• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Siklus I

KTSP

J. Indikator Keberhasilan

1. Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok pada siklus I ini merupan tindakan awal penelitian dengan menggunakan teknik skipping ayunan visual. Tindakan pada siklus ini dilakukan dengan tujuan

untuk memperbaiki keterampilan siswa dalam membaca cepat untuk menemukan ide pokok dan memecahkan masalah siswa yang muncul dalam keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Pelaksanaan siklus I dibagi dalam empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Siklus tindakan I, rencana pembelajaran dilaksanakan satu kali pertemuan dengan waktu 2 x 45 menit. Standar kompetensi : memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca.

Tujuan pembalajaran yaitu sisa data menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat. (200 kata/menit)

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan proses pembelajaran diawali dengan mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

1) Kegiatan pendahuluan

Guru mengkondisiskan siswa kearah situasi pembelajaran yang kondusif untuk siap belajar. Guru tidak lupa melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran yang akan dibahas ( kegiatan apersepsi).

2) Kegitan inti

a) Guru menjelaskan cara mengukur dan membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual.

b) Guru menyiapkan stop watch untuk mengukur kecepatan membaca siswa

c) Guru menugasi siswa berpasangan dengan teman sebangkunya.

d) Siswa diberi teks bacaan.

e) Pada waktu kegiatan membaca, guru memberikan aba-aba untuk memulai membaca dan berhenti membaca

f) Siswa berlatih membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual, siswa bergantian mengukur kecepatan membacanya dengan teman satu sebangku.

g) Siswa maju ke depan kelas untuk membacakan hasil pekejaannya dan siswa lain menanggapinya.

h) Guru menjelaskan tentang bagaimana cara membaca cepat untuk menemukan ide pokok yang baik.

3) Kegiatan akhir

a) Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

b) Guru dan siswa merefleksi hasil pembelajaran

c) Guru menugasi siswa untuk membaca buku nonsantra untuk melatih kecepatan membacanya.

c. Observasi atau pengamatan

Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual untuk menemukan ide pokok. Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan sikap positif dan sikap negative.

Hasil observasi siklus I terdapat beberapa siswa yang melakukan sikap positif maupun negative dalam pembelajaran membeca cepat dengan teknik skipping ayunan visual untuk menemukan ide pokok. Hal dapat ini

dipahami karena proses pembelajaran yang dilakukan peneliti merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah diajarkan pada mereka sehingga diperlukan proses untuk menyesuaikan. Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aspek Positif Siklus I

N0. Aspek Positif Frekuen

si

Persenta si

Kategori 1. Siswa memperhatikan pelajaran

dengan sungguhsungguh.

21 77,78 B

2. Siswa membaca cepat dengan penuh perhatian.

24 88,89 SB

3. Siswa mengerjakan soal

pemahaman ide pokok dengan sungguhsungguh.

24 88,89 SB

4. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran.

12 44,44 C

5. Siswa tidak mengganggu teman. 14 51,85 C

Keterangan:

1. SB = Sengat Baik : 81%-100%

2. B = Baik : 61%-80%

3. C = Cukup : 41%-60%

4. K = Kurang : 21%-40%

5. SK = Sangat Kurang : 0%-20%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada aspek siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh sebanyak21 siswa atau masuk dalam kategori baik. Pada aspek siswa membaca dengan sungguh- sungguh masuk kategori sangat baik karena ada 24 siswa yang melakukan

kegiatan membaca cepat dengan sungguh-sungguh. Aspek ketiga yaitu siswa mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 24 siswa berusaha mengerjakan soal pemahaman dengan sungguh-sungguh.

Pada waktu Proses pembelajaran, siswa masih enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan. Hanya 12 siswa yang aktif bertanya sehingga pada aspek ini masuk dalam kategori cukup. Siswa masih canggung untuk bertanya kepada peneliti.Aspek kelima yaitusiswa tidak mengganggu teman, Pada aspek ini, sebanyak 14 siswa tidak mengganggu teman sehingga masuk dalam kategori cukup. Berikut ini akan dijelaskan hasil observasi aspek negative merupakan kebalikan dari aspek positif dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aspek negatif Siklus I

N0. Aspek Positif Frekuen

si

Persenta si

Kategori 1. Siswa kurang perhatikan

penjelasan guru.

6 22,22 K

2. Siswa enggan melakukan kegiatan membaca.

3 11.11 SK

3. Siswa kurang perhatikan tugas untuk mengerjakan soal

pemahaman ide pokok.

3 11,11 SK

4. Siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran.

15 55,55 C

5. Siswa mengganggu teman. 13 48,14 C

Keterangan:

1. SB = Sengat Baik : 81%-100%

2. B = Baik : 61%-80%

3. C = Cukup : 41%-60%

4. K = Kurang : 21%-40%

5. SK = Sangat Kurang : 0%-20%

Tabel di atas merupakan perilaku negative siswa dalam pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Pada aspek siswa meremehkan penjelasan guru, masuk daalm kategori kurang. Sebanyak 6 siswa yang melakukan aspek ini. Siswa menganggap materi yang dijelaskan oleh guru mudah sehingga tideak perlu disimak dengan sungguh-sungguh.

Aspek selanjutnya yaitu siswa enggan melakukan kegiatan membaca cepat. Aspek ini masuk dalam ketegori sangat kurang karena hanya 3 siswa yang masih enggan untuk melakukan kegiatan membaca cepat. Siswa belum terbiasa dengan kegiatan membaca cepat.

Pada saat mengertakan soal pemahaman ide pokok, hanya 3 siswa yang nasih enggan mengerjakan soal. Aspek ini masih dalam kategori sangat kurang, karena sebagian besar siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal pemahaman ide pokok.

Ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan.Aspek ini masuk dalam kategori cukup, karena sebanyak 15 siswa yang enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan.

Aspek terakhir yaitu siswa mengganggu teman. Pada aspek ini, sebanyak 13 siswa yang mengganggu temannya selama proses pembelajaran berlangsung sehingga masuk dalam kategori cukup.

 Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitan ini berwujud foto siswa dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual untuk menemukan ide pokok. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual untyk menemukan ide pokok. siklus I berlangsungg. Peneliti dibantu oleh teman peneliti lain untuk mengambil dokumentasi foto selama pembelajaran berlangsung.

Foto yang diambil terdiri atas (1) aktivitas siswa ketika memperhatikan penjelasan guru tentang membaca cepat; (2) Aktivitas siswa ketika bertanya kepada guru; (3) Aktivitas siswa ketika melakukan latihan skipping ayunan visual; (4) Aktivitas siswa saat kegiatan membaca cepat; (5) aktivitas siswa saat menghitung kecepatan membaca; (6) Aktivitas siswa saat menjawab soal menemukan ide pokok bacaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman lampiran foto-foto saat peneliti melakukan penelitian siklus I.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil observasi yang dilakukan. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti dan untuk

mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Refleksi pada kegiatan siklus I akan digunakan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II. Aspek-aspek yang dinilai dalam menulis menentukan ide pokok suatu teks bacaan yaitu:

1) Menemukan ide pokok setiap paragraf 2) Organisasi isi

3) Struktur bahasa 4) Ejaan dan tata tulis

Hasil tes pada siklus I merupakan hasil tes keterampilan membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual untuk menemukan ide pokok bacaan. Hasil tes pada siklus I dijabarkan dibawah ini.

Tabel 4.3

Hasil Kecepatan Membaca Siklus I No

.

Kategori Kecepatan Membaca

Frek uensi

Bobot Skor

% Skor Rata-rata 1. Sangat

Cepat

189-227 kpm

6 1177 22,22

=73,19%

Kategori Cepat 2. Cepat 150-188

kpm

15 2538 55,56 3. Sedang 111-149

kpm

6 771 22,22

4 Lambat 72-110 kpm 0 0 -

5 Sangat Lambat

33-71 kpm 0 0 -

Jumlah 27 4486 100%

Tabel 4.1 menunjukkan tingkat kecepatan membaca siswa siklus I.

Dari tabel di atas menunjukkan sudah ada sebanyak 6 siswa atau 22,2%

yang mencapai kategori sangat cepat dengan kecepatan membaca 189-227 kpm. pada kategori cepat dicapai oleh 15 siswa atau 55,6% dengan kecepatan membaca 150-188 kpm. Sebanyak 6 siswa atau 22,2%

memperoleh kategori sedang dengan kecepatan membaca 111-149 kpm.

Sedangkan pada kategori lambat dan sangat lambat tidak ada siswa yang mendapatkan kategori tersebut. Rata-rata kecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah 166 kpm atau 73,19%. Dibawah ini akan dijelaskan hasil pemahaman ide pokok.

Tabel 4.4

Hasil Pemahaman Ide Pokok Siklus I No

.

Kategori Rentang Nilai

Freku ensi

Bobot Skor

% Skor Rata-rata 1. Sangat

Baik

86-100 13 1210 48,2

=85,1%

Kategori Baik

2. Baik 76-85 9 759 33,3

3. Cukup Baik

66-75 3 215 11,1

4 Kurang Baik

56-65 1 65 3,7

5 Sangat Kurang

0-55 1 50 3,7

Jumlah 27 2299 100%

Berdasarkan tabel di atas rata-rata pemahaman ide pokok siswa sebesar 85,1% atau masuk kategori baik. Pada kategori sangat baik, ada

sebanyak 13 siswa yang mecapai dengan rentang nilai 86-100. Siswa yang masuk kategori baik ada sebanyak 9 siswa dengan rentang nilai antara 76- 85. sebanyak 3 siswa yang memperoleh kategori cukup baik dengan rentang nilai 66-75. Ada 1 siswa yang masuk ke dalam kategori kurang baik dengan rentang nilai 56-65. Sedangkan pada kategori sangat kurang ada 1 siswa yang memperoleh rentang nilai0-55.

Pembelajaran membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual pada siklus I ini dapat diketahui bahwa teknik yang digunakan guru cukup disukai siswa. Hal ini dapat terlihat pada minat dan antusias siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Pada hasil tes diakhir pembelajaran siklus I membuktikan bahwa dengan teknik Skipping ayunan visual dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan membaca. hasil keterampilan membaca cepat secara klasikal sudah menunjukkan kategori baik dari tiap aspeknya.

Namun, keterampilan siswa dalam memebaca cepat perlu diperbaiki. Hal ini terlihat keteika proses membaca cepat, beberapa siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam membaca seperti mengangkat teks bacaan, vokalisasi, membaca dengan menggerakkan kepala, dan kurang konsentrasi terhadap teks bacaan.

Kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca yang dilakukan siswa nantinya harus diperbaiki kea rah yang lebih baik lagi pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam membaca, nantinya dapat dilakukan

dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara membaca yang benar.

Berdasarkan hasil obeservasi dan dokumentasi foto dapat dilihat beberapa siswa tertarik dengan pepbelajaran membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual tetapi ada pula siswayang masih belum tertarik

dengan pembelajaran tersebut karena berbagai alasan seperti tidak menyukai keterampilan membacadan mengalami kesulitan tetapi masih malu untuk bertanya. Keaktifan siswa dalam bertanya nantinya perlu ditingkatkan pada siklus II. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang masih sulit berkonsentrasi pada waktu pembelajaran dan suka mengganggu siswa yang lain.

Untuk memperbaiki perilaku siswa agar lebih ke arah posistif maka pembelajaran membaca cepat dengan teknik skipping ayunan visual untuk menemukan ide pokok siklus II nantinya akan direncanakan pembelajaran yang matang. Pemberian reward bagi siswa yang mendapat nilai bagus.

Penciptaan suasana yang lebih kondusif, proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

Dokumen terkait