adalah seorang psikolog perkembangan, mengembangkan teori etika berdasarkan perkembangan moral individu. Ia mengidentifikasi enam tahap perkembangan moral yang berkembang seiring dengan usia dan pengalaman, mulai dari orientasi otonomi hingga orientasi prinsip-etika universal.
Kohlberg hidup pada abad ke-20, dan penelitiannya dalam bidang perkembangan moral berlangsung sepanjang tahun 1950-an hingga 1980-an.
Etika berperan penting dalam membantu individu dan masyarakat dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab, memahami implikasi moral dari tindakan mereka, dan membangun hubungan yang adil dan bermoral dengan or- ang lain.
B.
B.B.
B.
nilai-nilai sosial yang dianut oleh individu atau masyarakat.
3) Kesadaran batin: Moral juga terkait dengan kesadaran batin individu mengenai apa yang benar dan salah. Ini melibatkan pertimbangan internal mengenai nilai-nilai, norma, dan prinsip-prinsip yang membimbing tindakan seseorang.
Kesadaran batin ini dapat dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman hidup, dan nilai-nilai yang dianut individu. 4) Konsekuensi sosial: Moral juga berkaitan dengan konsekuensi sosial dari tindakan individu. Dalam konteks ini, moral mencakup pertimbangan mengenai bagaimana tindakan individu akan mempengaruhi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Ini melibatkan pertimbangan tentang keadilan, keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif, serta dampak sosial yang diinginkan.
5) Norma dan nilai-nilai: Moral terkait dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat atau kelompok tertentu. Norma-norma ini mengatur perilaku dan interaksi sosial, sementara nilai-nilai memberikan arahan tentang apa yang dianggap penting dan berharga dalam kehidupan.
Pengertian dan makna moral dapat bervariasi antara budaya, agama, dan filosofi yang berbeda. Ini mencerminkan keragaman pandangan dan kepercayaan manusia terhadap apa yang dianggap benar dan baik dalam kehidupan sehari- hari.
Terdapat beberapa elemen penting yang terkait dengan pengertian dan makna moral:
1. Kesadaran tentang kebaikan dan keburukan: Moral melibatkan pemahaman tentang perbedaan antara tindakan yang baik dan tindakan yang buruk. Ini melibatkan pengenalan nilai-nilai yang dianggap positif, seperti kejujuran, toleransi, keadilan, empati, dan penghargaan terhadap martabat manusia.
2. Tanggung jawab pribadi: Moral juga menekankan tanggung jawab individu terhadap tindakan dan keputusannya sendiri. Ini mencakup kesadaran akan akibat dari tindakan yang diambil serta keinginan untuk bertanggung jawab terhadap dampaknya.
3. Konteks sosial: Moral tidak hanya berlaku pada tingkat individual, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang kuat.
Ini mencerminkan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat atau kelompok tertentu, serta kebutuhan untuk berinteraksi dan hidup berdampingan dengan or- ang lain.
4. Pembentukan karakter: Moral juga terkait dengan pembentukan karakter individu. Ini melibatkan pengembangan sikap, sifat, dan kebiasaan yang baik yang mempromosikan tindakan moral yang konsisten dan bertanggung jawab.
5. Pengambilan keputusan: Moral juga berhubungan dengan kemampuan individu untuk membuat keputusan etis. Ini melibatkan pertimbangan yang hati-hati tentang konsekuensi dan dampak tindakan pada orang lain, serta mempertimbangkan prinsip-prinsip etika yang relevan.
6. Evolusi dan perubahan: Pandangan dan pemahaman moral dapat berkembang seiring waktu. Pandangan moral seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman hidup, refleksi pribadi, pembelajaran, dan interaksi dengan budaya dan nilai-nilai yang berbeda.
Pengertian dan makna moral mencerminkan kompleksitas manusia dan interaksi sosial. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dan variasi dalam definisi moral, intinya adalah bahwa moral melibatkan pertimbangan tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk, serta bagaimana
Adapun definisi mengenai moral menurut beberapa ahli antara lain adalah:
1. Immanuel Kant: Menurut Kant, moralitas melibatkan kewajiban dan prinsip moral yang universal. Moralitas bukanlah tentang mengikuti keinginan atau konsekuensi dari tindakan, tetapi tentang mengikuti kewajiban moral yang berdasarkan pada niat yang baik. Immanuel Kant hidup pada abad ke-18, dengan karyanya yang terkenal
“Das Prinzip der Moral” (1785).
2. John Stuart Mill: Mill berpendapat bahwa moralitas harus didasarkan pada prinsip utilitarianisme, yaitu tindakan yang menghasilkan kebahagiaan yang maksimal bagi sebanyak mungkin orang. Baginya, moralitas terkait dengan konsekuensi tindakan. Mill adalah seorang filsuf dan ekonom abad ke-19, yang terkenal dengan karyanya
“Utilitarianism” (1863) dan “On Liberty” (1859).
3. Lawrence Kohlberg: Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan teori perkembangan moral.
Menurutnya, moral berkembang dalam enam tahap yang melibatkan perubahan dari pandangan diri yang egois menjadi pandangan yang lebih abstrak dan universal.
Tahap perkembangan moral ini berkaitan dengan pemahaman individu tentang prinsip-prinsip etika dan keadilan. Kohlberg adalah seorang psikolog perkem- bangan yang aktif pada abad ke-20. Dia mengembangkan teori perkembangan moralnya pada tahun 1958 dan terus mengembangkannya hingga tahun 1986.
4. Aristotle: Menurut Aristotle, moralitas adalah mengenai mencapai tujuan kehidupan yang baik (eudaimonia). Ia berpendapat bahwa moralitas terkait dengan kebiasaan baik dan perilaku yang mencerminkan akhlak yang baik.
Aristoteles hidup pada abad ke-4 SM. Karyanya yang
terkenal, “Nicomachean Ethics,” adalah salah satu karyanya yang mengulas tentang moralitas.
5. Jean Piaget: Piaget adalah seorang psikolog perkembangan yang juga mengembangkan teori perkembangan moral.
Bagi Piaget, moralitas berkembang dari tahap-tahap perkembangan kognitif anak. Tahap perkembangan ini meliputi orientasi hukum dan aturan, serta pemahaman anak terhadap nilai-nilai sosial dan etika. Piaget adalah seorang psikolog perkembangan yang aktif pada abad ke- 20. Teori perkembangan moralnya dikembangkan dalam beberapa dekade pertengahan abad ke-20.
Penting untuk dicatat bahwa ada banyak pandangan yang berbeda mengenai moralitas dan definisi dapat bervariasi antara para ahli. Definisi-definisi di atas hanya merupakan beberapa contoh dari berbagai perspektif yang ada.
C.
C.C.
C.