• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian MI Al-Bnaun Tanak Beak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat

Berdasarkan data yanh diperoleh malalui observasi, wawancara, serta dokumentasi resmi dari pihak sekolah, maka peneliti memperoleh data sebagai berikut:

1. Sejarah Berdirinya MI Al Banun

Madrasah Ibtidaiyah Al Banun berdiri pada tahun 1956.Pada awal berdirinya madrasah ini bernama PGAP yang didirikan oleh H.

Abdurahaman yang berkedudukan di lingkungan perkampungan dan berdiri di atas tanah dengan luas 1.500 M2 yang diwakafkan oleh H.Abdurrahman.

Nama Al Banun diambil dari nama pendiri sendiri yang pada waktu itu masih muda dan juga ide dari salah satu anak dari pendiri itu sendiri yang bernama Syafiin yang sekarang lebih dlikenal dengan sebutan H.

Syafiin. Sekarang MI Al Banun lebih dikenal lagi43. 2. Profil MI Al-Bnaun Tanak Beak

1. Nama Madrasah :MI AL-BANUN

2. No. Statistik Madrasah :111252010032 3. Akreditasi Madrasah :Terakreditasi

43 Profil MI Al Banun Tanak Beak,Dokumentasi, dikutip tanggal 29 Juni 2019

4. Alamat Lengkap Madrasah :Desa Tanak Beak Dasan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Propinsi Nusa Tenggara Barat.

5. NPWP Madrasah :00.507.139.4.911.000

6. Nama Kepa Madrasah :M. HADRATUL ULYA, S.Ag

7. Telfon/ HP : -

8. Nama Yayasan :Ponpes Al-Banun

9. Alamat Yayasan :Tanak Beak Dasan Desa Tanak Beak Kecamatan Narmada

10. No. Tlp Yayasan : - 11. No. Akte Pendirian Yayasan :01 12. Kepemilikan Yayasan :Yayasan 13. Status Bnguanan :Yayasan

14. Luas Bngunan :11.200 m2.44

3. Kondisi Fisik Madrasah MI Al-Banun

Berdasarkan pengamatan peneliti, keadaan fisik Madrasah yang dibangun diatas tanah yang tidak terlalu luas, bangunan-bangunan yang terdiri atas ruang belajar, ruang guru, dang ruang kepala sekolah. Secara fisik kondisi Madrasah cukup baik karena setiap hari seluruh ruangan dan halaman dibersihkan oleh para siswa-siswi yang bertugas untuk membersihkan seluruh ruangan maupun halaman Madrasah.45

44Observasi Pada Tanggal 10 Juni 2019

45Observasi Pada Tanggal 10 Juni 2019

4. Vlsi dan Misi MI Al-Banun Tanak Beak Dasan a. Visi

Berakhlakul karimah, beriman, bertaqwa serta berprestasi hingga menjadi sekolah yang unggul.

b. Misi

1) Meningkatkan pengamalan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari

2) Menanamkan pemahaman imtaq 3) Menciptakan suasana beragama Islam

4) Meneiptakan proses belajar mengajar yang dinamis

5) Membina dan mengembangkan bakat dan keterampilan siswa46 5. Letak geografis MI Al-Banun

MI Al-Banun berlokasi di Desa Tanak Beak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, yang dimana letak Madrasah MI Al-Banun tersebut di tengah-tengah perkampungan atau dikelilingi oleh rumah-rumah warga yang ada didesa Tanak Beak.47

a. Sebelah utara : Rumah warga b. Sebelah selatan : Masjid c. Sebelah barat : Rumah warga d. Sebelah timur : Jalan atau gang keci

46Observasi Pada Tanggal 10 Juni 2019

47Observasi Pada Tanggal 11 Juni 2019

6. Sarana dan Prasarana MI Al Banun Tanak Beak Dasan

Dalam rangka melancarkan aktivitas belajar mengajar tidak lepas dari perlengkapan sarana dan prasarana belajar, karena sarana dan prasarana ini akan membantu para pendidik dan peserta didik untuk mempermudah proses belajar mengajar yang tujuannya untuk mempermudah proses belajar mengajar yang tujuannya untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.

Adapun sarana dan prasarana atau potensi fisik yang dimiliki oleh MI Al- Banun Tanak Beak Dasan dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Keadaan Sarana dan Prasarana MT Al Banun Tanak Beak Dasan Tahun Pelajaran 2018/2019

No. Nama Ruang Jumlah Kondisi

1 Ruang Belajar 6 Baik

2 Perpustakaan 1 Baik

3 Ruang Kepala sekolah 1 Baik

4 Ruang perpustakaan - -

5 Ruang Laboratorium - -

6 Ruang Guru 1 Baik

7 Ruang TU - -

8 RuangUKS - -

9 Ruang Komputer - -

10 Ruang Koperasi - -

11 WC. Guru I Baik

12 WC. Murid - -

13 Masjid 1 Baik

14 Kantin - -

Sumber data: Data Inventasis MI Al Banun Tahun 201948. 7. Keadaan Siswa MI Al-Banun Tanak Beak

Sebagian besar siswa MI Al-Banun Desa Tnak Beak Kecamatan Narmada. Adapun jumlah siswa yang berada di MI Al-Banun Tanak Beak adalah sebagai berikut:

Table 2.2

DATA KESELURUHAN SISWA Kelas Banyak kelas Jumlah Siswa Seluruhnya

L P Jumlah

I 1 9 9 18

II 1 9 11 20

III 1 10 11 21

IV 1 8 7 15

V 1 8 7 15

VI 1 8 8 16

Sumber data: Data siswa MI Al-Banun Tanak Beak.49

Dari table diatas maka dapat dilihat bawha data keseluruhan siswa yang ada di MI Al-Banun Tanak Beak sebanyak 105 Orang siswa yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas I, II, III, IV, V, dan VI.

48Observasi Pada Tanggal 11 Juni 2019

49Ibid

8. Keadaan Guru MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

Sebagian besar guru di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan dilatar belakangi pendidikan agama dan umum.Guru-guru di MI Al Banun Tanak Beak Dasan juga terdiri dari guru tetap dan guru honorer.

Mengenai keadaan guru di MI Al Banun tahun pelajaran 2018/2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3

Daftar Nama Guru Ml Al Banun Tanak Beak Dasan Tahun Pelajaran 2018/2019

No Nama L/P Bidang Studi GT/GTT

1 M. Hadratul Ulya, S.Ag L KEPSEK GT

2 Hj. Fatimatuzzahrah P Bendahara GT

3 Layali Ihyani, S.E P Operator GTT

4 Mhazab Karimaen L Tata Usaha GTT

5 Rokiah, S.Pd P Wali Kelas I GT

6 Herni Yanti, S.Pd P Wali Kelas II GT

7 Lailatul Hidayati, S.Pd P Wali Kelas III GT 8 Sri Puji Harwati, S.Pd.I P Wali Kelas IV GT

9 Seriana, S.Pd.I P Wali Kelas V GT

10 Dra. Miratul Bazirah P Wali Kelas VI GTT 11 M. Muhlis, S.Pd L G. Akidah Akhlak GT

12 Sri Arwani P G. Al-Qur’an Hadist GTT

13 Iinna Huratul Ummi P G. Fiqih GTT

14 M. Harfi L G. Olahraga GTT

Sumber data: Data Guru MI AlBanun Tanak Beak50

Dari data di atas dapat dilihat bahwa MI Al Banun Tanak Beak Dasan mempunyai 14 orang guru. Meskipun sebagian dan semua guru tersebut tidak ada pegawai negeri sipil, akan tetapi kemampuan mereka dalam mengajar sudah memadai dan tidak perlu diragukan lagi. Hal tersebut dapat dilihat dari masing-masing guru mengajarkan mata pelajaran yang sesuai dengan bidang masing-masing dan sesuai dengan jurusan mereka.Hal tersebut penting untuk mewujudkan sikap profesional dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang guru.

B.Bentuk-Bentuk Upaya Pembinaan Akhlak Siswa MI Al-BanunTanak Beak

Pembinaan akhlak merupakan prioritas utama dalam pendidikan karena harapan terbesar bertumpu pada siswa sebagai penerus generasi bangsa yang Islami.Cerminanan akhlak yang baik dapat dilihat dari aktifitas ibadah dan tutur kata serta prilaku seseorang. Semakin baik akhlak seseorang maka akan terlihat pula semakkin tinggi semangatnya dalam beribadah dan semakin terarah prilakunya. Dengan demikian, maka dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh akhlak siswa MI Al-Banun Tanak Beak,

50Ibid

pembinaan akhlak harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Sehingga dikemudian hari siswa dapat menerapkan apa yang ia dapatkan di sekolah ke dalam lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan guru akidah akhlak dan guru-guru serta siswa yang ada di MI Al-Banun Tanak Beak, dalam membina akhlak siswanya baik didalam kelas maupun diluar kelas beliau menggunakan beberapa upaya, diantaranya:

a. Pemberian nasehat

Nasehat merupakan suatu didikan dan peringatan yang diberikan berdasarkan kebenaran dengan maksud untuk menegur dan membangun seseorang dengan tujuan yang baik.Nasehat selalu bersifat mendidik.Dalam memberi nasehat harus berdasarkan kebenaran.

Sebagamana yang dipaparkan oleh Bapak M. Muhlis guru akidah akhlak beliau mengatakan bahwa: “Kita selalu memberikan nasehat yang baik kepada siswa, seperti nasehat dalam bersikap, nasehat dalam memilih teman, nasehat tentang berprilaku sopan terhadap guru, nasehat tentang menghargai sesama teman, dan lain sebagainya”51

Bapak M. Muhlis memperjelas bahwa:

Nasehat dalam memilih teman disini seperti, teman yang baik, teman yang bisa di contoh akhlaknya, teman yang pandai, teman yang tidak suka bermain ketika guru sedang menjelaskan di depan. Kenapa diberikan nasehat seperti itu, karena kebanyakan siswa disini senang ikut berkecimol, karena banyak anak-anak disini yang berhenti sekolah gara-gara ikut bekecimol, maka dari itu kita sebagai guru selalu memberikan nasehat kepada siswa-

51M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara, pada tanggal 11 Juni 2019

siswi agar mereka yang masih sekolah tidak terhasut atau tidak terpengaruh oleh teman-temannya yang berhebti sekolah gara- gara kecimol.52

Dan diperkuat dengan pendapat dari Bapak M. Hadratul Ulya kepala sekolah beliau mengatakan bahwa: “Untuk membentengi siswa ya dengan nasehat, kemudian dengan menanamkan akhlak yang benar. Dan ketika seorang siswa melakukan kesalahan kita pun memberikan nasehat terlebih dahulu”53

Dan diperkuat dengan penuturan dari Muhib siswa kelas 5 MI Al- Banun Tanak Beak mengatakan bahwa: “kalu pak Muhlis biasanya dinasehati dulu kak, biasanya dipanggil ke kantor kemudian dinasehati, kalau masih belum jera dan masih melanggar baru diberikan hukuman”54

M. Ridwan siswa kelas 5 juga menuturkan bahwa: “kalau pak Muhlis kita tidak pernah dihukum langsung, sebelum dihukum kita diberikan nasehat dulu di kantor, kalau mengulangi kesalahan lagi baru kita diberikan hukuman seperti, nyapu di ruang guru dan membersihkan wc guru”.55

Sedangkanhasil dari observasi yang peneliti lakukan di sekolah MI Al-Banun Tanak Beak bahwa: Memang benar, ketikaSopian Hendi siswa kelas 3berkelahi dengan Subandi siswa kelas 3 juga di lapangan

52M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak),Wawancara, Pada Tnggal 05 Juli 2019

53 M. Hadratul Ulya, (Kepala sekolah MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara, pada tanggal 11 Juni 2019

54 Muhib, (Siswakelas 5 MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara, pada tanggal 29 Juni 2019

55 M. Ridwan, (Siswa kelas 4 MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara, pata tanggal 05 Juli 2019

disebabkan awalnya mereka saling ejek dan kemudian berkelahi lalu beliau langsung memanggil siswa yang berkelahi tersebut dan di bawa ke ruang guru, dan beliau memberikan nasehat kepada siswa tersebut dan siswa tersebut disuruh saling berjabat tangan dan berpelukan agar mereka tidak berkelahi lagi.56

Bentuk nasehat yang diberikan guru kepada peserta didik yang sedang berkelahi yaitu, tentang kita sesame teman tidak boleh saling mengejek, dan jangan suka membuli yang lebih kecil, karena kita semua merupakan saudara, walupun kita beda Ibu/Bapak tapi kita semua yang beragama islam itu bersaudara.

Dari paparan diatas dapat tarik kesimpulkan bahwa nasehat masih menjadi dasar utama untuk mendidik dan dan menegur seseorang, tetapi memang semua teguran itu berdasarkan sebuah kebenaran.

b. Membangun pembiasaan

Pembiasaan merupakan sebuah proses pendidikan. Pendidikan yang instan berarti melupakan dan meniadakan pembiasaan.Karekter seseorang dapat diciptakan melalui latihan dan pembiasaan. Ketika suatu praktek sudah terbiasa dilakukan, maka akan menjadi suatu dorongan bagi yang melakukannya, kemudian akan menjadi kebiasaan, dan pada waktunya akan menjadi prilaku yang sulit untuk ditinggalkan. Hal ini berlaku untuk hampir semua hal.

56Observasi Pada Tanggal 11 Juni 2019

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Bapak M. Muhlisguru akidah akahlak, beliau mengatakan bahwa:

Kita menerapkan untuk selalu berdo’a sebelum dimulainya pembelajaran, kemudian agar anak-anak terbiasa membaca Al- Qur’an kita juga mengadakan untuk selalu membaca ayat-ayat pendek sebelum pembelajaran dimulai, selain untuk membiasakan anak membaca AL-Qur’an juga untuk mengontrol sejauh mana siswa dapat membaca Al-Qur’an.57

Lanjut Bapak M. Muhlis,

Disetiap hari jum’at ketika imtaq kita selalu memberikan kesempata untuk para siswa-siswi agar bisa memimpin pembacaan surah yasin, dan kita juga memberikan tugas untuk mereka berpidato di depan setelah pembacaan surah yasin, karena ini untuk membiasakan kepada siswa-siswi kita agar mereka terbiasa berbicara di depan banyak orang, karena kita mengharapkan mereka untuk selalu terbiasa dan agar mental para sisw-siswi kita terlatih sejak dini.58

Kemudian diperkuat dengan jawaban dari Ibu Miratul Bazirah guru kelas VI (enam) beliau menuturkan bahwa: “Program yang dijalankan didalam kelas kita selalu berdo’a sebelum memulai pembelajaran dan juga ketika pembelajaran sudah selesai atau ketika mau pulang kita selalu membaca do’a, agar siswa dapat menerapkan ketika sebelum dan seduah memulai suatu pekerjaan dengan mebaca do’a”.59

57 M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 13 Juni 2019

58M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

59Miratul Bazirah (Guru kelas VI MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 13 Juni 2019

Dan di perjelas atau diperkuat oleh Maura Dinda siswi kelas 5 MI Al-Banun Tanak Beak mengatakan bahwa: “Iya kak, kita selalu baca do’a sebelum mulai belajar dan sebelum pulang”60

Mujahidin siswa kelas 5 menuturkan bahwa: “kalau hari jum’at kita selalu dibrikan tugas untuk memimpin baca surah yasin, dan berpidato, tapi yang bertugas disin dari kelas 4 sampai kelas 6 saja.”61

Sedangkan hasil dari obsevasi yang peneliti lakukan di MI Al- Banun Tanak Beak. Memang benar, pembiasaan yang dilakukan di MI Al-Banun Tanak Beak seperti membaca do’a sebelum memulai pembelajaran dan sebelum pulang dari sekolah, dan pada saat imtaq hari jum’at siswa-siswnyai ditugaskan untuk menjadi petugas memimpin membaca surah yasin dan perpidato di depan teman-temannya dan para guru yang ada di MI Al-Banun Tanak Beak.62

Dari pemaparan diatas dapat kita lihat bahwa. Pembiasaan merupakan hal yang sangat diterapkan selain dari penanaman akhlak yang baik, karena ketika seorang anak dibiasakan melakukan hal-hal yang baik, maka tanpa ia sadari dengan sendirinya akan tergugah untuk melakukannya. Bahkan ketika kebiasaan itu belum dilakukan maka aka nada rasa yang kurang pada diri seseorang.

c. Keteladanan

60 Maura Dinda, (Siswikelas V MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 29 Juni 2019

61 Mujahidin, (Siswi kelas V MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

62Observasi Pada Tanggal 05 Juli 2019

Tanggung jawab seorang guru tidaklah terbatas dalam memberikan pengetahuan kepada anak didik, akan tetapi ia juga terikat dalam tugas mengembangkan pikiran dan upaya-upaya untuk melatih anak didiknya secaran fisik dan juga sosialnya, seorang guru adalah sebagai contoh terhadap siswa.

Oleh karena itu, masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam menentukan baik buruknya siswa. Jika seorang guru itu jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama, maka si anak akan tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan akhlak yang mulia, berani dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama. Begitu pula sebaliknya jika guru tersebut adalah seorang pembohong, penghianat, orang yang kikir, penakut, dan hina, maka seorang anak akan tumbuh dalam kebohongan, khianat, durhaka, kikir, penakut, dan hina pula.

Berikut dari hasil wawancara dengan Bapak M. Muhlis guru akidah akhak ketika menanyakan perihal keteladanan.

Keteladanan yang kita terapkan disi adalah kedisiplinan waktu, sebagai mana yang telah kita sepakati bersama dengan guru dan kepala sekolah, apa bila ada siswa-siwsi yang terlambat masuk sekolah, maka akan di suruh berdiri di luar kelas selama paling lama 15 menit. Kenapa kita menerapkan keteladanan seperti ini, agar para siswa-siswi kita dapat menghargai waktu, maka dari itu kita sangat menekankan agar para siswa bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin.63

63M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

Lanjut Bapak M. Muhlis.“Disamping kita membina akhlak para siswa, kita juga memberikan pengetahuan tentang bagai mana keteladanan Rasulullah SAW, yang harus kita contoh di dalam kehidupan sehari-hari”.64

Kemudian di perkuat dengan penuturan dari M.Ridho siswa kelas 5 MI Al-Banun Tanak Beak dia mengatakan bahwa: “iya kak, kalau kita terlambat masuk sekolah kita dihukum, disuruh berdiri di luar kelas oleh Bapak/Ibu guru”65

Ibnu Huzaifi siswa kelas 5 juga memperkuat dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak M. Muhlis, dia mengatakan: “iya benar kak, saya juga sudah disuruh berdiri di luar kelas saat saya terlambat masuk sekolah kemaren”66

Sedangkan hasil dari observasi yang peneliti lakukan di sekolah MI Al-Banun Tanak Beak bahwa: Memang benar, ketika siswa-siswi terlambat masuk kesekolah, maka guru-guru disini menyuruh siswa-siswi yang terlambat untuk berdiri di luar kelas, guna untuk membiasakan keteladanan disiplin terhadap anak didiknya67

Suri tauladan memang program pendidikan yang sangat efektif.

Karena anak juga akan melihat seorang guru bukan hanya dari tutur katanya saja. Akan tetapi tingkah laku pun juga akanmenjadi

64Ibid

65 M. Ridho, (Siswakelas 5 MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

66 Ibnu Huzaifi, (Siswa Kelas 5 MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

67Observasi Pada Tanggal 12 Juni 2019

pertimbangan, kalau seorang mnyuruh para pesetra didik untuk tidak datang terlambat kesekolah akan tetapi ia sendiri selalu terlambat kesekolah maka perhatiannya hanya akan jadi omongan yang didengar, bukan untuk dilakukan bagi seorang anak.

d. Menjalin komunikasi dengan berbagai pihak

Dalam melaksanakan agenda kegiatan baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat tentu saja banyak pihak yang terkait dan membantu demi kelancaran kegiatan yang ada.Maka hubungan yang baik antara semua lembaga menjadi sangat penting. Ketika semua pihak ikut terlibat maka akan meringankan pekerjaan sekaligus rasa solidaritas akan terbentuk. Tidak lain hanya dengan suatu proses pendidikan.

Berikut wawancara peneliti dengan Bapak M. Muhlis guru akidah akhlak MI Al-Banun Tanak Beak beliau mengatakan:

Disini kita melakukan kerja sama denga masyarakat yang ada disini, karena tanpa ada bantuan dari masyarakat yang ada disini kita tidak tahu apa yang siswa lakukan saat keluar dari sekolah, karna tidak mungkin kita bisa mengetahui apa yang mereka lakukan di luar sekolah, entah mereka main PS atau nongkrong di luar karna males belajar kan kita tidak tahu, makanya kita membutuhkan bantuan pengawasan dari para warga yang ada disini.68

Dan M. Hadratul Ulya Kepala sekolah MI Al-Banun Tanak Beak menanggapi bahwa:

Kita mengawasi dengan memantau, kemudian memberi peringatan untuk anak yang melanggar, terus kita hukum kalau dengan peringatan tidak bisa. Kemudian bekerjasama dengan masyarakat, ketika anak diluar kita tidak tau apa yang mereka lakukan. Kita bekerjasama dengan orang tua dan masyarakat

68 M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara, pada tanggal 05 Juli 2019

untuk mengawasi anak.Ketika ada anak yang melanggar kita himbau untuk kesediaannya melapor kepada sekolah kemudian bisa kita tindak lanjuti.69

Berikut penuturan dari Maura Dinda siswi MI Al-Banun Tanak Beak mengatakan bahwa: “Iya kak warga sering melapor kesini, melapori teman-teman yang sedang main PS di rumah warga”70

Bapak Sulaiman, S.Pd selaku warga yang ada di Desa Tanak Beak mengatakan bahwa:

Memang benar, kita semua wali murid atau warga yang ada disini sudah melakukan pertemuan untuk membahas tentang kita sebagai warga disini harus bisa bekerja sama dengan sekolah untuk membantu mengawasi semua siswa yang berada di luar sekolah, dan jika siswa didapati main PS ketika masih jam sekolah, maka warga yang mendapati siswa yang sedang main PS tersebut untuk melaporkan siswa tersebut kesekolah.71

Dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, manusia memang makhluk yang saling membutuhkan dalam segala urusan.Seperti yang telah dijelaskan dalam pemaparan diatas.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Guru Dalam Membina Akhlak Siswa di MI Al-Banun Tanak Beak

a. FaktorPendukung

Menurut hasil wawancara dengan Bapak M. Muhlis guru akidah akhlak, menyatakan faktor pendukung pembinaan akhlak di skolah ini adalah sebagai berikut:

1) Lingkungan Sekolah

69 M. Hadratul Ulya, (Kepala sekolah MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 14 Juni 2019

70 Maura Dinda (Siswi Kelas 5 MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 29 Juni 2019

71 Sulaiman, (Warga Desa Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

“Lingkungan sekolah disini sangat mendukung adanya pembinaan akhlak, terutama dari warga setempat mereka percaya penuh terhadap pembinaan akhlak yang ada di sekolah, karena dengan adanya pembinaan akhlak peserta didik bisa memahami mana yang baik dan mana yang buruk menurut ajaran Islam”.72

Muhazab Karimaen menuturkan sebagai berikut: “Banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anaknya pada lembaga pendidikan keislaman seperti Madrasah kita ini, karena para orang tua beranggapan bahwa dengan mereka menyerahkan anaknya ke Madrasah maka para orang tua tidak kualahan dalam membina akhlak anaknya sejak dini”73

2) Kepedulian Sebagai Guru

Bapak M. Muhlis menuturkan sebagai berikut: “Factor guru yang selalu mengingatkan tentang kebiasaan pembinaan akhlak yang ada di sekolah ini. Bisa dilihat ketika adanya peringatan hari besar Islam. Para guru ikut mengkondisikan siswa-siswi untuk mengikuti acara tersebut”74

Inna Haratul Ummi selaku guru fiqih menuturrkan sebagai berikut: “Kepedulian kita sebagai guru disini sangatlah diperlukan oleh para siswa, karena mereka semua masih sangat mebutuhkan

72 M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 17 Juni 2019

73 Muhazab Karimaen,(Tata Usaha MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 05 Juli 2019

74M. Muhlis, (Guru Akidah Akhlak MI Al-Banun Tanak Beak), Wawancara pada tanggal 17 Juni 2019

Dokumen terkait