• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Resep Rawat Inap a. Pengertian

Dalam dokumen LAPORAN PKL KEL. A FIX(1) (1) (Halaman 76-85)

Suatu prosedur pelayanan Resep manual/Resep Online dari pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Awal Bros Batam meliputi penerimaan Resep manual/Resep Online, penginputan obat atau alkes yang dibeli pasien rawat inap di dalam program komputer, penyiapan resep pasien sampai obat dikemas, dan penyerahan obat kepada pasien rawat inap yang telah memenuhi persyaratan administrasi sesuai Resep manual/Resep Online.

b. Permintaan obat

DPJP atau dokter jaga akan menuliskan permintaan obat baik untuk terapi baru atau terapi lanjutan melalui resep atau resep online.

Apabila jumlah obat pasien telah habis, maka DPJP atau dokter jaga akan menuliskan permintaan obat melalui resep manual/resep online.

c. Penerimaan dan Pengkajian Resep atau resep online

1. Apoteker atau asisten apoteker menerima resep manual/resep online.

2. Apoteker atau asisten apoteker melakukan time stamp.

3. Apoteker atau asisten apoteker membubuhkan stempel Q1, Q2, HK (harga, kemas) pada Resep cetak resep online.

4. Apoteker atau asisten apoteker melakukan pengkajian resep dari Resep atau cetak resep online melalui mekanisme pemeriksaan Quality Control 1 merujuk pada SPO Pengkajian Resep.

5. Untuk ruangan dengan distribusi obat One Daily Dose (ODD), maka permintaan obat menggunakan cetak resep online pasien rawat inap. Khusus untuk sistem One Daily Dose (ODD) ini, pengkajian Quality Control 1 hanya dilakukan pada cetak resep online.

6. Jika Resep atau cetak resep online yang diterima tidak jelas, tidak lengkap, tidak terbaca atau masalah lainnya terkait resep diselesaikan sesuai dengan SPO Penanganan Resep Yang Tidak Lengkap, Tidak Jelas Atau Tidak Terbaca.

d. Penginputan Resep atau cetak resep online

1. Apoteker atau asisten apoteker menginput Resep atau cetak resep online yang telah selesai dilakukan pengkajian tersebut (Quality Control 1).

2. Resep atau cetak resep online di input menggunakan program komputer HIS.

3. Apoteker atau asisten apoteker memiliki gudang Apotek yang dituju.

4. Apoteker atau asisten apoteker memilih menu penjualan farmasi.

5. Apoteker atau asisten apoteker memilih menu Pasien Rawat Inap kemudian pilih Tambah (F1).

6. Apoteker atau asisten apoteker mengisi nomor medrec pasien, maka data akan terisi otomatis.

7. Apoteker atau asisten apoteker menekan tombol Tambah Item (F4).

8. Apoteker atau asisten apoteker menginput nama obat, jumlah item yang diminta, jika ada diskon diisi sesuai dengan ketentuan diskon dalam bentuk persentase (%), signa, dan keterangan.

Begitu seterusnya untuk menginput item yang kedua dan selanjutnya.

9. Untuk obat racikan, apoteker atau asisten apoteker memilih menu Tambah Racikan (F5).

10. Apoteker atau asisten apoteker mengisi jumlah racikan, jumlah, dosis, dan catatan. Apoteker atau asisten apoteker memilih tombol Buat Racikan.

11. Apoteker atau asisten apoteker menginput nama obat dengan memilih R1 untuk jenis racikan pertama, R2 untuk jenis racikan kedua, dan seterusnya.

12. Untuk resep online mekanisme antara lain : melakukan import resep online, kemudian mereview ulang nama obat, jumlah item yang diminta, jika ada diskon diisi sesuai dengan ketentuan diskon dalam bentuk persentase (%), signa, dan keterangan.

Begitu seterusnya untuk menginput item yang kedua dan selanjutnya termasuk obat racikan.

13. Apoteker atau asisten apoteker memilih tombol Simpan. Struk obat otomatis tercetak.

14. Apoteker atau asisten apoteker menuliskan nama di kolom harga.

e. Penyiapan Resep atau cetak resep online

1. Apoteker atau asisten apoteker mengambil Resep atau cetak resep online yang telah selesai diinput dan sudah distempel Q1, Q2, HK (harga, kemas).

2. Apoteker atau asisten apoteker menyiapkan obat sesuai resep dan nota penjualan farmasi khusus untuk narkotika dan psikotropika harus disertai pemotongan bincard dengan mencantumkan nama pasien, jumlah obat, nama petugas yang mengambil obat di kolom tanda tangan. Kemudian menuliskan nama pada kolom K di stempel QC.

Penyiapan Obat Non Racikan adalah sebagai berikut :

a. Apoteker atau asisten apoteker mengambil obat berdasarkan nama obat pada Resep atau cetak resep online bersama dengan struk obat.

b. Apoteker atau asisten apoteker mengemas obat dengan memeriksa kesesuaian obat yang diambil dengan inputan pada struk dan pada Resep atau cetak resep online.

c. Apoteker atau asisten apoteker mencetak etiket aturan pakai obat sesuai dengan nomor Resep atau cetak resep online pasien yang tercantum pada struk dengan ketentuan untuk obat minum (oral) ada penandaan “obat dalam” dan untuk obat luar ada penandaan “obat luar”. Untuk pasien rawat inap stiker dicetak double untuk ditempel di daftar pemberian obat pasien.

d. Apoteker atau asisten apoteker menempelkan etiket pada kemasan obat.

e. Apoteker atau asisten apoteker yang mengemas obat menuliskan nama pada kolom Kemas.

f. Apoteker atau asisten apoteker melakukan Quality Control 2 (QC 2) merujuk pada SPO Pengkajian Resep.

g. Bila Quality Control 2 (QC 2) sesuai, apoteker atau asisten apoteker membubuhkan tanda centang dan disertai dengan nama petugas. Khusus untuk penyiapan obat dengan sistem distribusi One Daily Dose (ODD), maka pemeriksaan Quality Control 2 (QC 2) hanya dilakukan pada Resep atau Lembar Permintaan & Pemberian Obat atau cetak resep online (untuk setiap terapi baru). Untuk penyiapan obat High Alert, double crosscheck dilakukan oleh dua orang yang berbeda.

h. Apoteker atau asisten apoteker melakukan tindak lanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan apabila ditemukan ketidaksesuaian.

Penyiapan obat Racikan adalah sebagai berikut :

a. Untuk resep obat racikan, pemeriksaan Quality Control 2 (QC 2) dilakukan sebelum obat diracik dan setelah obat diracik.

b. Apoteker atau asisten apoteker menempelkan etiket pada kemasan obat dengan melakukan Quality Control 2 (QC 2) merujuk pada SPO pengkajian Resep.

c. Setelah QC 2 pertama sesuai, apoteker atau asisten apoteker menyerahkan resep dan obat yang akan diracik kepada apoteker atau asisten apoteker yang meracik obat.

d. Apoteker atau asisten apoteker menyiapkan mortar- stamper/blender dan peralatan lain yang diperlukan.

e. Apoteker atau asisten apoteker memakai Alat Pelindung Diri (APD) untuk peracikan.

f. Apoteker atau asisten apoteker memeriksa kembali obat yang akan diracik setelah dilakukan QC 2 yang pertama termasuk dosis dan jumlah obat yang diminta pada Resep atau cetak resep online.

g. Bila obat berupa bahan baku, petugas menimbang sebanyak yang diminta dalam Resep atau cetak resep online.

h. Apoteker atau asisten apoteker meracik obat sampai homogen.

i. Apoteker atau asisten apoteker memasukkan obat yang telah diracik ke dalam kemasan obat yang diminta.

j. Apoteker atau asisten apoteker menuliskan nama yang meracik pada kolom Timbang.

k. Apoteker atau asisten apoteker melakukan Quality Control 2 (QC 2) terhadap obat yang selesai diracik merujuk pada SPO Pengkajian Resep. Khusus untuk penyiapan obat dengan sistem distribusi One Daily Dose (ODD), maka pemeriksaan

Quality Control 2 (QC 2) hanya dilakukan pada Resep atau cetak resep online (untuk setiap terapi baru). Untuk penyiapan obat High Alert, double crosscheck dilakukan oleh dua orang berbeda.

l. Apoteker atau asisten apoteker membubuhkan nama pada stempel QC di kolom QC 2 setelah pemeriksaan telah sesuai.

m. Apoteker atau asisten apoteker melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan apabila ditemukan ketidaksesuaian.

f. Penyerahan Resep atau cetak resep online

1. Apoteker atau asisten apoteker menyerahkan obat kepada perawat melalui mekanisme crosscheck pada Lembar Bukti Penyerahan Obat antara lain :

a) Kesesuaian obat dengan resep.

b) Kondisi kemasan.

c) Aturan pakai.

d) Waktu mulai.

e) Waktu selesai.

Untuk ruangan dengan sistem distribusi One Daily Dose (ODD), asisten apoteker melakukan serah terima dengan perawat yang ada di ruangan.

2. Perawat akan memeriksa kembali kesesuaian obat yang diterima dengan Resep atau cetak resep online.

3. Apoteker atau asisten apoteker dan perawat menuliskan nama masing-masing pada struk inputan obat pada saat serah terima obat (untuk obat rawat inap hari pertama, obat saat hari libur, obat single dose, obat prn).

4. Tindasan Struk diambil satu lembar oleh perawat.

5. Untuk ruangan dengan sistem distribusi One Daily Dose (ODD), asisten apoteker melakukan serah terima dengan perawat yang ada di ruangan, setelah proses serah terima maka masing-masing akan membubuhkan tanda tangan pada kolom Serah Terima Obat (Staf Farmasi/Perawat) pada Lembar Pemberian Obat.

6. Perawat memberikan obat pada pasien mengikuti prosedur Pemberian Obat pada Pasien.

g. IV Admixture

IV admixture adalah proses pencampuran obat steril dengan larutan intravena steril lain untuk menghasilkan suatu sediaan steril yang ditujukan untuk penggunaan intravena dan saat pencampuran harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, meliputi Nurse Cap, Masker Disposable, Baju Steril, Sarung Tangan, Alas Kaki.

Dalam dokumen LAPORAN PKL KEL. A FIX(1) (1) (Halaman 76-85)

Dokumen terkait