• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program

Dalam dokumen PEDOMAN KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (Halaman 31-36)

2

27

Pemerintah pusat (dalam hal ini, Kemendikbudristek) menerbitkan surat edaran tentang pelaksanaan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Surat Edaran dari Kemendikbudristek, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota menerbitkan Surat Edaran tentang Kampanye Sekolah Sehat yang ditujukan kepada Kepala Satuan Pendidikan di wilayah masing-masing.

Pemerintah pusat (Kemendikbudristek dan UPT Kemendikbudristek) melaksanakan sosialisasi dan advokasi terkait Kampanye Sekolah Sehat kepada Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah dengan didampingi UPT Kemendikbudristek menindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi dan advokasi kepada para pemangku kepentingan yang ada di tingkat daerah dan satuan pendidikan (terutama Tim Pelaksana UKS).

Pemerintah Daerah dengan didampingi UPT Kemendikbudristek melakukan fasilitasi pelaksanaan orientasi tentang Kampanye Sekolah Sehat (KSS) kepada para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan KSS di daerah (perangkat daerah terkait, Tim Pembina UKS, dan Tim Pelaksana UKS di satuan pendidikan). Orientasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya melalui bimbingan teknis.

Pengorganisasian atau pembentukan tim pelaksana KSS di daerah. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan UKS, implementasi KSS di daerah dilaksanakan oleh Tim Pembina UKS, dan implementasi KSS di satuan pendidikan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana UKS, sehingga tidak perlu membentuk tim baru yang khusus menangani KSS.

Pemerintah Daerah menyusun rencana program/kegiatan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang akan dilaksanakan oleh jajaran Pemerintah Daerah.

Satuan pendidikan menyusun rencana program/kegiatan sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi yang akan dilaksanakan di satuannya.

Program/kegiatan tersebut dimasukkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) sesuai proses Perencanaan Berbasis Data (PBD).

1. Tahap Perencanaan

a.

b.

c.

d.

e.

f.

D. TAHAPAN PELAKSANAAN KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (KSS)

28

29

2. Tahap Pelaksanaan

Pemerintah Pusat (Kemendikbudristek dan UPT Kemendikbudristek) melakukan pembinaan kepada Pemerintah Daerah dan Tim Pembina UKS.

Pemerintah Daerah melaksanakan kegiatan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) berdasarkan programyang telah disusun.

Satuan pendidikan melaksanakan berbagai intervensi dalam bentuk program/kegiatan KSS dalam rangka mewujudkan 3 Sehat yang merupakan fokus KSS (sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi). Kegiatan ini dilaksanakan di bawah koordinasi Tim Pelaksana UKS di masing-masing satuan pendidikan dan di bawah bimbingan Tim Pembina UKS. Dalam hal ini, satuan pendidikan melibatkan peran orang tua, masyarakat sekitar, dan para pemangku kepentingan yang terkait dalam implementasi KSS.

Pemerintah Daerah melakukan fasilitasi pelaksanaan KSS ke setiap satuan pendidikan. Fasilitasi dapat diberikan dalam bentuk pembinaan, pendampingan, bantuan pembiayaan, bantuan sarana prasarana, dan berbagai kegiatan motivatif lainnya. Dalam kegiatan yang berbentuk pembinaan dan pendampingan, pemerintah daerah melibatkan peran aktif Tim Pembina UKS yang ada di wilayahnya dan dapat didampingi oleh UPT Kemendikbudristek.

Untuk pembinaan dan pendampingan oleh UPT Kemendikbudristek diatur sebagai berikut: (1) BB/BPMP fokus pada jenjang PAUD, SD, dan SMP, dan yang sederajat, (2) BBPPMPV/BPPMPV fokus pada jenjang SMK, dan (3) BBGP/BGP fokus pada peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru yang menjadi Tim Pelaksana UKS, guru penjasorkes, dan guru bimbingan konseling.

a.

b.

c.

d.

e.

3. Tahap Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Kemendikbudristek mengembangkan instrumen dan mengoordinasikan pelaksanaan monev KSS.

UPT Kemendikbudrisek mengoordinasikan pelaksanaan monev KSS di wilayah kerjanya.

Pemerintah Daerah mengoordinasikan pelaksanaan monev KSS di tingkat daerah dengan Tim Pembina UKS sebagai pelaksana.

Satuan pendidikan menyiapkan berbagai bahan/data terkait KSS yang diselenggarakan dan mengisi instrumen monev KSS yang disediakan.

a.

b.

c.

d.

Pemerintah Pusat meliputi Kemendikbudristek didukung oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian/Lembaga lain yang terkait.

UPT Kemendikbudristek meliputi Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP/BPMP), Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV/BPPMPV), dan Balai Besar/Balai GuruPenggerak (BBGP/BGP).

Pemerintah Daerah meliputi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui perangkat daerah terkait, antara lain Sekretariat Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kantor Kementerian Agama, dan Tim Pembina UKS Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

Mitra meliputi berbagai institusi/organisasi, baik dari sektor pemerintah, sektor pendukung pemerintah, dan sektor non-pemerintah yang mempunyai program yang berkaitan dengan kesehatan sekolah, kesehatan peserta didik, dan Kampanye Sekolah Sehat, khususnya yang berfokus pada 3S (Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi).

Satuan Pendidikan, yaitu seluruh satuan pendidikan yang ada di Indonesia pada semua jenjang dan jalur pendidikan, baik negeri maupun swasta.

Para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan KSS meliputi:

1.

2.

3.

4.

5.

30

E. PEMBAGIAN PERAN DALAM PELAKSANAAN

KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (KSS)

No. Strategi dan Kegiatan

Kemendikbu d ristek

UPT Kemendikbud

ristek

Pemda Mitra Satpen TP UKS

1

Penguatan Regulasi

(Penerbitan SE)

- - -

2

Sosialisasi, Advokasi, dan Publikasi

√ √ √ √ √ √

3

Optimalisasi Peran Tim Pembina UKS

√ √ √ - -

4

Pembinaan dan Pendampingan ke Satuan Pendidikan

√ √ √ √ -

5

Integrasi Data Status Imunisasi Peserta Didik ke dalam Dapodik

√ √ √ -

√ √

6 Kemitraan √ √ √ √ √ √

7 Monev √ √ √ √ √ √

31

Pembagian peran dan tugas para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan KSS dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pembagian Peran Para Pemangku Kepentingan

32

Penyelenggaraan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) dapat dibiayai dari berbagai sumber dana yang memungkinkan, antara lain berikut ini.

1. DIPA Satker Pusat dan UPT Kemendikbudristek

Penyelenggaraan KSS dengan anggaran DIPA Satker Pusat dan UPT Kemendikbudristek difokuskan pada kegiatan inisiasi, sosialiasi, publikasi, komunikasi, advokasi, pendampingan, integrasi data, serta monitoring dan evaluasi penyelenggaraan KSS.

2. Dana Alokasi Umum (DAU) Bidang Pendidikan

Dana Alokasi Umum (DAU), adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Penggunaan bagian DAU yang ditentukan penggunaannya untuk kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka peningkatan kualitas layanan dasar bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang pekerjaan umum.

BAB IV

PEMBIAYAAN KAMPANYE

Dalam dokumen PEDOMAN KAMPANYE SEKOLAH SEHAT (Halaman 31-36)

Dokumen terkait