24 24
BAB II
BAB II
II.4. Alur Penelitian II.4. Alur Penelitian
Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam penelitian ini dapat Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram alir berikut :
digambarkan dalam diagram alir berikut :
Gambar II.1. Diagram alir penelitian.
Gambar II.1. Diagram alir penelitian.
Pemilihan dan Pemilihan dan pengukuran GCP pengukuran GCP Pemilihan dan
Pemilihan dan pengukuran titik cek pengukuran titik cek
ASTER L-1B ASTER L-1B
Ekstraksi band 3N dan 3B Ekstraksi band 3N dan 3B
Pemilihan titik ikat pada Pemilihan titik ikat pada
band 3N dan 3B band 3N dan 3B
Visualisasi MPD Visualisasi MPD Evaluasi Ketelitian MPD
Evaluasi Ketelitian MPD Peta Rupabumi
Peta Rupabumi
Pemrograman Pemrograman
Komputer Komputer
Pengujian Program Pengujian Program
Paket Program Komputer Paket Program Komputer
Pengumpulan data Pengumpulan data Pengolahan data Pengolahan data Pembuatan program Pembuatan program Proses otomatis
Proses otomatis MPD : model permukaan digital MPD : model permukaan digital Georeferensi MPD
Georeferensi MPD Korelasi stereo untuk Korelasi stereo untuk
pembuatan MPD pembuatan MPD
Noise filtering Noise filtering MPD MPD
Koreksi elevasi pada Koreksi elevasi pada
MPD MPD
II.4.1. Pemrograman Komputer II.4.1. Pemrograman Komputer
Pengolahan data secara otomatis dengan menggunakan komputer memer- Pengolahan data secara otomatis dengan menggunakan komputer memer- lukan sebuah program yang harus disusun terlebih dahulu. Sebelum penulisan kode lukan sebuah program yang harus disusun terlebih dahulu. Sebelum penulisan kode program,
program, terlebih terlebih dahulu dahulu disusun disusun dasar dasar logika logika dan dan rangkaian rangkaian tahapan tahapan yang yang perluperlu dilakukan. Kerangka logika program ini dituangkan dalam bentuk
dilakukan. Kerangka logika program ini dituangkan dalam bentuk flow flow chart chart atau atau diagram alir untuk mempermudah pemahaman atas cara kerja dari program yang diagram alir untuk mempermudah pemahaman atas cara kerja dari program yang akan disusun. Hal ini sangat membantu dalam memecah program yang kompleks akan disusun. Hal ini sangat membantu dalam memecah program yang kompleks menjadi modul-modul yang lebih sederhana, misalnya
menjadi modul-modul yang lebih sederhana, misalnya flow chart flow chart pada lampiran H. pada lampiran H.
II.4.1.1. Perancangan Interface. Pada pemrograman visual, interface adalah II.4.1.1. Perancangan Interface. Pada pemrograman visual, interface adalah bagian yang
bagian yang sangat sangat penting dalpenting dalam program, am program, karena karena seolah-olah seolah-olah sebagian sebagian besar besar kodekode program
program “menempel” “menempel” pada pada interface. interface. Oleh Oleh karena karena itu itu perlu perlu dilakukan dilakukan perancanganperancangan interface terlebih dahulu supaya dapat direncanakan prioritas modul program yang interface terlebih dahulu supaya dapat direncanakan prioritas modul program yang apa saja yang akan ditulis. Selain harus mudah dimengerti oleh pengguna ( apa saja yang akan ditulis. Selain harus mudah dimengerti oleh pengguna (user-user- friendly
friendly), interface juga harus sesuai dengan diagram alir program yang telah), interface juga harus sesuai dengan diagram alir program yang telah direncanakan.
direncanakan.
Delphi adalah bahasa pemrograman visual yang memberikan berbagai Delphi adalah bahasa pemrograman visual yang memberikan berbagai kemudahan dalam merancang tampilan program. Dalam bahasa pemrograman visual kemudahan dalam merancang tampilan program. Dalam bahasa pemrograman visual seperti Delphi,
seperti Delphi, form form adalah inti dari antarmuka pemakai ( adalah inti dari antarmuka pemakai (user interfaceuser interface) yang) yang berperan
berperan sebagai sebagai sarana sarana komunikasi komunikasi antara antara pemakai pemakai komputer komputer dengan dengan programprogram komputer.
komputer. Form Form merupakan “kanvas” tempat pemrogram dapat meletakkan berbagai merupakan “kanvas” tempat pemrogram dapat meletakkan berbagai komponen dalam konsep
komponen dalam konsep graphical graphical user user interfaceinterface (GUI) yang umum digunakan (GUI) yang umum digunakan dalam berbagai sistem operasi modern, seperti tombol (
dalam berbagai sistem operasi modern, seperti tombol (buttonbutton),), combo-boxcombo-box,, text-boxtext-box,, radio button
radio button,, check-boxcheck-box,, frame frame,, panel panel , dan lain-lain. Komponen-komponen GUI itu, dan lain-lain. Komponen-komponen GUI itu disebut
disebutcontrolscontrols dalam Delphi. dalam Delphi.
Desain antarmuka pemakai dilakukan dengan melakukan penempatan Desain antarmuka pemakai dilakukan dengan melakukan penempatan controls
controls pada pada form form sedemikian rupa sehingga program menjadi mudah dimengerti sedemikian rupa sehingga program menjadi mudah dimengerti dan digunakan oleh pemakai program. Baik
dan digunakan oleh pemakai program. Baik form form maupun berbagai maupun berbagai controlscontrols yang ada yang ada padanya
padanya memilikimemiliki properties properties dan dan methodsmethods yang lazim ada dalam pemrograman yang lazim ada dalam pemrograman berorientasi
berorientasi objek.objek. Properties Properties adalah sekumpulan variabel yang mengatur sifat dari adalah sekumpulan variabel yang mengatur sifat dari komponen/
komponen/controlscontrols yang bersangkutan, seperti warna komponen, teks yang muncul yang bersangkutan, seperti warna komponen, teks yang muncul pada
pada komponen, komponen, tinggi tinggi dan dan lebar lebar komponen komponen dan dan sebagainya.sebagainya. Methods Methods adalah adalah
sekumpulan subrutin program yang digunakan untuk mengoperasikan sekumpulan subrutin program yang digunakan untuk mengoperasikan komponen/
komponen/controlscontrols yang bersangkutan, seperti menampilkan, menyembunyikan, atau yang bersangkutan, seperti menampilkan, menyembunyikan, atau membuang komponen dari memori.
membuang komponen dari memori.
Gambar II.2.
Gambar II.2. Properties Properties dan dan Events Events dalam dalamObject Inspector Object Inspector Delphi. Delphi.
Setiap komponen
Setiap komponen form form akan membangkitkan kejadian ( akan membangkitkan kejadian (event)event) tertentu apabila tertentu apabila pemakai
pemakai melakukan melakukan sesuatu sesuatu terhadap terhadap komponen tkomponen tersebut, ersebut, seperti seperti meng-klik meng-klik mouse,mouse, mengetik sesuatu pada keyboard, menyeret mouse (
mengetik sesuatu pada keyboard, menyeret mouse (dragging dragging ), dan lain-lain. Karena), dan lain-lain. Karena pemrograman
pemrograman dalam dalam visual visual umumnya bersifaumumnya bersifatt event-drivenevent-driven, maka untuk, maka untuk event-event event-event tertentu diberikan
tertentu diberikanevent-handler event-handler , sehingga misalnya saat pemakai program meng-klik, sehingga misalnya saat pemakai program meng-klik sebuah tombol, maka serangkaian instruksi tertentu akan dilaksanakan oleh sebuah tombol, maka serangkaian instruksi tertentu akan dilaksanakan oleh komputer.
komputer. Properties Properties dan dan eventsevents dapat dimanipulasi nilai dan cara penanganannya dapat dimanipulasi nilai dan cara penanganannya dengan menggunakan fasilitas
dengan menggunakan fasilitasObject Inspector Object Inspector pada Delphi (gambar II.2). pada Delphi (gambar II.2).
II.4.1.2. Penulisan kode program. Penulisan kode dimulai dengan membagi II.4.1.2. Penulisan kode program. Penulisan kode dimulai dengan membagi program menjadi beberapa
program menjadi beberapa modul utama berdasarkan logika modul utama berdasarkan logika daridari flow chart flow chart . Masing-. Masing- masing modul tersebut disusun dan diuji secara terpisah untuk memastikan bahwa masing modul tersebut disusun dan diuji secara terpisah untuk memastikan bahwa tiap modul dapat berfungsi dengan benar. Proses penulisan kode dilakukan tiap modul dapat berfungsi dengan benar. Proses penulisan kode dilakukan
menggunakan window
menggunakan window Code EditorCode Editor (gambar II.3). Melalui proses pengujian program(gambar II.3). Melalui proses pengujian program kemungkinan besar akan timbul berbagai kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan kemungkinan besar akan timbul berbagai kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan penulisan
penulisan kode kode (( syntax syntax error error ) program maupun kesalahan logika program. Untuk) program maupun kesalahan logika program. Untuk mengatasi masalah tersebut, program perlu diperbaiki dan ditinjau ulang algoritma mengatasi masalah tersebut, program perlu diperbaiki dan ditinjau ulang algoritma serta implementasinya. Setelah diperbaiki, proses pengujian dilakukan lagi sampai serta implementasinya. Setelah diperbaiki, proses pengujian dilakukan lagi sampai modul program yang bersangkutan dapat dipastikan berja
modul program yang bersangkutan dapat dipastikan berjalan dengan baik.lan dengan baik.
Gambar II.3.
Gambar II.3. Code Editor Code Editor pada Delphi. pada Delphi.
II.4.1.3. Uji Program dan
II.4.1.3. Uji Program dan Debugging Debugging . Kesalahan penulisan kode program. Kesalahan penulisan kode program akan langsung dapat dideteksi pada proses kompilasi, yaitu proses penerjemahan akan langsung dapat dideteksi pada proses kompilasi, yaitu proses penerjemahan baris-baris
baris-baris program program dalam dalam bahasa bahasa tingkat tingkat tinggi tinggi yang yang dimengerti dimengerti manusia manusia menjadimenjadi kode-kode mesin yang dapat dikenali oleh prosesor. Kesalahan
kode-kode mesin yang dapat dikenali oleh prosesor. Kesalahan syntax syntax sangat mudah sangat mudah diperbaiki karena mudah dideteksi. Kesalahan logika adalah kesalahan yang terjadi diperbaiki karena mudah dideteksi. Kesalahan logika adalah kesalahan yang terjadi akibat kesalahan dalam algoritma pemrograman, sehingga program tidak berjalan akibat kesalahan dalam algoritma pemrograman, sehingga program tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Kesalahan logika lebih sulit diselesaikan daripada sebagaimana yang diharapkan. Kesalahan logika lebih sulit diselesaikan daripada kesalahan
kesalahan syntax syntax, karena komputer tidak dapat memberikan petunjuk dimana, karena komputer tidak dapat memberikan petunjuk dimana kesalahan itu terjadi. Proses pelacakan kesalahan logika ini dikenal dengan kesalahan itu terjadi. Proses pelacakan kesalahan logika ini dikenal dengan
debugging
debugging . Pada proses debugging, program dapat dijalankan baris demi baris untuk. Pada proses debugging, program dapat dijalankan baris demi baris untuk melihat nilai setiap variabel yang ada, serta dapat dilihat pula ke arah baris mana melihat nilai setiap variabel yang ada, serta dapat dilihat pula ke arah baris mana program berjalan, dengan demikian dapat diketahui pada modul mana program mulai program berjalan, dengan demikian dapat diketahui pada modul mana program mulai berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah semua modul dapat berfungsi dengan benar, maka dilakukan Setelah semua modul dapat berfungsi dengan benar, maka dilakukan penulisan program penuh dengan menyatukan semua modul, satu demi satu, menurut penulisan program penuh dengan menyatukan semua modul, satu demi satu, menurut prioritas
prioritas pemakaiannya. pemakaiannya. Setelah Setelah program program dapat dapat berjalan berjalan dengan dengan benar, benar, dilakukandilakukan perbaikan-perbaikan
perbaikan-perbaikan kecil kecil untuk untuk mempermudah mempermudah pemahaman pemahaman algoritma,algoritma, menanggulangi kesalahan
menanggulangi kesalahan run-timerun-time, dan lain-lain. Program yang telah berjalan sesuai, dan lain-lain. Program yang telah berjalan sesuai yang direncanakan siap digunakan untuk pengolahan data secara otomatis, yaitu pada yang direncanakan siap digunakan untuk pengolahan data secara otomatis, yaitu pada tahap korelasi stereo otomatis,
tahap korelasi stereo otomatis, noise filtering noise filtering , dan koreksi elevasi. Panduan singkat, dan koreksi elevasi. Panduan singkat penggunaan program terdapat pada lamp
penggunaan program terdapat pada lampiran G.iran G.
II.4.2. Ekstraksi band 3N dan 3B II.4.2. Ekstraksi band 3N dan 3B
Untuk menghemat tempat di hard disk dan mempercepat waktu pemrosesan, Untuk menghemat tempat di hard disk dan mempercepat waktu pemrosesan, pengolahan lebih lanjut difokuskan
pengolahan lebih lanjut difokuskan hanya pada band 3N hanya pada band 3N dan 3B. HDF adalah dan 3B. HDF adalah formatformat data yang kompleks dan berukuran besar, oleh karena itu diperlukan perangkat lunak data yang kompleks dan berukuran besar, oleh karena itu diperlukan perangkat lunak khusus untuk mengekstraksi band yang diperlukan.
khusus untuk mengekstraksi band yang diperlukan.
Gambar II.4. Ukuran citra ASTER Level-1B
Gambar II.4. Ukuran citra ASTER Level-1B full scene full scene (ASTER Science Team, 2001).
(ASTER Science Team, 2001).
Citra ASTER level 1B
Citra ASTER level 1B full-scene full-scene berukuran 4980 x 4200 piksel untuk band berukuran 4980 x 4200 piksel untuk band 3N dan 4980 x 4600 piksel untuk band 3B. Karena daerah yang tercakup pada citra 3N dan 4980 x 4600 piksel untuk band 3B. Karena daerah yang tercakup pada citra ASTER full-scene jauh melebihi cakupan daerah penelitian yang hanya seluas 14 km ASTER full-scene jauh melebihi cakupan daerah penelitian yang hanya seluas 14 km x 14 km, maka dilakukan pemotongan (
x 14 km, maka dilakukan pemotongan (cropping cropping ) pada citra. Proses pemotongan ini) pada citra. Proses pemotongan ini dilakukan dengan menggunakan ENVI. Ukuran pemotongan pada band 3N adalah dilakukan dengan menggunakan ENVI. Ukuran pemotongan pada band 3N adalah 1000 x 1000 piksel atau setara dengan daerah
1000 x 1000 piksel atau setara dengan daerah seluas 15 km x 15 km. Sedangkan padaseluas 15 km x 15 km. Sedangkan pada band 3B ukurannya 1000 x 1400 piksel. Diagram ukuran citra ASTER Level 1B band 3B ukurannya 1000 x 1400 piksel. Diagram ukuran citra ASTER Level 1B full- full- scene
scene disajikan pada gambar II.4. disajikan pada gambar II.4.
Daerah yang akan dipotong ditentukan koordinat batasnya (koordinat pojok Daerah yang akan dipotong ditentukan koordinat batasnya (koordinat pojok kiri atas dan kanan bawah) pada citra band 3N, kemudian untuk memperkirakan kiri atas dan kanan bawah) pada citra band 3N, kemudian untuk memperkirakan daerah yang bersesuaian (bertampalan 100%) pada band 3B dilakukan penambahan daerah yang bersesuaian (bertampalan 100%) pada band 3B dilakukan penambahan nilai ordinat
nilai ordinat pada koordinat pojok pada koordinat pojok kanan bawah pada kanan bawah pada band 3N sebesar 40band 3N sebesar 400 piksel,0 piksel, sehingga diperoleh nilai pojok kanan bawah yang baru. Nilai 400 piksel adalah besar sehingga diperoleh nilai pojok kanan bawah yang baru. Nilai 400 piksel adalah besar selisih posisi y untuk titik dengan elevasi 0, pada bidang referensi elipsoid WGS 84 selisih posisi y untuk titik dengan elevasi 0, pada bidang referensi elipsoid WGS 84 ((World Geodetic SystemWorld Geodetic System 1984).1984).
Gambar II.5. Fasilitas New File Builder pada ENVI Gambar II.5. Fasilitas New File Builder pada ENVI
Dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak pengolah citra IDL/ENVI Dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak pengolah citra IDL/ENVI untuk melakukan ekstraksi dan
untuk melakukan ekstraksi dan cropping cropping . Pemotongan dilakukan dengan. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan kotak dialog
menggunakan kotak dialog New New File File Builder Builder pada ENVI yang dijelankan dengan pada ENVI yang dijelankan dengan perintah
perintah UtilitiesUtilities File File UtilitiesUtilitiesCreate New FileCreate New File Standard Standard . Pada. Pada New New FileFile Builder
Builder pilih pilih Import File Import File, kemudian dipilih citra yang akan dipotong (citra, kemudian dipilih citra yang akan dipotong (citra full-scene full-scene harus sudah dimuat di memori). Untuk membuat potongan, dipilih
harus sudah dimuat di memori). Untuk membuat potongan, dipilih Spatial Subset Spatial Subset untuk menentukan batas pemotongan.
untuk menentukan batas pemotongan.
Dalam penelitian ini, untuk band 3N dilakukan subset pada daerah dengan Dalam penelitian ini, untuk band 3N dilakukan subset pada daerah dengan koordinat piksel bagian kiri atas pada kolom 2569 dan baris 2061, serta bagian kanan koordinat piksel bagian kiri atas pada kolom 2569 dan baris 2061, serta bagian kanan bawah pada
bawah pada kolom 3568 kolom 3568 dan dan baris baris 3060. Sedangan 3060. Sedangan untuk band untuk band 3B dila3B dilakukan subsetkukan subset pada
pada daerah daerah dengan dengan koordinat koordinat piksel piksel bagian bagian kiri kiri atas atas pada pada kolom kolom 2569 2569 dan dan barisbaris 2061, serta bagian kanan bawah pada kolom 3568 dan baris 3460. Citra hasil 2061, serta bagian kanan bawah pada kolom 3568 dan baris 3460. Citra hasil cropping
cropping disimpan dalam format raster standar ENVI dan berekstensi *.img. disimpan dalam format raster standar ENVI dan berekstensi *.img.
II.4.3. Pengukuran Koordinat pada Peta Rupabumi II.4.3. Pengukuran Koordinat pada Peta Rupabumi
Pengukuran koordinat serta elevasi titik cek dapat dilakukan secara langsung Pengukuran koordinat serta elevasi titik cek dapat dilakukan secara langsung pada
pada peta peta rupabumi rupabumi dengan dengan menggunakan menggunakan bantuan bantuan mistar mistar ukur. ukur. Namun Namun untukuntuk mempermudah identifikasi dan mempercepat pengukuran koordinat serta elevasi titik mempermudah identifikasi dan mempercepat pengukuran koordinat serta elevasi titik cek, maka pengukuran dilakukan dengan bantuan perangkat
cek, maka pengukuran dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer.lunak komputer.
Untuk melakukan proses pengukuran dengan menggunakan komputer, peta Untuk melakukan proses pengukuran dengan menggunakan komputer, peta rupabumi di-
rupabumi di- scan scan sehingga diperoleh versi digitalnya. Versi digital peta rupabumi sehingga diperoleh versi digitalnya. Versi digital peta rupabumi yang berformat raster ini perlu dikoreksi dengan menggunakan ENVI. Proses koreksi yang berformat raster ini perlu dikoreksi dengan menggunakan ENVI. Proses koreksi pada
pada intinya intinya adalah adalah proses proses rektifikasi rektifikasi citra citra hasilhasil scanning scanning dengan menggunakan dengan menggunakan transformasi
transformasi affineaffine, sehingga kesalahan geometrik akibat deformasi kertas peta, sehingga kesalahan geometrik akibat deformasi kertas peta maupun kesalahan akibat tidak tepatnya orientasi kertas peta saat proses
maupun kesalahan akibat tidak tepatnya orientasi kertas peta saat proses scanning scanning dapat diminimalisasi.
dapat diminimalisasi.
Citra peta rupabumi yang telah dikoreksi kemudian dimasukkan ke dalam Citra peta rupabumi yang telah dikoreksi kemudian dimasukkan ke dalam dokumen pada AutoCAD sebagai
dokumen pada AutoCAD sebagai raster image object raster image object dan koordinatnya diatur dan koordinatnya diatur melalui proses penskalaan dan translasi dengan perintah SCALE dan MOVE melalui proses penskalaan dan translasi dengan perintah SCALE dan MOVE sehingga sesuai dengan koordinat UTM yang ada pada peta. yaitu dengan membuat sehingga sesuai dengan koordinat UTM yang ada pada peta. yaitu dengan membuat sebuah objek titik pada titik yang diinginkan dengan perintah POINT, mengatur sebuah objek titik pada titik yang diinginkan dengan perintah POINT, mengatur elevasi titik tersebut dengan perintah CHANGE, kemudian setelah membuat objek elevasi titik tersebut dengan perintah CHANGE, kemudian setelah membuat objek
titik pada semua titik yang akan diukur, diberikan perintah LIST untuk menampilkan titik pada semua titik yang akan diukur, diberikan perintah LIST untuk menampilkan daftar koordinat dari semua objek titik beserta informasi tambahan lain.
daftar koordinat dari semua objek titik beserta informasi tambahan lain.
Perangkat lunak AutoCAD dipilih karena adanya fasilitas untuk Perangkat lunak AutoCAD dipilih karena adanya fasilitas untuk menampilkan data koordinat, sehingga tidak diperlukan proses
menampilkan data koordinat, sehingga tidak diperlukan proses key-inkey-in data koordinat data koordinat UTM secara manual. Transfer data dari tampilan koordinat AutoCAD hasil perintah UTM secara manual. Transfer data dari tampilan koordinat AutoCAD hasil perintah LIST dapat dilakukan dengan proses
LIST dapat dilakukan dengan proses copycopy dan dan paste paste ke file teks ASCII dengan ke file teks ASCII dengan editing seperlunya (membuang informasi yang tidak diperlukan). Dengan demikian, editing seperlunya (membuang informasi yang tidak diperlukan). Dengan demikian, proses penentuan
proses penentuan koordinat dan koordinat dan elevasi elevasi suatu titik suatu titik dapat dilakukan dapat dilakukan dengan cepat dengan cepat dandan mudah.
mudah.
Gambar II.6. Distribusi titik GCP dan titik ikat yang digunakan.
Gambar II.6. Distribusi titik GCP dan titik ikat yang digunakan.
II.4.3.1. Pengukuran Koordinat Titik Kontrol Tanah. Sebelum dilakukan II.4.3.1. Pengukuran Koordinat Titik Kontrol Tanah. Sebelum dilakukan pengukuran, terlebih dahulu dilakukan identifikasi titik-titik yang dapat dikenali pada pengukuran, terlebih dahulu dilakukan identifikasi titik-titik yang dapat dikenali pada citra serta mencocokkannya dengan kenampakan yang ada pada peta rupabumi.
citra serta mencocokkannya dengan kenampakan yang ada pada peta rupabumi.
Titik-titik yang teridentifikasi diukur koordinatnya dalam sistem UTM dengan Titik-titik yang teridentifikasi diukur koordinatnya dalam sistem UTM dengan menginterpolasi grid pada peta menggunakan AutoCAD. Elevasi titik tinggi menginterpolasi grid pada peta menggunakan AutoCAD. Elevasi titik tinggi diperoleh dengan cara menginterpolasi garis kontur secara linier. Untuk keperluan diperoleh dengan cara menginterpolasi garis kontur secara linier. Untuk keperluan registrasi model permukaan digital, digunakan 11 buah titik kontrol tanah yang registrasi model permukaan digital, digunakan 11 buah titik kontrol tanah yang dipilih sedemikian rupa sehingga distribusinya merata di seluruh citra (gambar II.6).
dipilih sedemikian rupa sehingga distribusinya merata di seluruh citra (gambar II.6).
Deskripsi titik kontrol tanah disajikan pada lampiran B.
Deskripsi titik kontrol tanah disajikan pada lampiran B.
Selain koordinat tanahnya, sebuah titik kontrol tanah juga harus diketahui Selain koordinat tanahnya, sebuah titik kontrol tanah juga harus diketahui koordinat pikselnya pada citra, oleh karena itu diperlukan pengukuran koordinat koordinat pikselnya pada citra, oleh karena itu diperlukan pengukuran koordinat piksel pada citra. Prose
piksel pada citra. Proses input data titik s input data titik kontrol serta pengukuran koordinat piksel inikontrol serta pengukuran koordinat piksel ini dapat dipermudah dengan menggunakan fasilitas
dapat dipermudah dengan menggunakan fasilitas Register Register Select GCPsSelect GCPs Image Image toto Map
Map pada ENVI. Data hasil pengukuran disimpan dalam file berkstensi *.pts sesuai pada ENVI. Data hasil pengukuran disimpan dalam file berkstensi *.pts sesuai dengan format yang dijelaskan pada lampiran G, bagian III.1.
dengan format yang dijelaskan pada lampiran G, bagian III.1.
II.4.3.2. Pengukuran Titik Cek. Titik cek diperlukan dalam tahap evaluasi II.4.3.2. Pengukuran Titik Cek. Titik cek diperlukan dalam tahap evaluasi ketelitian model permukaan digital. Cara mengukur titik cek mirip dengan cara ketelitian model permukaan digital. Cara mengukur titik cek mirip dengan cara mengukur koordinat titik kontrol tanah. Titik-titik yang dipilih adalah titik-titik tinggi mengukur koordinat titik kontrol tanah. Titik-titik yang dipilih adalah titik-titik tinggi pada
pada peta peta rupabumi rupabumi yang yang tersebar tersebar secara secara merata merata di di seluruh seluruh muka muka peta. peta. UntukUntuk keperluan titik cek, diukur koordinat dan elevasi 150 buah titik tinggi pada peta keperluan titik cek, diukur koordinat dan elevasi 150 buah titik tinggi pada peta rupabumi. Daftar koordinat dan elevasi titik cek disertakan pada lampiran E.
rupabumi. Daftar koordinat dan elevasi titik cek disertakan pada lampiran E.
II.4.4. Pengukuran Koordinat Titik Ikat pada
II.4.4. Pengukuran Koordinat Titik Ikat pada CitraCitra
Titik-titik ikat antara band 3N dan band 3B diukur koordinatnya dengan Titik-titik ikat antara band 3N dan band 3B diukur koordinatnya dengan menggunakan fasilitas
menggunakan fasilitas Ground Control Points SelectionGround Control Points Selection melalui pilihan menu melalui pilihan menu Register
Register Select GCPsSelect GCPs Image to Image Image to Image pada ENVI. Hasil pengukuran ini disimpan pada ENVI. Hasil pengukuran ini disimpan ke dalam file teks berekstensi *.pts dengan format seperti yang dijelaskan pada ke dalam file teks berekstensi *.pts dengan format seperti yang dijelaskan pada lampiran G, bagian III.1. Untuk keperluan registrasi dari band 3B ke band 3N (titik lampiran G, bagian III.1. Untuk keperluan registrasi dari band 3B ke band 3N (titik ikat) digunakan 30 buah titik ikat. Diantara 30 buah titik tersebut, 11 buah titik ikat ikat) digunakan 30 buah titik ikat. Diantara 30 buah titik tersebut, 11 buah titik ikat adalah titik yang sama dengan titik yang digunakan sebagai titik kontrol tanah. Titik adalah titik yang sama dengan titik yang digunakan sebagai titik kontrol tanah. Titik ikat dipilih sedemikian rupa sehingga distribusinya merata di seluruh citra.
ikat dipilih sedemikian rupa sehingga distribusinya merata di seluruh citra.