• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V BASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Pembahasan/Evaluasi Sistem

diperkenankan lebih dari 2 MB ”

5. Lihat

Laporan

Melihat Proses Laporan Pengaduan,.

Test Case: Pilih menu laporan Status: terverifikasi

dan diproses

Melihat Proses Laporan Pengaduan,

Menunggu Proses verifikasi

Test Case:

Pilih menu laporan Status: dalam peroses

Pengkajian

Sistem berhasil memproses, dan menampilkan laporan sesuai

dengan yang dilaporkan

Sistem gagal memproses, dan memberikan pesan

“Silahkan Menunggu Laporan anda Dalam Proses Pengkajian ”.

Proses Berhasil,

Sistem Menampilkan

Laporan.

Proses Gagal, Sistem Menampilkan

pesan Kesalahan.

Valid

menjadi kebutuhan serta keinginan baik itu berupa barang atau jasa yang diharapkan dapat memenuhi harapan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan.

Kualitas pelayanan secara umum harus memenuhi harapan-harapan masyarakat dan memuaskan kebutuhan mereka. Namun demikian, meskipun definisi ini berorientasi pada pengguna layanan, Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pengguna layanan atas pelayanan yang mereka terima dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan. Pelayanan yang berkualitas dapat dinilai dari indikator - indikator pelayanan sebagai berikut :

Indikator bukti fisik (tangible), indikator ini dalam kualitas pelayanan adalah bentuk aktualisasi nyata secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh pegawai sesuai dengan penggunaan serta pemanfaatannya. Pada penelitian ini, indikator bukti fisik ditentukan dengan indikator-indikator yaitu fasilitas fisik serta media komunikasi. Pelayanan publik pengaduan masyarakat ini sudah menerapkan indikator, penilaian kualitas pelayanan publik yang sudah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat dalam dimensi ini antara lain fasilitas dan media komunikasi.

Namun pada pelaksanaannya masih terdapat indikator yang belum berjalan dengan sesuai harapan masyarakat seperti media komunikasi yang masih kurang meskipun telah melakukan sosialisasi di berbagai media tapi masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui akan adanya layanan ini.

Indikator yang kedua yaitu keandalan (reliability). Keandalan adalah setiap SPKT memiliki kemampuan yang handal, mengetahui seluk beluk prosedur kerja, memperbaiki berbagai penyimpangan yang tidak sesuai dengan prosedur kerja dan mampu mengarahkan, menunjukkan arahan yang benar kepada setiap bentuk pelayanan yang belum dimengerti oleh masyarakat.

Pada penelitian ini indikator kehandalan ditentukan oleh indikator- indikator yaitu kecermatan SPKT dalam melayani pengguna layanan dan keahlian SPKT dalam melakukan proses pelayanan. Pelayanan publik ini sudah menerapkan indikator, dan dalam pelaksanaannya pun sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakat. Dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan dengan meminta masyarakat untuk melengkapi semua hal mulai dari nama pelapor, isi laporan, lokasi/alamat serta bukti/gambar jika diperlukan dari masyarakat tersebut.

Upaya tersebut dilakukan oleh aparatur yang mengendalikan agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik. Untuk keahlian SPKT dalam melakukan proses pelayanan ini dapat dilihat dari di kemampuan pemerintah untuk menyediakan aparatur yang memang sudah handal dibidangnya karena terlebih dahulu sudah diberikan pelatihan sebelum terjun langgsung kelapangan agar masyarakat menjadi puas dengan adanya aparatur yang mengetahui dengan jelas hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam pelayanan publik dan sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah berlaku.

Selanjutnya indikator yang ketiga adalah ketanggapan daya tanggap (responsiviness). Indikator ini merupakan sikap tanggap SPKT didalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan pelayanan dengan cepat sesuai dengan jangka waktu yang telah dijanjikan.

Pelayanan publik pengaduan masyarakat ini sudah menerapkan indikator daya tanggap,dan dalam pelaksanaannya pun sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakat. Penilaian kualitas pelayanan publik yang sudah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat ini antara lain merespon setiap

pengguna layanan tanpa mengenal waktu meskipun bukan pada jam kerja, SPKT selalu mengusahakan untuk menanggapi setiap laporan yang masuk, begitu pula dengan SPKT melakukan pelayanan dengan cepat yang diberikan dengan menanggapi setiap laporan sssuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Daya tanggap yaitu kesediaan pegawai pelayanan untuk membantu penggunaan layanan dan menyelenggarakan pelayanan secara tepat waktu. Daya tanggap berkaitan dengan ketanggapan petugas yang akan meningkatkan kenyamanan pengguna layanan ,ini sebagai salah satu pendorong keberhasilan pelayanan, daya tanggap pelaksanaan akan mempengaruhi hasil kinerja SPKT sebab jika pelaksanaan pelayanan didasari oleh sikap ,keinginan dan komitmen untuk melaksanakan pelayanan yang baik, maka akan tercipta peningkatan kualiatas pelayanan yang semakin baik.

Indikator yang terakhir yaitu indikator empati (emphaty), indikator ini memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual yang diberikan kepada pengguna layanan dengan berupaya memenuhi keinginan pengguna layanan dimana penyedia layanan diharapkan memiliki suatu pengetahuan dan pengertian tentang pengguna layanan serta memahami kebutuhan pengguna layanan secara spesifik.

Pelayanan publik pengaduan masyarakat berbasis web ini sudah menerapkan indikator empati, dan dalam pelaksanaannya pun sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakat dalam indikator ini antara lain kemudahan dalam melakukan hubungan, kemudahan melakukan hubungan ini merupakan wujud dari empati pemerintah kepada masyarakat dengan berusaha memberikan kemudahan

dalam proses pelayanannya baik dalam segi waktu, biaya maupun tenaga yang dibutuhkan Kemudahan melakukan hubungan dengan masyarakat.

Dalam proses pelayanan publik tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan, masih terdapat faktor-faktor yang menghambat proses pelayanan publik, diantaranya sumber daya pegawai ini dibuktikan dengan kelambatan pegawai dalam menangani laporan yang masuk, selain faktor sumber daya faktor penghambat lain yaitu aplikasi yang kadang bermasalah seperti error, tentu hal ini akan membutuhkan waktu sehingga masyarakat tidak merasa puas dengan layanan tersebut.

Untuk faktor pendorong terwujudnya pelayanan yang berkualitas adalah dengan pemantauan dari pimpinan sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan cepat, dengan hal ini SPKT pelayanan mempunyai suatu tanggung jawab melayani dengan pengguna layanan. Faktor pendukung lain adalah dengan adanya fasilitas yang membantu SPKT dalam melakukan tugasnya melayani pengguna layanan yaitu berupa alat bantu komputer dan perangkatnya serta adanya wifi sehingga proses pelayanan dapat berjalan dengan lancar.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Penelitian ini menghasilkan analisa sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat dan sistem yang sedang berjalan sebagai sarana pengembangan sistem.

2. Adanya hasil analisa kebutuhan sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat berbasis web mobile yang dapat memudahkan masyarakat dalam membuat pengaduan.

3. Penelitian ini telah berhasil membangun sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, serta MySQL sebagai basis data.

6.2 Saran

Berdasarkan analisis perancangan sistem, implementasi sistem dan pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa saran yang dapat diterapkan untuk mengembangkan sistem di kemudian hari. Berikut adalah saran untuk sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat.

a. Menambahkan grafik tren keluhan yang masuk berdasarkan kategori keluhan.

b. Menambahkan updetan berita terkini dalam sistem pada POLSEK sukarame..

DAFTAR PUSTAKA

Alatas, H. (2013). Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap.

LokoMedia, 1(3).

Anggraini, Y., Pasha, D., & Setiawan, A. (2020). Sistem Informasi Penjualan Sepeda Berbasis Web Menggunakan Framework Codeingniter (Studi Kasus : Orbit Station). Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI), 1(2).

Booch, G., Maksimchuk, R. A., Engle, M. W., Young, B. J., Connallen, J., &

Houston, K. A. (2008). Object-oriented analysis and design with applications, third edition. In ACM SIGSOFT Software Engineering Notes (Vol. 33, Issue 5). https://doi.org/10.1145/1402521.1413138

Dewi, W. N., Sulhan, A., & Santhia, D. F. (2019). Kedawung Berbasis Web ( Studi Kasus : POLSEK Kedawung ). Jurnal Digit, 9(2), 225–236.

EMS, T. (2016). PHP 5 dari Nol. In Elex Media Komputindo.

Hardiansah, Safi, I., Suryono, S., Ciptaningrum, W., & Primandaru, R. R. (2017).

Rancangan Aplikasi Layanan Pengaduan Masyarakat Dengan Metode Extreme Programming ( Studi Kasus : Kabupaten Ngawi ). Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia, 32, 103–115. https://ojs.amikom.ac.id/

Hasbiyalloh, M., & Jakaria, D. A. (2018). Aplikasi Penjualan Barang Perlengkapan Hand Phone di Zildan Cell Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Jumantaka, 1(1).

Nanda, F. (2022). Sistem Informasi Akademik Berbasis Website Pada SMA Negeri 1 Lubai Kabupaten Muara Enim Menggunakan Extreme Programming. Jurnal Binadarma.

Saed Novendri, M., Saputra, A., Firman, C. E., Manajemen Informatika, J., Dumai, A., Informatika, J. T., Dumai, S., Informatika, J. M., Karya, J. U., Batrem, B., & Kode, D.-. (2019). APLIKASI INVENTARIS BARANG PADA MTS NURUL ISLAM DUMAI MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. Lentera Dumai, 10(2).

Septiani, N. A., & Habibie, F. Y. (2022). Penggunaan Metode Extreme Programming Pada Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Publik. 3, 341–349. https://doi.org/10.30865/json.v3i3.3931

Sianipar, R. H. (2015). Pemrograman Javascript: Teori dan Implementasi.

Penerbit INFORMATIKA.

Sitinjak Daniel Dido Jantce TJ, M., & Suwita, J. (2020). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kursus Bahasa Inggris Pada Intensive English Course Di Ciledug Tangerang. Ipsikom, 8(1), 1–19.

Sugawara, E., & Nikaido, H. (2014). Implementasi Metode Extreme Programming Pada Aplikasi Layanan Pengaduan Pt. Pos Indonesia. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12), 7250–7257.

Syafei, I., Kamayani, M., & Sinduningrum, E. (2020). PERANCANGAN APLIKASI PENGADUAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN DI TINGKAT KELURAHAN. Prosiding Seminar Nasional Teknoka, 4.

https://doi.org/10.22236/teknoka.v4i0.4271

Utomo, A., Sutanto, Y., Tiningrum, E., & Susilowati, E. M. (2020). Pengujian Aplikasi Transaksi Perdagangan Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Bisnis Terapan, 4(2), 133–140.

https://doi.org/10.24123/jbt.v4i2.2170

LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Wawancara

Lampiran 2 Surat Izin PenelitianLampiran 3 Lembar Wawancara Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Izin PenelitianLampiran 6 Lembar Wawancara Lampiran 7 Surat Izin PenelitianLampiran 8 Lembar Wawancara

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Hasil Kuesioner pengujian Functional

Responden 1 Responden 2

Responden 3

Lampiran 4 Ruangan Pelayanan SKCK

Lampiran 5 Formulir Pelayanan SKCK

Dokumen terkait