• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN PENDUDUK

Dalam dokumen BUKU PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2014 (Halaman 42-47)

BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN

A. KEADAAN PENDUDUK

Hasil estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014 sebesar 252.124.458 jiwa, yang terdiri atas 126.921.864 jiwa penduduk laki-laki dan 125.202.594 jiwa penduduk perempuan. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan dengan bimbingan dari Badan Pusat Statistik dengan menggunakan metode geometrik. Metode ini menggunakan prinsip bahwa parameter dasar demografi yaitu parameter fertilitas, mortalitas, dan migrasi per tahun tumbuh konstan. Metode ini lebih mudah dilakukan dengan mengkaji pertumbuhan penduduk di dua atau lebih titik waktu yang berbeda.

Gambar 1.1 memperlihatkan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 hingga 2014. Peningkatan ini relatif cepat, diperlukan kebijakan untuk mengatur atau membatasi jumlah kelahiran agar kelahiran dapat dikendalikan dan kesejahteraan penduduk makin meningkat. Rasio jenis kelamin pada tahun 2014 sama dengan tahun 2013 yaitu sebesar 101, yang artinya terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.

GAMBAR 1.1

JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2010 – 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010, Hasil Sensus Penduduk;

Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2014, Hasil Estimasi

Pada Gambar 1.2, berdasarkan hasil estimasi, jumlah penduduk tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk sebesar 46.300.543 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Provinsi Papua Barat dengan jumlah penduduk sebesar 877.437 jiwa. Posisi urutan penduduk tertinggi hingga terendah ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2013, yang berbeda hanya Sumatera Selatan dan Lampung, serta Papua dan Jambi yang bertukar posisi. Rincian jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan provinsi serta rasio jenis kelamin terdapat pada Lampiran 1.2.

GAMBAR 1.2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT PROVINSI TAHUN 2014

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2014, Hasil Estimasi

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berdasarkan estimasi jumlah penduduk, dapat disusun sebuah piramida penduduk tahun 2014. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, badan piramida bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan badan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa, dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya, dan ekonomi.

GAMBAR 1.3

PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2014

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2014, Hasil Estimasi

Pada Gambar 1.3 ditunjukkan bahwa struktur penduduk di Indonesia termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari jumlah penduduk usia muda yang masih banyak.

Badan piramida besar, ini menunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 25-29 tahun dan 30-34 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah golongan penduduk usia tua juga cukup besar, terutama perempuan. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup, terutama perempuan. Kondisi ini menuntut kebijakan terhadap penduduk usia tua. Bertambahnya jumlah penduduk tua dapat dimaknai sebagai meningkatnya tingkat kesejahteraan, meningkatnya kondisi kesehatan tetapi juga dapat dimaknai sebagai beban karena kelompok usia tua ini sudah tidak produktif lagi.

Konsentrasi penduduk di suatu wilayah dapat dipelajari dengan menggunakan ukuran kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk menunjukkan rata-rata jumlah penduduk per 1 kilometer persegi. Semakin besar angka kepadatan penduduk menunjukkan bahwa semakin padat penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Rata-rata kepadatan penduduk di Indonesia berdasarkan hasil estimasi sebesar 132 jiwa per km2, keadaan ini meningkat dari tahun sebelumnya. Kepadatan penduduk berguna sebagai acuan dalam rangka mewujudkan pemerataan dan persebaran penduduk. Kepadatan penduduk menurut provinsi tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.4.

GAMBAR 1.4

PETA PERSEBARAN KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2014

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2014, Hasil Estimasi

Pada Gambar 1.4, kepadatan penduduk di Indonesia belum merata. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Pulau Jawa yaitu Provinsi DKI Jakarta sebesar 15.263 jiwa per km2. Kepadatan penduduk terendah terdapat di Provinsi Papua Barat sebesar 9 jiwa per km2. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun sebelumnya. Dalam rangka pemerataan penduduk, pemerintah melaksanakan beberapa cara, antara lain: (1) transmigrasi atau program memindahkan penduduk dari tempat yang padat ke tempat yang jarang penduduknya; (2) pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri, terutama untuk provinsi yang berada di luar Pulau Jawa; (3) pengendalian jumlah penduduk dengan menurunkan jumlah kelahiran melalui program keluarga berencana atau penundaan umur nikah pertama.

Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk yaitu Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang berumur tidak produktif (belum produktif/umur di bawah 15 tahun dan tidak produktif lagi/umur 65 tahun ke atas) dengan yang berumur produktif (umur 15–64 tahun).

Angka ini dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi persentase dependency ratio menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Pada Tabel 1.1, Angka Beban Tanggungan penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebesar 51,3. Hal ini berarti bahwa 100 penduduk Indonesia yang produktif, di samping menanggung dirinya sendiri, juga menanggung 51,3 orang yang tidak produktif. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka Angka Beban Tanggungan perempuan sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan laki-laki. Pada tahun 2014, angka beban tanggungan perempuan sebesar 51,4, yang berarti bahwa 100 orang penduduk perempuan yang produktif, di samping menanggung dirinya sendiri, akan menanggung beban 51,4 penduduk perempuan yang tidak produktif.

TABEL 1.1

JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF TAHUN 2014

No Usia Laki-laki Perempuan Laki-laki dan

Perempuan

1 0 14 Tahun 37.439.660 35.337.708 72.773.368

2 15 – 64 Tahun 83.775.296 82.831.529 166.606.825

3 65 Tahun ke atas 5.706.908 7.033.357 12.740.265

Jumlah 126.921.864 125.202.594 252.120.458

Angka Beban Tanggungan 51,5 51,4 51,3

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2014, Hasil Estimasi

Penduduk sebagai determinan pembangunan perlu mendapat perhatian yang serius.

Program pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan, harus didasarkan pada dinamika kependudukan. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pencapaian derajat kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti sektor pendidikan, ekonomi, sosial dan pemerintahan juga memiliki peranan yang cukup besar. Kesehatan merupakan hak semua penduduk, sehingga ditetapkan target dan sasaran pembangunan kesehatan. Tabel 1.2 memperlihatkan data penduduk sasaran program pembangunan kesehatan tahun 2014 menurut jenis kelamin.

Data penduduk sasaran program pembangunan kesehatan diperlukan bagi pengelola program terutama untuk menyusun perencanaan serta evaluasi hasil pencapaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan. Data penduduk sasaran program pembangunan kesehatan tahun 2014 menurut provinsi terdapat pada Lampiran 1.5, 1.6, 1.7 dan 1.8.

TABEL 1.2

PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2014

No Sasaran Program Kelompok

Umur/Formula

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 Lahir Hidup - 2.47.130 2.339.174 4.809.304

2 Bayi 0 Tahun 2.396.024 2.269.001 4.665.025

3 Batita 0 – 2 Tahun 7.313.483 6.915.434 14.228.917

4 Anak Balita 1 4 Tahun 9.973.365 9.415.426 19.388.791

5 Balita 0 4 Tahun 12.369.408 11.684.408 24.053.816

6 Pra Sekolah 5 6 Tahun 4.983.345 4.696.136 9.679.481

7 Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat 7 Tahun 2.541.878 2.394.269 4.936.147 8 Anak Usia SD/Setingkat 7 – 12 Tahun 15.186.763 14.309.627 29.496.390 9 Penduduk Usia Muda < 15 Tahun 37.439.660 35.337.708 72.777.368 10 Penduduk Usia Produktif 15 64 Tahun 83.775.296 82.831.529 166.660.825

11 Penduduk Usia Lanjut ≥ 60 Tahun 8.795.184 10.347.677 19.142.861

12 Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi ≥ 70 Tahun 3.329.069 4.406.341 7.735.410

13 Wanita Usia Subur 15 49 Tahun - 69.148.825 69.148.825

14 Wanita Usia Subur Imunisasi 15 – 39 Tahun - 53.017.364 53.017.364

15 Ibu Hamil 1,1 X lahir hidup - 5.290.235 5.290.235

16 Ibu Bersalin/Nifas 1,05 X lahir hidup - 5.049.771 5.049.771

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2014, Hasil Estimasi

Dalam dokumen BUKU PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2014 (Halaman 42-47)