• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG "

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Judul Proposal: TINJAUAN HUKUM ISLAM TRADISI WALIMATUL URSY DI DESA GAYAU SAKTI KECAMATAN SEPUTIH AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Judul : Revisi Hukum Islam Terhadap Tradisi Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
    • Manfaat Penelitian a. Teoretis
  • Penelitian Relevan
  • Tradisi
    • Tradisi/Urf
    • Dasar Hukum Walimatul Ursy
  • Tujuan dan Hikmah Walimatul Ursy

Bagaimanakah kajian semula hukum Islam terhadap tradisi Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung. Apakah faktor yang menyebabkan Masyarakat Desa Gayau Sakti melakukan larangan dalam Walimatul Ursy.

هاور(

Kehadiran walimeh al-'ursy dalam berbagai acara pernikahan memberikan kesan yang sangat luar biasa bagi kedua mempelai, khususnya calon mempelai. Saat ini, selain menginformasikan kepada masyarakat umum, ada hubungan persahabatan yang terjadi antara kedua belah pihak keluarga mempelai wanita.

هنسحو يذمترلاو ىئاسنلا

Waktu Pelaksanaan Walimatul Ursy

Adapun batasan nikah walimah, sebagian ulama mengatakan bahwa batasannya tidak kurang dari seekor kambing. Atas otoritas Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Makanan walima pada hari pertama boleh, pada hari kedua sunnah, dan pada hari ketiga sum’ah (aku ingin mendapat pujian dan nama baik).

Larangan Dalam Walimatul Ursy

  • Mencabut Alis, Mentato, merenggangkan (mengkikir) Gigi dan Menyambung Rambut
  • Melaksanakan Pesta di Hotel-hotel dan Klub-klub
  • Memakai Emas bagi Laki-laki
  • Larangan Saweran
  • Tidak Boleh Mengatakan “Bir Rafaa’ Wal Banin (Semoga Rukun dan Banyak anak).” Banyak anak).”

Namishah adalah wanita yang mencukur bulu alis atau sebagiannya untuk tujuan dekoratif, sedangkan mutanammishah adalah wanita yang meminta agar alisnya dicabut. Syekh al-Albani berkata: “Apa yang dilakukan oleh sebagian wanita berupa mencabuti alisnya sehingga menjadi lengkungan atau bulan sabit, apa yang mereka lakukan untuk mempercantik diri menurut sangkaan mereka, ini termasuk perbuatan yang dilarang oleh Nabi Muhammad. dan perbuatan mereka dikutuk; dalam sabdanya: 46. Abdullah bin Mas'ud bersabda: “Allah melaknat wanita yang membuat tahi lalat palsu dan yang meminta dibuatkan, yang mencukur bulu wajahnya, yang mengikir giginya (pangur) demi kecantikan yang berubah. apa yang Allah jadikan.”47.

45 Abdullah bin Humaid, Abdullah bin Jibril, dkk, “Fatwa Tentang Wanita”, terjemahan Amir Hamzah Fachturuddin, Zaenal Abidin Syamsuddin, Ahmad Amir Sjihab, dari judul asli Al-Fatawa al-Jami’ah lil Mar’ah al- Muslimah, (Jakarta: Darul Haq, 2016), hlm.832-833. 49 Abdullah bin Humaid, Abdullah bin Jibril, dkk, “Fatwa Tentang Wanita”, terjemahan amir hamzah fachturuddin, zaenal Abidin Syamsuddin, Ahmad Amir Sjihab, dari judul aslinya Al-Fatawa al-Jami’ah lil Mar’ah al- Muslimah, (Jakarta: Darul Haq, 2016), hal.825. Sebagaimana diketahui juga, menafkahi anak perempuan mengandung pahala yang besar dan pahala yang sangat besar.

Seperti yang diketahui juga, memberi nafkah kepada anak perempuan adalah besar pahalanya dan melayan anak perempuan dengan baik boleh menghalang ibu bapanya dengan izin Allah daripada menjadikan dan menimbulkan api neraka yang mereka mencapai kemenangan dengan dapat mendampingi Nabi Muhammad SAW akhirnya.61 .

Faktor-faktor Walimatul Ursy

  • Faktor Eksternal
  • Sifat Penelitian

Menurut penjelasan di atas, tradisi ini merupakan warisan masa lalu yang masih dilestarikan hingga saat ini. Warisan masa lalu dapat berupa nilai, norma sosial, pola perilaku dan adat istiadat lainnya yang merupakan manifestasi dari berbagai aspek kehidupan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk meneliti fenomena-fenomena objektif yang terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan dengan tujuan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.

Penelitian lapangan ini pada dasarnya adalah sebuah metode dimana kita dapat mengetahui secara akurat dan realistis apa yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat pada saat tertentu. Pada prinsipnya, penelitian lapangan ini ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah praktis di masyarakat. 69 Penelitian lapangan ini akan dilakukan di Desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang telah disebutkan, dan hasilnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang telah disebutkan, dan hasilnya disajikan dalam bentuk laporan.

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti ingin menuliskan sesuatu yang sebenarnya terjadi terkait dengan revisi hukum Islam pada tradisi walimatul ursy di Desa Gayau Sakti. Sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data.74 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Bapak. Kasbi sebagai tokoh agama Bpk. . Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan tujuan tertentu atau teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak untuk dijadikan sampel 75 Unit sampel yang dihubungi sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Wawancara, sering juga disebut wawancara atau angket lisan, adalah suatu dialog yang dilakukan oleh orang yang diwawancarai (interviewee) untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara jenis ini termasuk dalam kategori wawancara mendalam, dimana pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diundang wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya.

Dokumen yang dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data adalah dokumen atau catatan yang berkaitan dengan tradisi walimatul ursy di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah.

Teknik Analisa Data

Dengan menggunakan pemikiran induktif, peneliti dapat melihat gambaran hukum Islam pada tradisi walimatul ursy di Desa Gayau Sakti. Hal ini dapat diketahui setelah peneliti mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dari buku dan catatan.

Gambaran Wilayah Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung
  • Kondisi Geografis Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Desa Gayau Sakti merupakan Salah satu desa dari Kecamatan
  • Mata Pencaharian Desa Gayau Sakti
  • Agama penduduk Desa Gayau Sakti
  • Suku Penduduk Desa Gayau Sakti
  • Pendidikan

Hingga saat ini jumlah ketua RT di Desa Gayau Sakti sebanyak 27 orang dan jumlah dusun terbagi menjadi 5 dusun dengan luas 1.032 Ha. Jarak Desa Gayau Sakti ke kecamatan 4 km dan jarak ke Kabupaten Lampung Tengah 20 km. Jumlah penduduk Desa Gayau Sakti sebanyak 5.254 jiwa yang terdiri dari 2.545 perempuan dan 2.709 laki-laki dengan 1.417 kepala keluarga.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat desa Gayau Sakti memiliki berbagai pekerjaan seperti petani, buruh, pedagang dan PNS. Sebagian besar masyarakat desa Gayau Sakti berprofesi sebagai petani dan buruh tani, hal ini dikarenakan di pedesaan lahan untuk pertanian masih sangat luas dan juga cocok untuk pertanian. Hampir seluruh masyarakat Desa Gayau Sakti memeluk agama Islam dan hanya sedikit masyarakat yang memeluk agama Protestan dan Katolik.

Masyarakat Desa Gayau Sakti berbeda dalam keragaman etnis dan budaya karena rata-rata bukan penduduk asli bumi.

Tabel 0.1 Nama kepala Desa dari pertama hingga sekarang
Tabel 0.1 Nama kepala Desa dari pertama hingga sekarang

Pelaksanaan Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah

Jelas beliau, tujuan melaksanakan Walimatul Ursy adalah untuk membina keluarga dan menjalin silaturahim. Selain itu, katanya, satu-satunya larangan dalam Walimatul Ursy yang diketahuinya ialah mencukur bulu kening. 88 Berdasarkan hasil temu bual bersama ibu Bandiah dan ibu Bita selaku shahibul hajat walimatul ursy pada 20 September 2018.

Tambahnya, dalam walimatul ursy matlamatnya adalah untuk membina rumah tangga dan menjalinkan silaturahim antara kedua-dua keluarga. Menurutnya, walimatul ursy yang dilakukannya adalah mengikut ajaran Islam dan mengikut adat setempat. Tambahnya, dia tidak mengetahui larangan dalam Walimatul Ursy, dan menurut Walimatul Ursy, apa yang dilakukannya adalah mengikut ajaran Islam.

Katanya, dia tidak mengetahui larangan dalam walimah dan menurutnya, tradisi walimatul ursy yang dilakukan oleh masyarakat kampung Gayau Sakti adalah mengikut ajaran Islam dan adat setempat.

Analisis Penelitian

  • Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Tradisi Walimatul Ursy di Desa Gayau Sakti Ursy di Desa Gayau Sakti
  • Faktor-faktor yang menyebabkan Masyarakat Desa Gayau Sakti melakukan larangan-larangan dalam Walimatul Ursy

Saat melakukan walimatul ursy, masyarakat Desa Gayau Sakti masih banyak yang mencukur alisnya, sementara hair extension, tato, dan tambal gigi sudah tidak dilakukan lagi. Walimatul ursy yang dilakukan oleh masyarakat desa Gayau Sakti masih terdapat hal-hal yang tidak sesuai, artinya meskipun tidak dilakukan di hotel dan club namun tetap ada ikhtilat (percampuran laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya). ). Pertunjukan saweran di walimatul ursy oleh masyarakat desa Gayau Sakti, masih ada sebagian masyarakat yang melakukannya dan ada juga yang tidak, dalam hal ini saweran tidak bisa dikatakan tradisi karena tidak semua masyarakat melakukannya.

Selamat kepada kedua mempelai ketika menghadiri undangan walimatul ursy, dalam hal ini masyarakat Desa Gayau Sakti mengucapkan selamat dengan semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah. Dalam proses walimatul ursy atau resepsi pernikahan, warga Desa Gayau Sakti turut hadir memenuhi undangan tersebut. Berdasarkan hasil survei pada masyarakat Desa Gayau Sakti, sesaji walimatul ursy sudah menjadi kebutuhan yang biasanya dilakukan sebelum pernikahan berlangsung.

Tradisi jodoh weton saat melaksanakan walimatul ursy pada masyarakat Desa Gayau Sakti adalah mencari hari baik berdasarkan jodoh ini dan menjodohkan kedua mempelai.

PENUTUP

Saran

Abdul Malik Kamal bin Sayyid Salim, Fiqh Sunnah Untuk Wanita, Jakarta: Al-I'tishom Cahaya Umat, 2007. Abdullah bin Humaid, Abdullah bin Jibril, dkk, “Fatwa Tentang Wanita”, vertaald door Amir Hamzah Fachturuddin, Zaenal Abidin Syamsuddin , Ahmad Amir Sjihab, uit de originele titel Al-Fatawa al-Jami'ah lil Mar'ah al-Muslimah, Jakarta: Darul Haq, 2016. Amin Bin Yahya Al-wazan, “Fatwa tentang wanita 3”, vertaald door Ahmad Amin sjihab, van de oorspronkelijke titel Al-Fatawa al-Jami'ah lil Mar'ah al-Muslimah, Jakarta: Darul Haq, 2010.

Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin 'Abdir Razzaq, “Panduan Nikah Lengkap dari A sampai Z”, terjemahan Ahmad Saikhu, dari judul asli Isyratun Nisaa' minal alif ilal yaa', Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, 2015. Amir Syarifuddin, Pernikahan Hukum Islam Indonesia antara Fiqh Munakahat dan Hukum Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2011. Hamzah Latief, “Isi Hadits Aulim Meskipun bi Syātin dan Relevansinya dengan Walimah Pernikahan”, Jakarta: AL-RISALA, 2016, Jurnal Keluarga Islam Hukum Vol.

Lia Laquna Jamali, Lukman Zain dan Ahmad Faqih Hasyim, "Hikmah Walimah Al-'Ursy (Majlis Perkahwinan) Menghormati Wanita Dalam Perspektif Hadis", Jakarta: Diya al-Afkar, Vol 4. Muhammad Fu'ad Abdul Baqi , Mutiara Hadis Shaih Bukhari Muslim, diterjemahkan oleh Tim Terjemahan Aqwam, dari judul asal Al-lu'lu'u wa al-marjanu fima ittafaqa'alayhi asy-syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, Jakarta: Ummul Qura, 2012. Muhammad Fu 'ad Abdul Baqi, Sahih Bukhari Muslim, terjemahan Abu Firly bassam Taqiy, dari judul asal Al-lu'lu'u wa al-marjanu fima ittafaqa'alayhi asy-syaykhani al-Bukhariyyu wa Muslimun, Yogyakarta: Hikam Pustaka, 2013 .

Gambar

Tabel 0.1 Nama kepala Desa dari pertama hingga sekarang
Tabel 0.2 Data Jumlah Penduduk
Tabel 0.3 Jumlah Pemeluk Agama
Tabel 0.4 jumlah keberagaman suku budaya berdasarkan kk
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Skipsi yang