• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan magang yang dilaksanakan di PT. Sawit Jambi Lestari yang berada di Desa Rantau Gedang, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Praktek kerja lapangan dilaksanakan setiap hari Senin-Sabtu dari pukul 7.00-16.00, sedangkan hari Sabtu dimulai pukul 07.00 – 12.00 WIB. Setiap hari diadakan breafing pukul 06.45 WIB. Hari minggu libur kerja. Waktu pelaksanaan magang dimulai pada tanggal 14 juli-14September.

3.2 Prosedur Analisa Oil Losses Pada Heavy Phase

Untuk mengetahui persentase minyak (oil losses) pada sampel heavy phase dapat dilakukan dengan proses pemisahan secara ekstraksi atau sokletasi dengan menggunakan pelarut heksane.

Alat dan Bahan yang digunakan :

• Sampel heavy phase

• Timbangan analitik

• Oven

• Desikator

• Cawan porselin

Water bath

Soxhlet extraction

Timble extraction

Mortar

Prosedur Kerja Analisa Oil Losses Pada Heavy Phase

1. Diambil sampel heavy phase 2 jam sekali selama proses pengolahan.

2. Ditimbang sampel sebanyak ± 50 g kedalam cawan kosong yang sudah diketahui beratnya.

32 3. Kemudian di letakkan cawan berisi sampel tersebut di water bath sampai

kering.

4. Lalu panaskan di oven pada suhu 103 ± 2°C selama 2 jam. Kemudian dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang.

5. Setelah itu sampel yang sudah kering dimasukkan kedalam timble extraction dan dimasukkan ke dalam soxhlet extraction.

6. Kemudian di ekstraksi dengan 250 ml hexane minimal 6 jam.

7. Lalu dipanaskan pada oven dengan suhu 103 ±2°C selama 1,5 jam untuk menghilangkan sisa-sisa pelarut hexane.

8. Selanjutnya didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang.

9. Kemudian dihitung persentase oil losses.

Tabel 1 Standar Kehilangan Minyak (Oil Losses) PT. Sawit Jambi Lestari

Parameter Standar

Oil Losses (%)

Sterilizer Condensate 0.10

Unstripped Bunch (USB) 2.00

Empty Bunch 1.00

Press Fibre <4

Nut 0.70

Heavy Phase 1.00

Sumber: PT.Sawit Jambi Lestari

Pada PT. Sawit Jambi Lestari adanya penetapan kehilangan minyak (oil losses) yang dijadikan sebagai acuan agar kerugian yang dapat terjadi selama proses pengolahan dapat dimininimalisir sehingga mendapatkan rendemen sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh PT. Sawit Jambi Lestari.

33 3.3 Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama 7 hari diperoleh hasil dan rata-rata kehilangan minyak (oil losses ) pada limbah cair ( heavy phase ) yaitu sebagai berikut :

Tabel 3 Persentase Oil Losses Pada Heavy Phase Centrifuge Selama 7 Hari di PT. Sawit Jambi Lestari.

No Tanggal Berat

Sampel (Gram)

Berat Minyak (Gram)

Persentase Oil Losses

(%)

1 28-08-2022 52.0481 0.3612 0.69

2 29-08-2022 44.7932 0.3842 0.85

3 30-08-2022 50.0657 0.4329 0.86

4 31-08-2022 53.2203 0.4104 0.77

5 01-09-2022 50.0771 0.3602 0.71

6 02-09-2022 53.2189 0.4083 0.76

7 03-09-2022 51.7171 0.2961 0.57

Rata-rata 0.74

3.4 Pembahasan

Losses atau kehilangan produksi umumnya merupakan hal yang wajar dalam proses pengolahan kelapa sawit. Oil losses merupakan kehilangan jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil suatu proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Angka kehilangan/kerugian minyak sawit merupakan banyaknya minyak yang tidak termbil pada proses pengolahan (Utomo, 2016).

Berdasarkan tabel diatas yang diperoleh pada tanggal 28 Agustus-03 September 2022 dapat dilihat persentase oil losses pada PT. Sawit Jambi Lestari yaitu diperoleh rata rata sebesar 0.74. Sedangkan batas norma losses yang ditetapkan pada PT. Sawit Jambi Lestar yaitu sebesar 1%. Hal ini dapat dilihat

34 bahwa oil losses pada PT. Sawit Jambi Lestari masih memenuhi standar yang telah ditentukan.

3.5. Permasalahan yang dihadapi

Selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. Sawit Jambi Lestari, Penulis mengamati permasalahan yang dihadapi pada proses pengolahan minyak kelapa sawit adalah masih tingginya kehilangan minyak (oil losses) yang terjadi di stasiun klarifikasi khususnya di centrifuge. Kehilangan minyak dapat terjadi diberbagai titik stasiun salah satunya di heavy phase pada centrifuge. Heavy phase merupakan sampel yang terdapat di unit centrifuge. Adanya minyak yang masih terikut pada heavy phase mengakibatkan kehilangan minyak melebihi standar. Adapun standar oil losses yang diizinkan oleh PT. Sawit Jambi Lestari terhadap heavy phase yaitu sebesar 1%.

Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain sebagai berikut : 1. Faktor SDM

Operator bekerja dengan tergesa-gesa, kurangnya kedisiplinan pekerja dalam proses pengolahan dilakukan, kurang teliti, sdm kurang terlatih dalam melakuakan pekerjaannya dan kurangnya pengawasan dari proses pengolahan memperhatikan bawahannya.

2. Mesin

Kelelahan/kehausan pada mesin produksi, hal ini terjadi dikarenakan oleh mesin yang bekerja terus menerus, dan juga kurangnya perawatan yang tidak teratur sehingga dapat mempengaruhi pada proses produksi.

3. Umpan Olahan

Proses pengolahan centrifuge tidak boleh melebihi batas kapasitas olah karena dapat menyebabkan efesiensi mesin centrifuge menjadi rendah, sehingga akan menyebabkan kurang maksimal proses pengolahan sludge yang mengakibatkan banyaknya minyak yang terikut bersama dengan heavy phase

35 centrifuge. Apabila jumlah umpan olahan melebihi standar maka jumlah kehilangan minyak sawit menjadi lebih besar yang akan menyebabkan kerugian perusahaan juga akan lebih besar (Chrestella, 2012).

4. Air pengencer (Dilution Water) yang digunakan harus seimbang dengan minyak screw press

Dalam produksi keseimbangan antara minyak yang keluar dari screw press dengan air pengencer harus diperhatikan, karena air pengencer juga berpengaruh terhadap proses pengolahan sludge pada centrifuge. Apabila air pengencer yang digunakan terlalu banyak maka dapat mengakibatkan sludge yang keluar dari sludge tank terlalu encer, hal ini akan menyebabkan losses tinggi.

5. Pengambilan Sampel yang Kurang Tepat

Proses pengambilan sampel juga berpengaruh terhadap analisa kehilangan minyak (oil losses) yang dilakukan. Apabila pengambilan sampel heavy phase dilakukan dengan kurang tepat maka dapat mengakibatkan hasil persentase analisa yang didapat tidak akan sesuai standar. Begitu juga pada proses analisa heavy phase, jika dilakukan dengan benar maka hasil yang didapat akan akurat.

3.6. Solusi yang ditawarkan 1. Faktor SDM

Ketika ada perpindahan karyawan baru sebaiknya pihak perusahaan memberikan arahan atau pelatihan yang lebih tentang bagaimana cara pengoprasian mesin distasiun tersebut diikuti dengan pengawasan yang rutin.

2. Mesin

Pengecekan alat dan mesin yang digunakan dalam pengolahan minyak di PT. Sawit Jambi Lestari harus dilakukan secara rutin. Alat dan mesin yang harus di cek yaitu kondisi bowl, balance bowl, pipa light phase, pipa sludge supplay serta melakukan flushing saat menjalankan mesin tricanter dan air panas yang digunakan

36 untuk flushing harus dengan temperatur 95oC, dengan begitu maka kehilangan minyak (oil losses) dapat diminimalisir.

3. Umpan Olahan

Solusi yang ditawarkan agar pada saat proses pengolahan Heavy phase centifuge berjalan dengan baik, maka yang harus diperhatikan yaitu jumlah umpan olahan, jika menginginkan losses sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka umpan olahan yang diberikan harus sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan oleh mesin centrifuge.

4. Air pengencer (Dilution Water) yang digunakan harus seimbang dengan minyak screw press

Keseimbangan antara minyak yang keluar dari screw press dengan air pengencer harus diperhatikan, karena air pengencer dapat mempengaruhi proses pengolahan sludge pada centrifuge. Apabila air pengencer yang digunakan terlalu banyak maka akan mengakibatkan sludge yang keluar dari sludge tank terlalu encer, begitu juga sebaliknya apabila air pengencer yang digunakan kurang maka akan mengakibatkan sludge yang akan diolah terlalu kental. Hal ini akan mengurangi efektivitas pemisahan dari centrifuge.

5. Pengambilan Sampel yang Kurang Tepat

Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi kehilangan minyak karena kurang tepatnya pengambilan sampel adalah dengan meningkatkan ketelitian ketika dalam proses pengambilan begitu juga pada analisa sampel.

37 BAB IV

PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan di PT.

Sawit Jambi Lestari, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pengolahan TBS menjadi CPO, Kernel, dan PKO melalui 7 stasiun utama yaitu stasiun penerimaan buah, stasiun perebusan, stasiun pemipilan, stasiun pengepresan, stasiun pemurnian, stasiun pengolahan kernel, dan stasiun KCP (Kenel Crushing Plant).

2. PT. Sawit Jambi Lestari memiliki kapasitas olah pabrik sebesar 60 ton/jam.

3. Setelah dilakukan analisa didapatkan rata-rata kehilangan minyak (oil losses) pada heavy phase centrifuge selama 7 hari adalah 0.74%.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu perusahaan perlu meningkatkan lagi penyortiran buah berdasarkan tingkat kematangan dan perlunya melakukan pengecekan pada alat dan mesin pengolahan sehingga mengurangi kemungkinan banyaknya kehilangan minyak (oil losses) pada heavy phase centrifuge.

38 DAFTAR PUSTAKA

Alfian, A., Yasmin, Y. and Wardana, A., 2016. Analisis Kehilangan Minyak Pada Crude Palm Oil (CPO) Dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control Pada PT Bastian Olah Sawit Tungkal Palembang. Integrasi: Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Devani, Vera & Marwiji. 2014. Analisis Kehilangan Minyak Pada Crude Palm Oil (CPO) Dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control.

Pekanbaru : UIN Sultan Syarif Kasim.

Pardamean, M., Panduan Lengkap Pengolahan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit, PT Agromedia, Jakarta, 2008

Rusmar, I., Rachmiadji, I. and Lestari, S., 2019. Estimasi Potensi Kerugian Berdasarkan

Kehilangan Minyak (Losses) Pada Proses Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) Di PKS Sumatera Indonesia.

39 LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Kelompok di PT. Sawit Jambi Lestari.

No. Nama Nim Pembimbing Lapangan

1 Abella Nisa Febriana Budi Siswanto

2 Apreza Renaldy Budi Siswanto

3 Aulia Dwi Puspita Budi Siswanto

4 Desi Sandowsi Budi Siswanto

5 Gidion Elthon Jhon Hugo Sirait

Budi Siswanto

Lampiran 2. Data Analisa Oil Losses Heavy Phase pada Centrifuge Selama 7 Hari

Tanggal Cawan Kosong (gram)

Cawan + Sampel

Basah (gram)

Berat Sampel

Basah (gram)

Berat Sampel

Kering (gram)

Flask Bottom Kosong (gram)

Flask Bottom +

Minyak Ekstraksi

(gram)

Berat Minyak

(gram)

Persentase Oil Losses

(%)

28-08- 2022

51.7171 102.7713 51.05422 54.6578 102.6123 102.9084 0.3612 0.69 29-08-

2022

50.0657 102.2227 52.1570 54.5257 106.8803 107.3122 0.3842 0.85 30-08-

2022

53.2203 104.5145 51.2942 56.7083 104.0542 104.4646 0.4329 0.86 31-08-

2022

50.0771 100.1084 50.0313 53.7197 105.6856 106.0458 0.4104 0.77 01-09-

2022

53.2189 104.8971 51.6782 57.0379 96.0193 96.4276 0.3602 0.71 02-09-

2022

50.0838 103.0012 52.9174 53.7457 105.5484 105.9029 0.4083 0.76

40 03-09-

2022

44.7932 96.0188 51.2256 48.4199 91.9487 92.3329 0.2961 0.57

41 Lampiran 3. Dokumentasi Analisis Oil Losses Heavy Phase pada Centrifuge di PT. Sawit Jambi Lestari

Gambar 1. Pengambilan

Sampel

Gambar 2. Penimbangan Sampel

Gambar 3. Pengeringan Pada Waterbath

Gambar 4. Pengeringan Pada Oven

42

Gambar 5. Sampel Kering Gambar 6. Penimbangan

Sampel Kering

Gambar 7. Sampel

Dimasukkan kedalam kertas saring

Gambar 8. Penambahan N Hexana

Gambar 9. Sampel di ekstraksi

Dokumen terkait