PENERAPAN BAURAN PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH CALON ANGGOTA PADA KSPPS GUMARANG AKBAR SYARIAH KOTA MATARAM
Oleh:
UMMU KALSUM NIM. 170502169
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2021
ii
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH CALON ANGGOTA PADA KSPPS GUMARANG AKBAR SYARIAH KOTA MATARAM
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Ekonomi
Oleh:
UMMU KALSUM NIM. 170502169
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2021
iii
viii MOTTO
“Keberhasilan ada
karena jiwa semangat yang ada pada diri kita sendiri”
ix
PERSEMBAHAN
Kepada Orang-orang yang Tidak Pernah Berhenti Membahagiakanku, Orang Tuaku; Drs. H. Rusman H. A.Wahab dan Hj Sri Murti
Kakak-kakak ku; Rizal Perdana Kusuma, Suci Ramdhani, Khusnul Khatimah.
TERIMA KASIH
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji bagi Allah Tuhan alam semesta. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaiian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berkewajiban untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sebagai berikut:
1. H. Bahrur Rosyid, M.M. sebagai pembimbing I dan Syukriati, S.Pd., M.
Hum. Sebagai pembimbing II yang selalu meberikan bimbingan, motivasi dan koreksi dalam suasana keakraban untuk menjadikan skripsi ini lebih matang dan selesai.
2. Dwi Sartika Nasution, M. Ec. sebagai ketua Program Studi Perbankan Syariah
3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Prof. Dr. H. Mutawali M. Ag. Selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberikan tempat bagi penguji untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
5. Untuk seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah banyak membantu dalam bidang akademik dan kemahasiswaan.
7. Untuk pimpinan dan karyawan KSPPS Gumarang Akbar Syariah, terima kasih telah meluangkan waktunya dan mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Koperasi.
8. Untuk orang tuaku, Drs. H. Rusman dan Hj. Sri Murti, terima kasih selalu mendoakanku dan mendukungku dalam menyusun skripsi ini.
xi
9. Untuk saudara laki-laki dan perempuanku Rizal Perdana Kusuma, Suci Ramdhani, Khusnul Khatimah, terima kasih selalu menyemangati dan menanyakan kapan wisuda.
10. Untuk sahabatku Nida Hasna Maulida, Mei Jiadah Farhan, Miftahul Jannah, Efi adelya dan Miftahul Jannah, terima kasih sedah mendukung, menghibur dan mendengarkan masalahku.
11. Untuk teman-teman kelas E Perbankan Syariah, terima kasih telah memberiku kenangan yang indah selama bersama kalian.
12. Untuk pengelola KSPPS Gumarang Akbar Syariah, yang telah memberiku keikhlasan waktu, tenaga, bantuan dan arahannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.
13. Semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Pastinya tak henti-henti penulis sampaikan semoga amal baik semua pihak mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin
Mataram, 25 Mei 2021
Penulis.
xii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN LOGO ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
NOTA DINAS PEMBIMBING ... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vii
HALAMAN MOTTO ... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Telaah Pustaka ... 8
B. Kerangka Teori ... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Metode Penelitian ... 31
B. Pendekatan Penelitian ... 31
C. Teknik Pengumpulan Data ... 32
D. Jenis dan Sumber Data ... 33
E. Teknik Analisis Data ... 35
F. Pengecekan Keabsahan Data ... 36
G. Sistematika Pembahasan... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 39
A. Hasil Penelitian ... 39
B. Pembahasan ... 61
xiii
BAB V ... 76 A. Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH CALON ANGGOTA PADA KSPPS GUMARANG AKBAR SYARIAH KOTA MATARAM
Oleh:
UMMU KALSUM 170502169
ABSTRAK
Perkembangan perekonomian pada saat ini membuat Koperasi mengalami perkembangan juga sesuai dengan zamanya, sehingga bentuk usaha Koperasi menjadi beragam. Melihat perkembangan seperti saat ini, penerapan bauran pemasaran yang tepat pada suatu Koperasi sangat diperlukan dengan begitu Koperasi dapat terus meningkatkan jumlah anggota yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan bauran pemasaran mulai dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people), proses (proces) dan bukti fisik (physical evidance) pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah dan mengetahui bagaimana cara meningkatkan jumlah calon anggota pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara secara langsung dengan pihak KSPPS Gumarang Akbar Syariah dan mengumpulkan informasi berupa data, foto kegiatan, dan lain-lain. Dari hasil pelitian, dapat disimpulkan bahwa KSPPS Gumarang Akbar Syariah telah menerapkan bauran pemasaran secara baik dan benar sesuai dengan teori, mulai dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people), proses (proces) dan bukti fisik (physical evidance). Serta diketahui upaya Koperasi meningkatkan jumlah calon anggotanya.
Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Meningkatkan Jumlah Calon Anggota.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya perekonomian, kehidupan masyarakat menjadi semakin berkembang juga, dengan begitu menimbulkan berbagai macam cara dalam kegiatan ekonomi, maka dalam hal ini banyak sekali bermunculan lembaga-lembaga keuangan salah satunya lembaga keuangan berbasis syariah. Dengan semakin maju nya dunia usaha, seperti sekarang ini, maka Koperasi mengalami perkembangan sesuai dengan zamannya, sehingga bentuk usaha Koperasi menjadi beragam.
Koperasi di Indonesia pada zaman kebangkitan nasional digunakan sebagai alat atau kendaraan politik, sehingga kegiatan Koperasi terhenti.
Pada awal orde baru sampai tahun 1990an Koperasi dijadikan kegiatan usaha yang bersifat sosial dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Setelah diterbitkannya UU nomor 25 tahun 1992 Koperasi tidak lagi dijadikan kegiatan usaha yang bersifat sosial saja akan tetapi kegiatannya meluas, yaitu dengan tujuan mencari keuntungan, sehingga Koperasi memiliki kedudukan dengan badan usaha yang lain, dan sejak dikeluarkannya Inpres Nomor 18 tahun 1998 tentang Pengembangan Koperasi, menjadikan Koperasi lebih bebas untuk berkembang.1
1 Ekawarna, Manajemen Badan Usaha dan Koperasi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), hlm. 6.
2
Tidak jauh beda perkembangan Koperasi Syariah berkembang cukup pesat dalam segi usahanya. Hal tersebut ditandai oleh banyaknya Koperasi Syariah yang didirikan di berbagai pelosok daerah. Koperasi Syariah memiliki kegiatan yang sama dengan Koperasi pada umumnya, yaitu Koperasi Konvensional dengan tujuan utama untuk mensejahterahkan masyarakat. Selain itu, Koperasi Syariah juga mempunyai kegiatan yang hampir sama dalam usahanya yang bergerak di bidang pembiayaan, simpanan dan investasi dengan pola bagi hasil hanya saja Koperasi Syariah berpegang teguh pada prinsip syariah.
KSPPS Gumarang Akbar Syariah merupakan salah satu Koperasi berbasis syariah yang digagas dan diprakarsai oleh Almarhum Haji Zainoel Arifin Housein, beliau adalah sosok orang yang sangat peduli pada fakir miskin, sebagai bentuk kepedulian almarhum kepada mereka maka pada tanggal 24 Mei 2013 bertempat di kediaman beliau Lingkungan Dayen Peken Kelurahan Dayen Peken Kecamatan Ampenan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan sosialisasi pembentukan Koperasi Syariah (BMT) yang hadiri oleh 30 orang.
Pembentukan Koperasi Syariah (BMT) tersebut dipandu langsung dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinisi Nusa Tenggara Barat dan disepakati dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Waat Tamwil “Gumarang Akbar Syariah”, yang disingkat KJKS-BMT Gumarang Akbar Syariah, selanjutnya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota Tahun (RAT) tanggal 20 Februari 2016 dan Berita Acara Rapat
3
Khusus Anggota KSPPS Gumarang Akbar Syariah tanggal 11 Maret 2018 telah dilakukan perubahan nama yang semula Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat-Tamwil Gumarang Akbar Syariah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah “ Gumarang Akbar Syariah.
Salah satu misi dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah adalah memberikan layanan prima dan menyediakan produk syariah, untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya, yaitu dengan menerapkan sistem manajerial pemasaran dimana pihak Koperasi menawarkan produk, akad dan mekanisme nya dengan cara terjun langsung ke lapangan dan menawarkan langsung kepada calon nasabah.
Pemasaran sangat berperan penting dalam meningkatkan minat pembelian terhadap suatu produk atau jasa. Pemasaran (marketing) merupakan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan manusia dan sosial.
Pemasaran menjadi ujung tombak dalam suatu kegiatan usaha.2 Pemasaran merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyusun dan melaksanakan promosi, penetapan harga serta distribusi ide barang ataupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu ataupun organisasi.3 Perusahaan memiliki beberapa tujuan dalam melakukan kegiatan pemasaran yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan perusahaan dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati konsumen terutama
2 Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, (Jakarta: Erlangga,
2019), hlm. 5.
3 Ibid.
4
untuk produk yang baru diluncurkan, sedangkan dalam jangka panjang untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap dikenal.4
Bauran pemasaran adalah suatu komponen pemasaran yang harus diterapkan oleh perusahaan dengan semaksimal mungkin, dengan penerapan bauran pemasaran yang baik dan tepat maka secara tidak langsung akan membuat perusahaan tersebut berkembang dan mudah dikenal, dengan begitu akan lebih mudah menarik calon anggota dan akan meningkatkan jumlah anggota yang ada pada suatu lembaga keuangan.
Penerapan place atau lokasi yang tepat pada suatu lembaga juga adalah hal yang utama yang harus diterapkan oleh perusahaan dengan begitu perusahaan akan lebih mudah untuk memasarkan produknya dan akan lebih mudah dikenal dan diketahui oleh konsumen jika lokasi penempatan dari perusahaan tersebut sudah tepat.
KSPPS Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram bisa dikatakan salah satu Koperasi yang cukup berkembang di NTB, pasalnya Koperasi ini memiliki jumlah anggota yang cukup banyak, yaitu kurang lebih tiga ribu anggota. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Gumarang Akbar Syariah juga memiliki lokasi kantor yang sangat strategis, yaitu yang berlokasi seberangan dengan mall ramai pengunjung.
Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti mengenai jumlah anggota pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah selama tiga tahun terakhir sebagai berikut:
4 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) , hlm. 60.
5 Tabel 1.1
Jumlah Anggota pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram
No. Tahun Jumlah Anggota
1 2018 3893
2 2019 2644
3 2020 2957
Sumber Data: Data diperoleh dari KSPPS Gumarang Akbar Syariah.
Dalam data yang terdapat pada table 1.1 di atas KSPPS Gumarang Akbar Syariah pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis dari tahun sebelumnya, dan jika dilihat pada kurun waktu setelahnya, yaitu pada tahun 2020 KSPPS Gumarang Akbar mengalami peningkatan kembali pada jumlah anggotanya. Jika dilihat dari data jumlah anggota dari KSPPS Gumarang Akbar Syariah mengalami naik turun, dengan begitu peneliti menduga bahwa ada kendala dari Koperasi dalam menerapkan bauran pemasaran bahkan peneliti menduga bahwa penerapan bauran pemasaran belum sepenuhnya dilakukan oleh pihak Koperasi.
Berdasarkan latar belakang dan persoalan di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”
6 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan Bauran Pemasaran Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah?
2. Bagaimana Upaya KSPPS Gumarang Akbar Syariah Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan bauran pemasaran pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah.
b. Untuk mengetahui bagaimana upaya KSPPS Gumarang Akbar Syariah dalam meningkatkan jumlah calon anggota.
2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini maka diharapkan memberikan manfaat untuk berbagai pihak diantaranya:
a. Manfaat Praktis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan refrensi bagi peneliti mengenai penerapan bauran pemasaran dalam meningkatkan jumlah calon anggota.
7
2) Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan atau pihak-pihak yang terkait.
b. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat selain sebagai bahan informasi juga sebagai bahan literatur atau bahan kajian ilmiah selanjutnya. Dapat dijadikan referensi penelitian berikutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah peneliti terfokus pada permasalahan yang terkait dengan “Penerapan Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota”.
Berdasarkan pokok pembahasan tersebut peneliti membatasi penelitian mengenai beberapa masalah: Pertama, Bagaimana Penerapan Bauran Pemasaran Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah.
Kedua, Bagaimana Upaya KSPPS Gumarang Akbar Syariah Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Gumarang Akbar Syariah yang terletak di Jalan Sriwijaya No. 20 Kota Mataram, NTB. Penelitian ini akan dilakukan selama dua bulan, yakni dari bulan Januari-Februari.
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka merupakan salah satu penelusuran terhadap karya- karya atau studi terdahulu yang berkaitan dengan judul yang akan diteliti oleh peneliti yang bertujuan agar terhindar dari duplikasi, plagiasi dan replika serta menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan.
Peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul yang diangkat untuk mempertegas keaslian terhadap masalah yang akan diangkat dan akan diteliti, diantaranya :
1. Skripsi dari Sumarti dengan judul “Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.”5
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode pendekatan kualitatif deskriptif yang dimana berikan tentang gambaran latar pengamatan, pembicaraan serta tindakan. Dari penelitian ini ditemukan beberapa hasil temuan, yaitu bauran pemasaran atau marketing mix yang digunakan oleh Alfamart sama hal nya yang digunakan juga oleh supermarket pada umumnya, yaitu menggunakan spanduk, promosi secara media dan lain-lain. Dalam
5 Sumarti, “Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram.”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).
9
praktik meningkatkan penjualan produk di Alfamart secara umum menunjukan hasil yang signifikan.
Mencermati hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan hubungan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi pemasaran ataupun marketing mix, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian, peneliti tersebut terfokus pada “Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk di Alfamart 1S78 Arya Banjar Getas Kota Mataram”, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai “Penerapan Bauran Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”.
2. Skripsi dari Sutriani dengan judul “Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram.”6
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu dilakukan dengan mencari data secara langsung dilapangan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang digunakan PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram dalam meningkatkan jumlah jamaah haji dan umroh. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan hasil bahwasanya PT. Muhsisin Tour dan Travel
6 Sutriani, “Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).
10
menggunakan unsur pemasaran 7P. dari ketujuh unsur tersebut PT.
Muhsinin lebih dominan menggunakan stategi promosi, yaitu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, pendekatan dengan tokoh agama atau Tuan Guru, pelayanan, media cetak dan media sosial. Dari strategi pemasaran yang dilakukan sangat mempengaruhi peningkatan jumlah jamaah, terutama dibidang pelayanan yang sangat berkualitas yang dibuktikan dengan semakin meningkat minak masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah melalui PT. Muhsisin Tour dan Travel.
Mencermati hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan hubungan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi pemasaran dan persamaan terletak pada kompenan yang digunakan, dimana sama-sama menggunakan 7P, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian, peneliti tersebut terfokus pada
“Strategi Pemasaran Program Haji dan Umroh Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Muhsinin Tour dan Travel Jempong Mataram”, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai “Penerapan Bauran Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”.
11
3. Jurnal dari Alfia Qorizah dan Prayudi Setiawan Prabowo dengan judul
“Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Syariah Bank Jatim Syariah Surabaya”7
Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tersebut adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosoatif klausal.
Jumlah sample yang digunakan dalam penelitian tersebut, yaitu berjumlah 50 responden dengan teknik pengambilan sample menggunakan teknik simple random sampling. Sedangkan teknik analisis yang digunakan, yaitu menggunakan teknik analisis linear berganda dengan dibantu oleh SPSS 23. Dari penelitian tersebut ditemukan hasil bahwa secara parsial variabel bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan nasabah dalam menggunakan produk KPR Syariah, yaitu variabel promosi, orang serta janji. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh, yaitu variabel harga, produk, proses, tempat sabar dan bukti fisik.
Mencermati hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan hubungan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi bauran pemasaran, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian, peneliti tersebut terfokus pada ““Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Syariah Bank Jatim Syariah Surabaya”, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai “Penerapan Bauran Strategi Dalam
7 Alfia Qorizah dan Prayudi Setiawan Prabowo dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Syariah Bank Jatim Syariah Surabaya”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 2, Nomor 2, Surabaya 2019.
12
Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”.
4. Jurnal dari Detha Alfrian Fajri, Zainul Arifin dan Wilopo yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung”.8
Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory research). Sampel yang digunakan berjumlah 98 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sample. Adapun metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode Analisis Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan hasil bahwasannya nasabah sangat memperhatikan variabel-variabel dalam bauran pemasaran dan didapat hasil bahwa variabel X1 atau produknya sangan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung.
Mencermati hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan hubungan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi bauran pemasaran dan komponen yang diteliti oleh peneliti yaitu 7P, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian, peneliti tersebut terfokus pada “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung”, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai “Penerapan Bauran Pemasaran Dalam
8 Alfrian Fajri, Zainul Arifin dan Wilopo, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 6, Nomor 2, Desember 2013.
13
Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”.
5. Jurnal dari Siti Mukarromah, Siti Maro’ah dan Mochammad Mochklas yang berjudul “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir.com”.9
Pada penelitian tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif, jenis dan sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah bersumber dari wawancara lansung dengan pihak terkait yang ada dilapangan sedangkan untuk sumbernya berasal dari beberapa informasi diantaranya pemilik took, customer, custumer service. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwasannya Toko Baju Senam Grosir sangat memperhatikan segala komponen dari bauran pemasaran dan seluruh komponen tersebut sangat berperan penting dalam meningkatkan volume penjualan di toko, hal itu dilihat dari peningkatan volume penjualan dari bulan Desember 2017 sampai Juli 2018.
Mencermati hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan hubungan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi penerapan bauran pemasaran, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian, peneliti tersebut terfokus pada “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir.com”, sedangkan penelitian yang dilakukan
9 Siti Mukarromah, Siti Maro’ah dan Mochammad Mochklas, “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir.com”.
Jurnal EKSEKUTIF, Vol. 15, Nomor 2, Desember 2018.
14
oleh peneliti mengenai “Penerapan Bauran Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah”.
B. Kerangka Teori
1. Pengertian Bauran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia baur, berbaur, membaur atapun bauran merupakan campuran atau suatu hal yang berarti banyak.10
2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah kata yang berasal dari kata pasar atau dapat di artikan pula “tempat orang jual beli”.11 Menurut Indriyo, pemasaran merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan dapat diterima serta disenangi oleh pasar.12
Menurut Kotler dan AB Susanto (2000) sebagaimana dikutip oleh M. Nur Rianto Al Arif pemasaran merupakan suatu proses manajerial dan sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menawarkan, menciptakan serta bertukar sesuatu antar satu sama lain dengan sesuatu barang atau jasa yang bernilai.13
10 https://Kkbi.web.id/baur, diakses pada Minggu, 11 Januari 2021, pukul 16:43 WIB.
11 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2010), hlm. 51.
12 Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1955), hlm. 1
13 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 6.
15
Menurut Amerikan Marketing Associantion 1960, pemasaran adalah prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen agar sampai ke konsumen. Di samping itu terdapat pandangan yang lebih luas mengenai pemasaran yang menyatakan bahwa pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang masuk dalam proses produksi.14
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial yang melibatkan kepentingan-kepentingan baik individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran barang atau jasa kepada konsumen dari produsen.
3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau yang biasa disebut marketing mix merupakan suatu keharusan yang harus diterapkan oleh perusahaan.
Dengan begitu perusahaan akan disebut berhasil jika perusahaan tersebut bisa mengendalikan bauran pemasaran yang dimiliki.
Menurut Kotler dan Armstrong “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”15, yang berarti bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang memadukan perusahaan agar menghasilkan respon yang diinginkan oleh perusahaan dalam target pasar.
14 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010) hlm. 3
15 Philip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran. Penerjemah Alexander Sindoro, Edisi ke-9, Jilid 1 (Jakarta : PT Indeks, 2004), hlm. 75
16
Bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner adalah:
“Marketing mix defined as the elemens an organizations controls that can be used to satisfy or communicate with customer. These elements appear as core decisions variables in any marketing text or marketing plan”. Bauran pemasaran merupakan elemen pada suatu perusahan yang mengkontrol dalam melakukan komunikasi dengan konsumen atau yang digunakan untuk mencapai kepuasan dari konsumen.16
Menurut Mc Carthy dalam Kotler mengklarifikasi bauran pemasaran menjadi 4 komponen yang disebut dengan 4P dalam pemasaran.17 Juga menurut Philip Kotler, bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran yang sering disebut 4P, yaitu product, price, promotion, place.
Menurut Lopiyoadi dan Hamdani, bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 7P (product, price, promotion, place, people, process, physical avidance) yang dimana tiga tambahan komponen tersebut berhubungan dengan pemasaran jasa dan seluruh komponen di atas juga saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga jika salah satunya bermasalah maka akan berpengaruh pada strategi pemasaran seluruhnya.18 Awalnya konsep bauran pemasaran dikenal dengan
16 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 62.
17 Philip Kotler, BauranPemasaran, Marketing Mix, Peringkat Produk dan Jenis Produk.
(Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 17
18 Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 28
17
istilah 4P (Product, Price, Place, Promotion). Kemudian pakar marketing Boom dan Bitner juga menambahkan bauran pemasaran dalam bisnis jasa menjadi 7P. Hingga kini konsep marketing mix dianggap telah mengalami perkembangan menjadi 7P.
a. Product (produk)
Produk berupa jasa yang dapat diartikan sebagai kegiatan ataupun manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.19 Ciri-ciri tersebut dapat diberikan dalam bentuk berupa jasa ataupun ide.
Produk adalah segala sesuatu yang akan ditawarkan kepada pasar dengan maksud memuaskan sesuatu keinginan atau kebutuhan konsumen, termasuk barang fisik, jasa, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, pengalaman dan ide.20 Produk juga merupakan setiap apa saja yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan permintaan, perhatian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.21 Menurut Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani produk merupakan barang yang dipasarkan untuk memenuhi permintaan konsumen.22
19 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar…, hlm.15
20 Philip kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Ke 13, (Jakarta: Erlangga, 2009),hlm. 4
21 Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2003), hlm.274
22 Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah (Teori, Filosofi, &
IsiIsu Kontemporer) (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 163.
18
Sedangkan menurut Buchari Alma produk adalah titik sentral dari kegiatan marketing berupa barang ataupun jasa.23
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa produk adalah suatu barang, jasa atau gagasan yang dirancang dan ditawarkan perusahaan untuk kebutuhan konsumen.
1) Konsep Produk
Dari konsep produk perlu dipahami oleh suatu perusahaan mengenai wujud dari suatu produk tersebut dan manfaat yang ditimbulkan dari produk yang akan dibeli oleh konsumen.24 2) Merek Dagang (Brand)
Brand adalah nama atau symbol yang sifat nya sebagai pembeda seperti sebuah logo, cap atau kemasan, yang bertujuan untuk mengidetentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual dengan penjual yang lain.25
3) Kemasan (Packaging)
Packaging merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mempengaruhi para konsumen langsung maupun tidak langsung dalam menentukan pilihan terhadap produk yang akan digunakan. Kemasan harus memberikan
23 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: CV Alfabeta,, 2016). hlm. 205.
24 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran… hlm. 200
25 Nurul Huda, Pemasaran Syariah Teori dan Aplikasi, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 26.
19
aspek deskriptif yaitu menunjukkan merek, dan kualitas yang terdapat didalam produk.26
4) Mutu Produk
Mutu produk merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari perusahaan, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.27
5) Diversifikasi Produk
Dalam diversifikasi produk, umumnya perusahaan berusaha untuk menaikan penjualan dengan cara mengembangkan produk disetiap pasar-pasar, sehingga dapat menciptakan bermacam-macam produk oleh suatu perusahaan. Pelaksanaan diversifikasi produk membutuhkan penelitian yang mendalam mengenai tiap produk yang akan diproduksi, supaya memperoleh keuntungan yang diharapkan.28
6) Siklus Usaha Produk (Product Life Cycle atau PLC)
Hasil penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan dari pemasaran suatu produk dapat berubah-ubah pada waktu yang berbeda-beda. Perkembangan hasil penjualan usaha dan laba suatu produk dikaitkan dengan perkembangan waktu dapat dianalisis dalam siklus usaha (product life cycle).
26 Ibid.,
27 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran…, hlm. 210.
28 Ibid.,
20 7) Pelayanan
Pelayanan yang diberikan dalam pemasaran suatu produk mencakup pelayanan sewaktu pelayanan dalam penjualan, penawaran produk, pelayanan sewaktu penyerahan produk, serta adanya asuransi atau jaminan risiko rusaknya barang yang mencakup jaminan atas kerusakan produk dalam jangka waktu tertentu setelah produk dibeli oleh konsumen.29
8) Jaminan (Warranties)
Jaminan merupakan pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa kepusat untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya.30
b. Price (harga)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan untuk mendapatkan produk.31 Bagi suatu perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan dalam bank yang berdasarkan pada prinsip syariah adalah bagi hasil.32
29 Nurul Huda, Pemasaran Syariah Teori dan…, hlm. 139.
30 Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran…, hlm. 30.
31 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 220
32 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar…, hlm. 63
21
Harga menurut Sofjan Assauri merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.33
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Akan tetapi, perusahaan juga perlu terlebih dahulu membandingkan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual dengan harga yang ditawarkan oleh perusahaan lain.
1) Daftar Harga
Suatu perusahaan dalam menetapkan harga jual produk, harus memperhatikan berbagai pihak, antara lain konsumen akhir, pesaing, pensuplai dana, para pekerja dan pemerintah.
Hal ini perlu diperhatikan karena tingkat harga tidak terlepas dari daya beli konsumen, reaksi para pesaing, jenis produk, dan elastisitas permintaan serta tingkat keuntungan perusahaan.44 2) Diskon
Perusahaan pada umumnya akan memodifikasi harga dasar mereka untuk menghargai pelanggan atas tindakan- tindakannya seperti pembayaran awal, volume pembelian, dan pembelian diluar musim.34
33 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran…,hlm. 223.
34 Philip Kotler, A.B Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 659-663.
22
3) Periode Pembayaran (Kredit)
Syarat pembayaran adalah salah satu strategi harga, karena termasuk dalam pertimbangan tingkat pengorbanan yang harus diperhitungkan para pembeli atau langganan. Salah satu faktor yang dianggap penting yaitu, penjual atau produsen mana yang dapat memberikan syarat pembayaran yang lebih lunak. Maka dari itu, syarat pembayaran yang ditetapkan dapat bervariasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasar serta sifat dan perilaku langganan konsumen.
4) Syarat Kredit
Syarat kredit adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi konsumen dalam upaya pengembalian kredit.
c. Promotions (promosi)
Menurut Buchari Alma promosi merupakan sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.35 Promosi penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjajakan produk yang dimiliki dan dipasarkan sedemikian rupa, sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan begitu perusahaan dengan mudah menarik perhatian konsumen.36 Kegiatan Promosi yang dilakukan di suatu perusahaan mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produknya, yang
35 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan…., hlm. 179.
36 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2012), hlm. 160
23
lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang terdiri dari:
1) Personal Selling (Penjualan Pribadi)
Personal selling merupakan suatu presentasi suatu produk yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang cakap dan siap kepada konsumen.37
Kelebihan dari personal selling, yaitu dapat dibangunnya hubungan pribadi yang erat dan rasa percaya antara penjual dan pembeli, menjalin komunikasi interpersonal, dan konsumen bisa bertanya banyak terkaid produk yang akan ditawarkan.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Sales promotion merupakan bahan inti dalam kampanye pemasaran. Yang terdiri dari alat insentif, sebagian besar jangka pendek yang dibuat untuk menstimulasi pembelian suatu produk atau jasa yang cepat dan besar oleh konsumen atau pedagang.38
Sales promotion ditukan kepada calon anggota, karyawan perusahaan atau pelanggan usaha. Tujuan dalam promosi penjualan adalah pameran dagang, penjualan, sampel bebas, perlombaan dan sebagainya. Semua alat promosim tersebut dapat digunakan secara terpisah ataupun bersamaan.
37 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV Yrama Widya, 2012), hlm. 190
38 Ibid., hlm. 219
24
Sales promotion dapat dilakukan melalui:39
a) Memberikan undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu.
b) Memberikan potongan harga atau diskon untuk produk tertentu.
c) Memberikan harga khusus pada setiap produk tertentu.
d) Memberikan hadiah atau cendera mata serta kenang- kenangan lainnya kepada konsumen yang loyal.
e) Promosi dan penjualan sebagainya.
3) Publisitas (Publicity)
Publicity adalah penyampaian informasi untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara komersial dimedia massa atau sponsor secara nonpersonal dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas jasa, produk maupun ide perusahaan.40 Melalui public relation dapat membentuk pandangan baik, yang mencegah berita-berita tidak benar dari masyarakat. Jadi, publisitas suatu produk, lembaga jasa atau orang yang di publikasikan dalam selebaran atau radio yang tidak dipungut biaya oleh sponsor.41
39 Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 60.
40 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran…,hlm. 268.
41 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan…., hlm. 188.
25 4) Periklanan
Periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan suatu perusahaan dalam menawarkan jasa dan barang kepada masyarakat baik secara lisan maupun dalam bentuk media cetak dan sosial.42
Seluruh bentuk penyajian promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan periklanan antara lain: Iklan media cetal, iklan media elektronik, banner, poster, katalok brosur, papan nama dan lain sebagainya.43
Dapat disimpulkan, bahwa promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen, dan membujuk target konsumen untuk membeli produk.
d. Place (tempat)
Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya digunakan untuk lokasi pabrik atau gudang atau cabang, sedangkan penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada penentuan lokasi cabang. Penentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting, hal ini disebabkan agar memudahkan nasabah menjangkau setiap lokasi lembaga yang ada.44
42 Murti Sumami, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberti,2002), hlm. 289.
43 Rw. Suparyanto dan Rosad, Manajemen Pemasaran Dilengkapi 45 Judul Penelitian Dan Kasus Sehari-Hari Di Indonesia, (Bogor: In Media, 2015), hlm. 174
44 Kasmir, Pemasaran…, hlm. 238-246
26
Adapun indikator yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam menentukan lokasi, yaitu dengan memilih lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan suasana aman, sehingga kegiatan pemasaran nya nanti akan mudah disampaikan oleh produsen kepada konsumen.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa tempat atau distribusi adalah penempatan suatu produk agar tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.
e. People (orang)
Menurut Zeithaml dan Bitner orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.45 Dalam pemasaran jasa, orang berfungsi sebagai penyedia jasa dan sangat mempengaruhi kualitas jasa yang akan diberikan kepada konsumen. Keputusan orang tersebut berhubungan dengan motivasi, seleksi, pelatihan dan manajemen SDM (sumber daya manusia). Menurut Harriyati orang adalah faktor yang memegang penanan yang sangat penting bagi perusahaan, karena orang dalam jasa tersebut yang akan
45 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan…, hlm. 64.
27
terlibat langsung dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan.46
f. Process (proses)
Proses menurut Zeithaml dan Bitner adalah semua produk mekanisme, aktual dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.47 Proses dalam jasa merupakan seluruh aktivitas yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan dan menjalankan aktivitasnya dengan tujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan penikmat jasa.48 Proses pada hakikatnya gabungan dari beberapa aktivitas pelayanan yang umumnya terdiri dari jadwal, prosedur, mekanisme, aktivitas yang berkaitan dengan pelayanan jasa. Proses diciptakannya jasa dan disampaikannya kepada konsumen adalah salah satu faktor utama yang akan menpresepsikan konsumen bahwasannya proses merupakan sebagian dari jasa yang diberikan oleh produsen.
Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses adalah variabel yang berhubungan dengan mekanisme dan aliran aktivitas dalam menyampaikan suatu produk atau jasa kepada konsumen.
46 Budhi Satrio, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Siswa Memilih SMA Barunawati Surabaya”, Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, Vol. 4, Nomor 7, hlm. 9
47 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan…., hlm. 64.
48 Ririn Tri Ratnasari Dan Mastuti, Teori Dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), hlm. 41.
28 g. Physical Evidence (bukti fisik)
Menurut Zeithaml dan Bitner bukti fisik (physical evidence) merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan.49 Bukti fisik merupakan suatu hal yang terlihat nyata yang dapat memepengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan suatu produk yang akan ditawarkan. Unsur yang terdapat dalam bukti fisik adalah peralatan, fisik bangunan, warna, logo dan barang- baramg lain yang terdiri dari service perusahaan.50
Jadi bukti fisik adalah suatu fasilitas yang terlihat nyata yang diberikan oleh perusahaan dan bukti fisik tersebut akan turut mempengaruhi konsumen dalam menggunakan produk atau jasa perusahaan.
4. Koperasi Syariah
Kata Koperasi berasal dari bahasa latin coopere yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation yang dimana Co berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, jadi cooperation dapat diartikan bekerja sama. Dengan begitu, kerja sama yang dimaksud adalah kerja
49 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan…., hlm. 64.
50 Bambang Widjajanta dan Ginna Indah, “Pengaruh Lingkungan Fisik Organisasi (Servicescape) Terhadap Keputusan Mengunjungi Museum Negeri Sri Baduga Bandung” Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis, Vol. 8, Nomor 15, hlm 4.
29
sama yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.51
Koperasi merupakan badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan perkoperasian.
Menurut Moh. Hatta Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib berdasarkan prinsip tolong menolong. Semangat tolong menolong itu didorong oleh keinginan memberi jasa kepada rekan berdasarkan “seorang buat semua orang”.52
Koperasi Syariah adalah sebuah usaha ekonomi yang terorganisir secara mantap, demokratis dan sebuah usaha yang memiliki watak sosial yang dimana operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah yang menyungsung etika moral dengan memperhatikan halal dan haramnya sebuah usaha yang akan dijalankan.53
Jadi Koperasi Syariah merupakan badan usaha yang mengoperasikan kegitan nya berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang berasas tolong menolong.
51 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga, 2001, hlm. 13.
52 Ibid., hlm.17
53 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, (Jakarta: Pustaka Aufa Media, 2012), hlm. 12.
30
5. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
KJKS atau yang sekarang dikenal dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah atau yang biasa disingkat dengan KSPPS merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai dengan prinsip syariah.
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang terdapat di Indonesia. Koperasi tersebut bermula dari Baitul Maal wat Tamwil (BMT), yang melaksanakan fungsi sosial, yaitu menghimpun, mengelola dan mendistribusikan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf.54
54 Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Repubik Indonesia Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah oleh Koperasi.
31 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian memiliki tujuan dan kegunaan tertentu secara umum penelitian memiliki tiga macam tujuan, yaitu penemuan, pembuktian dan pengembangan.55
Untuk melakukan suatu penelitian yang benar dan tepat sesuai dengan keinginan peneliti, maka diperlukan sebuah metode penelitian yang tersusun secara sistematis, ini sebagai bentuk usaha agar data yang diperoleh akan tepat, sehingga penelitian ini layak dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya oleh peneliti.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa deskriptif, yaitu mencakup kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.56
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, yang dimana peneliti menggambarkan data serta informasi yang ada sesuai dengan fakta-fakta yang ada di Lokasi penelitian atau di KSPPS Gumarang Akbar Syariah.
55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011), hlm. 4
56 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori&Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 82.
32 C. Teknik Pengumpulan Data
Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang akan diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dalam bentuk nonpartisipasi, karena dalam penelitian ini peneliti tidak berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh karyawan dan yang terdapat di lembaga, hanya saja peneliti hanya sebatas melihat kinerja yang dilakukan sesuai dengan apa yang akan peneliti teliti. Observasi nonpartisipasi adalah peneliti tidak terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian akan tetapi hanya sebagai pengamat independen.57
2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang bertugas mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang bertugas untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.58
Di dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak KSPPS Gumarang Akbar Syariah yang
57 Sugiono, Metode…, hlm. 145
58 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm.
130.
33
berkaitan dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan data. Peneliti melakukan wawancara kepada anggota KSPPS Gumarang Akbar Syariah dan karyawan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Gumarang Akbar Syariah, yaitu kepada bapak H. Ignitius Suwardi selaku General Manager, bapak Husnul Fahmi selaku Divisi Tanwil, bapak Farid selaku petugas lapangan dan ibu Ismy Zaeniyah selaku pelayanan anggota.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah barang-barang tertulis dalam artian pelaksanaan dokumentasi peneliti menyelidiki barang tertulis berupa buku-buku, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya.59
Dalam hal ini peneliti mengumpulkan informasi berupa: data dari KSPPS Gumarang Akbar Syariah, hasil wawancara dari pihak terkait, foto kegiatan dan lain-lain.
D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kuantitatif dan kualitatif.
a. Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang dapat diukur dan dapat dihitung secara langsung, yang dimana data yang berupa
59 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), hlm. 14
34
penjelasan atau informasi yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan.60 Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh oleh peneliti pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah berupa jumlah calon anggota pada periode 3 tahun terakhir.
b. Kualitatif
Data kualitatif merupakan jenis data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan berupa angka-angka maupun bilangan.61 Dalam penelitian ini jenis data kuantitatif yang digunakan oleh peneliti, yaitu berupa letak geografis, sejarah singkat lembaga, Visi dan Misi Koperasi dan lain sebagainya.
2. Sumber Data
Adapun data-data yang akan disajikan sebagai sumber data adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber utamanya, yang dicatat dan diamati secara langsung pada saat pertama kali.62 Jadi data primer dalam penelitian ini, yaitu data yang diperoleh dari sumber utama berupa hasil observasi dan wawancara langsung pihak yang bersangkutan dan yang dianggap tepat untuk memperoleh informasi.63
60 Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 15
61 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996), hlm. 2
62 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Prasetia Widia Pratama, 2002), hlm. 55.
63 Nasution, Metode Research: Penelitian Ilmiah, (Bandung: Jemmars, 1991), hlm. 132
35
Data primer yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara kepada pihak Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Gumarang Akbar Syariah yang berkompeten serta dikuatkan dengan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dan tidak diperoleh sendiri oleh peneliti, yang berarti data yang diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.64
Dalam hal tersebut data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan, seperti buku, majalah, jurnal, skripsi, internet serta sumber lainnya yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Jadi data sekunder yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari buku, internet, jurnal dan skripsi terdahulu.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yang merupakan teknik analisis data yang dimana penelitian yang dilakukan dengan cara mengambarkan keadaan ataupun fenomena di lapangan yang dipilih secara sistematis menurut kategorinya untuk
64 Marzuki, Metodologi…, hlm. 56
36
memperoleh kesimpulan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.65
F. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan semata-mata untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan benar merupakan penelitian ilmiah dan membuktikan data yang diperoleh selama melalukan penelitian. Pada uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa macam, yaitu transferability (validitas eksternal), credibility (validitas internal), confirmability (obyektivitas), dependability (reliabilitas).66
Adapun uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini memakai uji credibility yang mencakup sebagai berikut:
1. Triangulasi
Triangulasi merupakan sebuah teknik yang memanfaatkan berbagai sumber di luar data yang diperoleh sebagai bahan perbandingan dan kemudian setelah itu dilakukan pemeriksaan kembali agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.67 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua triangulasi, yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi teori.
65 Lexy J. Moleong, Metodologi…, hlm. 135.
66 Sugiono, Metode…, hlm. 270.
67 Ibid., hlm. 273-274
37 2. Menggunakan Bahan Referensi
Referensi yang dimaksud dalam hal ini adalah pendukung yang dapat membuktikan data yang telah ditemukan oleh seorang peneliti dari hasil wawancara atau data tentang interaksi manusia atau suatu keadaan yang didukung oleh gambar atau video untuk mendukung kredibilitas data yang disampaikan dalam laporan penelitian, sehingga dapat dibuktikan kebenarannya.68
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, peneliti membagi ke dalam empat bab dan masing-masing bab terdiri sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini menjelaskan mengenai penelitian yang terdahulu dan menjelaskankan mengenai kajian teori yang akan digunakan.
BAB III Metodologi Penelitian A. Metode Penelitian
68 Ibid., hlm. 275
38
B. Pendekatan Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Jenis dan Sumber Data E. Teknik Analisis Data
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Di bagian ini diungkapkan seluruh data dan temuan yang didapatkan selama proses penelitian sebagai bahan pelengkap dalam menganalisis suatu data yang dimiliki oleh peneliti, serta berisi tentang hasil dari yang ditemukan oleh peneliti selama penelitian, yaitu mengenai Penerapan Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota Pada KSPPS Gumarang Akbar Syariah
BAB V Penutup
Memuat Kesimpulan dan Saran dari Peneliti.
39 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum KSPPS Gumarang Akbar Syariah
a. Sejarah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Gumarang Akbar Syariah
Pendirian KSPPS Gumarang Akbar Syariah digagas dan diprakarsai oleh Almarhum Haji Zainoel Arifin Housein, beliau adalah sosok orang yang sangat peduli pada fakir miskin,sebagai bentuk kepedulian almarhum kepada mereka maka pada tanggal 24 Mei 2013 bertempat di kediaman beliau Lingkungan Dayen Peken Kelurahan Dayen Peken Kecamatan Ampenan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan sosialisasi pembentukan Koperasi syariah (BMT) yang hadiri oleh 30 orang.
Pendirian ini dilatar belakangi sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap masyarakat sekitar dan upaya peningkatan pembangunan ekonomi melalui usaha Koperasi, mengingat Koperasi yang begerak dalam usaha layanan anggota pada khususnya dan memberikan kemaslahatan pada masyarakat dengan menggunakan manajemen usaha bersama dengan menerapkan system syariah/bagi hasil, pada prakteknya masih banyak yang belum sesuai dengan aturan syariah Islam.
40
Didorong oleh keinginan dan niat kuat untuk memberikan alternative keuangan yang lebih bersih, saling menguntungkan dan bebas dari riba, sampai saat ini KSPPS Gumarang Akbar Syariah tetap komitmen berada di jalur syariah.
Proses pembentukan Koperasi Syariah (BMT) tersebut dipandu langsung dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinisi Nusa Tenggara Barat dan disepakati dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Waat Tamwil “Gumarang Akbar Syariah”, yang disingkat KJKS-BMT Gumarang Akbar Syariah.
Berdasarkan kesepakatan tersebut di atas maka pada tanggal 03 Februari 2014 dibuatkan Akte Pendirian oleh Notaris Maudy Margaretha Rarung Sarjana Hukum dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor : 518/277/BH/XXVIII/
DINAS KOPERASI UMKM/II/2014 tanggal 28 Februari 2014.
Selanjutnya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota Tahun (RAT) tanggal 11 Maret 2018 dan Berita Acara Rapat Khusus Anggota KSPPS Gumarang Akbar Syariah tanggal 11 Maret 2018 telah dilakukan perubahan nama yang semula Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat-Tamwil Gumarang Akbar Syariah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
“Gumarang Akbar Syariah, sesuai dengan Perubahan Anggaran Koperasi (PAD) nomor 33 tanggal 17 Mei 2018, Oleh Notaris