Output Seminar Marketing Februari - Juni 2023 FEB Undip
59
MENULIS NASKAH SKRIPSI Proposal SkripsiInnovation in Dynamic Firm Environment for a Better and Resillient Operational Performance
Ditulis Oleh
Abdurrahman Malik Nitisastra NIM. 12010120130179
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2023
60
MENULIS NASKAH SKRIPSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 PengantarInovasi dalam pemasaran atau marketing innovation merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bisnis.
Organisasi perlu beroperasi dalam lingkungan bisnis yang memiliki perubahan teknologi yang cepat, persaingan internasional yang intensif, dan preferensi klien yang terus berubah (Aboramadan, Albashiti et al.
2019). Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan kompetitif, inovasi marketing dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan daya saingnya, meningkatkan pangsa pasar, dan memperluas jangkauan pelanggan. Dengan inovasi marketing yang tepat, bisnis dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih menarik dan relevan bagi konsumen, menciptakan pengalaman pelanggan yang unik dan memuaskan, serta memperbaiki proses pemasaran dan penjualan secara keseluruhan. Selain itu, inovasi marketing juga dapat membantu perusahaan untuk menciptakan brand awareness dan reputasi yang lebih kuat, serta meningkatkan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, inovasi dalam pemasaran merupakan bagian penting dari strategi bisnis yang sukses.
Inovasi pemasaran dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kemampuan pemasaran yang dinamis.
Dalam era digital, persaingan bisnis semakin ketat dan pelanggan semakin cerdas dalam memilih produk dan layanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, perusahaan yang dapat berinovasi dalam pemasaran dapat memperbaiki strategi pemasaran mereka dan meningkatkan kemampuan pemasaran yang dinamis untuk dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dan mencapai target pasar yang lebih luas (Mostafiz, Ahmed et al.
2022).
Selain itu, keinovatifan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan yang terus berinovasi akan dapat mengembangkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah, perusahaan yang mampu menciptakan produk atau layanan yang baru dan inovatif akan memiliki kesempatan untuk memperluas pangsa pasar dan mencapai pelanggan baru. Hal ini dapat membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.
1.2 PROBLEMATISASI
1.2.1 KESENJANGAN PENELITIAN
Dalam penelitian terkait pengaruh Marketing Innovation terhadap Organizational Performance penulis menemukan hasil inkonsistensi antar kedua variabel tersebut. Hubungan kedua variabel ini ditemukan positif dengan menambahkan variabel mediasi yaitu Dynamic Marketing Capabilities. Kesenjangan penelitian akan tersaji dalam Tabel 1.1 berikut ini:
No Penulis Variabel Hasil
1. (Cheah, Leong et al. 2022) Marketing Innovation → Organizational
Performance Tidak Signifikan
2. (Aboramadan, Albashiti et
al. 2019) Marketing Innovation → Performance Signifikan 3. (Kafetzopoulos, Psomas et
al. 2019) Marketing Innovation → Firm
Performance Tidak Signifikan
4. (Mai, Do et al. 2022) Marketing Innovation → Firm High
Performance Tidak Signifikan
5. (Wahyuni and Sara 2020) Innovation → Business Performance Signifikan 6. (Mai, Do et al. 2022) Innovation → Business Performance Signifikan
Dari penelitian beberapa penilitian diatas yang telah dilakukan oleh (Kafetzopoulos, Psomas et al. 2019, Cheah, Leong et al. 2022, Mai, Do et al. 2022) mereka menyatakan bahwa efek Marketing Innovation terhadap Organizational Performance tidak signifikan. Mereka menjelaskan bahwa perusahaan menekan kan inovasi
61
MENULIS NASKAH SKRIPSI pemasaran, aktif mencari ide pemasaran inovatif dan desain produk, penempatan, promosi, dan peningkatan harga, yang tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja organisasi mereka, terlepas dari ukuran perusahaan mereka (Cheah, Leong et al. 2022). Namun, terdapat pendapat yang inkonsisten karena ada beberapa penelitian (Aboramadan, Albashiti et al. 2019, Wahyuni and Sara 2020, Mai, Do et al. 2022) yang menjelaskan bahwa dampak inovasi pemasaran terhadap kinerja perusahaan signifikan, namun jauh lebih rendah daripada dampak inovasi lain seperti proses dan produk (Kafetzopoulos, Psomas et al. 2019).1.2.2 MASALAH
Berdasarkan Research Gap yang sudah di lampirkan, terdapat penemuan yang inkonsisten terhadap hubungan antara Marketing Innovation dengan Organizational Performance sebuah usaha mikro atau UMKM.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut, penelitian ini akan berfokus untuk mencari pembuktian atas pengaruh dari Marketing Innovation terhadap tingkat performa perusahaan yang di mediasi menggunakan Dynamic Marketing Capabilities.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk beberapa hal mulai dari fokus utama nya yaitu mencari pembuktian dari ikonsistensi penemuan riset-riset terdahulu terhadap hubungan variabel research gap kami. Lalu, mencari tahu efek dari mediasi Dynamic Marketing Capabilities terhadap Organizational Performance UMKM di semarang. Hingga, memastikan kebenaran dari teori yang digunakan oleh kami untuk mendapat pandangan dalam mengkaji riset ini.
1.4 METODOLOGI
Pada penelitian ini kami menggunakan metode analisis kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang digunakan untuk memahami data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, atau dokumen secara mendalam. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan deskripsi yang terperinci dan pemahaman yang mendalam tentang kebenaran dari pengaruh dari variabel yang diteliti.
1.5 KONTEKS STUDI
Untuk melakukan penelitian ini kami akan menggunakan UMKM dan usaha mikro sebagai subjek penelitian kami. Responden yang kami tujukan terhadap mengumpulan data kami adalah pemilik dari UMKM dan usaha mikro tersebut mulai dari sekitar Tembalang dan disebar kepada pemilik UMKM lainnya.
1.6 SISTEMATIKA SKRIPSI
Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam lima bab, sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab pertama akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab kedua akan dijelaskan tinjauan dari penelitian terdahulu, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran, hipotesis, serta uraian teori lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ketiga akan dijelaskan mengenai sampel dan populasi, variabel yang digunakan, jenis data, sumber data, metode pengumpulan data, uji validitas, dan reabilitas, serta metode analisis data yang digunakan.
BAB IV : HASIL DAN ANALISIS
Dalam bab keempat akan dibahas hasil analisis dari data yang telah diolah pada bab sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab kelima akan dijabarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, implikasi penelitian secara teoritis dan manajerial, keterbatasan dalam penelitian, serta masukan untuk penelitian di masa depan.
62
MENULIS NASKAH SKRIPSI BAB IITELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian. Teori yang dgunakan dan dibahas dalam penelitian ini yaitu Dynamic Capability Theory (DC). Dalam setiap sub-bab pembahasan variabel dan hipotesis juga akan dibahas mengenai elemen, dimensi, dan indikator yang dijelaskan dari penelitian-penelitian terdahulu, hakekat dalam setiap konsep, serta argumentasi untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang disajikan
2.1 Landasan Teori : Dynamic Capability Theory
Dynamic Capability Theory adalah teori yang menjelaskan kemampuan sebuah organisasi dalam mengembangkan, mengubah, dan mengelola sumber daya dan kompetensinya untuk menciptakan keunggulan kompetitif jangka panjang. Teori ini berfokus pada konsep bahwa organisasi harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah dan terus berkembang.
Organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut dan mengembangkan strategi yang tepat untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Kapabilitas pada umumnya menuju kepada rutinitas perusahaan untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Sedangkan, Dynamic Capability memungkinkan bagaimana perusahaan wirausaha dapat menentukan kecepatan dan sejauh mana sumber daya tertentu dari perusahaan dapat disesuaikan kembali agar sesuai dengan persyaratan dan peluang lingkungan bisnis untuk menghasilkan pengembalian yang berkelanjutan secara efisien (Mostafiz, Ahmed et al. 2022).
2.2.1 Marketing Innovation
Kemampuan dinamis sendiri diartikan sebagai cara untuk memanipulasi struktur sumber daya, strategi pembelajaran, membangun budaya kepercayaan, meningkatkan sumber daya teknologi, membuat struktur dan desain organisasi lebih fleksibel, dll (Kapoor and Aggarwal 2020). Ikatan antara inovasi pemasaran dan dynamic capability theory (DCT) terletak pada kemampuan organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif melalui inovasi produk dan layanan yang berkelanjutan. Inovasi pemasaran selalu berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk memberikan produk dan layanan baru, meningkatkan proses dengan cara yang lebih cepat agar sesuai dengan kebutuhan pasar dan memanfaatkan peluang lebih baik daripada organisasi non-inovatif (Aboramadan, Albashiti et al. 2019). Oleh karena itu, inovasi juga dapat dikatakan sebagai suatu “kemampuan dinamis” yang menghasilkan nilai tambah dengan cara mendesain ulang model bisnis, membuat Teknik baru, dan strategi baru untuk menciptakan ruang atau menembus pasar baru untuk mencari konsumen (Elgarhy and Abou-Shouk 2022).
Berdasarkan konsep akar teori tersebut kami mengadopsi elemen-elemen marketing innovation yang berkaitan. Pertama adalah produk yang innovatif, DCT menekankan pentingnya organisasi untuk terus
Marketing Innovation
Adaptive Pricing
Innovative Product and Service New Techniques
of Commercialisation
63
MENULIS NASKAH SKRIPSI menerus menciptakan inovasi produk dari yang sudah ada atau menciptakan produk baru dan layanan yang baru dan relevan (Cheah, Leong et al. 2022). Kedua pemberian harga, pemberian harga adalah hal penting bagi sebuah perusahaan inovatif. Pemberian harga yang tepat untuk produk inovatif dapat mendukung tujuan pemasaran, seperti menciptakan permintaan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan memaksimalkan laba (Medase and Barasa 2019). Ketiga inovasi metode pemasaran baru, suatu organisasi harus bisa beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar dan lingkungan agar tetap berada di kompetisi dengan merubah atau menciptakan strategi dan metode baru dalam memasarkan produk mereka (Gu, Ardito et al. 2021).Beberapa penelitian sebelumnya memiliki berbagai pandangan yang berbeda terhadap inovasi pemasaran (Aboramadan, Albashiti et al. 2019, Kapoor and Aggarwal 2020, Cheah, Leong et al. 2022, Elgarhy and Abou- Shouk 2022). Inovasi pemasaran dapat berupa alat bagi perusahaan untuk menjadikan sebuah perusahaan lebih adaptif dan fleksibel terhadap perubahan (Kapoor and Aggarwal 2020), membuat inovasi produk baru supaya dapat menembus pasar baru (Elgarhy and Abou-Shouk 2022), atau alat yang mendukung perusahaan agar mempunyai ilmu pengetahuan tentang hal yang relevan sehingga dapat membuat strategi pemasaran baru yang efisien (Kapoor and Aggarwal 2020, Cheah, Leong et al. 2022). Dengan demikian, berdasarkan dari pandangan—pandangan peneliti terdahulu tersebut hakekat dari inovasi pemasaran berdasarkan teori dynamic capability adalah sebagai upaya organisasi untuk terus menerus mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai, dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efektif melalui manajemen inovasi yang efektif untuk menciptakan keunggulan kompetitif jangka panjang.
Berdasarkan konsep, elemen-elemen yang sudah disertakan, dan hakekat penelitian terdahulu (Aboramadan, Albashiti et al. 2019, Medase and Barasa 2019, Kapoor and Aggarwal 2020, Gu, Ardito et al. 2021, Cheah, Leong et al. 2022, Elgarhy and Abou-Shouk 2022), inovasi pemasaran memiliki pengaruh penting terhadap kemampuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan menciptakan inovasi pemasaran yang baru dan menarik, perusahaan dapat membedakan produk atau layanan mereka dari pesaing, meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran, dan memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin ketat. Inovasi pemasaran juga dapat membantu perusahaan meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk atau layanan mereka dan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan tren pasar dan preferensi konsumen serta memiliki strategi dan manajemen inovasi yang efektif untuk menciptakan inovasi pemasaran yang relevan dan menarik bagi konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kemampuan pemasaran mereka dan mencapai keberhasilan jangka panjang di pasar.
2.2.2 Dynamic Marketing Capabilities (DMC)
DMC secara umum memang berakar dari Dynamic Capability Theory, DMC sendiri berfungsi sebagai kegiatan rensponsif dan efisien untuk menentukan keberhasilan manajemen pengembangan produk, manajemen rantai suplai dan manajemen hubungan pelanggan untuk menciptakan dan memberikan nilai pelanggan yang luar biasa dalam menanggapi perubahan pasar (Mostafiz, Ahmed et al. 2022). Dynamic capability theory menekankan pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan pasar. Hal ini sejalan dengan dynamic marketing capability, yang menekankan pada kemampuan perusahaan untuk merespons perubahan lingkungan pemasaran dan mempertahankan keunggulan kompetitif (Alford and Duan 2018). DMC menganggap inovasi pemasaran sebagai elemen penting dari kemampuan pemasaran yang dinamis, sama seperti konsep Dynamic Capability Theory (Ferreira and Coelho 2020).
64
MENULIS NASKAH SKRIPSI Berdasarkan konsep tersebut kami mengadopsi beberapa elemen untuk penelitian ini yang berkaitan dengan Dynamic Capability Theory. Pertama adalah pengumpulan data tentang perubahan lingkungan yang cepat, perusahaan harus dapat mengidentifikasi dan memahami perubahan dalam lingkungan bisnis, termasuk perubahan dalam perilaku konsumen, tren pasar, dan persaingan. Hal ini memerlukan kemampuan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data dengan cepat dan efektif (Alford and Duan 2018). Kedua adalah Risk-taker, setelah perusahaan mengidentifikasi peluang dan tantangan baru, mereka harus dapat mengambil tindakan yang cepat dan efektif untuk menangkap peluang dan mengatasi tantangan. Hal ini memerlukan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dengan cepat dan menindaklanjuti dengan tindakan yang efektif (Elgarhy and Abou-Shouk 2022, Mostafiz, Ahmed et al. 2022). Ketiga adalah kegiatan marketing yang proaktif dan adaptif, perusahaan harus dapat mengubah strategi pemasaran dan taktiknya secara cepat dan efektif untuk mengatasi perubahan dalam lingkungan bisnis. Hal ini memerlukan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengubah proses bisnis dan organisasi secara keseluruhan dengan data yang telah di proses untuk memastikan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dan menyesuaikan dengan trend pasar yang berubah terus menerus (Kapoor and Aggarwal 2020). Resource allocation, perusahaan harus dapat mengalokasikan sumber daya dengan efektif untuk mendukung strategi pemasaran baru dan menyesuaikan sumber daya yang ada sesuai dengan perubahan dalam lingkungan bisnis. Hal ini memerlukan kemampuan untuk mengelola sumber daya perusahaan secara efektif dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan prioritas bisnis yang baru (Ali, Wu et al. 2021).Berdasarkan penelitian terdahulu (Alford and Duan 2018, Ferreira and Coelho 2020, Kapoor and Aggarwal 2020, Ali, Wu et al. 2021, Elgarhy and Abou-Shouk 2022, Mostafiz, Ahmed et al. 2022), DMC dipandang sebagai kegiatan atau kemampuan perusahaan untuk bersikap responsif dan adaptif terhadap perubahan pasar (Mostafiz, Ahmed et al. 2022), ada juga yang memandang DMC itu sebagai kemampuan pasar untuk berinovasi (Ferreira and Coelho 2020), atau melihat DMC dari sudut pandang penggunaan sumber daya yang efisien (Ali, Wu et al. 2021). Oleh karena itu, kita dapat memandang DMC sebagai kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran, alokasi sumber daya dan taktiknya dengan cepat dan efektif sebagai respons terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis supaya perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnisnya dan menciptakan nilai tambah.
Inovasi pemasaran sangat penting dalam meningkatkan DMC karena dapat membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar. Dengan inovasi pemasaran, perusahaan dapat mengembangkan produk atau layanan baru yang lebih menarik bagi konsumen, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar. Selain itu, inovasi pemasaran juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kemampuan sensing, seizing, transforming, resource allocation, dan fleksibilitas organisasi mereka dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan memperkuat DMC mereka melalui inovasi pemasaran, perusahaan dapat meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan dan memperoleh hasil yang lebih baik dalam jangka panjang. Oleh karena itu, berdasarkan gagasan dan argumentasi diatas, maka kami berhipotesis sebagai berikut
H1. Dynamic Marketing Capabilities (DMC) dipengaruhi secara signifikan oleh Marketing Innovation (MI)
2.2.3 Customer Knowledge Management (CKM)
Knowledge management adalah proses pengelolaan pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh organisasi, termasuk informasi tentang pelanggan, proses bisnis, dan lingkungan bisnis. Dalam konteks dynamic capability theory, knowledge management sangat penting karena organisasi yang mampu mengelola pengetahuan mereka dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar. Dengan memahami informasi tentang pelanggan dan lingkungan bisnis, organisasi dapat lebih cepat dan akurat merespons perubahan dan memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar (Rehman, Bresciani et al. 2021). Selain itu, knowledge management juga membantu organisasi untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan baru yang diperlukan untuk menciptakan produk atau layanan baru, meningkatkan proses bisnis, atau menciptakan nilai tambah bagi pelanggan (Al-Dmour, Asfour et al. 2020). Dengan demikian, knowledge management sendiri berkaitan dengan konsep Dynamic Capability Theory.
65
MENULIS NASKAH SKRIPSI Berdasarkan konsep tersebut kami mengadopsi beberapa elemen CKM untuk penelitian ini. Elemen pertama adalah kemampuan organisasi untuk memperoleh dan memahami informasi tentang pelanggan mereka. CKM membantu organisasi untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang preferensi pelanggan, perilaku pembelian, dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi untuk mengidentifikasi peluang baru dalam pasar dan untuk mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Al- Dmour, Asfour et al. 2020). Kedua, kemampuan organisasi untuk memproses big data untuk menghasilkan sebuah tindakan yang tepat. CKM membantu organisasi untuk memproses big data dan menyebarkan informasi tersebut ke seluruh departemen dan unit bisnis, sehingga memungkinkan setiap orang dalam organisasi untuk membuat keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data. Dengan cara ini, organisasi dapat lebih cepat dan akurat merespons perubahan preferensi pelanggan dan memanfaatkan peluang yang muncul (Rehman, Bresciani et al. 2021). Ketiga, kemampuan organisasi untuk membuat metode baru untuk mengumpulkan data. CKM membantu organisasi untuk mengumpulkan data mengenai konsumen, serta untuk mempermudah pengumpulan data. Dengan cara ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat inovasi dan mengetahui tren pasasr (Chierici, Mazzucchelli et al. 2019).Beberapa penelitian terdahulu (Chierici, Mazzucchelli et al. 2019, Al-Dmour, Asfour et al. 2020, Rehman, Bresciani et al. 2021) memandang CKM seperti sebuat alat untuk merangkum kebutuhan dan informasi pasar sehingga perusahaan dapat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Al-Dmour, Asfour et al. 2020).
CKM juga dipandang sebagai alat untuk menghadapi perubahan pasar yang tidak dapat di prediksi dan dikendalikan oleh perusahaan (Rehman, Bresciani et al. 2021). CKM juga dipandang sebagai sumber inovasi sebuah perusahaan (Chierici, Mazzucchelli et al. 2019). Dengan demikian, CKM dapat didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola informasi tentang pelanggan mereka sehingga memungkinkan organisasi untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pembelian pelanggan mereka dengan lebih baik, sehingga dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan akurat.
Oleh karena itu, CKM memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan pemasaran dan keinovatifan sebuah perusahaan. Dengan memanfaatkan CKM secara efektif, organisasi dapat memperoleh informasi secara real-time yang lebih akurat tentang pasar, sehingga dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan efektif, serta mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat membantu organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar dan mencapai kesuksesan jangka panjang di pasar yang selalu berubah dan berkembang.
Berdasarkan ide-ide dan argumentasi diatas, maka kami berhipotesis bahwa
H2. Customer Knowledge Management (CKM) berpengaruh signifikan terhadap Dynamic Marketing Capabilities (DMC)
2.2.4 Innovativeness
Keinovatifan sendiri berbeda dengan inovasi pada umumnya, keinovatifan adalah kegiatan atau hal yang membantu dan mengantar kita kepada sebuah inovasi (Boateng, Sigdel et al. 2022). Dalam Dynamic Capability Theory, inovasi adalah salah satu faktor penting sehingga keinovatifan sebuah perusahaan menentukan seberapa adaptif perusahaan. Perusahaan yang lebih inovatif justru akan lebih lama bertahan di pasar yang terus berubah daripada yang non-inovatif (Aboramadan, Albashiti et al. 2019). Keinovatifan juga berupa konsep mencari informasi untuk menciptakan ide dan strategi baru untuk sebuah perusahaan
66
MENULIS NASKAH SKRIPSI sehingga dapat menstimulasi inovasi-inovasi yang akan membantu perusahaan (Yuliansyah, Rammal et al.2021). Keinovatifan menggambarkan keinginan dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh dan memanfaatkan teknologi, ide, menyediakan produk dan layanan yang tak ada bandingannya di depan para pesaingnya (Çag líyan, Attar et al. 2021).
Dari konsep tersebut kami mengadopsi beberapa elemen-elemen yang akan kamu gunakan di penelitian ini.
Elemen pertama, riset dan pengembangan untuk transformasi produk. Organisasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk atau layanan yang baru dan inovatif (Çag líyan, Attar et al. 2021). Kedua, pembelajaran organisasi untuk menciptakan inovasi dengan cepat. Organisasi harus mampu belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan inovatif mereka seiring waktu. Pembelajaran organisasi yang inovatif dapat membantu organisasi dalam meningkatkan kemampuan adaptif mereka dalam menghadapi perubahan pasar dan lingkungan yang cepat berubah (Yuliansyah, Rammal et al. 2021). Ketiga, kreativitas dalam menciptakan lingkungan yang inovatif.
Organisasi harus mendorong untuk menciptakan lingkungan yang inovatif untuk mendorong kreativitas dan ide-ide baru dari karyawan mereka. Karyawan yang kreatif dapat membantu organisasi untuk menemukan cara-cara baru dalam menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan dan mengembangkan produk atau layanan yang lebih inovatif (Aboramadan, Albashiti et al. 2019).
Beberapa penelitian terdahulu (Çag líyan, Attar et al. 2021, Yuliansyah, Rammal et al. 2021, Boateng, Sigdel et al. 2022) memandang keinovatifan perusahaan sebagai alat bagi perusahaan untuk mencari informasi (Çag líyan, Attar et al. 2021), mempelajari lingkungan dan pasar (Yuliansyah, Rammal et al. 2021), dan sumber inovasi baru yang untuk perusahaan supaya dapat menghasilkan produk baru yang mempunyai nilai kompetitif tinggi (Aboramadan, Albashiti et al. 2019). Oleh karena itu, keinovatifan sebuah perusahaan dapat diartikan sebagai kemampuan organisasi untuk belajar mengembangkan produk, layanan, atau proses baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan menciptakan keunggulan kompetitif di pasar.
Kemampuan ini sangat penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis di pasar yang terus berubah dan kompetitif.
Keinovatifan perusahaan memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kinerja perusahaan. Keinovatifan perusahaan adalah salah satu aspek dari kemampuan adaptif perusahaan yang memungkinkan mereka untuk merespons perubahan pasar dan lingkungan dengan cepat dan efektif. Perusahaan yang memiliki kemampuan inovatif yang baik cenderung lebih mampu mengembangkan produk, layanan, atau proses baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan, meningkatkan keunggulan kompetitif mereka, dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa keinovatifan perusahaan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Kemampuan adaptif perusahaan meliputi beberapa aspek lainnya seperti kemampuan untuk mengelola pengetahuan, berkolaborasi, memeplex sumber daya, dan Malakian pembelajaran organisasi juga mempengaruhi kinerja dan keinovatifan perusahaan. Selain itu, Keinovatifan sebuah perusahaan juga dipengaruhi secara signifikan oleh CKM sebuah perusahaan karena keinovatifan sangat bergantung terhadap informasi dan pengetahuan yang didapatkan oleh perusashaan tersebut.
H3. Keinovatifan dipengaruhi secara signifikan oleh Customer Knowledge Management (CKM)