• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Tujuan disusun dan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009 adalah untuk memberikan kemudahan dan informasi mengenai program dan kegiatan pembangunan kesehatan selama tahun 2009 berdasarkan data indikator SPM dan Agam Sehat dan Mandiri tahun 2010. Bab ini memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika penyusunan dan publikasi Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010.

Tabel Distribusi Penduduk Miskin di Kabupaten Agam Tahun 2009  No.  Kecamatan  Jlh. KK  KK Miskin  Jlh
Tabel Distribusi Penduduk Miskin di Kabupaten Agam Tahun 2009 No. Kecamatan Jlh. KK KK Miskin Jlh

Angka Kematian ( Mortalitas )

Secara keseluruhan angka kematian bayi dan balita (AKB dan AKABA) di Kabupaten Agam cukup rendah dibandingkan target nasional sebesar 35/1000 KH pada tahun 2010. Angka Harapan Hidup (UHH) didasarkan pada IPM Provinsi Sumatera Barat tahun 2005. sedangkan untuk Kabupaten dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yakni pada tahun 2005 UHHnya sebesar 67,8 dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Grafik Tingkat Perkembangan Kematian Ibu Maternal  di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009
Grafik Tingkat Perkembangan Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009

Prevalensi Angka Kesakitan ( Morbiditas )

Untuk lebih jelasnya, prevalensi penderita tuberkulosis paru di Kabupaten Agam periode 2006-2009 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Sehingga pada akhir tahun 2009, kasus DBD di Kabupaten Agam berjumlah 85 kasus dan pengobatan juga dilakukan pada 85 kasus (85.

Grafik Perkembangan Penderita TB Paru dan Tingkat Kesembuhannya  di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006 - 2009
Grafik Perkembangan Penderita TB Paru dan Tingkat Kesembuhannya di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006 - 2009

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi, Usia Pra Sekolah dan Usia Sekolah, Kesehatan Remaja serta Pelayanan Pra Usila dan Usila

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dalam hal pencapaian indikator SPM tahun 2009, 5 (lima) indikator tersebut di atas telah mencapai target sebesar 100% dimana persentase peningkatannya terdapat pada RFT kasus kusta dari 40%. pada tahun 2008 menjadi 100% pada akhir tahun 2009 Angka Kejadian Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (P3DI) Perkembangan jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi pada tahun 2006-2009 tidak terlalu signifikan. Berdasarkan hasil pemantauan dan surveilans (observasi) yang dilakukan, tidak ditemukan kasus penyakit menular.

Perkembangan dan peningkatan kasus penyakit menular hanya terjadi pada kasus penyakit campak, dimana selama tahun 2006 dan 2007 tidak ada kasus penyakit ini, namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus yaitu 14 kasus penduduk) di Kabupaten Agam. Jumlah dan kasus penyakit campak selama tahun 2009 meningkat drastis menjadi 22 kasus per penduduk), dengan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Tilatang Kamang yaitu sebanyak 12 kasus.

Pelayanan Antenatal (K4) Ibu Hamil

Gambaran cakupan K4 di Kabupaten Agam selama tahun 2009, dimana dari 10.416 sasaran ibu hamil yang mendapat pelayanan standar minimal 4 kali selama kehamilan dari tenaga kesehatan, terdapat 7.146 ibu hamil (68,6.

Ibu Hamil Resio Tinggi/Komplikasi yang Ditangani

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) dengan Kompetensi Kebidanan

Kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi Lahir

Cakupan ini mengalami peningkatan dari tahun 2008 yaitu 77,9%, sedangkan target yang ingin dicapai pada tahun 2009 adalah 88. Namun cakupan kunjungan bayi selama tahun 2009 justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 yaitu dari 66,6% pada tahun 2008. Telah turun menjadi 62,9%, sehingga target SPM tahun 2009 tidak dapat tercapai. Sedangkan cakupan bayi BBLR selama tahun 2009 sebanyak 246 bayi dari 7802 bayi baru lahir atau 3,15.

Dari 246 kasus BBLR yang terjadi di Kabupaten Agam pada tahun 2009, sebanyak 192 kasus BBLR mendapat pelayanan dan ditangani oleh petugas kesehatan atau 78,05. Dalam hal pencapaian target SPM tahun 2009, ketiga indikator tersebut tidak ada yang mencapai target tahun 2009.

Grafik Perkembangan Pencapaian SPM Pelayanan Kesehatan KIA   di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009
Grafik Perkembangan Pencapaian SPM Pelayanan Kesehatan KIA di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009

Upaya Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu pencapaian indikator pelayanan kesehatan usia prasekolah, usia sekolah, dan usia remaja belum optimal dan belum mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kecuali indikator pelayanan kesehatan usia remaja. tua. yang telah mencapai tujuan SPM yaitu 43,9% dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu 35.

Pemantauan Pertumbuhan Balita

Perawatan Balita Gizi Buruk

Pemberian Kapsul Vitamin A

Pemberian Tablet Fe

Distribusi Kapsul Yodium bagi Wanita Usia Subur (WUS)

Sementara itu, indikator Vitamin A balita juga dapat mencapai target SPM sebesar 87,5% yaitu 88,8 sebanyak dua kali hingga akhir tahun 2009.

Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana ( KB )

Pelayanan Kesehatan Imunisasi

Tingkat pencapaian pelayanan imunisasi ibu hamil selama tahun 2009 dibandingkan target SPM tahun 2009 juga masih jauh dari target yaitu 95% untuk TT1 dan 85% untuk TT2 atau lebih dikenal sekarang dengan TT2+. Cakupan BIAS TT SD Kelas II tahun 2009 sebanyak 10.828 anak SD Kelas II atau 93,7% atau 1,3% lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Cakupan BIAS TT SD kelas 3 tahun 2009 sebanyak 10.583 anak sekolah atau 92,6% atau 2,6% lebih rendah dari target yang ditetapkan dan cakupan tersebut dibandingkan kinerja tahun 2008 adalah 2,4 lebih rendah.

Imunisasi Anak Universal (UCI) di Kabupaten Agam sampai dengan akhir tahun 2009 belum mencapai target SPM yang ditetapkan sebesar 90%, dengan cakupan UCI pada tahun 2009 sebesar 72,1% dari 459 Jorong yang ada di Kabupaten Agam. Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2009, pencapaian Jorong UCI Kabupaten Agam belum mencapai target SPM yang telah ditetapkan yaitu masih sebesar 72,1% dari target sebesar 90%, meskipun secara kuantitatif masih jauh dari target SPM yang ditetapkan. pelaksanaan program mengalami peningkatan cakupan dari tahun 2007 dan 2008.

Grafik Perkembangan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Ibu Hamil  di Kabupaten Agam Periode tahun 2006 - 2009
Grafik Perkembangan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Ibu Hamil di Kabupaten Agam Periode tahun 2006 - 2009

Pelayanan Obstetrik dan neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif (PONED dan PONEK)

Pelayanan Kesehatan Dasar Perorangan dan Masyarakat

Akses dan mutu layanan kesehatan bagi individu, keluarga, dan masyarakat pada tahun 2009 juga ditentukan oleh cakupan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RSUD Lubuk Basung) melalui kunjungan rawat jalan, kunjungan rawat inap, dan cakupan kesehatan jiwa. Artinya masyarakat sudah memahami, mengetahui dan menyadari bahwa fasilitas kesehatan di Kabupaten Agam dapat membantu dan meringankan permasalahan kesehatannya. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Agam pada tahun 2008 juga terlihat pada indikator jumlah kunjungan (visit rate) masyarakat ke Rumah Sakit, dalam hal ini RUSD Lubuk Basung.

Selama tahun 2009, dari 23 fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Agam (22 Puskesmas + 1 RSUD Lubuk Basung), sebanyak 23 unit (100%) mempunyai laboratorium kesehatan. Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat perkembangan cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi individu dan masyarakat menurut indikator SPM dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik Perkembangan Indikator Pelayanan Kesehatan Perorangan dan  masyarakat di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009
Grafik Perkembangan Indikator Pelayanan Kesehatan Perorangan dan masyarakat di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009

Penyelenggaraan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan KLB dan Gizi Buruk

Berdasarkan grafik di atas, perkembangan indikator cakupan kunjungan rawat jalan telah mencapai target sebesar 15% pada tahun 2009 yaitu 23,9%, dan kunjungan rawat inap sebesar 1,9%, tinggi 0,4% dari target SPM yaitu 1,5. Sementara itu, kinerja indikator kesehatan mental sampai dengan akhir tahun 2009 masih jauh di bawah target sebesar 12%; kinerjanya hingga tahun 2009 sebesar 1,2%, termasuk fasyankes dengan fasilitas penanganan darurat yang hanya mencapai 11,1%. % dari target 80. Sedangkan dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam, berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi Masyarakat (PSG), teridentifikasi 5 kecamatan belum bebas dari kerawanan gizi (TGR < 15%), yaitu Kecamatan IV Nagari, IV Koto, Banuhampu, Tilatang, Kamang dan Kamang Magek, sehingga hanya menyisakan 11 kecamatan yang bebas masalah gizi atau 68,7.

Cakupan ini mengalami penurunan sejak tahun 2008, yaitu terdapat 13 kecamatan bebas gizi buruk atau 81,2%, sedangkan target SPM pada tahun 2009 adalah 79.

Mutu Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Masyarakat

Cakupan TTU dan TUPM pada tahun 2009 mengalami penurunan, ada yang meningkat dan ada yang tetap. Jadi cakupan TUPM sehat secara keseluruhan pada tahun 2009 adalah 65,2% dan cakupan ini meningkat dari tahun 2008 yang sebesar 63,9. Secara keseluruhan cakupan lembaga penerima pembinaan selama tahun 2009 sebesar 43,1%, cakupan ini meningkat dari tahun 2008 yang hanya sebesar 28,2.

Berdasarkan grafik di atas, dari 3 (tiga) indikator sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat, pada akhir tahun 2009, hanya cakupan rumah sehat yang mencapai target yaitu 73,1 dari target 60. Cakupan rumah sehat /bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes agypti untuk mencegah kejadian demam berdarah meningkat pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008.

Grafik Perkembangan Akses SAB dan Kemepemilikan Sanitasi Dasar Rumah  Tangga di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009
Grafik Perkembangan Akses SAB dan Kemepemilikan Sanitasi Dasar Rumah Tangga di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Jumlah bayi usia 0 sampai 6 bulan di Kabupaten Agam pada tahun 2009 sebanyak 7.805 jiwa, sedangkan jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebanyak 3.271 bayi atau 41,9 jiwa. Cakupan rumah sehat dengan PHBS pada akhir tahun 2009 dapat mencapai target 60% dengan kinerja 61,1. Cakupan ASI eksklusif masih belum mencapai target 70% pada akhir tahun 2009, sedangkan hasil kinerja tahun 2009 adalah 41,9.

Cakupan Jorong dengan pemanfaatan garam beryodium yang baik telah mencapai target pada akhir tahun 2009 yaitu 93,1% dari target SPM 88. Cakupan posyandu secara penuh dan mandiri (aktif) pada tahun 2009 juga telah mencapai target SPM yang telah ditetapkan, yaitu 42,2% dari sasaran. tujuan 35.

Grafik PHBS di Kabupaten Agam Berdasarkan RISKESDAS tahun 2008 dan  Survey PHBS Tahun 2009
Grafik PHBS di Kabupaten Agam Berdasarkan RISKESDAS tahun 2008 dan Survey PHBS Tahun 2009

Penyuluhan Kesehatan (Promkes) NAPZA

Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan kesehatan

Jaminan Pemeliharaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( JPKM )

Selain itu, dari 104.202 keluarga di Kabupaten Agam, sebanyak 26.958 keluarga merupakan keluarga miskin (GAKIN) dan selama tahun 2009 mendapat Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (JPKM), ditambah peserta Jamkesda dan Jamkesmas. Cakupan keluarga miskin penerima pelayanan kesehatan di Kabupaten Agam selama tahun 2009 sebanyak 26.958 keluarga miskin atau 100%, sedangkan sasaran SPM sebanyak 100. Dari jumlah bayi BGM keluarga miskin tersebut, sebanyak 259 orang mendapat bantuan MP-ASI (100.

Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan cakupan JPKM dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Agam periode 2006-2009 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Sedangkan cakupan peserta JPKM di Kabupaten Agam selalu menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya selama periode 2006-2009, sehingga sesuai target SPM tahun 2009 dapat dicapai cakupan sebesar 32,3.

Pelayanan kesehatan Pekerja Formal ( Upaya Kesehatan Kerja)

Berdasarkan grafik di atas, jumlah keluarga miskin yang mendapat akses dan cakupan pelayanan kesehatan serta bayi dengan BGM yang mendapat MP-ASI pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 adalah sebesar 100% yang berarti seluruh keluarga miskin mendapat pelayanan kesehatan, dan bayi yang mendapat BGM menerima MP-ASI.

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat dan Anak Sekolah (UKGMD dan UKGSD)

Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

Dalam rangka pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS serta pencegahan penularan langsung melalui transfusi darah, khususnya pada kasus rujukan ibu hamil risiko tinggi. Selain mencegah penularan HIV/AIDS secara langsung, skrining donor darah juga mencegah penularan Hepatitis B. Selama tahun 2009, diambil 117 sampel darah HIV/AIDS dari 117 pendonor darah (100 .

Berdasarkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengobatan dasar rawat jalan di Puskesmas Pustu dan Polindes serta Poskesri, teridentifikasi 10 (sepuluh) jenis penyakit terbanyak menurut ICD-10 pada tahun 2009, yaitu:

Pelayanan Kesehatan di RSUD Lubuk Basung

Sebagai gambaran, jumlah tempat tidur selama tahun 2009 hanya bertambah 6 unit dari 106 unit pada tahun 2008, sehingga jumlah tempat tidur pada akhir tahun 2009 sebanyak 12 unit. Jumlah tempat tidur ini tentunya akan berdampak pada peningkatan cakupan kinerja indikator pelayanan RSUD Lubuk Basung. Sedangkan jumlah/lama hari efektif dirawat pasien (LOS) selama tahun 2009 adalah 3,01 hari, kondisi ini mulai membaik dibandingkan kondisi tahun 2008 yaitu 3,3 hari, sehingga kualitas pelayanan pasien dan lamanya perawatan pasien meningkat. pasien yang dirawat sudah mulai membaik.

Dimana selama tahun 2009 terdapat 412 kasus rujukan darurat tingkat pertama di RSUD Lubuk Basung dengan coverage rate 100%. Untuk indikator lain mengenai pelayanan kesehatan di RSUD Lubuk Basung tahun 2008, silakan lihat grafik di bawah ini.

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sarana Kesehatan

Pada akhir tahun 2009, terdapat 22 Puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Agam, bahkan satu kecamatan mempunyai 2 unit Puskesmas. Dengan demikian, pada akhir tahun 2009, terdapat 120 unit sarana Pustu, Polindes dan 24 unit Poskesri di Kabupaten Agam. Hingga tahun 2009, terdapat 12 apotek berizin dan bersertifikat di Kabupaten Agam dan 26 apotek berizin dan bersertifikat yang tersebar di 16 kecamatan.

Rasio Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas) sampai dengan akhir tahun 2009 adalah jumlah penduduk, dimana rasio tersebut masih jauh dibawah target yang ditetapkan yaitu sebesar 40;. Namun dari 10 jenis sumber daya manusia kesehatan di atas, terdapat 1 (satu) rasio sumber daya manusia kesehatan yang hampir mencapai tingkat memadai di wilayah Kabupaten Agam, yaitu apoteker yang hingga akhir tahun 2009 memiliki rasio yang sama besarnya. seperti halnya populasi sasaran.

Grafik Ratio Ketersediaan SDM Kesehatan di Kabupaten Agam   Periode Tahun 2006-2009
Grafik Ratio Ketersediaan SDM Kesehatan di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009

Pembiayaan Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Agam dapat dilaksanakan pada tahun 2009 sesuai dengan RPJM Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Agam. Secara keseluruhan pencapaian indikator program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Agam mengalami peningkatan dan penurunan. Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009 diterbitkan dan diserahkan dengan harapan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai capaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Agam untuk mencapai visi dan misi Agam Sehat dan Mandiri 2010.

Oleh karena itu, penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Agam tahun 2009 bersifat wajib dan diterbitkan setiap tahunnya. Kami berharap Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009 dapat bermanfaat dalam menyediakan data dan informasi mengenai pembangunan kesehatan selama tahun 2009.

Grafik Perkembangan Pembiayaan Pembangunan Kesehatan dan  Anggaran Kesehatan Perkapita Kabupaten Agam Periode Tahun 2006
Grafik Perkembangan Pembiayaan Pembangunan Kesehatan dan Anggaran Kesehatan Perkapita Kabupaten Agam Periode Tahun 2006

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009

Gambar

Tabel Distribusi Penduduk Miskin di Kabupaten Agam Tahun 2009  No.  Kecamatan  Jlh. KK  KK Miskin  Jlh
Grafik Tingkat Perkembangan Kematian Ibu Maternal  di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006-2009
Grafik Perkembangan Penderita TB Paru dan Tingkat Kesembuhannya  di Kabupaten Agam Periode Tahun 2006 - 2009
Grafik Perkembangan Pelayanan, Pencegahan dan Penanganan Penyakit  Infeksi dan menular di Kabupaten Agam Periode 2006 – 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) Kota Semarang sudah melaksanakan kelas ibu hamil dengan

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang meliputi ibu hamil, ibu

Penelitian yang dilakukan oleh Kismoyo pada tahun 2012 juga menyatakan bahwa Puskesmas PONED di Kabupaten Kendal kurang menjamin ketersediaan obat–obat emergensi, dan

Kejadian Dan Keberhasilan Penanganan Kasus Perdarahan Pada Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Di Kabupaten Agam Sumatera Barat, Tesis, Program

„ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIPORI-PORI KOTA TANJUNG BALAI TAHUN 2018‟ beserta

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED) di

Pelayanan obstetri dan neonatal regionl merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi

26 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010 Grafik Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi KN, Bayi dan Penanganan Bayi BBLR di Kabupaten Agam Periode Tahun