PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Pelaksanaan Magang
Kegunaan Magang
Tempat Pelaksanaan Magang
Jadwal Waktu Pelaksanaan Magang
TINJAUAN TEMPAT UMUM MAGANG
Sejarah Pabrik
Sawit Jambi Lestari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan minyak sawit menjadi minyak mentah.
Struktur Organisasi PMKS
Proses Pengolahan
Beras yang telah dihancurkan dimasukkan ke dalam mesin press ulir untuk diperas hingga menghasilkan minyak mentah. Stasiun penyulingan minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dari kotoran dan unsur-unsur yang mengurangi kualitas minyak dan memastikan kehilangan minyak seminimal mungkin. Tangki minyak mentah berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara minyak mentah yang telah disaring pada saringan getar.
Fungsi dari pengering vakum adalah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kadar air minyak sebelum dipindahkan ke tangki penyimpanan. Sludge tank berfungsi sebagai penampung lumpur (lumpur) dari CST dan lumpur yang ada pada tangki ini diolah lebih lanjut untuk mendapatkan minyak yang terkandung di dalamnya. Serat tersebut akan tersedot oleh kipas blower dan akan masuk ke dalam fiber Cyclone Hopper sedangkan mur akan jatuh ke dalam drum pemoles.
Fiber Cyclone berfungsi sebagai ruang pemisahan fiber dan nut dengan sistem pneumatik yang dilengkapi dengan airlock yang memerangkap udara dan secara kontinyu mengumpulkan fiber ke dalam Fiber Shell Conveyor untuk bahan bakar boiler. LTDS memastikan butiran dipisahkan dari cangkang dengan sistem pemisahan melalui laju aliran udara di saluran kipas. Pemisahan lanjutan butiran dari cangkang yang masih ada setelah diproses di LTDS. Kernel silo memastikan kadar air pada pelet produksi berkurang, sehingga pelet yang dihasilkan memenuhi standar.
Minyak mentah masuk ke tangki sedimen pertama, kemudian disebarkan pada vibrating screen, dengan tujuan agar sedimen yang terbawa minyak mentah dapat tersaring, kemudian masuk ke tangki sedimen kedua, minyak sedikit lebih bersih dari sedimen pertama. tangki. setelah berada dalam saringan getar, selanjutnya masuk ke dalam Fael Filter press yang berfungsi memisahkan minyak dan kue halus, sehingga terolah minyak murni. Dan Proflock bekerja dengan cara membentuk kotoran menjadi serpihan atau partikel yang lebih besar sehingga mudah mengendap. Yang satu berfungsi untuk mendistribusikan kebutuhan air rumah tangga dan kantor, sedangkan yang lainnya berfungsi untuk menyuplai air ke sistem pengolahan air internal.
Jalur pengolahan air internal dimulai dari air yang dialirkan melalui tangki menara hingga air yang diolah sebelum masuk ke boiler. Kemudian air akan dipompa ke dalam tabung Feed Tank yang berfungsi mengalirkan air keluaran dari Softener ke Thermal Deaerator. Thermal Deaerator berfungsi untuk menurunkan kadar oksigen dalam air dengan cara dipanaskan sehingga oksigen tersebut akan menguap.
Uap akan masuk ke separator untuk memisahkan air dan uap, air akan mengalir menuju knalpot dalam waktu ± 15 menit sedangkan uap akan masuk ke turbin. Uap sisa dari turbin akan masuk ke pipa BPV yang selanjutnya akan dialirkan ke pipa-pipa di setiap stasiun di pembangkit.
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
- Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
- Prosedur Analisa Oil Losses Pada Heavy Phase
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Permasalahan yang dihadapi
- Solusi yang ditawarkan
Sawit Jambi Lestari menetapkan kerugian minyak yang dijadikan acuan agar kerugian yang mungkin terjadi selama proses pengolahan dapat diminimalisir sehingga rendemen sesuai dengan target yang ditetapkan oleh PT. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 7 hari, diperoleh hasil dan rata-rata kehilangan minyak pada limbah cair (fase berat) adalah sebagai berikut. Laju kehilangan/loss minyak sawit merupakan jumlah minyak yang tidak terdampak selama proses pengolahan (Utomo, 2016).
Sawit Jambi Lestari, Penulis mencatat permasalahan dalam proses pengolahan kelapa sawit adalah masih tingginya kehilangan minyak yang terjadi pada stasiun klarifikasi khususnya pada mesin sentrifugal. Proses pengolahan centrifuge tidak boleh melebihi batas kapasitas pengolahan, karena dapat menyebabkan efisiensi mesin centrifuge menjadi rendah sehingga menyebabkan proses pengolahan sludge menjadi kurang optimal sehingga mengakibatkan banyak minyak yang masuk ke fase berat. . Jika jumlah pakan yang diolah melebihi standar maka jumlah kerugian kelapa sawit akan semakin besar sehingga menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar (Chrestella, 2012).
Dalam produksinya harus diperhatikan keseimbangan antara minyak yang berasal dari mesin press ulir dengan air pengenceran, karena air pengenceran juga mempengaruhi proses pengolahan lumpur di centrifuge. Jika pengambilan sampel fase berat dilakukan secara tidak tepat, maka dapat mengakibatkan persentase hasil analisis yang diperoleh tidak memenuhi standar. 36 untuk penggulungan suhunya harus 95oC, sehingga kehilangan minyak dapat diminimalkan.
Solusi yang ditawarkan adalah ketika proses pengolahan centrifuge fase berat berjalan dengan baik maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah pakan yang diolah, jika ingin susutnya sesuai dengan standar yang telah ditentukan maka pakan olahan yang diberikan harus sesuai. harus konsisten dengan kapasitas yang dibutuhkan oleh centrifuge. Keseimbangan antara minyak yang keluar dari mesin press ulir dengan air pengenceran harus diperhatikan karena air pengenceran dapat mempengaruhi proses pengolahan lumpur di centrifuge. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi hilangnya minyak akibat pengambilan sampel yang tidak akurat adalah dengan meningkatkan akurasi dalam proses pengumpulan maupun dalam analisis sampel.
Setelah dilakukan analisa, diperoleh rata-rata kehilangan minyak pada centrifuge fase berat selama 7 hari sebesar 0,74%. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya perusahaan memperbaiki grading buah berdasarkan tingkat kematangan dan perlunya pengendalian peralatan dan mesin pengolahan agar dapat mengurangi kemungkinan kehilangan minyak pada sentrifugal fase berat. Analisis kehilangan minyak pada minyak sawit mentah (CPO) menggunakan metode pengendalian proses statistik di PT Bastian Olah Sawit Tungkal Palembang.
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pengolahan TBS menjadi CPO, Kernel dan PKO melalui 7 stasiun induk yaitu Stasiun Penerimaan Buah, Stasiun Pemasakan, Stasiun Shelling, Stasiun Pengepresan, Stasiun Pemurnian, Stasiun Pengolahan Kernel dan Stasiun KCP (Kenel Crushing Plant).
Saran