• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2014

N/A
N/A
Neng Sri Mami Zulfan

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2014"

Copied!
382
0
0

Teks penuh

Profil Kesehatan Indonesia merupakan media publikasi data dan informasi yang mencakup situasi dan kondisi kesehatan yang cukup komprehensif. Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Indonesia 2014 sebagai publikasi data dan informasi kesehatan yang komprehensif.

DEMOGRAFI

SARANA KESEHATAN

TENAGA KESEHATAN

PEMBIAYAAN KESEHATAN

KESEHATAN KELUARGA

PENGENDALIAN PENYAKIT

KESEHATAN LINGKUNGAN

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 3.2 Jumlah Tenaga Kesehatan (SDM) Puskesmas menurut Jenis Tenaga dan Wilayah Tahun 2014.

DAFTAR ISI

DEMOGRAFI

SARANA KESEHATAN

TENAGA KESEHATAN

PEMBIAYAAN KESEHATAN

KESEHATAN KELUARGA

PENGENDALIAN PENYAKIT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

KEADAAN PENDUDUK

Rincian jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan provinsi, serta rasio jenis kelamin dapat dilihat pada Lampiran 1.2. Bagian dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, sisi kiri piramida menunjukkan jumlah penduduk laki-laki, dan sisi kanan piramida menunjukkan jumlah penduduk perempuan.

KEADAAN EKONOMI

Tabel 1.3 menunjukkan sebaran jumlah dan persentase penduduk miskin menurut kelompok pulau pada tahun 2012-2014 dan Gambar 1.9 menunjukkan persentase penduduk miskin menurut provinsi pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pengangguran didominasi oleh penduduk yang berpendidikan relatif tinggi (high sekolah ke atas).

KEADAAN PENDIDIKAN

Semakin tinggi APK maka semakin banyak anak usia sekolah yang mengikuti jenjang pendidikan tertentu di suatu daerah. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui jumlah anak usia sekolah yang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Berdasarkan rincian tersebut, tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang memiliki skor kategori IPM tinggi, seluruh provinsi di Indonesia masuk dalam kategori pembangunan manusia ‘sedang tinggi’. Provinsi DKI Jakarta memiliki nilai IPM tertinggi sebesar 78,59 dan Provinsi Papua memiliki nilai IPM terendah sebesar 66,25.

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

  • Puskesmas dengan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
  • Puskesmas dengan Upaya Kesehatan Kerja
  • Puskesmas dengan Upaya Kesehatan Olahraga
  • Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer

Fasilitas kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri atas: Puskesmas, Rumah Sakit, dan Sumber Daya Upaya Kesehatan Masyarakat (UKBM). Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan rawat jalan. Upaya kesehatan olahraga dapat dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas atau pelayanan kesehatan rujukan.

Pada periode ini, jumlah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan olahraga berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.

Gambar 2.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2010, jumlah puskesmas dengan pelayanan  kesehatan  olahraga  sebanyak  160  unit
Gambar 2.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2010, jumlah puskesmas dengan pelayanan kesehatan olahraga sebanyak 160 unit

RUMAH SAKIT

  • Jumlah dan Jenis Rumah Sakit

Selain puskesmas, Kementerian Kesehatan juga memberikan pelatihan akupunktur dan herbal kepada 101 rumah sakit di 33 provinsi di Indonesia. Jumlah RSK pada tahun 2013 sebagian besar terdiri dari Rumah Sakit Ibu dan Anak sebanyak 233 unit dengan persentase sebesar 42,29%. Pada gambar di atas terlihat persentase jenis SSR tertinggi adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Rasio tempat tidur rumah sakit di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014 ditunjukkan pada Gambar 2.11.

SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

  • Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
  • Ketersediaan Obat dan Vaksin
  • Penggunaan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sarana manufaktur pada industri farmasi dan alat kesehatan meliputi industri farmasi, industri obat tradisional (IOT)/industri ekstrak alam (IEBA), industri kosmetika, obat tradisional, usaha kecil (UKOT)/usaha mikro obat tradisional (UMOT), produksi obat-obatan perangkat. (Alkes) dan Industri Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Selain itu, hal ini bertujuan untuk membuka akses masyarakat yang terjangkau terhadap fasilitas kesehatan di bidang farmasi dan alat kesehatan. Pada tahun 2014, terdapat 11 provinsi yang belum memiliki seluruh jenis industri farmasi dan alat kesehatan di atas.

Sarana pendistribusian obat dan alat kesehatan yang dipantau oleh Direktorat Jenderal Alat Kesehatan dan Alat Kesehatan meliputi: Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Penyalur Obat dan Alat Kesehatan (AKP).

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT

Jenis UKBM lainnya adalah Poskesdes, yaitu UKBM yang dibentuk di desa untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa sehingga memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan pokok poskes desa adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat desa berupa pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu menyusui, pelayanan kesehatan anak, observasi dini dan kewaspadaan (surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, surveilans lingkungan hidup). ) pengawasan dan masalah kesehatan lainnya), manajemen darurat kesehatan dan kesiapsiagaan bencana. Posyandu dipimpin dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat untuk memberdayakan dan memfasilitasi masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, khususnya ibu, bayi, dan anak kecil.

Data/informasi lebih lengkap mengenai jumlah UKBM per provinsi pada tahun 2014 terdapat pada Lampiran 2.11 dan Lampiran 2.12.

INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN POLTEKKES

  • Jumlah Poltekkes
  • PesertaDidik

Jurusan/program studi yang paling sedikit pada diploma III adalah fisioterapi sebanyak 5 program studi atau 1,9% dan diploma IV farmasi sebanyak 1 program studi atau 0,8%. Jumlah mahasiswa terbesar berasal dari prodi keperawatan sebanyak 39.275 mahasiswa, dan prodi fisioterapi memiliki jumlah mahasiswa paling sedikit yaitu 563 mahasiswa. Pola yang sama juga terjadi pada program diploma IV dengan jumlah mahasiswa terbanyak yaitu program studi keperawatan sebanyak 5.963 mahasiswa dan program studi fisioterapi dengan jumlah mahasiswa terendah sebanyak 739 mahasiswa.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan dirinya pada bidang kesehatan dan mempunyai pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pelatihan di bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu memerlukan izin untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. upaya.

JUMLAH TENAGA KESEHATAN

  • Tenaga Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat
  • Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit

Pendataan tenaga kesehatan dilakukan oleh Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dengan pendekatan jumlah tenaga medis (dokter/spesialis, dokter gigi/dokter gigi spesialis) yang mempunyai STR. Jumlah tenaga kesehatan yang mempunyai STR hasil pendataan MTKI sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 666.069 tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Berdasarkan fungsinya, jumlah tenaga kesehatan yang terdaftar pada tahun 2014 sebanyak 772.078 orang, terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 576.634 orang dan tenaga penunjang (non tenaga kesehatan) sebanyak 195.444 orang.

Hasil pendataan yang dilakukan Badan PPSDM Kesehatan menunjukkan jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit sebanyak 276.611 tenaga kesehatan dan 160.548 tenaga pembantu (non tenaga kesehatan).

RASIO TENAGA KESEHATAN

Jumlah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 122.689 orang dengan rata-rata 51 perawat per rumah sakit, dan bidan yang bekerja di rumah sakit sebanyak 22.598 orang dengan rata-rata sembilan bidan per rumah sakit. Jumlah tenaga penunjang (non tenaga kesehatan) sebanyak 160.548 orang dengan rata-rata tenaga penunjang setiap rumah sakit berjumlah 67 orang. Rincian lengkap jumlah sumber daya manusia kesehatan di rumah sakit pada tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 3.4.

Sedangkan persentase dokter umum per 100.000 penduduk terendah terdapat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung.

TENAGA KESEHATAN DENGAN STATUS PEGAWAI TIDAK TETAP

JUMLAH DOKTER/DOKTER SPESIALIS, DOKTER UMUM, DOKTER GIGI DAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI AKTIF TIDAK PERMANEN MENURUT KRITERIA DAERAH DI INDONESIA. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat terpencil dan terpencil juga lebih banyak dibandingkan daerah biasa. JUMLAH PENGANGKATAN DOKTER SPESIALIS/DOKTER GIGI, DOKTER UMUM, DOKTER GIGI DAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP MENURUT KRITERIA DAERAH.

Rincian lebih lengkap mengenai jumlah pengangkatan dokter spesialis/dokter gigi, dokter umum, dokter gigi, dan bidan dapat dilihat pada Lampiran 3.12 Peraturan Menteri ini.

TENAGA KESEHATAN DENGAN STATUS PENUGASAN KHUSUS

JUMLAH KEHADIRAN AKTIF PENDUDUK DAN TENAGA DIPLOMA III YANG BERTUGAS KHUSUS DI BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN DTPK DAN DBK PRIORITAS. Jumlah tenaga residen aktif dan tenaga tugas khusus kesehatan Diploma III kabupaten prioritas DTPK dan DBK sampai dengan tahun 2014 sebanyak 1.990 tenaga kesehatan yang terdiri dari 342 warga, 1.006 perawat, 217 tenaga gizi, 199 tenaga kesehatan lingkungan, 143 tenaga analis kesehatan. , 13 bulan. Apoteker 49 orang, tenaga kesehatan gigi 18 orang, fisioterapis 1 orang, radiografer 1 orang, dan petugas pencatat dan informasi kesehatan 1 orang. Selengkapnya jumlah kehadiran aktif personel residen dan personel tugas khusus di wilayah DBK dan DTPK sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 3.16.

JUMLAH PENGANGKATAN WARGA DAN TENAGA KHUSUS D-III KESEHATAN DI KABUPATEN PRIORITAS DTPK DAN DBK TAHUN 2014.

Gambar  3.15  menunjukkan  tentang  jumlah  keberadaan  aktif  tenaga  residen  dan  tenaga  penugasan khusus Diploma III kesehatan pada kabupaten prioritas DBK dan DTPK
Gambar 3.15 menunjukkan tentang jumlah keberadaan aktif tenaga residen dan tenaga penugasan khusus Diploma III kesehatan pada kabupaten prioritas DBK dan DTPK

JUMLAH LULUSAN POLITEKNIK KESEHATAN

Jumlah penugasan khusus tenaga kesehatan terbanyak terjadi di Provinsi Aceh sebanyak 290 orang, Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 311 orang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 255 orang, dan Provinsi Aceh sebanyak 251 orang. terdapat di provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Sesuai dengan jumlah mahasiswa program keperawatan terbanyak, hal serupa juga terjadi pada jumlah wisudawan dengan jumlah wisudawan terbanyak dari program keperawatan yaitu sebanyak 14.393 wisudawan pada program Diploma III dan 1.292 wisudawan pada program Diploma IV.

Jumlah lulusan terendah adalah fisioterapi pada program Diploma III sebanyak 361 orang dan kesehatan masyarakat pada program Diploma IV sebanyak 91 orang.

ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Pada tahun 2009, Kementerian Kesehatan RI mempunyai alokasi anggaran sebesar 20,93 triliun rupiah dengan realisasi sebesar 18,05 triliun rupiah dan tingkat realisasi sebesar 86,11%, jumlah tersebut meningkat menjadi 50,35 triliun rupiah pada tahun 2014 dengan realisasi sebesar 47,58 triliun rupiah dan realisasi tingkatnya adalah 95,49%. Sebaran anggaran Kementerian Kesehatan RI pada satuan kerja eselon I menunjukkan alokasi terbesar pada Sekretariat Jenderal (Setjen) yaitu sebesar 27,20 triliun rupiah, sedangkan alokasi terendah pada Inspektorat Jenderal yakni sebesar 92,92 miliar rupiah. Unit Eselon I dengan persentase realisasi anggaran tertinggi adalah Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PPPL) sebesar 100,33%, sedangkan realisasi terendah adalah Inspektorat Jenderal dengan persentase realisasi sebesar 77,73%.

Data dan informasi mengenai alokasi dan realisasi anggaran Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 terdapat pada Lampiran 4.1.

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) BIDANG KESEHATAN

ALOKASI DAN REALISASI DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2014

Dana tugas bantuan adalah dana dari APBN yang diselenggarakan oleh daerah dan desa serta mencakup seluruh pendapatan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas bantuan. Alokasi dana dekonsentrasi di Kementerian Kesehatan disalurkan ke seluruh dinas kesehatan provinsi di Indonesia. Berdasarkan grafik di atas, realisasi dana dekonsentrasi paling rendah terdapat di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 63,30%.

Data dan informasi lebih lengkap mengenai alokasi dan realisasi dana TP tahun 2014 terdapat pada Lampiran 4.5.

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Sedangkan FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan paling sedikit terdapat di Provinsi Kalimantan Utara yaitu sebanyak 91. Data dan informasi mengenai FKTP yang bekerjasama dengan BPJS pada tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 4.9. Sedangkan FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan paling sedikit terdapat di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 6 orang.

Data dan informasi kerjasama FKRTL dengan BPJS pada tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran 4.10.

KESEHATAN IBU

  • Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
  • Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
  • Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
  • Pelayanan/Penanganan Komplikasi Kebidanan
  • Pelayanan Kontrasepsi

Upaya pelayanan kesehatan ibu meliputi: (1) Pelayanan kesehatan ibu hamil, (2) Pelayanan kesehatan ibu nifas, (3) Pelayanan kesehatan ibu nifas, (4) Pelayanan/penanganan komplikasi obstetrik, dan (5) Pelayanan kontrasepsi . Hasil pelayanan kesehatan ibu hamil K4 tahun 2014 dari masing-masing provinsi dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut. Gambaran kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan menurut provinsi dapat dilihat pada Gambar 5.7 di bawah ini.

Data dan informasi mengenai cakupan kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dapat dilihat pada lampiran 5.5.

KESEHATAN ANAK

  • Berat Badan Lahir Bayi
  • Penanganan Komplikasi Neonatal
  • Pelayanan Kesehatan Neonatal
  • Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
  • Pemberian ASI Eksklusif
  • Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6–59 Bulan
  • Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)
  • Imunisasi
  • Pelayanan Kesehatan Anak Balita
  • Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
  • Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
  • Pelayanan Kesehatan pada Kasus Kekerasan terhadap Anak (KtA)
  • Pelayanan Kesehatan Anak Terlantar dan Anak Jalanan di Panti
  • Pelayanan Kesehatan Anak Dengan Disabilitas (ADD)
  • Pelayanan Kesehatan Anak yang Berhadapan Hukum (ABH)

Tiga provinsi dengan capaian imunisasi dasar lengkap bayi tertinggi pada tahun 2014 adalah Provinsi Kepulauan Riau, Lampung, dan DKI Jakarta. Data dan informasi mengenai vaksinasi dasar bayi menurut provinsi tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 5.17. Sedangkan pada tahun 2014, cakupan UCI desa/kelurahan sebesar 81,82% yang berarti belum mencapai target.

Persentase kabupaten/kota yang memiliki minimal empat Puskesmas mampu menyelenggarakan CPPR menurut provinsi pada tahun 2014 disajikan pada Gambar 5.40.

TUBERKULOSIS

  • Kasus Baru BTA Positif (BTA+)
  • Proporsi pasien baru BTA positif di antara semua kasus TB
  • Angka notifikasi kasus atau case notification rate (CNR)
  • Angka Keberhasilan Pengobatan
  • Prevalensi tuberkulosis

Proporsi pasien baru BTA+ di antara seluruh kasus TBC mencerminkan prioritas penemuan pasien TBC menular di antara seluruh pasien TBC paru yang dirawat. Berdasarkan hal tersebut, tingkat keberhasilan pengobatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 81,3% juga belum memenuhi target Renstra tahun 2014. Sementara itu, Provinsi Riau, Lampung, dan Bali merupakan provinsi dengan prevalensi tuberkulosis paru berdasarkan diagnosis terendah. , yaitu masing-masing 0,1%.

Sedangkan menurut tipe wilayah, prevalensi TBC paru pada penduduk perkotaan sebesar 0,4%, lebih tinggi dibandingkan penduduk perdesaan yaitu 0,3%.

Gambar  6.2  memperlihatkan  bahwa  sampai  dengan  tahun  2014  proporsi  pasien  baru  BTA+ di antara seluruh kasus belum mencapai target yang diharapkan
Gambar 6.2 memperlihatkan bahwa sampai dengan tahun 2014 proporsi pasien baru BTA+ di antara seluruh kasus belum mencapai target yang diharapkan

HIV & AIDS

  • Jumlah kasus HIV positif dan AIDS
  • Angka kematian akibat AIDS
  • Angka prevalensi dan angka penemuan kasus baru
  • Angka cacat tingkat II
  • Proporsi kusta MB dan proporsi penderita kusta pada anak

Berdasarkan gender, persentase kasus baru AIDS pada tahun 2014 pada kelompok laki-laki 1,8 kali lebih besar dibandingkan kelompok perempuan seperti yang digambarkan di bawah ini. Pada tahun 2014, dilaporkan 17.025 kasus baru kusta, dimana 83,5% kasusnya merupakan tipe Multi Bacillary (MB). Meskipun Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah mempunyai NCDR <10 per 100.000 jiwa, jumlah kasus barunya melebihi 1.000 kasus, sehingga masuk dalam kategori daerah dengan beban penyakit kusta yang tinggi.

Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru kusta adalah angka kecacatan tingkat II.

GAMBAR 6.9  JUMLAH KASUS BARU AIDS
GAMBAR 6.9 JUMLAH KASUS BARU AIDS

E . DIARE

  • PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) 1. Tetanus Neonatorum
    • Campak
    • Difteri
    • Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
  • DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate
    • Kabupaten/kota terjangkit DBD
    • Angka Bebas Jentik
  • CHIKUNGUNYA
    • FILARIASIS
  • MALARIA

Jumlah kasus difteri di Jawa Timur pada tahun 2014 turun separuhnya dibandingkan tahun 2013 yaitu sebanyak 610 kasus. Pada tahun 2014, terdapat tujuh kabupaten/kota di lima provinsi yang melaporkan wabah DBD, yaitu Kabupaten Dumai (Provinsi Kepulauan Riau), Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka Barat (Provinsi Bangka Belitung), Kabupaten Karimun (Provinsi Kepulauan Riau), Kabupaten Sintang dan Kabupaten Bangka Belitung. Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat) dan Kabupaten Morowali (Provinsi Sulawesi Tengah). Pada tahun 2014, ABJ Indonesia sebesar 24,06%, turun cukup signifikan dibandingkan rata-rata kinerja empat tahun sebelumnya.

Pada tahun 2014, KLB meningkat dan terjadi di 3 pulau di Indonesia dibandingkan tahun 2013, KLB hanya terjadi di 2 kabupaten/kota dari 1 provinsi.

GAMBAR 6.30 ANGKA BEBAS JENTIK  DI INDONESIA TAHUN 2010-2014
GAMBAR 6.30 ANGKA BEBAS JENTIK DI INDONESIA TAHUN 2010-2014

Gambar

GAMBAR 1.1  JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT JENIS KELAMIN
Gambar  1.1  memperlihatkan  peningkatan  jumlah  penduduk  di  Indonesia  tahun  2010  hingga  2014
Gambar 2.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2010, jumlah puskesmas dengan pelayanan  kesehatan  olahraga  sebanyak  160  unit
Gambar  3.15  menunjukkan  tentang  jumlah  keberadaan  aktif  tenaga  residen  dan  tenaga  penugasan khusus Diploma III kesehatan pada kabupaten prioritas DBK dan DTPK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara normatif semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial, oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum karena pembangunan tetap