• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Menulis Naskah Skripsi untuk Mahasiswa Manajemen Pemasaran

N/A
N/A
Andi Yulianto

Academic year: 2024

Membagikan "Pedoman Menulis Naskah Skripsi untuk Mahasiswa Manajemen Pemasaran"

Copied!
371
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN:XXXXXXXXX

(2)

i

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Daftar Isi

Kata Pengantar ...

iv

Bab 1. Menyiapkan Model Penelitian untuk Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran Bab 1

1

1.1 Deductive Reasoning – Penalaran Deduktif sebagai metode penetian ... 1

1.2 Motivasi meneliti

... 2

1,3. Pengembangan Model untuk Solusi Research Gap – Pendekatan Mediasi ... 6

Bab 2. Pedoman Menulis Naskah Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran Bab 1 ... 12

2.1 Pengantar ... 12

2.1 Naskah Pengantar: ... 13

2.2 Naskah Problematisasi ... 14

2.3 Naskah Tujuan penelitian ... 17

2.4 Naskah Metode penelitian ... 18

2.5 Konteks studi ... 19

2.6 Naskah Sistimatika Skripsi ... 19

Bab 3. Pedoman Menulis Naskah Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran Bab 2 ... 20

3.1 Pengantar ... 20

3.2 Menulis Landasan Teori ... 21

3.3 Naskah Pengembangan Variabel Penelitian dan Hipotesis ... 23

Akar Teori ... 23

Elemen Konsep Variabel ... 24

Hakikat atau Definisi dari konsep atau variabel ... 25

Pedoman membuat definisi dari sebuah konsep atau variable. ... 25

Argumentasi bagi pengembangan hipotesis ... 26

3.4 Pengembangan Model Penelitian ... 27

3.5 Dimensionalisasi Konsep Variabel Penelitian ... 27

3.5. Rencana Pembelajar Semester ... 27

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: SEMINAR PEMASARAN ... 28

MODEL PENELITIAN SKRIPSI : ... 31

Output Seminar Marketing Pada Minggu ke 7 bulan April 2023 ... 31

Model Penelitian Rachel Marcella Sinaga... 32

Model penelitian Yeremia Steven Putra Wima ... 33

Model penelitian Akmal Farouq ... 34

Model penelitian Hanif Fajri Vernanda Putra ... 35

Model penelitian Ilhan Firmansyah ... 36

(3)

ii

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Model penelitian Muhammad Faza Rokhmat Qanatah ... 37

Model penelitian Nesya Qudrotun Nafisa ... 38

Model penelitian Muhammad Al Hafiz Hibatullah ... 39

Model penelitian Anan Hasby Andar ... 40

Model penelitian Devani Nur’khalisha ... 41

Model penelitian Ghiffari Bimantoro Putra ... 42

Model penelitian Grace Dena Imanuella ... 43

Model penelitian Haikal Septianto... 44

Model penelitian Vinensius Dhanendra Rismawan ... 45

Model penelitian Kevan Liasta Tarigan ... 46

Model penelitian Nadia Destriningtyas ... 47

Model penelitian Elvetia Nurul Khumairoh ... 48

Model penelitian Fatma Ulfa Nurhafidza ... 49

Model penelitian Firda Rozza Ika Kirana ... 50

Model penelitian Karissa Inas Belinda ... 51

Model penelitian Naela Rohmah ... 52

Model penelitian Yesenia Einsteinki Padma N. ... 53

Model penelitian Arfada Thohiroh ... 54

Model penelitian Crisally Hutabarat ... 55

Model penelitian Tangi Rachel Aretha Situngkir ... 56

Model penelitian Fara Aulia Rahma Dewi ... 57

Bab 4. NASKAH SKRIPSI BAB I & II: ... 58

Output Seminar Marketing Februari - Juni 2023 FEB Undip... 58

Abdurrahman Malik Nitisastra ... 59

Anan Hasby Andar ... 70

CRISSALLY JESSICA BLONDIA HUTABARAT ... 89

DEVANI NUR’KHALISHA ... 102

Elvita Nurul Khumairoh ... 117

FATMA ULFA NURHAFIDZA ... 131

Firda Rozza Ika Kirana ... 148

Grace Dena Imanuella ... 164

HAIKAL SEPTIANTO ... 177

Hanif Fajri Vernanda Putra ... 187

ILHAM FIRMANSYAH ... 198

(4)

iii

MENULIS NASKAH SKRIPSI

KARISSA INAS BELINDA ... 213

Muhammad Al Hafiz Hibatullah ... 222

Muhammad Faza Rokhmat Qanatah ... 231

NADIA DESTRININGTYAS ... 243

NAELA ROHMAH ... 254

Nesya Qudrotun Nafisa ... 270

Rachel Marcella Sinaga ... 282

Riza Rizky Azlya ... 293

TANGI RACHEL ARETHA SITUNGKIR ... 307

Vinensius Dhanendra Rismawan ... 322

YEREMIA STEVEN PUTRA WIMA ... 334

Renanduta Candra Nugraha ... 343

Kevan Liasta Tarigan... 355

(5)

iv

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Kata Pengantar

Buku ini merupakan panduan yang dirancang khusus bagi mahasiswa S1 dalam menulis naskah skripsi, dengan penekanan pada bagian pengantar dan telaah Pustaka, sebagai materi kuliah pada mata kuliah Seminar Pemasaran yang diambil pada semester 6 di program studi manajuemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Dalam proses penulisan skripsi, bagian- bagian tersebut yang ditulis pada bab 1 dan bab 2 seringkali menjadi titik awal yang penting untuk memahami landasan teori dan permasalahan yang akan diteliti. Buku ini memberikan petunjuk dan pedoman yang jelas untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan menulisnya, serta memperoleh pemahaman yang baik tentang aspek penting dalam penulisan naskah skripsi. Bagian pengantar naskah skripsi memiliki peranan penting dalam menggambarkan problematisasi yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Melalui identifikasi research gap, mahasiswa dituntut untuk memahami pengetahuan terkini dalam bidang yang diteliti dan menemukan celah-celah yang belum terungkap.

Buku ini membantu mahasiswa dalam memahami pentingnya mengidentifikasi research gap yang relevan dan menyajikan problematisasi yang jelas dalam bagian pengantar skripsi mereka. Kaidah 3+1 dalam menulis telaah pustaka menjadi hal yang esensial dalam pengembangan naskah skripsi. Dalam bagian ini, buku ini memberikan penjelasan yang komprehensif tentang bagaimana menggunakan kaidah ini secara efektif, terutama dalam penulisan naskah landasan teori dan pengembangan variabel. Mahasiswa akan dipandu untuk mengidentifikasi dan menganalisis teori-teori yang relevan serta merumuskan variabel-variabel yang dapat diuji dalam penelitian mereka. Penggunaan kaidah 3+1 ini diharapkan dapat memperkuat dasar teoritis skripsi dan menyajikan telaah pustaka yang komprehensif. Bagian ini menjelaskan pentingnya menulis argumen dalam pengembangan hipotesis. Melalui pembuatan argumen yang kuat, mahasiswa mampu merumuskan hipotesis yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. Buku ini memberikan panduan dan contoh konkret untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan argumen yang logis dan beralasan, sehingga memperkuat hipotesis yang diajukan. Pentingnya argumen yang baik tidak hanya sebagai komponen penting dalam naskah skripsi, tetapi juga sebagai landasan bagi penelitian yang dilakukan.

Buku kecil ini menyajikan contoh-contoh terpilih dari karya mahasiswa S1 Manajemen Pemasaran FEB Undip kelas Seminar Pemasaran Februari – Juni 2023. Contoh-contoh tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi dan gambaran nyata mengenai penulisan naskah skripsi yang baik dan berhasil. Mahasiswa akan dapat melihat contoh-contoh yang telah dipilih secara khusus untuk memperlihatkan penerapan konsep-konsep yang dijelaskan dalam buku ini. Dengan adanya contoh-contoh ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dan mengimplementasikan pedoman yang telah diberikan dalam penulisan skripsi mereka.

Buku "Menulis Naskah Skripsi" ini diharapkan dapat menjadi pedoman yang bermanfaat bagi mahasiswa S1 dalam mengembangkan kemampuan menulis naskah skripsi yang berkualitas.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang bagian pengantar dan telaah pustaka, serta penerapan kaidah 3+1 dan pengembangan argumen yang baik, mahasiswa akan mampu menghasilkan naskah skripsi yang baik dan berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan di bidang studi mereka.

Semarang 5 Juli 2023

Augusty Tae Ferdinand

Professor Marketing

FEB Undip

(6)

1

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Bab 1. Menyiapkan Model Penelitian untuk Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran Bab 1

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan

Memahami proses pengembangan Penalaran deduktif dalam

penelitian kuantitatif manajemen

Memahami proses membangun eksplorasi ilmiah dalam

penelitian kuantitatif manajemen

Memahami proses penalaran deduktif dalam menurunkan

teori kedalam konsep dan variabel

Terampi mengembangkan model penelitian pemasaran untuk

skripsi sarjana 1.1 Deductive Reasoning – Penalaran Deduktif sebagai metode penetian

Penalaran deduktif atau deductive reasoning adalah proses menderivasi teori menjadi konsep, variabel, dan model penelitian dalam rangka menyelesaikan masalah penelitian. Dalam penalaran deduktif, peneliti menggunakan teori yang ada sebagai dasar untuk membangun model penelitiannya. Dalam pendekatan ini, peneliti mengadopsi teori tertentu yang dianggap relevan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Proses penalaran deduktif dapat difahami melalui apa yang disajikan pada gambar berikut ini

Gambar 1 Penalaran Deduktif

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah dalam penalaran deduktif

dengan menggunakan theory perspectizing:

(7)

2

MENULIS NASKAH SKRIPSI

a. Identifikasi masalah: Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah yang ingin diselesaikan dalam penelitian. Masalah ini dapat muncul dari pengamatan, tinjauan literatur, pengalaman praktis, atau celah pengetahuan yang ada dalam bidang yang diteliti.

b. Memilih teori yang relevan: Setelah masalah diidentifikasi, peneliti memilih teori yang dianggap relevan dan dapat memberikan kerangka kerja untuk memahami dan menganalisis masalah tersebut. Teori ini dapat dipilih dari teori-teori yang ada dalam bidang yang sedang diteliti atau teori-teori yang relevan dari disiplin ilmu lain.

c. Mengembangan perspektif teori (theory perspectizing): Dalam langkah ini, peneliti menganalisis teori yang telah dipilih dengan perspektif masalah yang ada. Peneliti mempertimbangkan bagaimana teori tersebut dapat diterapkan atau diperspektifkan untuk memahami dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

d. Derivasi konsep dan variabel: Berdasarkan perspektif teori yang telah dipilih, peneliti menerjemahkan teori menjadi konsep dan variabel yang dapat diukur dalam konteks penelitian. Konsep-konsep ini mencerminkan ide-ide utama dalam teori yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.

e. Pengembangan model penelitian: Setelah konsep dan variabel diturunkan, peneliti mengembangkan model penelitian yang menggambarkan hubungan antara konsep dan variabel tersebut yang diwakili oleh berbagai hipotesis yang dikembangkan. Model penelitian ini berfungsi sebagai kerangka kerja untuk menguji hubungan dan menguji hipotesis yang diajukan.

Penalaran deduktif yang dilakukan dengan dengan theory perspectizing membantu peneliti dalam menggunakan teori sebagai dasar untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pendekatan ini memungkinkan penggunaan teori yang ada untuk mengembangkan konsep, variabel, dan model penelitian yang relevan. Dengan demikian, penalaran deduktif dengan theory perspectizing dapat memberikan

1.2 Motivasi meneliti

Dalam setiap disiplin ilmu, adanya penelitian yang terus-menerus dilakukan merupakan

faktor penting untuk perkembangan dan pemahaman yang lebih baik terhadap bidang

tersebut. Sebagai seorang ilmuwan manajemen, kita semua tidak terkecuali dalam

menghadapi tantangan ini. Dalam perjalanan kita untuk menyelesaikan skripsi atau tesis,

pertama Tamah harus menyadari untuk menentukan apa yang menjadi masalah ( yaitu

yang belum terselesaikan dalam bidang ilmu yang kita tekuni). Dengan demikian motivasi

awal seorang peneliti memulai proses penelitiannya adalah seperti apa yang diringkas

pada gambar berikut ini

(8)

3

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 2 Motivasi penelitian

Langkah pertama: Mencari research gap merupakan langkah pertama dan termudah untuk menemukan masalah yang masih belum terpecahkan dalam bidang ilmu yang ditekuni. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu seorang peneliti dalam mencari research gap:

1. Pilih literatur: Tinjau literatur yang ada: Mulailah dengan mempelajari literatur yang relevan dalam bidang Anda. Baca jurnal-jurnal ilmiah, khususnya jurnal iolmiah yang bereputasi baik sesuai dengan topik yang menarik perhatian kita. Perhatikan dengan saksama daftar referensi yang tercantum di publikasi-publikasi tersebut, karena ini dapat mengarahkan kita pada penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas topik yang masih terbuka untuk penelitian lebih lanjut.

2. Temukan Gap: Analisis kelemahan penelitian terdahulu: Selama membaca literatur, perhatikan juga kelemahan atau batasan penelitian-penelitian terdahulu. Identifikasi apakah ada aspek-aspek yang belum dipelajari secara memadai atau apakah ada celah yang mungkin bisa diisi dalam bidang tersebut. Pertimbangkan apakah ada pertanyaan penelitian yang tidak terjawab atau apakah ada pemahaman yang masih terbatas dalam topik yang Anda minati. Salah satu cara termudah adalah sebagai berikut:

a. I dentifikasi variabel yang diteliti: Tinjau artikel-artikel yang telah Anda baca dan identifikasi variabel yang diteliti dalam konteks penelitian tersebut. Perhatikan variabel independen (faktor yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

b. Tinjau hasil analisis statistik: Perhatikan hasil analisis statistik yang dilakukan

dalam penelitian tersebut. Biasanya, penelitian yang menggunakan metode statistik

yang kuat akan melaporkan tingkat signifikansi dari pengaruh antara dua variabel.

(9)

4

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Perhatikan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen.

c. Identifikasi penelitian dengan pengaruh signifikan: Perhatikan penelitian- penelitian yang menunjukkan pengaruh yang signifikan antara dua variabel. Jika terdapat penelitian-penelitian yang konsisten dalam menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel tersebut, hal ini menunjukkan bahwa topik tersebut sudah cukup banyak diteliti.

d. Identifikasi penelitian dengan pengaruh tidak signifikan: Selanjutnya, identifikasi penelitian-penelitian yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan antara dua variabel. Jika terdapat penelitian-penelitian yang hasilnya tidak konsisten atau tidak signifikan, ini bisa menunjukkan adanya ruang untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang tersebut.

Langkah kedua: Research Model sebagai Solusi atas masalah – Research gap

Untuk menyelesaikan research gap, dalam penelitian kuantitatif, seorang peneliti akan mengarahkan perhatiannya pada meracang solusi dari masalah dalam bentuk sebuah Research Model atau Model Penelitian Empirik. Research Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang dikembangkan dalam penelitian.

Berikut adalah langkah-langkah dalam mengembangkan Research Model:

a. Identifikasi variabel penelitian: Berdasarkan research gap dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, identifikasi variabel-variabel yang relevan.

Identifikasi variabel independen (faktor yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) yaitu yang berasal dari research gap yang dirumuskan dan lengkap dengan variable mediasi, varaibel moderator dan variabel-variabel kontrol yang dirasakan perlu untuk dimasukkan dalam model penelitian.

b. Tinjau literatur: Lakukan tinjauan literatur untuk memahami hubungan dan teori- teori yang telah dikemukakan sebelumnya terkait variabel-variabel yang dipilih.

Identifikasi teori-teori yang mendukung hubungan antara variabel-variabel tersebut.

c. Menghubungkan variabel dengan hubungan konseptual: Gunakan teori-teori yang ada untuk menghubungkan variabel-variabel secara konseptual. Identifikasi hubungan yang diharapkan antara variabel-variabel berdasarkan literatur dan pemahaman kita tentang topik penelitian atas dasar logika teori yang kita gunakan.

d. Mengembangkan kerangka konseptual: Gunakan hubungan-hubungan yang telah

diidentifikasi untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual atau Research

Model. Model ini dapat berupa diagram aliran atau bagan yang menggambarkan

variabel-variabel dan hubungan antara mereka.

(10)

5

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Langkah ketiga: Observasi dan analisis data untuk pengujian hipotesis dalam model penelitian.

Pada langkah ini, peneliti akan mencari obyek penelitian yang dapat digunakan sebagai tempat pembuktian atau tempat pengujian model penelitiannya. Hal ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini

• Tentukan obyek penelitian: Identifikasi obyek penelitian yang sesuai dengan topik dan tujuan penelitian Anda. Obyek penelitian ini dapat berupa organisasi, populasi, produk, layanan, yang relevan dengan topik penelitian.

• Kumpulkan data: Lakukan pengumpulan data untuk semua variabel yang terdapat dalam Research Model Anda. Metode pengumpulan data dapat meliputi survei, wawancara. Pastikan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat menguji hubungan yang disajikan dalam Research Model.

• Analisis data: Gunakan data yang telah dikumpulkan untuk menguji ketepatan model penelitian. Terapkan teknik analisis statistik yang sesuai, seperti analisis regresi, analisis jalur (path analysis), atau analisis multivariat lainnya. Analisis ini akan membantu Anda memeriksa hubungan antar variabel dan menguji hipotesis yang terkait dengan model penelitian.

Langkah keempat: Menyusun kesimpulan dan temuan penelitian yaitu konfirmasi atau penolakan hipotesis yang dikembangkan

Setelah melakukan pengujian hipotesis, dapatkan disajikan konfirmasi atau penolakan atas Research Model berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang diperoleh. Berikut adalah cara menyusun konfirmasi atau penolakan berdasarkan hasil pengujian hipotesis:

a. Identifikasi hasil yang signifikan: Tinjau hasil pengujian hipotesis untuk setiap variabel dalam Research Model. Identifikasi variabel-variabel yang memiliki hasil yang signifikan secara statistik. Jika hipotesis dapat diterima dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan (misalnya, α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam model.

b. Konfirmasi hubungan yang signifikan: Jika hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel-variabel, konfirmasilah hubungan tersebut sesuai dengan arah dan sifat hubungan yang telah dihipotesiskan dalam Research Model. Misalnya, jika hipotesis menyatakan bahwa variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen, dan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hubungan tersebut signifikan dan positif, maka Anda dapat mengkonfirmasi hubungan tersebut sesuai dengan model.

c. Penolakan hubungan yang tidak signifikan: Jika hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hubungan antara variabel-variabel tidak signifikan.

Penolakkan hubungan yang tidak signifikan menunjukkan bahwa hubungan yang

dihipotesiskan tidak terbukti dalam data yang dikumpulkan. Adanya hipotesis yang

(11)

6

MENULIS NASKAH SKRIPSI

tidak signifikan menunjukkan penolakan atas apa yang dihiptesikan, maka peneliti berkewajian membangun argument untuk membenarkan bahwa hipotesis ditolak adalah sesuatu yang dapat dijelaskan secara teoretis

d. Diskusikan implikasi temuan: Setelah menyusun konfirmasi atau penolakan atas Research Model berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diskusikan implikasi temuan tersebut dalam konteks penelitian Anda. Bahas bagaimana temuan tersebut mendukung atau tidak mendukung teori-teori yang telah ada atau penelitian sebelumnya. Tinjau juga implikasi manajerial dari temuan tersebut dan bagaimana temuan ini dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman atau pengembangan bidang yang sedang diteliti.

1,3. Pengembangan Model untuk Solusi Research Gap – Pendekatan Mediasi

Langkah pertama: Tentukan variable independent dan variable dependen.

Peneliti harus memusatkan perhatiannya pada research gap yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Research gap adalah inkonsistensi temuan penelitian antara dua buah variable atau kekosongan pengetahuan yang ada dalam bidang penelitian yang menjadi fokus kita.

Langkah kedua : kembangkan perspektif teori untuk menentukan variable mediasi dan variabellainnya yang akan membentuk model penelitian.

Seorang peneliti akan merujuk atau mengadopsi teori tertentu dalam penalaran deduktifnya agar ia mampu membangun berbagai perspektif yang akan digunakan untuk mengembangkan variabel mediasi dan variabel-variabel lainnya yang akan menyatu dalam model penelitian ya. Untuk tujuan ini, beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan.

1. Tinjau teori yang relevan: Periksa literatur dan teori yang terkait dengan masalah penelitian Anda. Cari teori-teori yang telah dikembangkan dalam bidang yang sama atau terkait dengan topik yang diteliti, atau teori lainnya yang dipandang mampu menjelaskan model penelitian yang akan dikembangkan.

2. Identifikasi variable mediasi potensial: Berdasarkan pemahaman kita tentang masalah penelitian dan teori yang ada, identifikasi variabel-variabel yang berpotensi berperan sebagai mediator dalam hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel mediasi ini seharusnya memiliki relevansi teoritis yang kuat dengan konsep dan faktor-faktor yang Anda teliti. Tentu saja boleh dikembangkan sebagai simple mediation (mendiasi dengan satu variable) maupun serial mediation ( medinasi yang terdiri dari beberapa variable)

3. Pertimbangkan kriteria hubungan regresional antar variabel: Perhatikan kriteria hubungan antar variable yang dapat dijelaskan melalui teori terentu. Misalnya, apakah variabel mediasi memiliki hubungan sebab akitat yang logis antara variable independent dan mediasi dan hubungan logis antara variable mediasi dan variable depenen? Pertimbangkan apakah variabel mediasi tersebut memenuhi persyaratan untuk menjadi mediator yang valid berdasarkan teori yang ada.

Dua syarat untuk pemodelan hubungan dua variable adalah sebagai berikut:

(12)

7

MENULIS NASKAH SKRIPSI

1. Pertama, adanya hubungan yang logis secara teori. Pada dasarnya, hubungan ini dapat diungkapkan dengan kalimat "Semakin.... semakin....". Misalnya, semakin tinggi tingkat kemamouan inovasi perusahaan, semakin tinggi pula tingkat kemudahan membangun keunggulan posisional perusahaan. Hubungan ini harus memiliki dasar teoritis yang kuat dan sesuai dengan pemahaman yang ada dalam bidang penelitian.

2. Kedua, hubungan antara variabel harus bersifat eksklusif dan bukan inklusif. Jika hubungan antara A dan B bersifat inklusif, artinya B menjadi bukti atau contoh konkret dari keberadaan atau kehadiran A. Misalnya, kemampuan innovasi (A) meningkatkan keinovatifan produk (B).

Dalam hal ini, keinovatifan produk (B) menjadi bukti atau contoh konkret bahwa kemampuan innovasi (A) ada atau hadir dalam suatu konteks tertentu. Hubungan inklusif ini menunjukkan bahwa B menjadi indikator atau manifestasi dari keberadaan A.

Yang harus dipastikan adalah adanya hubungan eksklusif, misalnya pengaruh A pada B, maka B bukanlah bagian atau bukti dari keberadaan A, melainkan merupakan akibat logis yang mungkin terjadi karena adanya A. Dalam konteks ini, A dapat menjadi faktor penyebab atau pemicu yang berdampak pada terjadinya B. Sebagai contoh, jika A adalah tingkat pendidikan dan B adalah tingkat penghasilan, hubungan eksklusif dapat dinyatakan sebagai "Tingkat pendidikan yang tinggi secara logis dapat berdampak pada peningkatan tingkat penghasilan".

Artinya, tingkat pendidikan (A) dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat penghasilan (B) secara logis, dan hubungan ini bersifat eksklusif karena B muncul sebagai akibat atau dampak dari adanya A.

Langkah ketiga; konstruksi model

Untuk membangun sebuah model penelitian terdapat beberapa langkah teknis yang dapat membantu peneliti dalam mengembangkan model penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Gambarkan research gap dalam diagram lingkat atau elips. Misalnya kita menemukan Gap , antara dua variable yaitu Social media marketing dan Brand Equity, seperti yang disajikan dalam gambar dibawah ini.

2. Adopsilah sebuah teori yang reevan dengan variabel gap dan berpotensi diturunkan

menjadi salah satu variabel mediasi yang akan dijadikan soluusi bagi gap yang akan

diselesaikan. Seorang penelit misalnya mengaposi teori SDL karena beberapa alasan.

(13)

8

MENULIS NASKAH SKRIPSI

3. Kembangkanlah sebuah variable mediasi yang dapat dijelaskan dengan tepri yang diadopsi.

Menarik perspektif dari teori SDL dapat menghasilkan sebuah variabel misalnya variabel yang akan dibangun sebagai mediasi guna menyelesaikan gap penelitian ini.

Solusi yang dibuat ini tentuk saja logis seperti contoh yang dijelakan dibawah ini

“Social media marketing memiliki potensi untuk meningkatkan mutu meronansikan nilai fungsional dari sebuah produk melalui beberapa mekanisme yang terjadi dalam konteks pemasaran digital. Pertama, social media marketing memungkinkan merek untuk secara aktif berkomunikasi dengan pelanggan melalui platform sosial media (Miller,2021). Melalui postingan, iklan, dan konten yang relevan, merek dapat menyampaikan informasi yang detail dan terperinci tentang fitur-fitur fungsional produk kepada pelanggan potensial. Pelanggan dapat melihat, membaca, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara produk tersebut memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat fungsional yang diharapkan. Kedua, social media marketing memfasilitasi interaksi antara merek dan pelanggan melalui komentar, umpan balik, atau pesan pribadi. Melalui interaksi ini, pelanggan dapat mengajukan pertanyaan, memberikan ulasan, atau berbagi pengalaman mereka dengan produk tersebut (Vargo & Lusch, 2004). Respons aktif dari merek terhadap interaksi tersebut memperkuat persepsi pelanggan tentang kualitas layanan dan komitmen merek dalam memberikan solusi yang tepat dan fungsional.

4. Lengkapkan model penelitian:

Setelah menentukan variabel independen, variabel mediasi, dan variabel dependen, peneliti masih dapat menambahkan variabel lain ke dalam model penelitian Anda. Menambahkan variabel tambahan dapat memberikan perspektif yang lebih lengkap dan komprehensif terhadap penyelesaian research gap yang sudah dilakukani. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seorang peneliti mungkin ingin menambahkan variabel tambahan:

1. Variabel kontrol tambahan: Anda dapat menambahkan variabel kontrol tambahan untuk

mempertimbangkan pengaruh faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hubungan

antara variabel independen, variabel mediasi, dan variabel dependen. Variabel kontrol

membantu mengendalikan faktor pengganggu yang dapat mempengaruhi hasil penelitian

Anda.

(14)

9

MENULIS NASKAH SKRIPSI

2. Variabel moderator tambahan: Jika Anda ingin memeriksa bagaimana faktor-faktor tertentu memoderasi hubungan antara variabel independen, variabel mediasi, dan variabel dependen, Anda dapat menambahkan variabel moderator tambahan. Variabel moderator mempengaruhi kekuatan atau arah hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan menambahkan variabel moderator dapat membantu memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan tersebut.

3. Variabel hasil tambahan: Jika Anda ingin melihat lebih banyak hasil yang mungkin timbul sebagai akibat dari hubungan antara variabel independen, variabel mediasi, dan variabel dependen, Anda dapat menambahkan variabel hasil tambahan. Variabel hasil tambahan membantu melihat dampak jangka panjang atau efek lanjutan dari hubungan yang diteliti.

4. Variabel prediktor tambahan: Jika ada faktor-faktor lain yang relevan dan didukung oleh teori atau literatur, Anda dapat menambahkan variabel prediktor tambahan untuk memperkaya model penelitian Anda. Variabel prediktor membantu menjelaskan lebih lanjut faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi variabel-variabel dalam model Anda.

Penting untuk mencatat bahwa penambahan variabel tambahan harus didasarkan pada pemahaman teoritis yang kuat dan relevansi dengan topik penelitian Anda. Pastikan juga bahwa variabel tambahan yang ditambahkan dapat diukur dengan baik dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang fenomena yang sedang Anda teliti. Sebuah contoh yang saya anjurkan pada para mahasiswa adalah seperti yang disajikan pada gambar dibawah ini.

Untuk memahami proses membangun sebuah model penelitian, mari belajar lewat bahan youtube

berikut ini

(15)

10

MENULIS NASKAH SKRIPSI

5. Lengkapkan model dengan indicator.

Setelah model selesai disusun, tugas peneliti berikutnya dalah menyiapkan dimensi dan atau indicator bagi semua variabelnya. Beberapa langkah yang dapat diikuti adalahi:

1. Tinjau kembali konstruk yang ingin diukur: apakah akah menggunakan Dimensi ( dalam SEM disebut second order model) atau hanya mengembangkan indicator bagi konstruk atau variabel penelitiannya.

Pelajari bahan youtube berikut ini untuk memahami bagaimana mengembangkan indicator

bagi setiap variabel dalam model penelitian kita.

(16)

11

MENULIS NASKAH SKRIPSI

2. Identifikasi indikator yang relevan: Cari indikator-indikator yang relevan yang

dapat digunakan untuk mengukur konstruk yang diteliti. Dua kriteria dasar dalam menentukan indicator adalah:

a. kriteria pertama bagi indikator adalah bahwa indikator harus mencerminkan tanda, karakter, ciri, atau sifat dari variabel yang ingin diukur. Indikator harus secara langsung atau tidak langsung mencerminkan atau mewakili konstruk yang sedang diteliti.

b. Tidak boleh ada hubungan kausalitas antara indicator dan variabel

konstruknya. Bila ada hubungan kausalitas berarti salah satunya adalah

variabel independent dan yang lainnya variabel dependen.

(17)

12

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Bab 2. Pedoman Menulis Naskah Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran Bab 1

2.1 Pengantar

Menulis bagian pendahuluan atau bab 1 dari skripsi dapat dilakukan dengan menulis secara fokus apa yang akan dicakupkan dalam seluruh proses penelitiannya hingga skripsi itu diselesaikan. Oleh karena itu menulis bab 1 skripsi tidaklah perlu dilakukan secara bertele-tele melainkan memusatkan penulisan pada beberapa hal penting seperti yang disajikan dalam gambar 1 berikut ini.

Gambar 3 Sistimatikan Bab 1

Seperti disajikan dalam gambar diatas, naskah bab 1 tidaklah perlu dilakukan dengan bertele-tele melainkan cukup ditulis dengan ringkas dan focus sepanjang paling banyak 6 halaman.

Pengantar: Pengantar adalah bagian awal dari bab satu yang bertujuan untuk memperkenalkan topik penelitian yang akan dibahas. Bagian ini berisi latar belakang masalah, urgensi, dan kepentingan penelitian yang menjadi dasar pemilihan topik.

Pengantar juga memberikan gambaran umum tentang isu-isu yang akan diangkat dalam panellation.

Problematisasi: Problematisasi adalah bagian yang menjelaskan permasalahan yang dibangun dari research gap yang menjadi fokus penelitian. Bagian ini berusaha membenarkan alasan mengapa penelitian perlu dilakukan. Problematisasi juga dapat berisi penjelasan tentang kontroversi atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya yang membutuhkan kajian lebih lanjut.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian adalah bagian yang menjelaskan secara jelas dan

terperinci tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Bagian ini memberikan

gambaran tentang hasil yang diharapkan dari penelitian dan kegunaannya dalam konteks

(18)

13

MENULIS NASKAH SKRIPSI

yang lebih luas. Tujuan penelitian harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batasan yang jelas.

Metode Penelitian: Metode penelitian adalah bagian yang menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam penelitian, baik itu metode kualitatif, kuantitatif, atau campuran. Bagian ini juga berisi penjelasan tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen yang digunakan, dan analisis data yang akan dilakukan.

Metode penelitian harus dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan baik.

Konteks Penelitian: Konteks penelitian adalah bagian yang menjelaskan lingkungan atau situasi di mana penelitian dilakukan. Bagian ini memberikan informasi tentang kerangka teoritis atau konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Konteks penelitian juga dapat mencakup aspek sosial, budaya, ekonomi, atau politik yang relevan dengan topik penelitian.

Sistematika Bab: Sistematika bab adalah bagian terakhir dari bab satu yang memberikan gambaran tentang struktur keseluruhan bab ini. Bagian ini berisi daftar sub-bagian atau sub-bab yang akan dibahas dalam bab satu, serta penjelasan singkat tentang isi masing- masing sub-bagian. Sistematika bab membantu pembaca untuk memahami isi dan alur penulisan bab satu secara keseluruhan.

2.1 Naskah Pengantar:

Bab 1 skripsi dimulai dengan menulis sebuah pengantar yang menggambarkan urgensi dari topik penelitian yang dikembangkan. Pada bagian ini mahasiwa sebagai peneliti akan menyajikan pentingnya topik penelitian yang diangkat, serta urgensi topik tersebut bagi ilmu marketing. Selain itu, bagian ini juga akan mengulas perkembangan terkini dari topik yang diambil, sehingga pembaca dapat memahami konteks dan relevansi penelitian ini dalam bidang studi marketing saat ini secara ringkas seperti yang diajikan dalam gambar berikut ini

Gambar 4 Isi naskah pengantar

Dalam konteks pembukaan bab ini, kami ingin menekankan pentingnya topik penelitian yang telah dipilih. Topik ini dipilih dengan pertimbangan matang, berdasarkan relevansinya dengan perkembangan ilmu marketing dan tantangan yang dihadapi dalam era yang terus berubah ini dan karena itu sangat disarahkan bahwa bagian ini ditulis setelah penelitian mengeksplorasi research gap dari bidang yang diminatinya. Dengan memperhatikan topik ini, diharapkan penelitian ini akan memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman kita tentang bidang studi marketing.

Selain pentingnya topik yang dikembangkan, bagian ini juga akan membahas

urgensi topik penelitian dalam ilmu marketing. Kami akan menguraikan bagaimana topik

ini menjadi isu yang kritis dan mendesak dalam menghadapi perubahan dan tantangan

(19)

14

MENULIS NASKAH SKRIPSI

dalam lingkungan pemasaran yang kompleks. Dengan melibatkan pembaca dalam urgensi topik ini, diharapkan akan tercipta pemahaman yang mendalam tentang perlunya penelitian ini untuk mengisi celah pengetahuan dan mengatasi masalah yang dihadapi dalam dunia pemasaran saat ini. Untuk tujuan itu akan lebih baik bila peneliti menyajikan perkembangan terkini yang terkait dengan topik penelitian yang diambil, seperti temuan- temuan baru, tren, atau inovasi terkini dalam bidang studi yang relevan dengan penelitian ini. Dengan memperbarui informasi tentang perkembangan terkini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang up-to-date dan berharga dalam pemahaman kita tentang topik yang sedang dibahas.

2.2 Naskah Problematisasi

1.2.1 Research gap

Untuk menulis masalah dalam penelitian bagi skripsinya Mahasiswa dapat memilih salah satu research gap yang sesuai baginya untuk menunjukkan apa yang masih menjadi masalah dalam ilmu marketing yang dipelajarinya dan akan ditelitinya. Saya sangat menyarankan bahwa untuk mengembangkan masalah Mahasiswa dapat memilih research gap type 3 yang menunjukkan kesenjangan penelitian dalam bentuk inkonsistensi temuan penelitian serta alasan-alasan dibalik inkonsistensi itu. Bagaimana bentuk research gap tipe 3, silakan klik link berikut ini untuk memahami bagaimana memformulasi kesenjangan penelitian jenis ini.

Gambar 5 Youtube Research Gap

https://www.youtube.com/watch?v=HuEfYkdedw0

(20)

15

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 6 Isi naskah Problematisasi

Seperti yang disajikan dalam gambar di atas pada sub bab problematisasi yang pertama dilakukan adalah mendeskripsikan Rises gap yang menjadi dasar bagi penelitian ini untuk tujuan itu, setelah menemukan sebuah research gap maka mulailah mendeskripsikan kalimat-kalimat research gapnya. Untuk memberikan kejelasan penyajian kesenjangan penelitian itu, peneliti diharapkan menyajikan sebuah tabel yang menggambarkan adanya beragam pandangan mengenai sebuah topik dengan hasil yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang pengaruhnya signifikan dan yang pengaruhnya tidak signifikan. Dengan menggunakan isi dari tabel kesenjangan penelitian, mudah dirumuskan apa yang menjadi masalah dalam penelitian ini. Tentu saja bila peneliti menyajikan temuan-temuan yang menghasilkan pengaruh yang tidak signifikan antara dua variabel yang diminatinya, ia harus melengkapi penjelasan atas tabel itu dengan menyajikan alasan-alasan atau argumen yang disampaikan oleh penulisnya mengapa hubungan pengaruh kedua variabel itu tidak signifikan.

1.2.2 Masalah

Berdasarkan temuan kesenjangan penelitian yang disajikan di tabel sebelumnya, peneliti akan menjadi lebih mudah dalam menyajikan kalimat masalah, dan kalimat masalah penelitian yang dikembangkan dalam penelitiannya. Mohon diingat bahwa kalimat masalah pasti berbentuk sebuah kalimat berita bukanlah sebuah kalimat tanya. Misalnya, seorang peneliti menyajikan masalahnya dalam kalimat berita sebagai berikut

" Berdasarkan ringkasan temuan penelitian yang disajikan di tabel diatas, masalah yang ditemukan adalah adanya inkonsistensi temuan penelitian mengenai dampak experiential value pada consumer loyalty". Kalimat di atas menunjukkan adanya masalah (problem) yang dihadapi oleh peneliti ini dan karena itu ia akan merancang solusi bagi masalah ini dalam penelitiannya

Perhatikan kesalahan yang sering kita temukan dalam berbagai skripsi sarjana

bahkan tesis dan disertasi di Indonesia, seperti yang saya sajikan dibawah ini

(21)

16

MENULIS NASKAH SKRIPSI

1.3 Tentu saja merumuskan kalimat masalah bukanlah dalam bentuk sebuah

pertanyaan. Dalam kehidupan kita sehari-hari hampir tidak pernah kita dengar masalah disajikan dalam bentuk kalimat tanya melainkan hampir selalu dalam kalimat berita. Contoh-contoh kalimat masalah dalam hidup kita sehari-hari adalah:

1. Rumah kami kebanjiran atau banjir menggenangi seluruh bagian rumah kami 2. Kinerja penjualan perusahaan mengalami penurunan yang berkepanjangan 3. Semester ini saya tidak naik kelas

4. Petani mengalami gagal panen

Contoh-contoh di atas merupakan cara yang lazim kita menyajikan masalah yang kita hadapi, oleh karena itu akan terasa aneh bila kalimat masalah disajikan dalam bentuk pertanyaan.

Setelah kalimat masalah disajikan langkah berikutnya adalah merumuskan apa yang akan diteliti dari masalah itu yang disebut sebagai masalah penelitian (research problem). Kalimat masalah penelitian tentu saja merupakan sebuah kalimat tanya yang menanyakan mengenai apa yang harus diteliti pada masalah yang ditemuinya itu. Oleh karena itu ia dapat mengembangkan sebuah pertanyaan sebagai masalah penelitian misalnya sebagai berikut.

" Untuk menyelesaikan masalah yang disajikan di atas kami mengajukan masalah penelitian sebagai berikut, Bagaimana mengelola experiential value agar dapat meningkatkan consumer loyalty".

Pertanyaan penelitian

Untuk menyelesaikan masalah penelitian yang diajukan seorang peneliti harus

mengembangkan pertanyaan penelitian (research question) guna menyelesaikan masalah

penelitiannya. Pertanyaan penelitian dapat diajukan dalam bentuk sebuah pertanyaan

untuk menentukan arah bagaimana menyelesaikan masalah penelitiannya dan selanjutnya

menjadi dasar untuk pengembangan hipotesis hipotesis penelitian sebagai media untuk

menyelesaikan masalah yang diajukan pada bagian paling awal proses penelitiannya.

(22)

17

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Beberapa langkah dasar untuk mengembangkan pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut

1. Pilihlah sebuah teori yang akan dijadikan dasar mengembangkan pertanyaan penelitian dan rancangan hipotesis yang akan diajukan.

2. Kembangkanlah argumentasi bagi penggunaan sebuah teori yaitu Mengapa teori ini dipilih, Apa keutamaan Teori ini sehingga dianggap mampu menjadi dasar bagi penyelesaian masalah yang diajukan

2.3 Naskah Tujuan penelitian

Belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat membaca penelitian-penelitian terdahulu seperti yang saya sajikan dalam gambar-gambar berikut ini.

Untuk merumuskan kalimat tujuan penelitian yang baik, mari kita belajar dari

contoh tujuan sebuah disertasi dibawah ini

(23)

18

MENULIS NASKAH SKRIPSI

2.4 Naskah Metode penelitian

Mahasiswa yang meneliti dengan pendekatan kuantitatif pada dasarnya menggunakan

pendekatan penalaran deduktif (deductive reasoning) yaitu menyelesaikan masalah

melalui proses mendeduksi teori untuk mengembangkan konsep, variabel, dan model

penelitian. Setelah dihasilkan sebuah model penelitian maka peneliti akan mencari cara

bagaimana menguji kesahihan dan kehandalan dari model penelitian yang

dikembangkannya untuk kemudian melalui pengujian-pengujian hipotesis akan didapat

hasil akhir berupa konfirmasi atau penolakan terhadap model penelitian yang

dikembangkannya, yang secara ringkas seperti disajikan pada contoh berikut ini.

(24)

19

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 7 Deductive reasoning

2.5 Konteks studi

Ada sub bab konteks study, seorang peneliti dapat menggambarkan objek penelitian berupa industri atau perusahaan dan responden yang akan dipilih dan digunakan dalam menguji model penelitian yang telah dikembangkannya. Tentu saja pada bagian ini harus dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:

Mengapa industri atau perusahaan tertentu ini dipilih

Apa urgensinya dipilih sebagai tempat pengujian model

Mengapa orang-orang ini dipilih sebagai responden penelitian ini, Apakah pikiran dan pendapat mereka dapat mewakili industri atau perusahaannya

2.6 Naskah Sistimatika Skripsi

Bagian ini dapat digunakan oleh peneliti bila ia berkeinginan menjelaskan

sistematika penulisan skripsinya. Tentu saja bagian ini bersifat sangat opsional, dan

Menurut pendapat saya tidaklah penting untuk disajikan sebab dengan membaca daftar isi

setiap pembaca akan sangat mudah melihat sistematika penulisan yang digunakan oleh

seorang peneliti.

(25)

20

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Bab 3. Pedoman Menulis Naskah Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran Bab 2

3.1 Pengantar

Dalam penulisan skripsi, salah satu elemen yang penting dan tidak dapat diabaikan adalah literature review atau telaah pustaka. Literature review merupakan langkah kritis dalam penelitian membangun narasi dan argumentasi bagi semua hipotesis yang dikembangkan sebagai media untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Telaah Pustaka adalah bagian sangat penting dalam penelitian dan penulisan skripsi kareka beberapa alasan sebagai berikut. Pertama, literature review memainkan peran sentral dalam memperkuat dasar teoritis dari sebuah skripsi. Dengan mengkaji berbagai penelitian terdahulu, penelitian dapat membangun perspektif baru bagi skripsinya dengan membangun landasan yang kuat dan memberikan kontribusi bary bagi perkembangan terbaru dalam bidang studi yang dipilih. Kedua, Telaah pustaka memungkinkan penulis untuk mengidentifikasi celah pengetahuan atau research gap yang ada dalam bidang studi tersebut. Dengan membaca dan menganalisis penelitian-penelitian terdahulu dalam bidang yang diminatinya, penulis skripsi dapat menemukan kesenjangan antara penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan topik yang ingin diteliti. Identifikasi research gap ini penting karena menunjukkan kebutuhan penelitian baru yang dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih baik dalam bidang studi tersebut. Ketiga, telaah Pustaka membantu dalam Menyusun model penelian yang “menyatu dan condensed”

mengenai satiu hal tertentu. Melalui pembacaan dan analisis literatur dalam bidang yang diminantinya, penulis skripsi dapat mengembangkan gagasn gagasan baru bagi penelitiannya. Keempat, dengan telaah Pustaka yang baik seorang peneliti akan mudah mengembangkan argumentasi bagi pengembangan hipotesis yang diajukan dalam menyelesaikan masalah. Untuk memudahkan penulisan bab II yaitu bab telaah pustaka, kami menyajikan sebuah sistematika chaptering sebagai berikut

Gambar 8 Sistimatika Bab II Telaah Pustaka

(26)

21

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Untuk dapat menulis dengan baik Bab II mengenai telaah Pustaka ini, akan dijelaskan proses yang sebaiknya dijalankan dalam seluruh proses telaah Pustaka

3.2 Menulis Landasan Teori

Dalam menulis skripsi S1 judul bagian ini boleh disebut Landasan Teori untuk membedakan judul yang digunakan pada saat membuat Tesis atau Disertasi yaitu Telaah Pustaka. Teori memiliki peranan yang sangat penting dalam penulisan skripsi. Sebagai seorang peneliti, ada empat hal utama yang diharapkan dikuasai untuk menulis landasan teori dengan baik.

Pertama, untuk menulis landasan teori yang solid, penting bagi seorang peneliti untuk memahami hakikat utama dari teori yang dipilih. Ini mencakup pemahaman tentang konsep dasar, asumsi, dan prinsip yang melandasi teori tersebut. Dengan memahami hakikat utama, peneliti dapat menggambarkan secara jelas dan konsisten bagaimana teori ini berfungsi dan bagaimana ia dapat diterapkan dalam konteks penelitian yang sedang dilakukan. Pemahaman yang mendalam tentang teori yang dipilih akan memberikan dasar yang kuat bagi penelitian yang akan dilakukan.

Kedua, memahami elemen-elemen dan prinsip-prinsip filosofis dari sebuah teori merupakan langkah selanjutnya yang penting. Setiap teori memiliki elemen-elemen dan prinsip-prinsip yang membentuk landasan filosofisnya. Memahami elemen-elemen ini memungkinkan peneliti untuk melihat hubungan dan keterkaitan antara konsep-konsep dalam teori, sehingga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan logika teori tersebut. Dalam menguasai elemen-elemen dan prinsip-prinsip filosofis, peneliti dapat mengaitkan teori dengan penelitian yang sedang dilakukan, memperkaya penjelasan dan analisis yang dilakukan dalam kerangka teoritis.

Ketiga, penting bagi peneliti untuk memahami bagaimana para peneliti terdahulu mengembangkan perspektif baru dari sebuah teori dalam penelitian mereka. Dalam mengkaji penelitian terdahulu, peneliti dapat melihat bagaimana teori tersebut dikembangkan dan diperluas melalui penelitian-penelitian sebelumnya. Melalui memahami penelitian-penelitian terdahulu, peneliti dapat mengidentifikasi kontribusi yang telah dibuat dan membangun penelitian mereka sendiri dengan mengisi celah pengetahuan yang ada. Dengan mempelajari perkembangan perspektif baru ini, peneliti dapat menghadirkan pemikiran yang inovatif dan aktual dalam penelitian mereka.

Terakhir, peneliti diharapkan mampu menarik peran sebuah teori bagi setiap variabel penelitian yang dikembangkan dalam model penelitiannya. Ini berarti peneliti harus mampu menjelaskan bagaimana teori tersebut berkaitan dengan variabel-variabel yang sedang diteliti dan bagaimana teori tersebut memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara variabel tersebut. Dengan mengaitkan teori dengan variabel penelitian, peneliti dapat mengembangkan model penelitian yang lebih terarah dan menyajikan argumen yang kuat dalam mendukung hipotesis atau temuan penelitian mereka.

Untuk memahami sebuah teori, mari belajar dari youtube berikut ini (Silahkan klik

link -anak panah putih dalam gambar dibawah ini).

(27)

22

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 9 Memahami Teori

Gambar 10 Teknik Telaah Pustaka yang kreatif

Bagaiman cara menulis landasn teori itu didalam skripsi, perhatikan pedoman

dalam gambar dibawah ini

(28)

23

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 11 Menulis Landasan Teori

3.3 Naskah Pengembangan Variabel Penelitian dan Hipotesis

Dalam penelitian, menulis isi dari sebuah variabel bisa menjadi tugas yang menantang. Namun, dengan menggunakan kaidah 3+1, mahasiswa dapat lebih mudah menyusun isi dari variabel tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dalam kaidah 3+1 yang dapat dilakukan.

Gambar 12 menulis isi variabel Kaidah 3+1 Akar Teori

Narasikan akar teori bagi variabel ini. Akar teori merupakan dasar konseptual yang

melandasi variabel yang diteliti. Narasikan secara ringkas teori-teori yang relevan dan

berperan dalam memahami variabel tersebut. Jelaskan konsep-konsep kunci yang

berkaitan dengan variabel tersebut, serta hubungannya dengan teori-teori yang ada. Dalam

langkah ini, penting untuk memastikan bahwa penjelasan teoritis yang diberikan dapat

memberikan pemahaman yang komprehensif tentang variabel yang diteliti.

(29)

24

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 13 Menulis Akar Teori bagi Variabel

Elemen Konsep Variabel

Narasikan elemen-elemen yang peneliti inginkan secara spesifik bagi variabel yang diteliti.

Identifikasi dan jelaskan elemen-elemen atau komponen yang ingin Anda teliti dalam variabel tersebut. Jelaskan secara rinci mengenai aspek-aspek yang ingin Anda amati atau ukur terkait dengan variabel tersebut. Pastikan narasi mengenai elemen-elemen ini didasarkan pada tinjauan literatur yang relevan, penelitian sebelumnya, atau konsep- konsep yang sudah mapan dalam bidang studi yang diteliti. Hal ini akan memperkaya pemahaman tentang variabel dan memberikan landasan yang kuat dalam mengembangkan penelitian kita.

Gambar 14Membangun elemen konsep

(30)

25

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Hakikat atau Definisi dari konsep atau variabel

Rumuskan hakikat dari variabel itu dengan mengacu pada elemen-elemen yang sudah dikembangkan. Dalam langkah ini, hubungkan elemen-elemen yang sudah dijelaskan dengan konsep yang lebih luas atau hakikat dari variabel tersebut. Jelaskan bagaimana elemen-elemen yang sudah diidentifikasi dan dijelaskan sebelumnya berkontribusi dalam membangun pemahaman tentang variabel secara keseluruhan. Sampaikan dengan jelas bagaimana elemen-elemen tersebut saling berinteraksi dan membentuk kesatuan yang utuh.

Salah satu bagian penting dalam penulisan naskah skripsi adalah mendefinisikan konsep atau variabel yang kita teliti. Banyak sekali kesalahan yang dibuat oleh para penulis dalam menjelaskan hakikat dari sebuah konsep atau variabel yaitu dengan menyajikan kata lain dari variabel itu dan bukan makna yang jelas mengenai konsep atau variabel itu. Contoh kesalahan paling umum adalah bila mahasiswa menulis mengenai hakikat mutu sebuah produk. Banyak kali kita menemukan mahasiswa menulis bahwa "mutu adalah kualitas yang...". Tentu saja menulis seperti ini adalah salah karena kata lain bagi mutu adalah kualitas. Oleh karena itu Mari kita belajar bagaimana proses membuat definisi yang menggambarkan hakikat dari konsep atau variabel penelitian kita.

Gambar 15 Menulis Hakikat Variabel

Pedoman membuat definisi dari sebuah konsep atau variable.

Untuk menulis hakikat sebuah variabel perhatikanlah pedoman membuat definisi sebagai

berikut yang disajikan dalam gambar berikut ini.

(31)

26

MENULIS NASKAH SKRIPSI

Gambar 16 Pedoman membuat Definisi

Proses membuat definisi

Ontologi sebagai media membangun definisi

Kita mendengar kata ontologi pada saat kita belajar filsafat ilmu. Ontologi adalah studi tentang keberadaan, hakikat, dan hubungan antara entitas atau konsep dalam suatu domain pengetahuan tertentu. Ontologi berfokus pada membangun kerangka konseptual yang sistematis untuk memahami realitas atau domain yang sedang dipelajari. Ontologi dapat membantu dalam memahami klasifikasi, hierarki, dan hubungan antara entitas dalam suatu domain. Seorang peneliti harus memiliki pemahaman yang jelas tentang ontologi suatu domain atau subjek tertentu dapat membantunya dalam membuat definisi yang lebih jelas. Ontologi dapat memberikan kerangka kerja yang sistematis dan terstruktur untuk memahami relasi antara entitas atau konsep dalam domain yang sedang dipelajari.

Berawal dari ontologi, seorang ilmuwan dapat mengidentifikasi entitas kunci, hubungan, atribut, dan klasifikasi yang relevan dalam domain tersebut. Proses ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang perlu didefinisikan dan bagaimana mereka saling terkait. Dengan pemahaman ontologi yang kuat, seorang ilmuwan dapat merumuskan definisi yang lebih tepat, lengkap, dan koheren.

Ontologi dapat membantu dalam mengidentifikasi karakteristik utama dan batasan konsep atau objek yang akan didefinisikan, serta memperjelas hubungan antara konsep-konsep yang terkait. Namun, perlu diingat bahwa ontologi hanyalah satu pendekatan atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembuatan definisi. Pemahaman yang mendalam tentang domain pengetahuan, penelitian yang cermat, serta refleksi dan iterasi adalah faktor-faktor penting lainnya dalam membuat definisi yang baik.

Argumentasi bagi pengembangan hipotesis

Setelah isi sebuah variabel ditulis yaitu akar teori bagi variabel itu, elemen-elemen utama

dari variabel penelitian, dan hakikat dari variabel itu, peneliti mungkin ingin melanjutkan

mengembangkan hipotesis yang dapat dikembangkan dari variabel yang telah diberi

(32)

27

MENULIS NASKAH SKRIPSI

makna. Untuk menulis hipotesis maka bukan dengan cara meminjam hipotesis penelitian orang lain dan atas dasar itu membangun justifikasi bagi hipotesisnya sendiri, melainkan harus dibangun argumen spesifik Mengapa sebuah hipotesis dibenarkan untuk diajukan. Proses ini disebut argumentasi. Dalam proses ini peneliti mengembangkan argumen-argumennya sendiri mengapa ia berpandangan bahwa variabel A akan mempengaruhi variabel B.

Gambar 17 Membangun argumen

3.4 Pengembangan Model Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menggambar sebuah model penelitian yang tidak lain merupakan sebuah tampilan piktografis atas hipotesis Hipotesis yang telah dibangun selama menyiapkan bab 2 skripsinya

3.5 Dimensionalisasi Konsep Variabel Penelitian

Pada bagian ini peneliti atau mahasiswa yang sedang membuat skripsi akan menyajikan rangkuman elemen dari setiap variabel baik yang berupa dimensi dan indikator maupun yang hanya merupakan indikator untuk kemudian dikembangkan lebih rinci dalam instrumen pengumpulan data.

3.5. Rencana Pembelajar Semester

Seluruh proses penyiapan dan penulisan bab 1 dan bab 2 skripsi ini dipelajari baik dengan mimbar

konsep maupun latihan kelas dan tugas rumah selama 14 minggu perkuliahan seperti yang

disajikan dalam RPS - rencana perkuliahan semester berikut ini

(33)

28

MENULIS NASKAH SKRIPSI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: SEMINAR PEMASARAN

Program Studi: S1 Sarjana

Manajemen

Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro

Mata Kuliah Kode

MK SKS:

Semester:

1

Dosen

pengampu:

Prof. Augusty Ferdinand, 2. Dr. Farida Indriyani, 3. Dr. Harry Soesanto, 4. Dr.

I Made Bayu Dirgantara

Capaian

Pembelajaran mata Kuliah :

Dengan menggunakan pendekatan konsep dan latihan intensif, setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki

Keterampilan mengembangkan masalah dan Solusnya bagai penulisan Skripsi Sarjana Manajemen Pemasaran

Trampil melakukan Telaah Pustaka secara kreatif untuk menghasilkan skripsi yang berkontribusi pada pengembangan ilmu .

Terampil menyiapkan bahan Skripsi Bab I dan II sebagai bahan dasar untuk berdisk,usi dengan pembimbing skripsi

Deskripsi Singkat Mata Kuliah:

Mata kuliah ini diatahkan untuk memberikan kemampuan penyulis naskah skripsi yang bermutu dan berpotensi publikasi bagi mahasxiswa S1 Manajemen Pemasaran melalui penguatan kemampuan menulis dan mempresentasikan hasil tulisannya dengan menggunakan pendekatan DNA – Diksi, Narasi dan Argumentasi bagi penulisan naskah skipsi.

M

Kemampuan Akhir Tiap Tahapan pembelajaran

Bahan Kajian/Pokok Bahasan

Metode

Pembelajaran Waktu

Pengalam an Belajar Mahasisw a

Penilaian

Kriteria/In

dikator Bobot (%)

1 Mampu

merumuskan dan menulis Masalah dalam ilmu Marketing bagi Skripsinya

Menggali dan Merumuskan Masalah, Masalah Penbelitian dan Pertanyaan Peneliian

Kuliah mimbar Dosen dan Latihan penggalian Research Gap Tugas mingguan adalah menggali Research Gap

KM = 60 menit DK = 60 menit DP =30 menit

Tugas rumah mencari Research gap dari jurnal internasio nal bereputasi yang dilanggan Undip

Jumlah artikel pendukung dan argumentas i atas research gap

Equal

2 Mampu

merumuskan dan menulis Masalah dalam ilmu Marketing bagi Skripsinya

Menggali dan Merumuskan Masalah, Masalah Penbelitian dan Pertanyaan Peneliian

Presentasi Reseach Gap dan

justifikasinya

KM = 60 menit PM = 90 menit

Menyusun logika model penelitian

Jumlah artikel pendukung dan argumentas i atas

Equal

(34)

29

MENULIS NASKAH SKRIPSI

M

Kemampuan Akhir Tiap Tahapan pembelajaran

Bahan Kajian/Pokok Bahasan

Metode

Pembelajaran Waktu

Pengalam an Belajar Mahasisw a

Penilaian

Kriteria/In

dikator Bobot (%) research

gap

3 Mampu

mengembangk an model penelitian sebagai solusi bagi masalah

Membangun model penelitian untuk skripsi

Presentas model dan Review perbaikan oleh Dosen

KM = 60 menit PM = 90 menit

Menyusun dan menuji logika model penelitian

Logika sebab akibat dan kaidah exclusive moment dan inclusive moment pada model penelitian

Equal

4 Mampu

mengembangk an model penelitian sebagai solusi bagi masalah

Membangun model penelitian untuk skripsi

Presentas model dan Review perbaikan oleh Dosen

KM = 60 menit PM = 90 menit

Menyusun dan menuji logika model penelitian

Logika sebab akibat dan kaidah exclusive moment dan inclusive moment pada model penelitian

Equal

5 Mampu

mengembangk an model penelitian sebagai solusi bagi masalah

Membangun model penelitian untuk skripsi

Presentas model dan Review perbaikan oleh Dosen

KM = 60 menit PM = 90 menit

Menyusun dan menuji logika model penelitian

Logika sebab akibat dan kaidah exclusive moment dan inclusive moment pada model penelitian

Equal

6 Mampu

mengembangk an model penelitian sebagai solusi bagi masalah

Membangun model penelitian untuk skripsi

Presentas model dan Review perbaikan oleh Dosen

KM = 60 menit PM = 90 menit

Menyusun dan menuji logika model penelitian

Logika sebab akibat dan kaidah exclusive moment dan inclusive moment pada model penelitian

Equal

7 Mampu

mengembangk an model penelitian sebagai solusi bagi masalah

Membangun model penelitian untuk skripsi

Presentas model dan Review perbaikan oleh Dosen

KM = 60 menit PM = 90 menit

Menyusun dan menuji logika model penelitian

Logika sebab akibat dan kaidah exclusive moment dan inclusive moment

Equal

(35)

30

MENULIS NASKAH SKRIPSI

M

Kemampuan Akhir Tiap Tahapan pembelajaran

Bahan Kajian/Pokok Bahasan

Metode

Pembelajaran Waktu

Pengalam an Belajar Mahasisw a

Penilaian

Kriteria/In

dikator Bobot (%) pada model penelitian

8 Mampu

menulis Naskah Bab I dan II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi

Menyusun draft isi naskah skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Logika

penulisan Equal

9 Mampu

menulis Naskah Bab I dan II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi

Menyusun draft isi naskah skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Mampu menulis Naskah Bab I dan II

Equal

10 Mampu menulis Naskah Bab II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi Konsep Elemen Naskah

Menyusun draft isi naskah Bab II skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Mampu menulis Naskah Bab I dan II

Equal

11 Mampu menulis Naskah Bab II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi Konsep Elemen Naskah

Menyusun draft isi naskah Bab II skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Mampu menulis Naskah Bab I dan II

Equal

12 Mampu menulis Naskah Bab II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi Konsep Elemen Naskah

Menyusun draft isi naskah Bab II skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Mampu menulis Naskah Bab I dan II

Equal

13 Mampu menulis Naskah Bab II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi Konsep Argumentasi pengajuan hipotesis

Menyusun draft isi naskah Bab II skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Mampu menulis Naskah Bab I dan II

Equal

14 Mampu menulis Naskah Bab II

Konsep Kaidah 3+1 Penulisan Naskah Skripsi Konsep Argumentasi pengajuan hipotesis

Menyusun draft isi naskah Bab II skripsi

KM = 60 menit PM = 90 menit

Memastik an Alur Naskah

Logika sebab akibat dalam skenario

Equal

15 UJIAN AKHIR

SEMETER Proposal Skripsi Bab I dan II Selesai

Keterangan: KM – Kuliah Mimbar; DK = Diskusi Kelompok; PM= Presentasi Mandiri

(36)

31

MENULIS NASKAH SKRIPSI

MODEL PENELITIAN SKRIPSI : Output Seminar Marketing Pada

Minggu ke 7 bulan April 2023

(37)

32

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model Penelitian Rachel Marcella Sinaga

Referensi

Amoako, G., Caesar, L., Dzogbenuku, R., Bonsu, G. “Service recovery performance and repurchase

intentions: the mediation effect of service quality at KFC”. Journal of Hospitality and Tourism Insights Vol. 6 No. 1 (2023).

Do, Q., Kim, T., Wang, X.

“Effects of logistics service quality and price fairness on customer repurchase intention: The moderating role of cross-border e-commerce experiences”. Journal of Retailing and Consumer Services 70 (2023).

Sajjad, N,. Khadim, S., Assadullah, M., Syed, M. “Exploring the influence of artificial intelligence

technology on consumer repurchase intention: The mediation and moderation approach”.

Technology in Society 72 (2023).

(38)

33

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model penelitian Yeremia Steven Putra Wima

Referensi

Huei Cham, That., et al. “Cruising down millennials’ fashion runway: a cross-functional study beyond Pacific borders.” Young Consumers, no 1, vol 22 (2021) : 39.

AlFarraj, Omayma., et al. “Examining the impact of influencers’ credibility dimensions:

attractiveness, trustworthiness and expertise on the purchase intention in the aesthetic dermatology industry.” (2020) : 360.

Alwan, Maher., et al. “The effect of digital marketing on purchase intention: Moderating effect of brand equity.” (2022) : 840.

Zhu, Ying., et al. “Effects of vividness, information and aesthetic design on the appeal of pay-per-

click ads” (2023).

(39)

34

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model penelitian Akmal Farouq

Referensi

Kurniawan, R., Manurung, A.H., Hamsal, M. and Kosasih, W. (2021), "Orchestrating internal and external resources to achieve agility and performance: the centrality of market

orientation", Benchmarking: An International Journal, Vol. 28 No. 2, pp. 517-555. https://doi- org.proxy.undip.ac.id/10.1108/BIJ- 05- 2020-0229

Yusr, M.M., Mokhtar, S.S.M., Perumal, S. and Salimon, M.G. (2022), "The impact of customer

knowledge management, TQM and marketing capabilities on product innovation performance of Malaysian SMEs: an empirical study", International Journal of Innovation Science, Vol. 14 No.

2, pp. 316-338.

https://doi-org.proxy.undip.ac.id/10.1108/IJIS-03-2021-00538

Wang, W., Zhang, D., Wang, H., Zhu, Q., & Morabbi Heravi, H. (2022). How do businesses achieve sustainable success and gain a competitive advantage in the green era?

Kybernetes. https://doi.org/10.1108/k-07-2021-0614

Zulu-Chisanga, S., Chabala, M. and Mandawa-Bray, B. (2021), "The differential effects of

government support, inter- firm collaboration and firm resources on SME performance in a developing economy", Journal of

Entrepreneurship in Emerging Economies, Vol. 13 No. 2, pp.

175-195.

(40)

35

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model penelitian Hanif Fajri Vernanda Putra

Referensi

Reed, J. H. (2021). "Strategic agility and the effects of firm age and environmental turbulence."

Emerald.

Huanhuan Chen, Y. Y. a. A. Z., Elias G. Carayannis (2021). "How does coopetition affect radical innovation? The roles of internal knowledge structure and external knowledge integration."

Emerald.

Fenglian Wang and Qing Su, Z. Z. (2022). "The influence of collaborative Innovation network characteristics on firm innovation performance from the perspective of innovation ecosystem."

Emerald.

Xuanjin Wu, M. Z. a. S. S. (2022). "Understanding customers’ interactive experience in immersive

performing art: a narrative transportation perspective." Emerald.

(41)

36

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model penelitian Ilhan Firmansyah

Referensi

Chen, Y. C., Lin, Y. H., Li, P. C., & Chen, C. J. (2022). Understanding the interplay between competitor and alliance orientations in product innovativeness: An integrative framework. Technological

Forecasting and Social Change, 175, 121358.

Wang, J. (2022). Building competitive advantage for hospitality companies: The roles of green innovation strategic orientation and green intellectual capital. International Journal of Hospitality Management, 102, 103161.

Kurniawan, R., Budiastuti, D., Hamsal, M., & Kosasih, W. (2020). Networking capability and firm performance: The mediating role of market orientation and business process agility. Journal of Business & Industrial Marketing.

Mainardes, E. W., de Oliveira Cisneiros, G. P., Macedo, C. J. T., & de Araujo Durans, A. (2021).

Marketing capabilities for small and medium enterprises that supply large companies. Journal of

Business & Industrial Marketing.

(42)

37

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model penelitian Muhammad Faza Rokhmat Qanatah

Referensi

Al Karim, R., Alam, M.M.D. and Al Balushi, M.K. (2023), "The nexus between CRM and competitive

advantage: the mediating role of customer loyalty", Nankai Business Review International, Vol.

ahead-of-print No. ahead-of-print.

Morgan, T. and S. A. Anokhin (2020). "The joint impact of entrepreneurial orientation and market orientation in new product development: Studying firm and environmental contingencies."

Journal of Business Research 113: 129-138.

Ringo, D.S., Kazungu, I. and Tegambwage, A.G. (2023), "Effect of innovation capabilities on export performance: evidence from manufacturing SMEs in Tanzania", Technological Sustainability, Vol.

ahead-of-print No. ahead-of-print.

(43)

38

MENULIS NASKAH SKRIPSI Model penelitian Nesya Qudrotun Nafisa

Referensi

Carlson D. Brand, D. Todd Dovan, George D. Deitz

Gambar

Gambar 1 Penalaran Deduktif
Gambar 2 Motivasi penelitian
Gambar 3 Sistimatikan Bab 1
Gambar 4 Isi naskah pengantar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul "Perumusan Strntegi Pemasaran Perguruan Tinggi untuk Menjaring Minat Calon Mahasiswa" yang disusun oleh mahasiswa :.. Nama Dessy

Bersama ini disampaikan dengan hormat naskah skripsi untuk bahan sidang munaqosyah atas nama mahasiswa:.

Kali ini saya ingin mencoba posting Contoh Skripsi Manajemen Pemasaran dengan Judul : PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM CABANG BOYOLALI.. BAB

Adanya kesulitan belajar menulis naskah drama yang dialami mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia UM angkatan 2015 UM membuat peneliti tertarik untuk melakukan

Tujuan pembuatan Panduan Tata Naskah Dinas dan Dokumen adalah untuk memastikan bahwa setiap naskah dinas dan dokumen yang digunakan di Rumah Sakit Paru Respira

KESATU : Pedoman Tata Naskah Dinas ini dibuat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Maroko Kabupaten Garut Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Naskah Puskesmas;

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SKRIPSI Diajukan Untuk

Dokumen ini memuat referensi berbagai literatur di bidang manajemen dan