• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Strategi Pembelajaran

2. Model Pembelajaran

a. Problem Based Learning

Problem based learning merupakan metode dengan berbasis masalah, yaitu dimulai dengan adanya masalah, teka-teki, dan pertanyaan yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Berikut langkah-langkah pada metode pembelajaran problem based learning.

1) Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil, kemudian melakukan diskusi.

2) Peserta didik aktif untuk mencari pengetahuan melalui penyampaian ide dan gagasan yang berkaitan dengan topik permasalahan yang sudah ditentukan. Berdasarkan dari hasil diskusi dan belajar mandiri melalui literasi, peserta didik dapat memperoleh pokok materi.

3) Peserta didik melakukan generalisasi permasalahan dalam pembel- ajaran mandiri.

Proses awal pembelajaran pada problem based learning tidak mem- berikan tes atau soal yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Setelah melakukan kegiatan diskusi kelompok, barulah dilakukan umpan balik dalam bentuk konfirmasi, evaluasi, dan penguatan terhadap peserta didik. Guru berperan mengawasi dan mengarahkan seluruh anggota kelompok. Selain itu, guru juga berperan dalam proses diskusi, yaitu sebagai fasilitator dan motivator dalam memberikan kepercayaan diri kepada peserta didik selama melakukan aktivitas belajar melalui pujian dan umpan balik yang konstruktif. Guru bertindak sebagai salah satu sumber informasi, mengarahkan cara berkomunikasi secara berkelompok, mengarahkan analisis data, dan mengarahkan penggunaan sumber data yang tepat (Schunk, 2012; Seibert, 2021).

20 Buku Panduan Guru

Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual untuk SMK/MAK Kelas X

b. Project Based Learning

Project based learning merupakan model pembelajaran berbasis proyek, yaitu menekankan pada praktik dan aksi nyata (simulasi) selama proses belajar berlangsung. Peserta didik melalui identifikasi permasalahan nyata yang terjadi pada lingkungan sekitar. Kemudian mereka mengembangkan solusi berdasarkan data, fakta, dan bukti yang dapat membantu hipo- tesisnya. Pada pembelajaran ini fokus pada kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi (collaboration), komunikasi (communication), inovasi (innovation), dan kreativitas (creativity).

Project based learning ini memiliki tujuan utama, yaitu melatih peserta didik untuk lebih dapat bekerja sama, bergotong royong, dan peduli dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk peserta didik, yaitu membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan sebuah proyek, bereksperimen, dan berinovasi dalam berkarya.

Project based learning memiliki strategi sebagai berikut.

1) Peserta didik menentukan pertanyaan mendasar.

2) Peserta didik menyusun perencanaan proyek.

3) Peserta didik menyusun jadwal proyek.

4) Guru memantau peserta didik dan kemajuan proyek.

5) Guru melakukan penilaian.

6) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

c. Team Based Learning

Team based learning merupakan salah satu metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis tim. Model pembelajaran ini dapat diterapkan untuk menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.

Model pembelajaran ini cocok digunakan dalam ruang kelas dengan jumlah peserta didik banyak (kelas besar). Team based learning berusaha membangun motivasi belajar mandiri kelompok sehingga peserta didik dapat mempelajari materi atau pokok bahasan secara efektif dan menarik sehingga tidak membosankan.

Ada empat unsur dalam pembelajaran berbasis tim, yaitu terdapat tim permanen yang dibentuk secara strategis, terdapat kesiapan untuk

21

Panduan Umum

belajar, proses pembelajaran fokus untuk memunculkan pemikiran kritis dan kerja secara tim, serta terdapat evaluasi dari teman sebaya (Michaelsen & Sweet, 2011).

d. Demonstrasi

Metode pembelajaran demonstrasi adalah model pembelajaran yang menggunakan peragaan suatu proses, situasi, atau cara kerja yang dila- kukan secara langsung. Model pembelajaran demonstrasi merupakan model yang biasanya digunakan oleh guru untuk menjelaskan suatu materi pelajaran pada tahap proses pembuatan, cara kerja suatu benda, atau mendemonstrasikan suatu situasi secara langsung dari awal sampai akhir pada peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat meniru atau memahami apa yang dilakukan oleh gurunya.

Langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi sebagai berikut.

1) Tahap persiapan demonstrasi

a) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.

c) Menyiapkan secara garis besar langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

2) Tahap pelaksanaan demonstrasi a) Langkah pembukaan

• Mengatur tempat demonstrasi.

• Menyampaikan tujuan yang harus dicapai peserta didik.

• Menyampaikan tugas yang harus dilakukan selama demonstrasi (misalnya mencatat hal yang penting).

b) Langkah implementasi demonstrasi

• Memulai demonstrasi dengan kegiatan yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir, misalnya memberikan pertanyaan yang membuat peserta didik penasaran pada demontrasi yang akan dilakukan.

• Menciptakan suasana yang nyaman selama pelaksanaan demonstrasi.

22 Buku Panduan Guru

Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual untuk SMK/MAK Kelas X

3) Mengakhiri demonstrasi

Setelah demonstrasi selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan memberikan tugas tertentu yang berkaitan dengan demonstrasi dan proses dari pencapaian tujuan pembelajaran.

e. Discovery Learning

Discovery learning merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang me- maksimalkan keterlibatan dan kemampuan peserta didik untuk berusaha menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis agar terbangun pengalaman dan pengetahuan, menggunakan intuisi, imajinasi dan kreativitas, serta mencari informasi baru. Discovery learning bertujuan mendapatkan fakta, korelasi, dan kebenaran yang sesuai sehingga dapat memaksimalkan potensi peserta didik untuk menambah ilmu dan mengembangkan rasa ingin tahu.

Langkah-langkah model pembelajaran discovery learning sebagai berikut.

1) Stimulus

Guru memberikan pertanyaan yang membuat siswa penasaran dan menimbulkan ketertarikan.

2) Identifikasi masalah

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengindentifikasi masalah yang sedang dibahas.

3) Pengumpulan data

Peserta didik melakukan kegiatan mengumpulkan informasi dan data yang terkait untuk dapat menjawab hipotesis.

4) Olah data

Informasi dan data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis.

5) Pembuktian

Pada hasil pengolahan dan analisis dilakukan pemeriksaan dan pengecekan secara cermat. Kemudian disesuaikan dengan hipotesis awal, apakah sudah sesuai atau belum.

23

Panduan Umum

6) Generalisasi

Langkah terakhir ialah peserta didik menarik kesimpulan dari hasil kegiatan sebelumnya dan mempresentasikannya.

f. Cooperative Script

Pada model pembelajaran cooperative script, peserta didik bekerja secara berpasangan. Masing-masing meringkas suatu materi yang telah ditentu- kan. Selanjutnya secara bergantian menjadi pembicara dan pendengar secara lisan, menyampaikan inti sari hasil ringkasan dan dilanjutkan dengan bertukar peran.

Dokumen terkait