• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: POLSEK SUKARAME) - Teknokrat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: POLSEK SUKARAME) - Teknokrat Repository"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Josua Armando Silalahi

NPM : 18311281

Program Studi : S1 Sistem Informasi Jenis karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia, Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: POLSEK SUKARAME). beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat : Bandar Lampung Pada tanggal : 17 Juni 2023 Yang menyatakan,

Josua Armando Silalahi NPM. 18311281

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan syukur Tuhan Yang Maha Kuasa atas Penyertaan dan support dari berbagai pihak, skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik. Oleh karna itu disini penulis ingin mendedikasikanya kepada orang-orang tercinta:

Bapak dan Ibu kedua orangtuaku yang selalu senantiasa mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya dan abang serta teman-teman seperjuanganku dan yang tidak bisa kusebutkan satu

persatu yang turut mendukung segala aktifitas perkuliahanku.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi SI Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia. Penulis rnenyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi

penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., selaku Rektor Universitas Teknokrat Indonesia.

2. Bapak H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia

3. Ibu Damayanti, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia.

4. Bapak Arief Budiman, S.Kom., M.Cs.. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Adhie Thyo Priandika, M.Kom. selaku penguji.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan sernoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Bandar Lampung, 17 Juni 2023

Josua Armando Silalahi

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

INTISARI ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1 Literatur 1 ... 8

2.1.2 Literatur 2 ... 9

2.1.3 Literatur 3 ... 10

2.1.4 Literatur 4 ... 10

2.1.5 Literatur 5 ... 11

2.2 Keaslian Penelitian ... 12

2.3 Sistem Informasi ... 14

2.4 Extreme Programming... 15

2.5 Unified Modeling Language (UML) ... 16

2.6 Boostrap Framework ... 18

2.7 JavaScript ... 19

2.8 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 20

2.9 MySQL ... 20

2.10 XAMPP ... 22

2.11 Website ... 23

2.12 Black Box ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 26

3.1 Kerangka Penelitian... 26

(8)

viii

3.2 Tahapan Penelitian ... 28

3.3 Perencanaan ... 28

3.3.1 Pengumpulan Data ... 29

3.3.2 Analisis Sistem Yang Berjalan... 29

3.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem ... 33

3.3.4 Kebutuhan Fungsional ... 33

3.3.5 Kebutuhan Non Fungsional... 35

3.4 Design ... 36

3.5 Pengembangan Sistem ... 36

3.6 Pengujian Sistem ... 37

BAB IV IMPLEMENTASI... 38

4.1 Implementasi Perencanaan ... 38

4.1.1 Prosedur Sistem Usulan ... 38

4.1.2 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan.... 39

4.2 Implementasi Desain Sistem ... 40

4.2.1 Use Case Diagram ... 40

4.2.2 Activity Diagram ... 43

4.2.3 Sequence Diagram ... 44

4.2.4 Rancangan Basis Data ... 45

4.2.5 Rancangan Prototype ... 47

4.3 Implementasi Pembuatan Sistem ... 53

4.3.1 Implementasi Database ... 53

4.3.2 Implementasi Halaman Admin ... 56

4.3.3 Implementasi Halaman User ... 62

BAB V BASIL DAN PEMBAHASAN ... 68

5.1 Hasil Penelitian ... 68

5.2 Pengujian Sistem ... 74

5.3 Pembahasan/Evaluasi Sistem ... 79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

6.1 Kesimpulan ... 84

6.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 87

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tinjauan Pustaka ... 7

Tabel 2. 2 Use Case Diagram ... 17

Tabel 2. 3 Activity Diagram... 18

Tabel 3. 1 Kerangka Penelitian ... 26

Tabel 3. 2 Tahapan Penelitian ... 28

Tabel 3. 3 Flowmap Sistem yang sedang berjalan ... 30

Tabel 3. 4 Hasil Analisis KebutuhanFungsional Untuk Masyarakat ... 34

Tabel 3. 5 Hasil Analisis Kebutuhan Fungsional Untuk Bagian SPKT ... 34

Tabel 4. 1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan ... 39

Tabel 4. 2 Analisis Use Case SPKT ... 41

Tabel 4. 3 Analisis Use Case Masyarakat ... 42

Tabel 4. 4 Analisis Aktor ... 42

Tabel 4. 5 Tabel pendaftaran ... 45

Tabel 4. 6 Tabel user_SPKT ... 46

Tabel 4. 7 Tabel pengaduan user... 47

Tabel 5. 1 Pengujian Blackbox SPKT... 75

Tabel 5. 2 Pengujian Blackbox Pelapor ... 77

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Extreme Programming ... 16

Gambar 4. 1 Use Case Diagram ... 41

Gambar 4. 2 Activity Diagram ... 43

Gambar 4. 3 Sequence Diagram SPKT ... 44

Gambar 4. 4 Sequence Diagram Pelapor ... 44

Gambar 4. 5 Class Diagram ... 45

Gambar 4. 6 Tampilan Prototype Halaman Utama ... 47

Gambar 4. 7 Tampilan Prototype Halaman Login SPKT ... 48

Gambar 4. 8 Tampilan Prototype Halaman Home SPKT ... 48

Gambar 4. 9 Tampilan Prototype Halaman Input Admin & User ... 49

Gambar 4. 10 Tampilan Prototype Halaman Persetujuan Laporan... 49

Gambar 4. 11 Tampilan Prototype Halaman Edit Profile SPKT ... 50

Gambar 4. 12 Tampilan Prototype Halaman Daftar User ... 50

Gambar 4. 13 Tampilan Prototype Halaman Login User ... 51

Gambar 4. 14 Tampilan Prototype Halaman Home User ... 51

Gambar 4. 15 Tampilan Prototype Halaman Input Laporan User ... 52

Gambar 4. 16 Tampilan Prototype Halaman Data Laporan User ... 52

Gambar 4. 17 Tampilan Prototype Halaman Edit Profile User ... 53

Gambar 5. 1 Halaman Daftar User ... 69

Gambar 5. 2 Halaman Login User ... 70

Gambar 5. 3 Halaman Utama User ... 70

Gambar 5. 4 Halaman Pengajuan Aduan User... 71

Gambar 5. 5 Halaman Data Pengaduan Diajukan ... 72

Gambar 5. 6 Halaman Data Pengaduan ... 72

Gambar 5. 7 Halaman Data Pengaduan Diproses ... 73

Gambar 5. 8 Halaman Data Pengaduan Dibatalkan ... 74

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Wawancara ... 87

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian... 89

Lampiran 3 Kuesioner pengujian Functional ... 89

Lampiran 4 Ruangan Pelayanan SKCK ... 96

Lampiran 5 Formulir Pelayanan SKCK ... 98

(12)

xii INTISARI

Penelitian ini dilakukan atas dasar akan adanya kebutuhan mengenai permasalahan bagaimana membuat sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat yang bisa diakses secara online pada POLSEK Sukarame. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mempermudah proses pelayanan pengaduan masyarakat pada POLSEK Sukarame yang dapat diakses secara online.

Pengembangan sistem akan dilakukan dengan menggunakan metode Extreme Programming. Metode Extreme Programming memiliki empat tahapan yaitu Planning (Perencanaan) pada tahapan ini dilakukan proses pengumpulan data, menganalisis system yang berjalan, menganalisa kebutuhan system mulai dari kebutuhan Fungsional dan kebutuhan Non Fungsional.Design (Perancangan) pada tahapan ini dilakukan proses pembuatan UML, perancangan database,dan membuat prototype dari sistem yang akan dibangun, Coding (Pengkodean) pada tahapan ini dilakukan proses pengkodean dengan menggunakan JavaScript dan Bootstrap Framework pada sisi front-end dan PHP serta MySQL pada sisi back-end. dan yang terakhir yaitu Testing (Pengujian) pada tahapan ini dilakukan proses pengujian sistem menggunakan black box testing.

Hasil akhir dari penelitian ini yaitu sistem pengaduan masyarakat berbasis website yang bisa diakses secara online baik pada smartphone ataupun komputer.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sistem pengaduan masyarakat yang telah dibuat telah memenuhi kebutuhan untuk digunakan sebagai media dalam proses pelayanan pengaduan masyarakat pada POLSEK Sukarame.

Kata Kunci : Pelayanan Pengaduan Masyarakat, Extreme Programming, UML, Black Box Testing, Website

(13)

xiii ABSTRAK

This research was conducted on the basis of a need regarding the problem of how to create a public complaint service information system that can be accessed online at the Sukarame Police. By conducting this research, it is hoped that it can facilitate the process of serving public complaints at the Sukarame Police which can be accessed online.

System development will be carried out using the Extreme Programming method. The Extreme Programming method has four stages, namely Planning (Planning) at this stage the process of collecting data, analyzing the running system, analyzing system requirements starting from Functional requirements and Non- Functional requirements. Design at this stage is the process of making UML, database design, and making a prototype of the system to be built. Coding at this stage is carried out the coding process using JavaScript and Bootstrap Framework on the front-end side and PHP and MySQL on the front-end side. back-end side.

and the last one is Testing (Testing) at this stage the system testing process is carried out using black box testing.

The end result of this research is a website-based public complaint system that can be accessed online either on a smartphone or computer. Based on the results of the tests that have been carried out, the public complaint system that has been created fulfills the need to be used as a medium in the process of serving public complaints at the Sukarame Police.

Kata Kunci : Community Complaint Services, Extreme Programming, UML, Black Box Testing, Websites

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kepolisian Sektor (POLSEK) Sukarame merupakan bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang berada pada tingkat kecamatan yang bertugas menyelenggarakan tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dalam memelihara keamanan, penegak hukum, pemberian perlindungan, ketertiban masyarakat, dan pelayanan masyarakat. POLSEK Sukarame berlokasi di Jl. Hi. Pengeransuhaimi, Harapan Jaya, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepolisian bidang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) yang ada di POLSEK Sukarame, mempunyai jenis pelayanan antara lain yaitu, Laporan Polisi (LP), Surat Tanda Terima Penerimaan Laporan (STTPL), Surat Keterangan Tanda Laporan Kehilangan (SKTLK), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP), Surat Izin Keramaian.

Banyaknya keluhan masyarakat mengenai proses pengaduan atau pelaporan yang memakan waktu pada saat ini, khususnya di POLSEK Sukarame, menunjukkan adanya masalah dalam efisiensi dan responsivitas pelayanan publik.Masyarakat merasa kecewa dengan lambatnya proses pengaduan yang mengakibatkan penundaan penyelesaian masalah dan menurunkan kepercayaan terhadap kepolisian. Salah satu bagian yang menjadi perhatian utama adalah SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu). SPKT merupakan ujung tombak pelayanan kepolisian yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Kecepatan dan kemudahan akses pelayanan di SPKT sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan membangun hubungan yang baik antara kepolisian dan masyarakat.

(15)

Dalam melakukan pengembangan sistem terdapat beberapa metode yang sering digunakan oleh peneliti salah satunya yang dilakukan oleh Imam Syafei, Mia Kamayani dan Estu Sinduningrum (2019) mengunakan metode pengembangan sistem Extreme Programming (XP) Hasil dari penelitian ini adalah membuat sistem pengelolaan aplikasi pengaduan masyarakat untuk SPKT yang berbentuk web aplikasi untuk menampung hasil dari pengaduan dari masyarakat yang menggunakan aplikasi mobile, dengan harapan pihak kelurahan dapat mendengarkan setiap keluhan yang masuk dari masyarakat melewati aplikasi ini dan dapat direspon dengan baik dan ditindak lanjuti hasil dari pelaporan masyarakat. (Syafei et al., 2020)

Menurut Kent beck dalam penelitian yang ditulis oleh (Nanda, 2022), Extreme Programming (XP) merupakan metode yang ringan pada tim yang kecil dan menengah yang sedang mengembangkan suatu sistem atau perangkat lunak sesuai dengan requirement yang masih belum jelas atau dapat berubah dengan begitu cepat. Pengembang sistem yang menggunakan metode Extreme Programming (XP) ini akan melakukan tahap awal yakni stories oleh customer sehingga dapat mendeskripsikan kebutuhan fungsionalitas pada sistem yang akan dibuat. Stories yang sudah didapat tadi merupakan fungsionalitas yang kecil dan membutuhkan waktu kira-kira satu sampai 2 minggu yang nantinya akan diuji dan dikodekan. Para pembuat sistem ini akan memberikan informasi estimasi waktu pada setiap user story, dan customer dapat menentukan nilai dan biaya, dan story manakah yang akan dikerjakan lebih awal. Pengembang akan melakukan iterative secara berjenjang dan pengembang juga akan menyampaikan hasil dari pengerjaan

(16)

pada customer setiap 2 minggu. Kemudian setelah itu customer dapat melilih story yang akan dikerjakan untuk minggu depannya.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini terkait dengan masalah diatas, perlu dilakukan pengembangan sistem informasi yang dapat mengoptimalkan kinerja sistem pelayanan dan pengaduan masyarakat di POLSEK Sukarame. Salah satu metode pengembangan sistem yang dapat digunakan adalah Extreme Programming (XP). Metode ini akan memberikan pendekatan yang intens dalam kolaborasi antara tim pengembang dan pelanggan untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas pelayanan. Sistem informasi yang dikembangkan dengan pendekatan Extreme Programming akan membantu masyarakat dalam proses pelaporan pengaduan dengan lebih efisien. Melalui sistem ini, masyarakat dapat melaporkan pengaduan secara online, mengisi formulir pelaporan secara detail, serta mengunggah bukti atau dokumen pendukung yang relevan. Selain itu, masyarakat juga dapat memantau status pengaduan mereka melalui sistem informasi ini. Dalam hal ini, sistem informasi pelayanan pengaduan yang dikembangkan dengan metode Extreme Programming juga akan memberikan manfaat bagi pihak kepolisian. Departemen terkait akan memiliki akses untuk melihat daftar pengaduan yang masuk, mengatur prioritas penanganan, dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dengan lebih efektif. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dalam penyelesaian pengaduan dan memastikan responsivitas yang lebih baik terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan adanya sistem informasi yang memadai yang dikembangkan dengan metode Extreme Programming, diharapkan pelayanan pengaduan di SPKT POLSEK Sukarame dapat menjadi lebih optimal, efisien, dan responsif. Masyarakat akan merasa lebih

(17)

terlayani dan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kepolisian sebagai lembaga penegak hukum. Selain itu, sistem informasi ini juga akan menjadi langkah awal dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik yang diberikan oleh kepolisian.Berdasarkan wawancara langsung pada bagian SPKT yang dilakukan pada POLSEK Sukarame, masyarakat yang akan membuat laporan polisi harus langsung datang kebagian SPKT yang ada di POLSEK Sukarame, setelah itu masyarakat diwajibkan mengisi form pengaduan yang telah disediakan oleh pihak pelayanan SPKT, namun tidak hanya satu masyarakat saja yang melakukan pengaduan tapi ada beberapa masyarakat juga yang melakukan pelaporan. Sehingga memakan banyak waktu dan membuat masyarakat menunggu untuk melakukan pembuatan laporan polisi dan STTPL, hal tersebut tentunya menyita banyak waktu dan biaya.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi pelayanan dan pengaduan masyarakat berbasis web pada POLSEK Sukarame yang memudahkan pelayanan dan pengaduan masyarakat dalam melakukan pengaduan laporan di POLSEK Sukarame menggunakan sistem pelayanan pengaduan masyarakat berbasis web. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan dan melakukan proses pelaporan dengan cepat dan efisien tanpa harus datang secara langsung ke POLSEK Sukarame.

.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka mengambil suatu rumusan masalah yaitu :

(18)

1. Masyarakat sulit untuk membuat pengaduan karena proses pengaduan harus datang langsung kekantor. Belum ada sistem yang mempermudah masyarakaat untuk melakukan pengaduan.

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat berbasis web pada POLSEK Sukarame untuk mempermudah masyarakat?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian adalah:

1. Memudahkan pelayanan dan pengaduan masyarakat dalam melakukan pengaduan laporan di POLSEK Sukarame menggunakan sistem pelayanan pengaduan masyarakat berbasis web

2. Membuat sistem informasi pelayanan dan pengaduan masyarakat berbasis web pada POLSEK Sukarame.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penulis membatasi permasalahan yang tada sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya membahas tentang pelayanan pengaduan masyarakat yang ada di daerah sukarame.

2. Pelaporan yang dapat dilakukan masyarakat yaitu kehilangan, pencurian, serta pelayanan yaitu izin keramaian dan pembuatan SKCK.

(19)

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu sistem pendukung pelaporan pengaduan masyarakat yang dapat membantu meningkatkan sistem pelayanan yang ada di POLSEK Sukarame.

2. Sistem yang dibuat tidak menggantikan sistem yang sudah ada, tetapi memperkuat sistem tersebut melalui pengembangan teknologi Pelayanan.

3. Membantu pemanfaatan teknologi secara optimal di kalangan masyarakat.

(20)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

Berikut ini adalah 5 tinjauan pustaka (literature review) yang penulis rangkum berkaitan dengan Sistem Informasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat Berbasis Web, untuk mendukung penelitian yang akan penulis lakukan. Tinjauan pustaka dapat dilihat pada table daftar literatur dibawah ini pada tabel 2.1

Tabel 2. 1 Tinjauan Pustaka

No. Nama Peneliti Tahun Judul

1. Wiwiek Nurkomala Dewi, Afif Sulhan, Dita Firgi Santhia

2019 Aplikasi Laporan Polisi Pada POLSEK Kedawung Bernasis Web (Studi Kasus: POLSEK Kedawung) 2. Roni Andarsyah, Ayu

Permata Sari

2019 Implementasi Metode Extreme Programming pada aplikasi layanan pengaduan PT. POS INDONESIA 3. Hardiansyah, imam

safi, Sigit Suryono, Wahyu Cipta

Ningrum, Rudy Rizal Primandaru

2017 Rancangan Aplikasi Layanan Pengaduan Masyarakat dengan Metode Extreme Programing (Studi Kasus : Kabupaten Ngawi)

4. Imam Syafei, Mia Kamayani dan Estu Sinduningrum

2019 Perancangan Aplikasi Pengaduan Masyarakat Terhadap Lingkungan Di Tingkat Kelurahan

5. Noer Azni Septiani, Fauzan Yusuf Habibie

2022 Penggunaan Metode Extreme Programming Pada Perencanaan Sistem Informasi Pelayanan Publik

(21)

2.1.1 Literatur 1

Oleh Wiwiek Nurkomala Dewi, Afif Sulhan, Dita Firgi Santhia (2019) dari sekolah tinggi Manajemen Informatika dan komputer CIC Cirebon dengan judul aplikasi pendataan laporan polisi pada POLSEK kedawung berbasis web. Dimana Penelitian yang dilakukan oleh penulis membahas pada POLSEK kedawung yang belum memiliki aplikasi pendataan laporan, sehingga dalam proses penyimpanan data hanya pada buku besar. Proses pendataan laporan dibuat menggunakan Microsoft word dengan cara mengganti data lama dan diganti data baru. Dalam menganalisa sistem, dilakukan penggambaran prosedur sistem yang berjalan sehingga dari sistem tersebut dapat dievaluasi kekurangan dan kelebihannya.

Dalam proses pembuatan sistem tersebut dimulai dengan tahapan analisa sistem.

Kemudian pemodelan proses digambarkan menggunakan flowmap, diagram konteks, diagram alir data (Data Flow Diagram), entity relationship diagram (ERD), tabel-tabel yang digunakan Rancangan Database, Rancangan Tampilan Input maupun Output yang diimplementasikan menggunakan bahasa pemograman PHP dan perangkat lunak MySql sebagai media penyimpanan data. Pendataan ini menyediakan informasi mengenai laporan model A, model B, model C dan laporan surat perintah tugas, surat perintah penyidikan, surat perintah dimulainya penyidikan, surat perintah penangkapan, surat peintah penahanan, grafik laporan dan grafik surat. Dengan adanya aplikasi pendataan laporan polisi ini diharapkan dapat memudahkan dalam proses pembuatan laporan dan penyimpanan data laporan. Hasil dari aplikasi ini adalah surat laporan model A, surat laporan model B, surat laporan model C, surat perintah tugas, surat perintah penyidikan, surat

(22)

perintah dimulainya penyidikan surat perintah penangkapan, surat perintah penahanan, grafik informasi laporan dan grafik informasi surat.(Dewi et al., 2019)

2.1.2 Literatur 2

Oleh Roni Andarsyah, Ayu Permata sari (2019) dari Teknik Informatika, Politeknik pos Indonesia dengan judul implementasi metode extreme progrreming pada aplikasi layanan pengaduan PT. POS INDONESIA, Dimana Penelitian yang dilakukan oleh penulis membahas sulit untuk menyampaikan keluhan kepada pihak PT. Pos Indonesia. Serta konsumen yang tidak paham sering menyampaikan keluhan yang dirasakannya ke tempat yang tidak tepat. Dengan demikian dibutuhkan sebuah rancangan aplikasi layanan informasi pengaduan untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan aspirasinya, sehingga dapat tersalurkan kepada PT. Pos Indonesia. Sehingga PT. Pos Indonesia dapat mengontrol permasalahan dan keluhan yang ada pada konsumen secara langsung. Pembangunan aplikasi menerapkan metodologi rekayasa perangkat lunak agar dapat menghasilkan perangkat lunak tepat waktu. Metodologi yang digunakan adalah Extreme Programming. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan Extreme Programming pada pengembangan aplikasi mengakibatkan pengembangan dapat dilakukan secara cepat dengan jumlah anggota tim yang minimal. Dengan adanya sistem informasi keluhan pelanggan ini diharapkan dapat mempermudah konsumen mengadukan keluhan mereka di manapun dan kapanpun tanpa harus datang ke kantor Pos.(Sugawara & Nikaido, 2014)

(23)

2.1.3 Literatur 3

Oleh Hardiansyah, imam safi, Sigit Suryono, Wahyu Cipta Ningrum, Rudy Rizal Primandaru (2017) Dari Megister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta dengan judul Rancangan Aplikasi Layanan Pengaduan Masyarakat Dengan Metode Extreme Programming. Dimana dalam peneitian yang dilakukan oleh penulis peneliti melakukan penelitian tentang penyampaian aspirasi atas permasalahan dan keluhan yang terjadi pada masyarakat Ngawi yang tidak tersalurkan kepada SKPD terkait. Dengan demikian dibutuhkan sebuah rancangan aplikasi layanan informasi pengaduan untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan aspirasinya, sehingga dapat tersalurkan kepada SKPD terkait. Sehingga Bupati dan SKPD setempat dapat mengontrol permasalahan dan keluhan yang ada pada masyarakat secara langsung. Rancangan aplikasi layanan aplikasi pengaduan masyarakat ini menggunakan metode Extreme Programming karena dibanding dengan metode agil lainya metode ini lebih unggul dalam menangani kebutuhan yang selalu berubah-ubah untuk menghadapi perkembangan yang akan dilakukan sewaktu-waktu. Selain itu pengembang dan stake holder yang berkepentingan berperan secara langsung pada perancangan aplikasi ini.(Hardiansah et al., 2017)

2.1.4 Literatur 4

Oleh Imam Syafei, Mia Kamayani dan Estu Sinduningrum (2019) dari Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dengan judul Perancangan Aplikasi Pengaduan Masyarakat Terhadap Lingkungan Di Tingkat Kelurahan. Dimana dalam peneitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah mengenai suatu aplikasi yang bisa

(24)

dipakai memudahkan masyarakat untuk melaporkan suatu kejadian dan bisa direspon atau ditanggapi dengan cepat, efektif dan efesien oleh pihak instansi terkait yaitu Aplikasi pengaduan masyarakat yang merupakan sarana aspirasi dalam bentuk pengaduan masyarakat berbasis online yang berprinsip mudah, terpadu dan tuntas untuk pengawasan lingkungan. Dimana dalam pengembanganya peneliti menggunakan mengunakan metode pengembangan sistem Extreme Programming (XP) diharapkan aplikasi yang dibuat lebih cepat selesai dan sesuai dengan kebutuhan. Hasil dari penelitian ini adalah membuat sistem pengelolaan aplikasi pengaduan masyarakat untuk SPKT yang berbentuk web aplikasi untuk menampung hasil dari pengaduan dari masyarakat yang menggunakan aplikasi mobile, dengan harapan pihak kelurahan dapat mendengarkan setiap keluhan yang masuk dari masyarakat melewati aplikasi ini dan dapat direspon dengan baik dan ditindak lanjuti hasil dari pelaporan masyarakat. (Syafei et al., 2020)

2.1.5 Literatur 5

Oleh Noer Azni Septiani, Fauzan Yusuf Habibie (2022) dari fakultas teknik dan informatika, Prodi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika dengan judul Penggunaan Metode Extreme Programming Pada Perencanaan Sistem Informasi Pelayanan Publik dimana penilitian yang dilakukan oleh penulis untuk membantu membuat aplikasi pengupukan data, mengelolah data dan menyediakan informasi dengan mudah dan cepat .Pada saat ini Desa sodong melakukan Pelayanan Publik masih manual mulai dari pendataan warga , sampai penyimpanan data-data lainnya, sampai pembuatan laporan, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi kesalahan dalam pencarian

(25)

data-data yang diperlukan. Untuk itulah Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah aplikasi berbasis web dengan menggunakan metode Extreme Programming yang bermanfaat bagi Desa Sodong untuk memudahkan dalam proses pengolahan data dalam pelayanan publik dan alat perancangan database berupa ERD (Entity Relationship Diagram).Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa pendekatan atau metode yang digunakan, bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan Database yang digunakan dalam pembangunan sistemnya adalah MySQL dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Extreme Programming untuk membangun sistem informasi pelayanan publik, Perancangan sistem informasi ini dengan penggunaan metode extreme programming merupakan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan- permasalahan yang ada pada pelayanan publik Desa Sodong ini.(Septiani & Habibie, 2022)

2.2 Keaslian Penelitian

Adapun beberapa hal yang diadaptasi dari kelima literatur diatas pada penelitian ini yaitu : Metode pengembangan aplikasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Extreme Programming (EX). Yang mana metode Extreme Programming menawarkan tahapan dalam waktu relatif singkat sesuai dengan fokus yang akan dicapai. kemudian metode ini lebih unggul dalam menangani kebutuhan yang selalu berubah-ubah untuk menghadapi perkembangan yang akan dilakukan sewaktu-waktu.

Kemudian yang menjadi pembeda penelitian ini dari kelima literatur diatas yaitu : Penelitian ini dilakukan pada POLSEK sukarame yang berfokus pada Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat Berbasis

(26)

Web. Kemudian yang kedua Pengembangan aplikasi sistem pelayanan pengaduam masyarakat berbasis web menggunakan CodeIgniter yang merupakan salah satu framework PHP yang menggunakan model MVC (Model, View dan Controller) digunakan untuk membangun website yang dinamis, sehingga proses pengembangan menjadi lebih cepat kemudian MySQL sebagai database.

2.3 Pelayanan

Pelayanan adalah setiap aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pihak lain. Pelayanan terhadap pelanggan sangat penting dilakukan perusahaan karena tanpa pelayanan yang bagus maka pelanggan tidak akan mau membeli produk yang akan diperjualbelikan. Menurut Kotler (Laksana, 2018:85), pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.4 Pengaduan

Menurut Kotler Pengertian pengaduan adalah pernyataan ketidakpuasan apapun bentuknya (tertulis, lisan maupun melalui bahasa tubuh) tentang pelayanan, tindakan dan/atau kekurangan tindakan yang dilakukan oleh instansi penyedia pelayanan atau para stafnya yang mempengaruhi dan dirasakan oleh pengguna pelayanan tersebut.

(27)

2.5 Masyarakat

Paul B. Harton menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan masyarakat yang relatif mandiri, yang hidup bersamasama dalam lenggang waktu yang cukup lama serta pada wilayah tertentu, yang mempunyai kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

2.6 Sukarame

Kecamatan Sukarame merupakan salah satu wilayah yang berada di Kota Bandar Lampung. Kecamatan Sukarame memiliki luas sebesar 1,771 Ha, tinggi rata rata sebesar 474 m di atas permukaan laut. Luas wilayah yang memiliki 6 kelurahan yaitu :

1. Sukarame 2. Way Dadi 3. Korpri Jaya 4. Way Dadi Baru 5. Korpri Raya 6. Sukarame Baru

2.7 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. Data yang masuk akan diolah sehingga keluarannya data tersebut akan berupa informasi, akan tetapi data yang diolah tersebut bisa saja tidak langsung menjadi informasi, tetapi disimpan

(28)

dulu dalam tempat penyimpan yang disebut Basis Data (Database). Informasi juga tidak selalu diolah dari data yang baru dimasukkan, tetapi dapat pula dihasilkan dari data yang sudah ada di dalam basis data atau informasi didapat dari hasil gabungan antara data yang telah disimpan dengan data yang baru masuk.Suatu informasi mungkin dapat berguna bagi seseorang, tetapi belum tentu berguna bagi orang lain.(Hasbiyalloh & Jakaria, 2018)

2.8 Extreme Programming

Menurut Kent beck dalam penelitian yang ditulis oleh (Nanda, 2022), Extreme Programming (XP) merupakan metode yang ringan pada tim yang kecil dan menengah yang sedang mengembangkan suatu sistem atau perangkat lunak sesuai dengan requirement yang masih belum jelas atau dapat berubah dengan begitu cepat. Pengembang sistem yang menggunakan metode Extreme Programming (XP) ini akan melakukan tahap awal yakni stories oleh customer sehingga dapat mendeskripsikan kebutuhan fungsionalitas pada sistem yang akan dibuat. Stories yang sudah didapat tadi merupakan fungsionalitas yang kecil dan membutuhkan waktu kira-kira satu sampai 2 minggu yang nantinya akan diuji dan dikodekan. Para pembuat sistem ini akan memberikan informasi estimasi waktu pada setiap user story, dan customer dapat menentukan nilai dan biaya, dan story manakah yang akan dikerjakan lebih awal. Pengembang akan melakukan iterative secara berjenjang dan pengembang juga akan menyampaikan hasil dari pengerjaan pada customer setiap 2 minggu. Kemudian setelah itu customer dapat melilih story yang akan dikerjakan untuk minggu depannya.

(29)

Gambar 2. 1 Extreme Programming

2.9 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Grady Booch dalam buku yang yang berjudul Object-Oriented Analysis and Design with Applications yang ditulis oleh (Booch et al., 2008), UML adalah sebuah bahasa pemodelan visual yang digunakan untuk merancang, membangun, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak berorientasi objek.

Booch juga menyatakan bahwa UML bukanlah sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak, melainkan sebuah alat atau bahasa yang dapat digunakan dalam berbagai metodologi pengembangan perangkat lunak yang berbeda. UML dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai aspek sistem perangkat lunak, seperti struktur, perilaku, dan interaksi antar objek. Dalam UML, terdapat berbagai jenis diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan aspek-aspek sistem perangkat lunak tersebut, seperti class diagram, use case diagram, sequence diagram, state diagram, dan lain-lain. UML juga telah menjadi standar industri dalam pengembangan perangkat lunak, sehingga sangat penting bagi para pengembang perangkat lunak untuk mempelajari UML.

(30)

Tidak hanya tujuan dan kegunaan, UML mempunyai sebagian tipe lainnya diagram bagaikan berikut:

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan salah satu dari diagram Unified Modelling Language yang mendeskripsikan hubungan aktor dan sistem. Berikut merupakan table dari Use Case Diagram yang disajikan pada Table 2.2 dibawah ini.

Tabel 2. 2 Use Case Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1.

Actor

Menspesifikasikan himpunan kepada pemakai untuk memainkan pada saat interaksi dengan use case.

2.

------>

Dependency

Hubungan di saat perubahan yang terjadi kepada suatu elemen mandiri dan akan menjadi masalah di saat elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

3.

Generalization

Hubungan yang dimana letak antara objek kecil atau di sebut anak yang berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk.

4.

<<include>> Include

Memspesifikasikan use case di diagram sumber secara eksplisit

5.

<<extend>>

Exclude

Memspesifikasikan bahwa use case target memperlebar perilaku dari use case sumber kepada sebuah titik yang diberi.

6.

Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

(31)

2. Activity Diagram

Activity Diagram ialah salah satu tipe Unified Modelling Language yang memodelkan seluruh proses yang terjalin dalam sistem.

Tabel 2. 3 Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1. Action

State dari sistem pencerminan eksekusi dari suatu aksi

2. Initial Node Bagaimana suatu objek dibentuk

3.

Final Node

Bagaimana suatu objek dibentuk dan diakhiri

4.

Decision

Digunakan untuk menggambarkan suatu keputusan atau tindakan yang harus diambil pada kondisi tertentu.

2.10 Boostrap Framework

Menurut Husein Alantas dalam buku yang berjudul Responsive Web Design Dengan Php & Bootstrap. Bootstrap merupakan Framework ataupun Tools untuk membuat aplikasi web ataupun situs web responsive secara cepat, mudah dan gratis. Bootstrap terdiri dari CSS dan HTML untuk menghasilkan Grid, Layout, Typography, Table, Form, Navigation, dan lain-lain. Di dalam Bootstrap juga sudah terdapat jQuery plugins untuk menghasilkan komponen UI yang cantik seperti Transitions, Modal, Dropdown, Scrollspy, Tooltip, Tab, Popover, Alert, Button, Carousel dan lain-lain. Dengan bantuan Bootstrap, kita

(32)

bisa membuat responsive website dengan cepat dan mudah dan dapat berjalan sempurna pada browser-browser populer seperti Chrome, Firefox, Safari, Opera dan Internet Explorer.(Alatas, 2013)

2.11 JavaScript

Menurut R.H Sianipar dalam buku yang berjudul Pemrograman Javascript Teori Dan Implementasi menyatakan bahwa JavaScript merupakan bahasa skript populer yang dipakai untuk menciptakan halaman Web yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan dapat merespon event yang terjadi pada halaman. Javascript merupakan perekat yang menyatukan halaman-halaman Web. Akan sangat susah menjumpai halaman web kemersial yang tidak memuat kode Javascript. (Sianipar, 2015)

Javascript, awalnya dikenal sebagai LiveScript, dikembangkan oleh Brendan Eich di Netspace pada tahun 1995 yang menjadi bagian terintegrasi didalam Netspace Navigator 2.0. Javascript merupakan bahasa skript yang menghidupkan halaman-halaman HTML. Javascript dapat dijalankan pada hampir semua platform. JavaScript merupakan bahasa sisi-klien yang didesain pada browser komputer Anda, bukan pada server. Ia dibangun secara langsung ke dalam browser. Microsoft Internet Explorer Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, hampir semua browser. Dalam sintaksis, JavaScript mirip dengan C, Perl dan Java.

Karena JavaScript terkait dengan browser, ia sangat terintegrasi dengan HTML.

Ketika browser memuat sebuah halaman, server akan mengirim konten utuh dari dokumen, termasuk HTML dan statement-statement JavaScript, Konten HTML kemudian dibaca dan diinterpetasi baris demu baris sampai tag pembuka JavaScript dibaca, pada saat itu interpreter JavaScript mengambil alih. Ketika tag

(33)

penutup JavaScript diraih, pemrosesan HTML berlanjut. Meskipun JavaScript secara umum digunakan sebagai bahasa skript sisi-klien, ia dapat pula digunakan (pada konteks lain) selain pada browser Web. Netspace menciptakan JavScript sisi-server yang bisa diprogram sebagai bahasa CGI, seperti python atau Perl.

2.12 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Tim EMS dalam buku yang berjudul PHP 5 Dari Nol menyatakan bahwa PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessing. Merupakan bahasa scripting untuk web yang cukup populer. Dengan PHP, Anda bisa membuat web dinamis di mana kode PHP diselipkan di antara script kode-kode HTML yang merupakan bahasa markup standar untuk dunia web.

PHP adalah bahasa script, artinya ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Untuk membedakan kode PHP dan kode HTML sebagai wadahnya, digunakan tag-tag PHP. PHP sangat populer dan dapat dipakai untuk mem- program situs web dinamis tipe apa pun, bahkan PHP dapat digunakan untuk membangun CMS.

PHP adalah bahasa scripting server dan merupakan tool yang powerful untuk membuat webpage yang dinamis dan interaktif. PHP banyak digunakan dan merupakan alternatif untuk menggantikan bahasa pemrograman lain, seperti ASP dari Microsoft. (EMS, 2016)

2.13 MySQL

Pada perkembangannya, MYSQL disebut juga SQL yang merupakan singkatan dari Structured Query Languange. SQL merupakan Bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan

(34)

oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MYSQL adalah sebuah sistem manajemen database yang setbersifat open source.

Dalam jurnal yang berjudul aplikasi inventaris barang pada mts nurul islam dumai menggunakan php dan mysql, wahana computer menyatakan bahwa mysql merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database yang akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan jauh lebih cepat. MYSQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar.(Saed Novendri et al., 2019)

Kelebihan Mysql :

1. Mendukung Integrasi Dengan Bahasa Pemrograman Lain. Website atau perangkat lunak terkadang dikembangkan dengan menggunakan berbagai macam bahasa pemrograman, jadi Anda tidak perlu khawatir jika menggunakan MySQL. Maka dari itu, MySQL bisa membantu Anda untuk mengembangkan perangkat lunak yang lebih efektif dan tentu saja lebih mudah dengan integrasi antara bahasa pemrograman.

2. Tidak Membutuhkan RAM Besar.

MySQL dapat dipasang pada server dengan spesifikasi kecil. Jadi tidak perlu khawatir jika Anda hanya mempunyai server dengan kapasitas 1 GB karena Anda masih bisa menggunakan MySQL sebagai database Anda.

3. Keamanan yang Terjamin.

Open source bukan berarti MySQL menyediakan keamanan yang buruk.

Malah sebaliknya, MySQL mempunyai fitur keamanan yang cukup apik.

Ada beberapa lapisan keamanan yang diterapkan oleh MySQL, seperti level

(35)

nama host, dan subnetmask. Selain itu MySQL juga dapat mengatur hak akses user dengan enkripsi password tingkat tinggi.Open source bukan berarti MySQL menyediakan keamanan yang buruk. Malah sebaliknya, MySQL mempunyai fitur keamanan yang cukup apik. Ada beberapa lapisan keamanan yang diterapkan oleh MySQL, seperti level nama host, dan subnetmask. Selain itu MySQL juga dapat mengatur hak akses user dengan enkripsi password tingkat tinggi.

Kekurangan MySQL:

1. Kurang Cocok untuk Aplikasi Game dan Mobile

Mengembangkan aplikasi game atau perangkat mobile ada baiknya jika mempertimbangkan lagi jika ingin menggunakan MySQL. Kebanyakan pengembang game maupun aplikasi mobile tidak menggunakannya karena memang database manajemen sistem ini masih kurang bagus dipakai untuk sistem aplikasi tersebut.

2. Sulit Mengelola Database yang Besar

Mengembangkan aplikasi atau sistem di perusahaan dengan database yang cukup besar, ada baiknya jika menggunakan database manajemen sistem selain MySQL. MySQL dikembangkan supaya ramah dengan perangkat yang mempunyai spesifikasi rendah, itulah mengapa MySQL tidak memiliki fitur yang lengkap seperti aplikasi lainnya

2.14 XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho dalam jurnal yang ditulis oleh (Anggraini et al., 2020) XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk

(36)

belajar pemograman web, khususnya PHP dan MySQL.. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP. Bagian penting dari XAMPP yang diasa digunakan:

1. Htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan script lain.

2. Phpmyadmin merupakan bagian untuk mengelola basis data mysql yang terdapat dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin, maka akan muncul halaman phpmyadmin.

3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk

mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

2.15 Website

website adalah sering juga disebut web, dapat diartikan suatu kumpulan- kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing- masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu

(37)

dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser. Perbedaan website Dinamis dan Statis :

1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pmrograman antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL. Misalnya website www.polingdg.ac.id

2. Website Statis, merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah.

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya: web profile organisasi, dan lain-lain. (Sitinjak Daniel Dido Jantce TJ & Suwita, 2020)

2.16 Black Box

waMenurut pressmann (2010) dalam penelitian yang dilakukan (Utomo et al., 2020) metode uji coba black box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box. Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

(38)

4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan di awal proses, uji coba black box diaplikasikan di beberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya di fokuskan pada informasi domain. Uji coba black box di desain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji ?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah suatu rancangan alur sebuah penelitian yang terstruktur disampaikan melalui gambar yang berurutan sesuai dengan tahapan apa saja yang akan dilakukan dalam melakukan suatu penelitian. Berikut gambar kerangka penelitian yang diajukan peneliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3. 1 Kerangka Penelitian Masalah

1. Masyarakat yang akan melakukan pengaduan masih harus datang ke POLSEK Sukarame

2. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya informasi untuk pelayanan pengaduan.

3. Pelapor tidak mengetahui sampai dimana laporan mereka diproses.

Pendekatan

1. Membangun sistem informasi pengaduan masyarakat berbasis web pada POLSEK Sukarame.

2. Mengunakan Metode Extreme Programming sebagai metode pengembangan sistem pengaduan masyarakat berbasis web pada POLSEK sukarame.

Perancangan

Sistem dirancang menggunakan Prototype dan UML Implementasi

1. Membangun sistem menggunakan Framework PHP Codeigniter 2. Menggunakan Xampp sebagai server lokal/localhost

3. Menggunakan sublime text sebagai text editor Pengujian

Pengujian sistem menggunakan blackbox testing Hasil

Sistem informasi Pelayanan Pengaduan masyarakat berbasis web Adapun penjelasan dari kerangka penelitian diatas yaitu sebagai berikut :

1. Tahap awal dari penelitian ini adalah dengan menentukan masalah penelitian, yaitu masih harusya masyarakat untuk dat ing ke POLSEK

(40)

Sukarame untuk Melaporkan pengaduan, kemudian pada saat masyarakat mengadukan laporannya, masyarakat masih kurang mengetahui informasi tentang apa saja yang harus mereka bawa pada saat melakukan laporan. Dan sementara laporan berjalan, masyarakat juga tidak mengetahui sampai dimana laporan yang mereka buat sudah sampai dimana.

2. Penelitian ini mengacu pada metodologi pengembangan sistem Extreme Progremming, metode ini berfokus pada pengkodean yang menjadi aktivitas utama dalam semua tahapan siklus pengembangan perangkat lunak.

Aplikasi dapat diakses melalui web yang tersambung ke internet. Sistem manajemen database yang digunakan untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan di database computer yaitu myspl.

3. UML digunakan agar dapat menyederhanakan berbagai kendala yang kompleks yang nantinya dapat dengan mudah dipelajari dan dipahami.

4. Pembangunan sistem menggunakan framework kodeigniter, dan sebagai web browser mrnggunakan xampp, serta menggunakan sublimetext sebagai text editor.

5. Pada tahap ini dilakukan pengujian menggunakan black box testing, dimana pengujian ini berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

6. Hasilya yaitu : Sistem pelayanan pengaduan masyarakat berbasis web

(41)

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian menggambarkan serangkain alur dalam penelitian yang akan dilakukan dalam membuat sistem informasi pelayanan pengaduan masyarakat menggunakan metode extreme programming, terhadap penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Tahapan Penelitian Planning

Pada tahap perencanaan, dilakukan wawancara kepada user untuk mengetahui kebutuhan user dan mengetahui fungsi/fitur yang hendak diterapkan dalam

sistem.

Design

Tahapan ini berfungsi untuk pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program. Tahap desain dijelaskan dalam dalam use case diagram, activity

diagram, yang dibuat menggunakan Astah Professional.

Coding

Pembuatan system dengan menggukan codeigniter Testing

Pada penelitian ini, pengujian dilakukan menggunakan metode blackbox untuk mengetahui fungsional system misalnya berupa fungsi fungsi yang

tidak benar atau hilang, kesalahan interface.

3.3 Perencanaan

Pada tahap perencanaan, dilakukan beberapa kegiatan perencanaan yaitu, pengumpulan data, Menganalisis system yang berjalan menganalisa kebutuhan

(42)

system mulai dari kebutuhan Fungsional dan kebutuhan Non Fungsional. Berikut merupakan tahapan yang dilakukan dalam planning adalah sebagai berikut :

3.3.1 Pengumpulan Data

Adapun metode Pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam rangka mendukung tercapainya kegiatan penelitian sebagai berikut:

1. Wawancara

Dalam hal ini peneliti melakukan komunikasi dan tanya jawab secara langsung Kepada penyidik yaitu Bapak Bripka Sutaryono di POLSEK Sukareme. hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi latar belakang permasalahan dan mengetahui kebutuhan user serta mengetahui fungsi atau fitur yang hendak diterapkan dalam sistem.

2. Studi Literatur

Dalam hal ini peneliti juga melakukan studi literatur dari berbagai jurnal yang erat kaitannya dengan objek permasalahan untuk menjadi refrensi dan acuan dalam penulisan laporan penelitian ini.

3.3.2 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh menjadi komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi. Tahap analisis ini sangat penting karena dalam tahap ini apabila terdapat kesalahan, maka akan menyebabkan kesalahan terhadap tahap selanjutnya maka perlu tingkat ketelitian dan kecermatan yang tinggi untuk mendapatkan kualitas kerja sistem yang baik.

(43)

Adapun proses SPKT registrasi pelaporan pada POLSEK Sukarame dilakukan dalam beberapa tahap seperti yang dapat dilihat pada gambar flowmap diagram berikut

Masyarakat SPKT

Gambar 3. 1 Flowmap Sistem yang sedang berjalan

Pada Gambar 3.1 diatas, menjelaskan tahap-tahap proses SPKT registrasi laporan masyarakat, dimana masayarakat datang untuk melakukan pelaporan ke kantor polisi terkait dengan kejadian. Setelah pihak SPKT menerima laporan dari mayarakat, laporan akan dicatat ke buku besar untuk diarsipkan yang nantinya

Mulai

Mendatangi Kantor Polisi dan melaporkan

kejadian

Informasi Laporan

Konfirmasi Laporan Kejadian

Menerima Laporan Informasi Kejadian

Proses Pelaporan

Mencatat Pada Buku Besar

Laporan Kejadian

Selesai

(44)

akan dibuatkan laporan pengadun. kemudian masyarakat mendatangi Kembali pihak kepolisian guna mengetahui sejauh mana laporan mereka telah diproses.

Gambar 3.2 Use Flowmap Pembuatan SKCK

Pada Gambar 3.2 diatas, menjelaskan tahap-tahap proses pembuatan SKCK pada masyarakat, dimana masayarakat datang untuk melakukan pembuatan SKCK ke POLSEK Sukarame. Setelah pihak SPKT melakukan pengecekan berkas lalu dilakukan pengecekan data, jika sudah benar langsung dapat dicetak.

(45)

Gambar 3.3 Use Flowmap Izin Keramaian

Pada Gambar 3.3 diatas, menjelaskan tahap-tahap proses pembuatan Izin Keramaian pada masyarakat, dimana masayarakat datang untuk melakukan pengajuan izin keramaian ke POLSEK Sukarame. Setelah pihak SPKT melakukan pengecekan berkas lalu dilakukan pengecekan data, jika sudah benar langsung dapat dicetak.

(46)

3.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis system yang berjalan dapat diketahuai bahwa sistem yang berjalan saat ini pada bagian SPKT POLSEK sukarame masih terdapat beberapa kelemahan yaitu :

1. Masyarakat yang hendak menyampaikan pengaduan harus datang langsung ke POLSEK Sukarame sehingga memakan banyak waktu dan biaya kepada calon pelapor.

2. Penyampaian informasi perkembangan pengaduan yang belum tersampaikan secara maksimal, yaitu pengadu harus datang langsung jika hendak mengetahui perkembangan pengaduannya.

Tahapan selanjutnya yang penulis lakukan adalah menggambarkan sistem usulan yang akan dibangun. Adapun sistem yang menjadi usulan adalah sebuah sistem yang dapat menjadi sarana penyampaian pengaduan dengan memanfaatkan media internet, sehingga penyampaian pengaduan dapat dilakukan dengan mudah dan memakan waktu yang relatif singkat. diantaranya yaitu :

1. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan tanpa harus datang langsung 2. Masyarakat bisa melihat perkembangan pengaduannya tersebut hanya

dengan menggunakan fasilitas internet.

3.3.4 Kebutuhan Fungsional

Analisa kebutuhan fungsional merupakan tahap menentukan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Dalam hal ini akan dijabarkan kemampuan perangkat lunak yang akan dikembangkan berdasarkan analisis solusi masalah. Berdasarkan

(47)

pengguna Sistem diantaranya Masyarakat dan Bagian SPKT, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3. 3 Hasil Analisis KebutuhanFungsional Untuk Masyarakat

Kebutuhan Utama Tujuan

Registrasi Akun Sistem Pengaduan masyarakat harus bisa melakukan register dan Login yang dilakukan oleh Masyarakat

Melihat daftar layanan pengaduan

Sistem Pengaduan masyarakat harus bisa menampilkan layanan pengaduan yang tersedia di POLSEK Sukarame.

Laporkan Pengaduan Sistem pengaduan masyarakat harus bisa mengirim penanganan keluhan bagi masyarakat yang ingin membuat pengaduan.

Melihat Proses Pengaduan Sistem pengaduan masyarakat harus bisa menampilkan proses pengaduan pada saat masyarakat ingin melihat proses pengaduannya

Memberi Tanggapan Sistem pengaduan masyarakat harus bisa melakukan input tanggapan yang telah diberikan oleh bagian SPKT

Tabel 3. 4 Hasil Analisis Kebutuhan Fungsional Untuk Bagian SPKT

Kebutuhan Utama Tujuan

(48)

Melihat Pengaduan Masuk Sistem pengaduan masyarakat harus bisa melihat laporan masuk yang telah dilaporkan oleh masyarakat

Mengelola Pengaduan Sistem Penanganan Pengaduan Menindaklanjuti Laporan

Pengaduan

Bagian SPKT harus bisa Menindaklanjuti dan mengelola data pengaduan yang dikirim oleh masyarakat yang melakukan pengaduan.

Update Proses Pengaduan Sistem pengaduan masyarakat harus bisa melakukan update proses pengaduan laporan masyarakat

Memberi Tanggapan Sistem Pengaduan Masyarakat harus bisa melakukan input tanggapan

3.3.5 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan Non Fungsional sistem Informasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat Adalah Sebagai Berikut :

A. Perangakat Keras

1. Processor : Intel Core i3 2. RAM 4 GB

3. HDD 1 TB B. Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi Windows 10 2. Visual Studio Code

(49)

3. Google Chrome 4. Boostrap Framework 5. Javascript

6. PHP 7. MySql 8. XAMPP

9. Astah Professional 10. Balsamiq Wireframe

3.4 Design

Pada tahapan ini dilakukan proses pembuatan UML (Unified Modeling Language) yang merupakan bahasa modeling yang digunakan untuk mendefinisikan, menggambarkan, dan mendokumentasikan struktur dan perilaku sistem. UML digunakan untuk membantu pengembangan software dengan menggambarkan sistem secara visual dalam bentuk diagram. Kemudian hasil dari UML dituangkan kedalam bentuk wireframe dengan bantuan software Balsamiq untuk selanjutnya dilakuakan tahap implementasi pembuatan sistem atau pengkodean.

3.5 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem akan dilakukan dengan menggunakan JavaScript dan Bootstrap Framework pada sisi front-end dan PHP serta MySQL pada sisi back- end. Proses pengembangan sistem akan dilakukan dengan menggunakan metodologi Extreme Programming untuk mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan kualitas produk. Selama proses pengembangan sistem, akan

(50)

dilakukan pengujian fungsional dan performa untuk memastikan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik dan dapat diandalkan.

3.6 Pengujian Sistem

Setelah pengembangan sistem selesai, tahap selanjutnya adalah pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing. Pengujian ini bertujuan untuk menguji sistem dari sisi fungsional dan kehandalan dengan menggunakan input dan output yang sudah ditentukan sebelumnya. Hasil pengujian akan digunakan untuk mengidentifikasi bug atau masalah pada sistem dan kemudian dilakukan perbaikan oleh tim pengembang. Proses pengujian dan perbaikan akan dilakukan secara berulang-ulang hingga sistem telah berjalan dengan baik.

(51)

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Perencanaan

4.1.1 Prosedur Sistem Usulan

Setalah melakukan penelitian dan menganalisis sistem yang sedang berjalan pada POLSEK Sukarame, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun yang dapat memberikan efektifitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem pelayanan pengaduan masyarakat yang berjalan pada saat ini, yaitu merubah proses pendataan laporan dan penginputan data pengguna/pelapor saat ini yang masih semi komputerisasi, menjadi terkomputerisasi dan berjalan secara real-time, sehingga mempermudah SPKT dalam membuat laporan serta mempermudah pimpinan dan kepala departemen dalam melakukan pengecekan laporan pengaduan. Berikut merupakan fungsi dari SPKT dan Masyarakat:

A. SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu)

▪ Dapat melakukan login

▪ Menampilkan menu utama

▪ Menampilkan notifikasi pengaduan baru

▪ Dapat mengelola data pengaduan

▪ Dapat menginput SPKT baru

▪ Dapat menginput user baru

▪ Dapat melakukan logout

(52)

B. Masyarakat

▪ Daftar terdahulu

▪ Dapat melakukan login

▪ Menampilkan menu utama

▪ Dapat menginput menu pengaduan

▪ Menampilkan menu data pengaduan

▪ Dapat melakukan logout

4.1.2 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan Berikut merupakan table perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang disajikan pada gambar dibawah ini :

Tabel 4. 1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan No Sistem Berjalan Sistem Usulan

1 Sistem yang sedang berjalan saat ini belum mempunyai wadah atau aplikasi sendiri dalam pengoperasiannya, melainkan masih menggunakan cara dengan mengunjungi kantor layanan pengaduan secara langsung, yang mana hal tersebut memakan waktu untuk melakukan pelaporan / pengaduan.

Sistem pengaduan sudah memiliki wadah atau aplikasi sendiri, sehingga wadah atau aplikasi ini hanya

diperuntukkan untuk

pengaduan keluhan ke SPKT POLSEK Sukarame.

2 Sulit melakukan pemberitahuan saat data pengaduan sedang diproses atau pun sudah diselesaikan.

Data keluhan akan langsung dapat dilihat dibagian menu aplikasi, mulai dari

(53)

pengaduan diajukan, diproses, selesai, bahkan pengaduan yang dibatalkan.

4.2 Implementasi Desain Sistem

Tahap Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya yaitu : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram

4.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram adalah kegiatan atau urutan interaksi yang saling berkaitan antara sistem dan aktor. Sebuah use case menggambarkan sebuah interkasi antara pengguna (aktor) dengan sistem yang ada. Berikut use case diagram, analisis aktor, dan analisis use case dari sistem informasi pelayanan pengaaduan masyarakat.Use Case Diagram dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

(54)

Gambar 4. 1 Use Case Diagram

1. Analisis Use Case SPKT

Tabel 4. 2 Analisis Use Case SPKT

Use case Deskripsi

Login Persyaratan yang dilakukan oleh SPKT sebelum memasuki sistem.

Kelola data SPKT SPKT dapat melakukan edit profile Kelola data pengaduan SPKT dapat mengelola data pengaduan,

pengaduan diproses dan merekap data pengaduan.

(55)

Kelola data pengguna SPKT dapat mengelola data pengguna mulai dari tambah pengguna, edit pengguna dan hapus pengguna.

Log Out SPKT dapat melakukan log out jika ingin keluar dari system

Tabel 4. 3 Analisis Use Case Masyarakat

Use case Deskripsi

Daftar Persyaratan yang dilakukan oleh Masyarakat sebelum melakukan login ke sistem

Login Persyaratan yang dilakukan oleh Masyarakat sebelum memasuki sistem.

Edit Profile Masyarakat dapat melakukan edit profile

Ajukan Pengaduan Masyarakat dapat mengadukan dan melaporkan pengaduan

Lihat Data Pengaduan Masyarakat dapat melihat proses pengaduan yang sudah diadukan

Logout Jika ingin keluar dari sistem

2. Analisis Aktor

Aktor menggambarkan peran pengguna yang memiliki hak akses terhadap suatu sistem. Analisis Aktor pada sistem informasi pengaduan dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Analisis Aktor

Aktor Deskripsi

Masyarakat Memiliki akses untuk melakukan pengaduan pada sistem yang ada dan melihat informasi yang tersedia.

(56)

SPKT Memiliki akses untuk mengelola data pelayanan pengaduan masyarakat dan informasi pelayanan

4.2.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem informasi. Secara lengkap, activity diagram mendefinisikan dimana workflow dimulai, dimana berhentinya, aktifitas apa yang terjadi selama workflow, dan bagaimana urutan kejadian aktifitas tersebut. Activity Diaram dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut :

Gambar 4. 2 Activity Diagram

(57)

4.2.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram berguna dalam menggambarkan bentuk interaksi antara objek sistem. Sistem informasi pelayanan publik memiliki beberapa Sequence Diagram diantaranya :

1. Sequence Diagram SPKT

Gambar 4. 3 Sequence Diagram SPKT

2. Sequence Diagram Pelapor

Gambar 4. 4 Sequence Diagram Pelapor

(58)

4.2.4 Rancangan Basis Data 1. Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram Sistem Informasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat Berbasis Web adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 5 Class Diagram

2. Spesifikasi Basis Data A. Tabel pendaftaran

Nama File : pendaftaran Media : Hardisk

Primary Key : id_user

Tabel 4. 5 Tabel pendaftaran

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_user Int 11 Primary Key

(59)

Gambar Longblob -

Fullname Varchar 255 -

Email Varchar 100 -

No_hp Varchar 13 -

Usia Varchar 10 -

alamat Text -

Password Text -

Hak_akses Varchar 100 -

Id_status Int 1 -

B. Tabel user_SPKT Nama File : user_SPKT Media : Hardisk

Primary Key : id_SPKT

Tabel 4. 6 Tabel user_SPKT

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_SPKT Int 11 Primary Key

Gambar Longblob - -

Fullname Varchar 255 -

Username Varchar 100 -

Email Varchar 255 -

Password Text - -

Hak_akses Varchar 100 -

Tanggal Datetime - -

C. Tabel pengaduan_user Nama File : pengaduan_user Media : Hardisk

(60)

Primary Key : id_pengaduan

Tabel 4. 7 Tabel pengaduan user

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_pengaduan Int 11 Primary Key

Nama_pelapor Varchar 255 -

No_hp Varchar 13 -

Alamat Text - -

Pesan Text - -

Gambar Longblob - -

Tanggal Datetime - -

Status_post Enum 'Selesai', 'Pending',

'Proses', 'Ditolak' - Nama_status Enum 'Selesai', 'Pending',

'Proses', 'Ditolak' -

Sesi_upload Varchar 100 -

4.2.5 Rancangan Prototype

1. Tampilan Prototype Halaman Utama

Gambar 4. 6 Tampilan Prototype Halaman Utama

(61)

2. Tampilan Prototype Halaman Login SPKT

Gambar 4. 7 Tampilan Prototype Halaman Login SPKT

3. Tampilan Prototype Halaman Home SPKT

Gambar 4. 8 Tampilan Prototype Halaman Home SPKT

(62)

4. Tampilan Prototype Halaman Input Admin & User

Gambar 4. 9 Tampilan Prototype Halaman Input Admin & User 5. Tampilan Prototype Halaman Persetujuan Laporan

Gambar 4. 10 Tampilan Prototype Halaman Persetujuan Laporan

(63)

6. Tampilan Prototype Halaman Edit Profile SPKT

Gambar 4. 11 Tampilan Prototype Halaman Edit Profile SPKT 7. Tampilan Prototype Halaman Daftar User

Gambar 4. 12 Tampilan Prototype Halaman Daftar User

(64)

8. Tampilan Prototype Halaman Login User

Gambar 4. 13 Tampilan Prototype Halaman Login User 9. Tampilan Prototype Halaman Home User

Gambar

Gambar 2. 1 Extreme Programming
Gambar 3. 1 Flowmap Sistem yang sedang berjalan
Gambar 3.2  Use Flowmap Pembuatan SKCK
Gambar 3.3  Use Flowmap Izin Keramaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Antarmuka halaman beranda admin merupakan tampilan utama dari aplikasi admin, di dalam halaman beranda terdapat beberapa menu yang dapat diakses oleh pengguna diantaranya

Pada halaman utama staff pembelian ini, terdapat beberapa menu yang bisa digunakan oleh staff pembelian, yaitu menu kelola data pemasok, tambah data pembelian, kelola

Dalam Hal ini peneliti mengambil studi kasus di Kecamatan jati, Kabupaten kudus dimana masyarakat di kecamatan jati tersebut sulit untuk menyampaikan keluhan

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (Strata-1). GITA AMALIA

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh DWMX konveski tentunya dapat diatasi salah satunya dengan dengan membuat sistem monitoring pada konveksi. Disisi lain, perkembangan

Pembangunan Sistem Informasi Geografis (SIG) persebaran pelayanan kesehatan masyarakat merupakan pilihan yang diharapkan mampu memberikan solusi atas masalah yang

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Katering Berbasis Web (Studi Kasus pada Katering Jelita) ini, merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang dialami

INTISARI Toko Putri Oleh-Oleh Khas Lampung dalam wawancara yang dilakukan peneliti kepada pemilik toko, terdapat permasalahan pada toko tersebut yaitu belum memiliki sistem