BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Orisinalitas
melaksanakan wewenangnya harus tetap menjaga citra dan wibawa penegak hukum, agar kualitas aparat penegak hukum tidak rendah di kalangan masyarakat.
c) Faktor Sarana atau Fasilitas Pendukung
Faktor sarana atau fasilitas pendukung mencakup perangkat lunak dan perangkat keras, salah satu contoh perangkat lunak adalah pendidikan.Masalah perangkat keras dalam hal ini adalah sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor pendukung.
d) Faktor Masyarakat
Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat.Adanya kepatuhan hukum masyarakat terhadap hukum, merupakan salah satu indikator berfungsinya hukum yang bersangkutan.
e) Faktor Kebudayaan
Kebudayaan Indonesia merupakan dasar dari berlakunya hukum adat.Berlakunya hukum tertulis (perundang-undangan) harus mencerminkan nilai-nilai yang menjadi dasar hukum adat. Dalam penegak hukum, semakin banyak penyesuaian antara peraturan perundang-undangan dengan kebudayaan masyarakat, maka akan semakin mudahlah dalam menegakkannya.
Legalitas Anak Yang Lahir Di Luar Nikah Setelah Putusan Makamah Konstitusi (MK) No 46-VIII/2010 Ditinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia (HAM). Dari judul tersebut dapat memberikan tambahan wawasan kepada peneliti dan pembaca penelitian ini, dalam hal tindak pidana terorisme ditinjau dari Hak Asasi Manusia (HAM).
Peneliti dalam menyusun penelitian merujuk dari :
1. Jurnal, Ramadhita Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Desember 2016, Keadilan Bagi Anak Luar Kawin Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46-VIII/2010, Kedudukan Anak Luar Kawin Perspektif Hak Asasi Manusia dan Keadilan Bagi Anak Luar Kawin
2. Penelitian, Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017, Perlindungan Hak- Hak Keperdataan Anak Luar Kawin Dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No.
46- VIII/2010, Legalitas Perkawinan dan Makna Hubungan Keperdataan Anak dan Perlindungan Hak Keperdataan Anak Akibat Nikah Sirri dan Perzinaan
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan.30
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan penelitian adalah merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan hukum yang menjadi bidang dalam penelitian penelitian ini.
Adapun definisi penelitian menurut para sarjana adalah sebagai berikut :Menurut W.J.S. Poerwadarminto, penelitian adalah pemeriksaan yang teliti, penyelidikan, meneliti, memeriksa (menyelidiki dan sebagainya) dengan cermat misalnya memperhatikan dan mempelajari perkembangan bahasa Indonesia.31
Menurut Sutrisno Hadi penelitian adalah pengetahuan mengenai strategi umum yang dimuat dalam pengambilan data, analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang ada.32
30Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, 2012, hal. 1
31 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1991, hal. 2
32 Sutrisno Hadi, Metode Research I, Yogyakarta, 1985, hal. 14
Adapun beberapa langkah yang ditempuh haruslah saling bersesuaian dan mendukung antara yang satu dengan yang lain, sehingga penelitian yang dilakukan akan mempunyai bobot ilmiah yang memadai serta dapat memberikan kesimpulan-kesimpulan yang cukup akurat. Dalam penelitian penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut :
A. Pendekatan Penelitian
Dalam upaya proses penelitian, peniliti menggunakan penelitian empiris karena objek yang diteliti berada di lapangan dan fungsi daripada penelitian empiris untuk menganalisis hukum yang dilihat sebagai perilaku masyarakat yang berpola dalam kehidupan masyarakat yang selalu berinteraksi dan berhubungan dalam aspek kemasyarakatan.33
Oleh karenanya, penelitian ini selanjutnya disebut sebagai penelitian Hukum Sosiologis (sosio legal research). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan realita yang sesuai dengan fenomena secara rinci dan tuntas, serta pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci sebagai pengupas dari permasalahan yang akan diteliti.34
Peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif sebagai proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Mengingat bahwa data deskriptif adalah sutau metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
33Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal. 43
34 Soejono Soekamto,Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta:UI Press, 1986), hal. 51
suatu kondisi, suatu system pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.35
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa pendekatan kualitatif itu berusaha menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta dan data serta kejadian berusaha menghubungkan kejadian-kejadian atu objek penelitian dan menyajikannya secara deskriptif sekaligus menganalisisnya berdasarkan konsep-konsep yang telah dikembangkan sebelumnya sehingga memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai Hak Legalitas Anak Yang Lahir Di Luar Nikah Setelah Putusan Makamah Konstitusi (MK) No 46-VIII/2010 di Tinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia (HAM) bersifat memaparkan, menuturkan, menafsirkan dan menganalisis.
Sehingga jenis penelitian ini, dikategorikan kedalam penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang
35 Moh Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia), 2003, hal. 68
3. Tujuan penelitian yaitu : a) Tujuan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya tentang tinjauan hak anak di luar nikah
b) Manfaat praktis
1) Bagi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang Dapat digunakan sebagai acuan untuk memberikan masukan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang mengenai hak anak yang lahir di luar nikah setelah putusan Makamah Konstitusi (MK) No 46-VIII/2010 di Tinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia (HAM)
2) Bagi peneliti
Dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti mengenai Hak Legalitas Anak Yang Lahir Di Luar Nikah Setelah Putusan Makamah Konstitusi (MK) No 46-VIII/2010 di Tinjau Dari Aspek Hak Asasi Manusia (HAM).