• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah VI Pelaksanaan Langsung Asuhan/Implementasi) 1. Membina hubungan baik dengan pasien dan keluarganya

C. Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-III

5. Neonatus

pembalut tidak penuh) dan pengeluaran lochea serosa. Diagnosa saat ini adalah Ny. H P2002 postpartum hari ke 10.

Menurut Sukarni (2010) Lochea serosa muncul pada hari ke 7-14 hari dengan berwarna kuning kecoklatan dengan ciri lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan/laserasi plasenta.

Dan tinggi fundus uteri pada akhir minggu ke 2 yaitu sudah tidak teraba (Ambarwati, 2010).

Penulis berpendapat masa nifas Ny. H pada minggu ke 2 termasuk normal karena hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam batas normal sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan

Asuhan yang penulis berikan pada Ny. H adalah agar Ny. H tetap menyusuia bayinya secara ekslusif selama 6 Bulan.

Hasil evaluasi masa nifas Ny. H mulai kunjungan ke 1 sampai kunjungan ke 3 dalam batas normal. Diagnosa / masalah potensial yang terjadi pada masa nifas yaitu Endometrisis tidak terjadi karena tidak ada demam, lochea yang berbau tidak sedap, dan saat persalinan juga tidak terdapat komplikasi.

Tanggal 24 Januari 2019 Pukul 16.00 WITA dilakukan kunjungan Neonatus 1 yaitu usia 6 jam setelah lahir. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil keadaan umum bayi baik, bayi menangis kuat, refleks bayi baik, denyut jantung bayi 140 x/menit, pernafasan 40 x/menit, suhu 36,7°C, tali pusat masih basah, bayi telah Buang Air Kecil 1 kali dan Buang Air Besar 1 kali.

Penulis berpendapat bahwa pentingnya dilakukan kunjungan neonatus sebagai deteksi bila terdapat penyulit pada neonatus. Bayi Ny. H sudah mendapatkan ASI sebagai asupan nutrisi bayi, bayi telah mendapat injeksi vitamin K, dan mendapat imunisasi Hepatitis B 0 hari, bayi telah diberi salep mata antibiotik. Sesuai dengan teori, bayi baru lahir diberikan vitamin K injeksi 1mg intramuskuler untuk mencegah perdarahan BBL akibat tekanan pada dinding vagina saat proses persalinan, pemberian imunisasi hepatitis B 0 hari untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis. Penulis berpendapat, karena kondisi bayi yang telah stabil penulis dan bidan segera memberikan asuhan BBL sebagai upaya untuk mencegah defisiensi vitamin K, memberikan kekebalan tubuh pada bayi terhadap penyakit hepatitis, mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi (JNPK- KR Depkes RI, 2008).

Menurut Suherni (2010) tujuan kunjungan I pada neonatus yaitu, menilai penampilan bayi secara umum yaitu bagaimana penampakan bayi secara keseluruhan dan bagaimana ia bersuara yang dapat menggambarkan keadaan kesehatannya. Tanda-tanda pernapasan, denyut jantung dan suhu badan penting untuk diawasi selama 6 jam pertama. Diagnosa yang

didapatkan adalah Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 6 jam.

Penulis berpendapat bahwa saat ini kondisi pada bayi normal karena hasil pemeriksaan dalam batas normal tidak ditemukan kelainan. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan. Asuhan yang penulis berikan adalah mengajarkan tentang perawatan tali pusat yaitu dengan dibersihkan dengan air hangat dan tetap dalam kondisi terbuka agar tidak terjadi infeksi. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Angela (2016) yaitu saat memakaikan popok bayi, usahakan tali pusat tidak tertutup popok.

Tujuan tali pusat tidak tertutup popok agar tidak terkena atau tercemar air seni dan tinja untuk menghindari terjadinya infeksi tali pusat. Saat memandikan bayi dirumah, usahakan tali pusat tidak basah. Minyak, bedak, atau jamu-jamuan tidak perlu diberikan pada tali pusat karena akan membuat basah dan lembab.

Hasil evaluasi pada kunjungan kedua, terlihat kondisi tali pusat belum terlepas dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

Tanggal 28 Januari 2020 pukul 10.00 WITA dilakukan kunjungan Neonatus 2 yaitu usia 0-7 hari. Dari hasil pemeriksaan keadaan umum bayi baik, denyut jantung bayi 140 x/menit, pernafasan 40 x/menit, suhu 36,6°C, bayi mengalami penurunan berat badan bayi menjadi 3010 gram, hal ini tidak mejadi masalah dikarenakan penurunan berat badan bayi didak lebih dari 10 %. bayi menyusu dengan kuat, kulit bayi tampak sedikit kuning.

Menurut Deslidel (2012) Ikterus disebabkan oleh proses normal terjadi pada 25% sampai 50% dari semua bayi yang baru lahir cukup bulan yang

sehat, Ikterus dibedakan berdasarkan tanda-tanda yang muncul pada neonatus. Ikterus fisiologi akan muncul pada hari kedua dan ketiga pasca lahir dan terlihat jelas pada hari ke-5 sampai ke-6 (Saputra, 2014). tali pusat belum terlepas serta terlihat agak lembab. dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Diagnosa yang didapatkan untuk saat ini adalah Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 3 hari.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dengan prakteknya dikarenkan penurunan berat badan bayi tidak lebih dari 10%

Menurut Suherni (2010), tujuan kunjungan II pada neonatus yaitu, menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi. Menanyakan bagaimana bayi menyusu, memeriksa apakah bayi terlihat kuning (ikterus). Memeriksa apakah ada nanah pada pusat bayi dan apakah baunya busuk.

Penulis berpendapat bahwa bayi dalam kondisi normal karena hasil pemeriksaan dalam batas normal. Dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan.

Asuhan yang penulis berikan adalah tanda-tanda bahaya pada bayi.

Penting untuk mengetahui tanda bahaya pada bayi karena penyebab bayi meninggal salah satunya terlambat mengtahui tanda bahaya. Sehingga jika terdapat tanda-tanda bahaya bayi akan cepat mendapat pertolongan (Depkes RI, 2010).

Hasil evaluasi pada kunjungan ke 3, bayi dalam keadaan baik, mengalami kenaikan berat badan dan tidak terdapat tanda-tanda bahaya pada bayi.

Tanggal 6 Februari 2020 pukul 15.30 WITA dilakukan kunjungan Neonatus 3 yaitu usia 8-28 hari. Hasil pemeriksaan keadaan umum bayi baik,

denyut jantung bayi 139 x/menit, pernafasan 40 x/menit, suhu 36,7°C, bayi tidak mengalami peningkatan berat badan, tali pusat sudah terlepas saat usia 6 hari, pemberian nutrisi dari awal bayi lahir hingga kunjungan ke 3 hanya diberikan ASI saja. Diagnosa yang didapatkan saat ini adalah Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 10 hari.

Menurut Suherni (2010), tujuan kunjungan III pada neonatus yaitu memastikan tali pusat sudah terlepas pada kunjungan 2 minggu dan memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup.

Penulis berpendapat bahwa kondisi bayi normal karena hasil pemeriksaan dalam batas normal. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan. Asuhan yang penulis berikan adalah mengingat kembali ibu tentang pentingnya imunisasi pada bayi. Imunisasi adalah upaya memberikan kekebalan aktif pada seseorang sehingga tidak akan mudah terkena penyakit infeksi berbahaya (Saifuddin, 2010).

Dokumen terkait