• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah

هنسحو يذمترلاو ىئاسنلا

B. Pelaksanaan Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah

sana tapi pendatang yang, jadi untuk keberagaman sukupun bermacam- macam.

Tabel 0.4 jumlah keberagaman suku budaya berdasarkan kk

No Suku Jumlah Suku/KK

1. Bali 1 kk

3. Jawa 2000kk

Sumber : Data monografi desa Gayau Sakti kecamatan Seputih Agung kabupaten lampung tengah.

7. Pendidikan

Masyarakat desa Gayau Sakti telah menyadari akan pentingnya pendidikan mayoritas telah menamatkan pendidikan tingkat atas (SMA) dan ada beberapa masyarakat yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hal tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini.

Tabel 0.5 Pendidikan Masyarakat Desa Gayau Sakti

No Pendidikan Jumlah

1. Sekolah Dasar/Sederajat 507

2. SLTP/Sederajat 737

3. SLTA/Sederajat 716

4. Perguruan Tinggi 75

JUMLAH 2035

Sumber : Data monografi desa Gayau Sakti kecamatan Seputih Agung kabupaten lampung tengah.

B. Pelaksanaan Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih

yang sakral dan harus dilakukan dengan kebiasaan atau cara setempat. sesuai dengan wawancara dengan masyarakat yang pernah melakukan tradisi walimatul ursy.

Berdasarkan hasil survey, yang diperoleh dari salah satu shahibul hajat ibu Bita selaku masyarakat Gayau Sakti dusun III bahwa walimatul ursy merupakan suatu pesta atau resepsi pernikahan yang menjadi keharusan setelah terlaksananya akad perkawinan. Menurut ibu Bita hal pertama yang harus dilakukan untuk melaksanakan resepsi pernikahan atau walimatul ursy ialah menentukan weton untuk mencari hari baik. setelah itu mempersiapkan undangan, kemudian bila sudah tiba hari resepsi ia dan suaminya di rias dan dikenakan baju pengantin. Saat ia dirias atau di make up perias pengantin mencukur alisnya dengan tujuan agar telihat lebih bagus riasannya. Setelah ia dan suaminya selesai dirias mereka didudukkan di pelaminan untuk menyambut tamu undangan. Setelah itu tamu undangan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai disertai dengan menyerahkan amplop yang berisi sejumlah uang yang disebut sumbangan. Adapun tujuan Ibu Bita melaksanakan resepsi pernikahan yaitu untuk mempererat tali silaturahmi dan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat bahwasanya ia sudah menikah dengan suaminya adapun dari tujuan utama tersebut ia mempunyai tujuan lain yaitu untuk mencari keuntungan dari sumbangan tersebut. Ia menambahkan

bahwa ia tidak mengetahui akan larangan-larangan dalam walimatul ursy dan menurut walimatul ursy yang ia lakukan sudah sesuai dengan Ajaran Islam.88

Menurut ibu Win Hidayati sebagai shahibul hajat menurutnya walimatul ursy adalah resepsi pernikahan setelah akad perkawinan, pelaksanaanya meliputi mencari hari baik dan pencocokan weton. Kemudian mempersiapkan undangan bila sudah tiba hari resepsi ia di rias dan dikenakan baju pengantin. Saat ia dirias oleh perias pengantin, perias pengantin tersebut merapihkan alisnya dengan di cukur demi menunjang penampilan agar telihat lebih cantik. Ia mengetahui bahwa mencukur alis itu tidak diperbolehkan namun ia hanya menuruti penata rias dengan alasan agar riasanya terlihat bagus. Kemudian ia menambahkan bahwa kebiasaan dari pengantin-pengantin yang lain juga mencukur alisnya ketika dirias, itu menjadi salah satu alasan ia melakukan hal tersebut. setelah selesai di rias dilangsungkannya ijab qobul dan kedua mempelai didudukan di pelaminan untuk menyambut tamu undangan. Ia memaparkan tujuan ia melaksanakan walimatul ursy tersebut ialah untuk membina rumah tangga dan menjalin silaturahmi. Selain hal tersebut ia menyatakan bahwa larangan dalam walimatul ursy yang ia ketahui hanyalah mencukur alis. Menurutnya walimatul ursy yang telah ia laksanakan sudah sesuai dengan ajaran Islam.89

Selanjutnya penjelasan dari Ibu Arvita sebagai shahibul hajat yang merupakan warga Desa Gayau Sakti Dusun II. Ia memaparkan resepsi

88 Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Bandiah dan ibu Bita sebagai shahibul hajat walimatul ursy pada 20 september 2018.

89 Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Win Hidayati sebagai shahibul hajat walimatul ursy pada 27 september 2018.

pernikahan itu sudah menjadi rutinitas disetiap terjalinya akad pernikahan.

Resepsi tersebut dilaksanakan setelah akad nikah. Menurutnya yang harus dilakukan untuk melaksanakan resepsi pernikahan ialah mempersiapkan lamaran setelah itu penentuan hari baik selanjutnya pencocokan weton kedua mempelai dan disiapkan sesajen untuk penolak balak dan hujan dan bila sudah tiba hari pernikahan ia dirias oleh perias pengantin lalu dilaksanakannya ijab qobul setelah ijab qobul selesai lalu dimulainya resepsi pernikahan kedua mempelai didudukan di kursi pelaminan untuk menyambut tamu yang di undang dan para tamu bersalaman untuk memberikan ucapan selamat. ia mengatakan bahwa saat ia di rias, perias pengantin mencukur alisnya agar terlihat lebih cantik. Ia memaparkan bahwa ia mengetahui jika mencukur alis tidak diperbolehkan namun karena hampir semua resepsi pernikahan atau walimatul ursy yang memakai riasan dan dekorasi pengantin biasanya dicukur alisnya, bahkan ia masih melakukan cukur alis sendiri hingga saat ini karna menurutnya jika tidak dicukur tidak rapih, kemudian ia memaparkan bahwa ketika ia melaksanakan walimatul ursy ia tidak mengetahui akan larangan-larang walimatul ursy yang lainya. Ia menambahkan bahwa dalam walimatul ursy bertujuan untuk membina rumah tangga dan menjalin silaturahmi antara kedua keluarga. Ia berpendapat bahwa walimatul ursy yang ia laksanakan sudah sesuai dengan Ajaran Islam.90

Berdasarkan wawancara kepada Ibu Haryani warga dusun III sebagai shahibul hajat menurutnya walimatul ursy ialah resepsi akad pernikahan. saat

90 Wawancara dengan ibu Arfita sebagai sohibul hajat pada 28 september 2018.

ia melaksanakan resepsi pernikahan ia bertujuan untuk membina rumah tangga baru dan menjalin silaturahmi selain tujuan tersebut ada beberapa proses dalam melangsungkan walimah yaitu tunangan yang dilakukan sebelum akad nikah lalu kedua keluarga mencocokan weton untuk menentukan hari baik selanjutnya ketika sudah tiba hari resepsi yang dilakukan yaitu pengantin wanita dirias oleh perias pengantin dan dikenakan baju pengantin, disaat merias pengantin wanita, perias pengantin melakukan cukur alis agar riasan dapat lebih maksimal kemudian dilaksanakannya akad nikah setelah itu dilanjutkan dengan resepsi atau walimatul ursy. Di dalam resepsi terdapat beberapa tradisi Adat Jawa seperti temu manten,sungkeman kedapa kedua orang tua lalu kedua penganti di dudukan di kursi pelaminan bersama kedua orang tua pengantin kemudian tamu undangan memberikan ucapan selamat dengan memberikan sumbangan kepada shohibul hajat dan disertai ucapan selamat kepada kedua mempelai. Ia memaparkan saat ia di rias oleh perias pengantin ia mengetahui bahwa mencukur alis tidak di bolehkan dalam Islam, karna ia hanya menurut dengan perias pengantin agar riasanya terlihat lebih maksimal dan bagus. Selain itu ia menambahkan bahwa tidak hanya pengantin yang mencukur alis bahkan banyak remaja- remaja yang sudah mencukur alis sebelum menikah. Ia memaparkan bahwa saat melangsungkan resepsi ia tidak mengetahui akan larangan-larangan dalam walimah ia hanya mengetahui bahwa mencukur alis tidak di

perbolehkan. Menurutnya walimatul ursy yang ia laksanakan itu sudah sesuai dengan Ajaran Islam dan sudah sesuai dengan adat istiadat setempat.91

Selanjutnya wawancara kepada Ibu Nova sebagai shohibul hajat warga Desa Gayau Sakti dusun IV, menurutnya tradisi walimatul ursy ialah tradisi resepsi yang dilakukan setelah akad nikah. Dalam resepsi atau walimatul ursy terdapat beberapa proses meliputi tunangan dilakukan sebelum akad nikah lalu kedua keluarga mencocokan weton untuk menentukan hari baik dan mempersiapkan sesajen untuk keselamatan selanjutnya ketika sudah tiba hari resepsi pengantin wanita dirias oleh perias pengantin dan perias pengantin melakukan cukur alis agar riasan dapat lebih maksimal dan pengantin terlihat lebih cantik kemudian dilaksanakanya akad nikah dilanjutkan dengan resepsi. dalam resepsi terdapat beberapa tradisi Adat Jawa setempat seperti temu manten dan sungkeman lalu kedua penganti didudukan di kursi pelaminan bersama kedua orang tua pengantin kemudian tamu undangan memberikan ucapan selamat diseratai dengan memberikan sumbangan yang berisikan sejumlah uang. Ia menambahkan bahwa saat melangsukan resepsi pernikahan ia mengetahui bahwa mencukur alis itu tidak diperbolehkan namun karna ia hanya menurut kepada perias pengantin agar terlihat lebih cantik. Untuk larangan-larangan walimah yang lainnya ia tidak mengetahui yang ia ketahui tidak boleh mencukur alis. Menurutnya walimatul

91 Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Haryani sebagai shahibul hajat walimatul ursy pada 28 september 2018

ursy yang ia laksanakan sudah sesuai dengan tradisi adat setempat dan sudah sesuai Agama Islam.92

Berdasarkan wawancara yang diperoleh dari Ibu Eli selaku shahibul hajat bahwa walimatul ursy merupakan suatu resesi pernikahan yang sudah menjadi keharusan setelah terlaksananya akad perkawinan. Adapun tujuan Ibu Eli melaksanakan resepsi pernikahan yaitu untuk membina rumah tangga, mempererat tali silaturahmi. Menurutnya ada beberapa proses yang harus dilakukan untuk melaksanakan resepsi pernikahan meliputi tunangan dan menentukan hari. setelah itu mempersiapkan undangan walimah, kemudian bila sudah tiba hari resepsi ia di rias oleh perias pengantin. Saat ia dirias perias pengantin mencukur alisnya dengan tujuan agar telihat lebih rapih dan bagus riasanya. Kemudian dilangsungkanya ijab qobul kemudian dilanjutkan dengan resepsi. ia dan suaminya selesai didudukan di pelaminan untuk menyambut tamu undangan. Setelah itu tamu undangan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai disertai dengan menyerahkan sumbangan yang berisi sejumlah uang. Ia menambahkan bahwa ia tidak mengetahui akan larangan-larangan dalam walimatul ursy dan menurut walimatul ursy yang ia lakukan sudah sesuai dengan Ajaran Islam.93

Bapak Purwanto selaku tokoh masyarakat ia menjelaskan bahwa walimatul ursy itu adalah resepsi pernikahan setelah terjadinya ijab dan qobul yang dilaksanakan oleh sohibul hajat. Walimatul ursy biasanya dilaksanakan

92Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Nova sebagai shahibul hajat walimatul ursy pada 28 september 2018

93 Berdasarkan hasil wawancara dengan Eli sebagai shahibul hajat walimatul ursy pada 28 september 2018.

di kediaman shohibul hajat dengan tujuan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan menjalin tali silaturahmi, ia berpendapat bahwa banyak masyarakat yang memandang walimatul ursy tersebut sebagai sarana bisnis arisan dan mencari keuntungan. dalam melaksanakan walimatul ursy masih banyak masyarakat yang melakukan proses resepsi dengan adat jawa seperti tradisi sesajen, penentuan hari baik, pencocokan weton selain hal tersebut terdapat tradisi yang tidak bisa dihilangkan yaitu sumbangan yang termasuk dalam bagian proses resepsi pernikahan. Ia memaparkan tujuan dari sumbangan tersebut adalah bentuk bantuan dana dari masyarakat untuk shohibul hajat dalam melangsungkan walimatul ursy tersebut. Ia menyatakan bahwa masih banyaknya nilai negatif dari walimatul ursy tersebut yaitu masih banyak masyarakat yang melangsungkan walimatul ursy dengan tujuan mencari keuntungan dari sumbangan. Selain dari nilai negatif tersebut ia menambahkan bawasanya terdapat nilai positif dari walimatul ursy yakni melestarikan adat dan Budaya Jawa dan untuk memper erat tali silaturahmi.

Ia mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akan larangan-larangan dalam walimah dan menurutnya tradisi walimatul ursy yang dilakukan oleh masyarakat desa Gayau Sakti sudah sesuai dengan ajaran Agama Islam dan adat istiadat setempat.94

Kemudian tokoh agama setempat juga membenarkan adanya kebiasaan tersebut, berdasarkan wawancara dengan Bapak Hasbi sebagai salah satu tokoh agama ia memaparkan bahwa walimatul ursy adalah resepsi

94Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Purwanto sebagai aparatur desa pada 28 september 2018

pernikahan yang dilaksanakan setelah terjalinya akad pernikahan. walimatul ursy tersebut bertujuan untuk menjalankan sunah Rosulullah saw, sebagai ungkapan rasa bahagia kedua mempelai dan sarana pengumuman bagi masyarakat bahwa telah terjadi akad pernikahan. Ia menambahkan bahwa walimatul ursy dilaksanakan oleh shohibul hajat yang biasanya resepsi tersebut di laksanakan di kediaman sohibul hajat. Pak hasbi menjelaskan bahwa proses resepsi (walimatul ursy) yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Desa Gayau Sakti yaitu sesajem dan mencocokan weton.

Menurutnya banyak masyarakat yang mengadakan walimatul ursy dengan tujuan mencari keuntungan dari sumbangan, padahal sumbangan tersebut hanya bentuk bantuan dana dari masyarakat untuk shohibul hajat. Selanjutnya mengenai larangan-larangan walimatul ursy ia menyatakan bahwa ia kurang memahami mengenai larangan-larangan tersebut dengan alasan ia tidak mengetahui dengan jelas dalilnya, ia berpendapat bahwa walimatul ursy yang dilaksanakan oleh masyarakat belum sesuai dengan Ajaran Islam karena masih banyak masyarakat yang mempercayai mengenai sesajen, weton dan penentuan hari baik.95

Berdasarkan fenomena permasalahan di atas maka menurut peneliti walimatul ursy memang sudah menjadi keharusan di masyarakat Desa Gayau Sakti setiap terjadinya akad pernikahan, dengan tujuan menjalin tali silaturahmi, namun masih banyak dari masyarakat yang memandang bahwa walimatul ursy sebagai sarana bisnis untuk mencari keuntungan. Jika dilihat

95 Wawancara bapak Hasbi sebagai tokoh agama pada 28 september 2018.

dari hasil wawancara banyak masyarakat dalam melaksanakan walimatul ursy tersebut tidak memperdulikan tujuan dalam walimatul ursy dan banyak larangan-larangan dalam walimatul ursy yang masih dijalankan tanpa memperdulikan hukum islam.

Dokumen terkait