• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran daring

Dalam dokumen Disusun Oleh: (Halaman 53-59)

BAB I PENDAHULUAN

A. Kajian teori

5. Pembelajaran daring

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia. Memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan. Untuk melawan covid-19 pemerintah telah melarang untuk berkerumun , pembatasan sosial (social distancing ) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan.

Melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan pemerintah telah memberikan larangan untuk pembelajaran tatap muka dan melaksankan pembelajaran secara daring (surat edaran kemendikbud dikti no 1).

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesbilitas, konektivitas, fleksibilitas dan

kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis intraksi pembelajaran, penelitian yang di lakukan oleh Zhang et al, menunjukkan bahwa penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternative pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas tradisional. Menurut Kuntarto E, pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan siswa dengan guru untuk melaksanakan intraksi pembelajaran dengan bantuan internet. Pada tataran pelaksanaannya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat-perangkat mobile seperti smartphone,Laptop, Komputer, Tablet dan Iphone yang di gunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan di mana saja (Gikas dan Gran).

Memasuki new normal era, Masyarakat Indonesia kini mulai menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa. Namun, Demi menjaga keselamatan dan kesehatan para siswa, sejumlah sekolah menerapkan system online atau virtual tanpa tatap muka langsung, system ini juga di kenal dengan system pembelajaran daring. Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini, Daring merupakan singkatan dari (dalam jaringan), Sebagai pengganti kata online yang bermakna tersambung kedalam jaringan internet, pembelajaran daring adalah pembelajaran yang di lakukan secara online, Menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang di lakukan tanpa melalui tatap muka, tetapi melalui platform yang tersedia.

Segala bentuk materi pembelajaran di Distribusikan secara online, Komunikasi juga dilakukan secara online, Tes juga di lakukan secara online. System pembelajaran melalui daring ini di bantu dengan berbagai aplikasi seperti Google Classroom,Google Meet,Edmudo dan Zoom.

Sebuah kondisi di katakana daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

a. Dibawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya b. Dibawah pengendalian langsung dari sebuah system c. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time d. Tersambung pada suatu system dalam pengoprasiannya e. Bersifat fungsional dan siap melayani

Selama pellaksanaan model daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapanpun dan di mana pun tanpa di batasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berintraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan seperti menggunakan video call atau live chat. Pembelajaran daring dapat di sediakan secara elektronik menggunakan forum atau massage.

Belajar secara daring tentu memiliki tantangan tersendiri. Siswa tidak hanya membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga koneksi internet yang memadai. Namun proses pembelajaran yang efektif juga tak kala penting.

Berikut beberapa pembelajaran yang di katakana efektif:

a. Komunikasi antar tenaga pengajar dan siswa harus berjalan dengan baik pada saat melakukan video call

b. Aktif dalam berdiskusi baik dengan tenaga pengajar atau teman-teman c. Managemen waktu bagi para siswa sangat penting, meski belajar di

rumah, pastikan siswa membuat catatan mana saja tugas yang sudah di kerjakan, dan mana tugas yang harus segera di selesaikan

d. Jangan lupa untuk tetap bersosialisasi dengan orang lain,termasuk anggota keluarga di rumah, serta teman-teman sekelas.

Sistem pembelajaran daring ini menuntut guru untuk kreatif dalam melaksanakan pembelajaran dank arena pembelajaran daring masih terlaksana perlunya ada dukungan dari lingkungan keluarga terutama orang tua.

B. Penelitian Relavan

1. Skripsi Feli Afriani, NIM 1316210607 yang berjudul “Pengaruh Kepedulian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Desa Nelan Indah Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Muko- muko”. Berdasarkan penelitian yang telah di laksanakan maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: Di temukan bahwa masih banyak anak yang melawan kepada orang Tua, ketika orang tua memanggil dia tidak menjawab, merokok, hilangnya nilai kesopanan terhadap orang tua dan di sini TPQ juga sangat sedikit,dan membuat anak malas untuk mengaji dan ketika orang tuanya menyuruh untuk membantu, anaknya ada yang tidak mau dan orang tua di sini sibuk dengan mencari nafka.

2. Skripsi Salamun,NIM 2073214632 yang berjudul “Keteladanan Orang Tua Dalam Upaya Membentuk Anak Shaleh”. Dari penelitian yang telah di lakukan, dapat di simpulkan sebagai berikut: Keteladan yang di lakukan oleh orang tua dalam membentuk anak sholeh di desa marga mukti kecamatan penarik adalah cukup baik. Hal itu di buktikan dengan membiaskan diri bagi orang tua untuk selalu memperbaiki sikap kesehariannya, berusaha untuk bertutur kata yang baik, bersikap jujur dalam tindakkan dan ucapan, membiaskan sholat berjamaah, membiaskan membaca Al-qur‟an, berpenampilan yang sopan dan bergaul dengan orang-orang yang baik. Selain itu para orang tua juga memberi salam ketika hendak keluar atau masuk rumah. Mereka juga berupaya mengajak anaknya untuk beribadah bersama-sama serta mengajak mereka beribadah ke masjid, mengajak ikut serta dalam kegiatan keagamaan seperti mengaji dan ibadah sosial lainnya.

3. Skripsi Hernita, NIM 2063213623 yang berjudul “partisipasi Orang Tua dalam pembinaan Akhlak di MIN Desa Derati kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong. Berdasarkan data-data tersebut dapat di simpulkan bahwa partisipasi orang tua dalam pembinaan akhlak di MIN desa Derati kecamatan kota padang kabupaten rejang lebong terlihat dengan jelas hal ini di tandai dengan orang tua memberikan contoh tauladan yang baik terhadap mereka dengan mencontohkan terlebih dahulu seperti sholat,mengaji,dan baru mengajak anak untuk melaksanakannya, menanamkan kebiasaan yang baik, memberikan nasehat ketika habis

makan dan saat berkumpul, membimbing dan memberikan perhatian dalam membina akhlak anak dengan memperhatikan pergaulan anaknya dan mengajar sopan santun.

C. Kerangka Berpikir

Penjelasan : Orang tua memiliki peran yang sangat mempengaruhi tingkat akhlak seorang anak jadi tugas Orang tua adalah melaksanakan Usaha apa saja yang dapat menjadi pencegahan penyimpangan Akhlak islami seorang anak.

Optimalisasi Pengawasan Orang Tua

Usaha Orang Tua

Siswa/anak

Akhlak Islami

44 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu suatu metode yang bertujuan menggambarkan bagaimana keadaan dan fenomena yang sebenarnya, kemudian dideskripsikan kedalam laporan penelitian. Metode kualitatif merupakan suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan.31

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan informan sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisa data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.32

Penelitian kualitatif adalah adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam kata-kata dan bahasa pada suatu konteks

31 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011).

hlm. 140.

32 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 15

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.33 Metode kualitatif merupakan metode yang cenderung dihubungkan dengan sifat subjektif dari sebuah realita sosial, yang memiliki kemampuan baik untuk menghasilkan pemahaman dari berbagai perspektif.

Dalam penelitian kualitatif perlu diperhatikan sekali cara memilih sampel sebagai informan, di mana cara memilih sampel informan ada tiga cara: yang pertama, kita mencari informan untuk diwawancarai atau di observasi.34 Kedua, kita menentukan informan untuk diteliti atau dimintai keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti dan ketiga, kita menghentikan mencari informan jika informasi yang diperoleh sudah cukup dan tidak diperlukan informasi baru lagi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan pada Orang tua siswa SMP N19 seluma di desa ketapang Baru dan sekitarnya. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 07 mei sampai 18 juni 2021.

C. Subyek dan Informan

Subyek dan informan yaitu menjelaskan batasan besarnya jumlah yang akan diteliti. Subyek dan informan ini merupakan orang-orang yang akan memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

33 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 6

34 Jonathan Sarwono, Metode Penlitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 206

Adapun Subyek atau informan dalam penelitian ini antara lain:

1. Orang Tua siswa SMP N 19 seluma yang berjumlah 5 orang (5 Keluarga).

2. Siswa SMP N 19 Seluma yang berjumlah 5 orang.

Tabel 3.1

Data Informan Penelitian No

.

Nama Alamat status

1 .

Sudiar Trisman Ketapang baru Orang Tua

2 .

Yuti Ketapang baru Orang Tua

3 .

Anton N Talang Beringin Orang tua

4 .

Mita Genting Juar Orang tua

5 .

Isman Nudin Muara Timput Orang tua

6 Siti aisya ketapang baru Siswi kelas VII.I 7 Reki herdana Ketapang baru Siswa kelas VII.I 8 Merisa erista Putri Talang beringin Siswi kelas VII.I 9 Vita waloka Genting juar Siswi kelas VII.I 10 Iqbal Tri exandi Muara timput Siswa kelas VII.I

D. Sumber Data 1. Primer

Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.35

Data primer adalah data yang di dapat lansung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data lansung pada subyek sebagai sumber informasi yang di cari. Data primer individual dan secara kelompok hasil observasi terhadap suatu

35 Cynthia N. Kumentas “Pengaruh Tqm, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Pt. Pos Indonesia” Jurnal Emba Vol.1 No.3 Juni 2013, H 798

benda, kejadian atau kegian\tan dan hasil pengkajian. Data primer bisa di dapat melalui survey dan metode observasi.

2. skunder

Data skunder adalah data penelitian yang di peroleh peneliti secara tidak lansung . data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang di publikasikan dan tidak di publikasikan.

E. Teknik pengumpulan data

Teknik penelitian tentang cara yang di gunakan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan metode tertentu. Dalam kaitannya dengan penelitian ini pengumpulan data didasarkan atas metode, tujuan dan kondisi tempat yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi di arahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat penomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan aspek dengan penomena tersebut. dari pengamatan, akan mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga di peroleh pemahaman sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang di peroleh sebelumnya, Nana syaodih.

2. Wawancara (interview).

Interview/wawancara/kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview ini digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan bahwa anggapan yang harus dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara dan juga koesioner (angket) adalah sebagai berikut.

a. Bahwa subjek (respon) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

c. Bahwa interprestasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan yang diajukan secara langsung kepada informan dan responden di tempat penelitian.36

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara terstruktur. Peneliti menggunakan teknis wawancara ini untuk mencari jawab sesuatu lebih mendalam terhadap informan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang Optimalisasi Pengawasan Orang Tua

36 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 329

Untuk Mencegah Penyimpangan Akhlak Islami dalam Pembelajaran Daring siswa SMP Negeri 19 Seluma.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara No Responden Pokok

Pembahasan

Indikator Nomor Item Pertanyaan

Ket 1. Orang Tua Optimalisasi

pengawasan orang Tua untuk mencegah penyimpanga n akhlak islami siswa

1. Mengawasi 2. Menasehati 3. mencegah

1,2,3,4

Pertanyaan

2. Siswa Optimalisasi pengawasan orang Tua untuk mencegah penyimpanga n akhlak islami siswa

1. Melaksanakan 1,2,3,4,5 5 Pertanyaan

3. Dokumen

Dokumentasi adalah penyelidikan terhadap benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan catatan harian.37

Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tertulis yang dapat memberikan keterangan yang sesuai dengan data yang dibutukan seperti dokumentasi untuk memperoleh gambaran umum deskripsi mengenai data yang berhubungan dengan Optimalisasi

37 Nyoman Kuthta Ratna. Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm.

233

Pengawasan Orang Tua Untuk Mencegah Penyimpangan Akhlak Islami dalam Pembelajaran Daring siswa SMP Negeri 19 Seluma.

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki derajat kepercayaan (Credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability).38 Dalam penelitian ini uji keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas data. Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian meliputi perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan member check.

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Dalam penelitian ini, analisis keabsahan data dilakukan dalam beberapa langkah yaitu:

1. Triangulasi Data

Menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi, atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subyek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

38 Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta cv, 2017, hlm. 164

2. Triangulasi Teknik

Trianggulasi teknik berarti peneliti menggunakan pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. peneliti mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara bersamaan.39

Bagan 2 Trianggulasi Teknik

3. Triangulasi Sumber

Trianggulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.40

Bagan 3

Trianggulasi Sumber

39 Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Pustaka Setia, 2012), hlm. 144

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (mixed methods), (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 328

Observasi

Wawancara Dokumentasi

Sumber Data Sama

Wawancara

Sumber A Sumber B Sumber C

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan berupa data kualitatif, dan metode yang digunakan adalah metode analisis data dengan model interaktif Miles dan Huberman.

Dalam model analisis interaktif tersebut tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. 41

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data Reduction (Reduksi Data) adalah bagian analisis yang berfungsi untuk mempertegas, memperpendek, dan membuat fokus hal- hal yang penting serta mengatur sedemikian rupa untuk dilakukan penarikan kesimpulan. Oleh sebab itu data sebenarnya diringkas dan catatan yang diperoleh dari permasalahan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Data Display (Penyajian Data) adalah merupakan rangkaian kalimat atau informasi yang disusun secara logis dan sistematis sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan penarikan kesimpulan.42

3. Verification (Kesimpulan)

Verification (Kesimpulan) adalah akhir tidak semata perumusan dan pengumpulan data berakhir. Artinya jika kesimpulan-kesimpulan sementara telah diperoleh masih memungkinkan untuk dilakukan data kembali. Setelah teknik analisis data dilakukan, maka peneliti dapat

41 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 338

42 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 341

menyimpulkan hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya.43

Gambar 3.1

Bagan Metode Miles dan Huberman

H. Teknik Keabsahan Data

Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian kualitatif disebut dengan pemeriksaan keabsahan data. Formulasi pemeriksaan keabsahan data menyangkut kriteria derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Dari empat kriteria tersebut, pendekatan kualitatif memiliki delapan teknik pemeriksaan data, yaitu perpanjangan keikut-sertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, kajian kasus negatif, pengecekan anggota, dan uraian rinci.44

43 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 345

44 Sumasno Hadi “Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi”

Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 1, Juni 2016 h 75

Teknik pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk mengecek kebenaran data yang di hasilkan oleh peneliti sehingga di peroleh data yang valid dan dapat di pertanggung jawabkan keabsahannya.

Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data.

Penggunaan multimetode (triangulasi) pada keilmuan sosial-humaniora sebagaimana dikatakan Olsen dengan syarat tertentu dapat dilakukan dengan penggabungan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.45

Trianggulasi yaitu membandingkan data yang di peroleh dalam wawancara dengan data observasi, artinya membandingkan apa yang di katakana orang di depan umum dengan apa yang di katakana secara pribadi, membandingkan apa yang di katakana orang tentang situasi dengan apa yang di katakana sepanjang waktu, membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Peneliti ini menggunanakan triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

45 Sumasno Hadi “Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi”

Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 1, Juni 2016 h 75

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Dalam pembahasan hasil penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif yang mana bentuk penelitiannya menggunakan wawancara langgung kepada orang tua atau wali siswa SMP Negeri 19 Seluma yang berada di berbagai desa terdekat diantaranya desa ketapang baru, desa muara timput, desa tedunan dan desa terdekat lainnya .

Dalam menelusuri pengawasan orang tua untuk mencegah penyimpangan akhlak islami dalam pembelajaran daring siswa SMP Negeri 19 seluma penulis telah melaksanakan wawancara dengan orang tua (data primer ) dan anak (data pendukung) di Desa Ketapang Baru, dengan subyek penelitian para orang tua sebagai data primer dan anak sebagai data pendukung. Wawancara di mulai pada tanggal 07 mei 2021 dengan hasil wawancara sebagai berikut

1. Bagaimana penyimpangan akhlak Islami anak didik dalam pembelajaran daring dan pengawasan orang tua untuk mencegahnya?

Secara kodrati orang tua berperan dan berfungsi sebagai pendidik, di mana orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pengawasan pengawasan pendidikan kepada anaknya apalagi pada masa pendemi covid-19 ini pembelajaran beralih dari pembelajaran tatap muka berubah menjadi pembelajaran daring sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan.

Berdasarkan wawancara peneliti lakukan di masing-masing rumah siswa SMP Negeri 19 seluma sebagai berikut :

Menurut pandapat bapak Sudiar Trisman orang tua dari siswa yang bernama Siti Aisya mengatakan bahwa:

“optimalisasi pengawasan orang Tua adalah orang tua yang memiliki rasa tanggung jawab besar dalam memberikan waktu untuk menemani dan membantu anak belajar di rumah, seperti saat pembelajaran daring di terapkan saya selaku orang tua benar-benar terasa untuk exstra dalam mengontrol dan ikut serta dalam situasi untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan”.46

Menurut ibu yuti orang tua dari siswa yang bernama Reki Herdana

“kalau menurut saya peranan orang tua dalam mengawasi sangat menentukan pendidikan anak, terutama pendidikan akhlak saat pembelajaran daring, saya ikut serta dalam mengawasi saat pembelajaran daring namun tidak bisa untuk setiap hari strateginya antara saya dan bapak bergantian untuk memberikan pengontrolan.47

Hal yang hampir sama juga di ungkapkan oleh Bapak Anton N.

orang tua dari siswa yang bernama Merisa Erista Putri

“memang benar peranan orang tua sangat penting dalam mengawasi anak akan tetapi saya sangat sibuk dengan pekerjaan sebagai petani yang hanya sempat untuk istirahat sebentar, saya benar tidak bisa untuk memberikan pengawasan sepenuhnya hanya memberikan nasehat agar menjadi anak yang tetap jujur dan mengerti keadaan orangntuanya”.48

Ungkapan ibu mita orang tua dari siswa yang bernama vita waloka:

46 Wawancara bapak Sudiar Trisman, Ketapang Baru, 10 mei 2021

47 Wawancara ibu Yuti, ketapang Baru 22 mei 2021

48 Wawancara dengan Bapak Anton N, Talang Beringin 19 Mei 2021 43Wawancara dengan ibu Mita , Genting juar, 25 mei 2021

“ kalau bicara tentang optimalisasi pengawasan orang tua saya selaku ibu rumah tangga yang keseharian saya berada di rumah jadi memang benar-benar saya full mendampingi anak saat belajar di mulai sampai selesai karena saya tau jadwal pembelajarannya”. 49 Menurut bapak Isman nudin orang tua dari iqbal tri exandi :

“pengawasan orang tua memang penting pada saat pembelajaran berganti daring namun saya selaku orang tua yang tidak tau kecanggian sekarang hanya sebatas menasehati agar tidak meninggalkan pembejaran”.50

a. hambatan dalam pelaksanaan pengawasan terhadap anak dalam pembelajaran daring?

Orang Tua yang memiliki rasa tanggung jawab yang kuat akan tetap berupaya dalam menghadapi berbagai permasalahan untuk melakukan yang terbaik terhadap anaknya.

ungkapan bapak Sudiar Trisman orang tua dari siswa yang bernama Siti Aisya mengatakan bahwa:

“ untuk hambatan yang terjadi disini yang menjadi kendala yaitu masalah keterbatasan waktu karena saya bekerja sebagai petani yang biasanya pergi pagi pulang sore sehingga hanya ada hari-hari tertentu yang dapat saya manfaatkan”.51

Menurut ibu Yuti orang tua dari siswa yang bernama Reki Herdana

“ untuk hambatan tidak menghalangi dan tidak akan di jadikan alasan untuk tetap meninggalkan pengawasan meskipun pengawasan yang di lakukan belum sempurna kami selaku orang tua menghadapi masalah waktu pekerjaan dan waktu untuk di

50 Wawancara bapak Isman Nudin, Ketapang Baru, Muara Timput 26 mei 2021

51 Wawancara bapak Sudiar Trisman, Ketapang Baru, 10 mei 2021

Dalam dokumen Disusun Oleh: (Halaman 53-59)

Dokumen terkait