• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Penerapan Bauran Pemasaran Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah

Dalam memasarkan produknya, KSPPS Gumarang Akbar Syariah menerapkan strategi pemasaran atau yang biasa dikenal dengan bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”, yang berarti bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang memadukan perusahaan agar menghasilkan respon yang diinginkan oleh perusahaan dalam target pasar. Bauran pemasaran yang digunakan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah bertujuan untuk mendapat respon dari pasar sasaran.

Pada bagian ini, peneliti akan menganalisis kenyataan yang benar adanya pada lapangan tentang penerapan bauran pemasaran 7P (product, price, place, promotion, process, people, physical evidence) pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram.

a) Produk

Menurut Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani produk merupakan barang yang dipasarkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Produk adalah segala sesuatu yang akan ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian dan digunakan atau di konsumsi meliputi barang, tempat, organisasi, fisik, dan jasa kepribadian. Produk yang ditawarkan oleh KSPPS Gumarang

62

Akbar Syariah tidak dapat digunakan secara fisik, melainkan produk yang ditawarkan berupa jasa yang bergerak pada bidang pembiayaan dan simpanan.

Konsep produk adalah berupa manfaat dan wujud dari suatu produk yang ditawarkan perusahaan pada target pasar. Produk KSPPS Gumarang Akbar Syariah yang bergerak dibidang jasa memiliki manfaat bagi anggotanya, yaitu mempermudah anggota untuk mendapatkan pembiayaan, seperti modal usaha dan memudahkan anggota dalam melakukan transaksi karena terdapat layanan jemput bola.

Produk yang dimiliki KSPPS Gumarang Akbar Syariah telah memberikan manfaat kepada anggota. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama anggota Koperasi, yang mengatakan bahwa terdapatnya kemudahan pada KSPPS Gumarang Akbar Syrariah dalam mendapatkan pembiayaan ataupun dalam melakukan transaksi.

Produk yang dapat menarik anggota tentunya dibuat untuk mempengaruhi para konsumen langsung ataupun tidak langsung dalam menentukan pilihan terhadap produk yang akan digunakannya. Produk KSPPS Gumarang Akbar Syariah dikemas menggunakan prinsip syariah. Kemasan dalam prinsip syariah pada produk Koperasi yang dimaksud yaitu meliputi prakteknya, yaitu

63

tidak menerapkan sistem bunga melainkan sistem bagi hasil yang jelas dan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Kualitas suatu produk berkaitan dengan kepuasan yang diperoleh oleh anggota. KSPPS Gumarang Akbar Syariah menerapkan kualitas produk dengan menunjukan dari produk- produk yang dimiliki, yaitu persyaratan yang mudah dan cepat diproses.

Terdapat beberapa fitur yang disediakan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam produk pembiayaan, antara lain adalah anggota yang mengajukan pembiayaan akan dilindungi oleh asuransi jiwa, sehingga apabila anggota yang mengajukan pembiayaan meninggal dunia maka perusahaan akan melunasi pembiayaan tersebut.

Pelayanan yang diberikan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah, yaitu pelayanan pada saat penawaran produk dilakukan kepada anggota, dengan menunjukkan sikap ramah dan sopan santun karyawan. Memberikan pelayanan pada waktu penjualan, yaitu dengan meyakinkan anggota dan memberikan informasi serta arahan untuk menggunakan produk.

Berkaitan dengan penelitian ini juga didukung dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Sumarti yang berjudul “Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota

64

Mataram.88 Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa aspek produk pada alfamart sudah diterapkan dengan baik, hal tersebut terbukti Alfamart Arya Banjar Getas menjual produk yang berkualitas sehingga meningkatkan penjualan produk tersebut.

b) Harga

KSPPS Gumarang Akbar Syariah menggelola produknya berdasarkan prinsip syariah yang memungkinkan untuk setiap anggotanya melakukan penarikan dan penyimpaan setiap saat.

Harga menurut Sofjan Assauri merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.

Penetapan harga pada produk simpanan ini ditetapkan sebaik mungkin agar bertujuan untuk menarik minat calon anggota dan agar tidak kalah saing dari pesaingnya diluar sana, seperti:

biaya yang dikeluarkan oleh calon anggota untuk menjadi anggota KSPPS Gumarang Akbar Syariah adalah sebesar Rp. 50.000 dan hanya KTP yang dibutuhkan oleh Koperasi untuk mendaftarkan menjadi anggota dan harga yang ditawarkan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam biaya pembukaan rekening, yaitu dibawah pesaing.

88 Sumarti, “Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).

65

Penerapan harga pada produk pembiayaan yang dimiliki oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah diterapkan sesuai dengan keadaan lingkungan ekonomi pada saat ini. Pada produk pembiayaan, KSPPS Gumarang Akbar Syariah menggunakan sistem bagi hasil yang dimana untuk setiap pembiayaan yang diberikan oleh Koperasi, maka Koperasi memiliki hak sebesar 1,5% pada setiap pembiayaannya.

Berkaitan dengan penelitian ini, didukung juga oleh Sutriani dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram.89 Bahwa hasil penelitian tersebut mengatakan strategi penetapan harga PT.

Muhsinin Tour dan Travel sudah sesuai dengan apa yang didapat atau diterima jamaah. Semakin tinggi harga suatu produk makan semakin tinggi atau berbeda pula fasilitas yang didapat oleh jamaah.

c) Promosi

Promosi penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjajakan produk yang dimiliki dan dipasarkan sedemikian rupa, sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan begitu perusahaan dengan mudah

89 Sutriani, “Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).

66

menarik perhatian konsumen. Menurut Buchari Alma, promosi merupakan sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah adalah dengan menginformasikan produk yang dimiliki Koperasi kepada calon anggota semenarik mungkin guna menarik minat calon anggota untuk menggunakan produk tersebut.

Kegiatan promosi yang pertama yang dilakukan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah adalah personal selling.

Personal selling merupakan suatu presentasi suatu produk yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang cakap dan siap kepada konsumen. Promosi personal selling yang dilakukan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah, yaitu melakukan promosi dengan cara memperkenalkan dan menjelaskan produknya secara langsung kepada masyarakat dan perkantoran guna untuk menarik calon anggota untuk menjadi anggota dan menggunakan produk yang dimiliki oleh Koperasi. Promosi secara langsung dianggap oleh Koperasi sebagai promosi yang cukup efektif dalam meningkatkan jumlah calon anggota, itu terbukti dari banyaknya instansi atau perkantoran yang melakukan kerjasama dengan Koperasi.

Kegiatan promosi yang kedua adalah periklanan (advertising). Periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan suatu

67

perusahaan dalam menawarkan jasa dan barang kepada masyarakat baik secara lisan maupun dalam bentuk media cetak dan sosial.

Jenis periklanan yang dilakukan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah , yaitu dengan menyediakan brosur dan memasang banner yang bertujuan untuk memudahkan calon anggota mengetahui keberadaan Koperasi.

Setiap lembaga keuangan memiliki cara promosi yang berbeda, itu tergantung dari strategi apa yang akan diterapkan oleh lembaga keuangan tersebut. KSPPS Gumarang Akbar Syariah lebih mengutamakan mempromosikan produknya dengan cara personal selling, karena hal tersebut dianggap lebih efektif dalam meningkatkan jumlah calon anggota dan secara tidak langsung akan mempererat hubungan antara konsumen dan produsen.

Dengan penyampaian bauran promosi yang tepat akan lebih mudah untuk membangun kepercayaan dan koneksi pada setiap instansi.

Kegiatan promosi yang ketiga adalah Publisitas (publicity), yaitu kegiatan pemberitahuan untuk merangsang permintaan dari suatu produk yang bertujuan untuk mendorong permintaan konsumen atas produk, jasa, atau ide perusahaan. Akan tetapi, hasil lapangan mengungkapkan bahwa KSPPS Gumarang Akbar Syariah tidak menggunakan promosi publisitas dalam kegiatan promosinya.

68

Kegiatan promosi keempat adalah sales promotion.

Kegiatan pemasaran selain advertensi, personal selling dan publisitas yang mendorong pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti, demonsitas, pertunjukan, pameran dan sebagainya. Hasil data lapangan menunjukkan bahwasanya KSPPS Gumarang Akbar Syariah juga tidak menggunakan sales promotion dalam mempromosikan produknya.

Maka, dapat dianalisa sesuai dengan hasil data dilapangan bahwa KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam memasarkan produk menggunakan bauran promosi advertensi berupa brosur dan papan iklan dan melakukan promosi secara langsung atau personal selling.

d) Lokasi

Bauran pemasaran selanjutnya adalah membahas mengenai tempat. Dalam industri jasa, tempat memiliki arti sebagai tempat pelayanan jasa. Tempat juga menjadi salah satu bagian dari pemasaran yang mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.

Berdasarkan hasil lapangan, diketahui bahwasanya Koperasi memiliki lokasi yang sangat strategis, hal tersebuat disampaikan oleh anggota Koperasi yang merasa bahwa lokasi Koperasi mudah di jangkau dan ditemui.

69

Sebelumnya pada tahun 2018 KSPPS Gumarang Akbar Syariah terletak di Ampenan dan memiliki jumlah anggota sebesar 3893 anggota, kemudian pada tahun 2019 bulan Maret Koperasi berpindah lokasi ke jalan Sriwijaya dan memiliki anggota sejumlah 2644, pada tahun tersebut Koperasi mengalami penurunan anggota yang cukup banyak, hal itu terjadi, karena sebagian anggota pembiayaan mengalami pensiun dan tidak bisa mengajukan pembiayaan kembali, kemudian dikeluarkan menjadi anggota.

Penurunan anggota sama sekali tidak terpengaruh pada pemindahan lokasi Koperasi, karena jika dilihat setelah berpindah lokasi Koperasi mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada kurun waktu satu tahun, yaitu jumlah anggota menjadi 2957 dari yang sebelumnya berjumlah 2644. Jadi penerapan lokasi yang tepat sangat berpengaruh pada peningkatan jumlah anggota dari suatu lembaga, selain dari penerapan lokasi yang tepat, memiliki kerja sama yang baik juga terhadap instansi lain sangat berpengaruh pada peningkatan jumlah anggota.

Berkaitan dengan penelitian ini, didukung juga oleh Sutriani dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram90. Hasil

90 Sutriani, “Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).

70

penelitian tersebut menyatakan bahwa PT. Muhsinin Tour dan Travel menetapkan lokasi dalam hal tersebut yang berpusat di Jempong Mataram yang bisa dikatakan kota yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai aktivitas dalam mengembangkan bisnis dan dari segi perjalanan menuju Lombok Internasional Airport tidak memakan waktu lama. Kemudian dari segi gedung, Muhsinin Travel sangat nyaman dan luas. Dari paparan tersebut peneliti menyimpulkan, bahwa penelitian tersebut menerapkan aspek lokasi yang strategis, hal tersebut terlihat dari pelanggan atau jamaah yang mudah untuk menjangkaunya dan kenyamanan dari gedungnya.

e) Orang

Selain memperhatikan bauran produk, harga, promosi dan tempat, maka perlu diperhatikan juga aspek bauran pemasaran orang yang dimana yang akan menjalankan kegiatan pemasaran.

Menurut Zeithaml dan Bitner orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.

Jumlah pegawai yang ada di KSPPS Gumarang Akbar Syariah berjumlah 11 orang, yaitu 10 orang sebagai karyawan kantot dan 1 orang sebagai petugas keamanan. KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam merekrut calon karyawannya harus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Seperti persyaratan

71

umum, yaitu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, berpenampilan sopan dan menarik, wanita dan pria sehat jasmani dan rohani, usia maksimal 27 tahun, pendidikan minimal S1 semua jurusan, mampu mengoperasikan computer. Serta kelengkapan calon karyawan: surat lamaran dan CV, fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan SIM C, fotocopy ijazah yang sudah dilegalisir, fotocopy sertifikat pelatihan yang pernah diikuti, SKCK, Pas foto.

Kemudian setelah pelamar sudah memenuhi ketentuan di atas, maka pelamar diperbolehkan untuk memasukan berkas pada Koperasi secara langsung, kemudian berkas pelamar yang sudah terkumpul akan dilakukan seleksi berkas. Setelah seleksi berkas sudah selesai dan sesuai, tahap berikutnya karyawan akan diadakan interview. Pelamar akan dilakukan tes tulis dan interview sampai bersediannya calon pengawai untuk diterima.

Dari hasil data lapangan yang sudah diperoleh oleh peneliti, bahwasannya KSPPS Gumarang Akbar sudah menerapkan bauran pemasaran pada aspek people (orang), akan tetapi di KSPPS Gumarang Akbar Syariah belum diadakannya pelatihan-pelatihan (training) pada karyawan Koperasi guna meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan yang berkaitan dengan produk ataupun lembaga.

72 f) Proses

Proses menurut Zeithaml dan Bitner adalah semua aktivitas, mekanisme, aktual dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Jika anggota yang ingin mengajukan pembiayaan, maka anggota harus melalui prosedur yang ditetapkan mulai dari pengisian aplikasi anggota sampai pada tahap pencairan dana.

Tahap pertama yang dilakukan adalah mengisi aplikasi anggotaan. mengisi aplikasi pengajuan pembiayaan, melengakapi berkas pendukung, yaitu ( KTP, KK dan berkas pendukung lainya).

Tahap kedua yaitu Koperasi melakukan penyelidikan berkas.

Berkas yang sudah dikumpulkan oleh anggota akan diterima oleh karyawan untuk diperiksa kelengkapannya, jika analisis 5C dan berkas sudah terpenuhi sesuai dengan pernyaratan pengajuan pembiayaan maka akan langsung diproses oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah. Tahap ketiga persetujuan, yaitu setelah KSPPS Gumarang Akbar Syariah melakukan unsur 5C kepada anggota, maka Koperasi melakukan tahap persetujuan, yaitu dengan memberi tahu anggota untuk melakukan akad. Tahap terakhir pencairan dana, yaitu Koperasi melakukan verifikasi dan pengimputan data dan kemudian, mengajukan kepada bagian keuangan untuk melakukan pencairan.

73

Berkaitan dengan penelitian ini, didukung juga oleh Siti Mukarromah dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir.com”.91 Hasil penelitian tersebut menyatakan proses dalam hal saluran distribusinya dapat mempengaruhi volume penjualan. Hal tersebut terlihat dari penjualan di toko Baju Senam Grosir meningkat, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan volume penjualan dari bulan Desember 2017 sebesar 1.661 stel baju menjadi 2.735 stel baju pada bulan Juli 2018 (kenaikan 11%).

g) Bukti Fisik

Menurut Zeithaml dan Bitner bukti fisik (physical evidence) merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Bukti fisik yang diterapkan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah berupa sarana dan prasarana yang memudahkan anggota dalam melakukan transaksi.

Bukti fisik yang diterapkan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah diantaranya, yaitu peralatan kantor, bangunan kantor, perlengkapan kantor, tempat parkir kantor yang luas, banner serta tempat mengambil wudhu bagi seluruh karyawan untuk mengambil

91 Siti Mukarromah, Siti Maro’ah dan Mochammad Mochklas, “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir.com”.

Jurnal EKSEKUTIF, Vol. 15, Nomor 2, Desember 2018.

74

wudhu sebelum bekerja karena, koperasi mewajibkan seluruh karyawan untuk berwudhu sebelum melakukan aktifitas. Semua bukti fisik yang diterapkan oleh KSPPS Gumarang Akbar syariah bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi anggota dan mengoptimalkan kinerja karyawannya.

2. Upaya KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam Meningkatkan Jumlah Anggota

a. KSPPS Gumarang Akbar Syariah mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) setiap tahunnya yang dimana dihadiri langsung oleh para anggota yang telah di undang untuk menghadiri dan melaksanakan kegiatan tersebut dan bertujuan untuk terciptanya suatu rasa percaya terhadap Koperasi.

b. Setiap hari tim marketing khususnya tim lapangan menjaga silaturahi dengan bendahara pada seluruh instansi yang bekerja sama dengan KSPPS Gumarang Akbar Syariah, dengan cara menjalin hubungan dan komunikasi yang baik, yaitu dengan menanyakan keadaan dan keluhannya.

c. KSPPS Gumarang Akbar Syariah menjalin bisnis yang bersifat kekeluargaan, yaitu dengan merangkul masyarakat dan intansi yang mempunyai keinginan untuk menabung dengan prinsip syariah.

75

d. Amanah dan bertanggung jawab terhadap dana anggota yang sudah dipercayakan kepada Koperasi, dengan begitu akan memperoleh citra yang baik dan menjaga nama baik KSPPS Gumarang Akbar Syariah.

76 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas mengenai penelitian yang berjudul “Penerapan Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, disimpulkan bahwa bauran pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Gumarang Akbar Syariah terdiri dari 7P, yaitu: product, price, promotion, place, people, process, physical evidence. Adapun penerapan baura pemasaran 7P yang dilakukan adalah: Pertama, Produk (Product); KSPPS Gumarang Akbar Syariah telah memberikan manfaat, brand dimata anggota dan dikemas dengan syariah, memberikan kualitas produk, pelayanan, dan jaminan produk.

Tetapi KSPPS Gumarang Akbar Syariah belum melakukan diversifikasi produk. Kedua, Harga (Price); KSPPS menerapkan harga pada produk Simpanan Gumarang Akbar Syariah sebesar Rp. 50.000 untuk simpanan pertama dan untuk produk pembiayaan Koperasi memiliki hak sebesar 1,5% dari total pembiayaan serta terdapat syarat kredit. Ketiga, Promosi (Promotion); Koperasi menerapkan promosi dalam bentuk Personal Selling dan Periklanan. Tetapi Koperasi tidak menerapkan promosi dalam bentuk Publicity dan Promosi penjualan

77

(sales promotion). Keempat, Tempat (Place); untuk penerapan tempat, KSPPS Gumarang Syariah memiliki lokasi yang sangat tepat dan strategis. Kelima, Orang (People); aspek orang yang diterapkan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah adalah dengan melakukan perekrutan terhadap calon pegawai dan pimpinan selalu memberi motivasi kepada karyawannya akan tetapi KSPPS Gumarang Akbar Syariah belum melakukan training untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pegawai. Keenam, Proses (Process); KSPPS Gumarang Akbar Syariah melakukan beberapa tahapan prosedur dalam penyaluran dana dan sesuai dengan SOP yang berlaku. Ketujuh, Bukti Fisik (Physical Evidence); terdapat penerapan bauran pemasaran pada aspek bukti fisik, yaitu Koperasi memiliki lahan parkir yang luas, bangunan kantor dan beberapa fasilitas lainnya, seperti banner dan tempat pengambilan wudhu.

2. Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa Upaya KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam meningkatkan jumlah anggota, yaitu Pertama, KSPPS Gumarang Akbar Syariah mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan); Kedua, berkomunikasi secara intens dengan anggota aktif untuk mengetahui kendala atau masalah yang dirasakan oleh anggota selama bergabung dengan Koperasi; Ketiga, menjalankan bisnis yang bersifat kekeluargaan; Keempat, amanah dan tanggungjawab terhadap kepercayaan yang diberikan oleh anggota Koperasi.

78 B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh Koperasi dalam meningkatkan jumlah calon anggota dan saran untuk peneliti selanjutnya, yaitu:

1. Bagi KSPPS Gumarang Akbar Syariah

Mengingat perkembangan zaman pada saat ini, diharapkan kepada Koperasi agar lebih meningkatkan kegiatan promosi terkait produk atau jasa maupun lokasi Koperasi, agar nantinya masyarakat mengetahui keberadaan dari Koperasi, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan jumlah anggota yang dimiliki dan menumbuhkan kepercayaan anggota terhadap Koperasi.

2. Bagi Pihak Lembaga

Dalam hal ini, peneliti berharap kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram semoga kedepannya lebih gencar lagi dalam mengedukasi tentang lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah bukan hanya untuk fakultas atau jurusan terkait saja, tetapi kedepannya kepada seluruh jurusan yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, sehingga nantinya mahasiswa dan alumsi akan lebih mengetahui dan memahami tentang keberadaan lembaga- lembaga keuangan berbasis syariah, sehingga lebih tertarik untuk menggunakan serta mengenalkan kepada masyarakat secara luas.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2012.

Alfia Qorizah dan Prayudi Setiawan Prabowo “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Syariah Bank Jatim Syariah Surabaya”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 2, Nomor 2, Surabaya 2019.

Alfrian Fajri, Zainul Arifin dan Wilopo, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 6, Nomor 2, Desember 2013.

Anwar, Wawancara, Kota Mataram, 2021.

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, Jakarta:

Erlangga, 2001.

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: CV Alfabeta,, 2016.

Eddy Soeryanto Soegono, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta:

Kompas Gramedia, 2014.

Ekawarna, Manajemen Badan Usaha dan Koperasi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.

Farid, Wawancara, Kota Mataram, 2021.

https://Kkbi.web.id/baur, diakses pada Minggu, 11 Januari 2021, pukul 16:43 WIB.

H. Ignatius Suwardi, Wawancara, Kota Mataram, 2021.

Husnul Fahmi, Wawancara, Kota Mataram, 2021.

Ilham Bayhaqi, “Implementasi Bauran Pemasaran Produk Umrah Pada PT.

Lintas Iskandaria Tours & Travel Ciputan Timur Kota Tanggerang Selatan”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2020.

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori&Praktik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.

Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1955.

Ismy Zaeniyah, Wawancara, Kota Mataram, 2021.

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Kencana, 2013.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainya, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2010.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2016 Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat,

2006.

M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung:

Alfabeta, 2012.

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: Prasetia Widia Pratama, 2002.

Murti Sumami, Marketing Perbankan, Yogyakarta: Liberti,2002.

Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2003.

Nasution, Metode Research: Penelitian Ilmiah, Bandung: Jemmars, 1991.

Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, Bandung: CV Yrama Widya, 2012.

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rakesarasin, 1996.

Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah (Teori, Filosofi,

& IsiIsu Kontemporer), Depok: Rajawali Pers, 2017.

Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, Jakarta: Pustaka Aufa Media, 2012.

Nurul Huda, Pemasaran Syariah Teori dan Aplikasi, Depok: Kencana, 2017.

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Repubik Indonesia Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah oleh Koperasi.

Philip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran. Penerjemah Alexander Sindoro, Edisi ke-9, Jakarta : PT Indeks, 2004.

Dokumen terkait