• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mutu Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Masyarakat

Dalam dokumen PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI (Halaman 36-40)

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus karena lingkungan merupakan media penularan penyakit.

Untuk itu penanganan sanitasi dasar rumah tangga dan lingkungan masyarakat perlu selalu dilakukan dalam rangka mencipatakan lingkungan masyarakat yang sehat.

Permasalahan sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat di Kabupaten Agam selama tahun 2009, masih belum dapat diselesaikan secara tuntas dan optimal, walaupun secara program sudah ada pelaksanaan program PAMSIMAS sejak tahun 2008, namun secara hasil masih membutuhkan waktu dan optimalisasi pelaksanaan kegiatan serta membutuhkan perencanaan secara berkala dan koordinasi yang baik dengan lintas sektoral.

a. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah salah satu indikator mutu sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat yang merupakan gambaran suatu bangunan rumah tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuagan sampah, Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus karena lingkungan merupakan media penularan penyakit.

Untuk itu penanganan sanitasi dasar rumah tangga dan lingkungan masyarakat perlu selalu dilakukan dalam rangka mencipatakan lingkungan masyarakat yang sehat.

37 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009

sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Selama tahun 2009 dilakukan pemeriksaan rumah sehat sebanyak 96.160 rumah/banguan dari 104.202 KK yang ada atau 92,3 %, kondisi ini meningkat 2,3 % dari tahun 2008. Ternyata dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan tersebut, maka didapatkan rumah sehat sebanyak 70.323 rumah/bangunan atau sebesar 73,1 %, kondisi ini justeru mengalamipeningkatan dari tahun 2008 yang hanya 71,9 %, sehingga dapat diartikan bahwa anggota masyarakat mulai dan sudah menyadari pentingnya rumah sehat bagi anggota keluarga agar terbebas dari penularan penyakit.

Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah/bangunan tersebut diatas, maka jumlah keluarga yang memilii akses terhadap penggunaan sumber air bersih (SAB) adalah sebanyak 70.632 KK atau 73,5 %, yang terdiri dari SGL dan PMA 37,1 %, PAH 15 %, Ledeng/Pipa serta SPT/PDAM sama-sama 14,6 %, Sumur Bor 4,3 % dan pemakaian air kemasan 0,25 %.

Sementara itu, dari jumlah KK yang dilakukan pemeriksaan, maka yang memiliki jamban keluarga sehat adalah sebanyak adalah sebanyak 69.404 KK atau 72,2 %. Yang mempunyai tempat sampah adalah sebanyak 66.749 KK atau 69,4 % serta yang rumah/KK yang memiliki SPAL adalah sebanyak 68.247 KK atau 79,9 %. Adapun keadaan sanitasi rumah/bangunan keluarga di Kabupaten Agam periode 2006-2009 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Sumber : Seksi PL Dinkes Agam tahun 2009 0

10 20 30 40 50 60 70 80

2006 2007 2008 2009

65 66.1

71.9 73.4

15.2

54.7

72.1 72.2

12.6

59.1

69.4 69.4

12.6

53.4

70.6 70.9

Grafik Perkembangan Akses SAB dan Kemepemilikan Sanitasi Dasar Rumah Tangga di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009

RT Akses SAB RT Memiliki Jamban RT Memiliki T.Sampah RT Memiliki SPAL

38 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009

b. Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

TTU dan TUPM juga merupakan salah satu indikator mutu sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat yang merupakan gambaran suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Sarana TUPM itu sendiri adalah seperti pasar, hotel, restoran/rumah makan, dsb, sedangkan TUPM sehat adalah tempat- tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan seperti memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, SPAL, ventilasi yang baik, pencahayaan, luas ;antai dan (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung.

Cakupan TTU dan TUPM tahun 2009 ada yang mengalami penurunan dan ada peningkatan serta ada juga yang tetap. Cakupan TUPM Hotel yang sehat yaitu 75 % dan cakupan ini sama dengan tahun 2008 yang juga sebesar 75 %. Cakupan TUPM Rsetoran/Rumah Makan yang sehat adalah sebesar 77,6 % dan mengalami penurunan dari tahun 2008 yaitu 82,5 %. Sedangkan cakupan TUPM Pasar yang sehat adalah sebesar 36,8 % dan cakupan ini peningkatan dari tahun 2008 yang hanya 26,7 %.

Sehingga secara keseluruhan cakupan TUPM yang sehat selama tahun 2009 adalah sebesar 65,2 % dan cakupan ini meningkat dari tahun 2008 yang sebesar 63,9 %.

c. Pembinaan Lingkungan Institusi

Beberapa insitusi yang merupakan binaan petugas kesehatan setiap tahunnya berdasarkan indikator SPM yaitu sarana kesehatan sendiri (Puskesmas, Pustu, Poskesri/Polindes, Puskel), sarana pendidikan (SD/MI, SMP/MTsN, SMU), sarana ibadah (Mesjid, Musholla, dsb) dan sarana perkantoran.

Selama tahun 2009, pembinaan sarana dan institusi ini oleh petugas kesehatan mengalami peningkatan dari tahun 2008. Cakupan sarana kesehatan yang dilakukan pembinaan secara rutin dan berkala pada tahun 2008 adalah 40,4 % dan meningkat menjadi 63,8 % pada tahun 2009, sementara itu sarana pendidikan yang dibina oleh petugas kesehatan pada tahun 2008 adalah 17,4 % dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 31,4 %. Sedangkan cakupan pembinaan sarana

39 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009

ibadah pada tahun 2008 adalah 28,5 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 37 %, juga pada cakupan pembinaan sarana perkantoran yang pada tahun 2008 adalah 37,7 % meningkat menjadi 53,1

%. Secara keseluruhan cakupan institusi yang dilakukan pembinaan selama tahun 2009 adalah sebesar 43,1 %, cakupan ini mengalami peningkatan cakupan dari tahun 2008 yang hanya 28,2 %. Gambaran perkembangan cakupan sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat selama periode 2006-2009 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik Perkembangan Cakupan Indikator Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Agam Periode 2006-2009

Sumber : Seksi PL Dinkes Agam tahun 2009

Berdasarkan grafik diatas, maka dari 3 (tiga) indikator sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat, hanya cakupan rumah sehat yang mencapai target sampai dengan akhir tahun 2009 yaitu 73,1 dari target 60

%. Sementara itu, 2 (dua) indikator lainnya masih dibawah target SPM tahun 2009.

d. Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Agypti

Cakupan rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes agypti dalam rangka mencegah terjangkitnya penyakit DBD selama tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun 2008. Dimana rumah/bangunan

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Rumah Sehat TTU dan TUPM Sehat Institusi Dibina 17

66.6

0 45.2

31.3 35.1

71.9

63.8

28.2 73.1

65.2

43.1 60

70

60

Cak. 2006 Cak. 2007 Cak. 2008 Cak. 2009 Target 2009

40 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009

yang dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk selama tahun 2009 yaitu sebanyak 96.151 rumah dari 99.971 rumah/bangunan yang ada di Kabupaten Agam atau 96,2 %. Sedangkan rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk adalah sebanyak 70.326 atau 73,1 %. Cakupan ini meningkatdrastis dari pencapaian selama tahun 2008 yang hanya 4,5 %.

Dalam dokumen PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI (Halaman 36-40)

Dokumen terkait