BAB V PEMBAHASAN
B. Model Pembelajaran Tematik Integratif Jaring Laba-Laba dalam
Model pembelajaran tematik integratif jaring laba-laba atau webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa digunakan dengan negoisasi antara guru dan peserta didik, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik.86
Menurut pendapat Lyndon B Johnson dalam buku Robin Fogarty, Webbed curricula represent the thematic approach to integrating subject matter. Typically, this thematic approach to curriculum development begins with a theme such as transportation or inventions.87
Lyndon B Johnson menyebutkan pembelajaran tematik integratif jaring laba-laba merupakan kurikulum yang menggambarkan pendekatan tematik dan menggunakan tema untuk mengintegrasikan materi pembelajaran.
86Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2009), 90.
87Robin Fogarty, How To Integrate The Curricula, ( America: Corwin Press, 2009), 65.
Sedangkan Menurut pendapat Marcella Webbed : themes form the base of the curriculum. Disciplines use the themes to teach specific concepts, topics and ideas whitin the disciplines.88
Dari pengertian di atas maka dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran tematik integratif jaring laba-laba merupakan tema membentuk dasar kurikulum. Disiplin menggunakan tema untuk mengajarkan konsep, topik, dan ide tertentu dalam disiplin ilmu.
Model webbed (jaring laba-laba) bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran terpadu jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang kecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Dengan demikian model ini merupakan model yang mempergunakan pendekatan tematik lintas bidang studi.
Untuk dapat menerapkannya, seorang guru dapat dituntut secara serius dan mendalam untuk memahami dan memilih tema utama/pokok (ensesial) yang memiliki keterkaitan materi yang secara metodologis bisa dipadukan. Guru dituntut memiliki kejelian dalam memilih dan memilah tema/pokok bahasan yang kemudian
88Marcella L. Kysilka, Understanding Integrated Curriculum, The Curriculum Journal Vol 9 no 2 Summer 1998, British Curriculum Foundation 1998, 199.
tema utama/pokok tersebut disebarkan ke dalam berbagai mata pelajaran.89
Kelebihan dari model jaring laba-laba dalam mengintegrasikan kurikulum adalah (1) faktor motivasi belajar siswa sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian siswa, faktor motivasi siswa juga berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat dan kebutuhan siswa, (2) mudah dilakukan guru baik perencanaannya maupun pelaksanaanya, (3) mempermudah siswa dalam memahami materi maupun muatan- muatan mata pelajaran yang dipadukan dalam sebuah tema.
Sedangkan kekurangan model webbed, adalah : (1) banyak guru sulit memilih tema, guru cenderung menyuguhkan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa, (2) guru sering kali terfokus pada kegiatan pembelajaran, sehingga pengembangan materi atau konsep menjadi terabaikan, (3) guru sering kali mengalami kesulitan mengembangkan tema yang telah ditetapkan.
Idealnya tema-tema yang ditetapkan berisi muatan berbagai mata pelajaran yang diintegrasikan atau dipadukan. Model webbed ini dikembangkan oleh Lyndon B. Johnson.90
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya model pembelajaran tematik integratif merupakan sebuah model yang memiliki banyak
89Ade Rukmana, Pembelajaran Terpadu, (Bandung: UPI PRESS, 2006), 33.
90Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, 136.
kemudahan ketika diimplementasikan di lembaga pendidikan dari pada kesulitannya. Namun untuk meminimalisir kekurangan yang terjadi ketika dipraktikkan model jaring laba-laba ini guru sebisa mungkin untuk melakukan diskusi dengan rekan guru lainnnya dengan tujuan mencari solusi dalam permasalahan yang terjadi.
Menurut Prabowo dalam buku Trianto langkah-langkah yang dilalui dalam setiap model pembelajran terpadu meliputi tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian (evaluasi).91 Langkah- langkah (sintaks) model pembelajaran tematik integratif jaring laba- laba ini dapat direduksi oleh sintaks model pembelajaran langsung (direct instruction) yang di kembangkan oleh Arends.
1) Perencanaan
a) Menentukan atau memilih tema sentral;92
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tema sentral:
(1) Relevan dengan kompetensi dasar (KD) yang dipadukan.
(2) Memperhatikan persoalan yang actual dan menarik untuk siswa.
(3) Kontekstual, dekat dengan pengalaman pribadi siswa dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.93
b) Mengidentifikasi konsep-konsep yang akan dibahas;
91 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 63.
92 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 127.
93 Herni Suryaneza, 2016 Penerapan Pembelajaran Ipa Terpadu Menggunakan Model Webbed Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Pada Tema Mengapa Tubuhku Bisa Merasakan Perubahan Suhu Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal volume 8 no 1
c) Memilih kegiatan pembelajaran yang sesuai;
d) Menyusun jadwal kegiatan secara sistematis.94 2) Pelaksanaan
a) Menjelaskan tujuan dan membuka pelajaran.
Guru mendapatkan perhatian siswa dan memastikan mereka siap untuk belajar dengan mengulangi kembali tujuan pelajaran, memberikan informasi dasar, dan menjelaskan mengapa pelajaran itu penting.
b) Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan.
Guru mendemonstrasikan keterampilan secara benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
c) Menyediakan praktik terpadu.
Guru menyusun praktik awal.
d) Memeriksa pemahaman dan menyediakan balikan.
Guru memeriksa untuk melihat apakah siswa berkinerja secara benar dan memberikan balikan
e) Menyediakan latihan dan transfer yang lebih lanjut.
Guru mengatur kondisi untuk latihan yang lebih luas dengan perhatian untuk mentransfer keterampilan ke situasi yang lebih kompleks.95
94 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, 128.
95 Arends, R.I, Learning to Teach, (Americas: McGraw-Hill, 2007), 297.
3) Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran tematik terpadu model jarring laba-laba menggunakan penilaian autentik. Penilaian tersebut meliputi tahapan yang digunakan, jenis (tes dan bukan tes) dan bentuk penilaian (portofolio, penilaian kinerja dan tes), dan alat evaluasi yang digunakan.96
Gambar 2.2
Model Jaring Laba-laba (Webbed)
c. Model Pembelajaran Tematik Integratif Keterpaduan dalam