BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
B. Model Pembelajaran Quantum Learning
1. Pengertian Model Pembelajaran Quantum Learning
Istilah “Quantum“adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dalam bidang pendidikan, muncul konsep pembelajaran quantum yang berupaya untuk meningkatkan proses pembelajaran, baik secara individual maupun kelompok. Menurut De Porter (2010:16), pembelajaran quantum adalah “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. Semua kehidupan adalah energi dan tujuan belajar adalah meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya. Dan menurut Arends (Trianto, 2017:1) pembelajaran quantum adalah suatu
12Kadir Tiya, “ Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMPN “, Vol. 4, Nomer 2, juli 2003, hlm. 181-182
15
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Sementara Sa’ud (2010:16) mendefinisikan bahwa pembelajaran quantum mengkonsepkan tentang “menata pentas lingkungan belajar yang tepat”, maksudnya bagaimana uapaya penataan situasi lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental.
Dengan mengatur lingkungan belajar sedemikian rupa, peserta didik diharapkan mendapatkan langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar. Pembelajaran quantum yaitu seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur (Sugianto, 2010:76).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran quantum adalah model pembelajaran yang menyenangkan serta menyertakan segala dinamika yang menunjang keberhasilan pembelajaran itu sendiri dan segala ketertarikan, perbedaan, interaksi serta aspek-aspek yang dapat memaksimalkan momentum untuk belajar.13
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pemebalajaran Quantum Learning
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran quantumlearning adalah sebagai berikut :
13 Nandang Kosasih, Dede Sumarna,pembelajaran quantum dan optimalisasi kecerdasan,(Bandung:ALVABETA cv,2013),hlm.75-76
16 a. Kekuatan Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan Hernacki, 2001:49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini perserta didik akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi.
b. Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat perserta didik merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri peserta didik.
c. Memupuk sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu minat belajar peserta didik. Guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada peserta didik yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemoohkan perserta didik yang belum mampu menguasai materi. Dengan membentuk sikap juara ini peserta didik akan lebih merasa dihargai.
d. Bebaskan gaya belajarnya
Dalam pembelajaran Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada peserta didik dan
17
janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja. Sebab setiap peserta didik memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Ada peserta didik yang dominan dalam kecerdasan logika matematika, ada yang dominan dalam kecerdasan linguistik, ada yang dominan dalam kecerdasan kinestetik, dsb.
e. Membiasakan mencatat
Dalam pembelajaran peserta didik tidak hanya biasa menerima saja, melainkan harus mampu mengungkapkan kembali apa yang didapatkan dengan menggunakan bahasa hidup dengan cara ungkapan yang sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri. Dengan demikian belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi yang demokratis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambaran yang mudah dimengerti oleh peserta didik itu sendiri.
f. Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas dalam pembelajaran yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan pemahaman dan daya ingat. Seorang guru hendaknya membiasakan peserta didik untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku lainnya.
g. Jadikan anak lebih kreatif
Peserta didik yang kreatif adalah peserta didik yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif
18
yang baik peserta didik akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
h. Melatih kekuatan memori peserta didik
Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar, sehingga peserta didik perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.14
3. Karakteristik Pembelajaran Quantum
Pembelajaran quantum memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif.
b. Pembelajaran quantum lebih manusiawi, individu menjadi pusat perhatian, potensi diri, kemampuan berpikir, motivasi dan sebagainya diyakini dapat berkembang secara maksimal.
c. Pembelajaran quantum tidak hanya lebih bersifat konstruktif namun juga menekankan pentingnya peranan lingkungan pembelajaran yang efektif dan optimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
d. Pembelajaran quantum mensinergikan faktor potensi individu dengan lingkungan fisik dan psikis dalam konteks pembelajaran.
Dalam lingkungan pandangan quantum, faktor lingkungan dan kemampuan memiliki posisi yang sama-sama penting.
e. Pembelajaran quantum sangat menekankan pada akselerasi pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Proses
14 Nandang Kosasih, Dede Sumarna,pembelajaran quantum dan optimalisasi kecerdasan,(Bandung: Alfabeta cv,2013),hlm. 24-25
19
pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi.
Jadi, segala sesuatu yang menghalangi harus dihilangkan pada satu sisi dan pada sisi lain segala sesuatu yang mendukung harus diciptakan dan dikelola sebaik-baiknya.
f. Pembelajaran quantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses.
g. Pembelajaran quantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
h. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada pembetukan keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan pretasi fisikal atau material.
i. Pembelajaran quantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. Minsalnya, individu perlu memiliki keyakinan bahwa kesalahan atau kegagalan merupakan tanda bahwa dia telah belajar, kesalahan atau kegagalan bukan tanda bodoh atau akhir segalanya.
j. Pembelajaran quantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
k. Pembelajaran quantum mengintegrasikan totalitas fisik dan pikiran dalam proses pembelajaran.15
15 Nandang Kosasih, Dede Sumarna,pembelajaran quantum dan optimalisasi kecerdasan,(Bandung:ALVABETA cv,2013), hlm.79-80
20
4. Teori Pembelajaran Quantum Learning
Pembelajaran Quantum Learning yang dikemukakan oleh Bobby De Porter, dilandasi oleh pandangan-pandangan teori Sugetologi atau pembelajaran Akseleratif Lozanov, teori kecerdasan Ganda Gardner, teori pemogeraman Neurolinguistik (LNP) Grinder dan Bandler, pembelajaran Eksperensial (berdasarkan pengalaman) Hahn, serta temuan-temuan mutakhir neurolinguistik mengenai peranan dan fungsi otak kanan.16
Teori pembelajaran mutakhir seperti teori Accelerated learning, Experiental learning, Multiple Intelligences, Neuro Linguistic Programming, Elements Of Effective Intruction, dan Cooperatif Learning, sangat berpengaruh terhadap pandangan dasar pembelajaran quantum mengenai kemampuan manusia selaku pembelajar, khususnya kemampuan otak dan pikiran pelajar dan juga terdapat kiat- kiat merancang, menyajikan, mengelola, memudahkan, dan atau mengorkestrasi proses pembelajaran yang efektif dan optimal, termasuk kiat memperlakukan faktor-faktor yang menentukan.
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Quantum Learning
Model pembelajaran quantum learning merupakan suatu proseskegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan adanya
16 Nandang Kosasih, Dede Sumarna,pembelajaran quantum dan optimalisasi kecerdasan,(Bandung:ALVABETA cv,2013),hlm.95
21
kebebasan bagisiswa untuk belajar sehingga siswa akan terus termotivasi untuk belajar.
Adapun kekurangan dan kelebihan model pembelajaran quantum learningmenurut Firstiawan dalam Agus (2011: 12) adalah:
a. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Learning 1. Suasana yang diciptakan kondusif dan menyenangkan.
2. Menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaranya.
3. Membiasakan siswa untuk melatih kreatifitas sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang bermanfaat.
4. Model pembelajaran quantum learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
5. Model pembelajaran quantum learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
b. Kelemahan Model Pembelajaran Quantum Learning
1. Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.
2. Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.
3. Membutuhkan banyak waktu dalam proses pembelajaran.17
17Ramli Akmad, “ pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar praktik menjahit busana pria di SMKN 6 Purworejo, ( Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2012),hlm.22.
22
6. Tujuan Pembelajaran Quantum Learning
Tujuan pokok pembelajaran quantum learning adalah
a. Meningkatkan partisipasi peserta didik melalui pengubahan keadaan.
b. Meningkatkan motivasi dan minat belajar.
c. Meningkatkan daya ingat.
d. Meningkatkan rasa kebersamaan.
e. Meningkatkan daya dengar.
f. Meningkatkan kehalusan perilaku.