakat didesa tersebut tentang bank syariah dan juga bank perlu mensosialisasikan perbankan syariah ke masyarakat-masyarakat yg masih bersifat umum agar semakin dikenali keberadaannya.

(23)

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuripan Selatan, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat. Alasan peneliti melakukan penelitian ditempat tersebut karena peneliti ingin tahu sejauh mana masyarakat tersebut menjalankan pembiayaan yang berprinsip syariah, karena masih banyak yang menggunakan pembiayaan konvensional.

E. Telaah Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Daniati ( 2018 )9 dengan judul “ Faktor Penghambat Minat Masyarakat Betungan Mengajukan Pembiayaan Pada Bank Syariah “, dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor penghambat minat masyarakat betungan mengajukan pembiayaan pada bank syariah. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat wilayah Betungan RT 06 Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, yang meliputi masyarakat umum dan pemilik usaha yang ada pada wilayah Betungan Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

Persamaan peneliti terdahulu dan peneliti adalah sama-sama menggunakan jenis data primer dan sekunder, teknik pengumpulan

9 Nia Daniati, “Faktor Penghambat Minat Masyarakat Betungan Mengajukan Pembiayaan Pada Bank Syariah”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2018)

(24)

data juga melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan juga sama-sama menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan perbedaan antara peneliti terdahulu dan peneliti adalah peneliti terdahulu hanya memfokuskan penelitiannya di masyarakat RT 06 wilayah betungan. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan penelitiannya di wilayah Desa Kuripan Selatan. Karena faktor penghambat minat masyarakat yang ada di wilayah tersebut jarang sekali ada orang yang mengajukan pembiayaan pada bank syariah, dikarenakan jauhnya lokasi perbankan syariah, anggunan (jaminan), administrasi yang berbelit-belit di setiap pengajuan pembiayaan, kurangnya sosialisasi, perbedaan persepsi mengenai perbankan syariah pada setiap individu.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Devia Galuh Putri (2019)10 dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Memilih Produk Pembiayaan Pensiun Di Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang ( KC) Curup” Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih produk pembiayaan pensiun di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang (KC) Curup dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor Agama, Sosial, Budaya, dan Psikologis dan faktor yang dominan mempengaruhi minat nasabah memilih produk pembiayaan pensiun di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang (KC) Curup di dominasi faktor

10Devia Galuh Putri, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Memilih Produk Pembiayaan Pensiun Di Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang ( KC) Curup”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, 2019)

(25)

pribadi dimana faktor pribadi merupakan keputusan nasabah untuk memilih juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Persamaan peneliti terdahulu dan peneliti adalah sama-sama mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat mengajukan pembiayaan di Bank Syariah. Sedangkan perbedaannya adalah dari segi objek dari penelitian ini berbeda yaitu peneliti hanya memfokuskan penelitiannya di masyarakat Di Desa Kuripan Selatan Kec. Kuripan Lombok Barat.

3. Jurnal yang dilakukan oleh Endah Nur Rahmawati,11 Nur Kafid dan Taufiq Wijaya dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah”, diterbitkan oleh ‘Anil Islam vol. 10 Nomor 1, juni 2017. Kesimpulan dari pembahasan jurnal ini bahwa faktor-faktor (lingkungan, biaya, Produk, Proses, Pesaing, Personal Trait, Promotion, Margin dan Minat) adalah faktor yang mempengaruhi pegawai untuk tidak memilih produk pembiayaan di Bank Syariah, dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa nilai pengujian dari masing-masing pembentuk suatu konstruk, hasilnya menunjukkan setiap indikator-indikator dari masing-masing variabel laten menunjukkan baik dan unidimensionalitas.

Persamaan peneliti terdahulu dan peneliti adalah penelitiannya tentang produk pembiayaan di bank syariah yang subjek penelitiannya

11Endah Nur Rahmawati, “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah, (Jurnal ‘Anil Islam Vol.10 Nomor 1, 2017)

(26)

sama-sama pada masyarakat. Sedangkan pembedanya adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti terdahulu adalah kuisioner.

Sedangkan peneliti menggunakan metode observasi,wawancara dan dokumentasi.

F. Kerangka Teori 1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syari’ah

Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian ( akad) yang terdapat diperbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah islam.12 Ada tiga fungsi pokok dalam kaitan dengan kegiatan perekonomian masyarakat. Ketiga fungsi tersebut adalah:13

1. Fungsi penghimpunan dana (Funding) 2. Pungsi Penyaluran dana (Financing) 3. Pelayanan jasa (Service)

12Ismail, Perbankan Syariah (Kencana : PRENADA MEDIA, 2011 ), hlm.32

13Muhamad,Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah (Yogyakrta:UIIPres,2016).

hlm.5.

(27)

b. Produk-Produk Bank Syari’ah

Perbankan syariah yang sudah berkembang pesat di Indonesia yang berperan sebagai suatu lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution). Oleh sebab itu untuk menjalankan dari fungsi intermediasi tersebut, lembaga bank syariah melakukan aktivitas usaha berupa penghimpunan dana, penyaluran dana dan menyediakan berbagai macam jasa yang bersifat transaksi keuangan kepada masyarakat.14

Produk-produk perbankan syariah yang berdiri sebagai lembaga intermediasi keuangan yang menjalankan dari fungsi penghimpunan dana, penyaluran dana, dan sebagai jasa transaksi keuangan. Berikut akan diuraikan masing-masing produk:

1. Penghimpun Dana

Fungsi bank syariah yang pertama yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dengan menggunakan akad al- Wadi’ah dan dalam bentuk investasi dengan menggunakan akad al- Mudharabah.15

a). Prinsip Al-Wadi’ah

Al-Wadi’ah adalah akad antara pihak pertama (masyarakat) dengan pihak kedua (bank), dimana pihak

14Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari teori ke praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), cet.

I, hlm. 25.

15Ismail, Perbankan Syariah, hlm.39

(28)

pertama menitipkan dananya kepada bank, dan pihak kedua, bank menerima titipan untuk dapat memanfaatkan titipan pihak pertama dalam transaksi yang diperbolehkan dalam islam.16

Adapun bentuk akad dari al-wadi’ah adalah wadi’ah yad AL-Amanah dan wadi’ah yad dhamanah sebagai berikut:17

1. wadi’ah yad AL-Amanah adalah titipan murni dari pihak yang menitipkan barangnya kepada pihak penerima titipan.

Pihak penerima titipan harus menjaga dan memelihara barang titipan dan tidak diperkenankan untuk memanfaatkannya. Penerima titipan akan mengembalikan barang titipan dengan utuh kepada pihak yang menitipkan setiap saat barang itu dibutuhkan. Dalam aplikasi perbankan syari’ah, produk yang dapat ditawarkan dengan menggunakan akad wadi’ah yad al-amanah adalah save deposit box.

2. wadi’ah yad dhamanah adalah akad antara dua pihak, satu pihak sebagai pihak yang menitipkan (nasabah) dan pihak lain sebagai pihak yang menerima titipan. Pihak penerima titipan dapat memanfaatkan barang yang dititipkan.

Penerima titipan wajib mengembalikan barang yang

16Ibid,hlm.39

17Ibid, hlm.60

(29)

dititipkan dalam keadaan utuh. Penerima titipan diperbolehkan memberikan imbalan dalam bentuk bonus yang tidak diperjanjikan sebelumnya.

b). Prinsip Al-Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara pemilik dana dengan pihak mudharib yaitu bank. Dalam hal ini pemilik dana posisinya sebagai deposan di bank syariah yang bertindak sebagai investor murni yang kemudian menanggung sharing risk dan return bank. Oleh karena itu, deposan bukan bagian dari leader atau kreditor bagi bank, seperti konsep bank konvensional, tetapi dalam konvensional dikenal dengan mitra usaha.18 Bentuk kerja sama antara pemilkik dana dengan mudharib dalam hal ini pihak bank adalah melakukan murabahah dan ijarah. Dari hasil akan dibagi dua sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.

2. Penyaluran Dana

Secara garis besar produk penyaluran dana kepada nasabah diklasifikasi menjadi empat pokok bagian:

pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, pembiayaan dengan prinsip sewa, dan

18Irwan Misbach, Bank Syariah: Kualitas Layanan, Kepuasan dan Kepercayaan (Makasar: Alauddin Press, 2013), hlm. 49.

(30)

pembiayaan dengan akad lengkap. Berikut akan diuraikan masing-masing dari produk pembiayaan tersebut19:

a.) Pembiayaaan dengan prinsip jual beli

Jual beli merupakan transaksi yang dilakukan oleh pihak penjual dan pembeli atas suatu barang dan jasa yang menjadi objek transasi jual beli. Akad pembiayaan jual beli yang dikembangkan oleh bank syari’ah adalah 3 akad yaitu AL-Murabahah, AL-Istisna’ dan AS-Salam.20 1. Pembiayaan AL-Murabahah merupakan jenis

pembiayaan yang sering diaplikasikan dalam bank syari’ah, yang pada umumnya digunakan dalam transasksi jual beli barang investassi dan barang- barang yang diperlukan oleh individu.21

2. Pembiayaan AL-Istisna’ merupakan akad kontrak jual beli barang antara dua pihak berdasarkan pesanan dari pihak lain, dan barang pesanan akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya dengan harga dan cara pembayaran yang disetujui terlebih dahulu.22

19 M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 43.

20Ismail, Perbankan Syariah, hlm.135

21Ibid, hlm.138

22Ibid, hlm.146

(31)

3. Pembiayaan AS-Salam merupakan akad jual beli barang pesanan antara pembeli dan penjual dengan pembayaran dilakukan di muka pada saat akad dan pengiriman barang dilakukan pada saat akhir kontrak dan barang pesanan harus jelas.23

b.) Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah24:

1. Pembiayaan mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik,shahibul mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (‘amil mudharib atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah, kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

2. Pembiayaan musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana

23Ibid, hlm.152

24Soemitra, Andi, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm.

76.

(32)

masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.25

c.) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa

Prinsip ini ada dua jenis, pertama ijarah yaitu kesepakatan hak guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa. Kedua ijarah muntahia bi tamalik yaitu akad pemindahan halk guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa, diikuti dengan opsi kepemindahan kepemilikan atas barang itu di akhir masa kontrak.

3. Pelayanan Jasa Bank

Ada 5 (lima) jenis tentang jasa layanan perbankan yaitu 26: a. AL-Wakalah (Deputyship) yaitu akad perwakilan antara kedua

belah pihak yang beritikad baik mengikatkan diri mereka untuk mengadakan perjanjian menyangkut pendelagasian wewenang dan kewajiban. Dalam aplikasinya dalam perbankan syari’ah, wakalah biasanya diterapkan dalam penerbitan letter of credit (L/C) atau penerusan permintaan akan barang dalam negeri dari bank diluar negeri (L/C ekspor).

25Ibid,,,hlm.77-78.

26Ibid,,hlm. 92

(33)

b. Kafalah (Guaranty), yaitu menjadikan seseorang (penjamin) ikut bertanggung jawab atas tanggung jawab seseorang dalam pelunasan/pembayaran utang. Aplikasinya dalam dunia perbankan adalah penerbitan garansi bank (Bank Guarantee).

c. Hawalah merupakan akad pengalihan utang atau piutang dari orang yang beritang kepada pihak lain. Dalam hal ini ada 3 pihak, yaitu pihak yang berutang (muhil atau madin), pihak yang memberi utang (muhal atau da’in) dan pihak yang menerima pemindahan (muhal’alaih).

d. Rahn merupakan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut harus memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan dapat memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Aplikasinya dapat berupa lembaga gadai dan pada bank diterapkan sebagai collateral atas pembiayaan/pinjaman.

e. Sharf merupakan transaksi pertukaran antara uang dengan uang. Pertukaran uang dengan uang yang dimaksud yaitu pertukaran valuta asing, dimana mata uang saling dipertukarkan dengan mata uang domestic atau mata uang lainnya.

(34)

2. Masyarakat

Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia, siapapun orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan antara aturan yang tertentu. Adapun beberapa pengertian masyarakat yangt dikemukakan oleh para sarjana adalah sebagai berikut:

a.M.J Heskovis menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti satu cara hidup tertentu.

b.J.L Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan tradisi dan sikap serta perasaan yang sama, masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang kecil.

c.Mac Iver menyatakan bahwa masyarakat adalah satu system dari pad acara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian social lain.

Dari uraian diatas maka yang dimaksud dengan masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan-aturan (undang-undang) yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama.27

27Hartomo, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.88-90

(35)

3. Minat

Minat dalam KKBI diartikan sebagai “sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah atau keinginan”.28 Sedangkan menurut Pandji minat adalah rasa ketertarikan pada suatu objek atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh dan biasanya ada kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah dorongan yang berasal dari diri sendiri yang di miliki oleh seseorang sehingga menimbulkan rasa ketertarikan terhadap sesuatu dan mampu mempengaruh orang tersebut.

Minat dalam dunia transaksi dikenal sebagai keputusan atau pembelian terhadap suatu produk atau jasa tertentu. Ada beberapa tahapan minat di antaranya:

a. Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah.

b. Melakukan pertimbangan yang mendalam sebelum menjadi nasabah.

c. Keputusan yang tepat menjadi nasabah.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Faktor merupakan suatu hal (Keadaan, Peristiwa) yang dapat mempengaruhi (menyebabkan) terjadinya sesuatu.29

28Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hlm. 225

29Poerwadaminta, W.J.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hlm.769

(36)

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Menurut Kotler 30: a. Faktor Budaya

Faktor Budaya termasuk penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor Budaya memberikan pengaruh paling luas pada tingkah laku konsumen.

Faktor budaya terdiri dari beberapa sub yang berkaitan, antara lain:

1. Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar yang terdiri dari kumpulan nilai, preferensi dan perilaku yang memberikan pengaruh kepada pelanggan.

2. Sub Budaya

Banyaknya sub-budaya yang membentuk segmen pasar yang penting, dan perusahaan sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

3. Kelas social

Kelas sosial berkaitam dengan preferensi produk dan merek yang berbeda dalam banyak hal.31

30Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Indeks, 2005), hlm.202

31 Lili Adi Wibowo, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi dan Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 295.

(37)

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis serta anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

Kelas sosial ditentukan oleh faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu32:

1. Kelompok Acuan

Kelompok Acuan merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

Beberapa kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi

32Ibid,,hlm.204

(38)

informal seperti Teman, Tetangga dan Rekan Satu Pekerjaan.

Beberapa kelompok sekunder yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang regular seperti kelompok keagamaan, pekerja, dll.

2. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh keluarga mengenai pembelian berbagai produk dan jasa.

3. Peran dan Status

Peran atau Status merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang seringkali akan memilih suatu produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian .33

1. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Pelanggan mengkonsumsi produk yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup

33 Lili Adi Wibowo, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi dan Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 297.

(39)

keluarga. Perusahaan sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.

2. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

Pekerjaan pelanggan juga mempengaruhi pola konsumsinya.

Perusahaan pada umumnya berusaha mengidentifikasikan profesi yang memiliki minat diatas rata-rata atas produk mereka.

Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok profesi tertentu. Pilihan produk juga disangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, misalnya penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktu), tabungan, dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri pelanggan yang berinteraksi dengan lingkungannya. Perusahaan mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. dengan demikian, perusahaan dapat dengan jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.

4. Kepribadian

Kepribadian adalah bagian dari karakter seseorang yang secara tidak langsung bisa menyebabkan respon yang konsisten.

(40)

Kepribadian dapat menentukan perilaku konsumen untuk memilih produk dan merek tertentu.34

d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis dipengaruhi oleh empat faktor:

1. Motivasi

Perilaku seseorang dimulai dengan adanya suatu motif yang menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan.35 Secara definisi motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.

Tanpa motivasi seseorang tidak akan terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap dirinya.

2. Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh pelanggan untuk memilih, mengorganisasi, dan atau menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, namun juga rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu pelanggan tersebut.

3. Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku pelanggan yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah

34Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2006), jld 1, hlm.156

35Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service), 2012), hlm. 265.

(41)

hasil belajar. Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan atas sebuah produk dengan mengaitkannya kepada dorongan atau motivasi, dan memberikan penguatan yang positif.36

4. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan pelanggan tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Jika beberapa keyakinan keliru dan menghambat pembelian, maka perusahaan akan meluncurkan kampanye untuk mengoreksi keyakinan-keyakinan tersebut.

Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari pelanggan terhadap suatu obyek atau gagasan.

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif karena sebagian besar data yang

36 Lili Adi Wibowo, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi dan Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 299.

(42)

digunakan dalam penelitian ini berasal dari wawancara kepada subyek penelitian dalam bentuk kalimat atau narasi.37

Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode di dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau tulisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifta-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.38

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.39 Dalam metode penelitian kualitatif, kehadiran peneliti sangatlah penting karena peneliti berperan sebagai instrumen kunci atau sebagai pengumpul data melalui wawancara langsung kepada narasumber yang terkait.

3. Kehadiran Peneliti

Peneliti sebagai pengumpul data dan informasi yang ada sehingga keberadaannya yang mutlak diperlukan, sehingga kevalidan data bisa

37Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 7.

38Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 54.

39Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertai, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 33-34.

(43)

dipertanggung jawabkan oleh peneliti. Peneliti disini sebagai pengamat penuh karena hanya bertujuan mendapatkan data melalui wawancara.

4. Lokasi Penelitian

Tempat yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah di Desa Kuripan Selatan Kec.Kuripan Lombok Barat.

5. Sumber Data

Berdasarkan penjelasan sebelumnya ada dua macam data berdasarkan sumber datanya yaitu data primer dan data sekunder.40

a. Data Primer

Data primer adalah data yang secara khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung.41 Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak terkait melalui observai dan wawancara langsung dengan masyarakat yang ada di Desa Kuripan Selatan Kec.Kuripan Lombok Barat.

b. Data sekunder

data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

40 Nur Achmad Budi Yulianto, Metodologi Penelitian Bisnis, (Malang : POLINEMA PRESS, 2018), hlm. 37.

41Nur Indriantoro,Bambang Supromo,Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntasi dan Manajemen (Yogyakarta:BPFE,1999), hlm.146

(44)

lain atau lewat dokumen.42 Sumber data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.43 Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa sumber data sekunder adalah data kedua yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain yang tidak berkaitan secara langsung.

6. Prosedur Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah proses mengenali dan mencatat kejadian serta objek yang relevan. Dalam kegiatan sehari-hari, kita sering melakukan observasi (pengamatan). Begitu juga halnya di dalam pemasaran, informasi yang penting untuk situais keputusan bisa diperoleh melalui observasi, baik perilaku yang berlangsung atau perilaku masa lalu.44

Jenis-jenis obervasi sebagai berikut45 :

7. Observasi Partisipatif adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

42Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 225

43Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.39

44Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service), 2012), hlm. 37.

45Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2016), hlm. 310

(45)

8. Observasi Non Partsipan adalah observasi ini, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai independen. Dimana observasi ini peneliti tidak ikut dalam kegiatan sehari-hari orang yang di observasi. Pengumpulan dat dengan observasi ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna.46

9. Observasi Tidak Terstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.47

Pada penelitian ini penulis melakukan observasi langsung dengan mengamati fenomena yang terjadi pada masyarakat wilayah Desa Kuripan Selatan Kec.Kuripan Lombok Barat.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau Tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara jelas dari informan.48

46Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.204

47Jurnal Equilibrium, Vol.5, No.9, Januari-Juni :1-8

48Djam’an Satori, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.130

(46)

Dilihat dari aspek pedoman wawancara dalam proses pengambilan data, wawancara dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu49:

1. Wawancara Terstruktur

Wawancara Terstruktur adalah wawancara yang digunakan karena informasi yang akan diperlukan oleh peneliti sudah pasti proses wawancara terstruktur dilakukan menggunakan instrument pedoman wawancara dimana peneliti ketika melaksanakan tatap muka dengan responden menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur Atau Bebas

Wawancara Tidak Terstruktur Atau Bebas adalah wawancara yang luas dan terbuka dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

3. Wawancara Kombinasi

Wawancara Kombinasi adalah diantara kedua jenis diatas, jika peneliti ingin menggabungkan kedua cara diatas dengan tujuan memperoleh informasi yang semaksimal mungkin dari responden.

49Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, R&D. hlm. 138.

(47)

Metode yang digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendengar secara langsung informasi tentang faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat di Desa Kuripan Selatan memilih produk pembiayaan di bank syari’ah adalah wawancara terstruktur ini setiap responden diberi petanyaan yang sama sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disiapkan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi yang ada pada saat penelitian. Dokumen sebagai metode pengumpulan data adalah pernyataan yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa.50

7. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktifitas yang dilakukan secara terus-menerus selama penelitian berlangsung. Dimulai dari pengumpulan data sampai pada tahap penulisan laporan. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan dilakukan secara bersamaan.51

50Ahmad Tanzen, Metodelogi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras,2011), hlm.92

51Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2016), hlm.173

(48)

Adapun teknis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut52 : a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci, mengarahkan, menggolongkan dan membuang yang tidak perlu, berdasarkan data yang diperoleh direduksi diarahkan dipilih hal-hal pokok yang difokuskan kepada suatu tema, konsep, atau kategori tertentu yang akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan dalam penelitian.

b. Penyajian Data

Penyajian Data ( Display Data ) adalah teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti table, grafik, dan sejenisnya.

Lebih dari itu, penyajian data dapat juga berupa uraian dan pemaparan singkat, bagan, hubungan antara kategori dan sejenisnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Analisis data menurut Miles and Huberman adalah penarikan penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

52Djam’an Satori, hlm.218

(49)

pengumpulan data. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.53 8. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah untuk melihat derajat kebenaran atau kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan mempergunakan standarisasi tertentu. Dalam penelitian kualitatif data dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.54

a. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.55

b. Penilaian Teman Sejawat

Teknik ini dilakukan melalui diskusi dengan rekan sejawat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang dipermasalahkan. Tujuan teknik ini adalah untuk memeriksa hasil sementara atau hasil akhir agar peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.

53Ibid, hlm. 220

54 Ni Wayan Novi Budiasni, Corporate Social Responsibility, (Bali : Nilacakra, 2020), hlm. 54.

55Muchson, Statistik Deskriptif, (Cibubur: Guepedia, 2017), hlm. 27.

(50)

c. Kecukupan Refrensi

Refrensi yang cukup adalah sebuah keharusan yang dipandang sangat perlu bagi kesempurnaan hasil penelitian ini.

Oleh karena itu dianggap sangat penting, maka peneliti selalu berupaya untuk memperbanyak refrensi agar nantinya data dan informasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara cerdas, ilmiah dan profesional.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini menggunakan beberapa bagian diantaranya sebagai berikut.

Bab I Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahaan dan rencana jadwal kegiatan peneltian.

Bab II Yang berisi paparan data dan temuan merupakan data yang dieroleh peneliti ketika melaksanakan pengambilan data penelitian yag selanjutnya akan diungkap dalam bentuk diskripsi tulisan atau catatan sistematis. Dalam hal ini peneliti akan memaparkan secara singkat tentang gambaran lokasi penelitian dan temuan-temuan dalam melakukan penelitian serta tanggapan dari beberapa informan tentang pembahasan dari penelitian ini.

Bab III Yang berisi tentang pembahasan dari penelitian ini yang termasuk didalamnya adalah proses analisa peneliti dalam melakukan

(51)

penelitian dilapangan yang berdasar dari temuan-temuan penelitian telah dipaparkan pada bab II

Bab IV Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. Kesimpulan ini merupakan ringkasan dari seluruh materi kajian dan saran merupakan kontribusi atau rekomendasi pemikiran penulis terkait dengan permasalahan yang dikaji beserta pada bagian peneliti cantumkan daftar pustaka dan lampiran.

(52)

BAB II

PAPARAN DAN TEMUAN DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kondisi Alam

Desa Kuripan selatan adalah desa yang berlokasi di kecamatan kuripan,kabupaten Lombok barat. Desa ini terdiri dari 4 dusun yaitu, Tunggu Lawang, Pelabu, Embung dan Aik Jambe. Desa Kuripan Selatan memiliki batas wilayah dimana sebelah utara adalah desa Kuripan Induk, sebelah selatan desa Giri Sasak, sebelah timur desa Labulia dan sebelah barat Gunung Sasak. Kuripan Selatan juga memiliki 2 SD, 1 SDi, 4 PAUD, dan 1 SMP yang tersebar ditiap-tiap dusun. Desa kuripan selatan merupakan desa penghasil batu bata terbesar di NTB. Mata pencaharian utama warga desa tersebut adalah sebagai pembuat batu bata dan pembuat kasur kapuk. Desa kuripan Selatan juga memiliki bank sampah.56

Tabel 2.1

Luas Wilayah Desa Kuripan Selatan

Luas persawahan 64 ha/m2

Luas perkebunan 11 ha/m2

Luas kuburan 0,60 ha/m2

Luas pekarangan 61 ha/m2

Perkantoran 1,40 ha/m2

Luas prasarana umum lainnya 1 ha/m2

Total luas 139/m2

56Marsamsuma, (Staff Desa Kuripan Selatan), Wawancara, Desa Kuripan Selatan tanggal 16 Maret 2021

(53)

Tabel 2.2

Data Jumlah Penduduk Desa Kuripan Selatan57 No Dusun

Penduduk L P Jml

1 Pelabu 955 1032 1987

2 Embung 259 259 518

3 Tunggu Lawang 1000 1017 2017

4 Aik Jambe 373 371 744

Jumlah 2587 2679 5266

Desa kuripan selatan terdiri dari 1.600 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah warga laki-laki sebanyak 2587 orang dan jumlah warga perempuan sebanyak 2679 orang, total dari keseluruhan warga desa kuripan selatan adalah 5.266 orang.

Tabel 2.3

Data Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Kuripan Selatan Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

Petani 145 orang 25 orang

Buruh tani 154 orang 125 orang

Buruh migran perempuan

- 10 orang

Buruh migran laki- laki

97 orang -

Pegawai Negeri Sipil 19 orang 6 orang Pengerajin industry

rumah tangga

961 orang 395 orang

57Profil Desa Kuripan Selatan, 19 Maret 2021

(54)

Pedagang keliling 45 orang 21 orang

Peternak 230 orang 36 orang

Montir 5 orang -

Bidan swasta - 1orang

Perawat swasta 1 orang 2 orang

TNI 7 orang -

POLRI 2 orang -

Pengusaha kecil dan menengah

3 orang -

Dukun Kampung Terlatih

- 4 orang

Guru swasta 1 orang -

Karyawan

perusahaan swasta

95 orang 28 orang

Mata pencaharian masyarakat desa Kuripan Selatan beragam, sebagian besar bekerja menjadi pengrajin industry rumah tangga (pembuat batu bata, kasur), peternak dll. Rata-rata penduduk masih berada dalam status sosial menengah.

a. Agama

Mayoritas penduduk Kuripan Selatan menganut agama islam.

(55)

Tabel 2.4

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kuripan Selatan Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Usia 3-6 tahun yang

belum masuk TK

19 orang 25 orang

Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group

77 orang 82 orang

Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah

4 orang -

Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah

235 orang 239 orang Usia 18-56 tahun yang

tidak pernah sekolah

52 orang 76 orang

Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat

36 orang 39 orang

Tamat SD/Sederajat 342 orang 421 orang Tamat SMP/Sederajat 303 orang 329 orang Tamat SMA/Sederajat 225 orang 269 orang

Tamat D-1/Sederajat - 4 orang

Tamat D-2/Sederajat 8 orang 6 orang

Tamat D-3/Sederajat 36 orang 5 orang Tamat S-1/Sederajat 21 orang 16 orang

Tamat S-2/Sederajat - 1 orang

Jumlah Total 1354 orang 1512Ng

Tabel 2.5

Lembaga Pendidikan Desa Kuripan Selatan

Lembaga PAUD SD SDi SMP

Jumlah 4 2 1 1

(56)

2. Analisis Potensi58

a. Bidang Sosial Keagamaan

Bidang sosial keagamaan adalah salah satu bidang yang membahas tentang kehidupan keagamaan dalam sebuah organisasi.

Dalam hal ini organisasi yang dimaksudkan akan mencakup lebih luas lagi yaitu desa sebagai salah satu organisasi. Di desa kuripan Selatan keseluruhan masyarakatnya memeluk agama islam.

Sehingga dapat dikatakan tidak pernah terjadi perselisihan antar umat beragama. Desa Kuripan Selatan memiliki 4 masjid yang tersebar dimasing-masing dusun. Masyarakat yang ada di Kuripan Selatan memiliki rutinitas keagamaan yang beragam antara lain:

1. TPQ

Di desa Kuripan Selatan kegiatan TPQ dimulai pada pukul 19.00 sampai 19.30 (sampai adzan isya). Kegiatan ini bertempat dirumah warga dan masjid.

2. Pengajian umum

Kegiatan ini dilakukan pada hari jumat pada pukul 15.00 sampai pukul 16.00 (saat adzan ashar). Pengajian ini diikuti oleh semua kalangan.

58Zulkarnain (Kepala Desa Kuripan Selatan), Wawancara pada tanggal 3 April 2021

(57)

3. Pengajian kitab

Pengajian ini dilakukan setiap senin malam pukul 20.00 sampai 23.00 bertempat dirumah bapak kepala desa kuripan selatan. Pengajian ini diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak.

4. Yasinan remaja putri

Kegiatan yasinan remaja putri dilakukan setiap malam jumat setelah sholat magrib yang bertempat dirumah warga yang mendapat giliran.

b. Bidang Pendidikan

Pendidikan adalah satu sistem pengubahan sikap serta perilaku seorang atau kelompok dalam rangka usaha mendewasakan manusia atau peserta didik lewat usaha pengajaran serta kursus. Dari pengertian tersebut kita dapat memahami bahwa pendidikan adalah usaha secara sadar yang kita lakukan melalui proses pengajaran yang biasanya dilakukan melalui suatu lembaga pendidikan. Di Desa Kuripan Selatan terdapat beberapa lembaga pendidikan dianataranya:

Desa Kuripan Selatan terbagi menjadi 4 dusun dengan wilayah yang cukup luas. Jadi, dengan melihat jumlah dan jenjang pendidikan yang tersedia dari lembaga pendidikan yang ada maka perlu untuk dipertimbangkan lagi oleh pemerintah desa untuk menambah lembaga pendidikan agar pendidikan di desa tersebut merata dan di tambahkan lembaga pendidikan dengan jenjang

(58)

pendidikan yang lebih tinggi sehingga masyarakat bisa dengan mudah dalam melanjutkan pendidikannya.

c. Bidang Ekonomi dan Budaya

Desa Kuripan Selatan terletak di bawah kaki Gunung Sasak , desa ini dikelilingi oleh pergunungan sehingga jika dilihat dari kondisi alamnya desa ini memiliki sumber daya alam yang beragam. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai pengerajin industry rumah tangga (batu bata dan kasur kapuk) dan peternak. Para pengerajin industry rumah tangga memiliki bahan baku yang bisa langsung di ambil dari alam dan banyak terdapat di desa ini. Desa Kuripan Selatan ini merupakan desa penghasil batu bata terbesar di NTB sehingga bisa kita simpulkan bahwa kondisi perekonomian masyarakatnya sangat baik.

Dari segi budaya, masyarakat Kuripan Selatan masih sangat memelihara budaya yang sudah ada sejak dulu yaitu budaya bertutur kata dengan bahasa sasak halus dan didesa ini nilai kebersamaannya masih dipertahankan, sangat berbeda dengan budaya yang ada dikota yang sudah terkontaminasi oleh kehidupan barat.

d. Bidang Sosial Politik

Bidang sosial politik membahas tentang kondisi pemerintahan yang ada di Desa Kuripan Selatan. Di Desa Kuripan Selatan struktur pemerintahan desa sudah tertata. Pembagian Wilayah Desa di Desa

Gambar

Foto Saat Melakukan Wawancara Pada Wilayah Desa Kuripan Selatan  Kec.Kuripan Lombok Barat

Referensi

Dokumen terkait

Faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dengan melihat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Imam Luqmana di desa Ketangirejo bahwa faktor penyebab rendahnya

Pelaksanaan Kerjasama Musaqah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani Perkebunan Kopi Di Desa Kuripan I. Luasnya lahan perkebunan di desa Kuripan I

murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca masyarakat pada Perpustakaan Desa Insan Kamil di Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih

Tujuan umum adalah menganalisis penyebab rendahnya Cost Recovery Rate (CRR) di Rumah Sakit Anak Dan Bersalin Sitti ‘Aisyah Surabaya. Tujuan Khusus adalah : 1)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa reputasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mengajukan pembiayaan di bank

Selain itu dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang menyebabkan masyarakat Desa Beluk Raja banyak melakukan pinjaman modal usaha di BUMDes Rizquna yaitu ada tiga faktor : yaitu