Tujuan penyusunan dan penerbitan Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010 adalah untuk memberikan kemudahan dan informasi mengenai program dan kegiatan pembangunan kesehatan selama tahun 2010 berdasarkan data indikator SPM dan Agam Sehat dan Mandiri tahun 2010. Bab ini memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan dan publikasi Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010.
Angka Kematian ( Mortalitas )
Laju perkembangan angka kematian ibu (AKI) pada periode 2006-2010 juga mengalami penurunan sejak tahun 2007, seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Penurunan yang signifikan justru terjadi pada tahun 2010 dimana jumlah kematian ibu hanya 5 orang yang terdiri dari 4 kematian ibu dan 1 kematian ibu nifas, sedangkan pada tahun 2010 tidak terjadi kematian ibu, hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan ANC menunjukkan adanya perbaikan di Kabupaten Agam.
Prevalensi Angka Kesakitan ( Morbiditas )
Jumlah kasus malaria klinis pada tahun 2010 di Kabupaten Agam sebanyak 1 (satu) kasus atau penduduk, dengan hasil pemeriksaan positif (100%), sedangkan cakupan pengobatan dan pengobatan sebanyak 100. Berdasarkan hasil pemantauan (surveilans penyakit) yang dilakukan, terdapat sebanyak 30 kasus penyakit campak (Morbili) pada warga Kabupaten Agam.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi, Usia Pra Sekolah dan Usia Sekolah, Kesehatan Remaja serta Pelayanan Pra Usila dan Usila
Prevalensi Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (P3DI) Perkembangan jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi selama tahun 2006-2010 tidak terlalu signifikan. Sedangkan selama tahun 2010 tidak terdapat kasus penyakit difteri, batuk rejan, tetanus, poliomielitis TN, dan hepatitis B.
Pelayanan Antenatal (K4) Ibu Hamil
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) dengan Kompetensi Kebidanan
Dalam pemberian pelayanan khususnya oleh bidan di Pustu, Poskesri/Polindes atau di Puskesmas, beberapa ibu hamil tergolong kasus risiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan dan pengobatan tambahan, serta upaya pelayanan rujukan. Jumlah ibu hamil risiko tinggi (Risti) pada tahun 2010 di Kabupaten Agam sebanyak 1.785 ibu hamil atau 16,3. Dari jumlah ibu hamil Risti tersebut, sebanyak 1.661 ibu hamil Risti telah dirawat dan dirujuk atau 93,1.
Kunjungan Neonatus (KN), Bayi dan Bayi Lahir
Jika diambil cakupan kunjungan bayi secara umum, maka selama tahun 2010 diperoleh hasil sebesar 73,6% yang berarti dari total 10.328 orang kunjungan bayi terdapat 7.566 orang. Sedangkan cakupan bayi BBLR pada tahun 2010 sebanyak 266 dari 7.662 bayi yang lahir atau 3,5. Cakupan ini mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang hanya sebesar 3,2%, artinya selama tahun 2010 terjadi peningkatan kasus bayi lahir BBLR dibandingkan tahun 2009.
Dari 256 kasus BBLR yang terjadi di Kabupaten Agam selama tahun 2010, sebanyak 204 kasus BBLR mendapat pelayanan dan ditangani oleh tenaga kesehatan atau 76,7.
Penanganan Neonatus Risti dan Komplikasi
Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak usia dini serta pelayanan kesehatan anak prasekolah dan remaja. Usia prasekolah, usia sekolah dan remaja dipantau tumbuh kembangnya, serta pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh petugas kesehatan dengan bantuan tenaga kesehatan remaja, guru UKS dan dokter junior di sekolah. Cakupan ini mengalami penurunan sejak tahun 2009 yaitu 25,4%, jika dibandingkan dengan target SPM sampai akhir tahun 2010 yaitu 90%, maka cakupan tersebut masih jauh di bawah target;
Pelayanan kesehatan bagi lanjut usia (Usila) merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka meningkatkan angka harapan hidup (UHH) dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Pemantauan Pertumbuhan Balita (Status Gizi Balita)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan pelayanan lanjut usia sampai dengan akhir tahun 2010 mengalami penurunan dari tahun 2009 menjadi 29,1. Sedangkan balita dengan status gizi buruk (BGM) disesuaikan dengan hasil PSG-Kadarzi tahun 2010 dengan kategori gizi sangat buruk sebanyak 1.046 balita atau 3,5%, dimana dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun 2009 yaitu 3,05%, sehingga dibandingkan dengan SPM tujuannya. masih tinggi, mis. Untuk status gizi buruk selama tahun 2010 terdapat 5.505 balita atau 18,5%, sehingga jika dijumlahkan dengan kasus gizi buruk (BGM) dan gizi kurang pada balita, maka selama tahun 2010 terdapat 6.541 balita atau 22,02.
Perawatan Balita Gizi Buruk
Untuk mengembangkan cakupannya, bayi BGM GAKIN mendapat ASI dan balita gizi buruk mendapat perawatan sepanjang tahun, cakupannya tetap sama yaitu 100.
Pemberian Kapsul Vitamin A
Pemberian Tablet Fe
Distribusi Kapsul Yodium bagi Wanita Usia Subur (WUS)
Berdasarkan grafik di atas, dari 4 indikator peningkatan pelayanan gizi masyarakat selama periode 2006-2010, yang selalu mencapai target secara konsisten adalah tercapainya indikator MP-ASI masing-masing pada BGM Bayi dan BGM Anak yang mendapat asuhan. . 100. Sedangkan untuk indikator Vitamin A anak sebanyak 2 kali lipat hingga akhir tahun 2010, kita juga berhasil mencapai target SPM sebesar 90%, masing-masing 97,3%, kecuali cakupan Fe-3 (90 tablet) untuk ibu hamil yang pada akhir tahun masih dibawah target 90% yaitu 64,4.
Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana ( KB )
Pelayanan Kesehatan Imunisasi
Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan cakupan imunisasi bayi dan ibu hamil selama tahun 2010, lihat grafik di bawah ini. Selain itu, hampir seluruh cakupan imunisasi pada bayi dan ibu hamil juga mengalami penurunan sejak tahun 2006. Imunisasi TT WUS merupakan pemberian pelayanan imunisasi bagi wanita usia subur yang tidak hamil yang dilakukan pada saat calon pengantin (Catin), sedangkan pemberian imunisasi TT WUS sebanyak 5 kali dengan target pada tahun 2010. 92.966 WUS.
Imunisasi Anak Universal (UCI) di Kabupaten Agam pada akhir tahun 2010 belum mencapai target SPM yang ditetapkan sebesar 90%, dengan cakupan Jorong UCI pada tahun 2010 sebesar 54,5% dari 468 Jorong yang ada di Kabupaten Agam, meskipun besaran program yang dilaksanakan mengalami peningkatan cakupan dari tahun 2007-2009.
Pelayanan Akses Ketersediaan Darah untuk Ibu Hamil dan Neonatus yang Dirujuk
Target pencapaian SPM pada tahun 2010 adalah 80% sehingga akses ketersediaan darah dan komponen dalam pengobatan rujukan ibu hamil, persalinan, dan bayi baru lahir mulai optimal, dan pada tahun 2010 menjadi optimal kembali. kurang optimal.
Pelayanan Kesehatan Dasar Perorangan dan Masyarakat
Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa di Kabupaten Agam selama tahun 2010 cenderung meningkat dibandingkan tahun 2009. Sehingga selama tahun 2010 cakupan kunjungan pasien gangguan jiwa sebanyak 5.769 atau 1,30% dari 235.350 kunjungan pasien di Kabupaten Agam. Target SPM kunjungan pasien gangguan jiwa pada tahun 2010 adalah sebesar 15%, sehingga cakupan pelayanan kesehatan gangguan jiwa pada tahun 2010 masih berada di bawah target SPM sebesar 2,45.
Namun untuk indikator pelayanan kesehatan jiwa, pencapaian pada akhir tahun 2010 masih jauh di bawah target sebesar 15%, dan pencapaian pada tahun 2010 sebesar 1,6.
Penyelenggaraan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan KLB dan Gizi Buruk
Indikator persentase rumah sakit yang menyelenggarakan 4 (empat) jenis pelayanan kesehatan spesialis dasar adalah 100%, dimana RSUD telah memiliki dan menyelenggarakan pelayanan spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan spesialis bedah. 24 jam adalah 100% sedangkan kecamatan bebas kerawanan gizi (prevalensi < 15%) pada tahun 2010 adalah 62,5% sedangkan target SPM adalah 60% sehingga jika dibandingkan dengan cakupan target tercapai. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa perkembangan KLB Nagari yang ditangani dalam waktu < 24 jam sudah sesuai dengan target yakni 100, sedangkan untuk kecamatan bebas kerawanan pangan gizi masih dibawah target yaitu 80%. akhir tahun 2010 yaitu masih 68,7.
Mutu Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Masyarakat
Target SPM yang diberlakukan pada akhir tahun 2010 adalah sebesar 65%, sehingga jika dilihat cakupannya pada akhir tahun 2010 maka target SPM tersebut dapat tercapai. Cakupan rumah/bangunan yang tidak tertular jentik nyamuk Aedes aegypti untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah pada tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009. Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk pada tahun 2010 sebanyak 82.423 rumah dari 95.455 rumah di Agama Kabupaten atau 86,4%, dan cakupan pada tahun 2009 sebesar 96,2.
Target SPM sampai dengan akhir tahun 2010 sebesar 95%, sehingga masih jauh dari target yang ingin dicapai pada akhir tahun 2010.
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sedangkan target SPM yang ditarget pada akhir tahun 2010 adalah sebesar 65%, sehingga cakupan selama tahun 2010 telah mampu mencapai target SPM. Sasaran jumlah bayi usia 0-6 bulan di Kabupaten Agam pada tahun 2010 sebanyak 4.119 orang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 yaitu sebanyak 7.805 orang. Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan posyandu tetap dan mandiri (aktif) pada akhir tahun 2010 telah mencapai target SPM yang telah ditetapkan yaitu 49,3% dari target 40.
Cakupan keberhasilan pelaksanaan pendidikan kesehatan narkoba di Kabupaten Agam selama tahun 2010 sebanyak 1.318 kali atau 46,8% meningkat dari tahun 2009 yaitu 190 kali dari 4.393 kali jumlah program pendidikan kesehatan yang dilaksanakan atau 4,3.
Jaminan Pemeliharaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( JPKM )
Edukasi kesehatan obat merupakan salah satu indikator pelaksanaan SPM bidang kesehatan di Kabupaten Agam, dan pada tahun 2010 target SPM sebanyak 60.
Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin (GAKIN) dan JPKM GAKIN
Pada tahun 2010 juga terdapat 293 bayi dari GAKIN yang mendapat konseling PMT (MP-ASI) atau 100 orang. Dari jumlah bayi BGM dari keluarga miskin tersebut, sebanyak 259 orang menerima bantuan MP-ASI (100 orang. Berdasarkan grafik di atas, maka untuk keluarga miskin yang memiliki akses dan cakupan layanan kesehatan serta bayi BGM yang menerima MP-ASI pada tahun 2006 hingga 2009 sebesar 100% dan menurun menjadi 94 pada akhir tahun 2010.
Pelayanan kesehatan Pekerja Formal ( Upaya Kesehatan Kerja)
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat dan Anak Sekolah (UKGMD dan UKGSD)
Berdasarkan hasil pendataan dan pelaksanaan program UKBM bidang promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam tahun 2010, dari 82 Nagari yang ada di Kabupaten Agam terdapat 82 Nagari Siaga (100%), Pos Kesehatan Nagari (Poskesri). ) ) sebanyak 36 (43,9%), Poliklinik Bidan Desa (Polindes) sebanyak 101 (100.
Skrining Donor Darah terhadap HIV/AIDS
Pelayanan kesehatan yang diperkenalkan di RSUD Lubuk Basung pada masa perkembangannya bersifat statis dan peningkatannya tidak terlalu signifikan, hal ini erat kaitannya dengan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana serta penunjang pelayanan kesehatan di RSUD Lubuk Basung. Pada akhir tahun 2010, RSUD Lubuk masih memiliki 112 tempat tidur, sama dengan tahun 2009. Sedangkan jumlah/lama hari efektif pasien dirawat (LOS) pada tahun 2010 adalah 3,20 hari, meningkat dari tahun 2009 yaitu 3,01 hari. hari, sehingga kualitas pelayanan pasien dan lama pengobatan mulai membaik.
Dimana selama tahun 2010 terdapat 487 kasus rujukan darurat tingkat pertama di RSUD Lubuk Basung dengan persentase cakupan 100%.
SUMBER DAYA KESEHATAN
Sarana Kesehatan
Selain RSUD Lubuk Basung yang notabene milik Pemkab Agam, pada tahun 2010 juga terdapat Rumah Bersalin (RSB) yang dikelola pihak swasta. Hingga akhir tahun 2010, terdapat 22 Puskesmas di Kabupaten Agam yang tersebar di 16 kecamatan, bahkan satu kecamatan mempunyai 2 unit Puskesmas. Seiring dengan pengembangan sarana dan prasarana Puskesma, pada periode tahun 2006-2010 juga terjadi peningkatan dan pengembangan Pustu, Polindes dan Poskesri melalui pembangunan sarana baru dan rehabilitasi.
Dengan demikian, pada akhir tahun 2010, terdapat 212 unit fasilitas Pustu, Polindes dan 17 unit Poskesri di Kabupaten Agam.
Ketersediaan Tenaga Kesehatan (SDM Kesehatan)
56 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010 orang, RSUD Lubuk Basung 2 orang dimana rasio aksesibilitasnya adalah jumlah penduduk. Ketersediaan tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Agam pada tahun 2010 sebanyak 55 orang dengan rasio ketersediaan sama dengan jumlah penduduk. Pembangunan kesehatan di Kabupaten Agam tahun 2010 dapat dilaksanakan sesuai dengan RPJM Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Agam.
Secara keseluruhan kinerja indikator program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Agam mengalami peningkatan dan juga penurunan.