• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panggilan Universal Kepada Kesempurnaan Dan Kekudusan

Dalam dokumen Moral Dasar Agama Katolik (Halaman 37-42)

Jenis-Jenis Kebajikan

Ada banyak kebajikan yang dapat dikembangkan dan dimiliki oleh setiap manusia sebagai kebiasaan dan kekuatan pribadi manusia untuk bisa bertindak baik dan benar secara moral. Yang menjadi kebajikan dasar dalam diri manusia adalah “Kebajikan Cinta Kasih”. Jika seorang manusia memiliki cintakasih secara sempurna, maka dia juga memiliki semua kebajikan lainnya. Kebajikan-kebajikan lain adalah cerminan dan perwujudan konkrit dari kebajikan cintakasih.

Kebajikan Menurut Asalnya

Menurut asal dan sumbernya, kebajikan digolongkan dalam 2 jenis :

Kebajikan Kodrati adalah semua kebajikan yang diperoleh manusia dari usaha dan aktivitas hidupnya sebagai manusia dalam relasi atau interaksi dengan diri sendiri, sesama dan lingkungannya.

Kebajikan Adikodrati adalah semua kebajikan yang diperoleh manusia bukan dari usaha dan aktivitas pribadinya melainkan dari anugerah yang diberikan oleh Allah.

Kebajikan Menurut Obyeknya

Kebajikan Moral adalah semua kebajikan yang obyek langsungnya ialah manusia dan lingkungan hidupnya.

Kebajikan teologal adalah semua kebajikan adikodrati yang obyek langsungnya ialah Allah sendiri dan bukan manusia.

tidak dapat mengasihi kecuali melalui kerendahan hati." Sebab segala pertentangan/

konflik antar manusia selalu melibatkan kesombongan di kedua belah pihak.

Jadi agar dapat mengasihi, kita harus rendah hati di dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.

Pertama, kerendahan hati di dalam pikiran adalah kita tidak boleh cemburu atau iri,

jika orang lain dipuji, kita harus melihat kebaikan dalam diri orang lain, dan kita harus bergembira atas kebaikan dan kesuksesan orang lain. Kita harus ingat akan pengajaran Rasul Paulus,… dengan rendah hati, anggaplah orang lain lebih utama dari diri kita"

(Fil 2:3). Kita harus selalu menyadari bahwa kita hanya semata-mata alat di tangan Tuhan, dan selayaknya segala pujian ditujukan kepada-Nya.

Kedua, kita tidak boleh bicara yang buruk tentang siapapun dan bicara yang baik- baik tentang diri sendiri, atau lebih tepatnya, sebaiknya kita membatasi pembicaraan tentang diri kita sendiri supaya kita tidak jatuh dalam perangkap kesombongan. Jika ada orang berbuat salah, kita tidak boleh menghakimi, atau memaki, tetapi lebih baik kita berdoa untuk pertobatannya. Ada baiknya kita menyadari, jika kita berada persis di dalam situasi mereka, bisa jadi kita berbuat lebih buruk daripada mereka. Kita harus berjuang supaya tidak marah pada mereka yang menentang kita, tetapi menerima koreksi dengan lapang hati, demi pertumbuhan rohani kita.

DAFTAR PUSTAKA

Chang William OFMCap. Dr, Pengantar Teologi Moral, Kanisius, Jogyakarta, 2001

Go Piet O.Carm. Dr, Teologi Moral Fundamental, Malang, 1995

KWI, Iman Katolik, Obor, Jakarta, 1996

Maas Kess SVD, Dr, Teologi Moral Tobat, Nusa Indah, 2003

Nong Dominikus, Moral Keutamaan, Direktoral Jendral Bimbingan Masyarakat

Embuiru, Herman SVD (pend). Katekismus Gereja Katolik, Arnoldus, Ende, 1995

Kieser SJ Bernhard, Dr, Moral Dasar: Kaitan Iman dan Pertobatan, Kanisius, Yogyakarta, 1987

Traktat Moral Kristiani

Internet

HATI NURANI atau SUARA HATI 1. Arti Suara Hati Dan Fungsi Suara Hati

 Arti Suara hati : bahasa Latin conscientia disebut juga Hati Nurani atau lebih tepat dikatakan “Keputusan Hati Nurani”.

(Katekismus Gereja Katolik,halaman 472)

Jadi suara hati atau keputusan suara hati adalah kemampuan manusia untuk menyadari atau menginsyafi tugas moral (baik atau tidak baik, benar atau tidak benar) menuju pemanusiaan diri manusia secara utuh dan sejati.

(Iman Katolik halaman 13, Suara hati kompas kebenaran Dr. J.Van Paasen MSC halaman 1 )

 Fungsi suara hati : Pernyataan yang menentukan nilai adalah tindakan yang teoritis, keputusan untuk bertindak adalah praktis. Fungsi suara hati yang kedua adalah praktis:

namun tidak irasional. Keputusan praktis dan langkah untuk bertindak didahului oleh pertimbangan dan biarpun tidak ada alasan yang memaksakan keputusan tertentu, namun dapat selalu diberi alasan untuk keputusan dan tindakan. Suara hati memutuskan, yaitu berkehendak praktis dan mulai bertindak, itulah tanggung jawab utama dari suara hati. Keputusan untuk tindakan moral itu bersifat pribadi. Keputusan suara hati tidak bisa diwakilkan kepada orang lain. Dengan tindakan suara hati dimulai dan diciptakan sesuatu , yang tanpa tindakan pribadi tidak ada. Tindakan dan apa yang dihasilkan menjadi tanggungan orang semata-mata, dalam arti itu ia memikul resiko perbuatannya.

(Moral dasar , Bernhard Kiesser , halaman 97 ) 2. Kodrat Hati Nurani Dan Tahap-Tahap Kematangan

 Menurut pandangan kristiani Allah ikut dialami dan kehadiranNya ikut disadari dalam suara hati. Dengan kata lain suara hati dapat disebut suara Allah, kesaksian-kesaksian

 Model yang tidak langsung : suara hati dipandang sebagai suara Allah, sejauh suara hati menyuarakan rasionalitas manusia. Rasionalitas manusia bukan saja ciptaan Allah, melainkan ciri khas bagi manusia sebagai citra Allah karena segala pengetahuan kebenaran berasal dari Allah. Maka Allah berbicara dalam suara hati manusia.

 Tidak jarang suara hati dipandang sebagai tempat, dimana Allah menyampaikan kehendak-Nya kepada manusia sedemikian rupa sehingga dalam suara hati manusia, kehendak Allah menjadi nyata dan terang bagi manusia. Martabat suara hati terletak dalam ketaatan terhadap kehendak Allah yang sudah diberikan dalam suara hati manusia.

 Pandangan yang mungkin disebut mistik dengan jelas di ungkapkan dalam Gaudium et Spes no.16 jika mendalami diri, manusia sampai titik misteri kemerdekaannya. Disitu manusia menentukan hidupnya , dan disitu Allah menantikan manusia semakin manusia, mengenal dan menguasai diri karena Allah yang mengenal hati manusia, keputusan suara hati adalah perwujudan iman. Dalam suara hati, orang beriman mencari kehendak Allah. Dalam suara hati, manusia menentukan hidupnya dihadapan Allah. Dialah yang mengenal hati manusia. Kehadiran Allah dalam Kristus menjadi nyata bagi orang beriman dalam suara hati dan dengan suara hati manusia menempuh jalan keselamatan bersama Allah.

(Moral dasar,Bernhard Kiesser,halaman 135 – 137) 3. Daya Ikat Hati Nurani

 Iman sebagai hubungan pribadi antara manusia dengan Allah yang menjadi nyata, suatu relasi mesti melibatkan kebebasan dari kedua belah pihak. Rahmat Allah yang diberikan secara bebas selalu mendahului jawaban manusia.

 Dalam rangkah iman, perbuatan moral perluh supaya nyata terjadi relasi antara Allah dan manusia. Dalam rangkah iman,perbuatan moral manusia menjadi sangat penting supaya iman terwujudkan.

 Dalam perbuatan moral, iman mendapat wujudnya, iman mendapat wujud dalam perbuatan moral.

(Moral dasar, Kiesser, halaman 102 ) 4. Bantuan Bagi Pembentukan Suara Hati

 Jika manusia bertanggung jawab dalam suara hati, maka ia perlu bertanggung jawab atas suara hati. Hal itu biasanya sebagai kewajiban untuk membina suara hati. Orang yang mampu mengerti tugas moral dan yang cukup lincah untuk menangkap nilai, dapat menghadapi situasi dengan tepat.

 Dalam keputusan suara hati : moralitas mendapat wujud nyata dan pribadi. Keputusan dan tindakan dikaitkan dengan makna hidup yang diyakini manusia. Fungsi kritis suara hati menyangkut keputusan dan tindakan pribadi, maka tanggung jawab moral menuntut kejujuran terhadap diri sendiri.

( Moral dasar, Bernhard Kiesser, halaman 139 – 140 )

Dalam dokumen Moral Dasar Agama Katolik (Halaman 37-42)

Dokumen terkait